Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Sebagai penutup dari srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada
tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung ini berarti perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisah dengan gereja yang palsu.
Kita harus berhati-hati sebab gereja yang benar dan palsu sekarang ini tumbuh
bersama-sama, tetapi satu waktu akan dipisahkan seperti gandum yang dipisahkan
dari ilalang. Ilalang ini terlihat bertumbuh dengan sangat cepat, mungkin lebih
tinggi dan lebih hebat dllnya, tetapi satu waktu akan dibakar. Gereja palsu/ilalang
akan masuk dalam pembakaran, tetapi gereja yang benar/gandum akan masuk ke dalam
lumbung/kerajaan surga yang kekal.
Di akhir dari srt Yudas ini, ada tujuh penampilan dari Pribadi YESUS Yang
merupakan tudung bagi sidang jemaat yaitu:
- bagi Dia Yang berkuasa supaya jangan kamu tersandung. Dia = YESUS Yang
berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung.
- Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak bernoda/bercacat cela = sempurna.
- Dia adalah ALLAH Yang Esa.
- Dia adalah Juruselamat kita.
- Dia adalah TUHAN YESUS Kristus.
- Dia Yang layak menerima kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
- Dia adalah ALLAH Yang kekal,dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Inilah penutup dari srt Yudas yang merupakan tudung yang sangat kuat yaitu
YESUS dengan tujuh penampilan sebagai tudung atas gereja yang benar.
Saya sudah mengatakan Pribadi ALLAH Yang kekal itu dinyatakan dengan pengajaranNYA
Yang tidak berubah sebab kalau pengajaranNYA berubah-ubah, maka itu berarti
IA tidak tampil sebagai ALLAH Yang kekal dan ini berarti IA tidak membawa sidang
jemaat kepada kehidupan yang kekal.
Ibrani 13 : 8, 9a,
8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
9. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Inilah bukti dari Pribadi ALLAH Yang kekal yaitu dibuktikan dengan pengajaranNYA
Yang tidak berubah. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab pengajaran yang
benar itu tidak boleh berubah seperti Pribadi YESUS Yang tidak berubah = kekal
untuk membawa kita ke dalam hidup yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.
Tujuh penampilan dari Pribadi YESUS ini = tujuh sinar pada pelita emas = tujuh
sinar kemuliaan.
Kita sudah mempelajari penampilan Pribadi YESUS sebagai Terang Dunia, kita
juga adalah terang dunia kalau kita disinari oleh tujuh sinar kemuliaam sehingga
kita juga akan mengalami tujuh peningkatan rohani yang dimulai dari iman sampai
dengan kasih.
Kita juga sudah mempelajari tujuh sinar yang menunjuk pada pelangi /kepenuhan
Roh Kudus yang menaungi kehidupan kita sampai ke Tahta ALLAH.
Sekarang kita akan maju selangkah lagi dengan membahas tujuh sinar dari pelita
emas, akan menghasilkan/memberikan tujuh kebahagiaan bagi sidang jemaat. Jadi
penampilan dari Pribadi YESUS bagaikan tujuh sinar dari pelita emas = tujuh
sinar kemuliaan untuk memberikan tujuh kebahagiaan bagi sidang jemaat. Ini merupakan
hal yang luar biasa, sebab saya melihat penutup dari srt Yudas ini merupakan
naungan TUHAN lewat tujuh penampilan Pribadi YESUS Yang melakukan apa saja bagi
sidang jemaat sampai IA memberikan tujuh kebahagiaan surga.
Di dalam injil Matius 5, kita akan menemukan tujuh kebahagiaan surga bagaikan
tujuh sinar dari pelita emas.
Matius 5 : 1 - 9,
1. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan
setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
2. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
4. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan
dipuaskan.
7. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah.
Berbahagia orang yang miskin yang di dalam terj.lama "Berbahagialah segala
orang yang rendah hatinya, (ay 3).
Di dalam ay 10 - 12, juga ada dua kebahagiaan, tetapi lain, karena berbahagia
sebab dianiaya/dicela. Kita ingat pembuatan dari pelita emas, emas murni itu
ditempa sampai berbentuk pelita emas bukan dicor.
Mari kita pelajari terlebih dahulu tujuh kebahagiaan bagaikan tujuh
sinar dari pelita emas yaitu:
- berbahagia orang yang miskin/rendah hati di hadapan ALLAH.
Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama.
Rendah hati/miskin = tidak memiliki dosa sebab terus menerus doa itu diakui.
Jika kita mengaku dosa dan diampuni = kita dibenarkan oleh Darah YESUS/diselamatkan
oleh Darah YESUS.
Jika kita mengaku dosa dan diampuni, maka hasilnya:
- Kita berbahagia/mengalami kebahagiaan surga. Orang yang mengaku dosa
itu berbahagia, tetapi kalau menyimpan dosa, maka kehidupan itu menjadi
dan akan hancur hidupnya. Di dalam tabernakel, kebahagiaan yang pertama
itu menunjuk pada pintu gerbang. Semoga kita dapat mengerti.
Mazmur 32 : 1 - 4,
1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
2. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,
dan yang tidak berjiwa penipu!
3. Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh
sepanjang hari;
4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi
kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
Berdiam diri = tidak mau mengaku dosa.
Sumsum menjadi kering --> sumsum ini diproduksi di tulang punggung/tulang
belakang.
- Di dalam sidang jemaat, maka seorang gembala merupakan tulang punggung
dan jika seorang gembala tidak mau mengaku dosa, maka gembala menjadi
kering dan sidang jemaat juga akan menjadi kering.
- Di dalam rumah tangga, para suami yang menjadi tulang punggung
dan jika suami tidak mau mengaku dosa, semuanya menjadi kering -->
nikah kering/ekonomi juga kering = jasmani kering sampai rohanipun
menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.
- Mazmur 118 : 19 - 21,
19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya,
hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
20. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
21. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah
menjadi keselamatanku.
Selain kita berbahagia, maka kita sedang masuk pintu gerbang kerajaan surga/pintu
gerbang kebenaran. Semoga kita dapat mengerti.
- Matius 5 : 4, Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur. Di dalam tabernakel menunjuk pada dua
alat yaitu mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php) dan kolam
pembasuhan (http://www.gptkk.org/bejana.php)
= dukacita yang sakit bagi daging.
Ada dua macam dukacita yaitu:
- 2 Korintus 7 : 10, Sebab dukacita menurut kehendak
Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak
akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Dukacita dari dunia. Contoh: di berhentikan dari pekerjaan (phk), putus
dengan pacar dllnya, semua ini membawa kepada kematian.
- dukacita menurut kehendak TUHAN, akan menghasilkan dua hal dan ini
yang benar yaitu:
- menghasilkan pertobatan/mezbah korban bakaran = berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada TUHAN --> berat bagi daging, sebab daging
ini sudah terbiasa berbuat dosa. Tetapi inilah pertobatan yang sakit
bagi daging tetapi berbahagia bagi jiwa dan roh.
- dukacita seperti seorang ibu yang akan melahirkan bayi. Ibu ini
harus terlebih dahulu berdukacita, tetapi begitu bayinya lahir, hilang
semua rasa sakit itu. Jadi dukacita menurut kehendak TUHAN, menghasilkan
kelahiran baru/kolam pembasuhan /baptisan air.
Yohanes 16 : 21, 22,
21. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah
ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan
bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
22. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat
kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat
merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Kebahagiaan yang tidak dapat dirampas = kebahagiaan kekal.
Jadi, masuk dalam pertobatan dan dalam baptisan air --> sakit bagi daging,
tetapi sakit ini yang paling ringan.
1 Yohanes 3 : 9, Setiap orang yang lahir dari Allah,
tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak
dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Jadi tanda dari orang lahir baru adalah tidak berbuat dosa lagi = mengalami
kelepasan dari dosa. Jadi, orang yang sudah lahir baru itu, tidak mau berbuat
dosa lagi sekalipun ada paksaan, ada godaan, ada keuntungan atau apa saja.
Seperti Yusuf yang digoda oleh isteri Potifar dan jika Yusuf mau, maka sudah
dapat dipastikan, ia akan mendapatkan apa saja yang ia mau. Tetapi Yusuf tidak
tergoda.
Tidak berbuat dosa = terus menerus mengalami kelepasan, sampai tidak dapat
berbuat dosa = benar seperti YESUS benar = inilah orang yang mengalami kebahagiaan
yang tidak dapat dirampas = kebahagiaan yang kekal. Seringkali kita memohon
ampun kepada TUHAN dan kita merasa berbahagia, tetapi jika kita berbuat dosa
lagi, maka kebahagiaan itu akan hilang.
Inilah kebahagian dari TUHAN yaitu:
- rendah hati, kita mengaku dosa = kita masuk ke pintu gerbang.
- dukacita, kita jangan ragu-ragu, sekalipun daging ini berdukacita,
tetapi untuk bertobat dan dukacita untuk kelahiran baru.
- Matius 5 : 5, Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi.
Lemah lembut yang merupakan hasil dari kepenuhan/baptisan Roh Kudus.
Di dalam tabernakel, menunjuk pada pintu kemah (http://www.gptkk.org/kemah.php).
Bagi yang sudah masuk dalam baptisan air, saudara jangan puas sampai di situ
sebab masih ada baptisan Roh Kudus, itu sebabnya kita harus lebih bersungguh-sungguh
di hadapan TUHAN.
Yohanes 3 : 5 - 8,
5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan
dari Roh, adalah roh.
7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan
kembali.
8. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Air = baptisan air
Roh = baptisan Roh Kudus.
Seperti angin = menghampakan diri. Angin itu ada tetapi tidak ada. Seringkali
kita sombong sebab kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kita katakan bahwa
kita memiliki apa-apa dan ini berarti kita tidak lemah lembut. Sebab lemah
lembut ini seperti angin yaitu ada tetapi tidak ada = menghampakan diri. Di
dalam Filipi 2, TUHAN YESUS menghampakan Diri sekalipun YESUS memiliki surga.
Jadi menghampakan diri = seperti angin = lemah lembut dan ini berarti:
- kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain. Tidak menghakimi tetapi
mengampuni. Kalau orang merasa ada, maka ia suka menghakimi orang lain.
- kemampuan untuk dapat berdiam diri/banyak berdiam diri, tidak melawan
dan menghakimi sehingga dibela oleh TUHAN dan
- dipakai oleh TUHAN untuk melayani pekerjaan TUHAN di akhir jaman dan
akan mendapatkan kebahagiaan dari surga. Jika YESUS datang kembali akan
masuk dalam kebahagiaan pesta nikah Anak Domba.
Contoh dari orang yang diakui memiliki kemampuan untuk berdiam diri/lemah
lembut adalah Musa --> Bilangan 12 : 1 - 3,
1. Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush
yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
2. Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa
saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah
hal itu kepada TUHAN.
3. Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap
manusia yang di atas muka bumi.
Musa sebagai seorang gembala berdiam diri/tidak membela diri dan TUHAN Yang
membela dan orang semacam Musa ini yang dicari oleh TUHAN untuk dijadikan
pelayan-pelayan TUHAN.
Sebagai seorang hamba TUHAN, termasuk saya seringkali kita belum lemah lembut
bahkan seringkali kita menantang sidang jemaat. Itu sebabnya mari! kita harus
belajar kalau kita mau dipakai oleh TUHAN untuk dijadikan pelayan TUHAN. Sebab
bukan orang yang pandai yang dicari oleh TUHAN, tetapi TUHAN mencari kelemah
lembutan.
Mazmur 104 : 4, yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu,
dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Orang yang lemah lembut itu bagaikan angin dan api dan orang semacam inilah
yang dicari oleh TUHAN sebab ia akan setia. Ia bertiup terus menerus kemanapun
TUHAN utus sehingga ia mendapatkan kebahagiaan.
Matius 25 : 21, Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Setia dan baik = angin.
Mari saudaraku! Kita belajar untuk menghampakan diri yaitu ada tetapi tidak
ada. Mungkin TUHAN memberikan kemampuan tetapi kita merasa tidak mampu, sebab
kalau kita merasa ada, maka kita akan menuntut sesuatu karena merasa berjasa
dlsbnya. Dan orang semacam ini tidak dicari dan dipakai oleh TUHAN.
Kita dapat membayangkan kalau angin itu ada/dapat kelihatan --> apa jadinya?
Sebab begitu angin itu bertiup, maka manusia itu akan mati, tetapi karena
angin itu hampa, maka kita merasa sejuk. Itu sebabnya dimulai dari saya dan
kita sekalian harus sungguh-sungguh serius. Musa memiliki segalanya seperti
kepandaian, pimpinan tertinggi sebab ia menjadi gembala dari sidang jemaat
yang berjumlah jutaan orang. Tetapi ia merasa tidak ada sehingga ia dibela
dan dipakai oleh TUHAN untuk melayani TUHAN dengan baik dan setia dan mendapatkan
kebahagiaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
- Matius 5 : 6, Berbahagialah orang yang lapar dan
haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Ayat ini jelas menunjuk pada meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php)
yaitu lapar dan haus akan kebenaran dan untuk sekarang adalah ibadah pendalaman
alkitab dan perjamuan suci. Jadi lapar dan haus = ketekunan di dalam ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Kita dapat mendengar sampai dengar-dengaran/menuruti
Firman sehingga Firman mendarah daging di dalam kehidupan kita = kita dapat
merasakan kepuasan dari TUHAN/kebahagian dari surga.
Berapa banyak orang Kristen termasuk hamba-hamba TUHAN yang mencari kepuasan
di dunia? Sebab mereka belum mendapatkan kepuasan di dalam Firman TUHAN/kepuasan/kebahagiaan
sejati di dalam Firman TUHAN. Sekarang ini kita masih dapat mendengar, tetapi
satu waktu sudah tidak dapat mendengar lagi. Itu sebabnya Firman TUHAN sudah
harus mendarah daging sebab ini merupakan suatu kebahagiaan.
Wahyu 1 : 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka
yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis
di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Ini merupakan kebahagiaan yang sejati. Banyak membaca dan mendengar serta
menuruti Firman, sebab waktunya sudah dekat/sangat singkat. Ini yang tertulis
di dalam ktb Wahyu 1 : 3, tetapi nanti di Wahyu 22, sudah tidak tertulis lagi/tidak
ada lagi kesempatan untuk membaca dan mendengar.
Wahyu 22 : 7, "Sesungguhnya Aku datang segera.
Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Di ayat ini tertulis ‘menuruti’ dan ini berarti Firman itu sudah
mendarah daging. Salah satu contoh adalah TUHAN YESUS Sendiri Yang sudah langsung
berkhotbah dan juga alm.bpk.pdt v Gessel yang pada waktu itu beliau berada
di dalam penjara, tetapi beliau dapat mengajar injil Matius tanpa menggunakan
alkitab. Inilah contoh dari tidak dapat lagi membaca dan mendengarkan Firman
tetapi sudah dapat mengajar sebab Firman itu sudah mendarah daging dan ini
berarti kebahagiaan surga sudah mendarah daging di dalam hidup kita = sudah
tidak dapat dipisahkan dari kita. Sedikit demi sedikit kita akan mengarah
ke arah ini.
Sebaliknya jika kita tidak mau membaca dan mendengar Firman/tidak mau dengar-dengaran
pada Firman, kita akan jatuh pada kelaparan seperti yang tertulis di dalam
ktb Amos 8.
Yang lapar akan kebenaran, apa arti dari lapar akan kebenaran? Bukan hanya
mulut yang mengaku --> saya rindu akan Firman, bukan! Tetapi lapar akan
kebenaran adalah tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab dan ini sudah merupakan
cetusan bahwa kita lapar akan kebenaran. Jika lapar akan Firman = kebinasaan.
Semoga kita dapat mengerti.
- Matius 5 : 7, Berbahagialah orang yang murah hatinya,
karena mereka akan beroleh kemurahan.
Ayat di atas menunjuk pada pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php)
Murah hati = bercahaya/terang. Yang diperlukan dari pelita adalah terangnya
dan di dalam ruangan suci, satu-satunya terang yang ada hanyalah dari pelita
emas.
Apa arti dari murah hati? Yaitu kemampuan untuk memberi sampai lebih berbahagia
memberi daripada menerima. Saya tidak dapat menerangkan bagaimana ini, tetapi
kalau di dalam perbuatan, kita dapat merasakan kebahagiaan. Kita merasa berbahagia
jika kita menerima, tetapi di saat memberi kita akan merasa lebih berbahagia
dan ini merupakan sesuatu di luar akal manusia. Inilah yang harus kita alami
sebab kita hidup di dalam terang.
Kisah rasul 20 : 35, Dalam segala sesuatu telah kuberikan
contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang
yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Inilah hidup di dalam terang.
Bagi rekan-rekan gembala, kalau kita sudah dapat melakukan ini yaitu lebih
berbahagia memberi daripada menerima, maka TUHAN pasti akan mempercayakan
kepada kita untuk menerima milik TUHAN yaitu persepuluhan. Sebab kalau lebih
berbahagia menerima, akan berbahaya, sebab menerima itu hanya untuk diri sendiri.
Tetapi kalau leih berbahagia memberi, maka TUHAN akan mempercayakan milik
TUHAN yang dimulai dengan persepuluhan; demikian juga dengan sidang jemaat
akan mempercayakan persepuluhannya kepada gembala sehingga akan menerima berkat
dari TUHAN. Ini merupakan landasan yang kuat sebab TUHAN tidak ragu-ragu memberi
berkatNYA.
Lain kali, kita tidak dipercayakan persepuluhan sekalipun sidang jemaat berjumlah
banyak dan ini berarti kita masih lebih berbahagia menerima daripada memberi.
Untuk apa kita menerima? Untuk:
- kepentingan diri sendiri
- hawa nafsu
Semoga kita dapat mengerti.
2 Korintus 9 : 8, Dan Allah sanggup melimpahkan segala
kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam
segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Kalau kita lebih berbahagia memberi daripada menerima, maka di saat kita
memberi untuk kepentingan Tubuh Kristus, maka apa yang kita berikan, tidak
akan hilang/tidak akan habis.
Jadi, di saat kita memberi untuk pembangunan Tubuh Kristus, maka TUHAN tidak
pernah menipu kita sebab hasilnya adalah:
- kita menerima kasih karunia TUHAN yang mampu memelihara kita dalam
kecukupan/tidak kekurangan di dalam dunia. Kita berkecukupan ini bukan
karena ijazah, tetapi karena kasih karunia TUHAN
- malah berkelimpahan = kasih karunia TUHAN memberikan pelbagai kebajikan
= jubah Mempelai Wanita = pakaian yang berkilau-kilauan/pakaian terang.
Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan
halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Dalam perj.lama --> perbuatan kebajikan dari orang-orang kudus Maka dikaruniakanlah
kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya
dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang
suci itu."
Pakaian berkilau-kilauan = pakaian matahari, bulan dan bintang --> Wahyu
12 : 1
Jadi tidak ada kegelapan sedikitpun untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba
ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
- Matius 5 : 8, Berbahagialah segala orang yang
suci hatinya, karena mereka itu akan memandang Allah. Suci.
Kesucian ini dimulai dari hati. Di dalam hati ini hanya ada dua dosa yang
harus disucikan dari:
- keinginan jahat yaitu keinginan akan uang sampai dapat menjadi seorang
pencuri seperti Yudas yang mencuri milik TUHAN = terikat akan uang sampai
juga mencuri milik sesama = korupsi, berhutang tidak mau membayar
- keinginan najis yang mengarah kepada dosa makan dan minum serta kawin
mengawinkan
- Matius 5 : 9, Berbahagialah segala orang yang
mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah.
Damai.
Jika kita mau membawa damai, maka kita harus berdamai satu dengan yang lain
terlebih dahulu. Jangan ada kepahitan, dendam dllnya tetapi suci (6) dan damai
(7).
Suci dan damai, baru disatukan di dalam Ibrani 12 : 14, Berusahalah
hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan
tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Kalau kita hidup suci dan damai, maka kita dapat melihat/menyembah TUHAN dan
ini terkena pada mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php).
Di dalam srt 1Timotius 2, kita dapat menadahkan tangan/menyembah TUHAN.
1 Timotius 2 : 8, Oleh karena itu aku ingin, supaya
di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa
marah dan tanpa perselisihan.
Menadahkan/menyembah TUHAN tanpa marah dan perselisihan = suci dan damai.
Waktu TUHAN YESUS mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus naik ke atas gunung
untuk menyembah, Petrus mengatakan: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk
Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Inilah kebahagiaan sejati/surga di dalam penyembahan. Saya sudah berulang-ulang
membaca di dalam alkitab perj.baru, belum pernah ada tertulis bahwa Petrus mengatakan
betapa berbahagia kecuali di dalam penyembahan di atas gunung. Itu sebabnya
kita harus tekun menyembah TUHAN baik di rumah masing-masing tetapi jangan lupa
untuk dibawa kepada penyembahan secara penggembalaan/tekun di dalam ibadah penyembahan
sebab ini merupakan kebahagiaan surga/sejati. Semoga kita dapat mengerti.
TUHAN Sendiri Yang mengatakan kepada murid-murid --> Simon, tidak dapatkah
engkau berjaga-jaga selama satu jam saja? Markus 14 : 37, 38,
37. Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah
engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
38. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;
roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Doa satu jam merupakan doa yang paling minim, itu sebabnya harus ditingkatkan.
Bagi seorang hamba TUHAN, jika berdoa hanya satu jam sehari, maka ini merupakan
doa yang paling super minim. Apalagi bagi seorang gembala, yang hanya berdoa
selama satu jam --> untuk diri sendiri tidaklah cukup, bagaimana untuk sidang
jemaat? Sangatlah tidak cukup. Jadi setelah doa selama satu jam, dapat dilanjutkan
dengan doa semalam suntuk dan juga doa puasa.
Sebab apa harus berjaga-jaga selama satu jam? Supaya tidak jatuh dalam pencobaan
--> roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Pencobaan = perempuan Babel yang akan dihukum dengan dibakar hanya dalam waktu
satu jam. Jadi kita berdoa selama satu jam supaya kita tidak dibakar bersama
dengan Babel/tidak jatuh dalam dosa Babel.
Wahyu 18 : 16
mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan
halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata
dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Cukup satu jam untuk melawan Babel. Kita berdoa selama satu jam supaya tidak
jatuh ke dalam dosa Babel dan binasa bersama Babel. Itu sebabnya kita harus
menggunakan waktu satu jam/ibadah doa penyembahan itu dengan sungguh-sungguh
sebab ini merupakan puncak kebahagiaan yaitu doa penyembahan.
Mulai dari:
- mengaku dosa, bertobat/mezbah korban bakaran kemudian masuk dalam baptisan
air/kolam pembasuhan --> kita berdukacita, kemudian
- baptisan Roh Kudus/pintu kemah --> lemah lembut, kemudian
- lapar akan kebenaran/meja roti sajian = berbahagia, kemudian
- lebih berbahagia memberi daripada menerima/pelita emas --> sampai kita
dapat menyembah TUHAN.
Inilah kebahagiaan surga yang sudah diajarkan oleh TUHAN dan kita tinggal mengikutinya.
Kita jangan sampai di halaman saja, sebab halaman akan diserahkan kepada antikrist.
Sesudah sampai pada doa penyembahan/mezbah dupa emas, masih ada ruangan maha
suci/kesempurnaan dengan dua kali percikkan darah yang terdapat di depan peti
dan yang satunya ada di atas peti perjanjian --> sesudah mengalami tujuh
kebahagiaan, masih ada lagi dua kebahagiaan yang lain yang merupakan dua kali
tujuh percikkan darah/tempaan sebab pelita itu ditempa.
Matius 5 : 10 - 12,
10. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
11. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat.
12. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian
juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Ay 10 --> percikkan darah yang pertama
Ay 11, 12 --> percikkan darah yang kedua. Inilah dua kebahagiaan karena dianiaya
= percikkan darah yang harus kita alami/kita menghadapi nyala api siksaan/sengsara
daging tanpa dosa.
1 Petrus 4 : 12 - 14,
12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau TUHAN ijinkan kita mengalami percikkan darah/sengsara tanpa dosa supaya
kita mendapatkan Roh kemuliaan/Shekina Glory = Roh Kudus menguasai hidup kita.
Untuk apa Roh.Kemuliaan ini? Untuk:
- memberikan kekuatan dan kebahagiaan di saat kita menghadapi percikkan darah/sengsara
daging tanpa dosa. Sebab di dalam menghadapi penderitaan dan kita mengomel,
maka kita akan gugur.
- memuliakan kita/mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi
manusia rohani.
Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu untuk mengikuti jalan TUHAN yaitu:
- tujuh sinar --> TUHAN menyinari agar kita mengalami peningkatan sampai
pada
- tujuh kebahagiaan sampai
- kebahagiaan di dalam penyembahan yang merupakan puncak kebahagiaan di dunia
yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Saya tidak dapat menerangkan dengan
perkataan, tetapi semoga hal ini menjadi praktek bagi kita sekalian. Tetapi
TUHAN masih mau meningkatkan lagi dengan mengijinkan
- dua kali tujuh percikkan darah agar kita mendapatkan Roh.Kemuliaan/Shekina
Glory/sinar kemuliaan sehingga kita dapat berbahagia. Siapapun kita, kalau
kita memiliki Roh Kemuliaan, maka salib apapun yang kita hadapi, kita akan
berbahagia bersama dengan TUHAN.
2 Korintus 4 : 16, 17,
16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke
sehari.
17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
Di dalam terj.lama --> penderitaan ringan = penderitaan yang seketika/sebentar
saja -->
16. Sebab itu tiada kami tawar hati, karena meskipun keadaan kami yang lahir
ini dibinasakan, tetapi keadaan yang batin kami itu dibaharui sehari-hari.
17. Karena kesukaran kami yang ringan seketika lamanya itu, mengerjakan berlimpah-limpah
bagi kami suatu kemuliaan kekal yang penuh,
Seperti YESUS Yang mati selama tiga hari, tetapi IA bangkit di dalam kemuliaan
untuk selama-lamanya.
Kita diubahkan terutama dari daging yang paling keras yaitu hati sehingga
hati menjadi tidak tawar, putus asa, kecewa --> bukan! Tetapi menjadi hati
yang kuat dan teguh dan ini yang dicari oleh TUHAN untuk dipakai di dalam pembangunan
Tubuh Kristus Yang sempurna/kegerakkan Roh Kudus hujan akhir.
Bagi kaum muda! mari, saudara menghadapi apapun juga, jangan mengomel, berputus
asa dan berharap kepada orang lain, tetapi saudara harus kuat dan teguh dan
hanya berharap kepada TUHAN.
Hasil dari hati yang kuat dan teguh hati adalah --> 1 Tawarikh 19
: 13, Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk
bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik
di mata-Nya."
Di saat menghadapi bani Aran yang jauh lebih kuat secara fisik, bangsa Israel
tidak memperkuat barisan, tetapi mereka menguatkan hati. Mari! menghadapi apa
saja yang sulit dan mustahil, kita jangan coba-coba untuk memakai kekuatan yang
lain sebab kalau kita menambah kekuatan, maka setan juga akan menambah kekuatan
lewat pencobaan yang menjadi semakin berat.
Tetapi kalau kita kuat hati, maka TUHAN akan melakukan yang terbaik dan hasilnya
TUHAN menjadikan semuanya baik di MataNYA --> masa depan, nikah dan pelayanan,
semuanya menjadi baik.
Jika kita melihat bahwa masa depan masih remang-remang, mari! kuat hati dengan
mengikuti kebahagiaan dari TUHAN sampai pada penyembahan + dengan percikkan
darah. Sebab dari percikkan darah inilah kita menjadi kuat dan teguh hati dengan
hanya berharap kepada TUHAN, maka TUHAN melakukan yang baik di MataNYA = menjadikan
semuanya baik. Apa yang sudah hancur, yang tidak baik akan menjadi baik.
Di dalam ktb Tawarikh 28 --> Salomo dipakai oleh TUHAN untuk membangun
rumah ALLAH dan pesan dari raja Daud agar Salomo tidak belajar di tempat yang
hebat untuk membangun rumah ALLAH. Tetapi pesan dari raja Daud adalah agar Salomo
kuat dan teguh hati.
1 Tawarikh 28 : 20, Lalu berkatalah Daud kepada Salomo,
anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah
takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau.
Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk
ibadah di rumah Allah selesai.
Luar biasa! Sebab kuat dan teguh hati itu adalah TUHAN tidak membiarkan kita
bergumul sendiri, tetapi TUHAN ikut bergumul untuk kita untuk menyelesaikan
segala masalah tepat pada waktunya.
Kita harus terus bergumul, jangan kendor. Sebab banyak orang berpuasa selama
satu bulan, tetapi karena TUHAN belum menjawab permohonan kita, maka kita menyerah
dan tidak mau berpuasa lagi. Kita jangan berhenti, tetapi harus terus bergumul,
sebab TUHAN tidak membiarkan kita bergumul sendiri. IA ikut bergumul bersama
dengan kita untuk menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktunya. Bahkan
menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah ibadah = menyelesaikan pembangunan
Tubuh Kristus sampai menjadi sempurna/kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Mari saudaraku! TUHAN bergumul bukan hanya untuk yang jasmani saja yaitu:
- TUHAN menjadikan semuanya baik.
- TUHAN menyelesaikan segala masalah tetapi kita harus terus bergumul sampai
pembangunan rumah ALLAH selesai/Tubuh Kristus sempurna dan kita menjadi Mempelai
Wanita TUHAN dan bersama dengan Dia selama-lamanya.
Mari! kita terus bergumul dihari-hari ini:
- agar kebahagiaan ditambahkan.
- supaya semua masalah selesai tepat pada waktunya.
- dan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Kita bergumul bersama-sama dan TUHAN akan menolong kita semua.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1