Yudas 1 : 24, 25
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Kita sudah mendengarkan penjelasan tentang ayat-ayat ini dengan tekanan pada
ay 24 yaitu tentang penampilan YESUS sebagai Gembala.
Tetapi secara keseluruhan, maka ay 24 dan ay 25 ini merupakan tujuh penampilan
Pribadi YESUS yaitu:
- Dia Yang berkuasa untuk menjaga supaya kita tidak tersandung.
- Dia Yang membawa kita sampai tidak bernoda/bercacat di hadapan kemuliaanNYA/sempurna
di hadapanNYA.
- Dia adalah Allah Yang Esa.
- Dia adalah Juruselamat kita.
- Dia adalah TUHAN YESUS Kristus.
- Dia Yang layak menerima kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa.
- Dia Yang kekal/Dia adalah Pribadi Yang kekal sampai selama-lamanya.
Dia Yang kekal/Dia adalah Pribadi Yang kekal sampai selama-lamanya dapat kita
baca di dalam srt Ibrani 13 : 8, Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Kemudian di dalam ay 9a --> Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai
ajaran asing.
Dikaitkan dengan pengajaran. Jadi kalau YESUS tampil sebagai Yang kekal, maka
dikaitkan dengan pengajaran. Jadi pengajaran Firman TUHAN/pengajaran yang benar
itu juga kekal/tidak berubah sedikitpun seperti YESUS Yang kekal dan ini yang
harus kita pertahankan sampai selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah tujuh penampilan dari Pribadi YESUS = penampilan YESUS dengan tujuh
sinar kemuliaan. Kalau kita lihat pada pelita emas yang memiliki tujuh lampu/tujuh
sinar. Angka tujuh adalah angka sempurna, jadi penampilan Pribadi YESUS dengan
tujuh terang yang sempurna.
Yohanes 8 : 12,
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan
ia akan mempunyai terang hidup."
Penampilan Pribadi YESUS sebagai Terang Dunia = Mempelai Pria Surga di dalam
kemuliaan supaya sidang jemaat dapat juga ditampilkan sebagai terang dunia =
Mempelai Wanita TUHAN di dalam terang kemuliaan --> Matius 5 : 14,
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Tadi YESUS adalah Terang dunia, sekarang kita adalah terang dunia. Semoga kita
dapat mengerti.
Sekarang kami akan mempelajari proses agar dapat menjadi terang dengan membaca
di dalam 2 Petrus 1 : 19, Dengan demikian kami makin diteguhkan
oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Jadi proses untuk dapat menjadi terang adalah harus memperhatikan Firman yang
disampaikan oleh para nabi = Firman nubuat.
Firman nubuat adalah:
- Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain = Firman pengajaran
- Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi terutama tentang
kedatangan YESUS Yang keduakalinya di dalam kemuliaan sebagai Raja di atas
segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga. Ini belum terjadi, tetapi pasti
terjadi dan ini yang harus kita perhatikan. Jadi kalau disatukan, maka Firman
nubuat = Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini bukan milik satu organisasi atau
satu gereja, tetapi milik semua anak-anak TUHAN sebab ada di dalam alkitab.
Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian sikap yang benar dalam memperhatikan Firman nubuat/Kabar Mempelai
adalah memperhatikan dengan sungguh-sungguh seperti memperhatikan pelita yang
bercahaya di tempat yang gelap. Kita semua memiliki pengalaman waktu tiba-tiba
lampu padam dan ada orang yang menyalakan korek api, maka semua pandangan akan
mengarah ke cahaya dari korek api itu.
Jadi memperhatikan Firman itu bukanlah biasa-biasa saja, tetapi mari! Saya
juga sebagai gembala dan kita semua jangan memperhatikan Firman biasa-biasa
saja tetapi harus memperhatikan seperti pelita di tempat yang gelap = memperhatikan
dengan sungguh-sungguh sebab merupakan suatu kebutuhan dan tidak dapat diganti
dengan yang lain. Begitu kita mendengarkan Kabar Mempelai, kemudian mendengar
yang lain, maka kita akan merasa lain. Itulah saudaraku! Supaya kita tidak disesatkan.
Seringkali kita berkata bahwa semua Firman TUHAN itu sama saja, kita jangan
lakukan itu, tetapi dihari-hari ini kita harus sungguh-sungguh memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sebab terang ini tidak dapat diganti
dengan apapun. Ini yang harus menjadi sikap kita dihari-hari ini. Semoga kita
dapat mengerti.
Arti dari memperhatikan Firman dengan sungguh-sungguh sebab merupakan suatu
kebutuhan dan tidak dapat diganti dengan apapun adalah:
- mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat
- mengerti Firman
- percaya dan yakin pada Firman sampai kita
- mempraktekkan Firman dan
- berpegang pada satu Firman
Mendengarkan Firman --> di telinga. Mengerti Firman --> di dahi. Percaya
dan yakin --> di hati. Mempraktekkan Firman --> di tangan. Semoga kita
dapat mengerti.
Dan hasilnya nyata --> 2 Petrus 1 : 19, Dengan demikian
kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah
baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya
di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar
di dalam hatimu.
Semakin Firman itu bercahaya di dalam hati kita sampai Bintang Timur/TUHAN YESUS
Mempelai Pria Surga bercahaya di dalam hati dan ini berarti sudah tidak ada
kegelapan lagi di dalam hati/kehidupan kita dan kita akan tampil sebagai terang
dunia/Mempelai Wanita TUHAN.
Matius 5 : 14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Jika kita mempraktekkan Firman, maka kita akan semakin mantap dan yakin sampai
satu waktu Bintang Timur bercahaya di dalam hati kita dan itu berarti sudah
tidak ada lagi kegelapan.
Kamu adalah terang dunia --> kita ditampilkan sebagai Mempelai Wanita dalam
terang kemuliaan = Wahyu 12 : 1 Maka tampaklah suatu tanda
besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di
bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Seorang wanita = gereja TUHAN dengan matahari, bulan dan bintang --> semuanya
terang/tidak ada lagi kegelapan dan matahari, bulan dan bintang ini sudah menjadi
milik dari gereja TUHAN/Mempelai Wanita TUHAN yang sama terangnya dengan Mempelai
Pria Surga.
Ada tiga tingkatan dari terang yaitu:
- Matius 5 : 14 – 16,
14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah
itu.
16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Ay 15 --> pelita/terang di dalam rumah tangga dan ini
merupakan terang yang terkecil.
Supaya ada terang di dalam rumah tangga, maka ada dua syarat yaitu:
- pelita harus diletakkan di atas kaki dian/harus diletakkan pada
tempatnya. Kalau pelita diletakkan di bawah tempat tidur, maka tidak
akan ada gunanya. Dan arti dari dari diletakkan di atas kaki dian/pada
tempatnya adalah struktur/kedudukan/susunan yang benar di dalam nikah.
Kita/hamba TUHAN sudah berpegang pada Firman pengajaran --> sudah bagus,
tetapi kalau di dalam nikah struktur/susunan/kedudukannya salah, maka
tidak akan ada artinya sebab semuanya akan menjadi gelap. Itu sebabnya
harus dilanjutkan dengan adanya terang di dalam nikah/struktur/kedudukan
di dalam nikah.
1 Korintus 11 : 2, 3
2. Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat
akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
3. Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap
laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala
dari Kristus ialah Allah.
Ini adalah struktur/kedudukan/susunan yang benar di dalam nikah yaitu:
- suami sebagai kepala dari isteri, artinya suami merupakan
aliran secara jasmani maupun secara rohani kepada istri dan anak-anaknya.
Isteri adalah tubuh sedangkan anak-anak adalah anggauta tubuh. Seandainya
tubuh/perut itu merasa lapar, maka suami/mulut yang memberikan makanan,
sebab mulut berada di kepala.
•Aliran secara jasmani, kebutuhan hidup sehari-hari berasal
dari suami sekalipun mungkin isteri bekerja dan memiliki gaji yang
lebih besar/mungkin memiliki ijazah yang lebih tinggi, tidaklah mengapa,
tetapi tetap suami itu yang bertanggung jawab atas kebutuhan hidup
sehari-hari.
•Aliran secara rohani:
- aliran ibadah. Janganlah isteri yang mengajak suami untuk beribadah,
ini gawat sebab rumah tangga ini dapat menjadi gelap. Mari para
suami! saya juga sebagai suami agar bersungguh-sungguh serius.
- Aliran kebenaran. Harus hidup benar. Contohnya: kalau perut
selalu sakit, jangan perut itu disalahkan. Bagaimana perut itu
tidak sakit? Sebab sepanjang hari mulut ini makan lombok. Jadi
dalam hal ini, kepala yang bersalah. Kalau mau isteri dan anak
hidup dalam kebenaran, maka kepala/suami yang harus terlebih dahulu
hidup benar. Sebab kalau suami itu makan racun, maka anak dan
isteri akan keracunan.
Aliran jasmani dan rohani berasal dari suami sebagai kepala. Selain
suami itu sebagai kepala, maka suami itu juga mempertimbangkan dan
memutuskan segala sesuatu di dalam rumah tangga bukan sewenang-wenang
tetapi harus berdasarkan Firman TUHAN. Sebab di atas suami ada YESUS/Kristus.
Itu sebabnya suami itu tidak boleh sewenang-wenang tetapi mempertimbangkan
dan memutuskan segala sesuatu berdasarkan Firman TUHAN. Isteri boleh
berembuk, tetapi tidak boleh memutuskan sesuatu sebab nanti dapat
menjadi seperti Hawa yang memutuskan apa yang dikatakan oleh ular/setan
dan berpikir akan menjadi seperti ALLAH sehingga rumah tangganya menjadi
hebat. Bukannya hebat, tetapi rumah tangganya menjadi hancur. Kalau
isteri yang memutuskan, maka rumah tangga menjadi hancur.
- isteri sebagai tubuh, terutama isteri ini berasal dari rusuk
dan ini berguna untuk menutupi kelemahan dari suami dan anak lewat
doa penyembahan. Bukan untuk menutup-nutupi lewat dusta. Contoh: ada
yang menelepon mencari suami karena hendak menagih hutang, isteri
berkata bahwa suami tidak ada di rumah, padahal suami ada di rumah.
Tetapi arti sesungguhnya dari menutupi kelemahan suami --> mungkin
suami suka emosi kalau ia berada di kantor, isteri yang mengetahui
hal itu berdoa bagi kelemahan suaminya itu. Atau suami lemah tidak
mau ke gereja, maka isteri harus berdoa/penyembahan yang dinaikkan
kepada TUHAN.
- anak sebagai anggauta tubuh, jika hanya ada kepala dan tubuh
tetapi tidak memiliki anggauta, bagaimana kalau mau minum dlsbnya.
Tetapi karena ada anak sebagai anggauta tubuh, maka anak ini meringankan
beban orang tua. Sebagai anak janganlah menjadi beban bagi orang tua
dengan berkata supaya bapaknya harus membelikan sepatu, kalau tidak
dibelikan, maka anak itu tidak mau sekolah. Anak menjadi beban bagi
orang tua = belum pada kedudukan yang benar. Inilah pelita yang bercahaya.
Kita harus berhati-hati dengan tempat tidur dan gantang, sebab ini merupakan
kegelapan yang hendak menghantam rumah tangga, tetapi kalau ada terang,
maka semuanya akan disingkirkan.
- pelita memiliki sumbu. Jadi sumbu itu harus terbakar = ada teladan/model
di dalam nikah yaitu TUHAN YESUS Kristus Yang melakukan kewajiban sampai
mati di kayu salib bagaikan sumbu yang rela terbakar. Selain struktur/kedudukan
di dalam nikah, juga harus ada model/patroon dari nikah. Teladan dari
nikah itu bukanlah dari seorang manusia, sebab kalau teladan dari seorang
manusia, maka kita akan kecewa. Tetapi teladan nikah adalah TUHAN YESUS
Yang melakukan kewajiban sampai berkorban dan mati di kayu salib bagaikan
sumbu yang dibakar. Sekarang bagi kita jika mau pelita itu bercahaya di
dalam rumah tangga, maka suami/isteri/anak-anak harus melakukan kewajiban
di dalam nikah sekalipun harus berkorban seperti TUHAN YESUS.
- Dimulai dari isteri --> Efesus 5, isteri melakukan kewajiban,
jangan menuntut hak, sebab kalau menuntut hak, maka nikah itu akan
gelap/hancur. Melakukan kewajiban sekalipun harus berkorban seperti
YESUS.
Efesus 5 : 22, Hai isteri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan,
Kewajiban utama dari isteri itu bukanlah memasak atau mencuci sebab
kalau memasak ini menjadi kebanggaannya, maka ada koki yang memasak
lebih enak. Boleh isteri itu memasak tetapi bukan ini yang utama sebab
yang utama adalah isteri tunduk kepada suami di dalam segala sesuatu.
Ada banyak isteri yang mengomel sebab sudah merasa melakukan kewajibannya
tetapi kalau isteri ini belum tunduk, maka belum isteri/pelita. Yang
ada isteri itu akan terus menanduk.
Selama isteri tunduk kepada suami di dalam segala hal sampai berkorban
perasaan dlsbnya bahkan sampai berkorban nyawa, maka nikah itu akan
selamat sebab di dalam nikah itu ada YESUS sebagai Kepala Yang akan
menyelamatkan nikah. Tunduk di dalam segala hal seperti Sarah yang
tunduk kepada Abraham sekalipun ia diserahkan kepada pria lain dan
sepertinya nikah mereka itu hancur tetapi TUHAN membela nikah itu
karena Sarah itu tunduk/ada Teladan YESUS = ada TUHAN YESUS Yang mampu
menyelamatkan tubuh/nikah dan akan menuju ke pelabuhan damai sejahtera.
Sekalipun nikah itu terlihat tenang dan diberkati, tetapi kalau isteri
tidak tunduk, maka akan berbahaya sebab sekonyong-konyong (istilah
dalam injil Matius) angin dapat menghantam bahtera nikah itu dan akan
tenggelam. Bagi para isteri, ini merupakan hal yang sungguh-sungguh
serius sebab ini merupakan kunci di dalam nikah.
- Kemudian suami --> Efesus 5 : 25, Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
Suami memiliki kewajiban dengan mencari uang tetapi kalau suami ini
berlaku kasar kepada isterinya = tidak mengasihi isteri = gelap. Suami
harus mengasihi isteri seperti diri sendiri (dan jika ditambah dengan
srt Kolose) dan jangan berlaku kasar pada isteri. Saya selalu mengulang-ulang
ini terutama untuk diriku sendiri, sebab jika isteri itu dibentak,
maka bejana itu akan retak, tetapi keretakan ini masih dapat ditutup.
Tetapi kalau suami itu memukul isteri, maka bejana itu benar-benar
akan pecah; itu sebabnya, bagi para suami, jangan sampai berlaku kasar.
Kalau suami mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar, maka ada Teladan
YESUS/ada YESUS Yang akan membawa nikah itu sampai pada kesempurnaan.
Itu sebabnya suami dan isteri harus bekerja sama. Sebab tidak mungkin
nikah itu akan menjadi sempurna, jika tidak sampai di pelabuhan damai
sejahtera karena kapal itu sudah tenggelam.
- Kemudian anak-anak --> Efesus 6 : 1 – 3,
1. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena
haruslah demikian.
2. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting,
seperti yang nyata dari janji ini:
3. supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Anak-anak ini juga menentukan. Sudah selamat, kemudian dibawa ke pelabuhan
damai sejahtera sehingga ada kebahagiaan.
Ada kebahagiaan di dalam nikah/nikah dalam terang yang memiliki dua syarat
yaitu:
- pelita berada pada tempatnya yaitu di atas kaki dian. Kita sudah
disucikan oleh Firman Mempelai. Mari! Kedudukan di dalam nikah harus
tepat, jangan isteri yang menentukan segala sesuatu tetapi suami.
- sesudah kedudukannya tepat, maka isteri harus melakukan kewajiban
sekalipun ia harus berkorban seperti sumbu yang harus terbakar. Sebab
kita menghadapi dua kegelapan yaitu kegelapan gantang/ekonomi dan
juga kegelapan yang menghantam nikah/tempat tidur/dosa sex. Tetapi
kalau ada pelita yang bernyala, maka kegelapan tidak dapat menghantam nikah
itu. Semoga kita dapat mengerti.
- Kalau ada terang di dalam rumah tangga, maka akan ada terang di
depan orang --> Matius 5 : 16, Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Sesudah suami, isteri dan anak-anak menjadi terang di dalam rumah tangga,
maka sekarang keluar dari rumah untuk menjadi terang bercahaya di depan orang
--> Efesus 5 : 8,9,
8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang
di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Di dalam Efesus 5, maka terang ini berbuahkan tiga macam yaitu kebaikan, keadilan
dan kebenaran, ini yang harus kita sinarkan di manapun kita berada.
- Terang kebaikan, bagaimana praktek dari terang kebaikan ini?
Yaitu melakukan perbuatan yang baik kepada sesama/jangan merugikan sesama.
Mungkin dengan perkataan, kita merugikan orang atau kita menipu orang.
Melakukan perbuatan baik dan tidak merugikan sesama, sampai kita dapat
membalas kejahatan dengan kebaikan. Jika kita tidak melakukan perbuatan
yang merugikan orang lain = kita sudah memiliki terang.
Terang ini akan lebih bersinar jika kita melakukan perbuatan baik sampai
terang itu akan menjadi terang benderang yaitu kita membalas kejahatan
dengan kebaikan dan ini berarti kita sudah memiliki Terang dari YESUS.
Membalas kejahatan dengan kebaikan ini, paling sedikit kita berdoa (Mat
5) --> TUHAN tolong dia, TUHAN ampuni dia. Inilah kebaikan yang harus
kita sinarkan di mana saja.
- Terang keadilan:
- jujur
- tidak memihak --> kalau salah katakan salah, kalau benar katakan
benar. Adil di mana saja.Mulai di dalam rumah tangga, jika kita memiliki
anak kita harus berlaku adil. Jangan karena anak kedua pandai sehingga
menjadi harapan dari orang tua. Sedangkan anak yang sulung itu nakal,
dan kalau terjadi sesuatu, maka si anak ini yang selalu disalahkan.
Kita jangan melakukan hal semacam ini sebab tidak baik. Kita harus
adil dan jujur.
- Terang kebenaran, artinya hidup di dalam kebenaran. Di mana saja
kita berada, kita harus hidup benar. Contoh: di jalan raya, di toko dlsbnya,
di rumah tangga, keuangan harus benar. Mari! Mulai sekarang ini kita memiliki
kesempatan untuk bersinar.
Bagaimana cara TUHAN menyinari kita? Sebab Dia adalah Terang Dunia, kitapun
harus menjadi terang dunia lewat Firman di dalam rumah tangga dan di depan
semua orang.
Jika kita sudah hidup dalam kebenaran, barulah kita dapat menjadi senjata
kebenaran/hamba kebenaran.
Roma 6 : 13, Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota
tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah
dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Inilah senjata kebenaran. Hidup dalam kebenaran sehingga menjadi senjata kebenaran/hamba
kebenaran dan jika ini ada, maka TUHAN akan membela dan memelihara kita. Tidaklah
mungkin TUHAN meninggalkan kita.
Mazmur 37, inilah kesaksian dari raja Daud. Bukan karena ia adalah seorang
raja, tetapi ia mengetahui bahwa orang benar itu tidak pernah ditinggalkan.
Mazmur 37 : 25, 26,
25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat
orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya
menjadi berkat.
Asal kita hidup benar, maka kita diberkati dan dapat menjadi berkat bagi orang
lain.
Bagi kaum muda, istilah dari muda sampai tua = masa depan. Kalau ada terang
= ada masa depan. Jika kita memiliki ijazah, maka belum tentu saudara memiliki
masa depan sebab di depan, saudara menghadapi kegelapan. Sekalipun saya selalu
berdoa supaya saudara dapat lulus S2, S3, tetapi hal ini tidak dapat untuk
menghadapi kegelapan. Uang juga tidak dapat menghadapi kegelapan. Yang dapat
menghadapi kegelapan hanyalah terang.
Dunia ini sedang menghadapai kegelapan yaitu:
- Mesir dulu sudah mengalami kegelapan
- Waktu YESUS mati, juga terjadi kegelapan
Nanti kegelapan yang ada di depan kita adalah kegelapan yang dapat diraba
yaitu kegelapan dari antikrist. Apakah antikrist ini hendak dihadapi dengan
ijazah? Tidak bisa! Itu sebabnya terlebih dahulu kita harus menjadi terang
di dalam rumah tangga, kemudian menjadi terang di depan orang.
- Matius 5 : 14, Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Setelah menjadi terang di dalam rumah tangga, kemudian terang di depan orang,
maka selanjutnya kita menjadi terang dunia.
Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Inilah keadaan kita sampai kita menjadi terang dunia. Terang dunia ini harus
kita capai sedikit demi sedikit. Setiap kali Firman disampaikan, maka akan
ada sinar kemuliaan. Jika sudah menjadi terang dunia/Perempuan dengan terang
matahari, bulan dan bintang dan ini berarti:
- sudah tidak ada dosa
- tidak bercacat cela sehingga kita ditampilkan sebagai Mempelai Wanita
TUHAN.
Pertanyaannya darimana kita mendapatkan terang matahari, bulan dan bintang,
sebab gereja itu digambarkan sebagai wanita, bahkan wanita telanjang seperti
Hawa tetapi di dalam ktb Wahyu 12, wanita sudah memiliki terang matahari,
bulan dan bintang. Jawabannya ada di dalam tabernakel/dalam sistim penggembalaan/dari
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok. Kita sudah ditebus dan digembalakan
oleh TUHAN sehingga kita disinari dengan terang matahari, bulan dan bintang.
Di dalam tabernakel ada tiga macam alat yaitu:
- Dulu pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php),
sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya/Minggu --> persekutuan
dengan ALLAH Roh. Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNYA. Jika kita
tekun, maka satu waktu akan menjadi tongkat Harun dan ini berarti kita
sudah berada di dalam ruangan maha suci. Tongkat Harun ini akan menjadi
mahkota duabelas bintang = urapan maha kudus = karunia-karunia yang sudah
sempurna/sudah permanen.
- Kemudian meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php),
untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab yang
disertai dengan perjamuan suci --> persekutuan dengan Anak ALLAH di
dalam Firman pengajaran dan di dalam KorbanNYA. Kalau kita menekuni ibadah
pendalaman alkitab, maka satu waktu akan menjadi buli-buli emas yang berisi
manna= iman yang sudah permanen = bulan yang berada di bawah kaki Mempelai
= kita sudah berada di dalam penebusan yang sepenuhnya sehingga kita tidak
dapat tergelincir dan jatuh lagi.
- Kemudian mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php)dan
untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan -->
persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasihNYA. Jika kita tekun, maka
kita akan terus menerus berada di dalam kasihNYA, maka satu waktu kita
akan tampil sebagai dua loh batu/kasih yang sempurna = matahari . Inilah
kita menjadi terang dunia/Mempelai Wanita dengan terang matahari, bulan
dan bintang = terang kemuliaan yang kita terima dari sistim penggembalaan.
Siapa yang harus tergembala? Dimulai dari saya sebagai gembala, semua jabatan
seperti rasul, nabi, guru, penginjil dan imam-imam harus tergembala. Itu sebabnya
kita harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.
Kita sudah ditampilkan sebagai Mempelai/Terang dunia, tetapi kita masih diijinkan
untuk mengalami percikkan darah/penderitaan tanpa salah --> Wahyu
12 : 2, Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya
hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Gereja TUHAN diijinkan untuk menderita tanpa dosa dan penderitaan ini semakin
meningkat seperti seorang ibu yang mengandung anak. Pertama mengandung pada
bulan yang pertama, kedua sampai bulan ke delapan dan pada bulan kesembilan,
merupakan puncak dari penderitaan.
Pada puncak penderitaan di dalam injil Yohanes 16 dikenal dengan istilah tinggal
sesaat dan tinggal sesaat ini adalah waktu yang sangat menentukan. Pada awal-awal
penderitaan, kita masih bisa bertahan, tetapi lama kelamaan kita sudah tidak
tahan lagi sehingga kita menjadi kecewa dan meninggalkan TUHAN. Atau waktu
tinggal sesaat ini kita mengeluh/mengerang seperti seorang ibu yang akan melahirkan.
Kalau kita tetap mengerang/mengeluh, maka satu saat bayi itu akan lahir tetapi
kalau kita menjadi kecewa, maka bayi itu tidak akan dapat lahir.
Yohanes 16 : 19 – 21,
19. Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu
Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang
lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat
Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
20. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi
dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah
menjadi sukacita.
21. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah
ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan
bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Tinggal sesaat = penderitaan yang semakin memuncak dan ini memang diijinkan
oleh TUHAN.
Tinggal sesaat ini memiliki dua jalan yaitu:
- gagal sehingga menjadi kecewa, putus asa sehingga meninggalkan pelayanan
- mengerang/mengeluh = menyembah dan menyerah sepenuhnya kepada TUHAN seperti
ibu yang berteriak pada saat akan melahirkan anak.
Hasil dari kita mengerang/mengeluh adalah:
- bayi dilahirkan, dan ini berarti pembaharuan/lahir baru.
Kalau kita mengerti, maka di dalam penderitaan inilah yang mempercepat pembaharuan;
tetapi kalau di dalam penderitaan, kita mengomel, kecewa, maka bayi tidak
akan pernah lahir. Pembaharuan/lahir baru ini adalah kehidupan dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti TUHAN YESUS.
Arti pembaharuan, kalau kita belajar dari ibu yang hamil adalah:
- paling sedikit kita bersabar menunggu waktu dari TUHAN. jika TUHAN
belum menolong kita, maka kita harus melatih diri agar dapat bersabar.
- tidak egois tetapi rela berkorban sampai berkorban nyawa; sebab melahirkan
bayi itu = berkorban nyawa --> bisa bayi yang meninggal/ibunya yang
meninggal.
- kuat hati, sebab kalau kita lemah, maka kita tidak dapat melahirkan.
Semoga kita dapat mengerti.
- kebahagiaan, kelahiran baru/pembaharuan serta kebahagiaan
ini tidak dapat dipisahkan. Sebab kalau manusia daging ini diubahkan menjadi
manusia yang rohani, sudah dapat dipastikan akan menjadi bahagia. Semakin
kita diubahkan, semakin kita merasa bahagia.
Mengapa kita sering merasa sedih sehingga tidak berbahagia? Karena kita mempertahankan
daging dengan segala keinginannya. Tetapi kalau daging ini dibakar/diubah menjadi
manusia yang rohani, semakin kita diubah, semakin kita akan merasa berbahagia
sampai satu waktu jika YESUS datang yang keduakalinya, kita akan diubahkan menjadi
sama denganNYA = puncak kebahagiaan = masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Inilah saudaraku! Sekalipun kita sudah berada di dalam terang, tetapi kita
masih diijinkan untuk menderita sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk
menyembah TUHAN --> ada keubahan hidup dan juga ada kebahagiaan. Tetapi kalau
kita berada di dalam gelap, maka kita akan hancur.
Filipi 3 : 20, 21,
20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya
yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Mengubah tubuh sampai menjadi sama mulia dengan YESUS. semakin kita diubahkan,
kita akan menjadi semakin berbahagia sampai terakhir kita mencapai puncak kebahagiaan
yaitu masuk pesta nikah Anak Domba. Kita kembali ke firdaus/kerajaan seribu
tahun damai, sesudah itu masuk kerajaan surga kekal/Yerusalem Baru kota di atas
gunung bersama dengan YESUS selama-lamanya di dalam kebahagiaan kekal.
Inilah kunci hidup kita. Itu sebabnya mari! Sekarang ini kita menjadi:
- terang di dalam rumah tangga
- terang di depan orang sampai kita menjadi
- terang dunia. Sekalipun masih ada penderitaan, tetapi kita jangan berputus
asa tetapi harus mengeluh/mengerang = menyembah = menyeru Nama YESUS sehingga
akan ada keubahan dan kebahagiaan.Bukan hanya keubahan dan kebahagiaan di
saat bayi dilahirkan. Arti dari bayi dilahirkan adalah masalah yang besar/hidup
mati sudah selesai.
Mari saudaraku! Sekarang ini mungkin masalah kita terlalu besar yaitu menyangkut
mati hidup = sesuatu yang mustahil bagi kita, tetapi kalau kita mengerang/mengeluh
seperti ibu yang akan melahirkan bayi, maka TUHAN dapat menyelesaikan semuanya.
Apapun yang menjadi masalah kita, kita berseru kepada TUHAN dan TUHAN akan menolong
kita semua.
TUHAN memberkati.
1