Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1: 24 - 25
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Surat Yudas di dalam susunan Tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung berarti pemeliharaan dan perlindungan Tuhan kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu.

Penutup dari surat Yudas ini menampilkan tujuh Pribadi Yesus, yaitu:
  1. bagi Dia yang berkuasa supaya jangan kamu tersandung.
    Dia = Yesus yang berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung.
  2. Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak bernoda/bercacat cela = sempurna.
  3. Dia adalah Allah Yang Esa
  4. Dia adalah Juruselamat kita
  5. Dia adalah Tuhan Yesus Kristus
  6. Dia yang layak menerima kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
  7. Dia adalah Allah yang kekal dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Ketujuh penampilan dari Pribadi Yesus ini = tujuh sinar kemuliaan dan kalau sinar ini disinarkan di dalam sidang jemaat, akan menghasilkan tujuh kebahagiaan yang kekal.

Kita akan melanjutkan mempelajari kebahagiaan yang keempat dengan membaca Wahyu 19 : 9 --> Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Kebahagiaan yang keempat ini merupakan puncak kebahagiaan, yaitu hubungan kita dengan Tuhan.
Pada hari natal, diberitakan puncak kebahagiaan adalah hubungan kita yang dimulai dari hubungan antara:
  • anak dengan Bapa
  • murid dengan Guru
  • domba dengan Gembala
  • hubungan tubuh/isteri/Mempelai Wanita dengan Suami/Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.
Berbahagialah mereka yang diundang pada perjamuan kawin Anak Domba = pertemuan di udara antara gereja Tuhan yang sempurna/Mempelai Wanita dengan Yesus Mempelai Pria Surga pada waktu kedatangan Yesus kedua kali. Inilah merupakan puncak kebahagiaan sebab sudah tidak ada lagi air mata.

Syarat-syarat untuk menantikan pertemuan pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, yaitu:
  1. 1 Yohanes 3 : 2 - 3
    2. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
    3. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

    Menaruh pengharapan = mau bertemu dengan Yesus.
    Jadi, syarat untuk dapat masuk dalam pesta nikah, kita harus mengalami penyucian sampai kita dapat menjadi sama dengan Yesus= sempurna.

    Sekarang pertanyaannya: bagaimana caranya agar kita dapat disucikan?
    Mazmur 119 : 9
    Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

    Firman yang bagaimana yang dapat menyucikan?
    Yohanes 15 : 3
    Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Jadi kalau digabungkan, kita dapat menjadi suci oleh Firman yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri atau Firman yang dibukakan rahasianya di mana ayat yang satu menerangkan ayat yang lain = Firman pengajaran yang benar = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Sedikit demi sedikit kita disucikan.

    Kalau Firman Tuhan diterangkan dengan filsafat, dengan ilmu pengetahuan, maka tidak ada kuasa untuk menyucikan.

    Ibrani 4 : 12 - 13
    12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    13. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Bagaimana proses penyucian oleh pedang bermata dua?
    Dimulai dari hati yang harus disucikan dari keinginan jahat dan juga dari keinginan najis, sebab hati inilah yang menjadi gudang dosa.

    Matius 5 : 27 - 28
    27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
    28. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

    Berzinah ini merupakan perbuatan di luar. Mungkin terlihat ia tidak berzinah, tetapi di dalam hatinya ada keinginan = sudah berzinah (ay 28). Itu sebabnya hati dan pikiran harus disucikan. Dan kita berdoa, agar setiap kali kita beribadah, selalu ada pedang yang menyucikan kita dari keinginan najis yaitu dosa sex dan dosa makan minum dan juga dari keinginan jahat yaitu cinta akan uang yang menimbulkan kikir dan serakah.

    Setelah hati disucikan dari segala keinginannya, maka selanjutnya mata. Matius 5 : 29
    Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

    Mata kanan dicungkil, artinya pandangan yang harus disucikan = kita hanya memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan AllahBapa, artinya:
    • kita tidak berharap kepada manusia, tetapi hanya berharap kepada Tuhan.
    • Tidak memandang lagi kepada hal-hal yang dilarang oleh Tuhan.
    • Tidak menghakimi orang lain, tetapi mengoreksi diri sendiri.

    Setelah mata, tangan yang disucikan.
    Matius 5 : 30
    Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

    Tangan disucikan dari perbuatan-perbuatan dosa, agar perbuatan-perbuatan kita ini berkenan di hadapan Tuhan/Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Perbuatan-perbuatan yang berkenan kepada Tuhan adalah perbuatan yang baik dan suci.

    Kemudian nikah kita juga disucikan.
    Matius 5 : 31 - 32
    31. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
    32. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

    Kalau pedang Firman ini sudah menusuk hati kita, maka nikah juga disucikan supaya tidak terjadi perceraian. Juga hubungan dengan sesama antara orang tua dengan anak, kakak dengan adik, mertua dengan menantu juga disucikan.

    Apa yang menyebabkan perceraian? Yang menyebabkan perceraian adalah kebenaran diri sendiri = kebenaran yang didapat dengan menyalahkan orang lain = manusia berdosa mendapatkan kebenaran dengan menyalahkan orang lain. Tetapi kebenaran dari Tuhan adalah orang berdosa yang mengaku dosa, diampuni dan dibenarkan oleh Tuhan.

    Penyucian yang terakhir adalah penyucian mulut.
    Matius 5 : 37
    Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

    Penyucian mulut sampai kita dapat berkata 'ya di atas ya' dan 'tidak di atas tidak' = tidak berdusta/jujur.
    Sebab jika kita jujur, maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan dan ini berarti segala masalah terselesaikan, sebab yang membuat masalah adalah dosa. Semakin banyak dosa yang disucikan, maka semakin banyak masalah yang diselesaikan.

    Amsal 15 : 8
    Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    Segala masalah diselesaikan sampai masalah yang mustahilpun dapat diselesaikan lewat doa yang dijawab oleh Tuhan. Maafkan bagi yang memiliki ijazah yang tinggi dan untuk ini tidak dilarang, tetapi seringkali ijazah yang tinggi ini menimbulkan masalah. Dan juga bagi yang memiliki banyak uang, juga tidak dilarang, tetapi seringkali dengan memiliki banyak uang akan mendatangkan banyak masalah.

    Tetapi kalau kita jujur/dosa dibuang maka segala masalah diselesaikan sampai satu waktu kita tidak bersalah di dalam perkataan = sempurna, berarti semua masalah selesai = tidak ada lagi air mata.
    Dosa dan masalah = air mata
    .

    Yakobus 3 : 2
    Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Dapat mengendalikan tubuhnya = sempurna.
    Dari seluruh organ tubuh kita, yang paling banyak membuat kesalahan adalah mulut, sebab banyak kali mulut ini dipakai untuk membicarakan orang lain bahkan ada yang dalam keadaan tidur/tidak sadarpun masih dapat memaki-maki orang.

    Jadi, kalau yang paling banyak berbuat kesalahan sudah tidak salah lagi, berarti semuanya sudah tidak salah = sudah sempurna. Sebab kalau kita masih terikat pada masalah/pada dosa yang merupakan masalah yang besar, maka kita tidak dapat menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.

    Memang kedatangan Yesus pertama kali untuk menanggung dosa. Yesus lahir ke dunia menjadi bayi dan mati di atas kayu salib. Tetapi kedatanganNya yang kedua kalinya tidak lagi untuk menanggung dosa. Itu sebabnya tidak boleh ada dosa lagi.

  2. Roma 8 : 25
    Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

    Kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat terutama mengharapkan kedatangan Yesus yang kedua kali yang belum kita lihat tetapi kita harapkan, maka kita harus tekun dan setia/berada di dalam ketekunan dan kesetiaan. Terutama ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok.

    Kisah Rasul 2 : 42
    Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Ketekunan di dalam persekutuan = ketekunan di dalam ibadah raya, pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (= ibadah pendalaman alkitab + perjamuan suci), ketekunan di dalam doa (= ketekunan di dalam doa penyembahan).

    Ketekunan = sesuatu yang tidak dapat dihalangi dan jika kita tekun, maka hasilnya:
    • Ibrani 10 : 35 - 37
      35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
      36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
      37. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

      Memang di dalam hidup ini kita memiliki banyak keperluan dan Tuhan mengetahui akan hal itu.
      Tetapi di dalam alkitab dikatakan : 'kamu memerlukan ketekunan.' Sebab menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali ini, dunia diburu dengan keperluan hidup yang semakin hari semakin meningkat. Tetapi semua kebutuhan itu sudah ada di dalam ketekunan. Jadi hasil dari ketekunan adalah Tuhan mampu memelihara dan menyediakan segala keperluan hidup kita di akhir jaman ini.

      Bapa di surga tahu segala kebutuhan/keperluan kita, tetapi Tuhan meringkasnya menjadi satu, yaitu 'kamu membutuhkan ketekunan' artinya di dalam ketekunan itu, kita sudah mendapatkan segala-galanya. Memang ini tidak dapat langsung diterima, tetapi ini merupakan janji Tuhan.

      Mari, saudaraku! Kita jangan berbuat kesalahan dengan mencari kebutuhan hidup sampai kita menjadi tidak tekun, tidak setia sehingga kita akan kehilangan segalanya. Itu sebabnya di hari-hari ini jangan dibalik. Sebagai contoh adalah kami sebagai seorang full-timer yang tidak bekerja, darimana kita dapat hidup? Kita hidup dari ketekunan.

    • di dalam ketekunan, kita mendapatkan kebahagiaan. Inilah saudaraku! Jika kita mau menanti kedatangan Tuhan, maka kita harus merasa berbahagia, sebab kalau tidak berbahagia, maka kita tidak akan sampai pada kebahagiaan yang sesungguhnya.

      Matius 25 : 21
      Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

      Di dalam kesetiaan, kita mendapatkan kebahagiaan dari Tuhan sampai mencapai puncak kebahagiaan, yaitu 'berbahagia yang diundang pada pesta kawin Anak Domba'. Puncak ini berarti semakin bertambah tekun dan semakin bertambah suci sehingga ada pemeliharaan Tuhan dan segala masalah kita akan selesai. Semoga kita dapat mengerti.

  3. Mazmur 27 : 14
    Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

    Syarat ketiga adalah kuat dan teguh hati. Hati yang berisi dosa ini bagaikan batu. Jika Firman Tuhan seperti Roti, maka batu atau Roti yang pecah? Tentu Roti yang pecah. Itu sebabnya Firman Tuhan harus seperti palu.

    Yeremia 23 : 29
    Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman Tuhan dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

    Semakin keras batu itu, maka palu itu akan semakin keras memukul, dan lama kelamaan batu itu akan hancur, tetapi selama ia masih mau mendengarkan Firman, maka itu berarti ia masih memiliki harapan untuk ditolong.

    Jadi, untuk menyucikan dosa-dosa yang sudah membumbung tinggi, diperlukan Firman yang keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita jangan sedikit-sedikit menjadi kecewa karena tidak diperhatikan dan lain sebagainya, sebab rasa kecewa itu waktu yang lalu yaitu pada waktu kita pertama kali masuk gereja. Sedangkan untuk sekarang kita sudah harus kuat dan teguh hati. Jika tidak, kalau Tuhan datang, kita akan ketinggalan. Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan dari kuat dan teguh hati ada 2, yaitu:
  • untuk menghadapi pengajaran sesat/pengajaran-pengajaran yang lain.
    Waktu Yosua hendak memasuki Kanaan menggantikan Musa, maka hanya satu pesan dari Tuhan, yaitu kuatkan hati dan teguhkan hati dan ini disebutkan sebanyak empat kali. Yosua tidak dianjurkan untuk mempelajari strategi perang dan lain sebagainya ketika hendak masuk ke kota Yerikho. Tetapi ia hanya dipesan oleh Tuhan untuk kuat dan teguh hati, sehingga kota Yerikho roboh dengan hanya dikelilingi sebanyak tujuh kali. Inilah kalau Tuhan yang bekerja.

    Yosua masuk ke Kanaan adalah gambaran dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir --> Yosua 1 : 6 - 7, 9, 18
    6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
    7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
    9. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
    18.kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

    Empat kali disebutkan 'kuatkan dan teguhkanlah hatimu', untuk apa? Untuk menghadapi penyesatan-penyesatan.

    Matius 24 : 4 - 5, 11, 24
    4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
    5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
    11. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
    24. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

    Saya baru mengerti sesudah membaca di dalam injil Matius 24 mengapa Tuhan tekankan untuk kuatkan hatimu karena akibat dari penyesatan itu dahsyat. Oleh sebab itu Firman diulang-ulang agar menguatkan kita, bukan untuk membosankan kita.

    Apa artinya kuat dan teguh hati untuk menghadapi pengajaran sesat?
    Artinya:
    • Kita harus berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup.
    • Kita harus tegas untuk menolak ajaran-ajaran lain.
      Di dalam kitab Mazmur sudah jelas dikatakan --> Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan! Kita harus tegas menolak, supaya kita dapat menantikan kedatangan Tuhan.

  • kuatkan dan teguhkan hati untuk menghadapi pencobaan-pencobaan/sengsara daging tanpa dosa/percikan darah.
    Banyak kali di saat kita menghadapi pencobaan, kita sudah menjadi bimbang.
    Arti dari kuat dan teguhkan hati dalam menghadapi pencobaan-pencobaan/percikan darah/sengsara daging tanpa dosa adalah:
    • Tetap berharap kepada Tuhan saat menghadapi pencobaan-pencobaan.
    • Tidak kecewa dan putus asa.

Firman Tuhan di Malang mengatakan bahwa kita tidak hanya menghadapi perang dan lain sebagainya, tetapi kita akan menghadapi kebencian/pembunuhan, kemurtadan dan kedurhakaan yang justru datangnya dari dalam. Dan jika kita tidak kuat dan teguh hati, maka kita dapat menjadi kecewa dan berputus asa.

Hasil dari kuat dan teguh hati adalah:
  1. 2 Korintus 4 : 16 - 18
    16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
    18. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

    Tidak tawar hati = tidak kecewa = tetap teguh hati.
    Jadi, jika kita kuat dan teguh hati dalam menghadapi penderitaan, maka hasilnya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
    Manusia batiniah/manusia rohani kita akan dihiasi seperti Mempelai Wanita. Sebab kalau masih tetap menjadi manusia daging, maka kita tidak dapat terbang. Sama seperti Tuhan Yesus, jika tidak mengalami penderitaan di kayu salib, Yesus tidak dapat berubah menjadi Manusia Rohani dan Yesus tidak dapat terbang. Demikian juga dengan kita, jika kita tetap dengan sifat-sifat manusia daging, maka kita harus diubahkan menjadi manusia rohani seperti Tuhan Yesus sehingga kita akan dihiasi menjadi Mempelai Wanita.

    1 Petrus 3 : 3 - 5
    3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

    Inilah pembaharuan yang dimulai dari penderitaan dari salib --> kita menjadi kuat dan teguh hati, kita tidak menjadi putus asa, tawar hati sehingga terjadi pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
    Jika Tuhan ijinkan kita mengalami ujian, bukan untuk menghancurkan. Sebab tanpa salib, maka kita tetap menjadi manusia daging. Itu sebabnya kita harus kuat dan teguh hati sehingga kita dapat sedikit demi sedikit mengalami keubahan.

    Lemah lembut, pendiam dan penurut merupakan titik utama dari keubahan. Dan kita mohon kepada Tuhan. Dimulai dari saya nomor satu. Sebab kalau kita sudah berubah, memang belum menjadi sama mulia dengan Yesus, tetapi kalau kita sudah memiliki ketiga hal di atas ini, maka itu berarti kita sudah berubah.

  2. 1 Tawarikh 19 : 13
    Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

    Saat Yoab berperang melawan bani Amon, maka senjatanya hanyalah kuat dan teguhkan hati dan ini sudahlah cukup. Hati ini adalah senjata.

    Jika kita hanya berharap kepada Tuhan (=tidak kecewa dan putus asa sekalipun kita menderita), terus kuat dan teguh hati, maka satu waktu, cepat atau lambat, Tuhan akan menjadikan semuanya menjadi baik di mataNya. Kita hanya berterima kasih dan memuji Tuhan.

    Tetapi kalau kita mulai merasa putus asa, kecewa dan menjadi kendor, maka apa yang sudah baik menjadi tidak baik, sedangkan apa yang tidak baik, menjadi hancur. Jika kita kuat dan teguh hati sehingga ada kesucian, ada ketekunan, maka Tuhan sendiri yang akan menjadikan semua menjadi baik. Yang buruk menjadi baik, yang hancur juga menjadi baik, sampai satu waktu jika Yesus datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Dia, sehingga kita dapat berjumpa denganNya di awan-awan yang permai.

Mari kita pertahankan:
  • Kesucian, maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan sehingga segala masalah akan selesai.
  • Ketekunan. Apa yang kita butuhkan akan Tuhan sediakan + Tuhan memberikan kebahagiaan.
  • Kuat dan teguh hati. Hidup mulai berubah yang dimulai dengan menjadi lemah lembut, pendiam dan penurut, maka semuanya akan menjadi baik sebab Tuhan sendiri yang menjadikan semuanya menjadi baik sampai Tuhan datang kembali.

Filipi 3 : 20 - 21
20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Kita diubahkan menjadi tubuh yang sempurna = menjadi tubuh yang sama mulia seperti Yesus dan ini adalah Mempelai Wanita Tuhan untuk dapat terangkat menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali. Tuhan akan menjadikan semuanya baik dan indah pada waktunya.

Tuhan memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 September 2022 (Kamis Sore)
    ... Sebab Yesus satu-satunya manusia tidak berdosa tapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Roma Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Jadi barangsiapa yang percaya dan berseru nama Yesus pasti diselamatkan tidak mengalami hukuman Tuhan. Contoh penjahat yang disalib di sebelah Yesus bisa diselamatkan. Yesaya Pada waktu itu tujuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 September 2022 (Kamis Sore)
    ... kita. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing Pohon gandarusa di tepi sungai Babel adalah hamba pelayan Tuhan yang beribadah dan melayani Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... inilah noda dalam perjamuan kasihmu di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri mereka bagaikan awan yang tak berair yang berlalu ditiup angin mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Noda Korah adalah noda kedurhakaan. ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Juni 2011 (Pagi)
    ... bersama dengan Tuhan selama-lamanya. Tuhan memberkati. IBADAH RAYA. Matius - nbsp nbsp Tentang makan Perjamuan Paskah. Ayat - Persiapan Perjamuan Paskah. Ayat - Makan Perjamuan Paskah. Keluaran - Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. Kamu makanlah roti yang tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Mei 2012 (Minggu Sore)
    ... yang benar dan memihak Barabas yang bersalah sebab ia takut terjadi kekacauan yang besar dan untuk memuaskan hati orang banyak. Cerita ini adalah cerita nubuat yang PASTI terjadi lagi di akhir jaman yaitu banyak pelayan Tuhan anak-anak Tuhan seperti Pilatus artinya melayani tetapi tidak memihak Tuhan tetapi memihak 'sesuatu' di dunia. 'sesuatu' ...
  • Ibadah Raya Malang, 9 Oktober 2011 (Pagi)
    ... melayani dengan baik selama dirinya sendiri masih memikul beban berat. Imam seorang yang memangku jabatan pelayanan kepada Tuhan. Memangku jabatan berarti tidak bisa seenaknya kadang masuk - kadang tidak masuk. Imam seorang yang beribadah dan melayani Tuhan. Siapa sebenarnya kehidupan yang bisa beribadah dan melayani Tuhan Keluaran Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... semua ada di bawah kuasa dosa . seperti ada tertulis Tidak ada yang benar seorangpun tidak. . Tidak ada seorangpun yang berakal budi tidak ada seorangpun yang mencari Allah. . Semua orang telah menyeleweng mereka semua tidak berguna tidak ada yang berbuat baik seorangpun tidak. . Kerongkongan mereka seperti kubur ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Sore)
    ... loh batu . Sejak Yesus mati di kayu salib maka terjadi peralihan dari pembangunan bait Allah jasmani sistim taurat hanya untuk bangsa Israel kepada pembangunan bait Allah rohani sistim kemurahan yaitu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna di mana bangsa Kafir boleh masuk di dalamnya. Jadi kematian Yesus merupakan kemurahan dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Januari 2015 (Minggu Pagi)
    ... keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang inilah kematian yang kedua. Delapan dosa yang menyebabkan kematian rohani dan membawa pada kematian kedua di neraka Penakut artinya takut akan sesuatu sehingga berbuat ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi II, 25 Juni 2009 (Kamis Pagi)
    ... AD. - . MAUT PERKABUNGAN RATAP TANGIS DUKACITA TIDAK AKAN ADA LAGI. Ada macam maut kematian termasuk perkabungan ratap tangis dan dukacita Maut secara tubuh akan menimbulkan perkabungan ratap tangis dan dukacita. Maut secara rohani karena Efesus Yesaya - dosa. Mati rohani karena dosa terpisah dari Tuhan dan pasti akan kering rohani. Yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.