Matius
24, secara keseluruhan menunjuk pada penghukuman TUHAN atas dunia ini
dan terjadi pada waktu kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Dalam srt Petrus dikatakan, semua
yang ada di dunia akan lenyap hangus
oleh api yang dari langit. Inilah penghukuman TUHAN atas dunia, itu
sebabnya sekarang ini kita akan mempelajari Matius 24 ini supaya kita
tidak masuk penghukuman bersama dunia ini.
Kita
akan membahas injil Matius 24 yang secara keseluruhan terbagi menjadi
dua bagian yaitu:
- Matius 24 : 1, 2 --> pandangan
terhadap ibadah yang tua/yang jasmani
- Matius 24 : 3 - 44 --> tentang
tujuh nubuat
- Matius 24 : 45 - 51 --> tentang
hamba-hamba yang setia dan hamba-hamba yang jahat
Inilah
pembagian dari injil Matius 24 secara keseluruhan dan akan kita
pelajari supaya kita tidak masuk dalam penghukuman atas dunia/tidak
mengalami kiamat, tetapi kita akan dipermuliakan bersama dengan
TUHAN.
I.
Matius
24 : 1, 2
--> pandangan
terhadap ibadah yang tua/yang jasmani
1.
Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah
murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
2.
Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan
diruntuhkan."
Ibadah
dari orang Israel, hanya memegahkan/membanggakan rumah ALLAH secara
jasmani. Pada hal TUHAN katakan semuanya
akan diruntuhkan/akan hancur
oleh keadaan jaman; bahkan kalau masih dapat bertahan berapa ribu
tahun, juga akan hancur saat penghukuman TUHAN atas dunia yang lazim
disebut dengan kiamat. Sekalipun bangunan itu adalah bait ALLAH.
Demikian
juga kalau ibadah orang Kristen, jika hanya memegahkan/mengandalkan
bait ALLAH yang jasmani atau hanya puas dengan berkat-berkat
jasmani/perkara-perkara secara jasmani, juga akan hancur sebab ikut
masuk dalam penghukuman TUHAN dan binasa untuk selama-lamanya. Itu
sebabnya pandangan kita harus dikoreksi supaya tidak masuk dalam
penghukuman TUHAN.
1
Korintus 15 : 19,
Jikalau kita hanya
dalam hidup ini saja
menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang
paling malang dari segala manusia.
Hidup
di dunia ini saja = hidup jasmani ini saja, menaruh pengharapan pada
YESUS = melayani dan beribadah kepada TUHAN, hanya karena perkara
dunia ini, maka kita adalah orang yang paling malang dari antara
manusia.
Banyak
kali kita berkata bahwa orang yang tidak mengenal YESUS akan malang.
Tetapi orang Kristen/anak-anak TUHAN yang percaya dan melayani
TUHAN,
tetapi hanya untuk hidup di dunia ini saja, maka hidupnya akan lebih
malang dari segala manusia termasuk dari manusia yang paling jahat,
sebab ia tidak mengalami kuasa kebangkitan dan ini berarti ia
dikuasai oleh maut = binasa untuk selama-lamanya bersama dengan
dunia.
Mari
sekarang kita melihat bagaimana pandangan YESUS terhadap
ibadah/terhadap bait ALLAH
--> Yohanes
2 : 19 - 21,
19.
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20.
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?"
21.
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.
Pandangan
YESUS bukan kepada bait ALLAH yang jasmani sekalipun bangunan itu
megah dan dibangun selama empat puluh enam tahun. Tetapi pada bait
ALLAH/rumah ALLAH yang rohani yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna = Mempelai Wanita TUHAN yang sempurna.
Kepada
para hamba-hamba TUHAN, mari! jangan sombong kalau saudara diberkati
oleh TUHAN dengan bangunan gereja yang megah, tetapi sebaliknya kalau
TUHAN masih mengijinkan, gereja saudara masih dalam bentuk bangunan
yang sederhana, saudara jangan pesimis. Sebab jelas tertulis di ayat
ini, bahwa pandangan TUHAN bukan kepada bait ALLAH yang jasmani,
tetapi pada bait ALLAH yang rohani yaitu pada pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna yaitu Mempelai Wanita TUHAN. Dan bangunan ini
merupakan satu-satunya bangunan yang tidak akan binasa waktu kiamat.
Semuanya
akan hancur, katakan apa saja, seperti kekayaan, kepandaian,
kehebatan dan juga bangunan-bangunan, kecuali Tubuh Kristus yang
sempurna tidak akan hancur pada waktu kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya, tetapi justru akan dipermuliakan bersama dengan TUHAN. Kita
akan mengarah ke sini. Jadi, sekali lagi, saya tidak mengecam gedung
gereja yang besar ?
tidak! Silahkan! Asal jangan menjadi kebanggaan tetapi arahkan pada
pandangan yang rohani sehingga pandangan kita juga menjadi seperti
pandangan YESUS yaitu pada pandangan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna yaitu Mempelai Wanita TUHAN.
Bagaimana
caranya supaya kita dapat mengarahkan pandangan pada Tubuh
Kristus/rumah ALLAH yang rohani?
- 1 Petrus 2 ; 5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan
kepada Allah.
Jawabannya adalah kita harus menjadi
imam-imam dan raja-raja.
- 1 Petrus 2 : 9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Inilah jalannya, supaya kita dapat masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus/rumah ALLAH yang rohani yaitu kita
harus menjadi batu hidup yaitu imamat yang rajani
dan imamat yang kudus.
Imam ini adalah seseorang yang memiliki jabatan pelayanan.
Imamat yang rajani adalah kehidupan yang dipanggil dan
dipilih oleh TUHAN = kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan, sebab
jabatan pelayanan adalah tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Jadi, jika
kita tidak memiliki jabatan pelayanan, maka kita tidak dapat masuk
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
2 Petrus 1 : 10
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah
sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab
jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Sesudah kita memiliki jabatan pelayanan, maka kita
harus menjaga supaya panggilan dan pilihan kita
menjadi semakin teguh dan jelas. Sebagai
seorang gembala, penyanyi, pemain musik, guru sekolah Minggu juga harus
semakin teguh dan jelas supaya kita jangan tersandung.
Tersandung = tidak setia di dalam pelayanan; sebab kalau sudah
tersandung, pasti akan jatuh = tinggalkan jabatan pelayanan. Kecuali
kalau dimutasi oleh TUHAN, maka pelayanan kita akan semakin meningkat.
- dalam pelayanan yang semakin teguh dan jelas, sampai --> 2
Petrus 1 : 11,
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh
untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat
kita, Yesus Kristus.
Kita mendapatkan hak penuh untuk
masuk dalam kerajaan surga. Tetapi kalau kita
tersandung, tidak setia, jatuh/tinggalkan jabatan pelayanan = kita
kehilangan hak untuk masuk dalam kerajaan surga.
Inilah urut-urutannya yaitu pandangan kita harus pada pandangan yang
rohani yaitu pada pembangunan Tubuh Kristus dengan cara kita harus
memiliki jabatan dan pelayanan. Tetapi kita harus berhati-hati, sebab
sekalipun kita sudah memiliki jabatan dan pelayanan, kita masih dapat
tersandung dan jatuh. Itu sebabnya, mari! kita menjaga agar jabatan dan
pelayanan kita menjadi semakin teguh dan jelas supaya tidak tersandung
dan jatuh. Bagaimana caranya?
- 1 Petrus 2 : 8,
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada
Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Tersandung karena tidak taat pada Firman. Jadi
supaya tidak tersandung, maka kita harus taat
dengar-dengaran pada Firman TUHAN, pada panggilan TUHAN dan juga pada
kehendak TUHAN.
Sebagai
seorang gembala, sebagai anggauta paduan suara, sebagai pemain musik,
sebagai guru sekolah Minggu dlsbnya, supaya tidak tersandung dan
jatuh, maka syaratnya harus taat dengar-dengaran pada Firman, pada
panggilan dan kehendak TUHAN. Sama seperti Musa, pada saat ia
dipanggil oleh TUHAN, maka jawabannya hanyalah satu yaitu 'ya
ALLAH' = taat dengar-dengaran.
Keluaran
3 ; 4
Ketika
dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!"
dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Ini
adalah orang yang taat dengar-dengaran dan contohnya adalah Musa yang
hidup tergembala.
Di
ay 1
--> Musa
menggembalakan kambing domba dan untuk sekarang berarti kehidupan
yang tergembala. Jadi, sebagai pelayanan TUHAN, maka kehidupannya
harus tergembala, sebab di dalam penggembalaan, maka panggilan kita
menjadi semakin teguh dan jelas.
Musa,
Musa
--> panggilan
TUHAN ini jelas bahkan sangat jelas. Untuk ini saya tidak dapat
menerangkannya dengan kata-kata yang baik, tetapi saya memiliki
pengalaman tentang panggilan TUHAN ini. Selama sepuluh tahun saya
menolak ketika dipanggil oleh TUHAN, tetapi untunglah saya tergembala
= melayani TUHAN dalam bidang paduan suara, menjadi guru sekolah
Minggu sehingga panggilan TUHAN itu menjadi semakin jelas. sampai
satu waktu, saya dipanggil untuk menjadi seorang hamba TUHAN sepenuh
sekalipun tantangannya besar. Tetapi karena panggilan TUHAN itu
jelas, maka saya tidak takut untuk memenuhi panggilan TUHAN itu.
Selain
panggilan TUHAN di dalam penggembalaan itu jelas, maka di dalam
penggembalaan, kita menjadi taat dengar-dengaran seperti jawaban Musa
--> 'ya
ALLAH'. Ini hanya dapat terjadi di dalam penggembalaan. Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau
kita taat dengar-dengaran/'ya ALLAH', maka hasilnya:
- ? kita dikaitkan dengan Nama TUHAN yang adalah Alfa
dan Omega.
Wahyu 1 ; 8,
"Aku adalah Alfa dan Omega,
firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa."
Terj. Lama: "Aku
inilah Alif dan Ya,"
demikianlah firman Allah Tuhan itu, Yang ada, dan Yang sudah sedia ada,
dan Yang akan datang kelak, yaitu Yang Mahakuasa.
Artinya:
- Bersama TUHAN, kita dapat memulai pekerjaan dan
pelayanan yang baik sampai mengakhiri dengan sempurna.
- Kita memiliki kuasa untuk mengalahkan setan tri tunggal
? Filipi 2 : 8 -
10,
8. Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama,
10. supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi,
Segala yang di langit =
adalah setan dengan roh najis = naga = hujan lebat yang akan
menghancurkan bangunan rumah rohani.
Di atas bumi = binatang yang ada di bumi yaitu nabi
palsu = angin kencang = roh kepalsuan dengan ajaran-ajaran palsu.
Di bawah bumi = binatang yang keluar dari laut =
banjir = antikrist dengan kuasa mammon.
Inilah yang hendak menghancurkan bangunan rumah rohani seperti yang
tertulis di dalam injil Matius 7.
Kalau orang membangun rumah di atas batu karang, kemudian datang hujan
lebat, banjir dan juga angin kencang, tetapi kalau kita selalu berkata
'ya ALLAH' = kita dikaitkan dengan Nama TUHAN, hasilnya, kita akan
mendapatkan kuasa di dalam Nama YESUS untuk mengalahkan setan tri
tunggal sehingga rumah rohani dan juga jabatan pelayanan kita tidak
akan roboh, tetapi tetap teguh dan kita tetap melayani TUHAN sampai
TUHAN datang.
Bangunan rumah rohani kita yang tidak akan roboh
adalah:
- Kebenaran ? kita tetap hidup
benar
- Kesucian ? kita tetap hidup
suci sampai kita menjadi sempurna.
Demikian juga dengan pelayanan di dalam rumah ALLAH:
- Ada imam-imam dan raja-raja ?
imamat yang rajani
- Jabatan pelayanan tidak tersandung, tetapi tetap teguh
sampai TUHAN datang. Sekalipun ada angin kencang, hujan lebat dan
banjir, tetapi kalau ada 'ya ALLAH' maka kuasa Nama YESUS akan
mengalahkan setan tri tunggal. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa banyak orang tergeletak di dalam jabatan pelayanan/tidak sampai
pada kedatangan TUHAN, sudah pensiun/sudah meninggalkan pelayanan?
sebab tidak taat dengar-dengaran pada kehendak TUHAN. Jangankan untuk
taat dengar-dengaran pada TUHAN, untuk mendengarkan Firman TUHAN saja,
mereka tidak mau.
Contoh:
Sebagai seorang penginjil, jika ia tidak bertugas untuk
menyampaikan Firman, apakah ia mau datang ke gereja untuk mendengarkan
Firman TUHAN? untuk hal ini masih tanda tanya. Kalau ada tugas, maka ia
mau datang ke gereja sini, gereja sana, tetapi kalau tidak ada tugas,
maukah ia datang ke gereja untuk mendengarkan Firman? Tanda tanya dan
kehidupan seperti ini akan roboh.
Saya beruntung diajarkan untuk tetap mendengarkan Firman, siapapun yang
menyampaikan Firman TUHAN, sekalipun ia adalah seorang pengerja, saya
tetap mencatat.
Mari! kita tetap mendengarkan Firman sampai dengar-dengaran pada Firman
sehingga:
- bangunan rohani kita tidak akan roboh
- jabatan dan pelayanan tidak akan tersandung = tetap
teguh.
Inilah hasil pertama kalau kita taat dengar-dengaran adalah:
- kita menjadi taat dengar-dengaran ?
'ya ALLAH' seperti Musa sehingga
- kita dikaitkan dengan Nama TUHAN
- pelayanan kita dari awal dimulai dengan baik dan juga
diakhiri sampai sempurna dan ditambah
- kuasa untuk mengalahkan setan tri tunggal yang hendak
menghancurkan bangunan bait ALLAH rohani yaitu jabatan dan pelayanan,
tetapi kita tetap teguh sampai TUHAN datang.
- jika kita taat dengar-dengaran, maka kita dapat
menyembah TUHAN.
Markus 14 : 33 - 36,
33. Dan Ia membawa Petrus,
Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
34. lalu kata-Nya kepada
mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah."
35. Ia maju sedikit, merebahkan
diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari
pada-Nya.
36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya
Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku,
tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau
kehendaki."
Takut,
gentar, sedih = sifat daging.
Ay
36
--> 'ya
Abba, ya Bapa = taat dengar-dengaran = suara penyembahan.
Menyembah
TUHAN itu bukan hanya berseru Haleluyah, Haleluyah, tetapi praktek
dari penyembahan itu adalah 'ya Abba, ya Bapa' dan ini yang
berat.
Kalau kita dapat
berseru 'ya Abba, ya Bapa = menyerah sepenuhnya/menyerah segenap
kehendak kita ke dalam kehendak TUHAN atau menyerahkan kehendak diri
sendiri untuk menerima kehendak TUHAN sekalipun bertentangan dengan
kehendak daging kita.
Contoh:
Seperti
kehendak YESUS, biarlah IA lalu dari cawan/lalu dari salib,
tetapi kehendak Bapa, YESUS harus disalib. Itu sebabnya tadi sudah
saya katakan bahwa menyembah TUHAN itu rasanya mudah sebab hanya
berkata 'Haleluyah YESUS, Haleluyah YESUS', tetapi dalam praktek
dari penyembahan itulah yang tidak mudah sebab harus sampai pada 'ya
Abba, ya Bapa' = menyerahkan seluruh kehendak kita/kehendak diri
sendiri kepada TUHAN untuk menerima kehendak TUHAN sekalipun
bertentangan dengan kehendak daging kita.
Mari!
dalam hal pelayanan, pekerjaan, masa depan, perjodohan dan apa saja,
kita berusaha untuk berkata 'ya Abba, ya Bapa'. Demikian juga
dengan saya, saya tidak akan begitu saja/ngawur di dalam pelayanan,
baik pelayanan di Malang, di Surabaya maupun pelayanan kunjungan
keluar, harus ada suara 'ya Abba, ya Bapa' yaitu suara
penyembahan = mengorbankan/menyerahkan kehendak diri sendiri yang
mungkin bagi kehendak diri sendiri itu terlihat bagus, tetapi kalau
itu tidak sesuai dengan kehendak TUHAN, maka itu harus diserahkan
agar dapat menerima kehendak TUHAN sekalipun itu bertentangan dengan
daging kita. Inilah orang yang taat dengar-dengaran, sehingga hasil
kedua adalah dapat menyembah TUHAN.
Jika
kita sudah menyerahkan segenap kehendak kita = kita menyerahkan
segenap hidup kepada TUHAN = mengulurkan ke dua tangan kepada TUHAN,
dan pada saat itu, TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita dengan
kuasa 'ya Abba, ya Bapa' = tidak ada yang mustahil bagimu. Ini
merupakan hal yang luar biasa.
Mari
saudaraku! Dalam penyembahan, ada kuasa untuk menghapus segala
kemustahilan secara jasmani yaitu untuk memelihara kita. Seperti
murid-murid yang semalam-malaman pergi untuk menangkap ikan, tetapi
mereka tidak mendapatkan apa-apa. Waktu siang hari, TUHAN perintahkan
untuk menebarkan jala ke sebelah kanan yang secara akal manusia, maka
perintah TUHAN itu tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan. Tetapi
karena murid-murid taat, maka kuasa TUHAN menghapus segala
kemustahilan yaitu dari yang tidak ada menjadi ada/dari tidak ada
seekor ikan-pun, mereka mendapatkan seratus lima puluh tiga ekor
ikan.
Inilah
pemeliharaan TUHAN
secara jasmani
yaitu kita mengalami uluran Tangan TUHAN dengan kuasa menghapus
segala kemustahilan untuk:
- memelihara kita dari tidak ada menjadi ada
- menolong kita
- menyelesaikan segala masalah kita sekalipun sudah mustahil,
tetapi dapat ditolong oleh TUHAN.
Salah
satu contoh adalah Musa, waktu ia akan meninggal dunia, ia
diperintahkan oleh TUHAN untuk naik ke atas gunung Nebo dan ia hanya
dapat melihat Kanaan sebab TUHAN sudah mengatakan bahwa ia tidak
dapat masuk ke Kanaan. Tetapi di dalam injil Matius 17, waktu YESUS
bersama-sama dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke atas gunung
Tabor yang berada di tanah Kanaan, tiba-tiba Wajah YESUS berubah
menjadi bersinar dan di samping-NYA berdiri Musa dan Elia. Musa yang
sudah divonis tidak dapat masuk ke Kanaan, tetapi di dalam
penyembahan, ia ada di Kanaan.
Di
saat kita menghadapi sesuatu yang mustahil, apa yang menjadi
penghiburan kita? Hanya satu yang menjadi kekuatan kita yaitu 'ya
Abba, ya Bapa' = kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan IA juga
akan mengulurkan TanganNYA kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.
Pemeliharaan
TUHAN secara rohani,
kuasa menghapus kemustahilan yaitu kita mengalami keubahan hidup dari
manusia daging menjadi manusia rohani. Setan tidak pernah berubah,
dari keadaan berdoa, tetap dalam keadaan berdosa itu sebabnya kalau
kita dapat berubah, maka itu merupakan suatu hal yang mustahil.
Inilah
kuasa TUHAN di dalam penyembahan:
- Wajah YESUS berubah, demikian juga dengan kita sekarang
ini, di dalam penyembahan, ada kuasa yang menghapus kemustahilan secara
rohani yaitu keubahan hidup.
- YESUS memiliki Daging, sebab IA merasa sangat sedih seperti
mau mati rasanya, sangat takut dalam menghadapi salib dan untuk kita
sekarang ini, seperti mau mati rasanya = putus asa dan juga takut.
Tetapi biarlah kita diubahkan dari rasa putus asa dan rasa takut
menjadi takut akan TUHAN. Seperti YESUS Yang takut menghadapi salib,
tetapi di dalam penyembahan, YESUS diubahkan menjadi takut akan TUHAN.
Karena takut akan TUHAN, maka YESUS siap menerima apapun juga sekalipun
itu adalah salib.
Takut
akan TUHAN = tidak melakukan kejahatan, sampai satu waktu, sedikit
demi sedikit, kita diubahkan dan jika YESUS datang kembali kedua
kalinya, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan-NYA. Kita
tidak dihukum dan binasa bersama dunia, tetapi justru kita
diangkat/dipermuliakan bersama Dia selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Itu
sebabnya pandangan kita jangan lagi pada hal yang jasmani yang:
- dimulai dari bait ALLAH yang jasmani, tetapi pandangan kita harus
pada pembangunan Tubuh Kristus yaitu pada rumah ALLAH yang rohani.
- Kita menjadi imam-imam dan raja-raja dan juga teguh lewat
taat dengar-dengaran
--> 'ya Abba, ya Bapa', sampai
- Kita dapat menyembah TUHAN dengan mengulurkan tangan dan
TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita.
TUHAN
memberkati.1