Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24, 25
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Kita sudah mendengarkan penjelasan tentang ayat-ayat ini dengan tekanan pada ay 24 yaitu tentang penampilan YESUS sebagai Gembala.

Tetapi secara keseluruhan, maka ay 24 dan ay 25 ini merupakan tujuh penampilan Pribadi YESUS yaitu:

  1. Dia Yang berkuasa untuk menjaga supaya kita tidak tersandung.
  2. Dia Yang membawa kita sampai tidak bernoda/bercacat di hadapan kemuliaanNYA/sempurna di hadapanNYA.
  3. Dia adalah Allah Yang Esa.
  4. Dia adalah Juruselamat kita.
  5. Dia adalah TUHAN YESUS Kristus.
  6. Dia Yang layak menerima kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa.
  7. Dia Yang kekal/Dia adalah Pribadi Yang kekal sampai selama-lamanya.

Dia Yang kekal/Dia adalah Pribadi Yang kekal sampai selama-lamanya dapat kita baca di dalam srt Ibrani 13 : 8, Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Kemudian di dalam ay 9a --> Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Dikaitkan dengan pengajaran. Jadi kalau YESUS tampil sebagai Yang kekal, maka dikaitkan dengan pengajaran. Jadi pengajaran Firman TUHAN/pengajaran yang benar itu juga kekal/tidak berubah sedikitpun seperti YESUS Yang kekal dan ini yang harus kita pertahankan sampai selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah tujuh penampilan dari Pribadi YESUS = penampilan YESUS dengan tujuh sinar kemuliaan. Kalau kita lihat pada pelita emas yang memiliki tujuh lampu/tujuh sinar. Angka tujuh adalah angka sempurna, jadi penampilan Pribadi YESUS dengan tujuh terang yang sempurna.

Yohanes 8 : 12,
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Penampilan Pribadi YESUS sebagai Terang Dunia = Mempelai Pria Surga di dalam kemuliaan supaya sidang jemaat dapat juga ditampilkan sebagai terang dunia = Mempelai Wanita TUHAN di dalam terang kemuliaan --> Matius 5 : 14, Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Tadi YESUS adalah Terang dunia, sekarang kita adalah terang dunia. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang kami akan mempelajari proses agar dapat menjadi terang dengan membaca di dalam 2 Petrus 1 : 19, Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Jadi proses untuk dapat menjadi terang adalah harus memperhatikan Firman yang disampaikan oleh para nabi = Firman nubuat.

Firman nubuat adalah:

  • Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain = Firman pengajaran
  • Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi terutama tentang kedatangan YESUS Yang keduakalinya di dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga. Ini belum terjadi, tetapi pasti terjadi dan ini yang harus kita perhatikan. Jadi kalau disatukan, maka Firman nubuat = Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini bukan milik satu organisasi atau satu gereja, tetapi milik semua anak-anak TUHAN sebab ada di dalam alkitab. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian sikap yang benar dalam memperhatikan Firman nubuat/Kabar Mempelai adalah memperhatikan dengan sungguh-sungguh seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. Kita semua memiliki pengalaman waktu tiba-tiba lampu padam dan ada orang yang menyalakan korek api, maka semua pandangan akan mengarah ke cahaya dari korek api itu.

Jadi memperhatikan Firman itu bukanlah biasa-biasa saja, tetapi mari! Saya juga sebagai gembala dan kita semua jangan memperhatikan Firman biasa-biasa saja tetapi harus memperhatikan seperti pelita di tempat yang gelap = memperhatikan dengan sungguh-sungguh sebab merupakan suatu kebutuhan dan tidak dapat diganti dengan yang lain. Begitu kita mendengarkan Kabar Mempelai, kemudian mendengar yang lain, maka kita akan merasa lain. Itulah saudaraku! Supaya kita tidak disesatkan. Seringkali kita berkata bahwa semua Firman TUHAN itu sama saja, kita jangan lakukan itu, tetapi dihari-hari ini kita harus sungguh-sungguh memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sebab terang ini tidak dapat diganti dengan apapun. Ini yang harus menjadi sikap kita dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.

Arti dari memperhatikan Firman dengan sungguh-sungguh sebab merupakan suatu kebutuhan dan tidak dapat diganti dengan apapun adalah:

  • mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat
  • mengerti Firman
  • percaya dan yakin pada Firman sampai kita
  • mempraktekkan Firman dan
  • berpegang pada satu Firman

Mendengarkan Firman --> di telinga. Mengerti Firman --> di dahi. Percaya dan yakin --> di hati. Mempraktekkan Firman --> di tangan. Semoga kita dapat mengerti.

Dan hasilnya nyata --> 2 Petrus 1 : 19, Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Semakin Firman itu bercahaya di dalam hati kita sampai Bintang Timur/TUHAN YESUS Mempelai Pria Surga bercahaya di dalam hati dan ini berarti sudah tidak ada kegelapan lagi di dalam hati/kehidupan kita dan kita akan tampil sebagai terang dunia/Mempelai Wanita TUHAN.

Matius 5 : 14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Jika kita mempraktekkan Firman, maka kita akan semakin mantap dan yakin sampai satu waktu Bintang Timur bercahaya di dalam hati kita dan itu berarti sudah tidak ada lagi kegelapan.

Kamu adalah terang dunia --> kita ditampilkan sebagai Mempelai Wanita dalam terang kemuliaan = Wahyu 12 : 1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Seorang wanita = gereja TUHAN dengan matahari, bulan dan bintang --> semuanya terang/tidak ada lagi kegelapan dan matahari, bulan dan bintang ini sudah menjadi milik dari gereja TUHAN/Mempelai Wanita TUHAN yang sama terangnya dengan Mempelai Pria Surga.

Ada tiga tingkatan dari terang yaitu:

  1. Matius 5 : 14 – 16,
    14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
    15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
    16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

    Ay 15 --> pelita/terang di dalam rumah tangga dan ini merupakan terang yang terkecil.

    Supaya ada terang di dalam rumah tangga, maka ada dua syarat yaitu:
    • pelita harus diletakkan di atas kaki dian/harus diletakkan pada tempatnya. Kalau pelita diletakkan di bawah tempat tidur, maka tidak akan ada gunanya. Dan arti dari dari diletakkan di atas kaki dian/pada tempatnya adalah struktur/kedudukan/susunan yang benar di dalam nikah. Kita/hamba TUHAN sudah berpegang pada Firman pengajaran --> sudah bagus, tetapi kalau di dalam nikah struktur/susunan/kedudukannya salah, maka tidak akan ada artinya sebab semuanya akan menjadi gelap. Itu sebabnya harus dilanjutkan dengan adanya terang di dalam nikah/struktur/kedudukan di dalam nikah.

      1 Korintus 11 : 2, 3
      2. Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
      3. Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.


      Ini adalah struktur/kedudukan/susunan yang benar di dalam nikah yaitu:
      • suami sebagai kepala dari isteri, artinya suami merupakan aliran secara jasmani maupun secara rohani kepada istri dan anak-anaknya. Isteri adalah tubuh sedangkan anak-anak adalah anggauta tubuh. Seandainya tubuh/perut itu merasa lapar, maka suami/mulut yang memberikan makanan, sebab mulut berada di kepala.

        •Aliran secara jasmani, kebutuhan hidup sehari-hari berasal dari suami sekalipun mungkin isteri bekerja dan memiliki gaji yang lebih besar/mungkin memiliki ijazah yang lebih tinggi, tidaklah mengapa, tetapi tetap suami itu yang bertanggung jawab atas kebutuhan hidup sehari-hari.

        •Aliran secara rohani:
        1. aliran ibadah. Janganlah isteri yang mengajak suami untuk beribadah, ini gawat sebab rumah tangga ini dapat menjadi gelap. Mari para suami! saya juga sebagai suami agar bersungguh-sungguh serius.
        2. Aliran kebenaran. Harus hidup benar. Contohnya: kalau perut selalu sakit, jangan perut itu disalahkan. Bagaimana perut itu tidak sakit? Sebab sepanjang hari mulut ini makan lombok. Jadi dalam hal ini, kepala yang bersalah. Kalau mau isteri dan anak hidup dalam kebenaran, maka kepala/suami yang harus terlebih dahulu hidup benar. Sebab kalau suami itu makan racun, maka anak dan isteri akan keracunan.

        Aliran jasmani dan rohani berasal dari suami sebagai kepala. Selain suami itu sebagai kepala, maka suami itu juga mempertimbangkan dan memutuskan segala sesuatu di dalam rumah tangga bukan sewenang-wenang tetapi harus berdasarkan Firman TUHAN. Sebab di atas suami ada YESUS/Kristus. Itu sebabnya suami itu tidak boleh sewenang-wenang tetapi mempertimbangkan dan memutuskan segala sesuatu berdasarkan Firman TUHAN. Isteri boleh berembuk, tetapi tidak boleh memutuskan sesuatu sebab nanti dapat menjadi seperti Hawa yang memutuskan apa yang dikatakan oleh ular/setan dan berpikir akan menjadi seperti ALLAH sehingga rumah tangganya menjadi hebat. Bukannya hebat, tetapi rumah tangganya menjadi hancur. Kalau isteri yang memutuskan, maka rumah tangga menjadi hancur.

      • isteri sebagai tubuh, terutama isteri ini berasal dari rusuk dan ini berguna untuk menutupi kelemahan dari suami dan anak lewat doa penyembahan. Bukan untuk menutup-nutupi lewat dusta. Contoh: ada yang menelepon mencari suami karena hendak menagih hutang, isteri berkata bahwa suami tidak ada di rumah, padahal suami ada di rumah. Tetapi arti sesungguhnya dari menutupi kelemahan suami --> mungkin suami suka emosi kalau ia berada di kantor, isteri yang mengetahui hal itu berdoa bagi kelemahan suaminya itu. Atau suami lemah tidak mau ke gereja, maka isteri harus berdoa/penyembahan yang dinaikkan kepada TUHAN.

      • anak sebagai anggauta tubuh, jika hanya ada kepala dan tubuh tetapi tidak memiliki anggauta, bagaimana kalau mau minum dlsbnya. Tetapi karena ada anak sebagai anggauta tubuh, maka anak ini meringankan beban orang tua. Sebagai anak janganlah menjadi beban bagi orang tua dengan berkata supaya bapaknya harus membelikan sepatu, kalau tidak dibelikan, maka anak itu tidak mau sekolah. Anak menjadi beban bagi orang tua = belum pada kedudukan yang benar. Inilah pelita yang bercahaya.
      Kita harus berhati-hati dengan tempat tidur dan gantang, sebab ini merupakan kegelapan yang hendak menghantam rumah tangga, tetapi kalau ada terang, maka semuanya akan disingkirkan.

    • pelita memiliki sumbu. Jadi sumbu itu harus terbakar = ada teladan/model di dalam nikah yaitu TUHAN YESUS Kristus Yang melakukan kewajiban sampai mati di kayu salib bagaikan sumbu yang rela terbakar. Selain struktur/kedudukan di dalam nikah, juga harus ada model/patroon dari nikah. Teladan dari nikah itu bukanlah dari seorang manusia, sebab kalau teladan dari seorang manusia, maka kita akan kecewa. Tetapi teladan nikah adalah TUHAN YESUS Yang melakukan kewajiban sampai berkorban dan mati di kayu salib bagaikan sumbu yang dibakar. Sekarang bagi kita jika mau pelita itu bercahaya di dalam rumah tangga, maka suami/isteri/anak-anak harus melakukan kewajiban di dalam nikah sekalipun harus berkorban seperti TUHAN YESUS.
      • Dimulai dari isteri --> Efesus 5, isteri melakukan kewajiban, jangan menuntut hak, sebab kalau menuntut hak, maka nikah itu akan gelap/hancur. Melakukan kewajiban sekalipun harus berkorban seperti YESUS.
        Efesus 5 : 22, Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
        Kewajiban utama dari isteri itu bukanlah memasak atau mencuci sebab kalau memasak ini menjadi kebanggaannya, maka ada koki yang memasak lebih enak. Boleh isteri itu memasak tetapi bukan ini yang utama sebab yang utama adalah isteri tunduk kepada suami di dalam segala sesuatu. Ada banyak isteri yang mengomel sebab sudah merasa melakukan kewajibannya tetapi kalau isteri ini belum tunduk, maka belum isteri/pelita. Yang ada isteri itu akan terus menanduk.

        Selama isteri tunduk kepada suami di dalam segala hal sampai berkorban perasaan dlsbnya bahkan sampai berkorban nyawa, maka nikah itu akan selamat sebab di dalam nikah itu ada YESUS sebagai Kepala Yang akan menyelamatkan nikah. Tunduk di dalam segala hal seperti Sarah yang tunduk kepada Abraham sekalipun ia diserahkan kepada pria lain dan sepertinya nikah mereka itu hancur tetapi TUHAN membela nikah itu karena Sarah itu tunduk/ada Teladan YESUS = ada TUHAN YESUS Yang mampu menyelamatkan tubuh/nikah dan akan menuju ke pelabuhan damai sejahtera.

        Sekalipun nikah itu terlihat tenang dan diberkati, tetapi kalau isteri tidak tunduk, maka akan berbahaya sebab sekonyong-konyong (istilah dalam injil Matius) angin dapat menghantam bahtera nikah itu dan akan tenggelam. Bagi para isteri, ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius sebab ini merupakan kunci di dalam nikah.
      • Kemudian suami --> Efesus 5 : 25, Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
        Suami memiliki kewajiban dengan mencari uang tetapi kalau suami ini berlaku kasar kepada isterinya = tidak mengasihi isteri = gelap. Suami harus mengasihi isteri seperti diri sendiri (dan jika ditambah dengan srt Kolose) dan jangan berlaku kasar pada isteri. Saya selalu mengulang-ulang ini terutama untuk diriku sendiri, sebab jika isteri itu dibentak, maka bejana itu akan retak, tetapi keretakan ini masih dapat ditutup. Tetapi kalau suami itu memukul isteri, maka bejana itu benar-benar akan pecah; itu sebabnya, bagi para suami, jangan sampai berlaku kasar. Kalau suami mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar, maka ada Teladan YESUS/ada YESUS Yang akan membawa nikah itu sampai pada kesempurnaan.

        Itu sebabnya suami dan isteri harus bekerja sama. Sebab tidak mungkin nikah itu akan menjadi sempurna, jika tidak sampai di pelabuhan damai sejahtera karena kapal itu sudah tenggelam.

      • Kemudian anak-anak --> Efesus 6 : 1 – 3,
        1. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
        2. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
        3. supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

        Anak-anak ini juga menentukan. Sudah selamat, kemudian dibawa ke pelabuhan damai sejahtera sehingga ada kebahagiaan.

      Ada kebahagiaan di dalam nikah/nikah dalam terang yang memiliki dua syarat yaitu:
      • pelita berada pada tempatnya yaitu di atas kaki dian. Kita sudah disucikan oleh Firman Mempelai. Mari! Kedudukan di dalam nikah harus tepat, jangan isteri yang menentukan segala sesuatu tetapi suami.
      • sesudah kedudukannya tepat, maka isteri harus melakukan kewajiban sekalipun ia harus berkorban seperti sumbu yang harus terbakar. Sebab kita menghadapi dua kegelapan yaitu kegelapan gantang/ekonomi dan juga kegelapan yang menghantam nikah/tempat tidur/dosa sex. Tetapi

    kalau ada pelita yang bernyala, maka kegelapan tidak dapat menghantam nikah itu. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Kalau ada terang di dalam rumah tangga, maka akan ada terang di depan orang --> Matius 5 : 16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
    Sesudah suami, isteri dan anak-anak menjadi terang di dalam rumah tangga, maka sekarang keluar dari rumah untuk menjadi terang bercahaya di depan orang --> Efesus 5 : 8,9,
    8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
    9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,


    Di dalam Efesus 5, maka terang ini berbuahkan tiga macam yaitu kebaikan, keadilan dan kebenaran, ini yang harus kita sinarkan di manapun kita berada.
    • Terang kebaikan, bagaimana praktek dari terang kebaikan ini? Yaitu melakukan perbuatan yang baik kepada sesama/jangan merugikan sesama. Mungkin dengan perkataan, kita merugikan orang atau kita menipu orang. Melakukan perbuatan baik dan tidak merugikan sesama, sampai kita dapat membalas kejahatan dengan kebaikan. Jika kita tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain = kita sudah memiliki terang.

      Terang ini akan lebih bersinar jika kita melakukan perbuatan baik sampai terang itu akan menjadi terang benderang yaitu kita membalas kejahatan dengan kebaikan dan ini berarti kita sudah memiliki Terang dari YESUS.
      Membalas kejahatan dengan kebaikan ini, paling sedikit kita berdoa (Mat 5) --> TUHAN tolong dia, TUHAN ampuni dia. Inilah kebaikan yang harus kita sinarkan di mana saja.

    • Terang keadilan:
      • jujur
      • tidak memihak --> kalau salah katakan salah, kalau benar katakan benar. Adil di mana saja.Mulai di dalam rumah tangga, jika kita memiliki anak kita harus berlaku adil. Jangan karena anak kedua pandai sehingga menjadi harapan dari orang tua. Sedangkan anak yang sulung itu nakal, dan kalau terjadi sesuatu, maka si anak ini yang selalu disalahkan. Kita jangan melakukan hal semacam ini sebab tidak baik. Kita harus adil dan jujur.
    • Terang kebenaran, artinya hidup di dalam kebenaran. Di mana saja kita berada, kita harus hidup benar. Contoh: di jalan raya, di toko dlsbnya, di rumah tangga, keuangan harus benar. Mari! Mulai sekarang ini kita memiliki kesempatan untuk bersinar.

    Bagaimana cara TUHAN menyinari kita? Sebab Dia adalah Terang Dunia, kitapun harus menjadi terang dunia lewat Firman di dalam rumah tangga dan di depan semua orang.
    Jika kita sudah hidup dalam kebenaran, barulah kita dapat menjadi senjata kebenaran/hamba kebenaran.

    Roma 6 : 13, Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
    Inilah senjata kebenaran. Hidup dalam kebenaran sehingga menjadi senjata kebenaran/hamba kebenaran dan jika ini ada, maka TUHAN akan membela dan memelihara kita. Tidaklah mungkin TUHAN meninggalkan kita.

    Mazmur 37, inilah kesaksian dari raja Daud. Bukan karena ia adalah seorang raja, tetapi ia mengetahui bahwa orang benar itu tidak pernah ditinggalkan.

    Mazmur 37 : 25, 26,
    25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    Asal kita hidup benar, maka kita diberkati dan dapat menjadi berkat bagi orang lain.

    Bagi kaum muda, istilah dari muda sampai tua = masa depan. Kalau ada terang = ada masa depan. Jika kita memiliki ijazah, maka belum tentu saudara memiliki masa depan sebab di depan, saudara menghadapi kegelapan. Sekalipun saya selalu berdoa supaya saudara dapat lulus S2, S3, tetapi hal ini tidak dapat untuk menghadapi kegelapan. Uang juga tidak dapat menghadapi kegelapan. Yang dapat menghadapi kegelapan hanyalah terang.

    Dunia ini sedang menghadapai kegelapan yaitu:
    • Mesir dulu sudah mengalami kegelapan
    • Waktu YESUS mati, juga terjadi kegelapan

    Nanti kegelapan yang ada di depan kita adalah kegelapan yang dapat diraba yaitu kegelapan dari antikrist. Apakah antikrist ini hendak dihadapi dengan ijazah? Tidak bisa! Itu sebabnya terlebih dahulu kita harus menjadi terang di dalam rumah tangga, kemudian menjadi terang di depan orang.

  3. Matius 5 : 14, Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
    Setelah menjadi terang di dalam rumah tangga, kemudian terang di depan orang, maka selanjutnya kita menjadi terang dunia.

    Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
    Inilah keadaan kita sampai kita menjadi terang dunia. Terang dunia ini harus kita capai sedikit demi sedikit. Setiap kali Firman disampaikan, maka akan ada sinar kemuliaan. Jika sudah menjadi terang dunia/Perempuan dengan terang matahari, bulan dan bintang dan ini berarti:
    • sudah tidak ada dosa
    • tidak bercacat cela sehingga kita ditampilkan sebagai Mempelai Wanita TUHAN.

    Pertanyaannya darimana kita mendapatkan terang matahari, bulan dan bintang, sebab gereja itu digambarkan sebagai wanita, bahkan wanita telanjang seperti Hawa tetapi di dalam ktb Wahyu 12, wanita sudah memiliki terang matahari, bulan dan bintang. Jawabannya ada di dalam tabernakel/dalam sistim penggembalaan/dari ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok. Kita sudah ditebus dan digembalakan oleh TUHAN sehingga kita disinari dengan terang matahari, bulan dan bintang.

    Di dalam tabernakel ada tiga macam alat yaitu:
    • Dulu pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php), sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya/Minggu --> persekutuan dengan ALLAH Roh. Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNYA. Jika kita tekun, maka satu waktu akan menjadi tongkat Harun dan ini berarti kita sudah berada di dalam ruangan maha suci. Tongkat Harun ini akan menjadi mahkota duabelas bintang = urapan maha kudus = karunia-karunia yang sudah sempurna/sudah permanen.

    • Kemudian meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php), untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab yang disertai dengan perjamuan suci --> persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran dan di dalam KorbanNYA. Kalau kita menekuni ibadah pendalaman alkitab, maka satu waktu akan menjadi buli-buli emas yang berisi manna= iman yang sudah permanen = bulan yang berada di bawah kaki Mempelai = kita sudah berada di dalam penebusan yang sepenuhnya sehingga kita tidak dapat tergelincir dan jatuh lagi.

    • Kemudian mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php)dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan --> persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasihNYA. Jika kita tekun, maka kita akan terus menerus berada di dalam kasihNYA, maka satu waktu kita akan tampil sebagai dua loh batu/kasih yang sempurna = matahari . Inilah kita menjadi terang dunia/Mempelai Wanita dengan terang matahari, bulan dan bintang = terang kemuliaan yang kita terima dari sistim penggembalaan.

    Siapa yang harus tergembala? Dimulai dari saya sebagai gembala, semua jabatan seperti rasul, nabi, guru, penginjil dan imam-imam harus tergembala. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.
    Kita sudah ditampilkan sebagai Mempelai/Terang dunia, tetapi kita masih diijinkan untuk mengalami percikkan darah/penderitaan tanpa salah --> Wahyu 12 : 2, Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
    Gereja TUHAN diijinkan untuk menderita tanpa dosa dan penderitaan ini semakin meningkat seperti seorang ibu yang mengandung anak. Pertama mengandung pada bulan yang pertama, kedua sampai bulan ke delapan dan pada bulan kesembilan, merupakan puncak dari penderitaan.

    Pada puncak penderitaan di dalam injil Yohanes 16 dikenal dengan istilah tinggal sesaat dan tinggal sesaat ini adalah waktu yang sangat menentukan. Pada awal-awal penderitaan, kita masih bisa bertahan, tetapi lama kelamaan kita sudah tidak tahan lagi sehingga kita menjadi kecewa dan meninggalkan TUHAN. Atau waktu tinggal sesaat ini kita mengeluh/mengerang seperti seorang ibu yang akan melahirkan. Kalau kita tetap mengerang/mengeluh, maka satu saat bayi itu akan lahir tetapi kalau kita menjadi kecewa, maka bayi itu tidak akan dapat lahir.

    Yohanes 16 : 19 – 21,
    19. Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
    20. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
    21. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
    Tinggal sesaat = penderitaan yang semakin memuncak dan ini memang diijinkan oleh TUHAN.

Tinggal sesaat ini memiliki dua jalan yaitu:

  • gagal sehingga menjadi kecewa, putus asa sehingga meninggalkan pelayanan
  • mengerang/mengeluh = menyembah dan menyerah sepenuhnya kepada TUHAN seperti ibu yang berteriak pada saat akan melahirkan anak.

Hasil dari kita mengerang/mengeluh adalah:

  1. bayi dilahirkan, dan ini berarti pembaharuan/lahir baru. Kalau kita mengerti, maka di dalam penderitaan inilah yang mempercepat pembaharuan; tetapi kalau di dalam penderitaan, kita mengomel, kecewa, maka bayi tidak akan pernah lahir. Pembaharuan/lahir baru ini adalah kehidupan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti TUHAN YESUS.

    Arti pembaharuan, kalau kita belajar dari ibu yang hamil adalah:
    • paling sedikit kita bersabar menunggu waktu dari TUHAN. jika TUHAN belum menolong kita, maka kita harus melatih diri agar dapat bersabar.
    • tidak egois tetapi rela berkorban sampai berkorban nyawa; sebab melahirkan bayi itu = berkorban nyawa --> bisa bayi yang meninggal/ibunya yang meninggal.
    • kuat hati, sebab kalau kita lemah, maka kita tidak dapat melahirkan. Semoga kita dapat mengerti.
  2. kebahagiaan, kelahiran baru/pembaharuan serta kebahagiaan ini tidak dapat dipisahkan. Sebab kalau manusia daging ini diubahkan menjadi manusia yang rohani, sudah dapat dipastikan akan menjadi bahagia. Semakin kita diubahkan, semakin kita merasa bahagia.

Mengapa kita sering merasa sedih sehingga tidak berbahagia? Karena kita mempertahankan daging dengan segala keinginannya. Tetapi kalau daging ini dibakar/diubah menjadi manusia yang rohani, semakin kita diubah, semakin kita akan merasa berbahagia sampai satu waktu jika YESUS datang yang keduakalinya, kita akan diubahkan menjadi sama denganNYA = puncak kebahagiaan = masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

Inilah saudaraku! Sekalipun kita sudah berada di dalam terang, tetapi kita masih diijinkan untuk menderita sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk menyembah TUHAN --> ada keubahan hidup dan juga ada kebahagiaan. Tetapi kalau kita berada di dalam gelap, maka kita akan hancur.

Filipi 3 : 20, 21,
20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Mengubah tubuh sampai menjadi sama mulia dengan YESUS. semakin kita diubahkan, kita akan menjadi semakin berbahagia sampai terakhir kita mencapai puncak kebahagiaan yaitu masuk pesta nikah Anak Domba. Kita kembali ke firdaus/kerajaan seribu tahun damai, sesudah itu masuk kerajaan surga kekal/Yerusalem Baru kota di atas gunung bersama dengan YESUS selama-lamanya di dalam kebahagiaan kekal.

Inilah kunci hidup kita. Itu sebabnya mari! Sekarang ini kita menjadi:

  • terang di dalam rumah tangga
  • terang di depan orang sampai kita menjadi
  • terang dunia. Sekalipun masih ada penderitaan, tetapi kita jangan berputus asa tetapi harus mengeluh/mengerang = menyembah = menyeru Nama YESUS sehingga akan ada keubahan dan kebahagiaan.Bukan hanya keubahan dan kebahagiaan di saat bayi dilahirkan. Arti dari bayi dilahirkan adalah masalah yang besar/hidup mati sudah selesai.

Mari saudaraku! Sekarang ini mungkin masalah kita terlalu besar yaitu menyangkut mati hidup = sesuatu yang mustahil bagi kita, tetapi kalau kita mengerang/mengeluh seperti ibu yang akan melahirkan bayi, maka TUHAN dapat menyelesaikan semuanya. Apapun yang menjadi masalah kita, kita berseru kepada TUHAN dan TUHAN akan menolong kita semua.

TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Maret 2017 (Minggu Siang)
    ... liar kuda yang terlepas dari kandang --berbuat dosa sampai puncaknya dosa-- tidak bisa dipegang dan ditunggangi lagi. Ketika bangsa Israel menyembah patung di bawah kaki gunung Sinai mereka benar-benar seperti kuda yang terlepas dari kandang. Kalau bangsa kafir bisa diikutsertakan dan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir itu merupakan anugerah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Juni 2015 (Senin Sore)
    ... busuk yaitu perbuatan daging atau dosa. Kalau garam sudah tawar--tidak asin lagi-- maka ikan akan busuk. Jika ikan diberi garam yang asin akan tahan lama. Galatia - Perbuatan daging telah nyata yaitu percabulan kecemaran hawa nafsu penyembahan berhala sihir perseteruan perselisihan iri hati amarah kepentingan diri sendiri percideraan roh pemecah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Februari 2010 (Sabtu Sore)
    ... permanen sempurna. Bejana tanah liat jika tidak mau diisi dengan firman akan diisi dengan dosa dan buli-buli tersebut akan hancur. Dalam Markus - ada dosa yang membuat tanah liat hancur Markus kusta dosa kebenaran diri sendiri. Artinya menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain orang yang tidak pernah bertobat tetapi tetap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Maret 2014 (Kamis Sore)
    ... menjadikan rumah Tuhan menjadi pasar. Tanda pasar adalah murah tanpa tahbisan yang benar ramai sukacita daging tanpa firman pengajaran yang benar mencari keuntungan jasmani. Roh jengkel marah tanpa kasih. Matius Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah Hosana bagi Anak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2018 (Rabu Sore)
    ... dan kebencian lalu terlepas dari semua dosa barulah kita menjadi anak-anak Allah--Dia adalah Bapa bagi anak yatim. Kita rela sengsara daging untuk mengaku dosa berhenti berbuat dosa terlepas dari dosa dan tidak berbuat lagi. Setelah rela sengsara daging untuk melakukan kehendak Bapa di sorga--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kalau sudah taat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... dalam kekerasan dan kenajisan. Tetapi di dalam rumah Tuhan juga terjadi. ' pertama' tubuhnya daging. ' kedua' jiwanya pikiran daging. ' ketiga' rohnya perasaan daging. Kalau tubuh jiwa dan rohnya daging benar-benar akan tampil sama seperti binatang buas antikris yang akan dibinasakan selama-lamanya. Tuhan tidak rela kalau manusia ciptaanNya termasuk anak Tuhan dan hamba Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... Hati-hati Orang yang tidak percaya Yesus akan dihukum. Siapa yang tidak percaya Yesus Kehidupan yang memang tidak mau percaya Yesus sekalipun sudah mendengar firman dan kesaksian. Orang yang dulunya percaya Yesus tetapi akhirnya gugur dari iman karena sesuatu terutama perkara jasmani pekerjaan sekolah jodoh. Ini banyak terjadi. Dan juga gugur dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Februari 2015 (Sabtu Sore)
    ... pekuburan. Pekuburan artinya perpanjangan tangan maut. Bagi kita sekarang artinya secara jasmani adalah diskotik gedung bioskop dan sebagainya. Seperti babi-babi. Lukas Lalu keluarlah setan-setan itu dari orang itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. Seperti penjaga babi. Lukas Setelah penjaga-penjaga babi itu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Mei 2018 (Jumat Sore)
    ... dua yang sanggup menyucikan hati dari segala kejahatan kenajisan kepahitan--iri benci dan sebagainya-- sehingga kita memiliki hati yang suci. Kalau hati kita suci kita bisa melihat Tuhan. Matius . Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Jadi lewat doa penyembahan yang didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 November 2012 (Kamis Sore)
    ... dengan muka di awan-awan yang permai sampai masuk kerajaan Surga yang kekal. Praktek sehari-hari pengalaman kematian kebangkitan dan kemuliaan Pengalaman kematian dalam tabernakel menunjuk halaman tabernakel . Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.