Yudas
1 : 24-25
24.
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan
kemuliaan-Nya,
25.
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala
abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
7
penampilan dari Pribadi Yesus
= 7
sinar kemuliaan yang kalau disinarkan kepada gereja yang benar, akan
menghasilkan 7
kebahagiaan sejati.
Puncak
kebahagiaan adalah
Wahyu
19 : 9 Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan
ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Ini
terjadi pada waktu kedatangan Yesus
yang
kedua kali = pertemuan antara Yesus
Mempelai Pria Surga dengan kita,
Mempelai Wanita Tuhan
untuk masuk dalam kerajaan 1000
tahun, Firdaus,
pesta nikah Anak Domba.
Kemudian masuk dalam kerajaan surga kekal,
Yerusalem Baru.
Tuhan
rindu untuk menampilkan 7
PribadiNya
untuk membuat kita berbahagia sampai pada puncak kebahagiaan pesta
nikah Anak Domba
(kebahagiaan Mempelai)
dan kita akan bertemu dengan Dia untuk selama-lamanya.
Jadi
jelas, syarat
untuk dapat mencapai puncak kebahagiaan (masuk
pesta nikah Anak Domba)
adalah:
- Harus menjadi Mempelai Wanita Tuhan
- Harus menjadi imam-imam dan raja-raja
Itu
sebabnya, kalau kita merindu untuk mendapatkan kebahagiaan demi
kebahagiaan sampai pada kebahagiaan pesta nikah Anak Domba, maka kita
harus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Dan
mulai dari sekarang, kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja,
yaitu kehidupan yang memangku jabatan
(kehidupan yang
beribadah dan melayani Tuhan).
Sebenarnya
imam-imam itu adalah
bangsa Israel.
Keluaran 19 : 6
Kamu
akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.
Harus
kaukatakan kepada orang Israel asli
=
yang berhak, yang
layak menjadi imam-imam dan raja-raja adalah orang Israel asli
keturunan Abraham lewat Ishak
dan Yakub. Sebab keturunan Abraham juga ada yang lewat Ismael.
Matius
3 : 7-9
7.
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang
untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan
ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat
melarikan diri dari murka yang akan datang?
8.
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
9.
Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham
adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan
anak-anak bagi Abraham dari batu-batu
ini!
Orang
Parisi dan Saduki secara daging adalah anak-anak
Abraham, tetapi Yohanes Pembaptis
menyebut mereka adalah keturunan ular beludak. Sedangkan di
ay
9, batu adalah
bangsa kafir yang keras hati.
Jadi,
sebenarnya yang menjadi
imam-imam dan raja-raja adalah orang Israel keturunan Abraham lewat
Ishak
dan Yakub.
Tetapi
karena sebagian orang Israel,
yaitu orang Parisi dan Saduki menjadi keturunan ular beludak (orang
yang jahat)
karena memiliki sifat setan,
maka
ada kesempatan/kemurahan Tuhan
bagi bangsa kafir
(batu-batu)
untuk menjadi anak-anak
Abraham lewat bertobat dan baptisan air
(lewat luka
yang
kelima pada lambung
Yesus
yang
mengeluarkan Darah dan Air).
Ini benar-benar merupakan kemurahan Tuhan
bagi bangsa kafir, sebab pada awalnya bangsa kafir tidak boleh
menjadi imam dan raja.
Dari
sini kita dapat belajar bagaimana hidup dari seorang imam.
Galatia 3 : 9
Jadi mereka yang
hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham
yang beriman itu.
Jadi,
hidup dari
seorang imam adalah hidup dari iman
, bukan hidup
dari melihat. Saudara boleh memiliki ijazah, tetapi hidup kita dari
iman. Untuk bangsa kafir, keturunan Abraham secara rohani,
juga
hidup
dari
kemurahan Tuhan.
Iman
dan kemurahan akan menghasilkan mujizat-mujizat,
keajaiban-keajaiban
di dalam hidup kita.
Kita
pelajari tantangan-tantangan bagi seorang imam
(anak-anak
Abraham),
yaitu:
- Lukas 19 : 1-2, 8-9
1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan
terus melintasi kota itu.
2. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala
pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
8. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan
empat kali lipat."
9. Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah
terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
Anak-anak Abraham (imam-imam dan raja-raja) menghadapi
tantangan. Disini diwakili oleh Zakheus yang berada di dalam rumah
cukai. Anak-anak Tuhan berada di rumah cukai, bukan berada di dalam
rumah Allah = banyak kehidupan Kristen (imam-imam)
yang tidak lagi beribadah melayani
Tuhan = meninggalkan ibadah dan
pelayanan.
Akibatnya, akan melayani dosa/berbuat dosa,
yaitu:
- Dosa kejahatan = ikatan akan uang, terikat akan uang
sehingga menjadi kikir (tidak dapat memberi) dan serakah (mengambil
milik orang lain).
Zakheus bersaksi :
- Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang
lain. Awalnya Zakheus kikir (tidak dapat memberi).
- Dan apa yang kurampas = serakah = mengambil hak/milik
orang lain, terutama hak Tuhan yaitu sepersepuluh dan persembahan
khusus, akan kukembalikan empat kali lipat.
Ini banyak diambil oleh imam-imam yang sudah tidak aktif (non aktif )
lagi. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab ini merupakan dosa
kejahatan.
- Pasangan dari dosa kejahatan, sudah pasti adalah dosa
kenajisan. Kalau ada dosa kejahatan = berada di dalam rumah cukai.
Sedangkan ada dosa kenajisan = berada di rumah yang tidak baik. Dosa
kenajisan adalah dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan/dosa sex.
Inilah tantangan pertama bagi imam dan raja-raja seperti Zakheus yang
tidak lagi berada di dalam rumah Allah sehingga ia meninggalkan ibadah
pelayanan. Akibatnya akan melayani dosa kembali, yaitu kejahatan dan
dosa kenajisan = dipakai di dalam pembangunan Babel, tempat dari roh
jahat dan roh najis.
Kalau kita sudah ditahbiskan menjadi imam dan raja, jangan coba-coba
untuk meninggalkan ibadah pelayanan, sebab nanti dapat menjadi seperti
Zakheus yang melayani dosa (dipakai dalam pembangunan Babel = tempat
dari roh jahat maupun roh najis) yang akan dibinasakan untuk
selama-lamanya hanya dalam 1 jam saja.
Wahyu 18 : 2
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat
kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan
tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
- Lukas 10 : 30-33
30. Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun
dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang
bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan
yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31. Kebetulan ada seorang imam turun melalui
jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang
jalan.
32. Demikian juga seorang Lewi datang ke
tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang
jalan.
33. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang
dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho adalah orang
Samaria. Mengapa saya katakan bahwa ia adalah seorang Samaria? Karena
ada orang Lewi dan imam yang datang ke tempat itu, tapi mereka tidak
dapat menolong, sebab orang Lewi dengan orang Samaria tidak bergaul.
Dari sudut pandang orang Yahudi, mereka tidak mengakui orang Samaria
dan menganggap mereka adalah kafir. Kemudian datanglah seorang Samaria
ke tempat itu dan segera menolong karena mereka sesama orang Samaria.
Tetapi orang Samaria yang adalah orang keturunan/peranakan menganggap
mereka adalah keturunan Yakub, jadi mereka juga keturunan dari Abraham.
Yohanes 4 : 9, 12
9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya:
"Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
12. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa
kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum
sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
Tantangan kedua dari imam-imam adalah seperti seorang Samaria
yang juga keturunan Abraham turun dari Yerusalem menuju Yerikho. Di
bagian atas diterangkan tantangan pertama dari seorang imam-imam adalah
meninggalkan rumah Allah dan berada di dalam rumah cukai = meninggalkan
ibadah dan pelayanan.
Yerusalem = pusat dari kegiatan rohani.
Yerikho = lembah bunga = keindahan dunia = pengaruh dunia = pusat
perdagangan.
Jadi, dari pusat kegiatan rohani turun ke pusat perdagangan (pengaruh
dunia) = mengalami kemerosotan rohani = tidak setia di dalam
ibadah pelayanan.
Yakobus 4 : 4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu,
bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah.
Tidak setia di dalam ibadah pelayanan --> kalau dapat
melayani, maka ia melayani. Kalau tidak dapat melayani, ia tidak
melayani = suam-suam. Akibatnya berat, yaitu tidak mati, tidak hidup =
setengah mati. Dirampok habis-habisan sampai setengah mati.
Lukas 10 : 30
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah
itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Para imam-imam harus berhati-hati, terutama kita bangsa kafir
yang pada awalnya tidak boleh melayani Tuhan, tetapi karena kemurahan
Tuhan (luka Yesus yang kelima), kita diijinkan dapat melayani Tuhan.
Bagi siswa/i Lempin-El perhatikan! Sekalipun sidang jemaat hanya satu
atau dua orang, tetapi kalau saudara setia, maka saudara tidak akan
setengah mati. Saudara tetap hidup.
Demikian juga bagi sidang jemaat: sekalipun gaji saudara kecil, tetapi
kalau saudara setia, maka saudara tidak akan setengah mati. Tetapi
kalau saudara mendapatkan gaji yang besar sehingga memiliki segalanya,
tetapi kalau saudara tidak setia, maka saudara akan setengah mati
sampai mati semuanya = binasa untuk selama-lamanya dan masuk ke neraka,
kematian kedua, dicampakkan ke tempat yang paling gelap dan penuh
dengan ratap gigi dan kertak gigi.
Setengah mati = kering rohani = ratap tangis dan kertak gigi mulai
sekarang sampai benar-benar dicampakkan ke tempat yang paling gelap
--> ratap tangis sepanjang masa, tidak pernah berhenti = neraka.
Inilah tantangan kedua bagi imam-imam
Mari! kita mengikuti proses untuk menjadi imam dan ini sudah kita
pelajari. Ikuti penampilan imam-imam serta hidup dari iman sampai pada
tantangan-tantangan bagi imam-imam/anak-anak Abraham.
Tantangan bagi imam-imam adalah:
- yang pertama adalah Zakheus = meninggalkan ibadah pelayanan =
masuk dalam dosa Babel dan binasa untuk selama-lamanya.
- yang kedua adalah orang Samaria yang turun dari Yerusalem
menuju Yerikho = kerohanian merosot = tidak setia dalam ibadah
pelayanan sehingga benar-benar menjadi setengah mati sampai dicampakkan
ke tempat yang paling gelap dan penuh dengan kertak gigi.
Matius 25 : 26, 30
26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat
di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak
menanam?
30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
Berbeda dengan Daniel yang disebut "hai, hamba Allah yang
hidup!" bukan 'hai hamba Allah yang setengah mati'. Bagi siswa/i
Lempin-El perhatikan! Kalau saudara bertekun dan setia di dalam
ibadah pelayanan serta menyembah Tuhan,
maka saudara akan diakui 'hai hamba Allah
yang hidup'. Jangankan hidup di
dunia yang dalam keadaan normal, di dunia yang sulit sampai dibuang ke
dalam gua singa, jika ia adalah seorang hamba Allah yang hidup, maka ia
akan tetap hidup.
Itu sebabnya kita jangan bergantung pada ijazah dllnya, sebab satu
waktu kita seperti Daniel yang pandai dalam pekerjaan, setia dan hebat
dalam pemerintahan, tetapi satu waktu harus menghadapi gua singa.
Ijazah, modal, deposito, emas tidak dapat diandalkan. Yang dapat
menghadapi gua singa adalah 'hamba Allah yang hidup' yaitu setia dan
tekun di dalam ibadah pelayanan.
Daniel 6 : 20-23
20. Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing,
bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
21. dan ketika ia sampai dekat gua itu,
berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia
kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup,
Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan
engkau dari singa-singa itu?"
22. Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja,
kekallah hidupmu!
23. Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk
mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan
aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga
terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Di hari-hari ini, jangan kita menjadi hamba Allah, pelayan
Tuhan yang setengah mati. Sekalipun saudara memiliki ijazah, tetapi
kalau saudara tidak setia, maka saudara akan setengah mati. Biarlah
kita menjadi hamba Allah yang hidup, yaitu setia di dalam ibadah
pelayanan sampai kita dapat menyembah Tuhan, sehingga dapat hidup dalam
situasi dan kondisi apapun, sampaipun menghadapi gua singa (sesuatu
yang mustahil), kita tetap hidup dari kemurahan Tuhan.
Bagi siswa/i Lempin-El, ingat akan hal ini! Jangan saudara berputus asa
kalau saudara menghadapi sesuatu! Saudara masih hidup di tengah-tengah
manusia, sedangkan Daniel hidup di tengah-tengah singa tetapi ia masih
dapat hidup. Inilah tantangan-tantangan dari imam-imam yaitu Zakheus,
banyak yang meninggalkan ibadah pelayanan/rumah Allah dan benar-benar
masuk dalam Babel dan akan binasa untuk selama-lamanya.
Tetapi masih ada yang terpengaruh sehingga kerohanian menjadi merosot,
menjadi tidak setia sehingga hidupnya menjadi setengah mati, penuh
dengan ratap tangis dan kertak gigi sekalipun penuh dengan gelimangan
harta dllnya. Kalau dibiarkan, kerohanian akan mati dan binasa = siang
dan malam terus menerus penuh dengan air mata di neraka.
Kalau kita menjadi seperti Daniel yang setia, maka kita akan hidup dari
kemurahan Tuhan. Di dalam situasi apapun, kondisi apapun sampai yang
mustahil bagi manusia, Tuhan akan memelihara kita sehingga kita dapat
tetap hidup sampai hidup kekal selama-lamanya.
Kesetiaan ini juga ditambah dengan kebahagiaan.
Matius 25 : 21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara
kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Inilah orang yang setia = hidup
+ bahagia. Ini yang dicari oleh orang.
Bagi saudara yang masih kuliah, apa yang saudara cari dalam kuliah?
Agar dapat hidup dan berbahagia? Mencari pekerjaan atau menambah modal?
Semuanya sudah ada di dalam kesetiaan.
Jika saudara membaca di dalam injil Lukas 10, orang yang setengah mati
karena dirampok dan dipukul ditolong oleh orang Samaria yang memberikan
dua dinar untuk merawat orang yang sudah setengah mati itu. Inilah
pelayan Tuhan yang setia yang di dalam kebun anggur mendapatkan upah
satu dinar. Tetapi di dalam injil Lukas 10, mendapatkan dua dinar =
gambaran satu dinar untuk suami dan satu dinar lagi untuk isteri =
suami dan isteri harus melayani Tuhan (setia di dalam ibadah pelayanan).
Bagi suami/isteri yang belum melayani Tuhan, mari didoakan! Sebab jika
suami dan isteri setia di dalam ibadah pelayanan (melayani Tuhan), maka
kehidupan itu benar-benar hidup di dalam kemurahan Tuhan, bagaikan
memiliki dua dinar + kebahagiaan dari Tuhan. Jika sudah memiliki anak,
anak-anak juga diikutkan di dalam ibadah pelayanan. Kalau anak-anak
masih kecil, maka itu merupakan tanggung jawab dari orang tua.
Saya berpesan kepada kaum muda: memang sekarang ini kalau kita melihat
dari jaman ke jaman, keadaannya menjadi semakin sulit. Demikian juga
bagi yang sudah bekerja, keadaan menjadi semakin sulit karena omzet,
pendapatan menurun. Apa yang dapat kita lakukan? Ini memang setengah
mati. Tetapi kalau kita setia kepada Tuhan, maka kita tidak akan
setengah mati sebab kita hidup dari kemurahan Tuhan. Sekalipun kita
menghadapi gua singa yang tidak mungkin kita dapat hidup, Daniel yang
berada di gua singa semalam-malaman tidak mengalami apa-apa (tetap
hidup). Tapi orang yang memfitnah Daniel, belum sampai di dasar gua,
mereka sudah habis dimakan oleh singa bahkan sampai ke
tulang-tulangnya. Ini luar biasa.
- Ini lebih berbahaya, sebab sudah berada di dalam bait Allah.
Lukas 13 : 10-11, 16
10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar
dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
11. Di situ ada seorang perempuan yang telah
delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk
punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
16. Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan
belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari
ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
Ay 10 --> Rumah ibadat = ada ibadah pelayanan
Ay 11 --> sudah berada di dalam bait Allah tetapi
masih bungkuk. Ini merupakan tantangan yang berbahaya bagi imam-imam.
Ay 16 --> keturunan Abraham. Sekarang merupakan
gambaran dari imam dan raja yang berada di dalam bait Allah, tetapi
kerohaniannya masih bungkuk = sudah setia di dalam ibadah
pelayanan tetapi masih ada cacat cela.
Arti
dari bungkuk secara rohani adalah:
- Amsal 12 : 25a
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan
yang baik menggembirakan dia.
Kuatir tentang:
- kebutuhan hidup sehari-hari = apa yang dimakan dan
dipakai. Tuhan katakan: jangan kamu kuatir, sebab semuanya itu dicari
oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah = sifat kekafiran.
- masa depan.
Matius 6 : 31-32, 34.
31. Sebab itu janganlah
kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan
kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu
memerlukan semuanya itu.
34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan
hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan
sehari cukuplah untuk sehari."
Kekuatiran ini membuat hati tidak merasa tenang, hidup
tidak tenang karena tetap hidup di dalam sifat kekafiran. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati sebab kita ini berasal dari bangsa kafir yang
memang sangat dekat rasa kekuatiran dan ini berarti bangsa kafir berada
jauh dari Tuhan = terpisah dari Tuhan = tidak mengenal Tuhan.
- Lukas 13 : 15
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang
munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau
keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat
minuman? = Tidak puas/hati tidak puas,
Dibawa keluar untuk minum karena haus supaya merasa puas
sekalipun itu adalah hari Sabat. Jadi, perempuan bungkuk itu disamakan
dengan lembu yang tidak dapat minum karena diikat. Sudah beribadah
melayani Tuhan, tetapi hatinya tidak merasa puas. Di bagian atas
diterangkan hati merasa kuatir karena tidak mau menyerah sepenuhnya
kepada Tuhan.
Mengapa hati tidak merasa puas di dalam pelayanan?
- Karena menuntut hak
- Karena tidak memuaskan hati Tuhan
Itu sebabnya kalau kita beribadah dan melayani Tuhan, jangan kita
mencari kepuasan terlebih dahulu, tetapi terlebih dahulu kita harus
memuaskan Tuhan. Barulah kita akan mendapatkan kepuasan.
- Lukas 13 : 11
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk
roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat
berdiri lagi dengan tegak.
= Tidak berubah karena tetap
mempertahankan manusia daging. Sudah beribadah, tetapi tetap
mempertahankan hati yang keras sehingga menolak Firman pengajaran.
2 Timotius 3 : 1 - 5
1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir
akan datang masa yang sukar.
2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri (1)
dan menjadi hamba uang (2). Mereka akan membual (3) dan
menyombongkan diri (4), mereka akan menjadi pemfitnah (5), mereka akan
berontak terhadap orang tua (6) dan tidak tahu berterima kasih (7),
tidak mempedulikan agama (8),
3. tidak tahu mengasihi (9), tidak mau
berdamai (10), suka menjelekkan orang (11), tidak dapat mengekang diri
(12), garang (13), tidak suka yang baik (14),
4. suka mengkhianat (15), tidak berpikir
panjang (16), berlagak tahu (17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah (18).
5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah
mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah
mereka itu!
Ay 5 = seperti perempuan yang berada di dalam
bait Allah, tetapi bungkuk.
Kekuatan ibadah di dalam Firman pengajaran untuk merubah kehidupan
kita, sebab kalau Firman sudah dikebiri (tidak diberi keleluasan lagi)
atau kita menolak Firman pengajaran karena keras dan Firman sudah tidak
menjadi prioritas utama lagi di dalam ibadah pelayanan, maka tidak akan
ada perubahan. Sebab kekuatan ibadah adalah Firman
--> 'pada mulanya adalah Firman'.
Jadi yang mula-mula adalah Firman. Kalau ada Firman, pasti ada Roh
Kudus, pasti ada kasih untuk merubah hidup kita. Tetapi kalau tidak
berubah, maka akan dicap dengan angka 6.6.6 (18 tabiat daging).
Kita hadir di dalam ibadah pelayanan, apa yang kita cari? Saya mau
melayani Tuhan di dalam paduan suara untuk memuji Tuhan. Itu baik! Mau
berkorban. Itu juga baik! Tetapi kalau belum sampai pada yang utama,
yaitu dapat menikmati Firman, maka hidup itu belumlah berubah = tidak
akan pernah dapat berubah.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah keadaan yang harus kita waspadai, yaitu:
- banyak yang akan meninggalkan Tuhan (tidak mau beribadah
lagi) seperti Zakheus sehingga akan mengarah ke Babel.
- banyak yang akan tidak setia sehingga hidupnya menjadi
setengah mati.
- banyak yang sudah berada di dalam rumah Allah tetapi menjadi
teledor sehingga kerohaniannya menjadi bungkuk, yang berarti:
- ada kekuatiran yang merupakan sifat dari bangsa kafir.
- tidak ada kepuasan karena hatinya kering.
- menolak kekuatan Firman sehingga hatinya menjadi keras
sebab hidupnya tidak mengutamakan Firman, maka hidup itu tidak akan
pernah dapat berubah sehingga mendapat cap oleh antikris dengan angka
6.6.6 (= tetap dalam sifat daging).
- penderitaan = kepedihan, masalah yang membuat pahit hati,
keputusasaan, kecewa, dan selalu bersungut-sungut sehingga tidak dapat
memuliakan Tuhan dan mengucap syukur.
Tetapi Tuhan tidak membiarkan anak-anak Abraham masuk dalam penderitaan
dan binasa. Itu sebabnya Tuhan mau menolong imam-imam. Sebab, sekali
Tuhan mengangkat kita menjadi imam-imam, maka Tuhan
akan bertanggung jawab.
Bagaimana
cara Tuhan
menolong?
Lukas
13 : 10, 12-13
10.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat
pada hari Sabat.
12.
Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata
kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13.
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu
juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
=
lewat penyampaian
Firman pengajaran.
Sebab di dalam menghadapi tantangan-tantangan, hanya dapat
diselesaikan lewat pemberitaan Firman pengajaran.
Saya
tidak meremehkan Firman penginjilan, tetapi Firman penginjilan ini
mempunyai porsinya yang lain,
yaitu untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada Tuhan
dengan percaya kepada Yesus,
bertobat sampai dipanggil, dipilih dan diproses menjadi imam-imam.
Kiranya Firman penginjilan bekerja di
hari-hari ini dengan
menangkap orang-orang berdosa dan membawa mereka masuk ke dalam
gereja sampai dapat menjadi imam-imam. Tetapi sesudah menjadi imam,
di akhir jaman ini akan menghadapi tantangan-tantangan yang hanya
dapat diselesaikan lewat Firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti.
Langkah-langkah
Yesus
(Firman
pengajaran)
menolong?
- ay 12 : Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia
memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah
sembuh."
Yesus melihat, artinya pada saat Firman
pengajaran diberitakan, Yesus sebagai Imam Besar
(Gembala Agung) sedang memandang keadaan kita
dengan pandangan kasih dan tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan.
Di dalam Ibrani 4, kalau Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua diberitakan, maka tidak ada yang tersembunyi. Demikian juga
saat Yesus memandang keadaan kita, maka tidak ada yang tersembunyi bagi
Tuhan. Kalau dosa kita dilihat oleh Tuhan, maka kita dapat menjadi
sadar dan mengakui keadaan kita. Ini adalah pekerjaan Firman = bagaikan
Yesus melihat segala dosa dan keadaan kita dan kita mengakui dosa
kepada Tuhan.
- Yesus memanggil. Pada saat kita terkena oleh
Firman = Yesus sedang memanggil kita = kita mendapat prioritas
utama untuk mengakui semua keadaan kita.
Yesus memanggil bukan untuk mempermalukan kita, tetapi
sesungguhnya Yesus memberikan prioritas utama untuk kita, agar kita
mengaku segala dosa-dosa kita untuk kita ditolong oleh Tuhan.
- Yesus menjamah. Firman diberitakan = jamahan
Tangan Tuhan. Ini yang kita butuhkan.
Kiranya sidang jemaat berdoa agar setiap kali kita beribadah dan
melayani Tuhan, kita sampai mengalami jamahan tangan Tuhan lewat
pemberitaan Firman Tuhan. Sebab tanpa jamahan tangan
Tuhan, kerohanian kita akan menjadi kering.
Jika
Tuhan menjamah
kita
dan kita taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada Tuhan,
maka hasilnya akan terjadi mujizat sehingga segala masalah dapat
diselesaikan = bungkuk disembuhkan oleh Tuhan.
Tetapi
bukan itu saja. Sebab
apa artinya kita ditolong oleh Tuhan,
tetapi kita jatuh lagi ke dalam dosa? Bukan seperti ini. Tuhan
menjamah memang untuk membuat mujizat, tetapi
Tuhan
menjamah sebab Tuhan
ingin:
- menyucikan kita seperti perempuan
yang sakit pendarahan selama 18 tahun. Begitu ia menjamah Tuhan, maka
segeralah ia sembuh.
- mengubahkan kehidupan kita sampai kita
dapat memuliakan Tuhan lewat perbuatan kita dan dapat menyembah
Tuhan lewat perkataan kita dan menjadi sempurna seperti Yesus
Mempelai Pria Surga.
Kita dijamah oleh Tuhan sehingga kesucian dan kemuliaanNya terus-
menerus mengalir kepada kita sampai kita menjadi imam-imam yang dapat
memuji Tuhan.
Jika awalnya kita bersungut-sungut sekalipun kita sudah melayani Tuhan,
tetapi sesudah dijamah oleh Tuhan, kita dapat menyembah Haleluya, puji
Tuhan dan memuliakan Tuhan. Dan orang lain yang melihat, juga akan
memuliakan Tuhan.
Kalau kita hidup suci dan berubah = mulut hanya memuliakan Nama Tuhan
sehingga menjadi kesaksian bagi orang lain.
- menuntun kita sampai ke Yerusalem
Baru, kerajaan surga yang kekal --> tempat
terakhir bagi imam-imam dan raja-raja.
Dan Dia tidak akan melepaskan kita. Sebab kalau
kita dilepas, maka setan yang akan menjamah kita.
Wahyu 7 : 17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Tuhan menuntun ke mata air kehidupan = menuntun ke masa depan
yang indah, menghapus air mata kita sampai ke tempat di mana tidak ada
air mata lagi dan memberikan kehidupan sampai kita dituntun ketempat
yang terindah, yaitu Yerusalem Baru, surga yang kekal.
Oleh
karena itu, bila sekarang
ada banyak tantangan, jangan
putus asa karena semuanya dapat
diselesaikan lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar,
lewat jamahan tangan
Tuhan.
Dan
kalau Tuhan
menjamah, maka semua masalah akan diselesaikan.
Tuhan
memberkati.1