Puncak
dari kebahagiaan adalah
'berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'.
Ini
terjadi pada saat kedatangan Yesus
yang kedua
kali dan merupakan pertemuan antara
Yesus/Mempelai
Pria Surga dengan kita/Mempelai Wanita.
Jadi,
jika kita mau menikmati pesta nikah Anak Domba, maka kita
harus
menjadi Mempelai Wanita. Sebab pesta nikah Anak Domba merupakan
pertemuan antara Yesus/Mempelai
Pria Surga dengan sidang jemaat/Mempelai Wanita.
Akan
terjadi pertemuan di udara antara Yesus
(Mempelai Pria Surga)
dengan kita (Mempelai
Wanita Tuhan) di
awan-awan yang permai.
Ini yang
disebut dengan pesta nikah Anak Domba untuk
selanjutnya kita dibawa masuk ke dalam kerajaan 1000
tahun damai
(Firdaus).
Sesudah itu kita
masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal
(Yerusalem Baru).
Ini merupakan
puncak kebahagiaan.
Jadi
syarat kalau kita ingin masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba
adalah kita harus menjadi
Mempelai Wanita Tuhan
(kehidupan yang tidak
bercacat cela)
= sempurna seperti Yesus.
Sekarang
kita belajar siapa yang dapat masuk ke
dalam kerajaan 1000 tahun
damai.
Wahyu
20 : 6
Berbahagia
dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.
Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah
sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Penghuni
kerajaan 1000
tahun damai adalah
Mempelai Wanita
Tuhan
dan juga imam-imam dan raja-raja.
Jadi,
Mempelai Wanita Tuhan/Tubuh
Kristus = imam-imam dan raja-raja.
Wahyu
22 : 3-5
3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
4.
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi
mereka.
5.
Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan
cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi
mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Jadi,
syarat untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba, kita harus menjadi
Mempelai Wanita Tuhan
dan sekaligus menjadi imam-imam dan raja-raja.
Ini
harus,
tidak bisa tidak. Semoga kita dapat mengerti.
1
Petrus 2 : 9
Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Imamat
yang rajani = imam-imam dan raja-raja.
Apa
arti/pengertian dari IMAM?
Di
dalam bahasa asli berarti
kohen.
Artinya:
- Seorang yang beribadah dan melayani Tuhan.
Jadi seorang imam itu dwifungsi, bukan hanya beribadah, tetapi juga
harus melayani atau bukan hanya melayani, tetapi juga harus beribadah.
Ada yang berkata bahwa ia sudah beribadah --> ini masih kurang! Juga
harus melayani. Ada juga orang yang hanya melayani, sebagai contoh:
mengikuti paduan suara, sesudah menyanyi, langsung pergi keluar atau
sesudah bermain musik, langsung pergi keluar sebab mereka berpikir
mereka sudah melayani. Padahal pikiran seperti itu salah/keliru sebab
menjadi imam itu dwifungsi: beribadah dan melayani Tuhan.
- Seorang yang memangku jabatan pelayanan.
Seorang imam itu memiliki jabatan, entah sebagai gembala, guru sekolah
Minggu, dan lain-lain. Bukan kalau bisa ia melayani, kalau tidak bisa,
tidak melayani.
- Seorang yang berdiri di antara Allah
dan manusia dan ikut dalam pelayanan pendamaian.
Yang mendamaikan antara Allah dengan manusia berdosa adalah Yesus
tetapi imam-imam ikut dalam pelayanan pendamaian. Kita jangan sampai
menjadi imam tetapi kita mengadu domba. Jangan! Sebab imam bukan
seperti ini, tetapi ia ikut dalam pelayanan pendamaian. Semoga kita
dapat mengerti.
Arti
dari RAJA:
Mazmur
20 : 7, 10
7.
Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan
memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya
dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan
yang
gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
10.
Ya Tuhan,
berikanlah kemenangan kepada
raja! Jawablah kiranya kami pada
waktu kami berseru!
=
orang yang diurapi dan yang
berkemenangan.
Jadi,
mengapa disebut imam dan raja?
Sebab
Tuhan
tidak menghendaki seorang imam yang lemah/yang kalah di saat
menghadapi dosa,
tetapi imam yang
selalu menang terhadap dosa sehingga doa kita selalu dijawab oleh
Tuhan. Dan
kalau doa dijawab oleh Tuhan,
berarti segala masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Inilah indahnya menjadi imam-imam dan raja-raja. Apalagi bagi kami
sebagai full-timer yang sudah tidak mengharapkan apa-apa, hanya ke
atas. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang.
siapa yang boleh menjadi imam-imam dan
raja-raja?
Keluaran
19 : 5-6
5.
Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan
berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi.
6.
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Jadi
sebenarnya yang boleh menjadi imam dan raja adalah orang Israel asli
keturunan Abraham, Isak dan Yakub.
Jika
demikian, bagaimana dengan bangsa kafir?
1
Petrus 2 : 9-10
9.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10.
kamu, yang dahulu bukan umat
Allah, tetapi yang sekarang
telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang
sekarang telah beroleh belas kasihan.
Bukan
umat Allah =
bukan umat pilihan Tuhan, bukan
bangsa Israel keturunan Abraham, Ishak
dan Yakub secara daging. Jangankan menjadi imam, menjadi umat Tuhan
saja, bangsa kafir tidak dapat. Jadi bagi
bangsa kafir secara garis keturunan, tidak dapat menjadi imam dan
raja karena bangsa kafir bukanlah keturunan Abraham, Ishak
dan Yakub.
Tetapi
Tuhan membuka
jalan lewat jalur kemurahan (belas
kasihan) Tuhan
yang senilai dengan Darah Yesus.
Jadi,
kalau
bangsa kafir dapat menjadi imam dan raja, maka itu hanya karena
kemurahan/kuasa Darah Yesus.
Wahyu
1 : 5-6
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya
6.
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.
Jadi,
darah Yesus
selain melepaskan kita dari dosa-dosa, maka
darah Yesus
juga membuat
kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
Jadi
sudah jelas bahwa
kita dapat menjadi imam-imam dan raja-raja lewat jalur kemurahan
Tuhan yang
seharga dengan darah
Yesus. Itu
sebabnya jangan kita melepaskan jabatan imam dan raja, sebab
melepaskan jabatan imam dan raja
= kehilangan tanda Darah.
Kita
ingat waktu bangsa Israel hendak keluar dari Mesir, rumah-rumah
mereka harus ditandai
dengan darah, tetapi rumah dari orang Mesir tidak ditandai dengan
darah. Karena tidak ada tanda darah, sampai pada Firaun yang kaya dan
hebat, rumah mereka
berisi dengan tangisan sebab mengalami
kematian dari anak sulung.
Begitu
juga kalau kita meninggalkan jabatan imam dan raja, maka kita akan
benar-benar kehilangan tanda Darah dan ini berarti tangisan dan
kematian rohani/kering rohani. Mari kita mohon kepada Tuhan
supaya harga dari imamat kita seharga dengan Darah Yesus
dan kita harus benar-benar menghargai imamat kita ini.
Sekarang
bagaimana proses untuk menjadi imam dan raja?
- 1 Petrus 2 : 9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil
kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
= kita dipanggil oleh Tuhan, artinya
dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib = dipanggil
dari orang berdosa untuk dibenarkan/diselamatkan.
Sebab upah dosa itu adalah maut. Jadi sebenarnya orang berdosa itu
harus dihukum. Tetapi Tuhan memanggil bukan untuk menghukum. Inilah
kemurahan Tuhan.
Kisah rasul 2 : 36 - 40
36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan
pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus."
37. Ketika mereka mendengar hal itu hati
mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan
rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah
dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama
Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia
Roh Kudus.
39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi
anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita."
40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia
memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan
menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan
yang jahat ini."
Orang yang masih jauh = bangsa kafir.
Kita harus berhati-hati sebab bangsa kafir ini sudah ditentukan
jumlahnya (sebanyak yang yang akan dipanggil oleh Tuhan) dan kalau
jumlahnya sudah cukup, maka tidak ada kesempatan lagi. Ini berarti
kalau kita tidak menjadi imam dan raja, berarti tidak ada kesempatan
lagi untuk masuk puncak kebahagiaan. Semoga sekarang ini Tuhan
memanggil kita sekalian sebab sekarang ini kita masih diberi kesempatan
untuk dipanggil dan dibenarkan.
Bukti dari kita dipanggil untuk menerima
keselamatan/kebenaran yaitu:
- ay 36 --> Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan
pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus." = percaya/iman kepada Yesus
lewat mendengar Firman.
Bertobat =
- berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
Kita jangan mengulang-ulang berbuat dosa, sebab kalau kita
mengulang-ulang berbuat dosa, berarti panggilan dan keselamatan kita
masih samar- samar/masih tanda tanya --> kita 'merasa' dekat
dengan Tuhan, padahal kita sudah jauh.
Nanti akan banyak orang yang terkena penyakit 'merasa' seperti
jemaat Laodikia yang merasa kaya tetapi Tuhan katakan 'miskin dan
telanjang'.
Kemudian di dalam injil Matius 7, 'merasa' dipakai --> aku
sudah bernubuat, sudah melakukan mujizat tetapi Tuhan katakan 'enyahlah
engkau'. Jadi bukti kalau kita sudah jauh dari Tuhan adalah kita
selalu mengulang-ulang dosa dan tidak pernah bertobat.
- berhenti untuk menghakimi orang lain.
- baptisan air = menghasilkan hidup baru karena
mendapatkan kelepasan dari dosa.
Artinya: sekalipun ada kesempatan, ada keuntungan
sampaipun ada paksaan dan ancaman, kita tetap tidak mau berbuat dosa
lagi. Baptisan air ini lebih tinggi dari bertobat. Sebab kalau
hanya bertobat, kita masih dapat ke kanan dan ke kiri dan kita masih
dapat digoda. Tetapi kalau baptisan air, biar digoda, dipaksa sampai
dipukul dan dipenjara, kita tetap tidak mau berbuat dosa dan ini
berarti kita sudah mendapatkan kelepasan dari dosa. Seperti Yusuf yang
digoda oleh isteri Potifar, sekalipun ia dipaksa sampai pun dimasukkan
ke dalam penjara, ia tetap tidak mau berbuat dosa. Bagi yang sudah
dibaptis, kita mohon agar kita mendapatkan kelepasan dari dosa-dosa.
- baptisan Roh Kudus
= menghasilkan hidup di dalam kebenaran, sebab
salah satu nama dari Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Sesudah kita
dipenuhkan/diurapi dengan Roh Kudus, maka kita dapat hidup di dalam
kebenaran. Tetapi kita masih harus hati-hati, sebab sekalipun kita
sudah hidup benar, kita masih dapat disesatkan oleh ajaran-ajaran
sesat. Jadi dipenuhkan/diurapi dengan Roh Kudus/baptisan Roh Kudus akan
menghasilkan hidup benar dan berpegang pada satu pengajaran Firman yang
benar.
Almarhum Bapak Pdt. Pong pernah mengatakan: rel kereta api, sekalipun
hanya dibelokkan sedikit saja, maka tidak akan pernah dapat bertemu
kembali. Bukannya kita ini fanatik, sebab ini merupakan cara setan yang
dapat menggoda kita untuk kembali berbuat dosa dengan membelokkan kita
dari Firman pengajaran yang benar sehingga kita akan kehilangan
kebenaran.
1 Yohanes 2 : 27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah
kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh
orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang
segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan
sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu
tetap tinggal di dalam Dia.
Tidak perlu diajar ini bukannya tidak memerlukan seorang
pendeta lagi, tetapi tidak perlu diajar lagi tentang antikris/soal
ajaran sesat. Sebab semakin kita diurapi oleh Roh Kudus,
kita menjadi semakin peka terhadap ajaran-ajaran sesat.
Saya ingat dengan apa yang dikatakan oleh almarhum Bapak Pdt.
Pong : satu waktu, orang itu tidak perlu berbicara/menyampaikan Firman,
ia baru berjalan saja, kita sudah tahu, sebab hawanya sudah lain karena
pori-pori kita sudah terbuka. Sampai sebegini jauh kepekaan oleh Roh
Kudus. Sangatlah heran kalau kita mengatakan bahwa kita dipenuhkan
dengan Roh Kudus, tetapi menganggap semua pengajaran itu sama saja.
Inilah kepenuhan/urapan Roh Kudus,
yaitu:
- Hidup benar = tidak mau kembali lagi berbuat dosa
- Berpegang pada satu pengajaran Firman yang benar supaya kita
tidak disesatkan, sebab kalau kita disesatkan, maka kita tidak akan
pernah sampai ke surga.
- kita dipilih untuk disucikan.
Dari banyak orang benar, maka masih dipilih satu untuk
disucikan.
Keluaran 28 : 1
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya
datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang
jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu,
Eleazar dan Itamar.
Keluaran 29 : 1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu
jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Setelah dibenarkan, maka kita harus dikuduskan/disucikan. Jika
saudara menjadi imam-imam, maka apa-apa yang tidak benar, harus
dibuang, setelah itu barulah kita dapat dipilih untuk
disucikan/dikuduskan. Jadi syarat untuk menjadi seorang imam adalah
kesucian, bukan kepandaian, kehebatan.
Pandai berbicara pada waktu berkhotbah, tetapi jika tidak suci,
tidak akan ada gunanya sebab sidang jemaat tidak akan mengalami
penyucian sehingga menyampaikan Firman hanya seperti pidato saja.
Bagi anggota paduan suara, sekalipun saudara pandai menyanyi, tetapi
kalau tidak ada kebenaran/kesucian, maka tidak dapat menjadi berkat.
Demikian juga dengan bermain musik. Saudara pandai/tidak pandai -->
terserah! Yang penting adalah benar dan suci sehingga dapat menjadi
berkat bagi orang lain.
Berbicara tentang kesucian, maka terlebih dahulu kita harus berbicara
tentang tempatnya terlebih dahulu. Sebab kalau kita mau disucikan, maka
tempatnya harus benar.
- Di mana tempat bagi kita agar kita disucikan?
Di dalam tabernakel, yaitu di dalam ruangan suci/tempat suci.
Setelah kita percaya (pintu gerbang),bertobat (mezbah
korban bakaran) (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+korban+bakaran.html),
kemudian masuk dalam baptisan air (kolam pembasuhan) (http://www.gptkk.orgtabernakel_bejana+pembasuhan+dari+tembaga.html),
kemudian baptisan Roh Kudus (pintu kemah) (http://www.gptkk.org/tabernakel_pintu+kemah.html).
Ketiga alat ini berada di halaman dari tabernakel.
Kemudian setelah itu kita masuk di dalam ruangan suci = tempat suci. Imamat
21 : 12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas
kepalanya; Akulah Tuhan.
Kita sudah sering belajar, bahwa di dalam ruangan suci ada
tiga macam alat yaitu:
Pelita emas --> Ibadah raya (http://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html),
meja roti sajian --> ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html),
mezbah dupa emas --> ibadah doa penyembahan (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html).
Ketiga macam alat ini merupakan tiga macam ibadah pokok kita.
Di dalam ruangan suci ini kita mendapatkan minyak urapan Roh Kudus. Seorang
imam yang tekun di dalam tiga macam ibadah pokok, ia mendapatkan urapan
minyak Roh Kudus sehingga pelayanan kerohaniannya tidak
akan kering = pelitanya tidak padam seperti lima
gadis yang bodoh. Waktu Mempelai Pria Surga datang, mereka baru akan
membeli minyak, tetapi mereka sudah terlambat sebab pintu sudah ditutup
sehingga mereka tidak dapat masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba.
Itu sebabnya, di hari-hari ini kita harus berada di dalam ruangan suci
sehingga ada minyak urapan dan kerohanian serta pelayanan kita tidak
menjadi kering. Kalau kita melayani dengan minyak urapan, maka
pelayanan kita semakin hari semakin meningkat. Inilah bedanya
dengan pelayanan daging, kalau pelayanan daging, memang dapat
meningkat, tetapi lama kelamaan dapat menurun.
Contoh:
Seorang anak kecil, masuk sekolah taman kanak-kanak, kemudian ia naik
dengan memasuki sekolah dasar sehingga ia menjadi semakin pandai.
Kemudian naik ke sekolah menengah pertama, berarti ia bertambah pandai.
Kemudian naik masuk sekolah menengah atas sampai masuk ke perguruan
tinggi dan menjadi seorang profesor. Tetapi setelah menjadi profesor,
lama kelamaan menjadi linglung/pelupa. Inilah kalau pelayanan daging,
semakin lama akan semakin merosot.
Untuk ini, saudara dapat meneliti apakah saya melayani Tuhan dengan
minyak urapan atau melayani dengan kemampuan daging. Kalau melayani
dengan minyak urapan, pelayanan saudara akan semakin meningkat. Inilah
tempat penyucian, yaitu ruangan suci dan seorang imam tidak boleh
keluar dari tempat ini, sebab di dalam kitab lain dalam alkitab
dikatakan, kalau keluar dari tempat itu, kerohanian akan mati. Semoga
kita dapat mengerti.
- Dengan apa kita disucikan? Kita
disucikan dengan Firman pengajaran yang benar. Yohanes 15 : 3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Ku = Yesus katakan = Firman yang dibukakan rahasianya,
yaitu ayat menerangkan ayat = Firman pengajaran yang benar = Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Inilah perkataan Tuhan dan
kita jangan menjadi ragu.
Kita disucikan terutama dari dosa Yudas.
Yohanes 13 : 10-11
10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa
telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya,
karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak
semua."
11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan
menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
kaki = perjalanan hidup yang paling kotor.
Yudas adalah seorang imam dan raja, juga memiliki jabatan seorang rasul
tetapi ia dapat gagal. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Dosa Yudas = Hati terikat akan uang, ingin akan uang dengan praktek:
- Ingin menjadi kaya sehingga menghalalkan segala cara.
1 Timotius 6 : 10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kita sudah diangkat menjadi imam dan raja karena kemurahan Tuhan. Itu
sebabnya kita jangan ingin menjadi kaya dengan menghalalkan segala cara
sebab ini akan menghancurkan kita sebagai imam dan raja. Dosa Yudas ini
bukan hanya terjadi di bidang bisnis, tetapi Firman Tuhan di Malang
mengingatkan kita bahwa sekarang ini banyak saksi-saksi palsu yang
dikuasai oleh roh jual beli. Sesungguhnya berjual beli itu terjadi di
pasar, tetapi di dalam alkitab ditulis bahwa jual beli terjadi di dalam
gereja. Gereja dijadikan pasar, gereja dibuat ramai dengan memasukkan
cara-cara dunia dan banyak orang yang datang melakukan transaksi
sehingga banyak uang yang mereka dapatkan. Inilah dosa Yudas yang
membuat segalanya menjadi mudah/gampang dan terjadi di dalam gereja dan
gereja dibuat menjadi pasar sehingga pelayanan bukan lagi dengan sistim
tahbisan tetapi memakai sistim marketing/sistim manejemen.
- Mencuri.
Yudas mencuri milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Persepuluhan itu bukanlah taurat, sebab di dalam Kejadian sudah ada
persepuluhan, sedangkan taurat baru ada di dalam kitab Keluaran -->
Musa menerima hukum taurat.
Kejadian 14 : 17-20
17. Setelah Abram kembali dari
mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia,
maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah
Raja.
18. Melkisedek, raja Salem, membawa
roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
19. Lalu ia memberkati Abram, katanya:
"Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit
dan bumi,
20. dan terpujilah Allah Yang
Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram
memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Jadi, Abram disongsong oleh dua orang raja yaitu Melkisedek,
raja Salem dan raja Sodom.
Kita harus berhati-hati. Di saat kita diberkati oleh Tuhan, maka kita
disongsong oleh dua orang raja, yaitu raja Salem dan raja Sodom. Mau
pilih yang mana?
Kalau kita memberi persepuluhan, berarti kita mengikuti raja Salem =
ikut Yesus,Boss,Pimpinan kita. Sebab Boss/Pimpinan dari imam-imam
adalah Imam Besar.
Tetapi kalau kita tidak memberikan persepuluhan, maka itu berarti kita
mengikuti raja Sodom seperti Yudas yang mencuri milik Tuhan
(persepuluhan) sehingga ia hancur binasa bersama dunia. Yudas jatuh
tertelungkup ke tanah sehingga perutnya pecah dan isi perutnya terburai
keluar. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius, kita mau
mengikuti siapa?
Persepuluhan itu bukanlah uangnya, tetapi pengakuannya yaitu:
- kita mengaku bahwa kita diberkati oleh Tuhan, bukan dari
dunia/dari setan. Bukan memberi persepuluhan agar kita diberkati.
- kita mengaku bahwa kita mengikuti Imam Besar/Yesus.
Sifat dari Yudas itu:
- seorang pengkhianat = tidak setia.
Ini juga harus disucikan. Imam-imam tidak boleh tidak setia. Sebab
pengkhianat itu dimulai dari tidak setia.
- Mulut Yudas berdusta.
Matius 26 : 22, 23, 25
22. Dan dengan hati yang sangat sedih
berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya
Tuhan?"
23. Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama
dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan
menyerahkan Aku.
25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu
menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?"
Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Inilah saudaraku! Kalau kita mau menjadi imam-imam, maka kita
harus:\
- Dipanggil --> hidup benar dan berpegang pada Firman
pengajaran yang benar. Kita jangan bimbang/mendua hati tetapi berpegang
pada satu Firman pengajaran yang benar dan ini adalah imam yang
benar-benar dipanggil.
- Dipilih --> disucikan dan tempat untuk disucikan adalah di
dalam ruangan suci = tempat penggembalaan/tergembala.
Dengan apa kita disucikan? Dengan Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua.
Disucikan dari apa? Dari dosa Yudas yaitu:
Hati = keinginan akan uang
Tabiat/sifat = pengkhianat/tidak setia
Mulut = suka berdusta.
Ketiga hal ini bagaikan perjalanan hidup yang paling kotor --> 'kamu
tidak perlu dibasuh lagi, kecuali kakimu'.
- kita ditetapkan oleh Tuhan.
Markus 3 : 13-14
13. Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia
memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang
kepada-Nya.
14. Ia menetapkan dua belas orang untuk
menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil
Ditetapkan = diberi jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh
Kudus.
Efesus 4 : 11-12
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala
dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Saya selalu mengatakan, bahwa kita dipanggil,
disucikan/dikuduskan, barulah diberi jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus.
Jadi, yang diberi jabatan pelayanan adalah orang-orang kudus, bukanlah
orang yang pandai/bodoh, kaya/miskin. Sebab kalau yang diberi jabatan
adalah orang kaya/miskin, pandai/bodoh, maka ini ditetapkan oleh
manusia.
Kalau orang kaya datang kemudian diberi jabatan, maka ini ditetapkan
oleh manusia. Seharusnya orang kaya itu dibiarkan duduk dulu untuk
mendengarkan Firman Tuhan sampai terjadi panggilan oleh Tuhan sampai ia
dapat hidup benar.
Kemudian
ada pilihan Tuhan
sehingga ia dapat digembalakan terlebih dahulu dan juga dapat
disucikan dan pasti Tuhan
akan menetapkan jabatan dan pelayanan kepada kita. Penetapan ini
bukan oleh manusia/gembala.
Jika
ada jabatan pelayanan, pasti akan ada karunia-karunia Roh
Kudus,
yaitu kemampuan ajaib agar kita dapat melakukan jabatan dan
pelayanan.
Pertanyaannya:
darimana karunia itu?
Salah
satu pemberian karunia Roh Kudus
itu lewat
penumpangan tangan.
2
Timotius 1 :
6
Karena itulah kuperingatkan
engkau untuk mengobarkan
karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku
atasmu.
Bukan mengorbankan,
tetapi mengobarkan. Sebab sekarang ini banyak orang yang mengorbankan
karunia Roh Kudus
demi kuliah, demi pekerjaan dan sebagainya.
Dan ini sangat berbahaya.
Bagaimana
sikap kita terhadap karunia-karunia Roh
Kudus?
- Jangan meninggalkan jabatan dan karunia
seperti Yudas yang binasa dan Esau yang mencucurkan air mata
- Jangan lalai!
Yeremia 48 : 10
Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan Tuhan
dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari
penumpahan darah!
Jika lalai/sering lalai, maka kita akan terkutuk = hidup
dalam kutukan. Setelah saudara merasa dipanggil, dipilih dan
ditetapkan, jangan lalai apapun alasannya! Kecuali kalau kita dimutasi
oleh Tuhan. Lalai ini belum meninggalkan tetapi kalau ia bisa melayani,
maka ia akan melayani. Kalau tidak bisa melayani, ia tidak akan
melayani = ia terkutuk sehingga hidupnya penuh dengan kesusahan dan air
mata.
- Setia dan berkobar-kobar dalam karunia dan
jabatan bagaikan nyala api yang tidak pernah padam. Inilah
pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api.
Ibrani 1 : 7
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api."
Pelayan Tuhan bagaikan nyala api adalah pelayan Tuhan yang
berkenan kepada Tuhan sebab diangkat oleh Tuhan.
Jadi
hidup benar, suci, setia dan
berkobar-kobar dalam karunia dan jabatan pelayanan = pelayan Tuhan
bagaikan nyala api.
Wahyu
1 : 14
Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Pelayan
Tuhan bagaikan
nyala api. Mata
Tuhan bagaikan
nyala api.
Berarti pelayan
Tuhan yang suci,
setia dan berkobar-kobar bagaikan mata
Tuhan/biji
mata Tuhan.
Inilah
para imam-imam, jika mereka sungguh-sungguh masuk dalam proses yang
benar yaitu:
- Dipanggil = hidup benar
- Dipilih = hidup suci
- Ditetapkan = setia dan berkobar-kobar.
=
kita sudah menjadi biji
mata Tuhan yang hidup bukan dari uang, tetapi dari
kasih setia, kemurahan
Tuhan.
Saya
yang menjadi bukti dari kasih setia Tuhan
dan yang masih berdiri di depan saudara. Saya tidak pernah meminta,
menelepon kakak yang sudah bekerja
sekalipun saya tidak memiliki uang. Tetapi Tuhan
dapat mencukupkan sampai hari ini.
Sekalipun
kita memiliki gaji /
uang, tetapi kalau kita tidak
memiliki kasih setia Tuhan,
maka kita tidak dapat hidup.
Berapa
gaji yang kita terima? 10 atau 20
juta sebulan?
Tetapi kita sakit
dan memerlukan dana sebesar 50 juta,
maka semuanya akan habis kalau tidak ada kasih setia Tuhan.
Itu sebabnya kita jangan tergantung pada gaji sekalipun kita memiliki
toko atau memiliki apa saja, tetapi kita tetap hidup dari kasih
setia Tuhan.
Mazmur
17 : 7-8
7.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap
pemberontak.
8.
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Menghadapi
keadaan yang sudah tidak menentu, kita tidak perlu bingung. Kita boleh
meningkatkan kepandaian, boleh menambah modal untuk usaha. Tetapi
yang lebih penting, kita harus meningkatkan tahbisan pelayanan sampai
kita diakui oleh Tuhan
-->
'engkaulah biji
mataKu'.
Kegunaan
dari kasih setia Tuhan:
- melindungi dan memelihara kita secara ajaib di
padang gurun dunia yang sulit sampai menyingkirkan/menerbangkan kita
dengan dua sayap burung nazar ke padang gurun selama tiga setengah
tahun sampai jaman antikris kita tetap dipelihara oleh Tuhan jauh dari
mata ular. Di saat itu, ijazah, modal, deposito sudah tidak dapat
berbuat apa-apa lagi, hanya kasih setia Tuhan yang memelihara kita.
- Mazmur 118 : 4-5
4. Biarlah orang yang takut akan Tuhan
berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
5. Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan.
Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
Melepaskan dan menolong kita dari segala masalah,
letih lesu dan berbeban berat serta memberikan
kelegaan (perhentian)
di padang gurun ini sampai pada perhentian/damai sejahtera yang kekal
selama-lamanya. Perhentian kekal = kerajaan seribu tahun dan juga
kerajaan surga.
Kalau saudara melihat keadaan di padang gurun, maka keadaannya akan
benar-benar sulit. Itu sebabnya di dalam alkitab dituliskan, tabut
perjanjian berjalan di depan untuk mencari perhentian.
Pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, berapa jumlah mereka?
jumlah orang laki-laki yang berusia dua puluh tahun ke atas berjumlah
enam ratus tiga ribu orang. Belum lagi yang berusia tua serta anak-anak
maupun orang perempuan. Bagaimana mau mencari payung untuk orang
sebanyak itu? Tentunya mereka akan mati karena kepanasan selama
duabelas jam. Itu sebabnya perhentian itu sangat dibutuhkan sebab amat
penting.
Sekarang ini banyak orang yang gelisah, stress, kuatir, takut, tetapi
kiranya Tuhan memberikan naungan dan perhentian/kasih setia Tuhan
kepada kita.
- memberikan keajaiban-keajaiban di dalam hidup kita.
Keajaiban secara jasmani = keberhasilan seperti
Yusuf.
Sekalipun ia berada di dalam penjara tetapi kasih setia Tuhan membuat
ia berhasil di dalam segala hal bahkan ia berhasil menjadi perdana
menteri.
Di dalam penjara = segalanya terbatas/ tidak dapat leluasa bergerak dan
juga tidak memiliki apa-apa. Tetapi kasih setia Tuhan memberikan
keberhasilan.
Tetapi
lebih dari keajaiban jasmani adalah
keajaiban
secara rohani, yaitu keubahan hidup
sampai kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
yaitu kehidupan yang diubahkan menjadi sama
mulia dengan Yesus
untuk menyambut kedatanganNya yang
kedua kali.
Inilah
keajaiban/keberhasilan yang tertinggi. Kita jangan menjadi ragu,
tetapi biarlah Tuhan menolong
kita sebab Tuhan
memanggil, memilih dan menetapkan kita menjadi biji
mataNya
yang hidup hanya dari kasih setia Tuhan.
Tuhan
memberkati kita sekalian.1