Yudas
1: 24 - 25
24.
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan
kemuliaan-Nya,
25.
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala
abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Surat
Yudas di dalam susunan Tabernakel
terkena pada tudung kulit lumba-lumba.
Istilah tudung
berarti pemeliharaan dan perlindungan Tuhan
kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang
palsu.
Penutup
dari surat
Yudas ini menampilkan tujuh Pribadi Yesus,
yaitu:
- bagi Dia yang berkuasa supaya
jangan kamu tersandung.
Dia = Yesus yang berkuasa menjaga kita supaya
kita tidak tersandung.
- Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak
bernoda/bercacat cela = sempurna.
- Dia adalah Allah Yang Esa
- Dia adalah Juruselamat kita
- Dia adalah Tuhan Yesus Kristus
- Dia yang layak menerima
kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
- Dia adalah Allah yang
kekal dari dulu, sekarang sampai
selama-lamanya.
Ketujuh
penampilan dari Pribadi Yesus
ini = tujuh sinar kemuliaan dan kalau sinar ini disinarkan di dalam
sidang jemaat, akan menghasilkan tujuh kebahagiaan yang kekal.
Kita
akan melanjutkan mempelajari
kebahagiaan
yang keempat dengan membaca
Wahyu
19 : 9 --> Lalu
ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang
diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Kebahagiaan
yang keempat ini merupakan puncak kebahagiaan,
yaitu
hubungan
kita dengan Tuhan.
Pada
hari natal, diberitakan puncak kebahagiaan adalah hubungan kita yang
dimulai dari hubungan antara:
- anak dengan Bapa
- murid dengan Guru
- domba dengan Gembala
- hubungan tubuh/isteri/Mempelai Wanita dengan Suami/Yesus
sebagai Mempelai Pria Surga.
Berbahagialah
mereka yang diundang pada perjamuan kawin Anak Domba = pertemuan di
udara antara gereja Tuhan
yang sempurna/Mempelai Wanita dengan Yesus
Mempelai Pria Surga pada waktu kedatangan Yesus
kedua kali.
Inilah merupakan puncak kebahagiaan sebab sudah tidak ada lagi air
mata.
Syarat-syarat
untuk menantikan pertemuan pada saat kedatangan Yesus
yang
kedua
kali,
yaitu:
- 1 Yohanes 3 : 2 - 3
2. Saudara-saudaraku
yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata
apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus
menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3. Setiap orang yang
menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri
sama seperti Dia yang adalah suci.
Menaruh pengharapan = mau bertemu dengan Yesus.
Jadi, syarat untuk dapat masuk dalam pesta
nikah, kita harus mengalami penyucian sampai kita
dapat menjadi sama dengan Yesus=
sempurna.
Sekarang pertanyaannya:
bagaimana caranya agar kita dapat disucikan?
Mazmur 119 : 9
Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai
dengan firman-Mu.
Firman yang bagaimana yang dapat menyucikan?
Yohanes 15 : 3
Kamu memang sudah bersih karena firman
yang telah Kukatakan kepadamu.
Jadi kalau digabungkan, kita
dapat menjadi suci oleh Firman yang dikatakan oleh Tuhan
Yesus sendiri
atau Firman yang dibukakan rahasianya di mana ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain = Firman pengajaran yang benar = Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua. Sedikit demi
sedikit kita disucikan.
Kalau Firman Tuhan
diterangkan dengan filsafat, dengan ilmu pengetahuan, maka tidak ada
kuasa untuk menyucikan.
Ibrani 4 : 12 - 13
12. Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana
pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13. Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
memberikan pertanggungan jawab.
Bagaimana proses penyucian oleh pedang bermata dua?
Dimulai dari hati yang
harus disucikan dari keinginan jahat dan juga dari keinginan najis,
sebab hati inilah yang menjadi gudang dosa.
Matius 5 : 27 - 28
27. Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.
28. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Berzinah ini merupakan perbuatan di luar. Mungkin
terlihat ia tidak berzinah, tetapi di dalam hatinya ada keinginan =
sudah berzinah (ay 28). Itu sebabnya hati dan pikiran harus disucikan.
Dan kita berdoa, agar setiap kali kita beribadah, selalu ada pedang
yang menyucikan kita dari keinginan najis yaitu dosa sex dan dosa makan
minum dan juga dari keinginan jahat yaitu cinta akan uang yang
menimbulkan kikir dan serakah.
Setelah hati disucikan dari segala keinginannya, maka
selanjutnya mata. Matius
5 : 29
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari
anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke
dalam neraka.
Mata kanan dicungkil, artinya pandangan yang harus
disucikan = kita hanya memandang Yesus sebagai
Imam Besar yang duduk di sebelah kanan AllahBapa,
artinya:
- kita tidak berharap kepada manusia, tetapi hanya
berharap kepada Tuhan.
- Tidak memandang lagi kepada hal-hal yang dilarang oleh Tuhan.
- Tidak menghakimi orang lain, tetapi mengoreksi diri
sendiri.
Setelah mata, tangan
yang disucikan.
Matius 5 : 30
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan
engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu
dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Tangan disucikan dari perbuatan-perbuatan
dosa, agar perbuatan-perbuatan kita ini berkenan di hadapan Tuhan/Imam
Besar yang duduk di sebelah kanan Allah
Bapa. Perbuatan-perbuatan yang berkenan kepada Tuhan
adalah perbuatan yang baik dan suci.
Kemudian nikah kita
juga disucikan.
Matius 5 : 31 - 32
31. Telah
difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat
cerai kepadanya.
32. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali
karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin
dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Kalau pedang Firman ini sudah menusuk hati kita,
maka nikah juga disucikan supaya tidak terjadi perceraian. Juga
hubungan dengan sesama antara orang tua dengan anak, kakak dengan adik,
mertua dengan menantu juga disucikan.
Apa yang menyebabkan perceraian? Yang menyebabkan perceraian
adalah kebenaran diri sendiri = kebenaran yang didapat dengan
menyalahkan orang lain = manusia berdosa mendapatkan kebenaran dengan
menyalahkan orang lain. Tetapi kebenaran dari Tuhan
adalah orang berdosa yang mengaku dosa, diampuni dan dibenarkan oleh Tuhan.
Penyucian yang terakhir adalah
penyucian mulut.
Matius 5 : 37
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika
tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu
berasal dari si jahat.
Penyucian mulut sampai kita dapat berkata 'ya di
atas ya' dan 'tidak di atas tidak' = tidak berdusta/jujur.
Sebab jika kita jujur, maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan
dan ini berarti segala masalah terselesaikan, sebab yang membuat
masalah adalah dosa. Semakin banyak dosa yang
disucikan, maka semakin banyak masalah yang diselesaikan.
Amsal 15 : 8
Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan,
tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Segala masalah diselesaikan sampai
masalah yang mustahilpun dapat diselesaikan lewat doa yang dijawab oleh
Tuhan. Maafkan
bagi yang memiliki ijazah yang tinggi dan untuk ini tidak dilarang,
tetapi seringkali ijazah yang tinggi ini menimbulkan masalah. Dan juga
bagi yang memiliki banyak uang, juga tidak
dilarang, tetapi seringkali dengan memiliki banyak uang akan
mendatangkan banyak masalah.
Tetapi kalau kita jujur/dosa dibuang maka segala
masalah diselesaikan sampai satu waktu kita tidak bersalah di dalam
perkataan = sempurna, berarti semua masalah selesai = tidak ada lagi
air mata.
Dosa dan masalah = air mata.
Yakobus 3 : 2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Dapat mengendalikan tubuhnya = sempurna.
Dari seluruh organ tubuh kita, yang paling banyak membuat kesalahan
adalah mulut, sebab banyak kali mulut ini dipakai untuk membicarakan
orang lain bahkan ada yang dalam keadaan tidur/tidak sadarpun masih
dapat memaki-maki orang.
Jadi, kalau yang paling banyak berbuat
kesalahan sudah tidak salah lagi, berarti semuanya sudah tidak salah =
sudah sempurna. Sebab kalau kita masih terikat pada masalah/pada dosa
yang merupakan masalah yang besar, maka kita tidak dapat menyambut
kedatangan Yesus yang kedua kali.
Memang kedatangan Yesus pertama kali
untuk menanggung dosa. Yesus lahir ke dunia
menjadi bayi dan mati di atas kayu salib.
Tetapi kedatanganNya yang
kedua kalinya tidak lagi untuk menanggung dosa.
Itu sebabnya tidak boleh ada dosa lagi.
- Roma 8 : 25
Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak
kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat
terutama mengharapkan kedatangan Yesus yang
kedua kali yang belum kita lihat tetapi kita
harapkan, maka kita harus tekun dan setia/berada
di dalam ketekunan dan kesetiaan. Terutama
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok.
Kisah Rasul
2 : 42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Ketekunan di dalam persekutuan = ketekunan di dalam
ibadah raya, pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (=
ibadah pendalaman alkitab + perjamuan suci), ketekunan
di dalam doa (= ketekunan di dalam doa
penyembahan).
Ketekunan = sesuatu yang tidak dapat dihalangi
dan jika kita tekun, maka hasilnya:
- Ibrani 10 : 35 - 37
35. Sebab itu
janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang
menantinya.
36. Sebab kamu memerlukan
ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan
kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
37. "Sebab
sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang,
sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Memang di dalam hidup ini kita memiliki banyak
keperluan dan Tuhan mengetahui
akan hal itu.
Tetapi di dalam alkitab dikatakan :
'kamu memerlukan
ketekunan.' Sebab menjelang kedatangan Yesus
yang kedua kali ini, dunia diburu
dengan keperluan hidup yang semakin hari semakin meningkat. Tetapi
semua kebutuhan itu sudah ada di dalam ketekunan. Jadi hasil dari
ketekunan adalah Tuhan
mampu memelihara dan menyediakan segala keperluan hidup kita di akhir
jaman ini.
Bapa di surga tahu segala
kebutuhan/keperluan kita, tetapi Tuhan meringkasnya
menjadi satu, yaitu 'kamu membutuhkan
ketekunan' artinya di dalam ketekunan itu, kita sudah
mendapatkan segala-galanya. Memang ini tidak dapat
langsung diterima, tetapi ini merupakan janji Tuhan.
Mari, saudaraku! Kita jangan berbuat
kesalahan dengan mencari kebutuhan hidup sampai kita menjadi tidak
tekun, tidak setia sehingga kita akan kehilangan segalanya. Itu
sebabnya di hari-hari ini jangan dibalik.
Sebagai contoh adalah kami sebagai seorang full-timer yang tidak
bekerja, darimana kita dapat hidup? Kita hidup dari ketekunan.
- di dalam ketekunan, kita
mendapatkan kebahagiaan. Inilah saudaraku!
Jika kita mau menanti kedatangan Tuhan, maka
kita harus merasa berbahagia, sebab kalau tidak berbahagia, maka kita
tidak akan sampai pada kebahagiaan yang sesungguhnya.
Matius 25 : 21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah
setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan
tuanmu.
Di dalam kesetiaan, kita mendapatkan
kebahagiaan dari Tuhan sampai mencapai puncak
kebahagiaan, yaitu 'berbahagia
yang diundang pada pesta kawin Anak Domba'. Puncak ini
berarti semakin bertambah tekun dan semakin bertambah suci sehingga ada
pemeliharaan Tuhan dan segala masalah kita
akan selesai. Semoga kita dapat mengerti.
- Mazmur 27 : 14
Nantikanlah Tuhan!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Syarat ketiga adalah kuat dan
teguh hati. Hati yang berisi
dosa ini bagaikan batu. Jika Firman Tuhan
seperti Roti, maka batu atau Roti yang pecah? Tentu Roti yang pecah.
Itu sebabnya Firman Tuhan harus seperti palu.
Yeremia 23 : 29
Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah
firman Tuhan dan seperti palu
yang menghancurkan bukit batu?
Semakin keras batu itu, maka palu itu akan
semakin keras memukul, dan lama kelamaan batu itu akan hancur, tetapi
selama ia masih mau mendengarkan Firman, maka itu berarti ia masih
memiliki harapan untuk ditolong.
Jadi, untuk menyucikan dosa-dosa yang sudah
membumbung tinggi, diperlukan Firman yang keras/Firman yang lebih tajam
dari pedang bermata dua. Kita jangan sedikit-sedikit menjadi kecewa
karena tidak diperhatikan dan lain sebagainya, sebab rasa kecewa itu
waktu yang lalu yaitu pada waktu kita pertama kali masuk gereja.
Sedangkan untuk sekarang kita sudah harus
kuat dan teguh hati. Jika
tidak, kalau Tuhan datang, kita akan
ketinggalan. Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
dari kuat dan teguh hati ada
2,
yaitu:
- untuk menghadapi pengajaran sesat/pengajaran-pengajaran
yang lain.
Waktu Yosua hendak memasuki Kanaan menggantikan
Musa, maka hanya satu pesan dari Tuhan, yaitu
kuatkan hati dan teguhkan hati dan
ini disebutkan sebanyak empat kali. Yosua tidak dianjurkan untuk
mempelajari strategi perang dan lain sebagainya ketika hendak masuk ke
kota Yerikho. Tetapi ia hanya dipesan oleh Tuhan
untuk kuat dan teguh hati, sehingga kota Yerikho roboh dengan hanya
dikelilingi sebanyak tujuh kali. Inilah kalau Tuhan
yang bekerja.
Yosua masuk ke Kanaan adalah gambaran dari kegerakan Roh
Kudus hujan akhir --> Yosua 1 : 6
- 7, 9, 18
6. Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini
memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka untuk diberikan kepada mereka.
7. Hanya, kuatkan
dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati
sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh
hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya
engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
9. Bukankah telah
Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut
dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun
engkau pergi."
18.kuatkan dan
teguhkanlah hatimu!"
Empat kali disebutkan 'kuatkan
dan teguhkanlah hatimu', untuk
apa? Untuk menghadapi penyesatan-penyesatan.
Matius 24 : 4 -
5, 11, 24
4. Jawab Yesus
kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu!
5. Sebab banyak
orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias,
dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
11. Banyak nabi
palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24. Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Saya baru mengerti sesudah membaca di dalam injil
Matius 24 mengapa Tuhan
tekankan untuk kuatkan hatimu karena akibat
dari penyesatan itu dahsyat. Oleh sebab itu Firman diulang-ulang agar
menguatkan kita, bukan untuk membosankan kita.
Apa artinya kuat dan teguh hati untuk menghadapi
pengajaran sesat?
Artinya:
- Kita harus berpegang teguh pada satu pengajaran yang
benar yang sudah menjadi pengalaman hidup.
- Kita harus tegas untuk menolak ajaran-ajaran lain.
Di dalam kitab Mazmur sudah jelas dikatakan --> Nantikanlah
Tuhan! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Kita harus tegas menolak, supaya kita dapat menantikan kedatangan Tuhan.
- kuatkan dan teguhkan hati untuk menghadapi
pencobaan-pencobaan/sengsara daging tanpa dosa/percikan darah.
Banyak kali di saat kita menghadapi pencobaan,
kita sudah menjadi bimbang.
Arti dari kuat dan
teguhkan hati dalam menghadapi pencobaan-pencobaan/percikan
darah/sengsara daging tanpa dosa adalah:
- Tetap berharap kepada Tuhan saat
menghadapi pencobaan-pencobaan.
- Tidak kecewa dan putus asa.
Firman
Tuhan di Malang
mengatakan bahwa kita tidak hanya menghadapi perang dan lain
sebagainya, tetapi kita akan menghadapi kebencian/pembunuhan,
kemurtadan dan kedurhakaan
yang justru datangnya dari dalam. Dan jika kita tidak kuat dan teguh
hati, maka kita dapat menjadi kecewa dan berputus asa.
Hasil
dari kuat dan teguh hati adalah:
- 2 Korintus 4 : 16 - 18
16. Sebab itu kami
tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17. Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami.
18. Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang
kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Tidak tawar hati = tidak kecewa = tetap teguh hati.
Jadi, jika kita kuat dan teguh hati dalam menghadapi penderitaan, maka
hasilnya kita mengalami pembaharuan dari manusia
daging menjadi manusia rohani.
Manusia batiniah/manusia rohani kita akan
dihiasi seperti Mempelai Wanita. Sebab kalau masih tetap menjadi
manusia daging, maka kita tidak dapat terbang.
Sama seperti Tuhan Yesus,
jika tidak mengalami penderitaan di kayu salib, Yesus
tidak dapat berubah menjadi Manusia Rohani dan Yesus
tidak dapat terbang. Demikian juga dengan kita, jika kita tetap dengan
sifat-sifat manusia daging, maka kita harus diubahkan menjadi manusia
rohani seperti Tuhan Yesus sehingga kita
akan dihiasi menjadi Mempelai Wanita.
1 Petrus 3 : 3 - 5
3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu
dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
mengenakan pakaian yang indah-indah,
4. tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah.
5. Sebab demikianlah
caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
tunduk kepada suaminya,
Inilah pembaharuan yang dimulai dari penderitaan
dari salib --> kita menjadi kuat dan teguh hati, kita tidak menjadi
putus asa, tawar hati sehingga terjadi pembaharuan dari manusia daging
menjadi manusia rohani.
Jika Tuhan ijinkan kita mengalami ujian,
bukan untuk menghancurkan. Sebab
tanpa salib, maka kita tetap menjadi manusia daging. Itu sebabnya kita
harus kuat dan teguh hati sehingga kita dapat sedikit demi sedikit
mengalami keubahan.
Lemah lembut, pendiam dan penurut merupakan
titik utama dari keubahan. Dan
kita mohon kepada Tuhan. Dimulai
dari saya nomor satu. Sebab
kalau kita sudah berubah, memang belum menjadi sama mulia dengan Yesus,
tetapi kalau kita sudah memiliki ketiga hal di atas ini, maka itu
berarti kita sudah berubah.
- 1 Tawarikh 19 : 13
Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan
hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. Tuhan
kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Saat Yoab berperang melawan bani Amon, maka
senjatanya hanyalah kuat dan teguhkan hati dan ini sudahlah cukup. Hati
ini adalah senjata.
Jika kita hanya
berharap kepada Tuhan
(=tidak
kecewa dan putus asa sekalipun kita menderita),
terus kuat dan teguh hati, maka satu waktu, cepat atau lambat, Tuhan
akan menjadikan semuanya menjadi baik di mataNya.
Kita hanya berterima kasih dan memuji Tuhan.
Tetapi kalau kita mulai merasa putus asa,
kecewa dan menjadi kendor, maka apa yang sudah baik menjadi tidak baik,
sedangkan apa yang tidak baik, menjadi hancur. Jika kita kuat dan teguh
hati sehingga ada kesucian, ada ketekunan, maka Tuhan
sendiri yang
akan menjadikan semua menjadi baik. Yang buruk menjadi
baik, yang hancur juga menjadi baik, sampai satu waktu jika Yesus
datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Dia, sehingga
kita dapat berjumpa denganNya di
awan-awan yang permai.
Mari
kita pertahankan:
- Kesucian, maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan
sehingga segala masalah akan selesai.
- Ketekunan. Apa
yang kita butuhkan akan Tuhan sediakan + Tuhan
memberikan kebahagiaan.
- Kuat dan teguh hati. Hidup
mulai berubah yang dimulai dengan menjadi lemah lembut, pendiam dan
penurut, maka semuanya akan menjadi baik sebab Tuhan
sendiri yang
menjadikan semuanya menjadi baik sampai Tuhan
datang kembali.
Filipi
3 : 20 - 21
20.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21.
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala
sesuatu kepada diri-Nya.
Kita
diubahkan menjadi tubuh yang sempurna = menjadi tubuh yang sama mulia
seperti Yesus
dan ini adalah Mempelai Wanita Tuhan
untuk dapat terangkat menyambut kedatangan Yesus
yang kedua
kali. Tuhan
akan menjadikan semuanya baik dan indah pada waktunya.
Tuhan
memberkati.1