Yudas
1: 24 - 25
24.
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan
kemuliaan-Nya,
25.
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala
abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Jadi,
inilah penutup dari surat
Yudas yang ditutup dengan tujuh penampilan Pribadi Yesus,
yaitu:
- bagi Dia yang berkuasa supaya
jangan kamu tersandung.
Dia = Yesus yang berkuasa menjaga kita supaya
kita tidak tersandung.
- Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak
bernoda/bercacat cela = sempurna.
- Dia adalah Allah Yang Esa
- Dia adalah Juruselamat kita
- Dia adalah Tuhan Yesus Kristus
- Dia yang layak menerima
kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
- Dia adalah Allah yang
kekal dari dulu, sekarang sampai
selama-lamanya.
Inilah
tujuh penampilan dari Pribadi Yesus
bagaikan tujuh sinar
dari pelita emas.
Kalau
ini disinarkan kepada sidang jemaat, maka sidang jemaat akan
mendapatkan tujuh kebahagiaan. Angka tujuh adalah angka kesempurnaan
=
kebahagiaan
yang sempurna.
Sekarang
bagian yang terakhir,
yaitu tujuh kebahagiaan surga/kebahagiaan yang sejati. Kita sudah
mempelajari kebahagiaan surga ini di dalam Matius 5, tetapi di dalam
kitab
Wahyu juga ada tujuh kebahagiaan yaitu:
- Wahyu 1 : 3
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka
yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada
tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Ini kebahagiaan yang pertama dan
sudah kita pelajari.
- Wahyu 14 : 13
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata:
Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak
sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat
dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai
mereka."
- Wahyu 16 : 15
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.
Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya,
supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan
kemaluannya."
- Wahyu 19 : 9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan
dari Allah."
Ini merupakan puncak/pokok kebahagiaan yaitu saat Yesus
datang kembali yang kedua kalinya,
kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.
- Wahyu 20 : 6
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka,
tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
- Wahyu 22 : 7
"Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah
orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
- Wahyu 22 : 14
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.
Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui
pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Gambar
di http://www.gptkk.org/images/7bahagia.jpg
- Pelita/kebahagiaan 1 (Wahyu 1 : 3)
- Pelita/kebahagiaan 2 (Wahyu 14 : 3)
- Pelita/kebahagiaan 3 (Wahyu 16 : 15)
- Pelita/kebahagiaan 4 (Wahyu 19 : 9)
- Pelita/kebahagiaan 5 (Wahyu 20 : 6)
- Pelita/kebahagiaan 6 (Wahyu 22 : 7)
- Pelita/kebahagiaan 7 ((Wahyu 22 : 14)
Inilah
tujuh kebahagiaan. Semoga menjadi praktek hidup apa yang Tuhan
janjikan yaitu Tuhan
akan memberikan kebahagiaan. Kita sudah mempelajari bagian yang 1, 2,
3 dan yang keempat merupakan puncak dari kebahagiaan.
Kita
akan mempelajari
kebahagiaan yang
kelima.
Wahyu
20 : 6
Berbahagia
dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.
Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka,
Inilah
kebahagiaan yang kelima yaitu yang mendapatkan
kebangkitan yang pertama/kematian kedua/neraka tidak berkuasa lagi.
Ini
berarti ia mendapatkan kehidupan kekal/masuk ke kerajaan surga yang
kekal.
Wahyu
20 : 14 - 15
14.
Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api.
Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15.
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Kalau
kematian kedua/neraka tidak berkuasa lagi, maka itu berarti nama dari
kehidupan itu tertulis di dalam buku kehidupan.
Jadi,
syarat
supaya mengalami kebahagiaan dan mendapatkan kebangkitan pertama
adalah nama harus
tertulis di dalam buku kehidupan.
Kebangkitan pertama ini terjadi pada waktu kedatangan Yesus
yang
kedua kali
(orang-orang yang mati
di dalam Yesus
akan dibangkitkan).
1
Korintus 15 : 51
- 52
51.
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan
mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
52.
dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab
nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam
keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Tidak
mati semua, berarti ada orang Kristen yang mati tetapi ada juga yang
hidup sampai Tuhan
Yesus datang kembali.
Ada
dua hal besar
yang terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali,
yaitu:
- Orang yang mati di dalam Tuhan akan
dibangkitkan dalam tubuh yang mulia.
Bila dikaitkan dengan Wahyu 22, orang
yang mati dalam Tuhan adalah orang yang namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan. Orang ini memang mati dan dikuburkan tetapi
ia akan dibangkitkan di dalam tubuh kemuliaan/tubuh yang sempurna.
Jadi, mati di dalam Yesus
= namanya tertulis di dalam kitab kehidupan, dan ia akan dibangkitkan
di dalam tubuh yang mulia.
- Orang yang hidup sampai YESUS datang yang kedua kalinya
dan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan, ia akan diubahkan di
dalam sekejap mata dan akan memiliki juga tubuh kemuliaan.
Keduanya
(a & b) akan menjadi satu tubuh Kristus
yang mulia/ yang
sempurna/ Mempelai
Wanita untuk menyambut kedatangan Yesus
yang
kedua kalinya
sebagai Mempelai Pria Surga dan akan masuk dalam pesta nikah Anak
Domba, masuk kerajaan seribu tahun, kemudian masuk dalam kerajaan
surga yang kekal.
Ini
berarti neraka tidak berkuasa lagi.
Jadi,
yang penting bukan
mati atau hidup agar kita dapat lolos dari kematian kedua/neraka.
Tetapi
yang penting, selama hidup kita berusaha supaya nama tertulis di
dalam kitab kehidupan.
Proses
supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan adalah:
A)
Filipi 4
: 3
Bahkan,
kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah
mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran
Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang
lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
=
MEMPERJUANGKAN
IBADAH PELAYANAN LEBIH DARI PERKARA YANG LAIN.
Jika
kita harus berjuang untuk
dapat beribadah, kita tidak akan rugi sebab ini adalah berjuang agar
nama
kita tertulis di dalam
kitab kehidupan. Kalau kita tidak mau berjuang sehingga selalu kalah,
itu akan
berbahaya sebab nama dapat dicoret dari kitab kehidupan.
Rasul
Paulus juga memakai istilah yang sama.
Kisah
rasul 20 : 24
Tetapi
aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat
mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh
Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih
karunia Allah.
Berjuang
ini bukan untuk menghadapi hujan dan
sebagainya. Tetapi
berjuang sampai tidak menghiraukan nyawa dan ini merupakan hal yang
luar biasa.
Memperjuangkan
ibadah pelayanan lebih dari segala perkara yang lain = menyelesaikan
pelayanan sampai garis akhir.
Garis
akhir dari pelayan Tuhan
ada dua,
yaitu:
- Sampai mati karena dipanggil Tuhan
atau
- Tetap melayani/selesaikan pelayanan sampai
Tuhan Yesus datang kedua kali. Kalau
sebelum ini, kita berhenti, maka itu berarti kita belum selesai
sehingga Tuhan tidak berkenan.
Sebab nama itu ditulis
perlahan-lahan/kata demi kata sampai selesai.
Misalnya
yang harus ditulis adalah a y a m.
Baru
menulis a y, kita sudah berhenti melayani.
Apa
yang dimaksud dengan a y ini? Tidak ada artinya. Harus a y a m dan
selesai untuk kemudian nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan.
Itu sebabnya pelayanan kita itu jangan berhenti di tengah jalan.
Inilah
proses pertama supaya nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan
yaitu:
- Memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.
- Menyelesaikan pelayanan sampai garis akhir.
- Mempertahankan jubah pelayanan sampai
garis akhir supaya jangan diambil oleh orang lain.
Yohanes
4 : 34
Kata
Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya.
Tanda
pelayanan yang benar adalah:
- Menyelesaikan pelayanan sampai garis akhir.
- Melayani sesuai Firman/melakukan kehendak Bapa.
Dua hal ini bagaikan makanan bagi Tuhan
= memberi makan kepada Tuhan dan Tuhan
berkenan/tidak dimuntahkan oleh Tuhan.
Hasilnya :
- Tuhan juga akan memuaskan
/ menyenangkan kita
/ memelihara tubuh,
jiwa dan roh kita.
Inilah rumus timbal balik : kalau kita
memuaskan/menyenangkan hati Tuhan,
maka Tuhan juga
akan memuaskan dan menyenangkan kita.
- Tuhan juga memberikan kuasa
untuk menghadapi halangan-halangan/
rintangan-rintangan.
Lukas 10 : 17
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata:
"Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
Kita sudah dipelihara, sudah memiliki kuasa untuk
menghadapi halangan-halangan/rintangan-rintangan,
ini sudah baik! Tetapi Tuhan
katakan 'jangan puas sampai di sini.
Lukas 10 : 20
Namun demikian janganlah bersukacita karena
roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada
terdaftar di sorga."
Jangan bersukacita karena dipelihara oleh Tuhan
secara tubuh, sebab ini seperti burung. Burung itu dipelihara oleh Tuhan
tetapi tidak berbuat apa-apa sampai akhirnya mati.
- Nama ditulis di dalam kitab kehidupan.
Proses
nama ditulis dalam kitab kehidupan
adalah:
- Memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.
- Menyelesaikan pelayanan sampai garis akhir.
- Mempertahankan jubah pelayanan sampai garis akhir.
Ini
pelayanan yang
berkenan kepada Tuhan
sehingga hasilnya:
- kita akan menikmati pemeliharaan Tuhan.
- Tuhan akan memuaskan kita.
- Tuhan memberikan
kemenangan/kuasa untuk menang sampai nama
tertulis di dalam kitab kehidupan.
Sayang
bagi Yudas sebab ia yang sudah memiliki jubah pelayanan tetapi hanya
karena uang, dia tinggalkan pelayanannya dan tempatnya diganti oleh
orang lain. Kalau sudah diganti oleh orang lain, berarti namanya
dicoret dari kitab kehidupan.
Kisah
rasul 1 : 16 - 18, 20
16.
"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang
disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin
orang-orang yang menangkap Yesus itu.
17.
Dahulu
ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan
ini."
18.
-- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya,
lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi
perutnya tertumpah ke luar.
20.
"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya
menjadi sunyi,
dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya
diambil orang lain.
Yudas
diganti oleh Matias = nama Yudas tercoret dari kitab kehidupan.
Mempertahankan
jabatan pelayanan = mempertahankan nama tertulis di dalam kitab
kehidupan.
B)
Wahyu 13 : 8
Dan
semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap
orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam
kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah
disembelih.
Menyembah
antikris = nama tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan.
Berarti
kalau nama ditulis di dalam kitab kehidupan = ORANG
YANG TIDAK MENYEMBAH ANTIKRIS.
Ada
dua golongan orang yang tidak menyembah antikris,
yaitu:
- golongan anak-anak Tuhan yang
disingkirkan ke padang belantara dengan dua sayap burung nazar sehingga
antikris tidak dapat menjamah mereka.
Mengapa anak-anak Tuhan
ini disingkirkan ke padang belantara?
Sebab mereka adalah kehidupan yang menyembah Tuhan
dan doa penyembahan mereka memenuhi ukuran.
Wahyu 11 : 1 - 2
1. Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat
pengukur rupanya, dengan kata-kata yang
berikut: "Bangunlah dan ukurlah
Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di
dalamnya.\
2. Tetapi kecualikan
pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya,
karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan
menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Jadi, bait suci yang sesungguhnya adalah ruangan
suci dan ruangan maha suci. Ada mezbah di situ, berarti mezbah dupa
emas, bukan mezbah korban bakaran. Jadi yang diukur adalah
penyembahannya.
Itu sebabnya kita harus memperhatikan ibadah penyembahan sebab kita harus
menyembah Tuhan.
Di rumah, kita menyembah Tuhan secara pribadi
dan juga secara berjamaah/ penggembalaan di gereja sampai doa
penyembahan mencapai ukuran Tuhan.
Apa yang di maksud dengan ukuran dari penyembahan?
Doa penyembahan itu diukur dengan sebatang buluh seperti tongkat =
Firman. Jadi doa penyembahan mencapai ukuran = taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Kalau Tuhan Yesus taat dengar-dengaran
sampai mati di atas kayu salib.
Banyak kali daging ini memiliki banyak pertimbangan kalau
mau taat. Itu sebabnya
pertimbangan daging ini yang harus dimatikan menjadi daging yang taat
dengar-dengaran sehingga akan disingkirkan waktu antikris berkuasa di
bumi.
Mari! Secara praktek, kita jangan
mengabaikan ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan supaya kita tidak
masuk dalam aniaya antikris atau menyembah antikris, tetapi penyembahan
kita harus dilanjutkan sampai pada ukurannya,
yaitu daging tidak bersuara (=taat
dengar-dengaran).
Ketaatan adalah sikap penyembahan selama dua
puluh empat
jam. Kalau menyembah selama dua puluh
empat jam, tentunya kita tidak akan kuat, sebab ada jam untuk makan,
untuk tidur. Tetapi
kalau taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara = menyembah Tuhan
selama dua puluh empat jam. Di mana saja
kita berada, kita harus tetap taat dengar-dengaran.
- golongan yang tertinggal pada jaman antikris sehingga
mereka akan dianiaya oleh
antikris, tetapi mereka tidak mau menyembah
antikris/tetap menyembah Tuhan.
Mengapa mereka tertinggal? Sebab mereka tidak
tekun di dalam ibadah doa penyembahan.
Wahyu 12 : 17
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu
pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Memiliki hukum Allah/Firman
= meja roti sajian. (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html)
Memiliki kesaksian Yesus = pelita emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html).
Tetapi masih kurang satu,
yaitu tidak tekun di dalam doa penyembahan/tidak mau menyembah Tuhan
= tidak memiliki mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html)
sehingga akan diperhadapkan dengan antikris.
Golongan yang tertinggal ini akan diperhadapkan
pada dua hal, yaitu:
- menyembah antikris sehingga mereka diberi cap 6.6.6. dan
mereka dapat tetap hidup dan menjadi milik antikris.
Tetapi nama mereka akan dicoret dari kitab kehidupan dan akan binasa di
neraka.
- mengalami aniaya besar sampai dipancung kepalanya karena
tidak mau menyembah antikris,
mereka tetap menyembah Tuhan.
Orang semacam ini termasuk orang yang berbahagia sebab ia akan
mendapatkan kebangkitan yang pertama.
Wahyu
20 : 4
Lalu
aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya;
kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang
itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan
tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Memerintah
selama seribu tahun = masuk kerajaan seribu tahun dan masuk dalam
kerajaan surga = nama tertulis di dalam kitab kehidupan.
Inilah
proses supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan yaitu:
- Sungguh-sungguh dalam pelayanan = setia sampai akhir.
Jangan dilepaskan tetapi harus sampai nama tertulis di dalam kitab
kehidupan.
- Penyembahan sampai memenuhi ukuran yaitu taat dengar-dengaran
sehingga nama akan ditulis di dalam kitab kehidupan.
C)
Wahyu 21 : 27
Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Jadi
nama ditulis di dalam
kitab kehidupan adalah orang yang tidak memiliki kekejian, kenajisan,
dusta = MENGALAMI
PELAYANAN PENDAMAIAN/DOSA-DOSANYA SUDAH DIPERDAMAIKAN.
Mari
saudaraku! Kita jangan puas kalau nama kita tertulis di universitas,
di kantor atau di perusahaan yang besar atau kita tidak terkena PHK.
Ini
sudah baik! Tetapi belum berarti apa-apa.
Kita
harus berusaha agar nama tertulis di dalam kitab kehidupan lewat:
- pelayanan sampai garis akhir.
- penyembahan sampai memenuhi ukuran/taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara.
- pelayanan pendamaian oleh Imam Besar.
Di
dalam kitab perjanjian
lama, pelayanan pendamaian dilakukan oleh imam besar Harun.
Setahun
sekali ia masuk ke dalam ruangan maha suci dengan membawa darah dan
dupa. Kalau darah itu dipercikkan, maka terjadi sinar kemuliaan dan
itu berarti segala dosa dari bangsa Israel sudah diampuni oleh Tuhan.
Dupa = doa.
Di
dalam kitab perjanjian baru, pelayanan pendamaian dilakukan oleh
Tuhan Yesus
Kristus yang
duduk di sebelah kanan
Allah
Bapa.
Dulu
Harun masuk ke dalam ruangan maha suci yang menunjuk
tahta Allah
dan sekarang Yesus
benar-benar berada di dalam ruangan maha suci/surga dan duduk di
sebelah kanan
Allah
Bapa.
Tuhan
Yesus membawa dupa/doa
syafaat/doa penyahutan dan juga membawa Darah, bukan darah lembu
lagi, tetapi Ia
membawa DarahNya
sendiri
untuk dipercikkan. Harun memercikkan darah, maka segala dosa bangsa
Israel diampuni. Tuhan
Yesus melayani
pelayanan pendamaian di tahta Allah
di sebelah kanan
Allah
Bapa.
- Pelayanan Pendamaian dengan DUPA.
Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan
Allah Bapa, Ia
tidak menganggur, tetapi Ia berdoa siang
dan malam/tidak putus-putusnya berdoa untuk kita.
1 Yohanes 2 : 1 - 2
1. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada
kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang
adil.
2. Dan Ia adalah
pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita
saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Pelayanan pendamaian dengan dupa:
Yesus menaikkan doa
pendamaian/doa syafaat untuk kita. Di mulai dari atas kayu salib :
'ya Bapa, ampunilah mereka.'
Inilah doa pendamaian supaya kita diampuni dosa-dosa kita dan kita
menjadi sadar dan mendapatkan pengampunan.
Tetapi Ia juga berdoa supaya kita tidak
jatuh di dalam dosa. Inilah doa yang dinaikkan oleh Tuhan
Yesus setiap saat = doa
syafaat/doa penyahutan yang dinaikkan oleh Gembala Agung/Imam Besar.
Ini dulu bagaikan Harun membawa dupa ketika ia masuk ke dalam ruangan
maha suci.
Itu sebabnya kita jangan sombong kalau kita dapat mengaku dosa dan
diampuni dan juga kalau kita tidak melakukan dosa lagi, sebab semua ini
dapat terjadi karena kekuatan doa dari Imam Besar.
- Pelayanan pendamaian dengan darah/percikan
darah/sengsara daging. Percikan darah ini memiliki dua
tingkatan, yaitu:
- 1 Petrus 4 : 1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus
juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti
berbuat dosa ---,
= Sengsara daging
untuk
berhenti berbuat
dosa/bertobat.
Orang mau bertobat itu terasa sengsara, sebab sudah bertahun-tahun
berbuat dosa, kemudian mau berhenti, maka itu terasa berat/sengsara
bagi daging.
Bagaimana jalannya/langkahnya untuk bertobat?
Kita harus menyadari dan mengaku dosa kepada Tuhan
dan kepada sesama. Setelah
diampuni oleh Darah Yesus, jangan berbuat
dosa lagi dan kembali kepada Tuhan.
Tadi disebutkan 'dusta' ini merupakan penutup dosa.
Darimana kita harus bertobat supaya neraka/kematian kedua tidak
berkuasa atas kita dan nama kita tertulis di
dalam kitab kehidupan? Harus dimulai dari kedelapan dosa.
Wahyu 21 : 8
Tetapi orang-orang penakut (1), orang-orang yang
tidak percaya (2),orang-orang keji (3), orang-orang pembunuh
(4),orang-orang sundal (5), tukang-tukang sihir (6),
penyembah-penyembah berhala (7) dan semua pendusta (8), mereka akan
mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
Tadi hanya disebutkan tiga dosa yaitu kekejian,
kenajisan dan dusta, sekarang lebih terperinci menjadi delapan dosa.
Mari! Kalau kita mau nama kita tertulis di
dalam kitab kehidupan dan masuk kota Yerusalem Baru sehingga neraka
tidak berkuasa, maka kita harus bertobat sampai tidak ada dusta lagi.
Mari kita memohon pelayanan pendamaian
lewat dupa. Sudah
pasti Tuhan berdoa untuk pengampunan dosa
supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Dan juga dengan darah/percikan
darah. Mari! Dimulai
dari kita untuk sengsara daging agar berhenti berbuat dosa/dari delapan
dosa dengan jalan:
- kita menyadari dosa
- mengaku dosa dan jika diampuni, kita jangan berbuat
dosa lagi = bertobat. Semoga kita dapat mengerti.
- 1 Petrus 4 : 12 - 14
12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
13. Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan
Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu
Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14. Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu
Roh Allah ada padamu.
Dulu, setiap kali Harun memercikkan
darah, ada sinar kemuliaan. Sekarang bagi kita, pelayanan pendamaian
juga menghasilkan sinar kemuliaan. Inilah percikan darah tingkat kedua
yaitu sengsara daging tanpa dosa.
Sengsara daging
tanpa dosa = tidak berbuat dosa tetapi kita sengsara supaya kita
mendapatkan sinar kemuliaan yang akan mengubahkan/membaharui kehidupan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia baru.
Inilah
pelayanan pendamaian :
dosa dihentikan dan daging
juga dihentikan/ diubahkan menjadi manusia yang rohani. Inilah nama
tertulis di dalam kitab kehidupan.
Apa
yang dimaksud dengan pembaharuan?
Efesus
4 : 23 - 25,
23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
Dulu,
Harun memercikkan darah, ada sinar kemuliaan; sekarang juga,
penderitaan daging tanpa dosa,
juga ada sinar kemuliaan/Roh kemuliaan yang akan mengubahkan kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia baru dan dimulai
dengan tidak ada dusta. Membuang
dusta = menjadi manusia baru/manusia rohani.
Inilah
pelayanan pendamaian:
- lewat dupa = Yesus
berdoa
- lewat darah/percikkan darah = kita
bertobat
- kita dibaharui menjadi manusia baru/manusia rohani.
Kita
bertobat sedikit demi sedikit dari dosa A, dosa B,
terus menerus sampai tidak ada dosa lagi = tidak bercela,
kemudian dibaharui.
Percikan
darah membaharui kita untuk:
- kita tidak berdusta lagi/tidak ada dusta.
- tidak marah dan sebagainya
sampai kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Inilah
pelayanan pendamaian sampai nama tertulis di dalam kitab kehidupan,
yaitu:
- kita harus memperhatikan pelayanan
- kita harus memperhatikan penyembahan sampai kita tekun dan taat
- pelayanan pendamaian --> dosa-dosa
disingkirkan.
Kita jangan menunggu waktu lagi untuk bertobat sehingga
kita akan mengalami keubahan hidup, dimulai dengan
tidak ada dusta lagi. Sedikit demi sedikit sampai satu
waktu kita menjadi sama mulia dengan Tuhan YEsus.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita sudah memiliki praktek dari pelayanan pendamaian yaitu sudah
dapat bertobat dan ada pembaharuan, maka
di saat terjadi pelayanan pendamaian sekalipun belum sempurna, maka
Tangan Tuhan/Imam
Besar sudah diulurkan di tengah-tengah kita.
Ibrani
2 : 17 - 18
17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Saat
terjadi pelayanan pendamaian,
maka:
- Tangan Belas Kasihan Tuhan
/ Imam
Besar sedang diulurkan di
tengah kita untuk dapat
dan tepat waktu menolong kita
dari segala masalah.
(Ibrani 4)
Kalau kita tetap mempertahankan dosa,
maka kita terpisah dari Tuhan dan Tuhan
tidak dapat menolong kita.
Dapat = tidak dapat dibatasi oleh apapun sampai
yang mustahilpun.Tuhan
dapat menolong tepat waktu,
yaitu tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu cepat.
Seperti menolong orang yang akan tenggelam --> tidak
boleh terlalu lama dan juga tidak boleh terlalu cepat. Sebab kalau
belum tenggelam, tentunya tidak dapat ditolong dan kalau dibiarkan
berlama-lama di dalam air, akan tenggelam dan hilang.
Salah satu praktek/demonstrasi dari pelayanan
pendamaian/uluran Tangan Tuhan adalah waktu Petrus
tenggelam. Sebelum Yesus menolong/mengulurkan
Tangan untuk menolong Petrus, maka terlebih dahulu Tuhan
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa.
Matius 14 : 23
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya
pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari
sudah malam, Ia sendirian di situ.
Yesus naik ke bukit
--> bukit adalah gambaran dari bukit
Joljuta/darah untuk berdoa/dupa. Untuk
apa? Untuk menolong Petrus yang tenggelam.
Matius 14 : 29 - 32
29. Kata Yesus:
"Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air
mendapatkan Yesus.
30. Tetapi ketika
dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak:
"Tuhan, tolonglah aku!"
31. Segera Yesus
mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang
kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32. Lalu mereka naik
ke perahu dan angin pun redalah.
Di mana ada pelayanan pendamaian dupa dan darah,
maka di situ ada uluran Tangan Imam Besar yang
berbelas kasih dan setia kepada Petrus yang tenggelam.
Sebenarnya kita mengikut Tuhan itu sangat
sederhana, tidak perlu belajar yang muluk-muluk.
Itu sebabnya kalau kita mau nama kita tertulis di dalam kitab
kehidupan, maka kita harus:
- melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh.
- menyembah Tuhan sampai mencapai
ukuran, yaitu kita taat dengar-dengaran.
- pelayanan pendamaian dengan bertobat dan hidup baru = tanda
darah dan dupa.
Kalau semua ini sudah ada, maka kita dapat merasakan
uluran Tangan Imam Besar yang setia
dan berbelas kasihan untuk dapat dan tepat menolong kita pada waktunya
seperti menolong Petrus yang tenggelam.
- Mari saudaraku! Ketenggelaman apa saja yang kita alami
sekarang ini, tetapi kalau ada pelayanan Imam Besar di tengah-tengah
kita, maka kita dapat ditolong dan diangkat. Tangan Imam Besar ini
tidak saja diulurkan untuk menolong kita, tetapi Tangan
Imam Besar ini juga untuk menulis nama kita di dalam kitab kehidupan.
Di
dalam Keluaran 32, waktu Musa naik ke atas gunung Sinai, bangsa
Israel membuat dosa yang sangat besar,
yaitu mereka menyembah berhala. Tetapi beruntung Musa naik ke atas
gunung untuk menaikkan doa/pelayanan pendamaian yang memiliki kaitan
dengan nama tertulis di dalam kitab kehidupan.
Keluaran
32 : 30 - 32
30.
Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah
berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan,
mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
31.
Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan
dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka
telah membuat allah emas bagi mereka.
32.
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu - dan
jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah
Kautulis."
33.
Tetapi Tuhan
berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang
itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Mungkin
sekarang ini ada yang memiliki dosa besar, jangan berputus asa sebab
masih ada pelayanan Imam Besar yang
dapat menghapus dosa kita.
Ay
32 :
pendamaian ini memiliki kaitan
dengan nama ditulis di dalam kitab kehidupan.
Bangsa
Israel membuat dosa besar,
yaitu mereka menyembah berhala dan ini benar-benar membuat Tuhan
cemburu sehingga seharusnya bangsa Israel ini binasa. Tetapi Musa
naik ke atas gunung untuk melakukan pelayanan pendamaian.
Musa
adalah gambaran dari Tuhan
Yesus yang
berada di surga dan menaikkan doa penyahutan untuk kita. Dia adalah
Gembala Agung.
Sedangkan
bagi bangsa Israel, Musa adalah gembala yang diangkat oleh Tuhan.
Itu
sebabnya di hari-hari
ini pelayanan pendamaian itu penting oleh Gembala Agung dan juga
gembala manusia yang diberi tugas untuk menaikkan doa penyahutan
kepada Tuhan
bagi sidang jemaat.
Terutama
untuk apa? Terutama untuk menuliskan nama kita di dalam kitab
kehidupan.
Dosa itu harus diselesaikan sampai tuntas dan juga
keubahan hidup juga harus sampai tuntas, barulah nama itu selesai
ditulis.
Contoh:
nama yang harus ditulis a y a m ,
sedangkan dosa a, b, c sudah
diselesaikan, berarti nama yang sudah ditulis itu barulah a. Kemudian
dosa d,e,f,g diselesaikan, berarti nama yang ditulis adalah y.
Demikian
juga dengan pembaharuan -->
mulai dibaharui, nama itu
sudah ditulis, tetapi belumlah lengkap.
Harus terus bertobat,
terus dibaharui sampai dosa itu sudah tidak ada lagi,
maka kita
menjadi seperti Yesus/memiliki
tubuh yang mulia sehingga nama sudah tertulis di dalam kitab
kehidupan.
Itu
sebabnya, kita jangan berhenti melayani, sebab kalau kita berhenti,
itu berarti penulisan nama masih separuh sehingga tidak memiliki arti
apa-apa. Demikian juga
dengan menyembah Tuhan,
jangan berhenti. Juga bertobat, kita harus bertobat setiap hari
sampai nama tertulis di dalam kitab kehidupan.
Saya
berbahagia menyampaikan Firman Tuhan
ini :
- Tangan itu dapat menolong
- Tangan itu dapat menulis nama di dalam kitab kehidupan.
Apa
buktinya kalau nama kita sedang ditulis di dalam kitab kehidupan?
Disebutkan pelayanan pendamaian.
Jadi,
nama
kita sedang ditulis di dalam kitab kehidupan kalau hati
kita damai/hati damai sejahtera.
Kalau
hati ini iri, dendam, jengkel dan
sebagainya,
kita harus berhati-hati, sebab itu merupakan tanda bahwa nama itu
sedang dicoret/dihapus dari kitab kehidupan.
Mari,
saudaraku! Kita jangan ada kebimbangan, kekuatiran, ketakutan, sebab
ini merupakan tanda bahwa hati kita ini tidak ada damai, biarlah kita
mengulurkan tangan sampai hati menjadi damai dan ini berarti Tangan
Imam Besar juga diulurkan = pertolongan, pengangkatan dan juga
penulisan nama oleh Imam Besar.
Tuhan
memberkati.1