Kita sudah beberapa kali mengulas srt Yudas 1 : 24 dan 25 tetapi mari kita
membaca ulang agar supaya kita mendapatkan pengertian-pengertian yang baru dari
TUHAN. Ay 24 dan 25 ini merupakan penutup dari srt Yudas.
Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Srt Yudas berbicara tentang tudung yang di dalam ay 24 dan 25 ini berbicara
tentang tudung/naungan kasih TUHAN kepada gereja yang benar supaya kita tidak
tersandung dan membawa kita sampai tidak bercacat cela/sampai menjadi sempurna.
Kalau kita tersandung, maka tidak dapat menjadi sempurna. Tetapi kalau kita
tidak tersandung, barulah kita dapat menjadi sempurna seperti YESUS.
Kita sudah mempelajari penyebab dari dosa sandungan yaitu:
- hati yang keras
- pikiran daging/manusia
Kita juga sudah mempelajari ada dua macam sandungan yaitu:
- sandungan dari luar/dari dunia
- sandungan dari dalam diri kita yaitu mata, kaki, dan tangan
Sekarang ini kita akan maju satu langkah tentang cara agar kita tidak menjadi
batu sandungan. Sebab kita sudah mempelajari bahwa batu sandungan ini sama dengan
dosa Babel yang akan ditenggelamkan dan binasa untuk selama-lamanya.
Itu sebabnya sekarang ini kita akan mempelajari cara supaya kita tidak
menjadi batu sandungan yaitu:
- Mazmur 119 : 165, Besarlah ketenteraman pada orang-orang
yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
Mencintai tauratMU = mencintai Firman.
Cara supaya kita tidak masuk dalam dosa sandungan, maka kita harus
mengasihi Firman = mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu dengan
tubuh, jiwa dan roh kita.
Proses kalau kita mengasihi TUHAN, maka kita harus mengasihi Firman.
Prosesnya: Yeremia 15 : 16, Apabila aku bertemu dengan
perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan
bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku,
ya TUHAN, Allah semesta alam.
- menikmati Firman, harus dapat menikmati Firman. Jadi disaat-saat
kita bertemu.
Firman/Firman diberitakan, maka orang yang mengasihi Firman itu, dapat
dilihat dari saat Firman diberitakan, maka ia dapat menikmati Firman.
Menikmati Firman ini seperti kita menikmati makanan.
Menikmati Firman ini dimulai dari:
- kita mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh.
- dapat mengerti Firman sampai kita dapat percaya dan yakin pada
Firman, Firman itu masuk di dalam hati dan menjadi iman sehingga mendatangkan
kegirangan/kesukaan hatiku dan kita menjadi puas.
Jika ada orang yang tidak merasa puas dengan Firman TUHAN, maka akan berbahaya
sebab akan mencari kepuasaan di luar/di dunia dan dapat tersandung dengan
dosa. Sekali lagi bagi kaum muda perhatikan! Di saat-saat kita beribadah
dan kita tidak merasa puas dengan Firman/tidak mendapatkan kepuasaan dengan
Firman, maka dapat mencari kepuasaan di luar entah apa bentuknya sehingga
dapat tersandung dengan dosa.
- mempraktekkan Firman, setelah Firman sudah menjadi iman, maka
harus dilanjutkan dengan mempraktekkan/melakukan Firman ? ‘sebab
namaMU telah diserukan atasku, ya TUHAN, ALLAH semesta alam’. Kalau
kita melakukan Firman/mempraktekan Firman, maka kita akan mengalami kuasa
Nama TUHAN.
Apa kegunaan dari kuasa Nama TUHAN?
2 Timotius 2 : 19, Tetapi dasar yang diletakkan Allah
itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya"
dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Jadi kuasa Nama YESUS untuk:
- menyucikan/untuk memisahkan kita dari dosa kejahatan. Orang yang mengasihi
TUHAN/Firman, tidak akan tersandung sebab terpisah dari dosa.
- Filipi 2 : 10, supaya dalam Nama Yesus bertekuk
lutut segala yang di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di
bawah bumi.
Yang di langit = setan; yang ada di atas bumi = nabi palsu; yang ada di
bawah bumi = antikrist. Tiga tri tunggal ini yang menjadi sumber dari
batu sandungan. Tetapi kalau kita mendapatkan kuasa Nama YESUS maka kita
dapat mengalahkan setan tri tunggal yang merupakan sumber dari dosa/batu
sandungan, sehingga kita tidak akan pernah tersandung.
Inilah caranya supaya kita tidak menjadi batu sandungan, maka kita harus mengasihi
Firman/mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu dengan praktek, kita menikmati
Firman sampai kita sungguh-sungguh/yakin pada Firman maka kita akan bersuka
cita/berbahagia. Kemudian kita mempraktekkan Firman sehingga kita disucikan/dipisahkan
dari dosa bahkan kita mendapatkan kuasa Nama TUHAN untuk mengalahkan sumber
dari dosa/batu sandungan itulah setan tri tunggal dan kita tidak pernah menjadi
batu sandungan.
- 1 Yohanes 2 : 10, 11,
10. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang,
dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
11. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan
hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan
itu telah membutakan matanya.
Penyesatan ? di dalam bahasa aslinya adalah sandungan (skandalon). Jadi supaya
kita tidak menjadi sandungan, maka kita harus mengasihi saudara/sesama seperti
diri sendiri.
Proses/praktek kalau kita ini mengasihi saudara/sesama seperti diri sendiri
yaitu:
- Ay 11 ? tidak boleh ada kebencian dan ini diawali dari tidak merasa
suka kepada sesama dan perasaan ini harus diselesaikan, sebab kalau tidak
diselesaikan, maka akan menjadi rasa benci. Kebencian ini kalau dibiarkan
akan menjadi kebencian tanpa sebab/alasan dan ini berarti sudah sempurna
seperti setan. Seperti yang tertulis di dalam injil Yohanes 15, sebanyak
tujuh kali disebut ? dunia membenci sampai pada kebencian yang ke tujuh
yaitu kebencian tanpa alasan dan ini berarti kebencian itu sudah sempurna.
- Matius 25 : 34 – 36, 39, 40,
34. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
35. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
36. ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit,
kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
39. Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami
mengunjungi Engkau?
40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Inilah mengasihi sesama seperti diri sendiri dengan praktek ke dua yaitu
kita harus mengingat saudara-saudara kita yang berada di dalam kekurangan/kesusahan
yaitu kita harus dapat memberi dan mengunjungi dan ini dimulai di dalam
rumah tangga yang mungkin berada di dalam penjara yaitu dipenjara oleh
dosa dan untuk ini kita tidak boleh memusuhi saudara kita itu tetapi memberi
perhatian dengan mendoakan, memberi nasihat.
Kemudian juga memberi dan mengunjungi di dalam penggembalaan dengan memberi
dan mengunjungi saudara-saudara yang membutuhkan, mungkin karena sakit
sampai di dalam antar penggembalaan yang merupakan tugas/bonus dari TUHAN
kepada kita. Di dalam penggembalaan kita sudah berkelimpahan, maka kelimpahan
itu harus dibagikan kepada orang lain -> kita mengunjungi dan memberi
kepada penggembalaan/antar penggembalaan di tempat yang lain. Inilah tugas/bonus
dari TUHAN kepada kita.
Sebab sementara kita diberkati dan berada di dalam kelimpahan oleh TUHAN tetapi
kita tidak mau memberi dan mengunjungi, maka TUHAN menyebutkan terkutuk.
Matius 25 : 41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah
dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang
kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Orang-orang terkutuk = orang-orang egois yang hanya mengingat diri sendiri
= tidak mengasihi sesama.
Sebenarnya neraka itu diperuntukkan bagi iblis dan malaikat-malaikatnya tetapi
kalau anak-anak TUHAN juga ikut menjadi egois/mengikuti iblis/hanya mengingat
diri sendiri, maka juga akan ikut mengarah ke neraka.
Inilah praktek dari mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Jika kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain, maka ini adalah rumus
berkat Abraham ? kita diberkati, maka akan menjadi berkat bagi orang lain,
ini harus terus dilanjutkan sebab jika tidak, maka berkat itu akan berhenti.
Kita tidak boleh egois, sebab jika kita egois, maka itu berarti kita seperti
kambing yang akan dikutuk oleh TUHAN dan dicampakkan ke dalam neraka.
Inilah mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai kita dapat mengasihi musuh
dan ini berarti sudah tidak ada lagi sandungan. Hal ini harus kita pelajari,
sebab mudah untuk dikatakan tetapi sesungguhnya sangatlah sulit untuk dipraktekkan
dihari-hari ini. Itu sebabnya kita memohon kepada TUHAN supaya kita tidak
menjadi batu sandungan.
Matius 5 : 43, 44,
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
Kasihilah sesama dan bencilah musuhmu = hukum taurat.
Ay 44 ini merupakan praktek dari mengasihi sesama seperti diri sendiri yaitu:
- tidak ada kebencian kepada sesama.
- kita dapat memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan.
- sampai kita dapat mengasihi musuh. Dan paling sedikit kita berdoa bagi
mereka yang merugikan kita/yang menganiaya kita supaya mereka diampuni
oleh TUHAN dan mereka dapat bertobat.
Inilah cara supaya kita tidak tersandung dan menjadi batu sandungan. Kalau
mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama digabung, maka akan menjadi dua loh batu
? mengasihi Firman/TUHAN = loh batu yang pertama dan mengasihi sesama = dua
loh batu yang kedua. Jika kita mengasihiFirman/TUHAN dan mengasihi sesama =
kita memiliki dua loh batu sehingga kita tidak akan menjadi batu sandungan.
Markus 12 : 30 – 34,
30. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
32. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar
kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
33. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian
dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri
sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban
sembelihan."
34. Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang
pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Mari! Kalau kita memiliki dua loh batu = memiliki kasih yang sempurna. Dihari-hari
ini, mari! Supaya kita tidak menjadi batu sandungan, maka kita harus mengejar
dua loh batu itu.
Kegunaan dari dua loh batu/kasih yang sempurna yaitu:
- untuk membebaskan kita dari batu sandungan/dosa sandungan, hanya kasih
sempurna yang dapat membebaskan kita dari dosa sandungan.
- selain untuk membebaskan kita dari dosa sandungan, maka kasih yang sempurna
ini memberikan kebijaksanaan surga/hikmat dari surga -> ay 34.
Jika kita memiliki kasih, maka kita juga akan memiliki hikmat, sebab menghadapi
akhir jaman ini, maka kita membutuhkan hikmat dan hikmat ini di dapat dari
kasih.
Bagi kaum muda! Saya sangat yakin kalau TUHAN dapat mencurahkan hikmat/kebijaksanaan
surga, apalagi hanya hikmat dari dunia yang jauh lebih rendah dari hikmat surga.
TUHAN akan memberikan hikmat dari dunia ini asal kita memiliki:
- dua loh batu
- tidak menjadi sandungan. Sebab kalau kaum muda menjadi sandungan, maka
sekolah/kuliah banyak yang akan tersandung, hidup/ekonominya banyak yang tersandung/tidak
mulus. Tetapi kalau tidak tersandung, maka kita akan mendapatkan hikmat yang
luar biasa dari TUHAN.
Apa gunanya hikmat itu? Pengkhotbah 10 : 10, jika besi
menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi
yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Besi/pisau menjadi tumpul =krisis. Pisau kalau tumpul, maka tenaga harus diperbesar
dan ini merupakan rumus dari dunia. Sebagai contoh: karena menghadapi krisis,
maka toko harus dibuka lebih awal ? jika dulu, toko dibuka pukul sepuluh,
maka sekarang dibuka lebih awal. Dan ini berarti waktu untuk TUHAN menjadi
berkurang.
Ini adalah cara dari setan yang membuat keadaan menjadi krisis supaya semua
manusia memberikan waktu dan perhatiannya untuk mengatasi masalah krisis itu.
Seperti bangsa Israel waktu mereka akan keluar dari Mesir, biasanya mereka itu
membuat batu bata tetapi jerami disediakan oleh orang Mesir, tetapi waktu Musa
berkata bahwa kami mau keluar untuk beribadah, maka Firaun menjadi marah dan
memerintahkan bangsa Israel selain mencetak batu bata, mereka diperintahkan
untuk mencari jerami sendiri.
Inilah keadaan yang dipersulit karena hendak beribadah. Biasanya jerami sudah
disediakan sehingga dapat berangkat kerja pukul enam pagi, tetapi karena harus
mencari jerami sendiri, maka harus berangkat pukul empat pagi sehingga tidak
dapat berdoa di pagi hari. Begitulah kalau berada di dalam keadaan krisis.
Tetapi cara TUHAN itu berbeda; tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah
hikmat. Kalau kita memiliki dua loh batu, maka kita akan terbebas dari batu
sandungan sehingga kita akan mendapatkan hikmat dari surga dan apa guna dari
hikmat ini? Untuk menjamin keberhasilan dalam menghadapi masa krisis
di segala bidang di dunia ini. Itu sebabnya sangatlah penting dua loh
batu/kasih sehingga kita harus memohon kepada TUHAN supaya kita mendapatkan
kasih yang sempurna dari TUHAN. Jangan di masa krisis ini, kasih kita menjadi
luntur sehingga kita sudah tidak mau beribadah ke gereja. Cara seperti ini salah,
sebab jika kita menghadapi krisis dan kita menjauh dari TUHAN, maka masalah
itu tidak akan pernah dapat selesai. Tetapi kalau kita datang mendekat kepada
TUHAN, maka kita akan mendapatkan kasih dan juga mendapatkan hikmat, maka segala
masalah menjadi selesai sebab ada jaminan keberhasilan. Semoga kita dapat mengerti.
Mari saudaraku! Masa krisis ini tidak dapat di hadapi dengan menambah tenaga
atau menambah modal sebab kedua hal ini tidak dapat menjamin keberhasilan. Tetapi
kalau kita memiliki kasih dan memiliki hikmat, maka pasti ada jaminan keberhasilan.
Krisis terbesar nanti adalah antikrist yang akan berkuasa di bumi ini selama
tiga setengah tahun dan antikrist ini tidak dapat dihadapi dengan apapun selain
dengan hikmat.
Wahyu 13 : 17, 18
17. dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan
namanya.
18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah
ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Jadi hikmat ini berguna untuk menghadapi antikrist yang akan
berkuasa selama tiga setengah tahun di bumi. Semua kebutuhan untuk hidup memang
penting, tetapi yang terpenting adalah hikmat sebab kekayaan atau kepandaian
tidak dapat melawan antikrist. Yang dapat meloloskan hanyalah kasih TUHAN Yang
sempurna yang akan memberikan hikmat kebijaksanaan kepada kita.
Sementara antikrist berkuasa di bumi dan orang-orang yang tidak memiliki hikmat
kebijaksanaan dari TUHAN dan juga kasih yang sempurna, akan diberi cap oleh
antikrist dengan angka 6.6.6 sebab kehidupan itu tertinggal di bumi. Sedangkan
bagi kehidupan yang memiliki kasih yang sempurna serta hikmat kebijaksanaan
dari surga akan disingkirkan ke padang belantara selama tiga setengah tahun
dan dipelihara secara langsung oleh TUHAN.
Hikmat ini juga berguna untuk membangun kehidupan kita menjadi Tubuh
Kristus yang sempurna
Amsal 9 : 1
Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya
Apa yang dimaksud dengan tujuh tiang? Inilah sifat-sifat Ilahi.
Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama (1)murni, selanjutnya
(2)pendamai, (3)peramah, (4)penurut, (5)penuh belas kasihan dan buah-buah
yang baik, (6)tidak memihak dan (7)tidak munafik.
Inilah tujuh tiang/hikmat dari TUHAN yang akan membangun kita menjadi Tubuh
Kristus yang sempurna dan harus kita miliki dihari-hari ini yaitu:
- murni = kemurnian ini adalah kesucian sampai di dalam hati. Banyak orang
Kristen yang terlihat suci tetapi hanya di luar terutama kami para hamba TUHAN
pada saat berkhotbah. Orang lain tidak dapat melihat, hanya TUHAN Yang dapat
melihat, setan juga dapat melihat serta diri sendiri yang dapat melihat kesucian
di dalam hati. Kalau kesucian di luar namanya sok suci/berlagak suci.
- pendamai = suka berdamai/tidak menyimpan kesalahan orang lain/selalu dalam
keadaan damai.
- peramah, jangan dibalik menjadi pemarah.
- penurut = tunduk, tidak banyak komentar seperti tunduknya Sarah kepada
Abraham yang memberikannya kepada orang lain, tetapi Sarah tidak memberi komentar.
Inilah kasih/dua loh batu dan hikmat, sebab jika tidak memiliki kedua hal
ini, maka Sarah tidak dapat tunduk ketika ia diberikan kepada orang lain bahkan
sebanyak dua kali.
- penuh belas kasihan = tidak menghakimi.
- tidak memihak = adil, kalau bersalah, katakan salah dan kalau benar katakan
benar. Bukan karena ia masih keluarga, maka kita mengatakan bahwa ia itu yang
benar sekalipun kita mengetahui bahwa ia yang bersalah. Kemudian kalau ada
perselisihan antara si kaya dan miskin, maka kita membela orang yang kaya
sebab akan diberikan sesuatu, sedangkan jika kita membela yang miskin, kita
tidak mendapatkan apa-apa. Ini namanya memihak sedangkan kasih dan hikmat
dari TUHAN/tiang itu tidak memihak tetapi adil.
- tidak munafik/tidak pura-pura. Inilah ketujuh tiang.
Mari kehidupan kita bebas dari batu sandungan kalau kita memiliki kasih bahkan
kasih itu memberikan hikmat untuk keberhasilan ditengah krisis dan juga ada
perlidungan sampai jaman antikrist. Dunia ini akan terus bergoncang sampai pada
puncaknya yaitu jaman antikrist tetapi kita terus dilindungi sampai kita dibangun
menjadi Tubuh Kristus, bukan tubuh Babel. Sebab dosa sandungan itu = dosa Babel
dan akan dibangun menjadi tubuh Babel. Tetapi hikmat dari TUHAN/kasih dari TUHAN
membangun kita menjadi rumah ALLAH/Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
dengan tujuh tiang. Semoga kita dapat mengerti.
Markus 12 : 34,
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang
pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Tidak ada lagi yang berani bertanya kepada YESUS dan ini berarti:
- tidak ada lagi keragu-raguan
- tidak ada masalah lagi = segala masalah sudah selesai oleh TUHAN sebab
kita sudah menyerah sepenuhnya/sudah mempercayakan diri sepenuhnya dan juga
air mata dihapus, sebab air mata = masalah. Sedikit-demi sedikit air mata
itu dihapuskan oleh TUHAN, sampai satu waktu, benar-benar sudah tidak ada
lagi masalah/tidak ada air mata dan itu berarti kita sudah sampai di Yerusalem
Baru/kerajaan surga -> ‘engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah’
Mari saudaraku! Jika dihari-hari ini kita sudah tidak tersandung lagi, maka
itu berarti kita sudah dekat dengan kerajaan surga. Kita memiliki hikmat/kasih
dari surga sehingga ada perlindungan, ada keberhasilan sehingga kita dapat bersaksi
dan ini berarti sedikit demi sedikit kita dekat dengan kerajaan surga sampai
satu waktu kita benar-benar tidak ada masalah dan juga tidak ada air mata lagi
sebab kita sudah sampai di kerajaan surga yang kekal/Yerusalem Baru.
Wahyu 21 : 4
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak
akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita,
sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi maut dan kita berbahagia selama-lamanya
bersama dengan TUHAN.
Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan tersandung tetapi kita selalu mengejar
kasih yaitu:
- mengasihi TUHAN dengan jalan mengasihi Firman sampai kita mempraktekkan
Firman dan juga mengasihi sesama seperti diri sendiri dan kalau ini ada di
dalam hidup kita, maka kita tidak akan mengalami kesulitan di dalam keadaan
hidup yang sudah sulit ini.
- dan juga kasih itu memberikan hikmat sehingga ada keberhasilan dan juga
ada perlindungan TUHAN dan kita dibangun menjadi Tubuh Kristus dengan tujuh
tiang, bukan dibangun menjadi tubuh Babel. Kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN
yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya
- kalau ada kasih maka semua air mata akan dihapuskan oleh TUHAN sedikit
demi sedikit sampai satu waktu tidak ada lagi air mata dan ini berarti kita
sudah mencapai kerajaan surga yang kekal bersama-sama dengan TUHAN selama-lamanya.
TUHAN memberkati kita.
1