Kami masih tetap membahas srt Yudas 1 ay 24 dan 25 yang merupakan penutup dari
srt Yudas -> Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang
membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia
adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang
dan sampai selama-lamanya. Amin.
Inilah penutup dari srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada
tudung kulit lumba-lumba. Tudung ini berarti naungan kasih TUHAN kepada gereja
yang benar supaya kita tidak tersandung atau kita menjadi sandungan.
Kita sudah mempelajari penyebab-penyebab dari sandungan yaitu keras hati dan
juga pikiran daging dan juga macam-macam sandungan yaitu sandungan dari luar
terutama kekayaan berupa emas dan perak yang jasmani dan juga sandungan dari
dalam yaitu dari diri kita sendiri dan ini merupakan sandungan yang terbesar
sebab mata, kaki dan tangan dapat menjadi sandungan dan juga kita sudah mempelajari
cara supaya kita bebas dari sandungan yaitu kita harus memiliki dua loh batu.
Jika kita memiliki dua loh batu, maka kita tidak akan pernah menjadi batu sandungan
atau menjadi sandungan. Kita harus memiliki dua loh batu yaitu kasih kepada
TUHAN dan juga kasih kepada sesama dan ini berarti kita akan terbebas dari sandungan.
Kita akan mempelajari lagi cara supaya kita tidak menjadi batu sandungan dengan
membaca di dalam srt 1 Petrus 2 : 6, 7,
6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan
di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa
yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi
batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Di sini jelas tertulis supaya kita bebas dari menjadi sandungan maka kita harus
percaya kepada Batu Penjuru/memiliki Batu Penjuru yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan = Kristus Yang dikorbankan.
Bagaimana caranya kita dapat memiliki Batu Penjuru sebab Batu Penjuru
ini dikaitkan dengan empat hal yaitu:
- Mazmur 118 : 19 – 23,
19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya,
hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
20. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
21. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi
keselamatanku.
22. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
23. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Di dalam ayat-ayat di atas ini dituliskan tentang Batu Penjuru yang sebenarnya
Batu ini adalah Batu yang mahal tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan.
Batu Penjuru ini, di dalam ay 19 dikaitkan dengan pintu gerbang kebenaran/pintu
gerbang keselamatan. Dan di dalam tabernakel menunjuk pada pintu gerbang (http://www.gptkk.org/gerbang.php).
Kerajaan surga diperlihatkan oleh TUHAN kepada Musa, kemudian TUHAN memerintahkan
agar Musa membuat miniatur kerajaan surga di bumi dan itulah tabernakel yang
memiliki pintu gerbang, itulah pintu gerbang kebenaran/pintu gerbang keselamatan.
Jadi apa yang menjadi praktek dari kita memiliki Batu Penjuru? Prakteknya
adalah kita harus masuk kedalam pintu gerbang keselamatan/pintu gerbang
kebenaran.
Apa artinya kita masuk ke dalam pintu gerbang?
Yohanes 3 : 16, 17,
16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
17. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Jadi, masuk ke dalam pintu gerbang berarti kita percaya/beriman kepada YESUS.
Bagaimana caranya kita dapat beriman yang benar/percaya dengan benar kepada
YESUS, sebab pintunya adalah pintu yang benar? Kita sudah sering membacanya,
tetapi tidaklah mengapa kita membacanya kembali yaitu di dalam srt Roma
10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus. Jadi iman timbul dari mendengar Firman TUHAN/Firman
yang diurapi Roh Kudus/Firman Kristus dan dihari-hari ini harus jelas.
Kalau kita sudah memiliki Batu Penjuru sehingga kita tidak menjadi batu sandungan
maka praktek pertama adalah iman kepada YESUS lewat mendengarkan Firman. Dan
disaat-saat kita mendengarkan Firman inilah yang menentukan nasib kita apakah
kita menjadi batu sandungan atau tidak. Kita harus berhati-hati, sebab kita
sudah mendengar bahwa batu/dosa sandungan ini = dosa Babel yang akan ditenggelamkan/binasa
untuk selama-lamanya. Dan juga Batu Penjuru ini dapat menjadi batu sandungan
bagi orang yang tidak percaya.
Sikap yang benar dalam mendengarkan Firman -> Mazmur 118 : 19,
Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya,
hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
- bukakanlah/terbuka dan apa yang harus terbuka di saat kita mendengarkan
Firman? Hati yang harus terbuka sebab ini merupakan sikap yang benar,
kita masuk pintu gerbang/selamat atau kita menjadi batu sandungan sehingga
akan hilang untuk selama-lamanya -> 2 Korintus 6 : 11 –
13,
11. Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu,
hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
12. Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami
hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13. Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku
--: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Ay 11 -> Berbicara terus terang ini harus dimulai dari hamba TUHAN
kalau ia mau pintu keselamatan terbuka ditengah-tengah sidang jemaat sekalipun
menyangkut dosa. Jangan di turuti untuk tidak berbicara terus terang sebab
nanti dikuatirkan sidang jemaat akan keluar. Jika sidang jemaat ingin
keluar, terserah mereka, yang penting kita terbuka hati dalam menyampaikan
Firman TUHAN dengan terus terang sesuai dengan kehendak TUHAN apapun risikonya,
jangan ditutup-tutupi. Inilah sikap yang benar dalam mendengarkan Firman
TUHAN dan dimulai dari seorang hamba TUHAN.
Ay 12 -> ini yang seringkali salah di dalam gereja TUHAN. Sebab kalau
untuk menyanyi, tersedia waktu yang banyak tetapi kalau untuk Firman TUHAN,
maka waktu itu dibatasi = tempat yang sempit bagi Firman TUHAN.
- Ay 13 -> bukalah hati selebar-lebarnya, artinya:
- Hamba TUHAN membuka hati untuk memeriksa Firman dengan sungguh-sungguh
dan juga memberitakan Firman dengan terus terang sesuai kehendak TUHAN.
- Demikian juga dengan sidang jemaat yang mendengarkan Firman, harus
membuka hati, artinya mendengarkan Firman dengan suatu kerinduan sebab
jika hati merindu, maka tidak dapat diganti/dihalangi oleh yang lain.
Jadi kita datang beribadah di gereja itu dimulai dengan berdoa di
rumah agar TUHAN membukakan FirmanNYA untuk kelanjutan hidup kita
supaya kita jangan tersandung. Selain dengan kerinduan, maka kita
harus mendengarkan Firman dengan suatu kebutuhan. Jika kita mendengarkan
Firman dengan suatu kebutuhan, maka kita tidak akan pernah merasa
bosan, tidak mengantuk. Seperti yang sering saya katakan: pagi, siang
dan malam kita selalu makan nasi, tetapi mengapa kita tidak pernah
merasa bosan? Sebab nasi itu merupakan suatu kebutuhan. Demikian juga
dengan mendengarkan Firman, jika Firman merupakan suatu kebutuhan,
maka kita tidak akan pernah merasa bosan sekalipun terus diulang-ulang.
Inilah sikap yang benar untuk masuk ke dalam pintu keselamatan.
- Ay 21 -> kita mendengarkan Firman dengan hati bersyukur,
artinya:
- tidak terpaksa
- tidak mengomel
Jika kita mendengarkan Firman dengan hati yang bersyukur, maka kita
akan dipuaskan sebab kita percaya, mengerti dan yakin pada Firman. Dipuaskan
= diselamatkan. Kalau hati puas, maka itu berarti kita berada di dalam
keselamatan/kebenaran. Inilah Batu Penjuru yang dikaitkan dengan pintu
gerbang. Semoga kita dapat mengerti.
Lawan kata dari dipuaskan adalah muak. Kita harus berhati-hati sebab kalau
kita sudah merasa muak terhadap Firman, maka itu berarti kita keluar dari
pintu gerbang keselamatan dan masuk ke dalam pintu gerbang yang lain yaitu
pintu gerbang maut. Kita harus berhati-hati disaat-saat kita mendengarkan
Firman sebab ini yang menentukan nasib hidup kita, apakah kita mau menjadi
batu sandungan atau kita sungguh-sungguh bersama dengan TUHAN -> Mazmur
107 : 18, mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah
sampai pada pintu gerbang maut.
Makanan = makanan yang rohani. Kalau secara jasmani, orang yang kalau sudah
tidak mau makan lagi sekalipun dipaksa tetapi tidak mau dan tidak dapat lagi
makan, jangan-jangan sudah mau meninggal dunia/pintu gerbang maut secara jasmani.
Tetapi kalau makanan secara rohani, kita merasa bosan, maka itu berbahaya
sebab itu berarti kita terkeluar dari pintu gerbang keselamatan dan masuk
ke pintu gerbang maut/kebinasaan = neraka.
Sebagai timbal baliknya, kalau seorang hamba TUHAN sudah bosan memeriksa Firman
dan juga bosan menyampaikan Firman, ini juga berbahaya sebab itu berarti sudah
berada di depan pintu gerbang maut. Itu sebabnya kita harus menjaga sikap
supaya tidak menjadi batu sandungan, maka kita harus memiliki Batu Penjuru/Korban
Kristus dengan praktek kita masuk ke dalam pintu gerbang yaitu:
- mendengarkan Firman dengan sikap yang benar dan sungguh-sungguh.
- terbuka hati.
- dan bersyukur sehingga kita akan merasa puas/selama-lamanya bersama
dengan TUHAN dan lawan katanya adalah kita akan binasa untuk selamanya
sebab kita merasa muak. Semoga kita dapat mengerti.
- Matius 21 : 41, 42,
41. Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat
itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain,
yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."
42. Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab
Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:
hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Jadi kalau kita dapat mendengarkan Firman, dan kita menjadi puas, maka itu
merupakan suatu keajaiban/perbuatan ajaib di mata kita dari TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti. Jadi YESUS sebagai Batu Penjuru Yang dikaitkan
dengan kebun anggur. Kita sudah mengetahui bahwa air anggur ini berbicara
tentang darah yang di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran
(http://www.gptkk.org/mkb.php).
Di dalam injil Yohanes 19, bagaimana YESUS berada di atas kayu salib sebelum
IA mati, maka YESUS/Batu Penjuru harus terlebih dahulu meminum anggur asam
untuk memberikan anggur yang manis kepada manusia. Jadi YESUS Yang disalibkan/Korban
Kristus memiliki hubungan dengan pintu gerbang = IA membuka pintu gerbang
surga sehingga merupakan suatu keajaiban jika kita dapat mendengarkan Firman
sampai kita merasa puas dan kita akan masuk ke dalam pintu keselamatan/pintu
gerbang surga. Sebab banyak orang yang mendengarkan Firman kemudian mereka
mengutuk Firman.
Yohanes 19 : 28 – 30,
28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku
haus!"
29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Anggur asam = dosa manusia yang pahit dan getir dan yang dicampur dengan
empedu. Waktu YESUS berada di atas kayu salib, sebelum IA mati, maka IA harus
terlebih dahulu meminum anggur asam, kemudian IA berkata ‘sudah selesai’
dan ini berarti YESUS/Korban Kristus menyelesaikan/menanggung segala dosa-dosa
manusia yang membuat kehidupan manusia menjadi pahit dan getir dan menggantikannya
dengan anggur yang manis = memberikan kesempatan manusia untuk mendapatkan
anggur yang manis/kesukaan surga/kebahagiaan surga.
Tidak ada yang dapat memberikan kebahagiaan surga/anggur yang manis sebab
di dunia ini yang ada hanyalah anggur asam; dosa ini hanya dapat membuat manusia
menjadi tidak berbahagia. Saya selalu mengatakan kepada kaum muda agar saudara
jangan tertipu dengan ajakan untuk berpesta sex atau berpesta narkoba ->
katanya “berpesta” tetapi sesungguhnya itu merupakan tipuan dari
setan. Setan ini tidak dapat membuat manusia berpesta, tetapi justru membuat
hidup manusia menjadi pahit, getir dan menderita dan keadaan manusia seperti
inilah yang harus diminum/diselesaikan oleh YESUS Yang merupakan satu-satunya
cara, sebab kebahagiaan surga ini tidak dapat dibeli dengan uang tetapi harus
diminum oleh YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana praktek dari kehidupan yang memiliki Batu Penjuru yang dikaitkan
dengan buah anggur/kebahagiaan?
Prakteknya adalah: bertobat yang dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban
bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php)->
-). mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama = salib. Dan jika diampuni,
jangan berbuat dosa lagi = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Jika kita mengaku dosa tetapi kita berbuat lagi, maka itu berarti kita belum
bertobat.
-). mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Untuk hal ini banyak orang
yang kurang melakukannya sebab ia tidak dapat melupakan dosa orang lain dan
jika terjadi seperti ini, maka itu berarti kehidupan itu belum bertobat sepenuhnya.
Bertobat ini menghasilkan anggur kebahagiaan dari surga.
Mazmur 32 : 1 – 5,
1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi!
2. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan
yang tidak berjiwa penipu!
3. Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh
sepanjang hari;
4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi
kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
5. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,"
dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a
Ay 3 -> selama aku berdiam diri = tidak mau mengaku dosa dan juga tidak
mau mengampuni = tulang-tulangku menjadi kering/sum-sumku menjadi kering =
kering rohani sehingga tidak memiliki kebahagiaan.
Sum-sum ini berada di tulang belakang/tulang punggung tetapi justru banyak
yang menjadi kering.
Tulang punggung ini adalah:
- gembala yang tidak mau mengaku dosa kepada sidang jemaat sebab merasa
gengsi.
- suami yang tidak mau mengaku dosa kepada isteri sebab merasa gengsi.
Inilah pimpinan-pimpinan yang tidak mau mengaku dosa/sum-sum menjadi kering
karena tidak mau mengaku dosa karena merasa gengsi. Jika sudah kering
akan menjadi rapuh/kropos dan akan ambruk.
Jika seorang gembala menjadi kering, maka penggembalaannya akan ambruk dan
juga jika seorang suami yang kering, maka rumah tangganya akan ambruk. Dan
ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Jadi sangatlah jelas, orang yang mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain
= anggur yang manis = kebahagiaan surga yang tidak dapat dibeli di manapun.
Itu sebabnya, mari! Kita bertobat. YESUS sebagai Batu Penjuru Yang dikaitkan
dengan buah anggur/ada darah. Sesudah kita masuk dalam pintu gerbang/ada keselamatan,
segera ada mezbah korban bakaran/bertobat. Semoga kita dapat mengerti.
- Kisah rasul 4 : 11, 12,
11. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu
kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
12. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Jadi YESUS sebagai Batu Penjuru, dikaitkan dengan Nama YESUS.
Tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.
Apa arti dari Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu Penjuru? sebab ini berbicara
tentang dua hal yaitu:
- Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu penjuru di dalam tabernakel menunjuk
pada kolam pembasuhan (http://www.gptkk.org/bejana.php)
dan untuk sekarang adalah baptisan air. Matius 28 : 19,
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Jadi baptisan air ini dikaitkan dengan Nama YESUS -> baptiskan dalam
Nama Bapa = TUHAN, Anak = YESUS, Roh Kudus = Kristus = TUHAN YESUS Kristus.
Inilah Nama TUHAN di dalam kitab perjanjian baru dan Nama ini yang kita
kenal di dalam injil Matius 1, waktu malaikat datang kepada Yusuf dan
berkata jangan takut untuk mengambil Maria sebagai isterimu sebab Anak
Yang dikandungnya itu berasal dari Roh Kudus dan hendaklah engkau memberikan
nama YESUS.
Di dalam kitab perj.lama, Nama TUHAN itu banyak yaitu Yahwe, Yehova, tetapi
semuanya ini sama sebab sekarang ini Nama itu sudah digenapi di dalam
kitab perj.baru yaitu TUHAN YESUS Kristus dan Nama inilah yang kita kenal.
Kisah rasul 2 : 38, Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.
Dalam ayat ini ditulis dalam Nama YESUS Kristus. Tekanannya pada Nama
YESUS.
Kisah rasul 8 : 16, Sebab Roh Kudus belum turun
di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam
nama Tuhan Yesus.
Jadi kalau semuanya dilengkapkan/dijumlahkan menjadi TUHAN YESUS Kristus.
Itu sebabnya kita jangan menjadi bingung dengan Nama TUHAN, sebab di dalam
kitab perj.lama dikatakan Yahwe, Yehova tetapi di dalam kitab perj.baru
sudah digenapkan -> namakanlah Dia YESUS. Jadi baptisan air dalam Nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus dan ini yang benar.
Inilah YESUS sebagai Batu Penjuru yang dikaitkan dengan Nama YESUS yang
di dalam tabernakel menunjuk kolam pembasuhan/baptisan air.
Bagaimana pelaksanaannya, coba saudara meneliti waktu saudara dulu dibaptis
apakah sudah benar atau tidak? Sebab pelaksanaan baptisan air yang benar
haruslah lengkap yaitu di dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus -> TUHAN
YESUS Kristus. Kemudian kita dibaptis seperti YESUS dibaptis, jangan seperti
orang lain dibaptis -> Matius 3 : 15, 16,
15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak
Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun
ke atas-Nya,
Ay 15 -> ‘menggenapkan seluruh kehendak Allah’. Kita dibaptis
untuk menggenapkan Firman dan kita dibaptis seperti YESUS dibaptis.
Ay 16 -> ‘Yesus segera keluar dari air’.
Sejauh mana keluar dari air? diterangkan di dalam srt Roma 6, ayat menerangkan
ayat; bukan diterangkan dengan pendapat manusia, sebab kalau menurut pendapat
manusia, maka kita dapat bertengkar -> air setinggi mata kaki = keluar
dari air. Air setinggi pinggang = keluar dari air. Itu sebabnya harus
ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sebab ini adalah Firman TUHAN.
Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dikuburkan bersama-sama dengan Dia = dikuburkan bersama-sama dengan YESUS
= seperti YESUS dibaptis, kita juga dibaptis.
Jadi Batu Penjuru dikaitkan dengan Nama TUHAN YESUS, dalam tabernakel
menunjuk pada kolam pembasuhan yang untuk sekarang adalah baptisan air.
Jadi baptisan air yang benar itu kalau saya gabungkan:
Di dalam injil Matius 28 = Nama YESUS dan di dalam Roma 6 = dikuburkan.
Jadi baptisan air yang benar itu adalah kita dikuburkan/diselamkan dalam
air bersama dengan YESUS, dalam Nama ALLAH Bapa, Anak dan Roh. Kudus yaitu
TUHAN YESUS Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
- Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu Penjuru yang di dalam tabernakel
menunjuk pada pintu kemah (http://www.gptkk.org/kemah.php) dan untuk sekarang
adalah kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh. Kudus/minyak urapan.
Kidung Agung 1 : 3, harum bau minyakmu, bagaikan
minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
Tercurah NamaMU -> Nama YESUS = minyak urapan/urapan Roh Kudus/kepenuhan
Roh Kudus.
Jadi, bagaimana prakteknya kalau kita ini memiliki Batu Penjuru Yang dikaitkan
dengan Nama YESUS, maka prakteknya adalah kita harus mengalami kelahiran
baru dari air dan Roh = baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Jika kita
tidak mengalami kelahiran baru, maka kita tidak akan masuk ke dalam surga;
itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius. Yohanes 3 : 3
– 5,
3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah."
4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan,
kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan
dilahirkan lagi?"
5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
Lahir dari air dan Roh, merupakan perbuatan ajaib/mujizat dari TUHAN.
Di bagian atas tadi dikatakan bahwa:
- Kita bertobat, merupakan mujizat/perbuatan ajaib sebab kita dapat
mengaku dosa. Di mana di dunia ini orang dapat mengaku dosa? Sudah
bersalahpun masih memakai pengacara sehingga dapat menyalahkan orang
lain. Demikian juga kalau kita dapat mengampuni dosa orang lain ->
ini merupakan perbuatan ajaib, sebab bagaimana mungkin kita dapat
mengampuni orang yang sudah menyakiti kita.
- Kita mendengarkan Firman sampai kita dapat mengerti, yakin dan
percaya sehingga kita merasa puas, ini juga merupakan mujizat/perbuatan
ajaib. Dan perbuatan ajaib ini melebihi sakit menjadi sembuh sebab
merasa puas itu berarti kita masuk ke dalam pintu gerbang kerajaan
surga = kita sudah selamat. Kita seringkali mencari perbuatan ajaib
dengan mencari sakit menjadi sembuh -> hal ini boleh saja, tetapi
lebih baik kita mencari hal yang rohani terlebih dahulu yaitu kita
dapat menerima Batu Hidup itu.
Kalau kita lahir baru, maka hasilnya adalah -> Yehezkiel
11 : 19, 20,
19. Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru
di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati
yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
20. supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku
dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi
Allah mereka.
Ay 19 -> Hati yang lain = pembaharuan yang dimulai dari hati.
Hati yang keras = hati yang lama/batu sandungan. Begitu masuk dalam
baptisan air/urapan Roh Kudus harus berubah menjadi hati yang taat.
Jadi hasil dari kelahiran baru adalah menghasilkan hati yang taat dengar-dengaran.
Jika hati kita taat, maka akan menghasilkan Ulangan 28 : 1,
8,
1. "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu,
dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu
pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala
bangsa di bumi.
8. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan
di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
TUHAN memerintahkan berkat bagi kita. Itu sebabnya kita tidak perlu
mencari berkat. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara tidak perlu mencari
berkat sekalipun saudara berada di tempat yang terpencil, tetapi kalau
saudara taat dan dengar-dengaran, maka TUHAN akan memerintahkan berkat
di tempat di mana saudara berada. Dan juga bagi saudara yang memiliki
usaha yang letaknya jauh dari keramaian, tetapi kalau saudara taat dengar-dengaran,
maka TUHAN akan memerintahkan berkat di mana usaha saudara berada. Sebab
hati yang taat itu merupakan landasan yang kuat, jika landasannya tidak
kuat dan pesawat diturunkan ke tempat itu, maka semuanya akan menjadi
hancur.
Di negeri yang diberikan kepadamu -> dulu adalah tanah Kanaan, untuk sekarang,
TUHAN memberikan berkat mulai di dunia sampai di Yerusalem Baru.
Yekezkiel 11 : 20, supaya mereka hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi
umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Mereka akan menjadi umatKU dan Aku akan menjadi ALLAH mereka -> ayat
ini juga diucapkan di dalam kota Yerusalem Baru -> Wahyu 21 : 2,
3,
2. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga,
dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
‘Aku akan menjadi ALAHmu dan engkau akan menjadi umatKU’ ->
ini merupakan landasan yang kuat yaitu landasan yang kuat bukan hanya untuk
menerima berkat di dunia tetapi sampai di Yerusalem Baru. Ada berkat yang
dobel yaitu jasmani dan rohani di dalam hati yang taat. Kita tidak perlu mencari
berkat, TUHAN Yang memerintahkan berkat sebab sekarang ini yang dicari adalah
hati yang taat. Sebab berkat itu hanyalah akibat dari hati yang taat.
Bagi kaum muda jika saudara menginginkan hidup anda menjadi mudah di masa
depan, haruslah memiliki hati yang taat sebab jika saudara memiliki hati yang
taat, sebab ini merupakan landasan yang kuat. Sehingga apa saja yang saudara
ingin lakukan pasti kuat. Mungkin saudara mengatakan bahwa orang tua bukanlah
orang yang mampu -> saya hanya berdasarkan alkitab yaitu cerita tentang
Musa, jangankan untuk bersekolah sebab ia sudah dibuang -> mau hidup darimana?
Musa hidup dari Tangan TUHAN. Sebaliknya bagi yang memiliki orang tua yang
mampu/kaya, saudara jangan sombong sebab kekayaan itu dapat lenyap dalam sekejap.
Mari saudara! Kita jangan menjadi batu sandungan sebab akan terus menurun
dan menjadi batu kilangan yang akan dibuang ke laut -> hidupnya akan terus
menurun sampai ke lautan api belerang. Itu sebabnya, waktu yang lalu kita
sudah diterangkan tentang harus memiliki dua loh batu, dan sekarang kita harus
memiliki Batu penjuru yang dikaitkan:
- dengan pintu gerbang yaitu mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh
sebab ini yang akan menentukan nasib/keselamatan kita.
- dengan mezbah korban bakaran yang memiliki anggur/darah. Ada anggur
yang masam yang harus diminum oleh YESUS dan kita akan mendapatkan anggur
yang manis kalau kita bertobat.
- dengan kolam pembasuhan yaitu baptisan air dan baptisan Roh. Kudus/pintu
kemah = kelahiran baru/hati yang taat sehingga
- TUHAN memerintahkan berkat sampai TUHAN menaikkan kita sampai ke Yerusalem
Baru.
- 1 Petrus 2 : 5 – 7,
5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan
rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan
di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa
yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Batu Penjuru dikaitkan dengan penbangunan suatu rumah rohani. Jadi
YESUS Batu Penjuru dikaitkan dengan pembangunan rumah rohani/pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN.
Jadi sangatlah jelas Batu Penjuru yang dikaitkan dengan pintu gerbang ->
mari! Dimulai dari mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, sebab jika
kita mau melayani, maka terlebih dahulu kita harus mendengarkan Firman, sebab
bagian keempat ini dikaitkan dengan pelayanan. Bagaimana kita mau melayani
TUHAN tetapi kita tidak mau mendengarkan Firman? Apa yang mau dikerjakan sebab
tidak ada yang memberikan komando, sehingga pada akhirnya bekerja menurut
dirinya sendiri. Itu sebabnya sebelum melayani, kita harus terlebih dahulu
bertobat sehingga hati kita menjadi taat.
Contoh dari hati yang tidak taat -> seorang bapak meminta pena sebab ia
hendak menandatangani surat. Karena si anak ini tidak taat, maka ia berpikir
bahwa pena itu harganya murah sehingga ia membawakan laptop bagi bapaknya
dan ia berpikir bahwa pelayanannya itu hebat. Sang bapak menjadi bingung sebab
untuk membukanya saja ia tidak mengerti bagaimana caranya apalagi untuk menandatangi
surat. Kemudian si anak disuruh makan tetapi ia maunya belajar. Tidak mau
mendengarkan Firman dan juga tidak mau makan, tetapi mau terus melayani, lama-kelamaan
akan cepat ambruk. Inilah contoh dari ketidak taatan. Itu sebabnya kita harus
mendengarkan Firman supaya ada Komando, kemudian bertobat sehingga menjadi
hati yang taat, barulah kita dapat dipakai oleh TUHAN. Inilah rumus yang dikaitkan
dengan pembangunan rumah yang rohani/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna/Mempelai Wanita yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci
sampai pada ruangan maha suci sebab Mempelai Wanita itu = ruangan maha suci.
Inilah urutan dari kerajaan surga, kita jangan menjadi batu sandungan sebab
kita sedang melangkah/berjalan menuju kepada kerajaan surga.
Jika kita berada di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka apa yang menjadi
praktek sehari-harinya? Namanya ruangan suci, maka harus hidup di dalam kesucian/menjaga
kesucian dan ini merupakan praktek pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus. Nikah
kita harus masuk/mengarah Mempelai/pembentukkan Tubuh Kristus dengan menjaga
kesucian. Demikian juga di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan, harus
masuk dalam Mempelai/pembentukkan Tubuh Kristus dengan menjaga kesucian. Bagi
kaum muda, saudara juga harus menjaga kesucian.
Untuk tabernakel ini, maka kesucian merupakan hal yang mutlak ->
Yesaya 52 : 11, Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari
sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya,
sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
Syarat untuk mengangkat perkakas rumah TUHAN/pelayanan pembentukkan Tubuh
Kristus haruslah suci, bukan karena berwajah tampan/cantik atau kaya/miskin
atau pandai/bodoh.
Saya seringkali menerangkan hal ini, tetapi saya senang untuk menerangkan
apalagi pelayanan ini dikaitkan dengan tabernakel/perkakas rumah TUHAN.
Efesus 4 : 11, 12,7,
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus.
Jadi, jika kita hidup di dalam kesucian, maka kita akan dilengkapi dengan
jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan ajaib dari TUHAN
agar kita dapat melayani di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Kita diberi jabatan,
barulah karunia, untuk ini haruslah urut sebab seringkali kita melayani di
pembangunan Tubuh Kristus, sekalipun ini sudah baik, tetapi kita harus memperhatikan
awalnya terlebih dahulu yaitu pintu gerbang ->
- kita mendengarkan Firman Yang merupakan Komando dan juga kita harus
makan.
- kemudian kita bertobat sehingga hati menjadi taat, barulah kita dipakai
oleh TUHAN. Kita jangan begitu saja/ngawur di dalam pelayanan dan ini
harus dimulai dari saya yang harus sungguh-sungguh serius
- kemudian hidup di dalam kesucian.
Inilah praktek sehari-hari bagaimana melayani di dalam pembangunan Tubuh
Kristus yaitu hidup di dalam kesucian/ruangan suci.
Kemudian ruangan suci ini selain berbicara tentang kesucian, ruangan suci
ini juga berbicara tentang ketekunan. Jadi kesucian dan ketekunan merupakan
pelayanan di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Mari! Di dalam nikah, ajaklah
suami/isteri/anak-anak untuk hidup suci dan di dalam ketekunan. Tekun di dalam
beribadah, jangan saling menghalangi.
Kisah rasul 2: 41, 42,
41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
JAMAN RASUL-RASUL:
Ketekunan di dalam persekutuan
Ketekunan di dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti
Ketekunan di dalam ibadah doa
JAMAN SEKARANG:
Ketekunan di dalam ibadah raya
Ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab disertai dengan perjamuan suci
Ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan
Jika kita hidup di dalam kesucian dan ketekunan = masuk di dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus.
Di dalam injil Matius 8, YESUS mengatakan bahwa serigala sudah ada liangnya
dan burung sudah ada sarangnya, tetapi Anak Manusia belum memiliki tempat
untuk meletakkan KepalaNYA.
Meletakkan Kepala itu di atas tubuh -> kalau kita sudah hidup suci dan
tekun, maka itu berarti kita sudah masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus dan
itu berarti kita sudah menerima YESUS sebagai Kepala.
Kapan kita dapat menerima YESUS sebagai Kepala? Menerima YESUS sebagai Kepala
ini dimulai dari sekarang yaitu kalau kita hidup suci dan tekun, maka kita sudah
menjadi wadah/tempat bagi Tubuh Kristus. Memang masih belum sempurna, tetapi
kita sudah memberikan tempat bagi YESUS sebagai Kepala dan itu berarti sekarang
ini, bukan nanti. Sebab kalau nanti, itu merupakan puncaknya sebab kita sudah
menjadi sempurna dan akan benar-benar bertemu dengan YESUS diawan-awan yang
permai. Tetapi untuk sekarang, kita sudah dapat merasakan naungan dari YESUS
sebagai Kepala.
Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu tetapi sungguh-sungguh serius mengikuti Batu
Penjuru sebab IA sudah membuktikan Diri sebagai Kepala. YESUS rela sebagai Kepala,
IA sudah mati di bukit Tengkorak/Joljuta. Kita juga jangan meragukan kasihNYA
Yang begitu besar.
Apa yang menghubungi Kepala dengan tubuh? Itulah leher/penyembahan. Jika kita
banyak menyembah TUHAN, maka itu berarti kita memiliki hubungan kasih dengan
TUHAN. Sebab di dalam srt Roma dikatakan, sesungguhnya keadaan kita ini seperti
domba sembelihan yang tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi serigala dan
juga menghadapi binatang buas/setan, setan itu digambarkan sebagai bintang buas.
Untuk ini, domba sembelihan ini hanya membutuhkan kasih TUHAN Yang datangnya
dari atas kayu salib/kasih dari Joljuta/Korban Kristus/Batu Penjuru.
Roma 8 : 35 – 37,
35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang?
36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Domba dalam keadaan normal saja, sudah merupakan binatang yang tidak berdaya,
apalagi kalau dalam keadaan terikat dan harus menghadapi serigala dan binatang
buas. Maka domba ini tidak memerlukan uang, tetapi memerlukan kasih dari Joljuta.
Karena kedudukkan kita hanya seperti domba sembelihan yang memerlukan kasih,
maka kita harus:
- hidup suci
- bertekun
- serta banyak menyembah TUHAN sehingga kita mengalami kasih dari Joljuta.
Kegunaan kasih dari Joljuta yaitu:
- ay 35 -> memberikan daya tahan/kekuatan extra untuk menghadapi
segala pencobaan/kesulitan sehingga kita tetap mengasihi TUHAN/kita
tidak meninggalkan TUHAN/kita tidak meninggalkan pelayanan/putus asa dan kecewa.
Sebab nanti akan banyak orang yang merasa kecewa karena mengalami banyak masalah
sekalipun sudah melayani TUHAN sehingga tidak mau lagi melayani TUHAN. Itu
sebabnya kita tidak akan mampu kalau tanpa kasih TUHAN. Di saat-saat kita
berputus asa, kita harus ingat akan kasih dari Joljuta yang tidak pernah meninggalkan
kita untuk memberikan kekuatan extra/daya tahan dalam menghadapi kesusahan/penderitaan/pencobaan
dan masalah di dunia.
- ay 37 -> kekuatan kasih dari Joljuta memberikan kita lebih dari
pemenang, artinya kita tidak berdaya tetapi kita menang melawan musuh
yang hebat karena kasih TUHAN Yang berperang ganti kita. Di saat kita hidup
suci dan bertekun, maka bukan kita yang berperang tetapi TUHAN dengan kasih
dari Joljuta yang berperang ganti kita. Bagian pertama tadi, kita belum ditolong,
tetapi kita tetap kuat dan bagian kedua ini, kita menang dan berarti semua
masalah selesai.
Pernah terjadi pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka menghadapi
L.Kolsom di depan dan bagian belakang ada tentara Firaun yang mengejar, sedangkan
bagian kiri dan kanan sudah tidak ada jalan lagi. Waktu itu bangsa Israel
sudah merasa putus asa dan berkata bahwa lebih baik mereka kembali ke Mesir
sebab di sana ada banyak kuburan dan untuk apa harus mati di tempat ini. Demikian
juga dengan Musa yang berseru-seru kepada TUHAN sebab mungkin ia juga panik.
Tetapi TUHAN katakan ‘kamu diam saja, Aku Yang berperang’ sehingga
Firaun bersama tentaranya habis binasa.
Keluaran 14 : 10 -14,
10. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang
Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan
mereka berseru-seru kepada TUHAN,
11. dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan
di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah
yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
12. Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu
kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami
untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."
13. Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah
tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini
kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat
lagi untuk selama-lamanya.
14. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Kalau kita menempatkan diri sebagai tubuh/pelayanan tubuh, maka IA sebagai
Kepala bertanggung jawab dan berperang ganti kita untuk menyelesaikan segala
masalah dengan kasih Yang Besar/kasih dari Joljuta sampai kita berada di dalam
ruangan maha suci sebab kita sudah menjadi sempurna. Kita bertemu dengan YESUS
dan tidak akan terpisah lagi -> ini yang menjadi keinginan TUHAN bagi kehidupan
kita, bukan tersandung sehingga mati di dunia/mati bersama dunia/mati di neraka
sebab TUHAN mau menaungi kita dengan kasih dari Joljuta.
Kita tinggal mengikuti dengan:
- mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Sikap dari mendengarkan
Firman yang tidak benar, harus diperbaiki.
- bertobat -> lahir baru sehinggga hati menjadi taat.
- menjaga kesucian -> aktif di dalam pelayanan tubuh.
- bertekun.
Menjaga kesucian dan bertekun -> ini sudah menarik YESUS sebagai Kepala/menarik
kasih dari Joljuta untuk:
- memberikan kekuatan extra sehingga kita tidak menjadi putus asa dan
kecewa dan juga.
- untuk memberikan kemenangan dan juga.
- untuk menyempurnakan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
- Kolose 3 : 14, Dan di atas semuanya itu: kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Mempersatukan = kesatuan Tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN yang sungguh-sungguh
akan bertemu antara Kepala dengan tubuh diawan-awan/Mempelai Pria Surga bertemu
dengan Mempelai Wanita sebab sudah sempurna. Inilah perjalanan hidup kita
yang merupakan perbuatan ajaib TUHAN.
Keajaiban TUHAN kalau:
- kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sehingga kita
dapat mengerti, percaya dan yakin.
- kita dapat bertobat.
- kita dapat hidup baru dengan masuk dalam baptisan air yang benar dan
juga baptisan Roh Kudus.
- kita dapat melayani TUHAN karena hidup suci dan bertekun/ketekunan
di dalam tiga macam ibadah.
Waktu Musa menggembalakan domba, ia melihat ada semak duri yang menyala tetapi
tidak terbakar. Dan ini merupakan pandangan yang hebat. Tiga macam ibadah merupakan
semak duri/manusia yang dibakar dengan api Firman, dengan Roh Kudus dan dengan
kasih. Ketiga ini yang nanti akan dicari sebab merupakan pandangan yang hebat.
Kita sudah memiliki kesaksian yang terhebat kalau kita dapat bertekun di dalam
tiga macam ibadah/kita dibakar dengan Firman, dengan Roh Kudus dan dengan kasih.
Dan nanti akan ditampilkan di dalam Wahyu 12 : 1, Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Matahari, bulan dan bintang merupakan keajaiban. Kalau yang rohani, TUHAN melakukan
keajaiban yang terhebat, maka yang jasmani, pasti TUHAN juga akan melakukan
keajaiban yang hebat. Mari! Biar kasih TUHAN melakukan keajaiban di dalam hidup
kita.
TUHAN memberkati.
1