Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24-25
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Sebagai penutup dari surat Yudas, maka Tuhan tampil dengan tujuh penampilan dari Pribadi Yesus, yaitu:
  1. bagi Dia yang berkuasa supaya jangan kamu tersandung.
    Dia = Y
    esus yang berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung
  2. Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak bernoda/bercacat cela = sempurna.
  3. Dia adalah Allah Yang Esa
  4. Dia adalah Juruselamat kita
  5. Dia adalah Tuhan Yesus Kristus
  6. Dia yang layak menerima kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
  7. Dia adalah Allah yang kekal dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Penampilan dari tujuh penampilan Pribadi Yesus bagaikan tujuh sinar dari pelita emas, yang kalau disinarkan di dalam sidang jemaat/di dalam gereja Tuhan yang benar, akan menghasilkan tujuh kebahagiaan sampai pada kebahagiaan yang sempurna. Sebab angka tujuh adalah angka sempurna.

Di dalam kitab Wahyu ada tujuh kebahagiaan surga yaitu:

Gambar di http://www.gptkk.org/images/7bahagia.jpg
  1. Pelita/kebahagiaan 1 (Wahyu 1 : 3)
  2. Pelita/kebahagiaan 2 (Wahyu 14 : 3)
  3. Pelita/kebahagiaan 3 (Wahyu 16 : 15)
  4. Pelita/kebahagiaan 4 (Wahyu 19 : 9)
  5. Pelita/kebahagiaan 5 (Wahyu 20 : 6)
  6. Pelita/kebahagiaan 6 (Wahyu 22 : 7)
  7. Pelita/kebahagiaan 7 ((Wahyu 22 : 14)
Wahyu 1 : 3
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Kebahagiaan yang pertama dan sudah kita pelajari.

Wahyu 14 : 13
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

Wahyu 16 : 15
Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”

Wahyu 19 : 9
Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

Ini merupakan puncak/pokok kebahagiaan yaitu saat Yesus datang kembali yang kedua kalinya, kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.

Wahyu 20 : 6
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Wahyu 22 : 7
Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!”

Wahyu 22 : 14
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Angka tujuh adalah angka sempurna, jadi akan sampai pada kebahagiaan yang sempurna. Inilah yang akan Tuhan berikan sebagai perlindungan dan pemeliharaan bahkan sampai pada kebahagiaan yang sempurna dan ini tidak dapat dibeli dengan apapun. Sebab kebahagiaan itu bukanlah dalam bentuk uang dan lain-lainnya.

Kita akan tetap mempelajari bagian yang kedua dengan membaca di dalam Wahyu 14 : 13
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

Inilah kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apapun sampai kematianpun tidak dapat mempengaruhinya.

Biasanya orang di dunia ini kalau ada orang yang meninggal dunia, maka akan ada yang berdukacita. Tetapi di dalam ayat di atas ini jelas tertulis bahwa berbahagialah orang yang mati. Ini adalah kebahagiaan yang sejati/kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apapun dan akan sampai pada ‘berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan’.

Waktu yang lalu kita sudah mendengar bahwa tidak semua orang yang mati adalah orang yang berbahagia. Hanya orang yang mati di dalam Tuhan saja yang berbahagia. Orang yang mati di dalam Tuhan adalah orang yang selama hidupnya, ia hidup di dalam Tuhan, sehingga kalau ia mati, ia disebut mati di dalam Tuhan.

Orang yang mati di dalam Tuhan adalah:
  • orang yang percaya dan
  • orang yang beribadah kepada Tuhan
Berbahagialah orang yang di dalam Tuhan juga ditulis di dalam kitab perjanjian lama yaitu di dalam kitab Mazmur 116 dan memang tidak ditulis secara langsung ‘berbahagia’ tetapi mendekati dan memiliki arti yang sama.

Mazmur 116 : 15
Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Di dalam terjemahan lama --> Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya.

Jadi berbahagia orang yang mati dalam Tuhan = berharga = amat indah kematian orang yang dikasihi oleh Tuhan.

Contoh: MUSA --> Ulangan 34 : 5 - 6
5. Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan.
6. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

Orang yang hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan, matinya juga sesuai dengan Firman Tuhan. Karena hidup Musa sesuai dengan Firman, ia dikasihi oleh Tuhan sehingga hidupnya amat indah/berharga. Musa dikuburkan dan tidak ada seorangpun yang mengetahui letak kuburannya sebab ia dibangkitkan dan diangkat ke surga oleh Tuhan. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita ingin berharga/berbahagia/amat indah kematian dari orang yang dikasihi oleh Tuhan, ada syaratnya. Mungkin saudara berpendapat kalau saudara bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, maka saudara akan berbahagia --> boleh saja! Tetapi ini adalah keindahan dari dunia, sebab yang dimaksud adalah kebahagiaan surga.

Syarat untuk mendapatkan kebahagiaan surga adalah:
  1. Bilangan 15 : 37 – 41
    37. Tuhan berfirman kepada Musa:
    38. “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
    39. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah Tuhan, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap Tuhan.
    40. Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
    41. Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah Tuhan, Allahmu.”

    Di dalam terjemahan lama ay 39 --> bukan mengingatkan tetapi perhiasan --> Maka inilah menjadi suatu perhiasan bagimu;
    Jadi syarat supaya hidup itu indah dan sampai matipun indah adalah pada punca baju digantungkan benang biru = pada hidup kita harus digantungkan benang biru. Di sini dikaitkan dengan Firman, sedangkan warna biru adalah warna kebangkitan. Jadi pada kehidupan kita harus digantungkan Firman yang mengandung kuasa kebangkitan.

    Firman yang mengandung kuasa kebangkitan hanyalah benang biru/kebangkitan yaitu Firman yang bagaikan sangkakala.

    Kita ingat di dalam
    1 Korintus 15 yang tertulis kalau sangkakala berbunyi, maka orang-orang mati akan bangkit.
    Firman bagaikan sangkakala adalah Firman yang keras/Firman pengajaran/makanan keras yang harus digantungkan di dalam hidup kita.

    Ada 2 bentuk pemberitaan Firman yaitu:
    • Firman penginjilan/susu.
      Firman ini untuk orang
      membawa orang berdosa percaya kepada Yesus, bertobat dan masuk dalam baptisan air = diselamatkan. Sesudah itu tidak boleh terus menerus minum susu, sebab tidak akan bertumbuh menjadi dewasa, hanya bertumbuh tetapi tetap seperti anak kecil. Saya tidak menghina Firman penginjilan, sebab sudah dibuktikan membawa kita kepada keselamatan. Tetapi harus dilanjutkan.

    • Firman pengajaran/makanan keras/Firman bagaikan sangkakala yang harus digantungkan dengan benang biru yang mengandung kuasa kebangkitan pada setiap kehidupan kita.

    Bagaimana proses agar Firman pengajaran itu digantungkan pada kehidupan kita
    ? Yaitu:
    • kita harus mendengarkan Firman pengajaran dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat mengerti, percaya/yakin = ditulis di hati.
    • mempraktekkan Firman pengajaran itu.

    Hasilnya
    :
    • ada tanda peringatan.
      Jadi kalau kita mempraktekkan Firman, maka selalu ada tanda peringatan/rambu-rambu.

      Misalnya: jika kita hendak masuk ke jalan terlarang yang tidak memiliki rambu yang memberitahu tanda larangan, maka orang yang tidak mengetahui akan terus menerus masuk sehingga mereka akan selalu mendapatkan surat tilang.
      Jadi kalau kita mempraktekkan
      Firman = bagaikan ada rambu-rambu dan jika kita mau melakukan dosa, maka rambu-rambu itu akan berbunyi = diingatkan/ada tanda peringatan. Itu sebabnya tanda peringatan itu sangatlah penting, sebab uang dan kepandaian tidak dapat menghentikan dosa. Hanya Firman pengajaran dengan tanda peringatannya membuat kita tidak berbuat dosa = tidak mengikuti hati dan penglihatanmu = hidup suci/ada kuasa penyucian oleh Firman = hidup menjadi indah

      Penyucian ini dimulai dari hati --> Markus 7 : 21 – 23
      21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
      22. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
      23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

      Inilah hati yang merupakan gudang dosa.
      Ada banyak dosa yang disebutkan
      . Tetapi kalau dikelompokkan, maka hanya ada dua dosa yaitu: keinginan jahat yaitu keinginan akan uang sehingga menjadi kikir dan serakah dan keinginan najis.

      Kikir = tidak dapat memberi.
      I
      ni merupakan dosa dan dituntut oleh Tuhan dari kita --> ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum.
      Serakah = mengambil/merampas milik orang lain dan juga mengambil milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus = melanggar rambu-rambu dan akan dihukum. Sedangkan merampas/mengambil hak orang lain = korupsi, dll

      Keinginan najis yaitu dosa sex/kawin mengawinkan, dosa makan minum termasuk narkoba, merokok. Keinginan najis ini juga dalam pandangan/mata yang juga harus disucikan supaya pandangan kita menjadi pandangan yang rohani/pandangan yang suci.

      Pandangan yang suci --> kita jangan memandang hal yang tidak baik/yang tidak benar.
      Pandangan yang rohani = pandangan surgawi --> pandangan yang lebih mengutamakan perkara surga daripada perkara dunia.

      Jika di dalam hidup kita ada Firman dengan kuasa kebangkitan, maka pandangan kita akan berubah/menjadi lain.
      Contoh: kalau dulu kita harus mengorbankan hal yang jasmani untuk beribadah, kita merasa berat = kita tidak memiliki benang biru/tidak ada rambu/tanda peringatan.

      Tetapi kalau sudah ada benang biru, maka pasti ada pandangan yang rohani/pandangan yang suci yaitu:

      • tidak memandang hal-hal yang najis/yang tidak benar.
      • pandangan yang lebih mengutamakan perkara-perkara rohani daripada perkara-perkara jasmani = mengorbankan perkara jasmani untuk perkara yang rohani.

      Penyucian ini dimulai dari
      :
      • penyucian hati
      • penyucian pandangan dan perbuatan

      Penyucian ini terus menerus berlanjut sampai pada penyucian perkataan = tidak salah dalam perkataan = sempurna/tidak bercacat cela -->
      Yakobus 3 : 2
      Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    • ada tanda perhiasan = memperindah hidup kita.
      Taat dengar-dengaran pada Firman = hidup sesuai Firman merupakan hidup yang paling indah. Bagi kaum muda, perhatikan tanda perhiasan yang akan memperindah hidup saudara/membuat indah dan berhasil. Jika kita mempraktekkan Firman/Firman digantungkan pada hidup kita, maka akan mendatangkan hikmat Tuhan yang membuat kehidupan kita menjadi indah dan berhasil.

      Pengkhotbah 10 : 10
      Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

      Pisau yang tumpul = krisis. Semoga kita dapat mengerti.
      Bagi orang yang pandai di dunia ini yang memiliki ijazah yang tinggi, jangan sombong. Sebab kepandaian dan ijazah itu belum tentu dapat menjamin keberhasilan. Sebaliknya yang tidak memiliki kepandaian, jangan merasa rendah diri/minder. Sebab yang menjamin keberhasilan dan keindahan adalah benang yang berwarna biru/Firman pengajaran yang benar yang kita dengar dan yang kita praktekan.

      Itu sebabnya, kita harus benar-benar memegang benang biru/menggantungkan Firman pengajaran di dalam hidup kita. Apalagi kalau kita sudah sekolah sampai ke jenjang yang tinggi dan juga memiliki pekerjaan yang baik, kemudian hidup kita digantungi dengan benang biru/Firman pengajaran yang benar --> oh! Betapa indahnya hidup ini.

      Jadi kalau jubah itu digantungi dengan benang biru, artinya Firman didengar sampai diprakte
      kkan = benang digantungkan pada seluruh kehidupan kita, maka kita akan mendapatkan yaitu:
      • ada tanda peringatan agar dapat hidup suci.
      • ada tanda perhiasan/keindahan dan keberhasilan.
      • ada tanda kekekalan hidup/kekal bersama Tuhan = tidak dikuasai oleh maut sebab akan dibangkitkan oleh Tuhan.

    Betapa indahnya orang yang dikasihi T
    uhan = berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan. Kalau kita Tuhan ijinkan mati, sementara hidup kita sudah digantungkan dengan benang biru, maka saat Yesus datang kembali, ia akan dibangkitkan untuk menerima hidup kekal.

  2. harus memakai jubah maha indah.
    Sudah jelas! Kalau kita memakai jubah maha indah, maka hidup itu indah dan orang yang melihat akan berkata ‘alangkah indahnya’. Seandainya tidak memakai jubah = telanjang, sekalipun ia naik mobil mercedes, ia akan ditertawakan orang sebab dikira orang itu sudah gila.

    Itu sebabnya di
    hari-hari ini kita jangan telanjang, tetapi harus memiliki jubah maha indah seperti Yusuf yang adalah gambaran dari gereja akhir jaman/gereja Mempelai yang harus memiliki jubah.

    Kejadian 37 : 3 --> Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

    Jika kita mau indah, maka harus:
    • digantungi dengan benang biru sehingga ada perhiasan
    • memakai jubah maha indah

    Sekalipun digantungi dengan benang biru, tetapi bagaimana kalau jubahnya itu compang camping? Tetapi kalau digantungi dengan benang biru, kemudian jubahnya maha indah,
    maka akan menjadi super indah.
Mari! Kita sudah menerima Firman dan kita praktekan --> ini sudah indah. Kemudian ditambah lagi dengan jubah maha indah yang merupakan karunia-karunia Roh Kudus --> ini yang harus kita miliki.
Karunia Roh Kudus = kemampuan ajaib dari Roh Kudus/Tuhan agar kita dapat melakukan jabatan dan pelayanan = melayani Tuhan sesuai dengan jabatan apa saja yang Tuhan tentukan.

Dulu saya tidak mengerti, saya hanya melihat bahwa menjadi gembala itu sangat susah. Sebab saya pernah tinggal di gereja dan melihat gembala saya yang sudah tua. Beliau mempersiapkan Firman sampai malam, tetapi masih dicaci maki. Melihat itu, saya merasa takut menjadi seorang hamba Tuhan, tetapi lama kelamaan saya menyerah menjadi seorang hamba Tuhan, tetapi tidak mau menjadi gembala. Ini semua karena saya tidak mengerti arti dari karunia. Setelah itu saya mengerti arti dari karunia yaitu kemampuan ajaib yang melebihi kemampuan dari otak kita.

Jika kita tidak memiliki karunia dan jabatan = telanjang sehingga kehidupan itu menjadi tidak indah sebab sebelum manusia memiliki jubah maha indah yaitu jabatan dan karunia, maka hidupnya belumlah indah sekalipun memiliki harta dan hidup dalam kemewahan.

Jika seseorang itu berjalan di jalan dengan telanjang, maka ia sudah dapat dimaklumi oleh orang, tetapi kalau telanjang dan naik mobil mercedes, akan sangat dipermalukan/dihina oleh orang. Semakin banyak ia memiliki harta dan kedudukan, semakin ia dipermalukan oleh orang kalau tidak memiliki jabatan pelayanan. Bagi yang sudah memiliki jabatan pelayanan, jangan dilepaskan.

Sekarang kita akan melihat, darimana jubah maha indah itu? Jawabannya: jubah maha indah itu kita dapatkan dari atas kayu salib.

Yohanes 19 : 23 -24
23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian – dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

Dari atas kayu salib, TUHAN rela ditelanjangi untuk memberikan pakaian kepada manusia yang telanjang oleh dosa.

Ada 2 macam pakaian, yaitu:
  1. pakaian yang dibagi menjadi empat bagian = pakaian keselamatan. Pakaian ini dibagikan ke seluruh empat penjuru bumi, artinya: seluruh manusia di muka bumi ini dapat diselamatkan/memakai pakaian keselamatan. Caranya: percaya kepada Yesus, bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, kemudian masuk dalam baptisan air dan baptisan Roh Kudus = hidup benar/hidup di dalam kebenaran = sudah selamat. Tetapi ini belumlah cukup.

  2. Jubah.
    J
    ubah jabatan pelayanan ini tidak dirobek/dibagi, tetapi diundi. Karena diundi, maka tidak semua orang yang mendapatkannya, artinya: hanya orang yang mendapatkan kemurahan dan kepercayaan Tuhan yang dipilih dan diberikan jubah pelayanan dan karunia Roh Kudus = jubah maha indah.

    Di antara saudara-saudara Yusuf, hanya satu yaitu Yusuf yang mendapatkan jubah maha indah itu. Itu sebabnya kita harus berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan juga memberikan jabatan kepada kita/kita dipilih untuk mendapatkan jubah maha indah itu.
    • kemudian jubah itu tidak berjahit.
      T
      idak berjahit artinya tidak ada campur tangan manusia. Jadi pelayanan itu tidak ada campur tangan manusia sehingga benar-benar murni dari Tuhan. Jika ada campur tangan manusia = berjahit dan pelayanan itu akan menjadi sia-sia karena dijahit di sini, dijahit di sana = memecah belah.
    • satu tenunan.
      K
      alau jabatan pelayanan itu benar-benar dari Tuhan, makan akan menjadi satu tenunan. Artinya: mengarah pada pembentukan tubuh Kristus.
Seringkali jubah itu berjahit/bukan karena Firman. Kita melayani karena ada campur tangan manusia sehingga terjadi perpecahan/merusak tubuh.

Efesus 4 : 1112
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.

Saya tidak berputus asa, sebab setiap saya berdoa pada saat pemberitaan Firman: ‘Tuhan, dimanapun gereja-gereja berada, berkati dan jadikan satu pengajaran’. Mungkin ada yang tidak suka mendengar doa saya ini yang mengatakan satu pengajaran, tetapi saya tidak berputus asa, sebab saya yakin, kalau sudah satu pengajaran, pasti sudah menjadi satu tubuh/tidak berjahit lagi = mengarah pada satu tubuh yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

Sudah memiliki jubah indah/sudah melayani Tuhan, itu sudah baik. Tetapi itu belumlah cukup. Harus seperti Yusuf yang jubahnya dicelup di dalam darah.
Jadi sesudah kita melayani Tuhan, maka jubah itu harus dicelup di dalam darah dan ini merupakan tempat yang paling aman bagi jubah itu.

Kita harus berhati-hati. Sebab isteri Potifar/setan itu mengincar jubah untuk menelanjangi manusia. Tempat yang aman bagi jubah, bukanlah disimpan di rumah seperti Esau yang menyimpan jubahnya di rumah sehingga dipakai oleh Yakub.

Jubah Yusuf dicelup di dalam darah --> Kejadian 37 : 31
Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

Jubah dicelup dalam darah supaya menjadi putih berkilau-kilauan/menjadi pakaian Mempelai untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya.

Wahyu 7 : 13 - 14
13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?”
14. Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Jadi arti dari jubah dicelup di dalam darah = melayani Tuhan harus dengan tanda darah/harus ada tanda sengsara daging tanpa dosa/tanda percikan darah.

Jangan kita melayani Tuhan dengan seenaknya sendiri, sebab pelayanan yang benar adalah jubah itu harus dicelup di dalam darah.

Praktek dari jubah dicelup di dalam darah:
Kita belajar dari rasul Paulus. Kisah rasul 20 : 18 – 20
18. Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
19. dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20. Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
  1. pelayanan dengan rendah hati = jubah dicelup di dalam darah.
    Rendah hati adalah mengaku dosa/mengaku dalam kekurangan. Kita jangan merasa hebat sebab kalau kita merasa hebat = kita pasti gagal. Tetapi kalau mengaku dalam kekurangan = kita akan berhasil.

    Jadi pelayanan dengan rendah hati adalah:
    1. mengaku kekurangan, kelemahan dan kesalahan
    2. mengaku kelebihan orang lain/mengaku orang lain lebih utama dari kita.

    Inilah jubah yang dicelup dalam darah
    . Sebab kalau tidak dicelup dalam darah, kita tidak akan mau mengaku salah, bahkan menyalahkan orang lain terus menerus sehingga terjadi perpecahan. Kalau jubah kita dicelup dalam darah, maka kita tidak akan tersandung dan tersinggung.

  2. banyak mencucurkan air mata --> merupakan tanda kesungguh-sungguhan = pelayanan dalam tanda pergumulan = banyak bergumul agar dapat sungguh-sungguh melayani Tuhan sekalipun harus mengorbankan apa saja. Tuhan Yesus lebih dari ini. Dia sampai mencucurkan air mata dan keringat darah di Getsemani.

  3. menghadapi banyak halangan, tetapi tidak terhalang, seperti rasul Paulus yang tidak hanya rela diikat, tetapi matipun ia rela.
    Menghadapi halangan
    tetapi tidak terhalang, bahkan tidak bisa dihalangi = jubah yang dicelup dalam darah. Tetapi kita jangan sengaja minta untuk dihalangi. Kalau kita terhalang, berdoa supaya Tuhan membuka jalan.

  4. tidak lalai = setia dan berkobar-kobar.
Inilah pelayanan/jubah yang dicelup di dalam darah akan menghasilkan jubah putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.

Mari saudaraku! Kita tidak rugi sebab Tuhan tidak pernah menipu kita. Kalau kita menolak jubah = kita telanjang = dipermalukan. Tetapi kalau mau menerima jubah yang dicelup dalam darah = sengsara daging tanpa dosa = kita justru sedang diperindah oleh TUHAN sampai kita menjadi Mempelai dengan jubah putih yang berkilau-kilauan. Semoga kita dapat mengerti.

Mazmur 133 : 1 – 3
1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Hidup rukun inilah yang paling indah. Bagaimana hidup ini tidak menjadi indah kalau TUHAN memerintahkan berkat? Jadi syarat menjadi indah selanjutnya adalah kita berada di dalam urapan Roh Kudus yang mendorong kita untuk hidup rukun/berdamai satu dengan yang lainnya.

Jika kita tidak hidup rukun, kita akan menjadi kering = tidak ada urapan Roh Kudus = tidak ada minyak.

Hidup rukun dimulai dari:
  • Dalam rumah tangga.
    Hidup rukun ini harus terlebih dahulu/mendahului orang lain. Jika ada sesuatu yang suami/isteri tidak senang dan dibiarkan,
    maka akan menjadi pertengkaran. Suami/isteri harus terlebih dahulu berdamai sehingga terjadi kerukunan.
    Sebab T
    uhan katakan di dalam surat Roma --> kalau sedapat-dapatnya hal itu tergantung padamu.

    Berdamai dengan semua orang supaya tidak kering/memiliki minyak, sebab hanya orang yang bodoh yang tidak memiliki minyak/tidak mau berdamai. Jika hidup rukun/damai, maka minyak itu akan berkelimpahan = hidup kita akan menjadi indah dan Tuhan memerintahkan berkat. Tuhan tidak hanya memberkati, tetapi Ia memerintahkan berkat sekalipun modal kita hanya sedikit, ijazah tidaklah tinggi, tetapi kalau Tuhan yang memerintahkan berkat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi bahkan sampai kita mendapatkan berkat hidup kekal.

  • hidup rukun di dalam gereja
    Mari s
    aling melayani, jangan saling merendahkan. Ini menjadi sesuatu yang luar biasa sebab selain hidupnya indah, matinya juga indah.
Tuhan mau menjadikan hidup kita indah sebab sudah ada syarat-syaratnya. Kita tinggal menunggu waktu Tuhan --> ‘waktuKU belum tiba’. Kita menyerah sepenuhnya. Sebab kalau waktu Tuhan belum tiba, kita jangan marah tetapi banyak menggunakan waktu untuk menyerah sampai waktu Tuhan itu tiba, maka semuanya menjadi indah pada waktunya.

Pengkhotbah 3 : 11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Bagi kaum muda dan juga bagi kita sekalian, Tuhan akan menjadikan semuanya indah pada waktunya dan untuk ini kita tinggal menunggu waktu dari Tuhan dengan bersabar dan banyak menyerah kepada Tuhan = bersandar di dada Yesus seperti rasul Yohanes.
Petrus bertanya kepada Tuhan, apakah Yohanes tidak akan mati? Yesus menjawab bahwa hidup/mati merupakan urusan Tuhan, bukanlah urusanmu.

Kalau manusia/anak Tuhan tidak mau hidupnya diperindah, tidak mau digantungi dengan Firman, tidak mau berubah, tidak mau diurapi dengan Roh Kudus, tidak mau rukun, maka manusia/anak Tuhan itu akan benar-benar binasa.

Tetapi kalau mau menerima ketiga syarat di atas itu yaitu:
  • mau digantungi dengan Firman
  • memiliki jubah indah
  • ada kerukunan/minyak urapan
maka kita tinggal menunggu waktu Tuhan. Sebab cepat/lambat, semuanya menjadi indah pada waktunya.

Hidup mati kita tetap indah di hadapan Tuhan = kita tetap berbahagia di hadapan Tuhan dan nanti jika Yesus datang kembali yang kedua kalinya, kita benar-benar menjadi yang terindah sebab kita akan masuk dalam pesta nikah Anak Domba dan kemudian masuk ke kota Yerusalem Baru.

Tuhan memberkati. 1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2019 (Selasa Sore)
    ... nabi palsu bekerja sama untuk menyesatkan orang-orang pilihan yaitu hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dipakai dalam firman pengajaran yang benar. Yaitu lewat ajaran palsu dan mujizat tanda-tanda palsu luka menjadi sembuh berarti mujizat jasmani tanpa keubahan hidup . Puncak mujizat jasmani adalah menurunkan api dari langit sehingga orang-orang pilihan menyembah ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Maret 2024 (Minggu Pagi)
    ... percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku dan yang sekarang kamu dengar tentang aku. Kasih karunia Tuhan kepada kita yaitu Memberikan iman sehingga kita bisa percaya Yesus. Kita bisa menderita karena Yesus. Jalan salib yaitu memiliki iman dan penderitaan ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Februari 2020 (Minggu Pagi)
    ... yang kekal Jawab Yesus kepadanya Apa yang tertulis dalam hukum Taurat Apa yang kaubaca di sana Jawab orang itu Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata Yesus kepadanya Jawabmu itu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... mengalami maut sampai selama-lamanya. Suasana tanpa maut sama dengan suasana taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan mengalami maut. Matius . Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Oleh sebab itu Tuhan memberi ujian ketaatan dari zaman ke ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... berbudi Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Kita masih mempelajari tentang menerima hikmat Sorga lewat kelemahlembutan. Ada hal yang harus lemah lembut Hati lemah lembut. Yakobus Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Oktober 2015 (Minggu Sore)
    ... lalui rumah tangga nikah diperhatikan paling kecil . Kalau rumah tangganya kacau tidak akan bisa menjadi rumah doa. Efesus . Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Tujuan menikah adalah menjadi SATU DAGING. Ini banyak salah apalagi hamba TUHAN. Mau menikah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Juli 2014 (Kamis Sore)
    ... pelita emas . Oleh sebab itu Tuhan ijinkan rasul Yohanes menderita di Pulau Patmos untuk bisa menyembah dengan hancur hati dan menyembah sampai daging tidak bersuara. Ada kali kesempatan untuk berdoa dan menyembah Tuhan dalam Tabernakel Di Halaman Tabernakel mezbah korban bakaran. Artinya Doa permohonan. Sentralnya adalah kebutuhan kita. Yohanes Jikalau ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas . melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Dosa warisan ini diwariskan oleh nenek moyang. Nenek moyang kita adalah Adam dan Hawa menurut alkitab . Dosa Adam dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Juni 2023 (Selasa Sore)
    ... Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun kecuali Ia sendiri. Akhir dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir ditandai dengan banyak mahkota menunjuk kemenangan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... Yesus kepada mereka Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku supaya mereka pergi ke Galilea dan di sanalah mereka akan melihat Aku. bisa menyembah Tuhan. Tanda-tanda penyembahan yang benar Yohanes - . Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran sebab ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.