Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Ay 24 dan ay 25 ini merupakan penutup dari srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba dan ini berarti naungan kasih TUHAN kepada gereja yang benar supaya tidak tersandung/jatuh dalam dosa sandungan tetapi membawa kita sampai tidak bercacat cela pada saat kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan kita menjadi sempurna sama seperti YESUS.

Kita sudah mempelajari tentang dosa sandungan yang terlihat remeh dan kita juga sudah mempelajari bahwa dosa sandungan ini = dosa Babel yang akan ditenggelamkan/dibinasakan untuk selama-lamanya.

Kita juga sudah mengetahui penyebab dari dosa sandungan yaitu hati yang keras sekeras hati Firaun/sekeras hati setan dan juga seperti Petrus yang awalnya menjadi batu karang sebab ia dipuji oleh YESUS, tetapi secepatnya Petrus menjadi batu sandungan sehingga YESUS berkata -> ‘enyahlah iblis’ sebab Petrus memakai pikiran manusia/pikiran daging.

Inilah penyebab dari dosa sandungan yaitu:

  • hati yang keras sekeras hati Firaun.
  • pikiran manusia/pikiran daging. Jika kita menyampaikan/mendengarkan Firman memakai pikiran manusiawi/pikiran daging, maka kita akan benar-benar tersandung dan menjadi batu sandungan.

Ada dua macam sandungan yaitu:

  • sandungan dari luar dan
  • sandungan dari dalam diri kita sendiri

Kita akan mempelajari bagian yang pertama yaitu:
Sandungan dari luar dan apa wujudnya?
19. Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
20. Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang
menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

Jadi salah satu wujud sandungan dari luar adalah emas dan perak secara jasmani/kekayaan jasmani dan untuk ini kita harus waspada sebab dapat menjadi sandungan dari luar.

Pertanyaannya apakah kita tidak boleh menjadi kaya dan memiliki emas dan perak? Kita akan menyelidiki kapan emas dan perak/kekayaan ini menjadi batu sandungan.
Kekayaan emas dan perak menjadi batu sandungan apabila:

  • ay 19 -> kekayaan/emas perak menjadi satu ikatan/terikat di dalam kehidupan kita. Manusia/anak TUHAN terikat pada keinginan akan uang. Bukannya tidak boleh memiliki emas dan perak -> tentu saja boleh! Tetapi yang tidak boleh adalah terikat pada kekayaan jasmani/terikat pada keinginan akan uang sebab dapat menjadi sandungan. Wujudnya adalah menjadi kikir.
    Orang yang kikir ini:
    • tidak pernah merasa puas sehingga
    • tidak akan selamat sebab emas dan peraknya tidak akan menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN.Di dalam 1 Korintus, kikir ini menjadi satu derajad dengan percabulan
    • tidak dapat memberi sebab bukti dari kita tidak terikat akan uang adalah kita dapat memberi.

    2 Korintus 9 : 12, Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
    Melimpahkan ucapan syukur kepada ALLAH = kepuasan.
    • Memberi ini bukan hanya mencukupkan kepentingan dari orang-orang yang membutuhkan, tetapi dengan memberi, selain kita mencukupkan kebutuhan dari orang-orang kudus/anggauta Tubuh Kristus yang kekurangan, tetapi dengan memberi, kita dapat melimpahkan ucapan syukur/ada kepuasan di dalam hati + yang diberi juga akan melimpahkan ucapan syukur = kenyang/ada kepuasan. Kalau kita terus menerus tidak merasa puas, maka akan sangat berbahaya sebab akan selalu mengomel sehingga tidak akan ada ucapan syukur.
    • dengan memberi, kita juga menabung harta di surga yang akan menyelamatkan hidup kita. 1 Timotius 6 : 18, 19,
      18. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
      19. dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

      Berbeda menabung di dunia dengan menabung di dalam kerajaan surga yaitu:
      Menabung di dunia -> kita boleh menabung di bank atau di dalam celengan karena kita memiliki kelebihan uang, untuk hal ini sah-sah saja.
      Tetapi kalau kita memberi = kita menabung di dalam kerajaan surga.
      Memberi = harta yang kita tabung di dalam kerajaan surga yang menyelamatkan jiwa kita. Itu sebabnya kita harus waspada supaya kekayaan ini jangan sampai menjadi batu sandungan/jangan mengikat sehingga kita menjadi kikir/sudah tersandung dengan kekayaan. Semoga kita dapat mengerti.
  • Yehezkiel 7 : 20, Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.
    Jadi, kekayaan ini menimbulkan kecongkakan hidup/kesombongan hidup yaitu berharap kepada kekayaan dunia/emas dan perak lebih daripada berharap kepada TUHAN.

    Apa yang menjadi prakteknya? Prakteknya adalah seringkali meninggalkan/tidak setia di dalam ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan emas dan perak jasmani. Ini merupakan kecongkakan/kesombongan hidup sebab ia merasa ia hidup dari emas dan perak dunia dan bukannya hidup dari TUHAN. Saudara bukannya tidak boleh bekerja tetapi saudara harus berdoa agar jangan sampai kita bekerja dan mendapatkan kekayaan dunia yang akan menjadi batu sandungan sehingga hubungan kita dengan TUHAN menjadi terputus.

    Kita mengetahui bagaimana nasib dari orang yang tidak setia/meninggalkan ibadah pelayanan = orang yang tidak berguna/seperti jerami yang hanya menunggu untuk dibakar. Di dalam Matius 25 juga dikatakan bahwa orang yang tidak berguna ini hanya dicampakkan ke tempat kegelapan yang paling gelap.

    Maleakhi 3 : 18, Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
    Orang benar = orang yang beribadah kepada TUHAN, sedangkan orang fasik = orang yang tidak beribadah.
    Maleakhi 4 : 1, Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
    Seperti jerami = tidak berguna. Tidak beribadah/tidak setia = jerami yang tidak berguna dan hanya menunggu untuk dibakar selama-lamanya.
  • Yehezkiel 7 : 20b, Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.
    Setelah terikat, kemudian sudah lebih berharap/mengandalkan emas dan perak dunia, maka pada akhirnya kekayaan/emas dan perak dunia disembah/menjadi berhala yang disembah = penyembahan berhala.

Inilah urut-uratan dari emas dan perak yang menjadi ikatan yaitu:

  • kikir
  • lebih berharap/lebih mengandalkan emas dan perak dunia daripada berharap kepada TUHAN
  • menjadi berhala yang disembah

Apa yang menjadi wujud dari penyembahan berhala ini? Kolose 3 : 5, Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Keserakahan = penyembahan berhala. Inilah batu sandungan dari dunia yang harus dimatikan -> matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi. Yang dari dunia/yang berasal dari luar tubuh kita.

Serakah = tamak = merampas hak orang lain. Kita harus berhati-hati dan ini dimulai dari saya agar jangan merampas hak TUHAN/persepuluhan dan juga persembahan khusus serta hak sesama sebab ini sudah termasuk penyembahan berhala. Penyembahan berhala ini satu derajad/satu level dengan kenajisan/percabulan dan hawa nafsu jahat dan ini merupakan batu sandungan dari dunia. Semoga kita dapat mengerti.

Tidaklah salah jika kita diberkati oleh TUHAN dengan emas dan perak jasmani, tetapi kita mohon kepada TUHAN agar emas dan perak jasmani itu tidak menjadi sandungan yaitu menjadi ikatan dengan praktek kita menjadi:

  • kikir
  • congkak karena berharap kepada emas dan perak jasmani sehingga menjadi tidak setia di dalam ibadah pelayanan
  • kemudian menjadi berhala yang disembah. Penyembahan berhala ini pada akhirnya akan lari kepada percabulan/kenajisan.

Saya teringat pada waktu bangsa Israel di padang gurun, mereka membuat anak lembu dari emas yang kemudian disembah. Kalau emas dan perak dunia ini disembah, maka akan diikuti dengan sorak sorai/ramai-ramai sehingga akan mengarah kepada percabulan.

Keluaran 32 : 2, 4, 18, 19,
2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
18. Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
19. Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Memuji TUHAN bagaikan nyanyian kemenangan, tetapi di padang gurun ini bukanlah nyanyian kemenangan. Menyanyi berbalas-balasan/menyanyi beramai-ramai akan mengarah kepada dosa sex dan dosa makan minum. Inilah dosa sandungan dari luar.

Tidaklah salah kita diberkati dengan emas dan perak jasmani, tetapi jangan sampai menjadi batu sandungan. Salah satu contoh ada di dalam Kisah rasul/jaman gereja hujan awal, sudah ada kehidupan yang berharap kepada emas dan perak jasmani yaitu pada waktu Petrus hendak masuk ke dalam bait ALLAH dan ia melewati pintu Gerbang Indah. Di situ duduk seorang yang lumpuh dan ia mengharapkan emas dan perak jasmani dari Petrus tetapi Petrus mengatakan bahwa ia tidak memiliki emas dan perak jasmani sebab apa yang ia miliki adalah Nama YESUS. Inilah keadaan dari gereja TUHAN/anak TUHAN/hamba TUHAN yang tersandung pada kekayaan emas dan perak jasmani sehingga mereka berada di dalam keadaan lumpuh rohani/jatuh dan tidak dapat bangkit-bangkit lagi.

Kisah rasul 3 : 1 – 6,
1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
4. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Orang lumpuh berada di gerbang bait ALLAH yang bernama Gerbang Indah selama hidupnya, tetapi sayang, ia tidak dapat masuk ke dalam bait ALLAH karena kesandung pada emas dan perak secara jasmani.
Ay 5 -> mengharapkan sesuatu/emas dan perak yang jasmani daripada berharap kepada TUHAN padahal ia berada di Gerbang Indah yang memiliki kuasa TUHAN. Inilah orang Kristen di akhir jaman -> dulu di jaman gereja hujan awal sudah terjadi yaitu tersandung pada emas dan perak jasmani. Demikian juga dengan hamba-hamba TUHAN terutama para gembala, sudah tidak mau berada di dalam gereja sendiri lagi karena memiliki dua orang sidang jemaat saja sehingga mereka berpikir sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup dan mereka beredar-edar kemana-mana untuk mendapatkan emas dan perak jasmani. Mereka tidak mau masuk ke dalam Gerbang Indah tetapi masuk ke dalam gerbang yang lain. Tidak pernah masuk ke dalam bait ALLAH tetapi tetap di Gerbang Indah hanya untuk meminta-minta.

Kelumpuhan rohani terjadi lagi diakhir jaman karena:

  • tersandung pada emas dan perak jasmani sehingga
  • menyembah emas dan perak jasmani yang dimulai dari terikat -> lebih mengandalkan emas dan perak jasmani itu daripada TUHAN sampai menyembah sehingga keadaan rohaninya jatuh dan tidak pernah dapat bangkit lagi = lumpuh rohani.

Apa arti dari lumpuh/bagaimana keadaan dari lumpuh rohani ini? Yaitu:

  • tidak dapat masuk ke dalam bait ALLAH karena sudah merasa puas dengan emas dan perak yang jasmani
  • tidak setia/non aktif
  • lebih celaka kalau tidak mau masuk dalam bait ALLAH yang gerbangnya disebut dengan Gerbang Indah = hidupnya tidak pernah menjadi indah. Bagi kaum muda perhatikan! Sekalipun saudara pandai dan hebat, tetapi kalau saudara tidak mau masuk dalam Gerbang Indah = hidup saudara tidak akan pernah menjadi indah, tetapi kehidupan saudara akan penuh dengan air mata penderitaan, tidak pernah merasa puas. Di dalam ibadah kaum muda saya selalu mengatakan kepada mereka -> saya sangat tidak tahan kalau mendengar ada kaum muda yang kehidupannya penuh dengan air mata sebab sesungguhnya kehidupan muda itu haruslah indah. Itu sebabnya saya selalu mengatakan kepada mereka untuk bersungguh-sungguh menyerah kepada TUHAN
  • biasanya orang lumpuh itu tidur di atas tilam dan ini menunjuk pada dosa kenajisan. Di dalam kehidupan nikah, hidup nikah menjadi tidak indah sebab banyak air mata karena banyak persoalan. Itu sebabnya mari! Jika masih ada kelumpuhan dan dibiarkan maka akan menjadi berbahaya sebab akan sampai pada dosa kenajisan. Semoga kita dapat mengerti.

Supaya kita tidak tersandung/tidak lumpuh karena emas dan perak jasmani, maka


kita harus mengejar/memiliki emas dan perak yang rohani supaya ada keseimbang- annya dan ini merupakan hal yang mudah. Kita memiliki emas dan perak yang jasmani tetapi kedua hal ini jangan menjadi sandungan dan supaya tidak menjadi sandungan, maka kita harus mencari emas dan perak rohani/surgawi.

Apa arti dari Emas dan Perak yang rohani? Yaitu:

  1. 1 Petrus 1 : 18 ,19,
    18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

    Jadi arti dari emas dan perak rohani yang pertama adalah Darah YESUS Yang mahal = kelepasan dari dosa. Ini yang harus kita miliki dihar-hari ini.
    Kita jangan mempertahankan dosa sekecil apapun juga, sebab kalau tidak ditutup oleh Darah YESUS, akan ditutup oleh dosa, ditutup lagi oleh dosa sampai menggunung dan akan meledak bagaikan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, kedua kota ini sekarang sudah menjadi kota yang besar dan ini berarti ada kehidupan dan menjadi makmur sekalipun masih ada efek samping dari bom atom itu. Tetapi kalau bom dosa yang jatuh di kota Sodom dan Gomora karena dosa itu sudah naik sampai ke hadirat TUHAN dan meledak menjadi api dan belerang sehingga menjadi Laut Mati yang tidak ada satupun bakteri yang dapat hidup. Inilah dahsyatnya bom dosa, itu sebabnya kita jangan main-main. Kita harus berusaha agar dapat memiliki emas dan perak yang rohani/penebusan oleh Darah YESUS/kelepasan dari dosa oleh Darah YESUS.

    Prosesnya sangatlah mudah dan sering diajarkan agar dapat terlepas dari dosa adalah -> 1 Yohanes 1 : 7, 9,
    7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

    Kita mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika kita mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya maka Darah YESUS akan ?mengampuni segala dosa/menutupi segala dosa sampai tidak berbekas lagi = seperti kita tidak pernah berbuat dosa. Inilah kekuatan Darah YESUS. Tetapi kita jangan mengulang dosa lagi, sebab kalau kita mengulang dosa, maka kekuatan Darah/pengampunan itu akan hilang.

    Sesudah itu dilanjutkan Darah YESUS akan ?mencabut akar-akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi = Darah YESUS menyucikan kita. Inilah penyucian dosa oleh Darah YESUS yang harus kita miliki dihari-hari ini.
    Kita kembali membaca di dalam 1 Petrus 1 : 19, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
    Di ayat di atas ini ada istilah Darah YESUS Yang mahal. Jadi kehidupan yang berdosa = kehidupan yang hina/yang murahan, tetapi kalau kehidupan itu dilepaskan dari dosa oleh Darah YESUS, maka kehidupan itu akan menjadi kehidupan yang mahal/yang berharga di mata TUHAN. Sekalipun kehidupan itu adalah orang yang pandai, yang memiliki kedudukan yang tinggi, tetapi kalau kehidupan itu berdosa, maka kehidupan itu merupakan kehidupan yang hina = tidak berharga di hadapan TUHAN.

    Sesudah kita ditebus/dilepaskan dari dosa sehingga menjadi kehidupan yang berharga, janganlah dibelanjakan lagi untuk barang-barang yang murahan/mengulang dosa lagi, sebab kalau kita mengulang dosa lagi, maka kehidupan kita menjadi kehidupan yang hina = menghina/menginjak-injak Darah YESUS. Itu sebabnya kita harus mempertahankan kehidupan yang sudah menjadi berharga itu.

    Kehidupan yang berharga itu bukanlah berarti kita memiliki gelang, anting-anting emas yang jasmani -> bukan! Tetapi karena kita memiliki Darah YESUS/Emas dan Perak yang rohani/kelepasan dari dosa dan inilah yang harus kita pertahankan sebab merupakan sesuatu yang berharga/yang mahal. Semoga kita semuanya menjadi berharga di hadapan TUHAN.
  2. 2 Timotius 2 : 20, 21,
    20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    21. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

    Ay 20 -> emas dan perak dipakai untuk maksud yang mulia.
    Ay 21 -> perabot rumah untuk maksud yang mulia.
    Jadi, ay 20 dan ay 21, maka perabot dari emas dan perak = orang yang disucikan = emas dan perak yang rohani. Arti kedua dari emas dan perak yang rohani adalah penyucian. Sesudah penebusan, kita masuk dalam penyucian.

    Apa yang diperlukan untuk menyucikan emas dan perak?
    Maleakhi 3 : 2, 3,
    2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia
    mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    Penyucian yang dikerjakan oleh sabun tukang penatu dan api tukang pemurni logam dan ini berbicara tentang Firman pengajaran yang benar/yang keras/yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Kalau dikaitkan dengan sabun tukang penatu -> kita sudah mendengar, kalau orang mencuci pakaian kotor itu diberi sabun dengan cara maju dan mundur kemudian disikat/dikucak berulang-ulang. Sabun ini tidak akan ada gunanya kalau tidak dilakukan/dikerjakan dengan maju dan mundur/diulang-ulang. Inilah sistim dari Firman penggembalaan/penyucian dari emas dan perak yang rohani/Firman yang diulang-ulang = Firman penyucian.

    Saya sangat bersyukur menerima sistim ini yaitu Firman penggembalaan. Sebab tidak ada cara lain yang lebih efisien dan efektif untuk menyucikan kehidupan kita -> maju mundur, kemudian diulang-ulang terus menerus sampai bersih dari noda/tidak ada noda lagi. Semoga kita dapat mengerti.

    Kita disucikan dari dosa apa?
    • 2 Timotius 2 : 22 – 26,
      22. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
      23. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
      24. sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
      25. dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
      26. dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

      Penyucian dari dua dosa yaitu:
      ay 22, penyucian dari ?nafsu orang muda. Bukan orang mudanya yang harus disucikan, tetapi nafsunya. Sekalipun sudah berusia tua, tetapi kalau masih memiliki nafsu dari orang muda, maka inilah yang harus disucikan.
      Di dalam cerita dari Simson, maka nafsu dari orang muda ini digambarkan sebagai singa muda/kekuatan dari singa muda yang berada di dalam kebun anggur. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab kebun anggur ini adalah kebun Mempelai/ladang Mempelai yang dibina oleh Firman Mempelai tetapi ada banyak singa muda/nafsu orang muda di dalamnya. Sudah tua tetapi masih memiliki nafsu dari orang muda; apalagi kaum muda akan lebih berbahaya. Inilah ladang yang memiliki musuh berupa nafsu orang muda/singa muda yang menunggu di dalam ladang anggur.

      Hakim-hakim 14 : 5, 6,
      5. Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.
      6. Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing--tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.

      Singa muda di kebun anggur artinya:
      • nafsu orang muda, itu sebabnya kita harus berhati-hati dan nomor satu dimulai dari saya dan juga saudara-saudara sekalian sebagai orang yang dipakai di dalam bentuk apa saja, semisal berkhotbah atau menyanyi di dalam paduan suara oleh TUHAN di dalam kebun anggur/kebun Mempelai yang memberitakan berita Mempelai -> ini merupakan pekerjaan di dalam kebun anggur yang akan menghadapi singa muda/nafsu orang muda yang akan mengarah kepada puncak dosa. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan pikiran/hati, dengan mata/pandangan dan juga dengan suara/perkataan untuk menjauhkan kita dari nafsu orang muda.
      • iri hati dan ambisi. TUHAN memerintahkan orang-orang untuk bekerja di dalam kebun anggur mulai dari pagi hari sampai petang hari (± pkl 17:00) semuanya mendapatkan upah yang sama yaitu satu dinar. Tetapi yang bekerja mulai pagi hari menjadi marah sebab ia mendapatkan upah yang sama dengan orang yang masuk pada petang hari -> inilah nafsu orang muda sehingga Tuannya berkata -> ‘atau iri hatikah kamu karena Aku bermurah hati’. Iri hati ini dapat meningkat menjadi ambisi dan kebencian dan hal ini ada di dalam ladang Mempelai.

      Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan! Sebab nafsu orang muda ini merupakan musuh kita yang jelas menghadang secara langsung di dalam kebun anggur. Juga bagi sidang jemaat yang digembalakan di dalam ladang Mempelai juga harus berhati-hati, sebab di kantor/pekerjaan atau di manapun saudara berada, maka saudara langsung dihadang oleh singa muda.

      Kita bersyukur sebab diambil oleh TUHAN dan dimasukkan ke dalam kebun anggur dan kita dikaitkan/memiliki kaitan dengan buah dan juga dengan air anggur/pesta nikah Anak Domba -> ini sudah baik! Tetapi kita harus berhati-hati dengan singa muda/nafsu orang muda yang mengarah kepada puncak dosa tetapi juga mengarah pada iri hati dan ambisi. Ini sangat berbahaya sehingga harus disucikan jika kita ingin memiliki emas dan perak yang rohani. Tidak tersandung dan tidak lumpuh.
      Jika kita sudah disucikan dari nafsu orang muda, maka -> 2 Timotius 2 : 22, Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
      Jika singa muda sudah dirobek-robek/disucikan oleh Simson dengan kekuatan dari Roh TUHAN, maka kita dapat melayani TUHAN dengan keadilan. Di dalam rumah tangga/kebun anggur, kita harus ingat, awal dari kebun anggur adalah di dalam rumah tangga/kebun Mempelai. Mari! Jika kita sudah disucikan dari nafsu orang muda, maka di dalam rumah tangga akan ada keadilan/bukan kesewenang-wenangan. Jika ada kesewenang-wenangan, maka itu berarti ada singa muda.

      Kemudian ada kesetiaan -> di dalam rumah tangga harus ada kesetiaan/jangan saling berkhianat, sebab kalau ada pengkhianatan, maka itu berarti ada singa muda yang belum dirobek/belum disucikan.
      Kemudian ada damai sejahtera -> di dalam rumah tangga ada damai sejahtera. Jika di dalam rumah tangga ada singa, sudah dapat dipastikan tidak akan ada damai, yang ada hanyalah ketakutan. Itu sebabnya singa muda itu harus dirobek. Semoga kita dapat mengerti.
    • 2 Timotius 2 : 23 – 25,
      23. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
      24. sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
      25. dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

      Disucikan dari dosa pertengkaran. Seorang hamba TUHAN tidak boleh bertengkar. Mari! Pelayan-pelayan TUHAN -> saudara adalah seorang hamba TUHAN dan juga sebagai suami dan isteri tidak boleh bertengkar. Juga bagi orang yang suka berkelahi, tidak bisa menjadi seorang hamba TUHAN. Itu sebabnya kita harus menjaga agar supaya kita jangan bertengkar sehingga kita dapat memiliki Emas dan Perak yang rohani.

      Jika kita disucikan dari dosa pertengkaran, maka hasilnya adalah kita dapat menjadi sabar, lemah lembut dan cakap dalam mengajar untuk menuntun orang yang suka melawan. Ini terlebih bagi saya sebagai seorang gembala yang sering menghadapi orang yang tidak mau dilayani. Saya teringat akan apa yang dikatakan oleh alm.bpk.pdt Pong yaitu kita harus melayani sampai melayani kepada orang yang tidak mau kita layani dengan sabar, lemah lembut serta cakap dalam mengajar untuk membawa mereka kembali kepada TUHAN/kepada pertobatan/ke-
    pada jalan yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

    Hasilnya -> di bagian atas dikatakan, kita akan dipakai dalam pekerjaan yang mulia/emas dan perak/penyucian. Orang yang mau disucikan akan dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
    Inilah arti pertama dari Emas dan Perak yang rohani yaitu:
    • penebusan oleh Darah/kita terbebas dari dosa
    • penyucian oleh Firman yang diulang-ulang/Firman penggembalaan
    • kita dipakai di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
      Semoga kita dapat mengerti.
  3. Jadi arti ketiga dari emas dan perak yang rohani adalah tabiat Ilahi.
    Amsal 10 : 20, Lidah orang benar seperti perak pilihan,
    Perak = lidah yang benar = tidak ada dusta. Selama ada dusta, kita tidak akan pernah dapat berubah/tidak pernah memiliki tabiat Ilahi. Itu sebabnya kita harus mulai terlebih dahulu dengan tidak ada dusta/memiliki lidah yang benar. Di dalam Efesus 4, pembaharuan itu dimulai dari jangan berdusta kalau ‘ya’ katakan ‘ya’ kalau ‘tidak’ katakan ‘tidak’ sebab kita ini adalah manusia kayu, sedangkan TUHAN adalah Emas. Saya ulangi! Selama kita berdusta, maka kita tidak akan pernah mewarisi tabiat Ilahi/kita tidak akan pernah disalut dengan Emas dan Perak/tidak akan pernah berubah hidupnya. Semoga kita dapat mengerti.

    Emas = taat dengar-dengaran. Tabiat dari TUHAN YESUS dapat kita pelajari dari atas kayu salib. YESUS memiliki banyak tabiat, tetapi yang terakhir adalah taat dan dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Taat dan dengar-dengaran itu merupakan satu paket, sebab kalau kita berdusta, maka sudah dapat dipastikan kita tidak akan dapat taat. Tetapi kalau kita jujur, maka pasti kita akan taat dan dengar-dengaran apapun risikonya.

    YESUS sudah diuji di taman Getsemani; waktu IA akan ditangkap dan ada banyak tentara yang datang, kemudian YESUS bertanya, siapa yang kamu cari? Mereka menjawab ‘YESUS Orang Nazaret’. Jika YESUS mau menyelamatkan Diri, maka IA dapat menunjuk Yudas atau siapa saja yang ada di situ sebab mereka tidak mengenalNYA. Tetapi karena YESUS jujur, maka IA menjawab ‘Akulah Dia’ dan IA taat sampai mati di kayu salib. Jadi jujur dan taat merupakan satu paket.

    Itu sebabnya, sebagai seorang hamba TUHAN, harus dimulai dengan jujur dan taat sekalipun sekarang ini kita berada di dalam kelumpuhan, sudah bertahun-tahun melayani TUHAN sebagai seorang gembala, sebagai anggauta paduan suara, sebagai pemain musik, sebagai guru sekolah Mingga dlsbnya tetapi kita merasa
    bagaikan kita berada di luar pintu Gerbang Indah/pintu Gerbang Surga -> tidak pernah merasakan keindahan/tidak pernah merasakan suasana surga sebab semuanya berada di dalam suasana kehancuran.

Mari! Sekarang ini, sekalipun kita seperti orang lumpuh waktu Petrus datang dan orang lumpuh ini berharap akan emas dan perak jasmani tetapi Petrus mengatakan bahwa ia tidak memilikinya, yang ia miliki adalah ‘di dalam Nama YESUS berdirilah’. Jika orang lumpuh ini tidak taat, maka pasti ia akan marah, tetapi beruntung, orang lumpuh ini tidak marah dan ia taat dengan berdiri apapun risikonya. Begitu orang lumpuh ini taat, maka ia mendapatkan Emas dan Perak rohani yang berbicara tentang kuasa kebangkitan TUHAN YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

Kisah rasul 3 : 6 – 8,
6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
7. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
8. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

Pada awalnya, orang lumpuh itu berada di luar pintu gerbang tetapi sekarang ia dapat berjalan dan melompat-lompat masuk ke dalam bait ALLAH dengan memuji ALLAH. Mari saudaraku! Semoga kita dapat mengerti sekarang ini dengan selalu jujur dan taat sehingga kita mengalami kuasa di dalam Nama YESUS/Emas dan Perak yang rohani.

Jika kita jujur dan taat, maka kita akan ditebus/terlepas dari dosa kemudian kita akan disucikan sehingga kita mendapatkan/memiliki tabiat Ilahi/diubahkan, maka kita akan mendapatkan kuasa kebangkitan dari YESUS.

Untuk apa kuasa kebangkitan ini?
Secara jasmani -> kuasa kebangkitan ini adalah kuasa kesembuhan.
Jika sekarang ini kita menderita penyakit apa saja, mari! Kita jujur dan taat sebab akan ada:

  • kuasa kesembuhan -> lumpuh dapat berjalan = kuasa kebangkitan dalam Nama YESUS.
  • kuasa untuk menghapus segala kemustahilan -> sudah menderita kelumpuhan sejak lahir tetapi dapat disembuhkan sebab tidak ada yang mustahil bagi TUHAN.

Mari saudaraku! Kita ikuti terus dengan mengejar Emas dan Perak yang rohani yaitu kita mengikuti proses penebusan, penyucian sampai kita jujur dan taat.

Secara rohani -> kuasa keubahan hidup. Jika kita sudah jujur dan taat, maka kita akan terus dilapisi dengan kejujuran dan ketaatan. Kita akan diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani.

Di bagian atas dikatakan mujizat secara jasmani yaitu lumpuh menjadi sembuh/yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sedangkan mujizat secara rohani/kuasa kebangkitan secara rohani yaitu jika seseorang itu dapat masuk ke dalam bait ALLAH dengan melompat-lompat dan memuji ALLAH -> Kisah rasul 3 : 8, Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Melompat-lompat dan memuji ALLAH = setia di dalam ibadah pelayanan dengan bergemar/bersukacita bukan dengan terpaksa. Setia ini sudah baik tetapi harus ditambah dengan bergemar. Sebab jika terpaksa, maka itu bagaikan kita berada di luar Pintu Gerbang Indah/belum masuk ke dalam bait ALLAH.

YESUS juga bergemar akan kebun anggur -> Yesaya 5 : 7, Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
YESUS sangat bergemar kepada sidang jemaat, tetapi bagimana sikap sidang jemaat di dalam ibadah pelayanan? Bagi calon siswa/i Lempin-El dan juga saya/Wijaya, bagaimana di dalam ibadah pelayanan, apakah dengan bergemar atau terpaksa?

Mari sekarang ini, mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup yaitu kalau kita sebagai manusia daging tetapi dapat setia dan bergemar di dalam ibadah pelayanan = masuk ke dalam Pintu Gerbang Indah sehingga semuanya menjadi indah.

Kejadian 28 : 16, 17, 20 – 22,
16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
20. Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21. sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
22. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Inilah saudaraku! Jika kita dapat masuk ke dalam Pintu Gerbang Indah/Pintu Gerbang Surga, maka kita akan bergemar seperti orang lumpuh yang dapat melompat-lompat masuk ke dalam bait ALLAH dan hasilnya sandang, pangan, papan, perlindungan TUHAN ditambah dengan keindahan/Pintu Gerbanh Indah sehingga hidup kita menjadi semakin indah/semuanya menjadi indah sampai satu waktu jika YESUS datang kembali yang kedua kalinya, maka akan terjadi hal yang paling indah yaitu kita masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba -> kita kembali ke firdaus/masuk kerajaan surga kekal selama-lamanya.

Inilah saudaraku! Apapun keadaan kita, biarlah TUHAN menjadikan semuanya indah di dalam hidup kita. Bagi kaum muda -> saudara jangan takut! Asalkan saudara dapat bersungguh-sungguh dengan memiliki:

  • penebusan
  • penyucian/memiliki tabiat Ilahi sampai kita dapat menjadi
  • setia dan bergemar di dalam ibadah pelayanan

Maka TUHAN tidak pernah menipu kita, sebab di mana ada rumah ALLAH, maka akan ada sandang, pangan, papan + perlindungan TUHAN = keindahan dibukakan/Pintu Gerbang Indah yang akan kita alami.
Dan pintu-pintu yang tertutup akan TUHAN bukakan semuanya = jalan keluar dari segala masalah sampai Pintu Gerbang Surga dibukakan oleh TUHAN selama-lamanya. TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Medan I, 22 Juni 2010 (Selasa Pagi)
    ... tanah dan tunggulnya mati di dalam debu . maka bersemilah ia setelah diciumnya air dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. . Tetapi bila manusia mati maka tidak berdayalah ia bila orang binasa di manakah ia Ajaran Saduki. Kisah Rasul . Sebab orang-orang Saduki mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Juli 2014 (Rabu Sore)
    ... contoh Petrus. Petrus tidur saat diajak oleh Tuhan berdoa di taman Getsemani sehingga Petrus yang hebat bisa menyangkal Tuhan saat menghadapi sengsara. Kita semua HARUS mengalami percikan darah sengsara daging bersama Yesus mengalami Getsemani untuk bisa mencapai kesempurnaan. Malam ini kita belajar mengenai doa penyembahan. Timotius - Pertama-tama aku menasihatkan Naikkanlah permohonan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Oktober 2019 (Jumat Sore)
    ... rahasia firman diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober sampai Ibadah Doa Surabaya Oktober . Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober . Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. AD. IA MENGINJAKKAN KAKI ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Januari 2016 (Kamis Sore)
    ... yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ada istilah darah Yesus Darah yang mahal. Sehebat apa pun manusia di dunia ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 01 Februari 2011 (Selasa Pagi)
    ... mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang. Jika anak Tuhan hamba Tuhan tidak beribadah maka akan terkena penyakit sampar dosa-dosa dan pedang penghukuman Tuhan. Jika ada orang beribadah Firaun berusaha menekan. Keluaran . Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel yang mereka angkat sambil bertanya Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Juli 2013 (Minggu Sore)
    ... engkau tidak tahu bahwa engkau melarat dan malang miskin buta dan telanjang Keadaan suam-suam rohani yang pertama keadaan rohani yang tidak dingin dan tidak panas TANPA KASIH ALLAH . 'tidak dingin' tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri hati dendam kepahitan dan lain-lain. 'tidak panas' tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Keadaan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 November 2012 (Minggu Sore)
    ... baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya Yesus tampil sebagai Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawa bagi domba-dombaNya sehingga kita memperoleh hidup berkelimpahan bahkan hidup kekal. Kaalu Yesus tidak mau mati maka kitalah yang mati. kali penampilan Yesus sebagai Gembala Yesus sebagai Gemala yang baik. Dalam tabernakel terkena pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juni 2017 (Kamis Sore)
    ... mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Setiap kemenangan akan mendapatkan mahkota. Wahyu - Lalu aku melihat sorga terbuka sesungguhnya ada seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 April 2011 (Kamis Sore)
    ... hal itu banyak yang harus kami katakan tetapi yang sukar untuk dijelaskan karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah dan kamu masih memerlukan susu bukan makanan keras. Sebab barangsiapa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Agustus 2018 (Minggu Siang)
    ... berbuah rohani buah terang maka kita bisa menjadi terangnya Tuhan mulai dari terang dalam rumah tangga kemudian di depan semua orang sampai menjadi terang dunia sempurna seperti Yesus --buah kesempurnaan buah mempelai yang dipersembahkan kepada Tuhan dan siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Buah rohani Kebenaran hidup ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.