Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kami masih tetap membahas srt Yudas 1 ay 24 dan 25 yang merupakan penutup dari srt Yudas -> Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Inilah penutup dari srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Tudung ini berarti naungan kasih TUHAN kepada gereja yang benar supaya kita tidak tersandung atau kita menjadi sandungan.

Kita sudah mempelajari penyebab-penyebab dari sandungan yaitu keras hati dan juga pikiran daging dan juga macam-macam sandungan yaitu sandungan dari luar terutama kekayaan berupa emas dan perak yang jasmani dan juga sandungan dari dalam yaitu dari diri kita sendiri dan ini merupakan sandungan yang terbesar sebab mata, kaki dan tangan dapat menjadi sandungan dan juga kita sudah mempelajari cara supaya kita bebas dari sandungan yaitu kita harus memiliki dua loh batu. Jika kita memiliki dua loh batu, maka kita tidak akan pernah menjadi batu sandungan atau menjadi sandungan. Kita harus memiliki dua loh batu yaitu kasih kepada TUHAN dan juga kasih kepada sesama dan ini berarti kita akan terbebas dari sandungan.

Kita akan mempelajari lagi cara supaya kita tidak menjadi batu sandungan dengan membaca di dalam srt 1 Petrus 2 : 6, 7,
6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Di sini jelas tertulis supaya kita bebas dari menjadi sandungan maka kita harus percaya kepada Batu Penjuru/memiliki Batu Penjuru yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan = Kristus Yang dikorbankan.

Bagaimana caranya kita dapat memiliki Batu Penjuru sebab Batu Penjuru ini dikaitkan dengan empat hal yaitu:

  1. Mazmur 118 : 19 – 23,
    19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
    20. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
    21. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
    22. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.

    23. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

    Di dalam ayat-ayat di atas ini dituliskan tentang Batu Penjuru yang sebenarnya Batu ini adalah Batu yang mahal tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Batu Penjuru ini, di dalam ay 19 dikaitkan dengan pintu gerbang kebenaran/pintu gerbang keselamatan. Dan di dalam tabernakel menunjuk pada pintu gerbang (http://www.gptkk.org/gerbang.php). Kerajaan surga diperlihatkan oleh TUHAN kepada Musa, kemudian TUHAN memerintahkan agar Musa membuat miniatur kerajaan surga di bumi dan itulah tabernakel yang memiliki pintu gerbang, itulah pintu gerbang kebenaran/pintu gerbang keselamatan. Jadi apa yang menjadi praktek dari kita memiliki Batu Penjuru? Prakteknya adalah kita harus masuk kedalam pintu gerbang keselamatan/pintu gerbang kebenaran.

    Apa artinya kita masuk ke dalam pintu gerbang?

    Yohanes 3 : 16, 17,
    16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
    17. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.


    Jadi, masuk ke dalam pintu gerbang berarti kita percaya/beriman kepada YESUS.
    Bagaimana caranya kita dapat beriman yang benar/percaya dengan benar kepada YESUS, sebab pintunya adalah pintu yang benar? Kita sudah sering membacanya, tetapi tidaklah mengapa kita membacanya kembali yaitu di dalam srt Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Jadi iman timbul dari mendengar Firman TUHAN/Firman yang diurapi Roh Kudus/Firman Kristus dan dihari-hari ini harus jelas.

    Kalau kita sudah memiliki Batu Penjuru sehingga kita tidak menjadi batu sandungan maka praktek pertama adalah iman kepada YESUS lewat mendengarkan Firman. Dan disaat-saat kita mendengarkan Firman inilah yang menentukan nasib kita apakah kita menjadi batu sandungan atau tidak. Kita harus berhati-hati, sebab kita sudah mendengar bahwa batu/dosa sandungan ini = dosa Babel yang akan ditenggelamkan/binasa untuk selama-lamanya. Dan juga Batu Penjuru ini dapat menjadi batu sandungan bagi orang yang tidak percaya.

    Sikap yang benar dalam mendengarkan Firman -> Mazmur 118 : 19, Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
    • bukakanlah/terbuka dan apa yang harus terbuka di saat kita mendengarkan Firman? Hati yang harus terbuka sebab ini merupakan sikap yang benar, kita masuk pintu gerbang/selamat atau kita menjadi batu sandungan sehingga akan hilang untuk selama-lamanya -> 2 Korintus 6 : 11 – 13,
      11. Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
      12. Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
      13. Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!


      Ay 11 -> Berbicara terus terang ini harus dimulai dari hamba TUHAN kalau ia mau pintu keselamatan terbuka ditengah-tengah sidang jemaat sekalipun menyangkut dosa. Jangan di turuti untuk tidak berbicara terus terang sebab nanti dikuatirkan sidang jemaat akan keluar. Jika sidang jemaat ingin keluar, terserah mereka, yang penting kita terbuka hati dalam menyampaikan Firman TUHAN dengan terus terang sesuai dengan kehendak TUHAN apapun risikonya, jangan ditutup-tutupi. Inilah sikap yang benar dalam mendengarkan Firman TUHAN dan dimulai dari seorang hamba TUHAN.

      Ay 12 -> ini yang seringkali salah di dalam gereja TUHAN. Sebab kalau untuk menyanyi, tersedia waktu yang banyak tetapi kalau untuk Firman TUHAN, maka waktu itu dibatasi = tempat yang sempit bagi Firman TUHAN.

    • Ay 13 -> bukalah hati selebar-lebarnya, artinya:
      • Hamba TUHAN membuka hati untuk memeriksa Firman dengan sungguh-sungguh dan juga memberitakan Firman dengan terus terang sesuai kehendak TUHAN.
      • Demikian juga dengan sidang jemaat yang mendengarkan Firman, harus membuka hati, artinya mendengarkan Firman dengan suatu kerinduan sebab jika hati merindu, maka tidak dapat diganti/dihalangi oleh yang lain. Jadi kita datang beribadah di gereja itu dimulai dengan berdoa di rumah agar TUHAN membukakan FirmanNYA untuk kelanjutan hidup kita supaya kita jangan tersandung. Selain dengan kerinduan, maka kita harus mendengarkan Firman dengan suatu kebutuhan. Jika kita mendengarkan Firman dengan suatu kebutuhan, maka kita tidak akan pernah merasa bosan, tidak mengantuk. Seperti yang sering saya katakan: pagi, siang dan malam kita selalu makan nasi, tetapi mengapa kita tidak pernah merasa bosan? Sebab nasi itu merupakan suatu kebutuhan. Demikian juga dengan mendengarkan Firman, jika Firman merupakan suatu kebutuhan, maka kita tidak akan pernah merasa bosan sekalipun terus diulang-ulang. Inilah sikap yang benar untuk masuk ke dalam pintu keselamatan.

    • Ay 21 -> kita mendengarkan Firman dengan hati bersyukur, artinya:
      • tidak terpaksa
      • tidak mengomel

      Jika kita mendengarkan Firman dengan hati yang bersyukur, maka kita akan dipuaskan sebab kita percaya, mengerti dan yakin pada Firman. Dipuaskan = diselamatkan. Kalau hati puas, maka itu berarti kita berada di dalam keselamatan/kebenaran. Inilah Batu Penjuru yang dikaitkan dengan pintu gerbang. Semoga kita dapat mengerti.

    Lawan kata dari dipuaskan adalah muak. Kita harus berhati-hati sebab kalau kita sudah merasa muak terhadap Firman, maka itu berarti kita keluar dari pintu gerbang keselamatan dan masuk ke dalam pintu gerbang yang lain yaitu pintu gerbang maut. Kita harus berhati-hati disaat-saat kita mendengarkan Firman sebab ini yang menentukan nasib hidup kita, apakah kita mau menjadi batu sandungan atau kita sungguh-sungguh bersama dengan TUHAN -> Mazmur 107 : 18, mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
    Makanan = makanan yang rohani. Kalau secara jasmani, orang yang kalau sudah tidak mau makan lagi sekalipun dipaksa tetapi tidak mau dan tidak dapat lagi makan, jangan-jangan sudah mau meninggal dunia/pintu gerbang maut secara jasmani. Tetapi kalau makanan secara rohani, kita merasa bosan, maka itu berbahaya sebab itu berarti kita terkeluar dari pintu gerbang keselamatan dan masuk ke pintu gerbang maut/kebinasaan = neraka.

    Sebagai timbal baliknya, kalau seorang hamba TUHAN sudah bosan memeriksa Firman dan juga bosan menyampaikan Firman, ini juga berbahaya sebab itu berarti sudah berada di depan pintu gerbang maut. Itu sebabnya kita harus menjaga sikap supaya tidak menjadi batu sandungan, maka kita harus memiliki Batu Penjuru/Korban Kristus dengan praktek kita masuk ke dalam pintu gerbang yaitu:
    1. mendengarkan Firman dengan sikap yang benar dan sungguh-sungguh.
    2. terbuka hati.
    3. dan bersyukur sehingga kita akan merasa puas/selama-lamanya bersama dengan TUHAN dan lawan katanya adalah kita akan binasa untuk selamanya sebab kita merasa muak. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Matius 21 : 41, 42,
    41. Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."
    42. Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.


    Jadi kalau kita dapat mendengarkan Firman, dan kita menjadi puas, maka itu merupakan suatu keajaiban/perbuatan ajaib di mata kita dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti. Jadi YESUS sebagai Batu Penjuru Yang dikaitkan dengan kebun anggur. Kita sudah mengetahui bahwa air anggur ini berbicara tentang darah yang di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php). Di dalam injil Yohanes 19, bagaimana YESUS berada di atas kayu salib sebelum IA mati, maka YESUS/Batu Penjuru harus terlebih dahulu meminum anggur asam untuk memberikan anggur yang manis kepada manusia. Jadi YESUS Yang disalibkan/Korban Kristus memiliki hubungan dengan pintu gerbang = IA membuka pintu gerbang surga sehingga merupakan suatu keajaiban jika kita dapat mendengarkan Firman sampai kita merasa puas dan kita akan masuk ke dalam pintu keselamatan/pintu gerbang surga. Sebab banyak orang yang mendengarkan Firman kemudian mereka mengutuk Firman.

    Yohanes 19 : 28 – 30,
    28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
    29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
    30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    Anggur asam = dosa manusia yang pahit dan getir dan yang dicampur dengan empedu. Waktu YESUS berada di atas kayu salib, sebelum IA mati, maka IA harus terlebih dahulu meminum anggur asam, kemudian IA berkata ‘sudah selesai’ dan ini berarti YESUS/Korban Kristus menyelesaikan/menanggung segala dosa-dosa manusia yang membuat kehidupan manusia menjadi pahit dan getir dan menggantikannya dengan anggur yang manis = memberikan kesempatan manusia untuk mendapatkan anggur yang manis/kesukaan surga/kebahagiaan surga.

    Tidak ada yang dapat memberikan kebahagiaan surga/anggur yang manis sebab di dunia ini yang ada hanyalah anggur asam; dosa ini hanya dapat membuat manusia menjadi tidak berbahagia. Saya selalu mengatakan kepada kaum muda agar saudara jangan tertipu dengan ajakan untuk berpesta sex atau berpesta narkoba -> katanya “berpesta” tetapi sesungguhnya itu merupakan tipuan dari setan. Setan ini tidak dapat membuat manusia berpesta, tetapi justru membuat hidup manusia menjadi pahit, getir dan menderita dan keadaan manusia seperti inilah yang harus diminum/diselesaikan oleh YESUS Yang merupakan satu-satunya cara, sebab kebahagiaan surga ini tidak dapat dibeli dengan uang tetapi harus diminum oleh YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

    Bagaimana praktek dari kehidupan yang memiliki Batu Penjuru yang dikaitkan dengan buah anggur/kebahagiaan?
    Prakteknya adalah: bertobat yang dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php)-> -). mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama = salib. Dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Jika kita mengaku dosa tetapi kita berbuat lagi, maka itu berarti kita belum bertobat.
    -). mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Untuk hal ini banyak orang yang kurang melakukannya sebab ia tidak dapat melupakan dosa orang lain dan jika terjadi seperti ini, maka itu berarti kehidupan itu belum bertobat sepenuhnya. Bertobat ini menghasilkan anggur kebahagiaan dari surga.

    Mazmur 32 : 1 – 5,
    1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
    2. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
    3. Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
    4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
    5. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a

    Ay 3 -> selama aku berdiam diri = tidak mau mengaku dosa dan juga tidak mau mengampuni = tulang-tulangku menjadi kering/sum-sumku menjadi kering = kering rohani sehingga tidak memiliki kebahagiaan.

    Sum-sum ini berada di tulang belakang/tulang punggung tetapi justru banyak yang menjadi kering.
    Tulang punggung ini adalah:
    • gembala yang tidak mau mengaku dosa kepada sidang jemaat sebab merasa gengsi.
    • suami yang tidak mau mengaku dosa kepada isteri sebab merasa gengsi.
      Inilah pimpinan-pimpinan yang tidak mau mengaku dosa/sum-sum menjadi kering karena tidak mau mengaku dosa karena merasa gengsi. Jika sudah kering akan menjadi rapuh/kropos dan akan ambruk.

    Jika seorang gembala menjadi kering, maka penggembalaannya akan ambruk dan juga jika seorang suami yang kering, maka rumah tangganya akan ambruk. Dan ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
    Jadi sangatlah jelas, orang yang mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain = anggur yang manis = kebahagiaan surga yang tidak dapat dibeli di manapun.
    Itu sebabnya, mari! Kita bertobat. YESUS sebagai Batu Penjuru Yang dikaitkan dengan buah anggur/ada darah. Sesudah kita masuk dalam pintu gerbang/ada keselamatan, segera ada mezbah korban bakaran/bertobat. Semoga kita dapat mengerti.

  3. Kisah rasul 4 : 11, 12,
    11. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
    12. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."


    Jadi YESUS sebagai Batu Penjuru, dikaitkan dengan Nama YESUS. Tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

    Apa arti dari Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu Penjuru? sebab ini berbicara tentang dua hal yaitu:
    1. Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu penjuru di dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan (http://www.gptkk.org/bejana.php) dan untuk sekarang adalah baptisan air. Matius 28 : 19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
      Jadi baptisan air ini dikaitkan dengan Nama YESUS -> baptiskan dalam Nama Bapa = TUHAN, Anak = YESUS, Roh Kudus = Kristus = TUHAN YESUS Kristus. Inilah Nama TUHAN di dalam kitab perjanjian baru dan Nama ini yang kita kenal di dalam injil Matius 1, waktu malaikat datang kepada Yusuf dan berkata jangan takut untuk mengambil Maria sebagai isterimu sebab Anak Yang dikandungnya itu berasal dari Roh Kudus dan hendaklah engkau memberikan nama YESUS.

      Di dalam kitab perj.lama, Nama TUHAN itu banyak yaitu Yahwe, Yehova, tetapi semuanya ini sama sebab sekarang ini Nama itu sudah digenapi di dalam kitab perj.baru yaitu TUHAN YESUS Kristus dan Nama inilah yang kita kenal.

      Kisah rasul 2 : 38, Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
      Dalam ayat ini ditulis dalam Nama YESUS Kristus. Tekanannya pada Nama YESUS.

      Kisah rasul 8 : 16, Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
      Jadi kalau semuanya dilengkapkan/dijumlahkan menjadi TUHAN YESUS Kristus.

      Itu sebabnya kita jangan menjadi bingung dengan Nama TUHAN, sebab di dalam kitab perj.lama dikatakan Yahwe, Yehova tetapi di dalam kitab perj.baru sudah digenapkan -> namakanlah Dia YESUS. Jadi baptisan air dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus dan ini yang benar. Inilah YESUS sebagai Batu Penjuru yang dikaitkan dengan Nama YESUS yang di dalam tabernakel menunjuk kolam pembasuhan/baptisan air.

      Bagaimana pelaksanaannya, coba saudara meneliti waktu saudara dulu dibaptis apakah sudah benar atau tidak? Sebab pelaksanaan baptisan air yang benar haruslah lengkap yaitu di dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus -> TUHAN YESUS Kristus. Kemudian kita dibaptis seperti YESUS dibaptis, jangan seperti orang lain dibaptis -> Matius 3 : 15, 16,
      15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
      16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Ay 15 -> ‘menggenapkan seluruh kehendak Allah’. Kita dibaptis untuk menggenapkan Firman dan kita dibaptis seperti YESUS dibaptis.

      Ay 16 -> ‘Yesus segera keluar dari air’.
      Sejauh mana keluar dari air? diterangkan di dalam srt Roma 6, ayat menerangkan ayat; bukan diterangkan dengan pendapat manusia, sebab kalau menurut pendapat manusia, maka kita dapat bertengkar -> air setinggi mata kaki = keluar dari air. Air setinggi pinggang = keluar dari air. Itu sebabnya harus ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sebab ini adalah Firman TUHAN.

      Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
      Dikuburkan bersama-sama dengan Dia = dikuburkan bersama-sama dengan YESUS = seperti YESUS dibaptis, kita juga dibaptis.
      Jadi Batu Penjuru dikaitkan dengan Nama TUHAN YESUS, dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan yang untuk sekarang adalah baptisan air. Jadi baptisan air yang benar itu kalau saya gabungkan:
      Di dalam injil Matius 28 = Nama YESUS dan di dalam Roma 6 = dikuburkan. Jadi baptisan air yang benar itu adalah kita dikuburkan/diselamkan dalam air bersama dengan YESUS, dalam Nama ALLAH Bapa, Anak dan Roh. Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

    2. Nama YESUS Yang dikaitkan dengan Batu Penjuru yang di dalam tabernakel menunjuk pada pintu kemah (http://www.gptkk.org/kemah.php) dan untuk sekarang adalah kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh. Kudus/minyak urapan.
      Kidung Agung 1 : 3, harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
      Tercurah NamaMU -> Nama YESUS = minyak urapan/urapan Roh Kudus/kepenuhan Roh Kudus.

      Jadi, bagaimana prakteknya kalau kita ini memiliki Batu Penjuru Yang dikaitkan dengan Nama YESUS, maka prakteknya adalah kita harus mengalami kelahiran baru dari air dan Roh = baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Jika kita tidak mengalami kelahiran baru, maka kita tidak akan masuk ke dalam surga; itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius. Yohanes 3 : 3 – 5,
      3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
      4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
      5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.


      Lahir dari air dan Roh, merupakan perbuatan ajaib/mujizat dari TUHAN.
      Di bagian atas tadi dikatakan bahwa:
      • Kita bertobat, merupakan mujizat/perbuatan ajaib sebab kita dapat mengaku dosa. Di mana di dunia ini orang dapat mengaku dosa? Sudah bersalahpun masih memakai pengacara sehingga dapat menyalahkan orang lain. Demikian juga kalau kita dapat mengampuni dosa orang lain -> ini merupakan perbuatan ajaib, sebab bagaimana mungkin kita dapat mengampuni orang yang sudah menyakiti kita.
      • Kita mendengarkan Firman sampai kita dapat mengerti, yakin dan percaya sehingga kita merasa puas, ini juga merupakan mujizat/perbuatan ajaib. Dan perbuatan ajaib ini melebihi sakit menjadi sembuh sebab merasa puas itu berarti kita masuk ke dalam pintu gerbang kerajaan surga = kita sudah selamat. Kita seringkali mencari perbuatan ajaib dengan mencari sakit menjadi sembuh -> hal ini boleh saja, tetapi lebih baik kita mencari hal yang rohani terlebih dahulu yaitu kita dapat menerima Batu Hidup itu.

      Kalau kita lahir baru, maka hasilnya adalah -> Yehezkiel 11 : 19, 20,
      19. Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
      20. supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.

      Ay 19 -> Hati yang lain = pembaharuan yang dimulai dari hati.
      Hati yang keras = hati yang lama/batu sandungan. Begitu masuk dalam
      baptisan air/urapan Roh Kudus harus berubah menjadi hati yang taat.
      Jadi hasil dari kelahiran baru adalah menghasilkan hati yang taat dengar-dengaran.

      Jika hati kita taat, maka akan menghasilkan Ulangan 28 : 1, 8,
      1. "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
      8. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.


      TUHAN memerintahkan berkat bagi kita. Itu sebabnya kita tidak perlu mencari berkat. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara tidak perlu mencari berkat sekalipun saudara berada di tempat yang terpencil, tetapi kalau saudara taat dan dengar-dengaran, maka TUHAN akan memerintahkan berkat di tempat di mana saudara berada. Dan juga bagi saudara yang memiliki usaha yang letaknya jauh dari keramaian, tetapi kalau saudara taat dengar-dengaran, maka TUHAN akan memerintahkan berkat di mana usaha saudara berada. Sebab hati yang taat itu merupakan landasan yang kuat, jika landasannya tidak kuat dan pesawat diturunkan ke tempat itu, maka semuanya akan menjadi hancur.

    Di negeri yang diberikan kepadamu -> dulu adalah tanah Kanaan, untuk sekarang, TUHAN memberikan berkat mulai di dunia sampai di Yerusalem Baru.
    Yekezkiel 11 : 20, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.

    Mereka akan menjadi umatKU dan Aku akan menjadi ALLAH mereka -> ayat ini juga diucapkan di dalam kota Yerusalem Baru -> Wahyu 21 : 2, 3,
    2. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
    3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.


    ‘Aku akan menjadi ALAHmu dan engkau akan menjadi umatKU’ -> ini merupakan landasan yang kuat yaitu landasan yang kuat bukan hanya untuk menerima berkat di dunia tetapi sampai di Yerusalem Baru. Ada berkat yang dobel yaitu jasmani dan rohani di dalam hati yang taat. Kita tidak perlu mencari berkat, TUHAN Yang memerintahkan berkat sebab sekarang ini yang dicari adalah hati yang taat. Sebab berkat itu hanyalah akibat dari hati yang taat.

    Bagi kaum muda jika saudara menginginkan hidup anda menjadi mudah di masa depan, haruslah memiliki hati yang taat sebab jika saudara memiliki hati yang taat, sebab ini merupakan landasan yang kuat. Sehingga apa saja yang saudara ingin lakukan pasti kuat. Mungkin saudara mengatakan bahwa orang tua bukanlah orang yang mampu -> saya hanya berdasarkan alkitab yaitu cerita tentang Musa, jangankan untuk bersekolah sebab ia sudah dibuang -> mau hidup darimana? Musa hidup dari Tangan TUHAN. Sebaliknya bagi yang memiliki orang tua yang mampu/kaya, saudara jangan sombong sebab kekayaan itu dapat lenyap dalam sekejap.

    Mari saudara! Kita jangan menjadi batu sandungan sebab akan terus menurun dan menjadi batu kilangan yang akan dibuang ke laut -> hidupnya akan terus menurun sampai ke lautan api belerang. Itu sebabnya, waktu yang lalu kita sudah diterangkan tentang harus memiliki dua loh batu, dan sekarang kita harus memiliki Batu penjuru yang dikaitkan:
    • dengan pintu gerbang yaitu mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sebab ini yang akan menentukan nasib/keselamatan kita.
    • dengan mezbah korban bakaran yang memiliki anggur/darah. Ada anggur yang masam yang harus diminum oleh YESUS dan kita akan mendapatkan anggur yang manis kalau kita bertobat.
    • dengan kolam pembasuhan yaitu baptisan air dan baptisan Roh. Kudus/pintu kemah = kelahiran baru/hati yang taat sehingga
    • TUHAN memerintahkan berkat sampai TUHAN menaikkan kita sampai ke Yerusalem Baru.

  4. 1 Petrus 2 : 5 – 7,
    5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
    6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
    7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."


    Batu Penjuru dikaitkan dengan penbangunan suatu rumah rohani. Jadi YESUS Batu Penjuru dikaitkan dengan pembangunan rumah rohani/pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN.

    Jadi sangatlah jelas Batu Penjuru yang dikaitkan dengan pintu gerbang -> mari! Dimulai dari mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, sebab jika kita mau melayani, maka terlebih dahulu kita harus mendengarkan Firman, sebab bagian keempat ini dikaitkan dengan pelayanan. Bagaimana kita mau melayani TUHAN tetapi kita tidak mau mendengarkan Firman? Apa yang mau dikerjakan sebab tidak ada yang memberikan komando, sehingga pada akhirnya bekerja menurut dirinya sendiri. Itu sebabnya sebelum melayani, kita harus terlebih dahulu bertobat sehingga hati kita menjadi taat.

    Contoh dari hati yang tidak taat -> seorang bapak meminta pena sebab ia hendak menandatangani surat. Karena si anak ini tidak taat, maka ia berpikir bahwa pena itu harganya murah sehingga ia membawakan laptop bagi bapaknya dan ia berpikir bahwa pelayanannya itu hebat. Sang bapak menjadi bingung sebab untuk membukanya saja ia tidak mengerti bagaimana caranya apalagi untuk menandatangi surat. Kemudian si anak disuruh makan tetapi ia maunya belajar. Tidak mau mendengarkan Firman dan juga tidak mau makan, tetapi mau terus melayani, lama-kelamaan akan cepat ambruk. Inilah contoh dari ketidak taatan. Itu sebabnya kita harus mendengarkan Firman supaya ada Komando, kemudian bertobat sehingga menjadi hati yang taat, barulah kita dapat dipakai oleh TUHAN. Inilah rumus yang dikaitkan dengan pembangunan rumah yang rohani/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci sampai pada ruangan maha suci sebab Mempelai Wanita itu = ruangan maha suci. Inilah urutan dari kerajaan surga, kita jangan menjadi batu sandungan sebab kita sedang melangkah/berjalan menuju kepada kerajaan surga.

    Jika kita berada di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka apa yang menjadi praktek sehari-harinya? Namanya ruangan suci, maka harus hidup di dalam kesucian/menjaga kesucian dan ini merupakan praktek pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus. Nikah kita harus masuk/mengarah Mempelai/pembentukkan Tubuh Kristus dengan menjaga kesucian. Demikian juga di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan, harus masuk dalam Mempelai/pembentukkan Tubuh Kristus dengan menjaga kesucian. Bagi kaum muda, saudara juga harus menjaga kesucian.

    Untuk tabernakel ini, maka kesucian merupakan hal yang mutlak ->
    Yesaya 52 : 11, Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
    Syarat untuk mengangkat perkakas rumah TUHAN/pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus haruslah suci, bukan karena berwajah tampan/cantik atau kaya/miskin atau pandai/bodoh.

    Saya seringkali menerangkan hal ini, tetapi saya senang untuk menerangkan apalagi pelayanan ini dikaitkan dengan tabernakel/perkakas rumah TUHAN.
    Efesus 4 : 11, 12,7,
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
    7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.


    Jadi, jika kita hidup di dalam kesucian, maka kita akan dilengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan ajaib dari TUHAN agar kita dapat melayani di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Kita diberi jabatan, barulah karunia, untuk ini haruslah urut sebab seringkali kita melayani di pembangunan Tubuh Kristus, sekalipun ini sudah baik, tetapi kita harus memperhatikan awalnya terlebih dahulu yaitu pintu gerbang ->
    • kita mendengarkan Firman Yang merupakan Komando dan juga kita harus makan.
    • kemudian kita bertobat sehingga hati menjadi taat, barulah kita dipakai oleh TUHAN. Kita jangan begitu saja/ngawur di dalam pelayanan dan ini harus dimulai dari saya yang harus sungguh-sungguh serius
    • kemudian hidup di dalam kesucian.
      Inilah praktek sehari-hari bagaimana melayani di dalam pembangunan Tubuh Kristus yaitu hidup di dalam kesucian/ruangan suci.

    Kemudian ruangan suci ini selain berbicara tentang kesucian, ruangan suci ini juga berbicara tentang ketekunan. Jadi kesucian dan ketekunan merupakan pelayanan di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Mari! Di dalam nikah, ajaklah suami/isteri/anak-anak untuk hidup suci dan di dalam ketekunan. Tekun di dalam beribadah, jangan saling menghalangi.

    Kisah rasul 2: 41, 42,
    41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.


    JAMAN RASUL-RASUL:
    Ketekunan di dalam persekutuan
    Ketekunan di dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti
    Ketekunan di dalam ibadah doa

    JAMAN SEKARANG:
    Ketekunan di dalam ibadah raya
    Ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab disertai dengan perjamuan suci
    Ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan

    Jika kita hidup di dalam kesucian dan ketekunan = masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

    Di dalam injil Matius 8, YESUS mengatakan bahwa serigala sudah ada liangnya dan burung sudah ada sarangnya, tetapi Anak Manusia belum memiliki tempat untuk meletakkan KepalaNYA.
    Meletakkan Kepala itu di atas tubuh -> kalau kita sudah hidup suci dan tekun, maka itu berarti kita sudah masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus dan itu berarti kita sudah menerima YESUS sebagai Kepala.

Kapan kita dapat menerima YESUS sebagai Kepala? Menerima YESUS sebagai Kepala ini dimulai dari sekarang yaitu kalau kita hidup suci dan tekun, maka kita sudah menjadi wadah/tempat bagi Tubuh Kristus. Memang masih belum sempurna, tetapi kita sudah memberikan tempat bagi YESUS sebagai Kepala dan itu berarti sekarang ini, bukan nanti. Sebab kalau nanti, itu merupakan puncaknya sebab kita sudah menjadi sempurna dan akan benar-benar bertemu dengan YESUS diawan-awan yang permai. Tetapi untuk sekarang, kita sudah dapat merasakan naungan dari YESUS sebagai Kepala.
Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu tetapi sungguh-sungguh serius mengikuti Batu Penjuru sebab IA sudah membuktikan Diri sebagai Kepala. YESUS rela sebagai Kepala, IA sudah mati di bukit Tengkorak/Joljuta. Kita juga jangan meragukan kasihNYA Yang begitu besar.

Apa yang menghubungi Kepala dengan tubuh? Itulah leher/penyembahan. Jika kita banyak menyembah TUHAN, maka itu berarti kita memiliki hubungan kasih dengan TUHAN. Sebab di dalam srt Roma dikatakan, sesungguhnya keadaan kita ini seperti domba sembelihan yang tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi serigala dan juga menghadapi binatang buas/setan, setan itu digambarkan sebagai bintang buas. Untuk ini, domba sembelihan ini hanya membutuhkan kasih TUHAN Yang datangnya dari atas kayu salib/kasih dari Joljuta/Korban Kristus/Batu Penjuru.

Roma 8 : 35 – 37,
35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Domba dalam keadaan normal saja, sudah merupakan binatang yang tidak berdaya, apalagi kalau dalam keadaan terikat dan harus menghadapi serigala dan binatang buas. Maka domba ini tidak memerlukan uang, tetapi memerlukan kasih dari Joljuta.

Karena kedudukkan kita hanya seperti domba sembelihan yang memerlukan kasih, maka kita harus:

  • hidup suci
  • bertekun
  • serta banyak menyembah TUHAN sehingga kita mengalami kasih dari Joljuta.

Kegunaan kasih dari Joljuta yaitu:

  1. ay 35 -> memberikan daya tahan/kekuatan extra untuk menghadapi segala pencobaan/kesulitan sehingga kita tetap mengasihi TUHAN/kita tidak meninggalkan TUHAN/kita tidak meninggalkan pelayanan/putus asa dan kecewa. Sebab nanti akan banyak orang yang merasa kecewa karena mengalami banyak masalah sekalipun sudah melayani TUHAN sehingga tidak mau lagi melayani TUHAN. Itu sebabnya kita tidak akan mampu kalau tanpa kasih TUHAN. Di saat-saat kita berputus asa, kita harus ingat akan kasih dari Joljuta yang tidak pernah meninggalkan kita untuk memberikan kekuatan extra/daya tahan dalam menghadapi kesusahan/penderitaan/pencobaan dan masalah di dunia.

  2. ay 37 -> kekuatan kasih dari Joljuta memberikan kita lebih dari pemenang, artinya kita tidak berdaya tetapi kita menang melawan musuh yang hebat karena kasih TUHAN Yang berperang ganti kita. Di saat kita hidup suci dan bertekun, maka bukan kita yang berperang tetapi TUHAN dengan kasih dari Joljuta yang berperang ganti kita. Bagian pertama tadi, kita belum ditolong, tetapi kita tetap kuat dan bagian kedua ini, kita menang dan berarti semua masalah selesai.

    Pernah terjadi pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka menghadapi L.Kolsom di depan dan bagian belakang ada tentara Firaun yang mengejar, sedangkan bagian kiri dan kanan sudah tidak ada jalan lagi. Waktu itu bangsa Israel sudah merasa putus asa dan berkata bahwa lebih baik mereka kembali ke Mesir sebab di sana ada banyak kuburan dan untuk apa harus mati di tempat ini. Demikian juga dengan Musa yang berseru-seru kepada TUHAN sebab mungkin ia juga panik. Tetapi TUHAN katakan ‘kamu diam saja, Aku Yang berperang’ sehingga Firaun bersama tentaranya habis binasa.

    Keluaran 14 : 10 -14,
    10. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN,
    11. dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
    12. Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."
    13. Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
    14. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."


    Kalau kita menempatkan diri sebagai tubuh/pelayanan tubuh, maka IA sebagai Kepala bertanggung jawab dan berperang ganti kita untuk menyelesaikan segala masalah dengan kasih Yang Besar/kasih dari Joljuta sampai kita berada di dalam ruangan maha suci sebab kita sudah menjadi sempurna. Kita bertemu dengan YESUS dan tidak akan terpisah lagi -> ini yang menjadi keinginan TUHAN bagi kehidupan kita, bukan tersandung sehingga mati di dunia/mati bersama dunia/mati di neraka sebab TUHAN mau menaungi kita dengan kasih dari Joljuta.

    Kita tinggal mengikuti dengan:
    • mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Sikap dari mendengarkan Firman yang tidak benar, harus diperbaiki.
    • bertobat -> lahir baru sehinggga hati menjadi taat.
    • menjaga kesucian -> aktif di dalam pelayanan tubuh.
    • bertekun.

    Menjaga kesucian dan bertekun -> ini sudah menarik YESUS sebagai Kepala/menarik kasih dari Joljuta untuk:
    • memberikan kekuatan extra sehingga kita tidak menjadi putus asa dan kecewa dan juga.
    • untuk memberikan kemenangan dan juga.
    • untuk menyempurnakan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

  3. Kolose 3 : 14, Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
    Mempersatukan = kesatuan Tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN yang sungguh-sungguh akan bertemu antara Kepala dengan tubuh diawan-awan/Mempelai Pria Surga bertemu dengan Mempelai Wanita sebab sudah sempurna. Inilah perjalanan hidup kita yang merupakan perbuatan ajaib TUHAN.

    Keajaiban TUHAN kalau:
    • kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sehingga kita dapat mengerti, percaya dan yakin.
    • kita dapat bertobat.
    • kita dapat hidup baru dengan masuk dalam baptisan air yang benar dan juga baptisan Roh Kudus.
    • kita dapat melayani TUHAN karena hidup suci dan bertekun/ketekunan di dalam tiga macam ibadah.

Waktu Musa menggembalakan domba, ia melihat ada semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar. Dan ini merupakan pandangan yang hebat. Tiga macam ibadah merupakan semak duri/manusia yang dibakar dengan api Firman, dengan Roh Kudus dan dengan kasih. Ketiga ini yang nanti akan dicari sebab merupakan pandangan yang hebat.

Kita sudah memiliki kesaksian yang terhebat kalau kita dapat bertekun di dalam tiga macam ibadah/kita dibakar dengan Firman, dengan Roh Kudus dan dengan kasih. Dan nanti akan ditampilkan di dalam Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Matahari, bulan dan bintang merupakan keajaiban. Kalau yang rohani, TUHAN melakukan keajaiban yang terhebat, maka yang jasmani, pasti TUHAN juga akan melakukan keajaiban yang hebat. Mari! Biar kasih TUHAN melakukan keajaiban di dalam hidup kita.

TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 31 Januari 2012 (Selasa Sore)
    ... palsu bersaksi tentang perkataan Yesus sendiri bukan yang lain saat Yesus menyucikan Bait Allah yang dipenuhi oleh pedagang roh jual beli. Saksi palsu adalah Kehidupan yang berada di Bait Allah kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan imam-imam dan raja-raja bintang. Kehidupan yang menerima Firman Pengajaran yang benar tetapi tidak melakukannya. Jadi saksi ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Juni 2019 (Minggu Pagi)
    ... bahkan sampai bisa mengasihi musuh maka akan berhadapan dengan malaikat Tuhan. Lukas Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Sebenarnya ada tiga malaikat Tuhan yang dikenal tetapi satu sudah jatuh Lucifer menjadi setan. Ada dua malaikat Tuhan yang dikenal Malaikat Gabriel pembawa berita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Oktober 2008 (Kamis Sore)
    ... bangkai artinya bersekutu dengan korban Kristus Perjamuan Suci. MENGHARGAI korban Kristus Ada kemungkinan menggunakan Perjamuan Suci Korintus - makan minum PS dengan tidak layak. Akibatnya lemah sakit dan sampai mati rohani. Jika dibiarkan akan sampai pada kematian ke dua. Menolak PS menolak korban Kristus. Akibatnya BINASA juga. Makan minum PS ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Desember 2021 (Kamis Sore)
    ... sabit tajam. . Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu katanya Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak. . Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Oktober 2023 (Minggu Pagi)
    ... pada perkara dunia supaya tidak ikut musnah bersama dunia. Perhatian kita harus dibaharui sehingga perhatian kita dipusatkan pada perkara Tuhan sehingga kita mendapatkan hidup kekal di langit dan bumi baru Yerusalem baru bersama Tuhan selamanya. Salah satu cara Tuhan untuk membaharui perhatian kita adalah lewat penderitaan. Korintus - Sebab itu ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Maret 2010 (Selasa Sore)
    ... sedekah itu dipandang oleh orang dunia bahkan oleh gereja Tuhan sebagai perbuatan sosial sehingga banyak terjadi kemunafikan. Bentuk kemunafikan dalam memberi sedekah Memberi sedekah untuk dilihat diketahui orang lain. Memberi sedekah untuk dipuji disanjung orang lain. Memberi sedekah untuk mendapat keuntungan secara jasmani lewat korupsi mencuri. Contoh di Alkitab adalah Yudas yang memberi ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 September 2011 (Minggu Pagi)
    ... dan sakit dan tidak sedikit yang meninggal. Kalau kita menguji diri kita sendiri hukuman tidak menimpa kita. Ada kemungkinan saat makan dan minum Perjamuan Suci Makan dan minum Perjamuan Suci dengan cara yang tidak layak yakni mempertahankan dosa tidak merasa bersalah bahkan menantang. Akibatnya adalah tetap hidup dalam dosa dosa mendarah-daging ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Juni 2010 (Selasa Sore)
    ... memiliki minyak persediaan gadis bijaksana pelitanya tetap menyala sehingga bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali. Tidak memiliki minyak persediaan gadis bodoh pelitanya hampir padam bahkan padam sehingga ketinggalan saat Yesus datang kedua kali binasa untuk selamanya. Amsal a . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan . . . . Dalam Perjanjian Lama korban tebusan adalah binatang yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Oktober 2019 (Minggu Siang)
    ... dan tekun. Sidang jemaat yang beredar-edar adalah sidang jemaat yang tidak bisa makan firman penggembalaan di kandang penggembalaan tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Inilah kekuatan dari singa Iblis. Dia beredar-edar supaya gembala dan sidang jemaat juga beredar-edar--tidak berada di dalam kandang-- karena kalau ada di kandang dia sulit untuk menerkam. ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2011 (Minggu Pagi)
    ... menyekolahkan menyediakan deposito dsb. namun semuanya itu tidak akan pernah cukup untuk menghadapi akhir zaman sampai masa antikris. Tugas yang terutama adalah membawa anak untuk bertobat dan tergembala dengan baik menikmati Firman Penggembalaan mulut baik . Itu yang menjamin anak kita berada dalam gendongan tangan Tuhan ia dipelihara dan dilindungi Tuhan. Lebih ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.