Kita
masih tetap membahas di dalam injil Matius 24. Pasal 23 dan 24 ini
merupakan satu rangkaian yang di dalam susunan tabernakel terkena
pada 2 loh batu yang berisi 10 hukum Allah, kasih Allah. Jika 10
hukum Allah ini ditolak, maka akan menjadi penghukuman Tuhan.
Penghukuman dari Tuhan ini dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu:
- Matius 23 adalah penghukuman Tuhan atas gereja Tuhan yang
diwakili oleh ahli taurat dan orang Parisi. Artinya penghukuman Tuhan
atas anak-anak, hamba-hamba Tuhan yang masih berkelakuan seperti ahli
taurat dan orang Parisi.
- Matius 24 adalah penghukuman Tuhan atas dunia ini dan tepatnya
terjadi pada saat kedatangan Yesus yang keduakali. Tuhan akan menghukum
dunia ini dengan api yang jatuh dari langit sehingga dunia ini akan
hancur lebur, musnah yang lazim disebut dengan kiamat.
Kita
akan membahas injil Matius 24 yang secara keseluruhan terbagi menjadi
3 bagian, yaitu:
- Matius 24 : 1-2 =
pandangan terhadap ibadah yang tua,
yang jasmani
- Matius 24 : 3 -44 =
tentang 7 nubuat
- Matius 24 : 45-51 =
tentang hamba-hamba yang setia
dan hamba-hamba yang jahat
Kita akan mempelajari bagian pertama.
Matius
24 : 1-2 = Pandangan
terhadap ibadah yang tua/yang jasmani.
1.
Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah
murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
2.
Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan
diruntuhkan."
Murid-murid
menunjuk pada bait Allah yang jasmani = pandangan tentang ibadah yang
tua/yang jasmani.
Orang
Israel beribadah hanya membanggakan bait Allah, perkara-perkara yang
jasmani. Bait Allah yang jasmani ini akan hancur oleh perkembangan
jaman. Sekalipun masih dapat bertahan karena diperbaiki, tetapi satu
saat akan hancur lebur pada saat penghukuman Tuhan atas dunia ini.
Demikian
juga sekarang ini kalau ibadah kita hanya membanggakan/memegahkan
bait Allah yang jasmani atau hanya puas dengan perkara-perkara yang
jasmani, maka nasibnya akan sama dengan dunia --> dihukum oleh
Tuhan (binasa bersama dunia).
1
Korintus 15 : 19
Jikalau
kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus,
maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Jikalau
kita hanya mencari perkara-perkara jasmani ketika beribadah kepada
Kristus, maka kita adalah orang yang paling malang dari segala
manusia.
Paling
malang = tidak mengalami kebangkitan sehingga tetap berada di dalam
maut / kebinasaan dan akan mengalami penghukuman dari Tuhan= lebih
malang dari orang jahat.
Ini
juga merupakan koreksi bagi saya sebagai seorang hamba Tuhan. Apa
yang menjadi alasan saya untuk menjadi seorang hamba Tuhan? Apakah
saya hanya mencari perkara-perkara yang jasmani? Jika demikian, maka
saya akan menjadi orang yang paling malang di dunia, sebab tetap
berada di dalam maut dan akan binasa selama-lamanya di dalam neraka.
Itu
sebabnya pandangan kita harus dikoreksi, harus beralih dari bait
Allah yang jasmani menuju bait Allah yang rohani, yaitu kepada
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (Mempelai Wanita Tuhan).
Kita
sudah membaca di dalam Yohanes 2, Tuhan Yesus katakan: ‘rombak
bait Allah ini, Aku akan mendirikannya kembali dalam tiga hari yaitu
TubuhNya sendiri’ (
bait Allah yang megah dibangun selama 46 tahun).
1
Petrus 2 : 5
Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Agar
kita dapat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, maka
kita harus
menjadi batu
hidup/imam-imam dan raja-raja yang hidup/pelayan-pelayan Tuhan yang
hidup.
Tidak bisa tidak.
Imam
adalah seseorang yang beribadah kepada Tuhan, yang memangku/memiliki
jabatan pelayanan. Pelayanan itu harus menjadi jabatan pelayanan
sebab pelayanan ini merupakan tempat bagi kita di dalam tubuh
Kristus.Jangan asal melayani!
contoh:
- Tangan memiliki tempatnya sendiri sehingga tangan tidak dapat
menjadi kaki atau kaki mau menjadi tangan. Sekarang ini banyak
anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang tidak mengerti tempatnya di
dalam Tubuh Kristus sehingga mereka asal beribadah dan melayani Tuhan,
tetapi sesungguhnya pelayanan mereka tidak berkenan kepada Tuhan.
- Tuhan memberikan talenta sebagai penyanyi, tetapi kehidupan
itu ingin menjadi seorang gembala ? bukannya
membangun, tetapi justru menghancurkan Tubuh Kristus.
Contoh
ini lebih diperjelas kalau kita mempelajari panggilan Musa di dalam
Keluaran 3. Tuhan memanggil Musa dari tengah-tengah semak duri yang
tidak terbakar oleh api ketika ia sedang menggembalakan kambing
domba. Dan panggilan Tuhan ini jelas, yaitu Musa, Musa.
Jadi, Firman
penggembalaan memperjelas jabatan dan pelayanan kita sehingga kita
tidak salah dan tidak sembarang dalam melayani Tuhan
Sebagai
contoh:
Jika
seorang pimpinan meminta pena kepada bawahannya sebab ia hendak
menandatangi surat. Kemudian bawahannya ini berpikir: daripada
membawa pena, lebih baik ia membawa laptop supaya terlihat lebih
hebat dan ia membawakan laptop kepada pimpinannya itu. Tetapi apa
gunanya laptop itu sebab tidak dapat dipakai untuk menandatangi
surat? hebat berkhotbah, tetapi tidak cocok sebab yang dibutuhkan
adalah pena, bukannya laptop. Sekalipun kita melayani dan berpikir
bahwa kita dipakai, tetapi kalau jabatan kita tidaklah jelas ?
ini
bukannya dipakai sebab pemakaiannya itu tidaklah jelas.
Lewat
Firman penggembalaan, maka jabatan pelayanan serta tempat melayani
kita akan menjadi lebih jelas dan lebih sungguh-sungguh di dalam
Tubuh Kristus sehingga kita tidak salah dalam pelayanan Tubuh
Kristus. Bagi yang memiliki jabatan, mari berdoa kepada Tuhan supaya
saudara mendapatkan undian dari Jubah Yesus. Sebab kalau tanpa
jabatan, berarti saudara masih telanjang.
2 Petrus 1 : 10-11
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak
penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Hak
penuh = tiket untuk masuk ke dalam kerajaan surga/Yerusalem Baru. Itu
sebabnya kita jangan main-main dengan jabatan pelayanan, sebab kalau
jabatan kita salah/tiket kita salah, maka kita tidak dapat masuk ke
dalam kerajaan surga, sekalipun terlihat hebat.
Sebagai
contoh:
Seseorang
memiliki ijazah SMA tetapi ia masuk ke sekolah taman kanak-kanak.
Sudah
pasti ia akan ditolak sebab tempat yang hendak ia masuki tidak
cocok/tidak tepat dengan ijazah yang ia miliki. Sekalipun kita
terlihat hebat tetapi kalau tidak cocok tempatnya, maka sudah dapat
dipastikan kita akan ditolak. Atau sekalipun ia dipakai sebagai
seorang sopir, tetapi kalau tiket/tempat kita di situ, maka ia
memiliki hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga.
Sesudah
jabatan dan panggilan kita jelas, tidak ngawur/tidak sembarangan,
tidak salah, maka sikap kita harus semakin teguh di dalam panggilan
dan juga di dalam jabatan dan pelayanan.
2 Petrus 1 : 10-11
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin
teguh. Sebab
jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Makin
teguh adalah kita menjalankan jabatan dan pelayanan sepenuhnya.
Artinya:
Kolose
4 : 17
Dan
sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan
yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Sepenuhnya
ini merupakan istilah dari rasul Paulus yang berarti setia
di dalam jabatan pelayanan sampai garis akhir.
Garis
akhir dari manusia ini ada dua, yaitu:
- meninggal dunia kalau diijinkan oleh Tuhan.
- Hidup sampai kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Jika
kita sudah menjalankan pelayanan sepenuhnya, maka hasilnya adalah
kita mendapatkan hak
penuh/tiket untuk masuk ke dalam kerajaan surga.
Kita harus menjaga supaya kita jangan sampai tersandung di dalam
jabatan pelayanan.
Tersandung
dalam jabatan pelayanan = tidak setia bahkan meninggalkan jabatan
pelayanan dengan alasan apapun. Contohnya adalah Yudas yang
tersandung di dalam jabatan dan pelayanan karena keinginan
jahat/keinginan akan uang yang merupakan akar dari segala kejahatan.
Keinginan jahat ini merupakan satu paket dengan keinginan najis.
Bukan berarti kita tidak boleh bekerja tetapi jangan mengikat kita
sampai kita menjadi tidak setia/meninggalkan pelayanan.
Praktek dari Yudas:
- mencuri milik Tuhan.
Yohanes 12 : 6
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib
orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia
sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Mencuri milik Tuhan= mencuri persepuluhan dan
persembahan khusus= mencuri hak dari orang miskin. Di dalam berkat yang
kita terima, ada berkat bagi orang yang membutuhkan.
Kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak pencurian
yang terjadi di dalam gereja Tuhan sebab orang miskin dijadikan obyek
penderitaan. Orang-orang miskin dikumpulkan agar mereka mendapatkan
sesuatu. Jika dari pihak sponsor mendapatkan sepuluh, tetapi orang
miskin itu hanya mendapatkan dua --> kemana yang
delapan? Pasti dikorupsi. Itu sebabnya sekarang ini banyak
yayasan-yayasan giat mengumpulkan orang-orang miskin dan menjadi
seperti Yudas. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh berhati-hati,
sebab selain di rumah Tuhan terjadi pencurian, maka di dalam masyarakat
juga terjadi pencurian dalam bentuk korupsi atau berhutang tetapi tidak
mau membayar kembali bahkan ketika ditagih menjadi marah.
- menjadi seorang pengkhianat
Markus 3 : 19,
dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Untuk sekarang, arti dari pengkhianat adalah tidak
setia di dalam ibadah pelayanan karena mengejar/memburu kepentingan
jasmani seperti Esau sehingga pada akhirnya pakaian/jubah Esau diambil
oleh Yakub dan nasib Esau menjadi seperti Yudas. Sekali lagi, bukannya
tidak boleh bekerja/kuliah, tetapi jangan sampai membuat kita tidak
setia di dalam ibadah pelayanan sebab itu berarti sudah menjadi
keinginan jahat dan keinginan najis = pengkhianatan.
- menjadi seorang pendusta
Matius 26 : 23 - 25
23. Ia menjawab: "Dia yang
bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,
dialah yang akan menyerahkan Aku.
24. Anak Manusia memang akan
pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
25. Yudas, yang hendak
menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus
kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Ay 24 --> jelas sudah nasib dari Yudas ini
tidaklah baik, sebab ayat ini mengatakan ‘sekiranya ia tidak
dilahirkan’. Kita harus berhati-hati dengan pengajaran-pengajaran
modern yng mengatakan bahwa Yudas ini adalah seorang yang luar biasa.
Juga dengan Tomas yang tidak percaya kalau tidak melihat terlebih
dahulu. Ini semua bertentangan dengan Alkitab.
Ay 25 --> Yudas seorang pendusta,
sebab sudah jelas ia akan menyerahkan Yesus tetapi ia mengatakan ‘bukan
aku’.
Kita
harus berhati-hati, sebab seorang pendusta ini selalu mengelak dari
Firman Tuhan sehingga ia tidak terkena Firman/tidak pernah ditusuk
oleh pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua sehingga di
dalamnya tetap kotor dan akibatnya menjadi seperti Yudas yang
jabatannya diambil orang lain dan juga seperti Esau yang jubahnya
diambil oleh Yakub sehingga ia meraung-raung tetapi ia tidak pernah
mendapatkannya kembali.
Kisah Rasul 1 : 17-20
17.
Dahulu
ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan
ini."
18.
--Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya,
lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi
perutnya tertumpah ke luar.
19.
Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu
mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama",
artinya Tanah Darah--.
20.
"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya
menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan:
Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Kata
‘dahulu’ ini selalu saya nasihatkan dan garis bawahi dengan garis
yang sangat tebal sebab banyak orang Kristen yang bangga dengan
‘dahulu.’ Dulu
saya, dulu saya! Tetapi sekarang bagaimana? Dahulu melayani/memiliki
jabatan pelayanan, sekarang ini bagaimana?
Kita
dapat membayangkan ?
untuk hal yang jasmani, Yudas
tidak mendapatkan apa-apa, sebab apa yang ia dapatkan hanya untuk
membeli tanah kuburan. Untuk hal yang rohani, Yudas kehilangan
jabatan pelayanan sebab diambil oleh Matias. Ini berarti Yudas
kehilangan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga = binasa
untuk selama-lamanya. Kehilangan jabatan pelayanan = kehilangan
kerajaan surga.
Saya
selalu memberikan kesempatan seluas-luasnya dengan mengadakan
baptisan air dan penataran bagi calon imam-imam. Bagi yang sudah
ditatar dan ditumpangi tangan, kembali lagi melayani Tuhan. Jangan
ragu-ragu dan menunggu menjadi seperti Yudas yang kehilangan dobel
(jasmani dan rohani).
Saudara
perhatikan! Di dalam Kisah Rasul, kerajaan surga itu tidak boleh
kosong. Kalau Yudas meninggalkan jabatannya sebab ia tersandung di
dalam jabatannya, maka harus diganti oleh orang lain. Yudas diganti
oleh Matias dan ini merupakan bahaya besar.
Kisah Rasul 1 : 21-26
21.
Jadi harus
ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang
berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
22.
yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke
sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang
kebangkitan-Nya."
23.
Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan
yang juga bernama Yustus, dan Matias.
24.
Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang
mengenal hati
semua
orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang
ini,
25.
untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan
Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
26.
Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi
adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan
kesebelas rasul itu.
Kalau
ada orang yang meninggalkan jabatan pelayanan, maka harus
digantikan
oleh seseorang untuk memangku jabatan. Celakanya, kalau jabatan
pelayanan yang kita tinggalkan sudah diberikan kepada orang lain,
maka seumur
hidup/sampai Tuhan datang, kita tidak akan pernah dapat kembali pada
jabatan pelayanan itu
sekalipun kita pindah gereja sama seperti Yudas yang tidak pernah
kembali kepada jabatan pelayanannya itu. Demikian juga dengan Esau
yang jubahnya dipakai oleh Yakub. Esau tidak pernah dapat kembali
memakai jubahnya itu seumur hidupnya. Mungkin ada yang mengatakan
bahwa ia melayani disana-sini, tetapi itu bukanlah jabatan yang
sesungguhnya, bukan jabatan / tempat dari Tuhan lagi.
Kalau
kita dimutasi oleh Tuhan, maka pelayanan kita akan meningkat sebab
mutasi ini berbeda dengan meninggalkan jabatan/karena tersandung oleh
keinginan diri sendiri, maka tidak akan ada tempat baginya. Itu
sebabnya kita jangan mudah tersandung dan menjadi sandungan karena
berbahaya sekali. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
jelas! TUHAN mempertahankan angka duabelas, mengapa? Sebab angka
duabelas ini mengarah pada Yeusalem Baru/Mempelai Wanita
TUHAN/kerajaan surga. Mempelai dengan kerajaan surga, tidak dapat
dipisahkan sebab ini merupakan arah dari jabatan pelayanan.
Wahyu
21 : 12
Dan
temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan
di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya
tertulis nama kedua belas suku Israel.
Di
Yerusalem Baru ada duabelas pintu gerbang yang ditulisi dengan nama
dari duabelas suku Israel/keturunan Abraham dan ini berarti
kesempatan bagi bangsa Israel/umat pilihan TUHAN untuk masuk
Yerusalem Baru/Mempelai Wanita TUHAN lewat jabatan pelayanan. Itu
sebabnya tidak ada alasan bagi bangsa Israel untuk tidak masuk
kedalam Yerusalem Baru sebab mereka sudah memiliki pintu gerbang
sendiri yang ditulisi dengan duabelas nama suku Israel.
Bagaimana
dengan bangsa kafir sebab bangsa kafir bukan keturunan Israel dan
sudah dipastikan tidak dapat masuk pintu gerbang/kerajaan surga sebab
hanya untuk umat pilihan TUHAN. Tetapi TUHAN itu baik/berkemurahan
-->
Wahyu
21 : 12,
Dan kedua belas
pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang
terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni
bagaikan kaca bening.
Mutiara
ini adalah gambaran dari bangsa kafir. Di dalam perj lama tidak
tertulis mutiara, tetapi di dalam ktb Ayub ada ditulis kata mutiara
(bhs Ind) tetapi di dalam bahasa asli bukanlah mutiara tetapi koral.
Jadi mutiara ini hanya ada di dalam ktb perj.baru.
Jadi, kalau pintu gerbang memiliki duabelas mutiara dan ini berarti
kesempatan bagi bangsa kafir untuk masuk ke Yerusalem Baru menjadi
Mempelai Wanita TUHAN/Tubuh Kristus yang sempurna. Ini berarti bangsa
Israel dan bangsa kafir memiliki kesempatan yang sama yaitu duabelas
pintu gerbang yang ditulisi duabelas suku Israel dengan duabelas
mutiara. Inilah mutiara yang merupakan gambaran dari bangsa kafir.
Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
caranya kita dapat menjadi mutiara sehingga dapat masuk ke dalam
Yerusalem Baru/kerajaan surga/masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus?
- Kita akan mempelajari proses pembentukkan mutiara
secara jasmani yang sederhana/secara alami yaitu
sebutir pasir/kotoran di dasar laut yang masuk ke dalam tubuh kerang;
jadi pasir/kotoran kalau tidak masuk ke dalam tunuh kerang, maka ia
tidak dapat menjadi mutiara.
Jadi, pasir/kotoran ini melukai tubuh kerang sehingga kerang itu
mengeluarkan lendir/lapisan mutiara yang terus menerus
menutupi/melapisi pasir/kotoran sampai satu waktu menjadi mutiara.
Siapa pasir/kotoran yang berada di dasar laut? Itulah bangsa kafir
sebab kalau bangsa Israel sudah dipilih oleh TUHAN sehingga mereka
tidak berada di dasar laut. Tetapi bangsa kafir tidak dipilih oleh
TUHAN sebab bangsa kafir hanyalah pasir/kotoran yang berada di dasar
laut; itu sebabnya bangsa kafir jangan sombong dengan kepandaian atau
dengan kekayaan yang dimiliki sebab kita berada di dasar laut sampaipun
di hadapan TUHAN, bangsa kafir ini tidak terlihat. Jika tidak ada
kerang, maka bangsa kafir tetap berada di dasar laut tetapi dengan
adanya kerang, maka pasir/kotoran itu dapat menjadi mutiara bahkan
sampai di dalam kerajaan surga. Luar biasa TUHAN ini, dari
pasir/kotoran yang berada di dasar laut sampai dapat berada di pintu
kerajaan surga.
Siapa kerang ini? Kerang ini adalah TUHAN YESUS Yang harus mati di atas
kayu salib terutama dengan lima luka dan luka yang kelima itu berada
pada LambungNYA yang dibuat oleh bangsa kafir. Sebenarnya dengan empat
luka saja YESUS sudah mati dan ini untuk bangsa Israel/untuk
memilih/memanggil bangsa Israel. YESUS mati di atas kayu salib =
bagaikan IA turun ke dasar laut/turun ke alam maut untuk mengangkat
pasir/kotoran yang adalah bangsa kafir.
Efesus 4 : 8 - 10,
8. Itulah sebabnya kata nas:
"Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia
memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
9. Bukankah "Ia telah naik"
berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
10. Ia yang telah turun, Ia
juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk
memenuhkan segala sesuatu.
Kalau sudah turun sampai ke tempat yang paling
bawah, maka akan naik ke tempat yang paling tinggi --> inilah rumus.
Bagi siswa/i Lempin-El, jika saudara mau berada di tempat
yang paling tinggi/di surga, maka saudara harus turun ke tempat yang
paling bawah. Demikian juga bagi kita sekalian.
Bagian bumi yang paling bawah = alam maut seperti yang tertulis di
dalam ktb Yehezkiel. Pasir diangkat dari dasar laut kemudian diberi
jabatan pelayanan. Jadi YESUS mati di atas kayu salib dengan lima luka
utama = turun ke alam maut/ke dunia orang mati untuk menemukan
pasir/kotoran bangsa kafir yang menjadi tawanan maut/tawanan
dosa/kebinasaan untuk diangkat menjadi mutiara. Jika YESUS tidak mati,
maka kita tetap berada di dasar laut = jika Kerang tidak terluka, maka
kita tidak akan dapat naik ke permukaan bumi, apalagi naik ke surga.
Semoga kita dapat mengerti.
Jangankan ke surga, masa depan yang baik di bumi saja tanpa
YESUS, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa YESUS, maka bangsa kafir
sehebat apapun dia, sekaya apapun dia, tetapi dia tidak dapat berarti
apa-apa di bumi ini, apalagi untuk masuk ke dalam surga. Sebab bangsa
kafir hanya seperti pasir yang berada di dasar laut dan tidak berguna.
Itu sebabnya janglah sombong sebab semuanya itu hanyalah anugerah/belas
kasihan dari TUHAN. Bukannya saudara dilarang untuk menjadi pandai atau
menjadi kaya, tetapi jika tanpa YESUS/tanpa Kerang, saudara tidak
berarti apa-apa di bumi ini, apalagi untuk masuk ke tempat yang
tertinggi ? tidaklah mungkin! Semoga
kita dapat mengerti.
- kemudian pembentukkan mutiara secara rohani yaitu:
- Yohanes 19 : 33, 34,
33. tetapi ketika mereka
sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kaki-Nya,
34. tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
YESUS harus mati di kayu salib dengan lima
luka utama terutama luka kelima yang dibuat oleh bangsa kafir yaitu
luka pada LambungNYA dan ini merupakan luka yang paling dalam sebab
luka ini mengeluarkan Darah dan Air. Kalau pasir masuk ke dalam tubuh
kerang, maka pasir itu akan melukai tubuh kerang itu. Inilah saudaraku!
Bangsa kafir harus masuk ke dalam luka
yang kelima ini/memiliki hubungan
dengan luka yang kelima yang mengeluarkan Darah dan Air.
Jadi bangsa kafir harus memiliki tanda Darah dan Air.
Tanda Darah = bertobat ? berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Inilah proses dari pasir yang
tidak berada di dasar laut lagi/tidak ditawan lagi oleh dosa sebab
sudah bertobat.
Sudah bertobat = sudah masuk ke dalam tubuh kerang/sudah
mulai terangkat.
Itu sebabnya, mari! Kita bertobat. Mungkin sekarang ini saudara sudah
berkata bahwa secara dunia, saudara berada dipaling bawah sehingga
tidak dianggap oleh orang. Sedangkan secara akhirat, saya sudah berbuat
dosa. Sudah tidak memiliki apa-apa tetapi berbuat dosa. Mari! Sekarang
ini hanya satu kata yaitu menerima Darah/bertobat = berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada TUHAN dan ini berarti sudah terjadi
pengangkatan. Oleh sebab itu, harus ada Darah, sebab di luar Darah
YESUS, bangsa kafir tetap berada di dasar laut untuk selama-lamanya.
- baptisan air. Dan ini berarti harus masuk ke dalam
baptisan air --> ini berarti sudah beralih/masuk ke dalam tubuh
kerang dan hasilnya adalah kita hidup baru/hidup di dalam kebenaran.
Masuk dalam baptisan air yang benar seperti YESUS dibaptis, kita juga
harus dibaptis = dikuburkan bersama dan bangkit di dalam hidup yang
benar/hidup di dalam kebenaran. Kalau secara rohani, kita mengalami
pengangkatan, maka secara jasmani, kita juga mengalami pengangkatan
- baptisan Roh.Kudus/kepenuhan Roh.Kudus/urapan
Roh.Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita sudah diurapi/dipenuhkan dengan Roh.Kudus,
maka dari tawanan maut kita menjadi tawanan Roh = orang yang taat
dengar-dengaran sehingga kita dapat berseru ya Abba, ya Bapa
--> Kisah
rasul 20 : 22 - 24,
22.Tetapi sekarang sebagai
tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan
terjadi atas diriku di situ
23. selain dari pada yang
dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan
sengsara menunggu aku.
24. Tetapi aku tidak
menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis
akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus
kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Tawanan Roh ini melayani sepenuhnya sampai
mencapai garis akhir ? dari
tawanan maut menjadi tawanan roh/pelayan TUHAN yang memiliki jabatan
pelayanan/sudah teguh dan jelas di dalam jabatan pelayanan sehingga
dipakai oleh TUHAN di dalam pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus.
Efesus 4 : 11, 12
11. Dan Ialah yang memberikan
baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus,
Jika pelayanan kita tidak jelas dan teguh, maka
semuanya akan menjadi kacau dan rusak sebab kaki mau menjadi tangan
--> bukan gembala, tetapi mau menjadi gembala sehingga penggembalaan
tidak pernah aktif, sebab menjadi gembala tidak diangkat oleh TUHAN,
tetapi diangkat oleh manusia. Itu sebabnya kita jangan begitu saja/asal
melayani tetapi pelayanan itu harus teguh dan jelas sehingga kita
dipakai di dalam pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus yang sempurna.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah proses pertama dari pasir
menjadi mutiara yaitu:
- harus memiliki tanda darah/bertobat
- harus memiliki tanda air, kita dibaptis dengan air dan
juga dengan Roh.Kudus sampai kita menjadi tawanan Roh sehingga kita
menjadi kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan yang jelas dan teguh
dan kita dipakai oleh TUHAN di dalam pelayanan pembentukkan Tubuh
Kristus.
Bagi kehidupan yang belum memiliki jabatan pelayanan, maka ia
tetap sebagai tawanan maut.
- Sesudah mengeluarkan darah, barulah keluar lapisan mutiara dan
lapisan ini disebut dengan lapisan penyucian.
Sesudah ada tanda darah, air dan Roh, maka langkah ke dua adalah kita
diselaputi dengan lapisan/selaput penyucian. Kita sudah menjadi
imam-imam, tetapi masih perlu disucikan.
Dengan apa imam-imam disucikan? Efefsus 5 : 25 - 27
25. Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
26. untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
27. supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Setelah ada tanda air/baptisan air dan baptisan
Roh.Kudus, masih belum cukup, sebab masih harus disucikan lagi dengan
lapisan mutiara/Firman pengajaran yang bagaikah air hujan (Ul 32)
sampai jemaat kudus dan tidak bercela. Seandainya kerang itu berkata
bahwa ia sudah lelah dan tidak ada bahan lagi untuk dikhotbahkan,
sehingga pasir itu dilapisi dengan lapisan mutiara oleh kerang yang
lain --> tidak dapat seperti ini, sebab hasilnya akan berbeda.
Semoga kita dapat mengerti.
Dengan apa kita disucikan? Dengan Firman pengajaran yang benar.
Di mana kita disucikan? Di dalam
penggembalaan/carang melekat pada Pokok.
Sekarang, apa yang harus disucikan? Matius 20 : 11, 15,
11. Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
15. Tidakkah aku bebas
mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau,
karena aku murah hati?
Di dalam kebun anggur ada:
- persungutan dan ini mengakibatkan kita tidak dapat
menjadi sempurna
- iri hati dan iri hati ini berarti tidak mengakui
berkat TUHAN/mengecilkan berkat TUHAN/mengecilkan pemakaian TUHAN
- dosa Yudas.
Yohanes 13 ; 10
Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia
tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah
bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Yaitu Yudas seorang pencuri, pengkhianat dan pendusta. Jadi,
bersungut-sungut, iri hati, pencuri, pengkhianat dan pendusta yang
harus disucikan. Kalau sudah tidak ada dosa-dosa ini lagi, maka barulah
kita menjadi tidak bercacat cela.
Wahyu
14 : 1, 5
1. Dan aku melihat:
sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan
Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis
nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
5. Dan di dalam mulut mereka
tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Lapisan mutiara menjadikan kita sampai tidak
bercacat cela = pasir/kotoran sudah tidak terlihat lagi.
Mari saudaraku!, sebagai bangsa kafir, kita hanyalah sebutir pasir, itu
sebabnya kita harus:
- memiliki hubungan dengan Korban Kristus yaitu pada
Luka yang kelima yang mengeluarkan darah/bertobat dan air/baptisan air
dan juga baptisan Roh.Kudus + kita melayani TUHAN = kita memiliki
jabatan pelayanan sehingga kita menjadi tawanan Roh.
- kemudian, kita harus tergembala sehingga kita
disucikan secara intensif/ terus menerus seperti pasir yang dilapisi
dengan lapisan mutiara sampai kita menjadi tidak bercacat cela.
- sudah menjadi mutiara,
bahasa asli dari mutiara adalah margarita, artinya murni. Sesudah
dilapisi dengan lapisan mutiara, sampai tidak bercacat cela -->
pasir/kotoran tidak terlihat lagi. Tetapi masih harus dimurnikan
sehingga menjadi mutiara yang murni/margarita; bukan yang palsu = harus
mengalami pemurnian dengan lapisan pemurnian lewat percikkan
darah/penderitaan tanpa dosa.
Contohnya:
- Berpuasa --> sekalipun ada banyak beras/nasi di rumah,
tetapi mau berpuasa.
- Tidak bersalah tetapi disalahkan, difitnah
- Pulang kantor harus langsung ke gereja dan tidak semua orang yang
dapat dan mau melakukan
- Dalam pelayanan --> harus selalu berkhotbah, tidak semua
orang yang mau terus menerus berkhotbah, sebab lebih baik beristirahat.
Hanya orang yang mau menjadi murni/yang mau menderita secara daging =
percikkan darah yaitu penderitaan tanpa dosa = penderitaan bersama
YESUS = pemurnian.
1
Petrus 4 : 12 - 14
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jadi,
kemurniaan ini ada ujiannya (ay 12). Luar biasa! Sebab di saat
percikkan darah datang, maka Roh kemuliaan ada pada kita.
Dulu,
pada waktu imam besar Harun datang dengan membawa dupa dan darah yang
dipercikkan di dalam ruangan maha suci, begitu darah dipercikkan,
maka terjadi sinar kemuliaan/shekina glory. Demikian juga dengan
sekarang, kalau kita mau menderita bersama YESUS/menderita tanpa
dosa/mengalami ujian/nyala api siksaan, maka pada saat itu Roh
kemuliaan/sinar kemuliaan ada pada kita, untuk apa? Untuk mengubahkan
kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani dan dimulai
dari hati yang harus diubahkan.
Hati
yang bagaimana yang diubahkan?
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ini
kalau ada Roh kemuliaan, sebab Roh kemuliaan mengubahkan kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani dan dimulai dari hati
yang merasa berbahagia di saat mengalami penderitaan.
Kita cari dan tanyakan pada orang yang ada di dunia ini --> apakah
di saat mereka menghadapi penderitaan, apakah mereka dapat merasa
berbahagia? Pasti jawabannya ‘tidak’ sebab yang ada hanyalah
persungutan.
Jika
kita merasa berbahagia karena kita mendapatkan uang sebanyak lima
juta, maka orang di dunia juga akan merasa bahagia, bahkan mereka
berjingkrak-jingkrak --> kalau kita merasa berbahagia, karena kita
diberkati, maka ini sudah merupakan hal yang umum. Tetapi kalau kita
berbahagia karena penderitaan = hanya mutiara/hanya orang yang murni
sebab memiliki sinar kemuliaan.
Mari!
hati diubahkan sampai kita merasa berbahagia di saat kita mengalami
penderitaan. Ini memang mudah untuk diucapkan, sebab saya sendiri
juga sering gagal. Itu sebabnya, mari! kita belajar sampai hati dapat
diubahkan yaitu sampai merasa berbahagia dan menjadi seperti Hati
YESUS.
Hati
merasa berbahagia di saat menghadapi penderitaan, dan ini berarti:
- Tidak pernah merasa kecewa
- Tidak pernah berputus asa dalam menghadapi apapun juga
- Tidak pernah merasa bangga jika diberkati dan dipakai oleh TUHAN.
Inilah
hati yang lembut seperti
Hati YESUS Mempelai Pria Surga. Hati ini hanya mengaku bahwa saya ini
hanyalah pasir dan hati ini juga mengaku bahwa semuanya ini hanyalah
anugerah TUHAN. Sebab kalau kerang tidak terluka, maka saya tidak ada
karena sudah mati dan binasa.
Mari
saudaraku!
- Di saat kita menderita tetapi kita merasa
berbahagia, maka ini adalah anugerah TUHAN.
- Di saat kita mengalami kegagalan, kita tidak kecewa dan
berputus asa sebab semua adalah anugerah TUHAN.
- Di saat kita diberkati oleh TUHAN, kita tidak merasa bangga dan
sombong, sebab semuanya ini hanya karena anugerah TUHAN. Saya hanyalah
pasir.
- Dan kalau ini terjadi, maka kita akan diubahkan sampai satu
waktu, jika YESUS datang, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia.
Filipi
3 : 20, 21
20.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21.
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala
sesuatu kepada diri-Nya.
Jika
kita sudah diubahkan menjadi sama dengan Dia maka:
- kita akan terangkat bersama dengan Dia
- kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, kemudian
- kita masuk firdaus sampai
- kita masuk dalam kerajaan surga yang kekal.
Sementara
dunia mengalami kiamat dan kita juga tidak berada di dasar laut lagi,
sebab dasar laut juga habis/musnah sebab dihukum oleh TUHAN. Kita
beruntung, sebab sebagai sebutir pasir, tetapi karena kita mau
menerima anugerah TUHAN sehingga kita diangkat menjadi tawanan Roh,
disucikan, diubahkan sampai satu waktu, kita menjadi sama dengan Dia.
Sebutir pasir di dasar laut, dapat terangkat ke surga/menjadi pintu
mutiara hanya karena anugerah TUHAN.
Sekarang
ini, jika kita masih hidup di dalam dosa, mari! datang kembali pada
anugerah TUHAN. Ingat saudaraku! Masalah yang dihadapi oleh bangsa
kafir di hari-hari ini adalah seperti pasir yang berada di dasar laut
dan siapa yang dapat menyelesaikan masalah dari bangsa kafir ini?
hanya satu yaitu anugerah dan kemurahan TUHAN.
Kalau
kita mengalami masalah secara jasmani sehingga semuanya menjadi
sulit, mari datang pada anugerah TUHAN/Luka yang kelima. Demikian
juga bagi saudara yang masih hidup dalam dosa, mari datang juga pada
Luka yang kelima sebab di situlah anugerah TUHAN bagi bangsa kafir.
Jika saudara diberkati dan dipakai oleh TUHAN, datang juga pada
anugerah TUHAN. Semua karena anugerah TUHAN.
TUHAN
memberkati.1