Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Ay 24 --> merupakan penampilan YESUS sebagai Gembala Agung Yang berkuasa untuk menjaga domba-domba/kita supaya jangan tersandung, terjatuh, tertinggal pada saat YESUS datang dan sekaligus menuntun/membawa kita untuk menjadi kehidupan yang tidak bercacat cela/yang tidak bernoda yaitu menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Bagaimana proses supaya kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita? Prosesnya adalah YESUS sebagai Gembala Agung Yang menuntun kita untuk masuk dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kegerakkan penyempurnaan dari gereja TUHAN. Di dalam perj.lama, kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir sebagai Yosua yang masuk ke tanah Kanaan yaitu perjalanan terakhir dari bangsa Israel/gereja TUHAN.
Yosua 3 : 1 – 6,
1. Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
2. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
4. hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
5. Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.
Jadi, kegerakkan hujan akhir ini digambarkan sebagai Yosua yang menyeberangi
S.Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan/tanah perjanjian dan
dipimpin oleh tabut perjanjian. Dulu tanah Kanaan ini berada di Timur- Tengah,
nanti menuju Kanaan Samawi Yerusalem Baru.
Apa arti dari tabut perjanjian? Tabut perjanjian di dalam tabernakel berada pada puncak tabernakel dan merupakan alat yang terpenting dan memiliki dua bagian yaitu:
Mempelai ini belum terjadi, tetapi sekarang tabut perjanjian ini baru menunjuk pada kabarnya yaitu ‘Kabar Mempelai’ agar kita dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Jadi kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir adalah kegerakkan yang dipimpin oleh Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Saya selalu menguang-ulang pemberitaan ini yaitu ada dua pemberitaan injil yaitu injil tentang keselamatan/Firman penginjilan (Efesus 1 : 13) yaitu Firman yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali, IA mati di kayu salib untuk membawa orang-orang berdosa percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Firman penginjilan ini untuk menambah kuantitas/jumlah anggauta Tubuh Kristus/Mempelai Wanita, sebab jumlah dari Mempelai Wanita ini haruslah tepat/sesuai dengan kehendak TUHAN. Sebagai contoh: jari tangan kita haruslah lima, tetapi kalau berjumlah empat, maka itu berarti belum sempurna. Jadi Firman penginjilan itu penting untuk menambah jumah orang-orang berdosa, percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Itu sebabnya kita tidak boleh menghina penginjilan sebab penting.
Tetapi belumlah cukup dengan kuantitas harus menjadi kualitas, itu sebabnya
ada yang kedua yaitu cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/Firman pengajaran
Mempelai yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang keduakali sebagai Raja
di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga untuk menyempurnakan tubuh
Kristus/sidang jemaat. Kehidupan yang sudah selamat akan disempurnakan = menambah
kualitas dari sidang jemaat sampai menjadi sempurna seperti YESUS = menjadi
Mempelai Wanita TUHAN dan ini yang
disebut dengan Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai. Inilah dua bentuk
dari pekabaran injil.
Di bagian atas diterangkan tentang kegerakkan Roh.Kudus hujan awal dan disebut dengan Firman penginjilan untuk menambah jumlah --> di mulai dari TUHAN YESUS – dua belas murid – tujuhpuluh murid, kemudian pada saat Petrus berkhotbah bertambah menjadi tigaribu orang – limaribu orang – sampai kita sekarang.
Kemudian kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir yaitu kegerakkan dalam Firman pengajaran/Kabar Mempelai untuk menambah kualitas dari sidang jemaat sampai menjadi sempurna seperti YESUS. Ini yang sekarang harus kita ikuti.
Tadi di dalam srt Yudas 1 : 24, Gembala Agung menudungi kita/menjaga kita supaya kita tidak tersandung, dan juga membawa kita ke dalam kesempurnaan = menuntun kita masuk ke dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan dalam Firman pengajaran/Kabar Mempelai.
Kita harus berhati-hati sebab di dalam alkitab sudah ada contoh ada kegerakkan/ibadah pelayanan yang tidak dipimpin oleh tabut perjanjian/tidak ada pembukaan Firman dan ibadah semacam ini disebut dengan kegerakkan/ibadah pelayanan yang nekat.
Bilangan 14 : 44, 45,
44. Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
45. Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.
Mereka nekat naik ke puncak gunung untuk menyerang tetapi Musa dan tabut perjanjian berada di bawah. Jadi ibadah pelayanan/kegerakkan rohani tanpa tabut perjanjian/tanpa Firman pengajaran, hanya akan menimbulkan kekalahan/kalah terhadap musuh/kalah terhadap dosa sehingga akan menambah dosa sebab dosa-dosa lama berkembang lagi.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara berada di dalam penggembalaan masimg-masing,
kalau di dalam pelayanan tanpa ada tabut perjanjian/tanpa ada pembukaan Firman,
maka saudara hanya akan menerima kekalahan dan sidang jemaat akan tercerai berai
bahkan kerohanian mereka menjadi merosot.
Kalau kita mengikuti fellow-ship/ibadah persekutuan tanpa pembukaan Firman,
maka kita pulang hanya dengan kekalahan dan tidak ada gunanya bahkan rugi.
Dan juga bagi sidang jemaat, jika datang ke ibadah persekutuan tanpa ada pembukaan
Firman, maka saudara pulang akan mengalami kekacauan --> rumah tangga bahkan
nikah menjadi kacau balau. Semakin kita beribadah, akan semakin tercerai berai.
Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita mau mencapai kesempurnaan, maka kita harus melewati kegerakkan hujan
awal, tetapi harus dilanjutkan dengan dituntun oleh kegerakkan hujan akhir/kegerakkan
di dalam tabut perjanjian/pembukaan Firman pengajaran tetapi jarak dengan tabut
itu harus sesuai dengan aturan.
Yosua 3 : 4, hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Apa arti dari duaribu hasta? Duaribu ini menunjuk pada ruangan suci yang memiliki
ukuran --> p = 20, l = 10, t = 10, jadi isi = 20 x 10 x 10 = 2000.
Jadi jarak duaribu hasta dengan tabut perjanjian, untuk sekarang berarti kita
berada di dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kita hidup di dalam ruangan
suci/kandang penggembalaan. Dulu di dalam ruangan suci ada tiga macam alat dan
untuk sekarang adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi, kita masuk dalam kepenuhan Roh.Kudus hujan akhir ini, bukan berarti kita ikut kesana dan kemari, bukan! Tetapi yang harus kita lakukan adalah terlebih dahulu kita bertekun di dalam penggembalaan. Saya selalu mengatakan apa yang dikatakan oleh alm.bpk pdt In Juwono dan alm.bpk.pdt Pong Dongalemba, bahwa ibadah kebangunan rohani merupakan kelimpahan dari apa yang ada di dalam sidang jemaat. Bukan di dalam sidang jemaat kosong, kemudian kita keluar untuk mengadakan ibadah kebangunan rohani, maka akan habis. Hal ini sangat saya takutkan sebab hal ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.Tetapi kalau berkelimpahan, harus dibawa keluar sebab kalau tidak dibawa keluar = egois, akan merugikan sebab akan meledak.
Jadi, awal dari ibadah kebangunan rohani adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok sebab ini merupakan kebangunan rohani yang sesungguhnya sebab sesudah kita diberkati di dalam kelimpahan Firman, kita harus membawanya keluar. Semoga kita dapat mengerti.
Di luar sistim penggembalaan/di luar angka duaribu, kita akan menemukan jalan buntu dan jalan yang penuh dengan sandungan sehingga akan menjatuhkan kita. Bahkan di luar angka duaribu yang positif ini, ada angka duaribu yang lain/yang negatif yaitu duaribu ekor babi yang hanya mengarah kepada kegerakkan kenajisan/Babil/duaribu ekor babi yang mati lemas. Babi ini diternakkan, berarti kenajisan itu bertambah-tambah. Ini merupakan hal yang benar-benar serius; itu sebabnya kita harus mempertahankan duaribu yang positif sebab ini merupakan kebangunan rohani yang sesungguhnya.
Yosua 3 : 4, hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu." Kalau kita tergembala, maka kita akan menemukan jalan yang baru = dalam penggembalaan, Gembala Agung akan menuntun kita ke jalan yang baru. Itu sebabnya bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara harus terlebih dahulu tergembala dengan bertekun di dalam penggembalaan supaya saudara jangan menemukan jalan yang penuh dengan sandungan dan jalan buntu yaitu jalan yang penuh dengan kenajisan/kegerakkan di dalam kenajisan.
Di dalam penggembalaan kita akan menemukan jalan yang lain/jalan yang baru, artinya:
Sekarang, bagaimana sikap kita terhadap tabut perjanjian? Kita harus memiliki
sikap yang positif --> Yosua 3 : 3, 6,
3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah
kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang
memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya
–
6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian
dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian
dan berjalan di depan bangsa itu.
Jadi sikap yang positif dari kita terhadap tabut perjanjian ini adalah, kita hanya boleh: -) melihat -) mengikuti dan -) mengangkat/memikul tabut perjanjian itu.Yang lain tidak boleh kita lakukan. Inilah sikap terhadap Kabar Mempelai yang diwahyukan oleh TUHAN kepada Musa ketika Musa menerima dua loh batu dan tabernakel di atas G.Sinai. Kemudian rasul Paulus juga menerima wahyu dari TUHAN sebab ia sering mengajarkan tentang kerajaan surga/tentang Mempelai/Kabar Mempelai. Juga diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt v Gessel untuk dapat menyusun 66 kitab dari alkitab ke dalam susunan dari tabernakel.
Bagaimana sikap kita terhadap Firman yang diwahyukan oleh TUHAN dari jaman ke jaman? Sebab yang boleh hanyalah melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul. Orang Israel pernah mengangkat tabut perjanjian ini dengan menaikkannya ke dalam pedati, sebab hal ini pernah dilakukan oleh orang Filistin ketika mereka mengembalikan tabut perjanjian yang mereka bawa ketika bangsa Israel kalah berperang dengan mereka. Dan akibatnya pedati itu tergelincir.
Apa arti dari melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul?
Ada sikap yang lain yaitu sikap yang negatif --> 2 Samuel 6 : 2,
3, 6, 7,
2. Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh
rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut
dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
3. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya
dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab,
mengantarkan kereta itu.
6. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya
kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
7. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana
karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Bangsa Israel meniru bangsa Filistin. Dulu orang Filistin mengalahkan bangsa Israel dan mereka merampas tabut perjanjian, tetapi karena di Filistin terjadi kekacauan, maka mereka mengirim tabut perjanjian kembali dengan menaikkan tabut itu ke atas kereta. Kemudian sekarang, raja Daud berpikir daripada susah-susah memikul/mengangkat tabut itu karena berat, lebih baik dinaikkan ke atas kereta supaya lebih cepat.
Dinaikkan keatas kereta =
Bagi siswa/i Lempin-El, sesudah tamat dari Lempin-El ini, maka harus dilanjutkan dengan sekolah di bawah Kaki TUHAN, saudara jangan menambah/mengurangi, sebab ini bagaikan saudara mengulurkan tangan = teledor sehingga mati rohani. Cukup dengan belajar dibawah Kaki TUHAN yaitu melihat, mengikuti dan memikul tabut sebab apa yang berasal dari TUHAN tidak boleh ditambah/dikurangi dan ini sungguh-sungguh merupakan hal yang serius. Periksa sampai di sini!!!!!
Jadi sifat yang negatif adalah:
Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan ikut-ikutan tergelincir dan teledor tetapi kita tetap berada pada sikap yang positif yaitu kita hanya melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul tabut dan ini sudahlah cukup untuk membawa kita masuk ke Kanaan Samawi/Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita sudah melihat, mengikuti dan memikul tabut perjanjian, maka akan ada hasilnya yaitu:
Perjamuan suci merupakan bukti bahwa IA sanggup/TUHAN bergumul dan tidak membiarkan kita bergumul sendiri. TUHAN bergumul bersama kita untuk menyelesaikan segala masalah kita/segala dosa kita sampai menjadikan kita menjadi Mempelai Wanita yang sempurna.
Bagi kaum muda! Untuk masa depanmu, saudara tidak pernah dibiarkan sendiri asal ada tabut perjanjian sehingga ada:
Perjamuan suci, biarlah menguatkan kita kembali sebab TUHAN sudah menyelesaikan semuanya, bukan hanya masalah dan dosa-dosa yang sudah diselesaikan tetapi sampai kita menjadi Mempelai Yang sempurna agar layak menyambut kedatanganNYA Yang kedua kalinya.
Mazmur 27 : 14, Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Jika kita kuat dan teguh hati, maka kita dapat menantikan kedatangan TUHAN,
kita tidak akan tersandung lagi tetapi kita akan terangkat bersama-sama dengan
Dia selama-lamanya.
Mari! Sekarang ini TUHAN mau melihat bagaimana:
TUHAN memberkati.
1