Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24-25
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
7 penampilan dari Pribadi Yesus = 7 sinar kemuliaan yang kalau disinarkan kepada gereja yang benar, akan menghasilkan 7 kebahagiaan sejati.

Puncak kebahagiaan adalah berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba’ . Ini merupakan dambaan kita sekalian, tetapi dengan syarat kita harus menjadi Mempelai Wanita dan juga menjadi imam-imam dan raja-raja.

Berbahagia mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba = pertemuan antara Yesus Mempelai Pria Surga dengan kita Mempelai Wanita untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba, kemudian masuk kerajaan seribu tahun damai dan masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal.

Kita sudah mempelajari proses menjadi imam, yaitu:
  1. Kehidupan yang dipanggil, dipilih/disucikan dan ditetapkan oleh Tuhan. Ditetapkan = diberi jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus = kemampuan - kemampuan ajaib agar kita dapat melaksanakan jabatan pelayanan. Salah satu cara untuk mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus adalah lewat penumpangan tangan dari gembala.
  1. Penampilan dari imam-imam, yaitu pakaian/jubah bulu unta seperti Yohanes Pembaptis yang adalah urapan Roh Kudus. Kemudian memakai ikat pinggang (kesetiaan dan kebenaran).
  1. Markus 1 : 6
    Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

    Makanan dari Yohanes Pembaptis adalah belalang dan madu hutan = makanan dari imam-imam.
    Belalang = terasa pahit, sedangkan madu terasa manis.
Apa arti rohaninya untuk sekarang ini? Wahyu 10 : 8-10
8. Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
9. Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10. Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Jadi, belalang yang terasa pahit dan madu yang terasa manis = gulungan kitab yang terbuka = Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat menerangkan ayat = Firman pengajaran yang benar.

Tetapi ada istimewanya di ay 8 : “…ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.”

Gulungan kitab yang terbuka berada di tangan malaikat.
Malaikat adalah gembala (dalam kitab Wahyu dikatakan ‘tuliskan surat kepada malaikat jemaat Efesus dllnya).
Gulungan kitab yang terbuka berada di tangan malaikat = Firman pengajaran yang benar yang dipercayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat/domba-domba dan menjadi makanan bagi domba-domba/makanan imam-imam.

Jadi, makanan imam-imam adalah Firman pengajaran yang benar di tangan seorang gembala (Firman penggembalaan).

Setiap imam-imam harus tergembala, dimulai dari seorang gembala harus tergembala. Firman penggembalaan ini yang menentukan, sebab merupakan makanan bagi kita seperti setiap hari tubuh kita memerlukan makanan.

Jadi, Firman penggembalaan/makanan imam ini sangat menentukan:
  • Mati hidupnya seorang imam.
  • Kualitas rohani = kualitas pelayanan.
Jika kita memiliki gizi yang buruk, maka kita tidak dapat disuruh untuk melakukan pekerjaan yang berat dan kualitas kerja menjadi jelek sebab berada dalam kondisi sakit. Jadi kalau ada orang yang mengatakan pelayanan kami hebat, kita harus melihat terlebih dahulu makanannya. Kalau makanannya hebat, pasti kualitasnya juga hebat. Tetapi sekalipun pelayanannya hebat, kalau makanannya tidak hebat = bohong.
Sangat jelas! Kalau makanannya berkualitas, pelayanannya berkualitas, pasti rohaninya juga berkualitas. Ini yang menentukan mati hidup dari seorang imam sampai menentukan kesempurnaan.

Mazmur 23 : 1-2
1. Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Takkan kekurangan:
  • Tidak bercacat cela = sempurna.
    Kalau kita dapat makan Firman penggembalaan sampai takkan kekurangan aku = sempurna.


  • Pemeliharaan hidup sehari-hari dari Gembala Agung.
    Jadi seorang imam selain harus tergembala, juga harus dapat makan
    Firman penggembalaan sebab ini merupakan mati hidupnya seorang imam dan juga menentukan
    kualitas pelayanan, rohani sampai menentukan kesempurnaan dari seorang imam. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius terhadap Firman penggembalaan.
    Kalau dikaitkan dengan
    ay 2 : Ia membaringkan aku = ketenangan, berarti

  • mengalami,mendapatkan ketenangan (pemeliharaan) jiwa dan roh = kita hidup di dalam ketenangan sekalipun dunia berguncang.
Mari saudaraku! Sikap kita di dalam mendengarkan Firman penggembalaan menentukan nasib kita. Saya baru menjadi seorang gembala selama lima belas tahun, tetapi saya dapat melihat kalau seorang sidang jemaat/domba mulai bersikap aneh-aneh kepada Firman penggembalaan, maka hidupnya mulai tidak tenang, goncang.

Tetapi kalau kita dapat makan Firman penggembalaan --> ‘takkan kekurangan aku’:
  • Pemeliharaan secara jasmani dari Gembala Agung.
  • Mendapatkan ketenangan = pemeliharaan secara jiwa dan roh.
Sekarang kita akan membahas PENGERTIAN dari pahit (kematian) dan manis (kebangkitan), yaitu:
  1. Amsal 27 : 7
    Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.


    = sikap penerimaan kita pada Firman penggembalaan.
    Bagi orang yang lapar, segala yang pahit terasa manis.
    Jika kita mendengarkan Firman penggembalaan dengan sikap yang membutuhkan (lapar), sekalipun Firman itu terasa pahit (sakit bagi daging), maka akan menjadi manis di dalam hidup kita dan menjadi kegemaran dan sangat kita nikmati.

    Tetapi sebaliknya, kalau kita menerima Firman penggembalaan dengan sikap kenyang, maka kita akan menginjak-injak madu
    .

    Sikap kenyang:
    • Tidak membutuhkan.
    • Sudah tahu sebab selalu diulang-ulang. Baru membaca Firman, reaksinya sudah tahu.
    • Kebiasaan, sehingga Firman yang manis akan diinjak-injak = menghina Firman penggembalaan.
    Kalau sikap penerimaan kita kepada Firman penggembalaan manis, maka masa depan kita juga akan menjadi manis, tetapi kalau sikap penerimaan kita pahit, maka masa depan kita juga akan pahit.

  2. pahit dan manis = proses penyucian oleh Firman penggembalaan.
    Wahyu 10 : 9
    Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."


    Firman penggembalaan menyucikan:
    • perut hati yang mengandung: kepahitan-kepahitan.
      Markus 7 : 21–23
      21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
      22. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
      23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

      : kebenaran diri sendiri yang seringkali tidak kita sadari.
      Ayub 10 : 1-2
      1. "Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.
      2. Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku.

      Jangan mempersalahkan aku = aku tidak bersalah, aku benar. Kebenaran diri sendiri itu tidak mau ditunjuk kesalahannya oleh Firman, karena ia merasa benar.

      Ayub 32 : 1-2
      1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Inilah kebenaran diri sendiri, artinya:
      • Ayub 10 = tidak mau disalahkan oleh Tuhan lewat Firman, apalagi oleh sesama.
      • Ayub 32 = menganggap diri benar dengan cara menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan.

      Inilah hati yang pahit.

    • mulut yang pahit (Wahyu 10).
      Kalau hatinya pahit, pasti mulutnya juga pahit. Mulut yang pahit itu mengeluarkan perkataan yang sia-sia seperti bersungut-sungut dan berbantah-bantah, memfitnah, menjelek-jelek
      kan orang lain. Kalau hati dan mulut pahit, mengakibatkan kehidupan kita menjadi pahit. Hasil penyucian oleh Firman penggembalaan terhadap hati dan mulut yang pahit akan menghasilkan mulut yang manis/perkataan yang manis.
Waktu yang lalu:
  • Penampilan dari imam yang dimulai dari berpakaian secara jasmani termasuk rambut.
  • Kemudian pakaian secara rohani yaitu baju bulu unta.
  • Berikat pinggang .
Sekarang, penampilan terakhir adalah mulut yang mengeluarkan perkataan yang manis yang merupakan hasil penyucian oleh Firman penggembalaan.

Perkataan yang manis, dimulai dengan:
  1. tidak berdusta.
    Kita harus berhati-hati, sebab dusta ini benar-benar perkataan yang pahit. Apalagi di dalam nikah antara suami dan isteri berdusta dan baru ketahuan setelah bertahun-tahun
    , maka kepahitan ini melebihi pahitnya empedu.

    Mari kita menjaga penampilan kita dengan makanan yang tepat (Firman penggembalaan) sehingga kita mengalami penyucian sampai kita dapat tampil dengan mulut yang manis mulai di dalam rumah tangga, di dalam penggembalaan, di pekerjaan. Saya juga masih harus belajar untuk mengeluarkan perkataan/mulut yang manis.

  2. bersaksi.
    Wahyu 10 : 11
    Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

    Kita bersaksi lewat perkataan, lewat perbuatan. Sebab bersaksi = menyinarkan sinar terang kepada orang-orang yang hidup di dalam kegelapan supaya mereka berpindah dari gelap kepada terangNya yang ajaib.

    Dulu, kita sudah mengalami dan sudah mempelajari di dalam 1 Petrus 2, yaitu kita dipanggil dari gelap menuju terangNya yang ajaib. Sekarang, mari kita membagikan dengan bersaksi lewat perkataan dan perbuatan kita = menyinarkan sinar terang Tuhan yang ajaib dan ini merupakan tugas kita.

  3. mulut menyembah Tuhan = perkataan manis.
    Mulut hanya untuk menyembah T
    uhan dengan berkata Haleluya.
    Sekarang menyembah T
    uhan, sebab nanti kita akan masuk dalam puncak kebahagiaan : ‘berbahagialah yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba’. Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Raja di atas segala raja. Ini berarti: mulai sekarang kita harus menyembah Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga dengan mengatakan Haleluya. Haleluya itu penyembahan kepada Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu untuk mengatakan Haleluya.
Wahyu 19 : 6-7
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Itu sebabnya kita harus membiasakan diri dengan menyembah Y
esus sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga, sebab banyak orang yang hanya tahu Yesus sebagai Juruselamat dan juga sebagai Penyembuh --> baik! Tetapi sesungguhnya puncak penampilanNya adalah Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga dan sekarang kita kumandangkan Haleluya, Haleluya. Semoga kita dapat mengerti.

Hasil dari mulut yang manis ialah:
Yesaya 43 : 15
Akulah Tuhan, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

Menciptakan = ada kuasa penciptaan.
Di saat kita menyembah Tuhan dengan kata Haleluya, secara tidak sadar, karena kita tidak tahu, sebenarnya kita ini sudah menyembah Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga. Tetapi sekarang lewat Firman Tuhan kita sudah tahu bahwa kita menyembah Tuhan sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga dengan kata Haleluya, kita mengalami kuasa penciptaan.

Kata Haleluya ini bukanlah sembarangan, tetapi berdasarkan:
  1. Penyucian
  2. Pahit manis = mematikan yang lama dan membangkitkan yang baru.
Jika kita menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh berkata Haleluya, maka terasa ada pertemuan dengan Dia sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga sehingga kita mendapatkan ketenangan dan mengalami kuasa penciptaan.

Untuk apa kuasa penciptaan ini? Yesaya 43 : 16
Beginilah firman Tuhan, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
  1. Untuk menciptakan jalan keluar dari segala masalah (dulu menciptakan jalan keluar melalui laut) yang sudah buntu, sudah mustahil sebab ke depan ada laut, di belakang ada firaun, kiri dan kanan tidak ada jalan, yang ada hanyalah padang gurun. Inilah kegunaan dari kuasa penciptaan. Di saat kita sebagai imam-imam dapat menyembah Tuhan, maka Tuhan akan benar-benar memperhatikan kita.

  2. Untuk menciptakan jalan yang indah bagi masa depan kita
Kita jangan merasa kuatir. Sebab kalau kita menjadi imam-imam dengan:
  • proses yang benar
  • penampilan yang benar
  • menyembah Tuhan
maka Tangan Tuhan akan diulurkan dengan kuasa kebangkitan untuk membuka jalan bagi kita ke masa depan yang indah. Sebab Tuhan tidak pernah menipu kita.
  1. Yesaya 43 : 17
    yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah -- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --,

    Waktu bangsa Israel menghadapi laut Kolsom, mereka sudah seperti sumbu yang sudah berasap dan juga seperti buluh yang sudah terkulai ke depan, sedangkan untuk kebelakang juga tidak dapat = sudah tidak bisa hidup. Demikian juga dengan Musa, sebab Musa yang dicari oleh firaun tetapi dengan kuasa penciptaan, mereka menjadi cemerlang. Jadi, kuasa penciptaan untuk mengangkat kehidupan yang sudah tidak memiliki harapan lagi. Seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya dan juga seperti buluh yang sudah terkulai tetapi menjadi kehidupan yang cemerlang = kehidupan yang diberkati oleh Tuhan.

    Mari saudaraku! Mungkin kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi sebab kepandaian maupun modal kita juga kurang, tetapi mari, masih ada janji Tuhan yang akan membuat kita menjadi cemerlang, berharga, diberkati dan dipakai oleh Tuhan. Sedangkan firaun yang kaya, pandai, berkuasa dan cemerlang, tetapi ia mati seperti sumbu. Itu sebabnya kita berpegang pada janji Tuhan sebab itu adalah kuasa pengangkatan.

  2. kuasa penciptaan untuk mengubahkan/menciptakan kita menjadi ciptaan yang baru. Sedikit demi sedikit, kita diperbaharui sampai satu waktu jika Yesus datang yang kedua kalinya, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia dan kita siap masuk dalam pesta kawin Anak Domba.
Inilah kuasa penciptaan:
  • membuat jalan keluar dan memberikan masa depan yang indah
  • sekalipun sudah tidak memiliki harapan lagi bagaikan sumbu yang sudah berasap dan juga seperti buluh yang sudah terkulai. Tetapi Tangan Tuhan mau menegakkan kembali/diangkat oleh Tuhan menjadi kehidupan yang berarti, diberkati dan dipakai oleh Tuhan = imam-imam yang berharga di hadapan Tuhan.

  • mengubahkan/menciptakan menjadi ciptaan baru, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia. Akan terjadi penyembahan secara massal di udara : Haleluya, menyambut kedatangan Tuhan.
Wahyu 19 : 6-7
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ada suara Haleluya dari empat penjuru bumi = semua imam-imam dari empat penjuru bumi, benar-benar akan bertemu di udara dengan satu suara Haleluya dan ini merupakan satu penampilan yang dahsyat. Ini merupakan puncak dari penampilan dari seorang imam yaitu mulut dapat berseru Haleluya, kita bertemu untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! sekarang ini kita belajar dengan menjaga mulut dan menyucikan mulut agar:
  • tidak berkata dusta.
  • tidak berkata, kata yang pahit tetapi kita bersaksi dan menyembah Tuhan.
Apapun keadaan kita, kita sembah Dia Sang Raja dan Mempelai Pria Surga sehingga kuasa penciptaan akan dicurahkan ditengah-tengah kita.

Tuhan memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... mengikuti Dia. PANGGILAN TUHAN bukan kepada orang yang menganggur tetapi justru kepada orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan. Inilah kewibawaan Yesus sebagai Imam Besar yang mampu melepaskan kita dari ikatan-ikatan didunia ini untuk bisa melayani Tuhan. Disini ada orang yaitu Petrus Andreas Yohanes Yakobus dan ayahnya. Tetapi Yesus hanya memanggil orang. Mengapa demikian ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Oktober 2013 (Minggu Pagi)
    ... pelayanan-Nya adalah orang bebas milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus adalah hamba-Nya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Petrus - Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2012 (Minggu Sore)
    ... . Ia memang mengetahui bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. . Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan isterinya mengirim pesan kepadanya Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam. . Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua orang banyak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Agustus 2009 (Minggu Sore)
    ... Israel sudah ada tanda-tanda untuk berbuah rantingnya sudah melembut. Ini menunjuk pada hal Israel yang sudah merdeka pada secara jasmani . Israel sudah mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan ...
  • Ibadah Kunjungan Semarang II, 15 September 2016 (Kamis Pagi)
    ... firman yang diurapi Roh Kudus. Ini sama dengan masuk Pintu Gerbang. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Dalam Tabernakel ini menunjuk Mezbah Korban Bakaran. Baptisan air. Dalam Tabernakel menunjuk pada Kolam Pembasuhan. Baptisan Roh Kudus. Dalam Tabernakel menunjuk pada Pintu Kemah. Kita lahir baru dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Oktober 2022 (Sabtu Sore)
    ... siapakah dan cap siapakah ini Maka sahut mereka itu Kaisar punya. Harus ada gambar Allah diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Oktober . Dulu manusia diciptakan satu gambar dengan Allah tetapi karena berbuat dosa kehilangan gambar Allah. Lewat firman pengajaran yang benar kurban Kristus dan penyembahan kita diproses sampai kembali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 September 2019 (Jumat Sore)
    ... detak jantung. Jadi setiap langkah hidup kita setiap detak jantung kita selalu diancam oleh tiga macam maut. Lalu di mana tempat yang aman dari maut kebinasaan Korintus - . Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. . Musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut. Satu-satunya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Maret 2018 (Kamis Sore)
    ... Yesus dan diselamatkan. Ini adalah untuk menambah kuantitas tubuh Kristus. Kabar Mempelai firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk memilih orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Ini adalah untuk menambah kualitas tubuh Kristus. Jadi angin bertiup adalah imam hamba Tuhan pelayan Tuhan yang ...
  • Ibadah Natal Persekutuan di Kartika Graha Malang, 25 Desember 2016 (Minggu Sore)
    ... Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Banyak beban dan penderitaan manusia di dunia tetapi hanya sampai di liang kubur. Beban terberat manusia adalah dosa sebab membebani mulai di dunia sampai di akhirat. Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua yang hebat di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... tanur besar dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. . Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. . Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.