Kita masih tetap membahas di dalam srt Yudas 1 : 20, 21 ->
gereja yang benar.
20. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri
di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
21. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan
kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Ay 20 dan ay 21, ini adalah tanda-tanda dari gereja yang benar.
Tanda-tanda dari gereja yang benar yaitu:
- membangun diri di atas dasar iman yang paling suci/yang sempurna.
- berdoa dalam Roh Kudus.
- memelihara diri di dalam kasih ALLAH/hidup di dalam kasih ALLAH.
Inilah tanda-tanda dari gereja yang benar.
Saya sudah menerangkan tanda yang pertama yaitu membangun diri di atas dasar
iman yang paling suci/yang sempurna dengan tingkatannya adalah iman yang benar
-> ini yang harus ada terlebih dahulu, kemudian iman yang teguh dan juga
iman yang suci sampai pada iman yang sempurna.
Sekarang ini kita akan melanjutkan dengan membahas bagian yang kedua
yaitu berdoa dalam Roh Kudus. Kita harus menjadi rumah doa/berdoa
dihari-hari ini. Sebab hanya ada dua alternatif yaitu: kalau kita tidak menjadi
rumah doa, maka kita hanya menjadi sarang penyamun dan untuk ini tidak ada alternatif
yang lain. Itu sebabnya, kalau kehidupan dari seorang Kristen tidak mau menjadi
rumah doa, maka kehidupan itu hanya menjadi sarang penyamun. Itu sebabnya kita
harus menjaganya supaya kita menjadi rumah doa.
Berdoa di dalam Roh Kudus ini akan kita pelajari di dalam sistim dari
tabernakel yang memiliki tiga kali kesempatan kita berdoa yaitu:
- mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php)
(halaman tabernakel) -> dulu bangsa Israel yang berdosa dan jika mereka
mau menghapus dosa, mereka datang dengan membawa binatang-binatang korban
untuk disembelih dan dibakar -> dagingnya dibakar dan darahnya dicurahkan
untuk memohon pengampunan dosa. Sekarang kepada kita, mezbah korban bakaran
ini menunjuk pada doa permohonan/doa permintaan dan sentral/fokus dari doa
ini adalah kepada kebutuhan kita. Kalau kita memiliki kebutuhan, maka kita
akan berdoa dan memohon kepada TUHAN.
Tetapi doa permohonan ini memiliki syarat, sebab tidak semua doa permohonan
itu akan dijawab dan dikabulkan oleh TUHAN. Harus ada syarat-syarat tertentu
yaitu:
- Yakobus 5 : 16, Karena itu hendaklah kamu saling
mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Doa orang benar, jadi syarat supaya doa dijawab oleh TUHAN adalah harus
menjadi orang yang benar = orang yang dibenarkan/diampuni dosa-dosanya
oleh TUHAN. Prosesnya adalah saling mengaku/berdamai dengan TUHAN dan
sesama. Berdamai dengan TUHAN -> mengaku dosa dan jika diampuni, jangan
berbuat dosa lagi sehingga kita akan menjadi orang yang benar/hidup di
dalam kebenaran. Dan terhadap sesama -> kita saling mengaku dan juga
saling mengampuni. Berdamai dengan TUHAN dan juga berdamai dengan sesama
= segala dosa diselesaikan di atas kayu salib/diselesaikan oleh Darah
YESUS dan kita dibenarkan = hidup di dalam kebenaran. Inilah menjadi orang
benar dan jika ia berdoa dengan iman/dengan yakin maka besar kuasanya
dan TUHAN akan menjawab doanya.
Sedangkan bagi orang berdosa, seperti yang ditulis di dalam ktb Yesaya,
bahwa dosa itu menjadi pemisah antara TUHAN dengan kita manusia. Jika
kita tetap mempertahankan dosa dan kita berdoa, maka seperti yang TUHAN
katakan, langit itu menjadi seperti tembaga. Itu sebabnya jika kita mau
doa permohonan kita didengar oleh TUHAN, maka terlebih dahulu kita harus
menjadi orang benar.
- Yohanes 15 : 7, Jikalau kamu tinggal di dalam
Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya.
Supaya Firman TUHAN tinggal di dalam kita. Prosesnya supaya Firman itu
tinggal di dalam kita adalah kita harus mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh
sampai dapat mengerti, dapat percaya dan yakin pada Firman sehingga Firman
akan menjadi iman di dalam hati kita.
Jika kita tidak mau mendengarkan Firman, sebab waktu Firman TUHAN disampaikan,
itu merupakan panggilan TUHAN kepada kita. Tetapi jika kita tidak mau mendengar
panggilan TUHAN, maka waktu kita memanggil TUHAN, maka TUHAN juga tidak mau
mendengarkan panggilan kita. Itu sebabnya harus ada proses timbal balik. Jadi
prosesnya supaya Firman TUHAN tinggal di dalam kita adalah iman/percaya ->
ada dengar-dengaran dan juga ada praktek maka segala doa kita akan dijawab
oleh TUHAN.
Dua syarat ini yaitu:
- singkirkan dosa, kita menjadi orang benar. Kalau doa permohonan mau
didengar oleh TUHAN, maka kita harus menyingkirkan dosa, kita berdamai
dengan TUHAN dan juga berdamai dengan sesama.
- Firman harus ada di dalam kehidupan kita dengan prosesnya kita dengar-dengaran
pada Firman, kita mengerti Firman, percaya dan yakin pada Firman sehingga
Firman menjadi iman di dalam hati maka doa kita akan dijawab oleh TUHAN.
Di dalam ktb Zakharia sudah saya katakan, di saat Firman pengajaran ini, TUHAN
memanggil kita untuk menolong kita, tetapi kalau kita tidak mau mendengarkan
dan dengar-dengaran pada panggilan TUHAN itu, maka di saat kita memnaggil,
TUHAN juga tidak mau mendengar bahkan yang datang adalah angin badai.
Zakharia 7 : 12 – 14,
12. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan
mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui
roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka
yang hebat dari pada TUHAN.
13. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah
Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
14. Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala
bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi,
sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri
yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Di dalam terjemahan lama menjadi kebinasaan -> ay 14, Maka sebab itu Aku
sudah mengembuskan mereka itu, seperti dengan angin ribut, di antara segala
bangsa kafir yang tiada diketahuinya, dan tanah yang ditinggalkannya itu lalu
dibinasakan, sehingga seorangpun tiada berjalan melalui dia atau kembali kepadanya,
dan mereka itu sendiri juga yang mengadakan bahwa negeri yang mulai itu menjadi
suatu kebinasaan adanya.
Sebaliknya di dalam pemberitaan Firman terutama Firman pengajaran yang benar,
kita tidak mau mendengar dan tidak dengar-dengaran, maka disaat kita memanggil
TUHAN, TUHAN juga tidak mau mendengar bahkan yang datang adalah angin badai
bukan angin Roh Kudus dan akan membawa kehidupan itu ke dalam celaka dan kebinasaan.
Itu sebabnya kita dapat berdoa -> mezbah korban bakaran. Mari dihari-hari
ini, baiklah kita memperbaiki doa kita. Kalau selama ini doa kita tidak dijawab,
mari! Perbaiki syaratnya yaitu pertama kita harus menjadi orang yang benar
dengan menyingkirkan dosa-dosa, sebab selama masih ada dosa, maka ini yang
menjadi halangan. Dan yang kedua ada Firman/ada iman dan juga ada dengar-dengaran
kepada TUHAN. Jika semuanya ini sudah ada, maka di saat kita menaikkan doa,
pasti TUHAN menjawab doa kita.
Tetapi kita jangan puas hanya sampai pada doa permohonan sekalipun doa itu
sudah dijawab oleh TUHAN, sebab kalau kita hanya menaikkan doa permohonan,
maka kehidupan rohani dari orang Kristen/hamba TUHAN itu hanya seperti Bartomius
yang buta dan pekerjaannya hanya terus meminta-minta sebab ia tidak pernah
merasa puas dan buta sebab ia tidak tahu arah. Waktu TUHAN YESUS itu masuk
ke kota Yerusalem, jadi Bartomius tidak tahu arah kepada pelayanan yang benar
dan juga tidak tahu arah ke Yerusalem Baru. Sekalipun doa permohonan kita
selalu dijawab oleh TUHAN sebab sudah memenuhi syarat dan kita juga merasakan
pertolongan TUHAN, tetapi jangan puas hanya sampai pada doa permohonan/doa
permintaan.
- mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php)
(ruangan suci) ini berarti kita naik satu tingkat. Untuk sekarang mezbah dupa
emas ini menunjuk pada doa penyembahan. Di bagian atas diterangkan tentang
doa permohonan/minta-minta. Tetapi doa penyembahan ini sifatnya sudah mulai
memberi kepada TUHAN yaitu:
- memberi segala puji syukur
- memberi segala hormat
- memberi segala kemuliaan
Inilah doa penyembahan dan sentral dari doa penyembahan ini adalah Pribadi
TUHAN Sendiri. Sehingga dimana saja -> tidak dipengaruhi oleh tempat,
kapan saja -> tidak dipengaruhi oleh waktu dan situasi apa saja ->
tidak dipengaruhi oleh keadaan, kita dapat menyembah TUHAN. Orang yang sakit
sampai mau meninggal duniapun kalau dituntun untuk menyebut Nama YESUS dan
berseru Haleluyah, orang yang sakit masih dapat berseru sebab sentralnya
adalah Pribadi TUHAN sehingga tidak dipengaruhi oleh apapun.
Tetapi doa penyembahan itu juga memiliki syarat, sebab tidak semua doa penyembahan
itu berkenan.
Syaratnya:
- Mazmur 24 : 3, 4,
3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang
boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
4. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan
dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Jadi syarat dari orang yang penyembahannya diterima oleh TUHAN adalah
kesucian/mengalami proses penyucian. Proses penyucian ini dimulai dari
hati/hati yang murni, sebab di dalam hati ini ada banyak keinginan, itu
sebabnya hati harus dibasuh supaya menjadi suci.
Markus 7 : 21 – 23,
21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan,
22. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati,
hujat, kesombongan, kebebalan.
23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Pikiran jahat = prasangka buruk, sebab kalau ini ada, maka kita tidak
dapat menyembah TUHAN sebab hati menjadi terganggu karena belum suci.
Pembunuhan = kebencian.
Jadi, hati harus disucikan dari berbagai macam keinginan. Tetapi kalau
keinginan ini dikelompokan, maka berbagai macam keinginan itu hanya ada
dua yaitu keinginan jahat yang akan mengarah kepada ikatan akan uang/terikat
akan uang/mengasihi uang -> ini yang harus disucikan tetapi sangat
berat sebab keinginan jahat dan keinginan najis ini mengarah ke Babel
sehingga merupakan hal yang benar-benar serius -> Wahyu 18 : 2, Dan
ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,
Itu sebabnya tidaklah mudah penyucian bagi keinginan jahat dan keinginan
najis sebab ayat di atas ini mengatakan ‘ia telah menjadi tempat
kediaman roh-roh jahat’ tempat kediaman ini merupakan istilah tabernakel
-> Allah berdiam di antara kita. Tetapi roh jahat ini ikut-ikutan dengan
juga mau berdiam/bertabernakel di dalam hati manusia.
Berdiam = permanen/berakar/bertabiat di dalam hati sehingga benar-benar
kuat.
Sedangkan roh najis ini menjadi tempat bersembunyi -> dosa ini selalu
disembunyikan sehingga tidak ada seorangpun yang tahu. Itu sebabnya roh
jahat dan roh najis ini hanya dapat disucikan oleh pekerjaan dari Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar.
Selain Firman ini, tidak ada yang dapat menjamah kedua macam dosa ini.
Itu sebabnya di dalam gereja TUHAN sangat dibutuhkan Firman pengajaran
sebab hati manusia banyak kali sudah dikuasai oleh keinginan jahat yang
sudah berakar dan keinginan najis yang sudah bersembunyi sehingga sulit
untuk terlepas.
Kalau kita mau menyembah TUHAN -> ‘siapa yang boleh naik ke gunung
yang kudus? Yaitu orang yang murni hatinya/hati yang suci yang sudah disucikan
dari keinginan-keinginan di dalam hati. Di dalam Ibrani 4 dikatakan ‘apa
yang tersembunyi akan dibukakan’. Semoga kita dapat mengerti.
- Di dalam Mazmur 24 : 4, "Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan,
dan yang tidak bersumpah palsu.
Jadi syarat untuk menyembah TUHAN itu adalah kesucian/hidup di dalam kesucian/hati
yang suci dan kemudian tangan yang harus suci.
Prosesnya:
- dimulai dengan hati yang suci, kemudian
- tangan yang suci.
Tangan = perbuatan-perbuatan. Jadi perbuatan itu juga harus disucikan.
- kemudian mulut juga harus suci dan dimulai dari tidak ada penipuan
dan tidak berdusta.
Tidak berdusta = berkata yang benar/berkata yang membawa berkat = dapat
menyembah TUHAN. Inilah syarat agar kita dapat menyembah TUHAN/naik ke
atas gunung.
Semakin kita mengalami penyucian, maka penyucian itu akan semakin meningkat
sehingga penyembahan juga akan meningkat seperti kita naik ke gunung dan akan
sampai pada puncaknya. Tetapi kalau kesucian merosot, maka penyembahan juga
akan merosot. Mari kita periksa! Kalau waktu-waktu yang lalu kita merasa senang/bergemar
menyembah TUHAN, tetapi kalau sekarang sudah mulai malas, maka kita harus
meneliti kesucian. Kita jangan berdalih dengan berkata bahwa yang memimpin
tidak menyenangkan -> jangan! Tetapi kita harus memperhatikan kesucian.
Kita menyembah TUHAN di mana saja, kapan saja, situasi apa saja tidak bergantung
pada manusia dan juga tidak bergantung pada dunia. Semoga kita dapat mengerti.
Kita menyembah TUHAN, maka ada dupa yang dibakar sehingga asapnya naik ke
atas = asapnya semuanya untuk TUHAN/kita memberi semuanya untuk TUHAN. Tetapi
kita harus ingat! Kalau dupa dibakar, maka abunya tidak ikut naik ke atas
tetapi turun ke bawah dan ini berarti abunya untuk kita. Itu sebabnya kita
jangan ragu-ragu untuk menyembah TUHAN.
Apa yang menjadi hasil dari penyembahan kita kepada TUHAN?
- Mazmur 24 : 5, Dialah yang akan menerima berkat
dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Jadi hasil dari penyembahan adalah ada hujan berkat kemurahan TUHAN. Mari
saudaraku! Kita tidak rugi jika kita menyembah TUHAN, sebab memang semuanya
untuk TUHAN tetapi hasilnya ada hujan berkat kemurahan TUHAN. Kalau kita
tinggal dekat dengan gunung, akan banyak hujan yang kita terima, makin
jauh dari gunung, kita akan menjadi kering. Itu sebabnya kita harus meningkatkan
penyembahan kita.
- di dalam ktb perj baru, waktu YESUS mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes
naik ke atas gunug untuk berdoa dan menyembah, maka tiba-tiba Wajah YESUS
berubah menjadi bercahaya seperti matahari dan Pakaian YESUS berubah menjadi
Putih berkilau-kilauan. Jadi hasil kedua lewat doa penyembahan adalah
kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia yang
rohani seperti YESUS.
Keubahan itu dimulai dari wajah = pancaindera hati yang mengalami keubahan
yaitu hati yang memancarkan kasih ALLAH/kasih yang taat dengar-dengaran
= hati yang mengasihi TUHAN. Semakin banyak kita menyembah TUHAN, maka
hati akan semakin diubahkan dan mengasihi TUHAN serta menyinarkan sinar
matahari/kasih ALLAH.
Kalau hati diubahkan, maka pakaian juga diubahkan. Pakaian = perbuatan juga
menjadi berkilau-kilauan menyinarkan kasih ALLAH seperti TUHAN YESUS. Perbuatan
yang menyinarkan kasih ALLAH yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
dan ini berarti kita sudah berubah. Sebab biasanya kalau manusia daging itu
membalas kejahatan dengan kejahatan bahkan dibalas dengan berlipat
ganda. Contoh: kalau saya ditipu maka saya akan menipu duakali lipat. Kalau
kejahatan dibalas dengan kejahatan = hukum rimba = hukum dari binatang.Tetapi
kalau hati sudah diubahkan menjadi hati yang taat dengar-dengaran/menyinarkan
kasih TUHAN, maka perbuatan kita juga harus menyinarkan kasih matahari yaitu
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan bahkan membalas kejahatan dengan
kebaikkan dan ini berarti sudah seperti TUHAN YESUS. Inilah pakaian yang berkilau-kilauan.
Tetapi kita harus berhati-hati, sebab juga ada kebaikkan tetapi dibalas dengan
kejahatan dan ini seperti setan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Tetapi baiklah sekarang ini lewat doa penyembahan, kita mengalami keubahan
hidup dan dimulai:
- dari hati yang diubahkan menjadi hati yang taat dengar-dengaran/memancarkan
kasih ALLAH/mengasihi TUHAN.
- perbuatan kita juga diubahkan menjadi perbuatan yang memancarkan kasih
TUHAN yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas
kejahatan dengan kebaikkan dan ini seperti TUHAN YESUS. Kalau kita terus
menerus menyembah TUHAN sehingga kita terus menerus diubahkan, maka satu
waktu di saat YESUS datang kembali keduakalinya, kita akan diubahkan menjadi
sama mulia dengan Dia = Mempelai Wanita TUHAN. Sama persisi seperti TUHAN
YESUS ketika IA berada di atas gunung, IA begitu mulia, berkilau-kilauan,
kita juga akan diubahkan menjadi semacam itu. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah doa penyembahan yang lebih meningkat satu tingkat dari doa permohonan.
Kita dapat memohon sesuatu sesuai dengan kebutuhan kita tetapi ada syaratnya
yaitu kita harus menjadi orang yang benar/dengar-dengaran kepada Firman =
ada Firman di dalam kehidupan kita sehingga doa permohonan akan dijawab oleh
TUHAN.
Tetapi doa permohonan itu harus ditingkatkan menjadi doa penyembahan dengan
syarat harus ada kesucian yang dimulai dari hati yang disucikan, juga tangan
dan mulut yang harus suci sehingga doa penyembahan naik ke hadapan TUHAN dengan
hasil hujan berkat kemurahan TUHAN baik secara jasmani maupun rohani dicurahkan
ditengah-tengah kita. Dan juga kita akan mengalami keubahan hidup.
Satu lagi hal yang tidak kalah penting adalah kebahagiaan surga yang dapat
kita alami -> Matius 17 : 4, Kata Petrus kepada Yesus:
"Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau,
biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan
satu untuk Elia."
Saya sudah beberapa kali membaca isi dari alkitab ini dimulai dari ktb Kejadian
sampai dengan ktb Wahyu -> Petrus ini juga banyak melakukan mujizat-mujizat
tetapi ia tidak pernah berkata bahwa ia merasa berbahagia karena orang lumpuh
dapat berjalan -> tidak pernah! Tetapi satu-satunya yang ia katakan bahwa
‘betapa berbahagianya kami berada ditempat ini’. Inilah kebahagiaan
surga yang didapatkan dari penyembahan.
Kalau kita mengalami keubahan hidup di dalam penyembahan, maka di situ terdapat
kebahagiaan sampai pada puncak keubahan yaitu pada waktu YESUS datang kedua
kalinya, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS, dan kita akan
masuk dalam puncak kebahagiaan yaitu pesta nikah Anak Domba.
Mari saudaraku! Mungkin wajah kita muram karena hati merasa tertekan/depresi
sehingga tidak merasa bahagia -> mari kita naik ke gunung, sebab ini merupakan
kebahagiaan yang sesungguhnya/kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan yang sejati
ini bukanlah di dalam uang dlsbnya, sebab ini hanyalah sementara, bahkan banyak
kali justru menyengsarakan kita. Tetapi kalau saudara menginginkan wajah sampai
bersinar-sinar dan merasa begitu berbahagia, maka saudara harus naik ke atas
gunung/menyembah TUHAN dengan syarat yang benar yaitu kesucian sehingga kita
berubah/manusia daging kita semakin hari semakin diubahkan = dibakar menjadi
asap manusia rohani.
Semakin kita berubah, semakin berbahagia -> ini adalah rumus. Bukan semakin
kaya, semakin berbahagia/semakin berhasil, semakin berbahagia. Tetapi semakin
diubahkan kita menjadi semakin berbahagia sampai kita mencapai puncak kebahagiaan
yaitu masuk dalam pesta nikah Anak Domba ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
- ruangan maha suci/dua loh batu, yang juga merupakan kesempatan
untuk berdoa. Dua loh batu ini terdapat di dalam tabut perjanjian (http://www.gptkk.org/tabut.php)
dan ini menunjuk pada doa penyembahan yang sempurna/doa penyembahan di dalam
kasih ALLAH = doa penyembahan yang setara dengan kasih ALLAH.
TUHAN pernah memperagakan di dalam injil Yoh 17, waktu YESUS berdoa ->
‘satukan mereka’ -> inilah doa yang sudah setara dengan kasih
ALLAH/doa penyembahan di dalam kasih ALLAH, bagaikan dua loh batu/ruangan
maha suci = sudah sempurna dan kita akan mengarah ke sini.
Di dalan srt Yudas di bagian atas tadi, disebutkan berdoa di dalam Roh Kudus
= berdoa di dalam kasih ALLAH. Mengapa berdoa di dalam Roh Kudus itu sama
dengan berdoa di dalam kasih ALLAH? Roma 5 : 5, Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Sebab Roh Kudus mencurahkan kasih ALLAH. Mari! Kita berdoa di dalam Roh Kudus
sampai kita dapat berbahasa Roh. Dulu kalau imam besar Harun masuk ke dalam
ruangan maha suci satu tahun sekali, maka pada ujung jubahnya ada lonceng
emas/giring-giring emas yang diselang seling dengan buah delima yang terbuat
dari kain. Jadi kalau iman besar Harun masuk ke dalam ruangan maha suci, akan
terdengar bunyi yang merdu sekali. Untuk sekarang berarti kita berdoa di dalam
Roh Kudus/penyembahan di dalam bahasa Roh/berdoa di dalam kasih ALLAH dan
di saat kita berbahasa lidah/berbahasa Roh, maka kita akan merasakan urapan
Roh Kudus/curahan Roh Kudus dan kita juga merasakan kasih ALLAH yang dicurahkan.
Dari luar giring-giring emas itu dapat terdengar, jika giring-giring emas
itu tidak terdengar, maka dikuatirkan iman besar Harun jatuh pingsan bahkan
mungkin sudah mati. Begitu juga dengan keadaan dari rohani kita sekarang ini,
mari! Sebab doa penyembahan ini:
- seperti daging dibakar sehingga berseru: ‘TUHAN tolong, TUHAN
ampuni! Ini sudah baik!
- kemudian meningkat lagi menjadi doa penyembahan yang lebih halus lagi
yaitu dupa yang dibakar, kemudian meningkat lagi yang lebih indah lagi
yaitu
- berdoa di dalam Roh dan akan lebih indah lagi adalah
- berdoa dengan bahasa Roh/berdoa di dalam Roh Kudus/berdoa di dalam
kasih ALLAH sebab Roh Kudus mencurahkan kasih ALLAH.
Proses untuk menerima Roh Kudus supaya kita dapat berdoa di dalam Roh Kudus
ialah:
- Kisah rasul 2 : 36 – 38,
36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka
bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus
kami perbuat, saudara-saudara?"
38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Tahu dengan pasti = percaya kepada YESUS lewat mendengarkan Firman TUHAN.
Di dalam ayat di atas ini dikatakan -> ‘mendengar hal itu hati mereka
sangat terharu’. Jika Firman TUHAN diperdengarkan/mendengar Firman TUHAN,
maka kita harus berusaha sampai kita dapat percaya, tetapi juga harus sampai
hati menjadi terharu. Yang dimaksud dengan terharu itu adalah ditunjukkan
dosa-dosanya sebab kita terkena Firman sehingga kita mengaku dan diampuni
oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Yudas tidak pernah terkena Firman sampai akhir perjamuan suci/Paskah terakhir.
Petrus meminta kepada Yohanes agar ia mau bertanya kepada YESUS, siapa yang
akan menyerahkan YESUS. Yohanes bertanya kepada YESUS -> TUHAN, siapa yang
akan menyerahkan Engkau? YESUS berkata ->’orang yang mencelupkan
roti di dalam pinggan bersama Aku, dialah itu’. Tetapi Yudas berkata
-> ‘bukan aku ya TUHAN’. Inilah Yudas yang tidak pernah terkena
Firman.
Seringkali ketika kita mendengarkan Firman, misalnya sepasang suami dan isteri
-> ketika mendengarkan Firman, maka suami berkata bahwa Firman TUHAN itu
untuk isteriku; demikian juga dengan isteri, ketika mendengarkan Firman, maka
ia akan berkata bahwa Firman itu untuk suamiku. Pribadi sendiri tidak pernah
terkena Firman/tidak pernah merasa terharu dan ini sangatlah berbahaya sebab
tidak ada aliran darah sehingga kehidupan itu menjadi kering rohani dan tidak
dapat mengaku dosa.
Mari kita berusaha dengan memohon kepada TUHAN yaitu di saat kita mendengarkan
Firman, kita diurapi dengan Roh Kudus, kita dapat mengerti, percaya serta
yakin pada Firman sehingga menjadi iman. Inilah proses pertama.
- bertobat, -> jawab Petrus, ‘bertobat’. Sesudah kita mengaku
dosa, kita diampuni, kemudian kita harus bertobat/jangan mengulang dosa lagi
tetapi kita kembali kepada TUHAN. Inilah proses untuk menerima Roh Kudus.
- baptisan air, baptisan air ini untuk memiliki hati nurani yang baik ->
1 Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air menghasilkan hati nurani yang baik/hati yang dengar-dengaran.
Hati nurani yang baik adalah hati yang tidak mengandung kemunafikan, iri,
dendam tetapi hati yang damai, yang taat dengar-dengaran sehingga merupakan
landasan yang kuat untuk menerima Roh Kudus sebab ini yang dilihat oleh TUHAN.
Saya seringkali mengatakan bahwa seringkali kita memaksa TUHAN agar dipenuhkan
dengan Roh Kudus, tetapi jika kita tidak dipenuhkan dengan Roh Kudus, maka kita
akan menjadi kecewa. Atau dipenuhkan karena kita memaksa, maka hidupnya akan
hancur sebab kehidupan itu tidak memiliki landasan yang kuat.
Contoh: landasan udara Juanda, jika dibuat dari tanah sawah, pasti tidak akan
tahan/kuat menerima pesawat udara yang akan mendarat, tetapi kalau dipaksakan
untuk mendarat, maka landasan dari tanah sawah itu akan hancur, pesawat udara
itu juga ikut hancur. Itu sebabnya kita harus terlebih dahulu mempersiapkan
landasan yaitu:
- percaya -> kita mengaku dosa.
- bertobat -> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
- baptisan air.
Kalau ketiga landasan ini sudah kuat, maka landasan keempat adalah Roh
Kudus dicurahkan, inilah proses untuk menerima Roh Kudus supaya kita
dapat berdoa di dalam Roh.
Seperti di dalam Kisah rasul 2 : 4, Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti
yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Diberikan oleh Roh -> bukan diajarkan oleh manusia. Kalau hati nurani sudah
baik/landasan sudah kuat, kita bukan hanya menerima urapan Roh Kudus tetapi
kita akan menerima kepenuhan Roh Kudus sehingga kita dapat berbahasa lidah/berdoa
di dalam Roh/berdoa di dalam kasih ALLAH/dua loh batu. Inilah berdoa di dalam
ruangan maha suci yang benar-benar dipimpin oleh Roh Kudus.
Kita tidak mengetahui apa-apa/ini berarti bukannya kita tidak sadar dan juga
tidak boleh melawan ketika akan dipenuhkan dengan Roh Kudus tetapi kita hanya
menyerah kepada kehendak Roh/hanya dipimpin oleh Roh Kudus/berdoa di dalam Roh
= berdoa yang seturut dengan dua loh batu/berdoa di dalam kasih ALLAH.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak orang yang
mengajarkan bahwa dipenuhkan dengan Roh Kudus itu merupakan hal yang mudah dan
kita diperintahkan untuk menirukan apa yang dikatakan oleh orang yang mengajar
dan selesai/dikatakan sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus.
Hasil dari doa permohonan -> doa kita dijawab oleh TUHAN.
Hasil dari doa penyembahan -> hujan berkat kemurahan TUHAN kita mendapatkan
keubahan hidup dan kebahagiaan.
hasil dari berdoa di dalam Roh Kudus/dalam bahasa Roh ialah:
- Roma 5 : 4, 5,
4. dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita tidak pernah merasa kecewa/putus asa bahkan kita dapat menahan uji/menahan
sengsara. Siapa yang dapat menahan sengsara, sebab daging ini tidak mampu
menahan sengsara, tetapi kalau ada Roh Kudus/ada kasih ALLAH, maka barulah
daging itu mampu menahan sengsara, bahkan dapat menahan uji/kuat hati/teguh
hati. Jika kita menjadi kecewa, maka kita tidak akan kuat.
Semoga ini menjadi pengalaman hidup kita.
Alm.bpk.pdt Pong selalu mengatakan bahwa di dalam ilmu kedokteran ada penyakit
secara jasmani yang bernama aids. Tetapi secara rohani juga ada penyakit semacam
aids yaitu rasa kecewa sehingga tidak memiliki daya tahan tubuh. Itu sebabnya
sangatlah berbahaya orang yang merasa kecewa sebab dosa apa saja dapat masuk
ke dalam dirinya/pikirannya sebab ia tidak memiliki kekuatan. Mari! Kita mohon
supaya kita tidak menjadi kecewa tetapi kita kuat hati/teguh hati.
- Roma 8 : 26 – 28,
26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak
tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita
kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
27. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu
bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
ALLAH turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi
kita. Apa yang sudah porak poranda, semuanya akan menjadi baik kembali. Itu
sebabnya kita jangan berputus asa sebab TUHAN menjanjikan IA turut bekerja
untuk mendatangkan kebaikkan di dalam hidup kita.
Bagi kaum muda sekalian, TUHAN juga menjanjikan masa depan yang baik. Maafkan
saya, sekalipun saya juga mendoakan agar kaum muda mendapatkan ijazah, pekerjaan
dlsbnya, tetapi semuanya ini belumlah cukup untuk memberikan masa depan yang
baik. Sebab ijazah yang diperoleh itu terbatas waktunya, kalau ada pelajaran
yang lebih tinggi lagi, maka kita harus bersekolah lagi sebab ijazah yang
sudah kita peroleh itu sudah tidak berlaku lagi. Tetapi kalau kita dapat menyembah
TUHAN/berdoa di dalam Roh Kudus, maka di saat itu kita mengulurkan tangan
kepada TUHAN, TUHAN juga akan mengulurkan TanganNYA kepada kita/IA turut bekerja
dengan kita untuk mendatangkan kebaikkan bagi kita sekalian.
- 2 Raja-raja 4 -> ada seorang janda dari hamba TUHAN
yang hidupnya terancam karena ia memiliki hutang sehingga kedua anaknya akan
dijadikan budak. Sebagai seorang janda, ia tidak memiliki kemampuan apa-apa,
kemudian nabi Elisa bertanya, apa yang ada padamu sekarang ini? Jawab janda
itu -> ‘aku hanya memiliki buli-buli yang berisi sedikit minyak’.
Nabi Elisa menjawab ‘tutup pintu kamar’ -> ini merupakan doa
secara pribadi dengan TUHAN. Di dalam injil Matius 6 -> ‘kalau kamu
berdoa, tutuplah pintu’.
2 Raja-raja 4 : 1, 2, 5 – 7,
1. Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada
Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu,
bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah
datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
2. Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah
kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu
ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi
minyak."
5. Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan
anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya,
sedang ia terus menuang.
6. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya:
"Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada
ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
7. Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan
orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu,
dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Tutup pintu jika berdoa -> kita jangan berdoa seperti orang Parisi yang
berdoa di pinggir-pinggir jalan. Jadi hasil ketiga adalah Roh Kudus membereskan
hutang-hutang/membereskan segala sesuatu yang belum beres di dalam hidup kita.
Mungkin hutang uang/hutang secara jasmani yang belum beres sekalipun kita
sudah melakukan usaha untuk membereskannya tetapi lebih dari itu kita harus
banyak berdoa biar kuasa Roh Kudus yang akan menolong kita. Dan juga hutang
secara rohani yaitu dosa-dosa. Karunia Roh Kudus merupakan bukti dari pengampunan
dosa sebab sudah dibereskan oleh Roh Kudus.
Selain hutang-hutang dibereskan, kehidupan nikah dan juga buah nikah yang
belum beres dan juga segala penyakit -> mari! Kita bawa kepada TUHAN sekarang
ini sehingga Roh Kudus/Tangan TUHAN Yang akan menolong dan membereskan semuanya.
Dan -> ‘hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu’. TUHAN/Roh
Kudus bukan hanya membereskan segala sesuatunya tetapi kelebihan dari minyak
yang berlimpah-limpah/Roh Kudus yang berlimpah-limpah di dalam hidup kita supaya
pelita kita tetap bernyala untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya
dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Puji TUHAN!
TUHAN memberkati kita sekalian.
1