Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Srt Yudas ini di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba
yang berbicara tentang perlindungan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus
pemisahan dengan gereja yang palsu. Gereja yang benar dan palsu ini akan dipisahkan
seperti gandum yang dipisahkan dengan ilalang. Gereja palsu yang bagaikan ilalang
ini terlihat lebih cepat dan lebih tinggi daripada gandum/gereja yang benar,
tetapi satu saat akan dipisahkan. Gandum akan dimasukkan ke dalam lumbung sebab
mengutamakan Firman sedangkan ilalang/gereja yang palsu akan dibakar habis.
Di dalam penutup dari srt Yudas ini yaitu ay 24 dan ay 25 merupakan tujuh penampilan
dari Pribadi TUHAN YESUS yaitu:
- bagi Dia Yang berkuasa supaya jangan kamu tersandung. Dia = YESUS Yang
berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung.
- Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak bernoda/bercacat cela = sempurna.
- Dia adalah ALLAH Yang Esa.
- Dia adalah Juruselamat kita.
- Dia adalah TUHAN YESUS Kristus.
- Dia Yang layak menerima kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
- Dia adalah ALLAH Yang kekal,dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Kita membaca kembali di dalam srt Ibrani 13 : 8,
8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Kekekalan selamanya dibuktikan dengan apa? Ibrani 13 : 9a,
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Kekekalan dibuktikan dengan pengajaranNYA yang tidak pernah berubah --> pengajaran
yang benar itu tetap dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Di Malang kita belajar tentang gempa bumi sehingga pulau-pulau dan gunung
bergeser. Nanti gempa secara rohani juga akan menggeser anak-anak TUHAN terutama
soal pengajaran. Mari! Dihari-hari ini TUHAN menampilkan Diri dengan tujuh penampilan
sampai yang terakhir Dia adalah ALLAH Yang kekal selama-lamanya dengan bukti
pengajaranNYA tidak bergeser/berubah dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Waktu yang lalu kita sudah mendengar tujuh penampilan YESUS itu bagaikan tujuh
sinar/lampu dari pelita emas = tujuh sinar kemuliaan yang akan disinarkan kepada
gereja yang benar.Gereja yang benar dilindungi dan dipelihara = menyinari gereja
yang benar supaya mengalami tujuh pertumbuhan rohani sampai menjadi sempurna/gereja
TUHAN ditampilkan seperti pelita emas. Di dalam ktb Wahyu, tujuh sidang jemaat
ditampilkan sebagai tujuh kaki dian.Semoga kita dapat mengerti.
Kita akan mempelajari tentang tujuh pertumbuhan rohani di dalam sistim tabernakel
--> 2 Petrus 1 : 5-7,
5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan,
dan kepada ketekunan kesalehan,
7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara
kasih akan semua orang.
- Jadi pertumbuhan rohani yang pertama adalah harus ada iman
terlebih dahulu, sebab kalau tidak ada iman, maka kerohanian kita tidak dapat
bertumbuh. Di dalam tabernakel, maka iman = masuk dalam pintu gerbang kerajaan
surga (http://www.gptkk.org/gerbang.php)
= percaya kepada YESUS.
Roma 10 : 17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Jadi, iman berasal dari mendengarkan Firman Kristus = Firman Yang diurapi
dengan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus itu tidak dibatasi oleh kepandaian, oleh
waktu dllnya. Di dalam urapan Roh Kudus, sidang jemaat dapat mendengarkan
Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat percaya dan yakin pada Firman.
Kita harus berhati-hati di dalam cara mendengarkan Firman sebab ini adalah
pokok jika kita mau masuk dalam pintu gerbang.
Lukas 8 : 18
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan
diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Saat-saat mendengarkan Firman adalah:
- saat-saat yang menentukan pertumbuhan kerohanian kita ke arah kesempurnaan.
- saat-saat kita masuk dalam pintu gerbang. Sebab tanpa mendengarkan
Firman, kita tidak dapat menjadi sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Di saat-saat kita dapat mendengarkan Firman dengan baik, sebab kita diurapi
dengan Roh Kudus sampai kita dapat percaya kepada Firman dengan baik, maka
kita akan mengalami pertumbuhan rohani/iman yang bertambah-tambah sampai
pada kesempurnaan.
Sebaliknya, di saat mendengarkan Firman, kita menjadi bosan, mengantuk,
bergurau dllnya, maka apa yang ada padamu akan diambil = iman tidak bertambah-tambah
tetapi berkurang sampai satu waktu akan habis = gugur dari iman = tidak
selamat = keluar dari pintu gerbang surga. Dan ini sangatlah mengerikan.
Demikian juga dengan gembala, gembala dapat menyampaikan Firman dengan baik
jika berada di dalam urapan Roh Kudus. Kalau hanya berdasarkan ilmu pengetahuan,
pengalaman, maka sidang jemaat tidak akan dapat mengerti, percaya sampai
yakin pada Firman.
- kebajikan, kebajikan ini di dalam tabernakel menunjuk
pada mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php).
Kebajikan = perbuatan baik yang dikaitkan dengan salib/Korban Kristus; jadi
perbuatan baik itu bukan biasa saja, tetapi harus dikaitkan dengan salib.
Perbuatan baik dari TUHAN YESUS adalah mati di atas kayu salib untuk menebus
dosa-dosa manusia. Apapun perbuatan baik yang YESUS lakukan, misalnya menyembuhkan
orang sakit dlsbnya, tetapi kalau tanpa salib/tanpa mati di atas kayu salib,
maka semua yang YESUS lakukan menjadi sia-sia. Miskin menjadi kaya, sakit
disembuhkan tetapi masuk ke neraka. Itu sebabnya semua harus dimulai/dikaitkan
dengan salib.
Demikian juga dengan perbuatan baik yang kita lakukan, harus dikaitkan dengan
salib, apa yang dimaksud dengan ini? Yaitu kita bertobat/mezbah korban bakaran.
Perbuatan baik kita yang ditunggu oleh TUHAN adalah bertobat/berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada TUHAN.
Seringkali ada manusia yang berkata bahwa dirinya tidak perlu percaya kepada
YESUS dan tidak perlu ke gereja sebab selalu berbuat baik. Tetapi segala perbuatan
baikmu, mungkin memberi/berkorban bahkan sampai beribadah tetapi tanpa pertobatan
adalah sia-sia/tidak ada artinya.
Jika kita sudah bertobat, maka akan ditingkatkan menjadi kita dapat memberi.
Di mulai darimana kita harus bertobat itu? Jika kita mau bertobat, maka kita
harus melepaskan dosa dusta sebab selama dusta itu dipertahankan, kita tidak
dapat bertobat bahkan tidak mau bertobat.
Yeremia 9 : 5, Yang seorang menipu yang lain, dan tidak
seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata
dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Orang berdusta itu malas untuk bertobat dan tidak mau bertobat sampai pada
akhirnya tidak dapat bertobat seperti setan, sebab setan adalah bapak pendusta.
Bertobat itu berarti mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Itu sebabnya kita semua dan dimulai dari saya tidak boleh ada dusta. Inilah
perbuatan kebajikan yaitu bertobat.
- 2 Petrus 1 : 5, Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan,
Pengetahuan/pengenalan dan di dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan
(http://www.gptkk.org/bejana.php)
yang untuk sekarang adalah baptisan air. Di sinilah awal kita mendengar kematian
dan kebangkitan YESUS. Di dalam kolam pembasuhan/baptisan air apa yang kita
kenal?
Filipi 3 : 10, 11,
10. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,
11. supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Jadi inilah pengenalan/pengetahuan --> kita mengenal YESUS Yang mati dan
Yang bangkit = mengenal kematian dan kebangkitan YESUS lewat baptisan air.
Itu sebabnya baptisan air itu penting dan bukan merupakan tata cara gereja
tetapi penyerahan yang sungguh-sungguh kepada Pribadi YESUS Yang sudah mati
dan Yang bangkit.
Roma 6 : 4, 5,
4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
5. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya,
kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Kita menyatu dengan kematianNYA dan juga dengan kebangkitanNYA = sekaligus
kita mengalaminya yaitu mati dari hidup yang lama/hidup berdosa dan juga bangkit
dalam hidup yang baru = baptisan air.
Kita bukan hanya mengenal YESUS dalam kematianNYA tetapi kita juga harus mengalaminya
sebab banyak orang Kristen termasuk kami para hamba-hamba TUHAN hanya mengaku
di mulut bahwa saya mengenal YESUS tetapi untuk mendengarkan Firman -->
tidak mau/menolak. Padahal iman itu datangnya dari mendengarkan Firman. Lain
waktu juga hanya teori dengan mengatakan bahwa saya percaya YESUS, tetapi
begitu Firman diberitakan --> mengantuk.
Apa arti dari hidup yang baru? jenis kehidupan surgawi,
saya seringkali menerangkan, kita dilahirkan oleh ibu dan ini berarti kita
memiliki kehidupan jenis duniawi = darah dan daging dan ini cocok untuk hidup
di dunia sekalipun terbatas, misalnya hidup selama seratus tahun/berapa tahun
saja dan kita kan mati. Tetapi kalau mendapat kemurahan TUHAN, kita dapat
hidup sampai TUHAN YESUS datang, kita akan tetap bersama dengan Dia kalau
TUHAN ijinkan. Inilah jenis kehidupan duniawi/darah dan daging yang tidak
dapat dan tidak cocok untuk hidup di surga.
Sebagai contoh:
- daging ini masih merasa lapar, sedangkan di surga tidak pernah merasa
lapar.
- daging ini menderita karena sakit, di surga tidak ada tempat untuk
membeli obat.
Itu sebabnya kita harus dilahirkan kembali dengan masuk dalam baptisan
air = dilahirkan kembali oleh TUHAN = dilahirkan secara rohani sehingga
menjadi kehidupan jenis surgawi dan cocok untuk hidup di surga.Bagaimana
cara kehidupan di surga/jenis kehidupan surga? Sebab kalau jenis kehidupan
duniawi ini kita semuanya sudah tahu yaitu daging ini suka makan pecel,
makan rawon dlsbnya.
Tetapi jenis kehidupan surga ini dimulai dari hati yang terlebih dahulu
diubahkan.
1 Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hidup baru = jenis kehidupan surga = memiliki hati nurani yang baik yaitu
taat dan dengar-dengaran.
Coba saudara lihat, kalau jenis kehidupan duniawi/darah dan daging, pasti
hatinya tidak akan taat. Sebagai contoh:
- di rumah, jika orang tua menasihati anak, anak tidak mau taat dan akan
memberontak sebab menganggap orang tua itu kuno.
- demikian juga di kantor/pekerjaan akan selalu memberontak di dalam
hati kalau diperintah oleh pimpinannya.
- di sekolah, jika guru mengatakan bahwa akan ada ulangan, maka murid-murid
akan berteriak dan memprotes.
Inilah jenis kehidupan darah dan daging yang tidak taat dan akan terus
menerus memberontak.
Manusia yang suka memberontak ini sudah dimulai dari jaman Nuh, sampai anak
kecilpun tidak ada yang selamat sebab hanya empat pasang/suami isteri yang
selamat dan ini berarti mereka sudah dewasa sebab sudah menikah. Bukan anak
kecil lagi. Anak-anak kecil di jaman Nuh tidak ada yang selamat sebab hati
dari anak-anak itu juga tidak taat dengar-dengaran. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati dengan anak-anak kecil; bagi orang tua yang memiliki anak-anak
kecil, bawa mereka terus menerus di dalam doa dan juga bagi guru-guru sekolah
Minggu untuk sungguh-sungguh berdoa.
Bagaimana anak-anak kecil ini memberontak? Mereka tidak mau mendengarkan
Firman. Kalau anak-anak kecil ini diceritakan dongeng agar mereka dapat
menjadi tenang; tetapi kalau Firman TUHAN Yang disampaikan, maka mereka
akan menangis. Inilah pemberontakkan dari anak-anak kecil yaitu mereka tidak
mau mendengarkan Firman sehingga menjadi tidak taat dengar-dengaran. Ini
merupakan hal yang sungguh-sungguh serius dan bagi orang tua yang memiliki
anak-anak kecil harus berdoa dan menyerah sepenuhnya kepada TUHAN sebab
di jaman Nuh sudah terbukti bahwa anak-anak kecil tidak mau taat/tidak mau
mendengarkan Firman.
Kalau saudara ingin tahu apakah saya dan saudara adalah jenis kehidupan
surga/jenis kehidupan baru, maka harus dimulai dari hati yang taat dengar-dengaran
= memiliki hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik merupakan landasan
yang kuat untuk (1) menerima berkat dari surga/berkat rohani
dan juga berkat secara jasmani,
Kita jangan memikirkan berkat terlebih dahulu, yang harus kita pikirkan
terlebih dahulu adalah landasannya yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran.
Seringkali kita berkata bahwa kita tidak diberkati dengan berkat uang, berkat
jodoh tetapi seharusnya kita memikirkan landasannya terlebih dahulu. Sebab
kalau landasannya tidak kuat dan berkat itu dipaksakan turun, maka keduanya
akan hancur --> pesawat/berkat dari surga hancur dan juga landasannya/orangnya
juga hancur sehingga tidak akan ada artinya.
Mari! Sekarang ini kita tidak perlu memikirkan berkat sebab berkat merupakan
urusan TUHAN, yang harus kita pikirkan terlebih dahulu adalah landasannya
yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran sebab ini merupakan landasan
yang kuat untuk menerima berkat TUHAN.
Sebagai suami, harus mengasihi isteri --> ini berarti taat kepada Firman
dan merupakan landasan yang kuat. Sekalipun suami itu membanting tulang,
tetapi kalau tidak taat kepada Firman karena kasar terhadap isteri = belum
memiliki landasan untuk diberkati oleh TUHAN.
Demikian juga dengan isteri yang harus tunduk kepada suami --> kita dapat
membayangkan, kalau isteri melawan kepada suaminya, kemudian diberkati,
maka isteri ini akan menendang suami. Isteri harus terlebih dahulu tunduk
= memiliki landasan yang kuat, barulah berkat TUHAN/berkat rohani dan juga
berkat jasmani turun.
Landasan yang kuat ini bukan saja untuk menjadi tempat mendaratnya pesawat
tetapi landasan ini juga untuk (2) menjadi tempat naiknya
pesawat. Jadi landasan yang kuat ini akan mengorbitkan kita/kita diangkat
dalam pemakaian sehingga lebih hari kita lebih terangkat/lebih dipakai oleh
TUHAN. Kita tidak perlu diorbitkan oleh manusia agar dapat dipakai oleh
TUHAN.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, di dalam organisasi kita tidak perlu berpolitik
agar mendapatkan kedudukkan. Jika memang kita mau dipakai oleh TUHAN, biarlah
TUHAN Yang mengangkat kita asal kita memiliki landasan yang kuat yaitu hati
nurani yang baik sehingga kita akan diangkat/diorbitkan sampai satu waktu
kita akan dipermuliakan mulai di dunia dan akan terus diangkat sampai satu
waktu kita berada di Tahta TUHAN. Kalau kita diorbitkan oleh manusia, kita
akan jatuh sebab pemakaian TUHAN itu bergantung pada landasan yang kuat
yaitu hati nurani yang baik dan kita akan bersama-sama dengan Dia untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah baptisan air yaitu: mengenal kematian dan kebangkitan YESUS dan kita
juga mengalami mati terhadap hidup yang lama dan juga bangkit di dalam hidup
yang baru.
Apa arti dari hidup yang baru? Yaitu jenis kehidupan surga yang dimulai
dari hati yang berubah = menjadi hati nurani yang baik.
- 2 Petrus 1 : 6, dan kepada pengetahuan penguasaan
diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
Penguasaan diri, di dalam tabernakel penguasaan diri ini
terkena pada pintu kemah (http://www.gptkk.org/kemah.php).
pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh Kudus. Jadi hanya Roh Kudus yang
dapat mengendalikan daging sebab kita adalah manusia darah daging yang penuh
dengan hawa nafsu, emosi, ambisi dllnya dan sewaktu-waktu akan meledak. Kelihatan
orang itu diam, tetapi satu waktu akan meledak sebab tidak dapat mengendalikan/menguasai
diri. Hanya Roh Kudus yang mampu mengendalikan daging sehingga kita dapat
menguasai diri.
Contoh kalau daging itu dapat dikendalikan:
- kita dapat marah, tetapi dapat mengendalikan amarah kita.
- ada keinginan, tetapi kalau ada Roh Kudus, maka keinginan ini dapat
dikuasai. Kita belum memiliki uang untuk membeli, tunggu kalau kita memiliki
uang. Tetapi kalau keinginan itu tidak dapat kita kendalikan, maka kita
akan berhutang dan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang kita
ingini. Semoga kita dapat mengerti.
Roma 8 : 6, Karena keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Roh Kudus mematikan kehendak/keinginan daging dan keinginan daging = maut.
Jadi Roh Kudus mematikan keinginan daging supaya kita dapat menerima kehendak
TUHAN, sekalipun kehendak TUHAN itu bertentangan dengan keinginan daging/sakit
bagi daging.
Waktu di taman Getsemani, TUHAN YESUS berdoa dan ada malaikat yang datang
untuk menguatkan YESUS. Malaikat = Roh Kudus.
Keinginan/kehendak YESUS secara Daging --> "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, pada waktu itu YESUS tidak mau
disalibkan karena sakit bagi Daging dan juga karena IA tidak bersalah. Tetapi
Roh Kudus bekerja --> tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki."
Sekalipun sakit, keinginan daging harus disingkirkan/dimatikan, supaya kita
dapat melakukan kehendak TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Dan jika kita dapat menguasai diri sehingga kita dapat melakukan kehendak
TUHAN, maka kita dapat hidup damai sejahtera, tetapi kalau kita mengikuti
keinginan daging, maka tidak akan ada damai sejahtera bahkan kita dapat binasa/mati
rohani.
Selanjutnya, keinginan daging ini selain hawa nafsu, maka juga ada perbuatan
daging --> Roma 8 : 13, Sebab, jika kamu hidup menurut
daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup.
Jadi Roh Kudus mematikan perbuatan daging supaya kita dapat menerima kehendak
TUHAN dan kita dapat hidup di dalam damai sejahtera.
Galatia 5 : 19-21,
19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
*Berhala ini dapat menyerupai patung, atau juga dalam bentuk jimat-jimat (supaya
dapat selamat, dapat menjadi kaya dlsbnya). Tetapi penyembahan berhala untuk
masa kini adalah sesuatu yang menghalangi kita untuk dapat beribadah, dan
juga untuk berdoa.
*Sihir = ramalan-ramalan, termasuk ramalan bintang.
*Kemabukan, dimulai dari merokok, narkoba. Semuanya ini hanya Roh Kudus yang
mampu mematikan.
*Tidak mendapat bagian di dalam kerajaan ALLAH --> istilah di dalam srt
Roma = mati/binasa.
Mari! Sekarang ini penguasaan diri di dalam:
- keinginan daging --> emosi, ambisi, diredam dan dimatikan oleh Roh
Kudus supaya kita hidup di dalam damai sejahtera.
- perbuatan daging --> percabulan, penyembahan berhala, sihir, iri
hati dllnya, dimatikan supaya kita hidup kekal bersama TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
- 2 Petrus 1 : 6, dan kepada pengetahuan penguasaan
diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
Ketekunan.
- kesalehan, di dalam terjemahan lama --> dan pengetahuanmu
itu ditambah dengan kelakuan tertib; dan tertibmu itu ditambah dengan tekun;
dan tekunmu itu ditambah dengan ibadat; ibadat/ibadah.
Ibadah = memperhadapkan diri kepada TUHAN.
Jadi kelima dan keenam ini digabungkan yaitu ketekunan dan kesalehan = ketekunan
di dalam kesalehan = ketekunan di dalam ibadah.
Inilah pertumbuhan rohani kalau TUHAN menyinari kita dengan tujuh sinar
kemuliaan dan kita akan mengalami peningkatan rohani yaitu:
- bertobat dan masuk dalam baptisan air --> kita hidup baru dan memiliki
hati nurani yang baik/ketaatan, kemudian
- pintu kemah, kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh Kudus sehingga kita dapat
menguasai diri dengan mematikan keinginan daging dan juga mematikan perbuatan
daging
- ketekunan di dalam ibadah
Inilah pertumbuhan rohani yang sebenarnya; kita jangan mengukur pertumbuhan
rohani itu sendiri dengan mengatakan bahwa saya sudah bertumbuh di dalam kerohanian
dan ini seringkali saya dengar. Bagaimana dapat bertumbuh, kalau ke gereja
saja masih sering absen atau pada saat mendengarkan Firman, kita mengantuk;
sebab salah satu pertumbuhan rohani adalah dari iman dari mendengarkan Firman.
Atau juga kita menilai pertumbuhan rohani yang kita ukur dari pelayanannya
yang menilai melayani ini dan itu. Bukan seperti ini, sebab pertumbuhan rohani
yang wajar/yang benar dimulai dari apakah kita suka mendengarkan Firman/tidak.
Jadi yang harus terlebih dahulu adalah:
- pintu gerbang/iman seperti Marta dan Maria. Marta sibuk melayani, tetapi
TUHAN mengatakan bahwa Marta memiliki kekuatiran. Sedangkan Maria hanya
duduk di bawah Kaki YESUS untuk mendengarkan Firman sehingga YESUS mengatakan
bahwa Maria memilih yang terbaik
- setelah iman, kemudian bertobat dengan masuk dalam baptisan air dan
juga baptisan Roh Kudus sampai ketekunan di dalam ibadah.
Ini adalah pertumbuhan rohani yang benar dan harus dimulai dari seorang
gembala --> bagaimana pertumbuhan imannya? Apakah di saat menyampaikan
Firman, ia merasa bosan? Sampai pada ketekunan di dalam ibadah? Apakah
gembala bertekun/tidak? Kalau gembala bertekun, maka ada tanda pertumbuhan
rohaninya.
Demikian juga dengan sidang jemaat, kalau sidang berjemaat bertekun, maka
ada pertumbuhan rohani dari sidang jemaat. Sekali lagi saya bersyukur dengan
adanya Firman pengajaran ini, supaya kita dapat mengerti dengan jelas.
Ketekunan adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan terus menerus tanpa
mau dihalangi oleh apapun dan juga untuk mencapai tujuan akhir. Sedangkan
tujuan akhir kita adalah kesempurnaan/menjadi Mempelai Wanita/Yerusalem Baru
dan untuk ini kita jangan mau dihalangi.
Ketekunan dalam ibadah = tergembala = ruangan suci di dalam tabernakel yang
memilki tiga macam alat dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam tiga
macam ibadah pokok.
Dimulai dari:
- pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php)
yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya, biasanya diadakan
pada hari Minggu
- meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php)
yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan di sertai dengan perjamuan suci
- mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php)
yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
Selain kita berdoa di rumah, kita juga membawa doa penyembahan di dalam
sistim penggembalaan/dalam kandang penggembalaan. Itu sebabnya kita harus
memperhatikan dengan baik-baik ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok
sebab ini menjadikan kita bertumbuh secara rohani.
Memang setan selalu menghalangi supaya kita tidak tekun/tidak dapat beribadah
kepada TUHAN dan ini sudah terjadi sejak perj.lama sampai sekarang ini, setan
tetap dengan gayanya yang sama.
Waktu bangsa Israel diperbudak di Mesir dan di sana mereka diperintahkan untuk
membuat batu bata untuk membangun kota Pitom dan Raamses, jerami yang digunakan
untuk mencetak batu bata itu disediakan oleh orang Mesir, tetapi waktu Musa
menghadap Firaun dan berkata agar melepaskan mereka untuk beribadah kepada
TUHAN di padang gurun. Begitu mendengar kata ‘ibadah’, maka Firaun
menjadi sangat marah sehingga ia memerintahkan untuk memperberat pekerjaan
dari bangsa Israel --> jumlah batu bata yang harus dibuat tetap, tetapi
harus mencari jerami sendiri = sarana dikurangi tetapi kebutuhan tetap bahkan
dapat meningkat. Dan maksud dari Firaun ini, supaya bangsa Israel tidak dapat
lepas dari perbudakan agar dapat beribadah, dan ini merupakan gaya lama dari
setan.
Dan di akhir jaman ini, setan juga menghalangi kita agar kita tidak dapat
beribadah dengan cara yang sama yaitu sarana dikurangi, tetapi kebutuhan manusia
meningkat --> harga-harga dibuat meningkat sehingga anak-anak TUHAN bahkan
hamba-hamba TUHAN tidak dapat lagi bebas beribadah karena mencari kebutuhan
untuk hidup sehari-hari, sampai satu waktu seluruh ekonomi dikuasai oleh antikrist.
Dan orang yang tidak mau beribadah karena mencari perkara-perkara dunia, ia
akan menyembah antikrist.
Mari saudaraku! Memang ada banyak bahkan kebutuhan kita meningkat sedangkan
sarana akan bertambah sulit, itu sebabnya kita harus benar-benar menjaga ketekunan
di dalam ibadah pelayanan.
Ibrani 10 : 35, 36,
35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah
yang menantinya.
36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak
Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Banyak keperluan/kebutuhan dari anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN di
akhir jaman ini, sedangkan sarana semakin sulit/makin dikurangi, tetapi sesungguhnya
kebutuhan yang utama adalah ketekunan sebab di dalam ketekunan, kami akan
menerima janji TUHAN untuk memelihara kehidupan kita di dunia ini sampai IA
datang kembali Yang keduakalinya sehingga kita mendapatkan hidup kekal bersama
dengan Dia.
Kita jangan mau dibodohi oleh setan sebab setan akan membalik keadaan yaitu
kita dipacu untuk memburu kebutuhan sehari-hari sehingga kita tidak dapat
menjadi bertekun sehingga semuanya akan habis. Kita kehilangan kedua-duanya
yaitu hidup sekarang akan hilang dan hidup kekalpun hilang dan setan yang
bertepuk tangan. Inilah cara dari setan, itu sebabnya kita harus benar-benar
serius, sebab ketekunan ini sangatlah ampuh untuk menolong kita sebab segala
keperluan kita menjadi urusan TUHAN dan melalui ketekunan inilah TUHAN bekerja.
Semoga kita dapat mengerti.
- 2 Petrus 1 : 7, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara,
dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Kasih kepada saudara dan kasih kepada semua orang, termasuk kasih kepada musuh
= kasih yang sempurna.
Kasih kepada saudara --> kita masih memilih-milih karena masih satu darah,
satu suku, satu gereja tetapi harus dilanjutkan dengan kasih kepada semua
orang, termasuk kepada musuh.
Matius 5 : 43-45,
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga,
yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Inilah kasih yang sempurna bagaikan kasih matahari yaitu TUHAN memberikan
matahari kepada orang yang baik dan juga kepada orang yang jahat/berdosa.
Praktek dari mengasihi musuh, minimal kita berdoa untuk mereka supaya mereka
diampuni dan diberkati oleh TUHAN dan ini juga merupakan pertumbuhan rohani
kita. Seringkali pertumbuhan rohani itu kita ukur dengan kita dapat berkhotbah
--> ini bukanlah ukuran dari pertumbuhan rohani sebab ukuran dari pertumbuhan
rohani dimulai dari iman sampai kasih dan juga sampai kita dapat mengasihi
musuh = tidak ada pertengkaran lagi.
Jika kita sudah memiliki:
- iman
- kebajikan
- pengenalan
- pengetahuan
- penguasaan diri
- ketekunan dan kesalehan sampai pada
- kasih kepada semua orang dan juga sampai mengasihi musuh
Ini berarti kita mengenal YESUS dalam kemuliaan Yang menyinari kita dengan
tujuh sinar kemuliaan/YESUS sebagai Mempelai Pria Surga 2 Petrus 1
: 8
sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus,
Tuhan kita = Kabar Mempelai yang menyinari kita tetapi harus kita praktekkan
yaitu kita memiliki iman sampai kita memiliki kasih.
Mari saudaraku! kalau kita disinari dengan tujuh sinar kemuliaan, maka kerohanian
kita akan bertambah-tambah yang dimulai dari iman, akan terus naik sampai kebajikan
dan akan semakin naik sampai pada kasih.
Jika kerohanian kita meningkat sampai pada kasih, maka hasilnya adalah:
- Mazmur 84 : 12, Sebab TUHAN Allah adalah matahari
dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari
orang yang hidup tidak bercela.
Kita akan mendapatkan kasih matahari/kasih sempurna/kasih Mempelai sebagai
perisai yang akan melindungi dan memelihara kehidupan kita.
Jika seseorang memakai perisai, maka ia akan terlindungi dari senjata apapun
juga secara ajaib, sebab matahari ini kita dapatkan secara ajaib dari TUHAN.
Kita tidak mengetahui apa-apa, tiba-tiba sudah ada matahari terbit.
Mungkin kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kita terpelihara, ini merupakan
keajaiban TUHAN. Kita jangan takut, sebab selama saya dan saudara dapat melihat
matahari terbit, ini berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN masih berlaku
di dalam hidup kita asal kerohanian kita bertumbuh.
- matahari --> gambaran dari kasih kemurahan
dan kebaikan TUHAN untuk menolong kita dari segala masalah. Sekarang
ini, selama matahari masih ada, maka pertolongan TUHAN juga masih ada sampaipun
kita menghadapi perkara yang mustahil, kasih karunia dan kemurahan TUHAN mampu
menolong kita.
- matahari = kemuliaan TUHAN untuk mengubah/membaharui hidup kita.
Mari saudaraku, sekarang ini sampai kita memiliki kasih matahari yang dimulai
dari;
- mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, kemudian
- kita bertobat sehingga dapat hidup taat dengar-dengaran, kemudian
- kita dibaptis air dan juga baptisan Roh Kudus sehingga kita dapat menguasai
diri, dan tekun di dalam tiga macam ibadah pokok di dalam penggembalaan sampai
- kita memiliki kasih kepada TUHAN/kasih Mempelai sehingga hidup kita akan
terjamin.
Arti dari kasih matahari adalah:
- perisai --> perlindungan dan pemeliharaan TUHAN.
- kemurahan dan kebaikan TUHAN --> untuk menolong kita dari segala masalah
sampai masalah yang mustahil.
- kemuliaan TUHAN --> Yang mengubah kehidupan kita.
Wahyu 1 : 16, Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh
bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Wajah YESUS bagaikan matahari, kita juga akan diubahkan dan dimulai dari wajah/pancaindera.
Saya sebut dua saja yaitu telinga dan mulut yang harus diubahkan supaya kita
jangan menjadi bisu dan tuli.
Telinga disinari oleh matahari/sinar kemuliaan TUHAN akan berubah menjadi telinga
yang dapat mendengarkan Firman sehingga kita menjadi orang yang dengar-dengaran
= suka mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman.
Mulut diubahkan agar dapat:
- mengaku dosa
- bersaksi dan
- menyembah TUHAN
Jika telinga dan mulut menjadi baik, maka TUHAN mampu menjadikan semuanya baik
di dalam hidup kita sampai kita menjadi sempurna seperti TUHAN.
Markus 7 : 37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya
baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau telinga diubahkan menjadi telinga yang dengar-dengaran dan juga mulut
yang pada awalnya suka menyalahkan orang, berkata kotor dlsbnya, mari berubah
dengan mengaku dosa, bersaksi dan menyembah TUHAN. Tuli dan bisu menjadi baik
= TUHAN mampu menjadikan semuanya menjadi baik. Masa depan baik, nikah baik,
pekerjaan baik sampai yang terbaik yaitu pada waktu YESUS datang kembali yang
keduakalinya, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia = sempurna untuk menyambut
kedatangan YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Mari saudaraku! Biarlah sinar kemuliaan untuk menumbuhkan kerohanian kita sampai
kita mendapatkan kasih matahari:
- dengan mendoakan orang yang menyakiti kita
- mengasihi semua orang sampai
- mengasihi musuh
Selama masih ada matahari = TUHAN ada di tengah kita. HALELUYAH.
TUHAN memberkati.
1