Kita tetap membahas ktb Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada
tudung kulit lumba-lumba. Pengertian dari tudung itu adalah perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja
yang palsu. Seringkali kita mendengar, gereja yang benar dan gereja yang palsu
itu bagaikan gandum dan ilalang yang tumbuh bersama, bahkan yang palsu terlihat
lebih menonjol daripada yang benar, tetapi satu waktu akan dipisahkan. Gereja
yang palsu/ilalang akan dibakar habis, sedangkan gereja yang benar akan masuk
ke dalam lumbung /kerajaan surga yang kekal. Salah satu bentuk dari gereja yang
palsu (Yudas 1 : 8 - 19) dan ini sudah kita pelajari.
Sekarang, kita akan beralih dengan membahas gereja yang benar dengan membaca
di dalam Yudas 1 : 20, 21 -> tanda dari gereja yang benar
20. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri
di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
21. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan
kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Tanda dari gereja yang benar:
- Ay 20 -> bangunlah/membangun diri di atas dasar iman yang paling suci,
paling suci = sempurna. Jadi tanda dari gereja yang benar adalah membangun
diri di atas dasar iman yang paling suci/sempurna.
- Ay 20 -> berdoa dalam Roh Kudus
- Ay 21 -> memelihara diri di dalam kasih ALLAH/hidup di dalam kasih ALLAH.
Kita akan membahas bagian yang pertama yaitu membangun diri di atas dasar iman
yang paling suci/sempurna. Kita mempelajari hal ini berdasarkan pengajaran tabernakel,
kita sesuaikan dengan tabernakel sebab tabernakel ini adalah kerajaan surga
yang dilihat oleh Musa di atas gunung dan dibangun oleh Musa di dunia ini. Jadi,
tabernakel ini adalah miniatur kerajaan surga, itu sebabnya kita mempelajari
iman berdasarkan tabernakel.
Langkah-langkah dari iman yaitu:
- iman yang benar, jadi sebelum mencapai iman yang paling
suci/iman yang sempurna, maka langkah yang pertama adalah iman yang benar.
Di dalam tabernakel, iman yang benar ini ditunjukkan oleh dua alat yaitu:
a). pintu gerbang (http://www.gptkk.org/gerbang.php)
, arti dari pintu gerbang adalah percaya dan menerima YESUS ->
Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Jadi iman yang benar = percaya kepada YESUS itu berasal dari mendengarkan
Firman Kristus/Firman yang diurapi oleh Roh Kudus. Jadi, kita mohon kepada
TUHAN, agar supaya saya menyampaikan Firman itu bukan berdasarkan pengetahuan
dllnya, tetapi berdasarkan urapan Roh Kudus, demikian juga dengan saudara
yang mendengarkan Firman, harus di dalam urapan Roh Kudus sehingga menghasilkan
iman yang benar yaitu percaya kepada YESUS.
Bagaimana proses dari kita mendengarkan Firman kemudian dapat percaya kepada
YESUS?
Prosesnya:
- kita mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh di dalam urapan Roh
Kudus sampai kita dapat mengerti. Sebab di saat kita mengerti Firman,
maka itu berarti Firman TUHAN ditulis di akal budi/di dahi. Semoga kita
dapat mengerti
- setelah kita mengerti, sebab ada orang yang mengerti, tetapi menjadi
marah dan berkata bahwa itu merupakan hal yang mustahil -> kita jangan
melakukan hal itu. Tetapi kita harus yakin/percaya pada Firman sehingga
Firman ditulis di dalam hati dan menjadi iman/percaya kepada YESUS.
Inilah pintu gerbang yaitu percaya dan menerima YESUS = iman yang benar.
Iman yang benar ini bukan dari melihat, sebab sekarang diajar untuk melihat
terlebih dahulu, baru mau percaya seperti Tomas, ini tidaklah benar sebab
merupakan iman yang tidak sehat.
Ibrani 8 : 10 – 12,
10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah
waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku
dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan
menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya
dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal
Aku.
12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak
lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Kalau kita mendengar Firman sampai kita dapat mengerti, sebab ini yang menentukan
nasib kita, kemudian kita yakin dan menjadi iman di dalam hati sebab ditulis
di hati dan di dahi, maka di ay 12 -> ‘Aku akan menaruh belas kasihan
terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.’
Setelah kita dapat mengerti Firman dan hati percaya, maka mulut mengaku dosa
dan kita mendapatkan pengampunan dosa/dosa dihapuskan = kita dibenarkan/diselamatkan
oleh TUHAN.
Roma 10 : 10, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Inilah pintu gerbang/iman yang benar. Jadi Ibrani 8 : 12
= Roma 10 : 10 -> dosa-dosa dihapuskan.
b). mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php)
, dahulu bangsa Israel membawa domba dan lembu untuk disembelih dan dibakar
guna korban pengampunan dosa/untuk penyelesaian dosa. Sekarang Anak Domba
ALLAH = YESUS. Jadi mezbah korban bakaran adalah salib, apa artinya? Percaya/iman
dan bertobat. Di bagian atas, pintu gerbang adalah percaya dan mengaku YESUS/menerima
YESUS. Bertobat = berhenti berbuat dosa, kembali kepada TUHAN.
Banyak kali setelah kita mengaku dosa dan mengakui/percaya kepada YESUS/pintu
gerbang tetapi setelah kita mengaku dosa, maka kita berbuat dosa lagi, ini
berarti kita keluar dari pintu gerbang = tidak akan selamat. Tetapi, mari
kita melanjutkan -> sesudah kita percaya dan mengaku/menerima YESUS, maka
harus dilanjutkan dengan percaya dan bertobat/tidak mengulang dosa/berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Inilah hidup di dalam kebenaran.
Jadi kalau disimpulkan praktek dari iman yang benar -> percaya dan mengaku/menerima
YESUS -> kita dibenarkan, kemudian percaya/iman dan bertobat -> kita
hidup di dalam kebenaran. Inilah iman yang benar. Sebab sekalipun kita mengatakan
bahwa kita percaya kepada YESUS, tetapi kita tidak hidup di dalam kebenaran,
maka itu adalah iman yang tidak benar dan tidak ada artinya.
Mari kita harus bersungguh-sungguh jika kita mau membangun diri di atas iman
yang sempurna maka kita harus mulai terlebih dahulu dengan iman yang benar/pintu
gerbang -> kita memantapkan dengan percaya dan mengaku dosa sehingga kita
dibenarkan dan diselamatkan. Kemudian mezbah korban bakaran -> kita memantapkan
pertobatan kita dan kita hidup benar. Jadi, iman yang benar itu, kita dibenarkan
dan selanjutnya kita hidup di dalam kebenaran. Semoga kita tidak menggampangkan
ke Kristenan itu dan berkata bahwa kita mengaku YESUS, tetapi perbuatan kita
tidak benar.
- iman yang suci/teguh, di dalam tabernakel, iman yang suci/teguh
ini ditunjukkan oleh alat yang namanya meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php).
Di atas meja ini terdapat duabelas buah roti yang disusun menjadi dua susun
-> satu susun terdiri atas enam buah roti, satu susun lainnya terdiri dari
enam buah roti -> 66 dan ini menunjuk pada isi dari alkitab -> perjanjian
lama berisi 39 buku dan perjanjian baru berisi 27 buku.
Jadi di sini , roti ini memiliki dua arti yaitu:
- Firman pengajaran yang benar -> 66 kitab dalam alkitab. Firman pengajaran
yang benar ini, tidak mengambil dari buku-buku yang lain tetapi murni
dari alkitab.
- Tubuh Kristus/perjamuan suci -> Roti = Tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan/Firman
pengajaran yang benar.
Jika kita dapat menerima Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci
lewat ibadah pendalaman alkitab, artinya Firman pengajaran yang benar
mendarah daging di dalam kehidupan kita sehingga iman kita menjadi teguh.
Perjamuan suci ini bukan merupakan kebiasaan -> kita tidak mengerti Firman
TUHAN, tetapi kita menggunakan perjamuan suci, ini yang membuat perjamuan
suci menjadi suatu kebiasaan bahkan dapat menjadi kecelakaan.
Di bagian atas diterangkan, iman yang benar itu kita masuk pintu gerbang dan
sekarang meja roti sajian, iman kita menjadi teguh/iman yang teguh. Untuk
apa iman yang teguh ini? Untuk menghadapi pekerjaan singa/iblis.
1 Petrus 5 : 8,9,
8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
9. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu
di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Itu sebabnya sangat penting jika kita bertekun di dalam ibadah pendalaman
alkitab sebab selain kita bertekun, kita dapat mengerti, yakin dan juga mempraktekkan
Firman = Firman mendarah daging sehingga iman kita menjadi iman yang teguh.
Iblis/singa berusaha menggugurkan iman dari anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN dengan memakai dua cara yaitu:
- singa mengaum/auman singa, sebelum singa itu menghantam
lawannya, maka terlebih dahulu singa itu mengaum.
Auman singa = pencobaan-pencobaan di segala bidang yang menyangkut tubuh,
jiwa dan roh kita seperti TUHAN YESUS Yang dicobai sebanyak tiga kali.
Supaya apa pencobaan-pencobaan itu? Supaya anak-anak TUHAN menjadi bimbang
sehingga imannya akan gugur. Kapan kita menjadi bimbang? Saat kita membesarkan
pencobaan melebihi Firman TUHAN dan di saat inilah kita akan gugur dari
iman dan akan binasa.
Mari saudaraku! Apapun pencobaan itu, kita jangan coba-coba untuk membesarkan
pencobaan melebihi Firman dan janji TUHAN, sebab kita akan menjadi bimbang,
gugur dari iman dan akan binasa. Itu sebabnya kita harus tetap yakin bahwa
kuasa Firman TUHAN lebih besar dari pencobaan apapun juga dan juga pentingnya
ibadah pendalaman alkitab sebab kita diisi dengan Firman. Inilah auman
singa yang harus dihadapi dengan Firman pengajaran yang benar.
Amos 3 : 7,8,
7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
8. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman,
siapakah yang tidak bernubuat?"
Firman yang disampaikan oleh para nabi = Firman nubuatan/Firman pengajaran
yang benar yang memberitakan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Jadi
untuk menghadapi/menandingi auman singa/iblis, mari kita banyak mendengarkan
auman Singa Yehuda/TUHAN YESUS/Firman pengajaran yang benar/Firman nubuat
yang membuat iman kita menjadi teguh/kita tidak kalah dengan auman singa.
Semoga kita dapat mengerti.
Banyak kali mangsa dari singa mendengar aumannya saja sudah gemetar dan
ini juga dialami oleh kita. Sebagai seorang pelajar -> kita hendak
pergi beribadah tetapi auman ujian/ulangan dan juga bagi pedagang ->
kita hendak beribadah, tetapi auman singa, jika toko ditutup karena pergi
beribadah, toko akan menjadi sepi karena pelanggan sudah diambil oleh
orang lain. Itu sebabnya hal ini harus kita lawan dengan auman singan
Yehuda/Firman pengajaran yang benar yang kita terima lewat ibadah pendalaman
alkitab sehingga kita dapat menandingi auman singa/iblis.
- menggigit dan menelan, apa yang digigit dan ditelan
oleh singa itu?
Amos 3 : 12, Beginilah firman TUHAN: "Seperti
seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan
telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan
seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
Jadi, singa itu menggigit tulang betis dan telinga. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati dengan melindungi tulang betis dan telinga kita. Sebab
dengan auman, singa itu tidak dapat/tidak mampu menghalangi anak-anak
TUHAN/hamba-hamba TUHAN untuk beribadah, maka ia akan menggigit tulang
betis dan telinga.
Betis ini berbicara tentang pendirian, sebab kalau tidak memiliki betis,
maka tidak dapat berdiri. Itu sebabnya kalau tulang betis digigit = anak-anak
TUHAN/hamba-hamba TUHAN tidak memiliki pendirian yang kuat dan teguh terhadap
Firman pengajaran yang benar sehingga menjadi pincang/bimbang/diombang-ambingkan
oleh firman pengajaran yang lain/yang sesat. Itu sebabnya kalau ada orang
yang menganggap semua pengajaran itu sama saja, maka secara tidak sadar,
betisnya sudah digigit oleh singa sebab ia tidak memiliki pendirian yang
tegas.
Sebagai contoh:
Jika saudara akan kuliah, tetapi saudara tidak memiliki pilihan yang tegas
-> masuk kedokteran, ok! Masuk hukum, ok! Maka saudara tidak akan pernah
menjadi sarjana -> ini di dunia, apalagi terhadap Firman pengajaran
yang benar. Akibatnya kalau saudara terus menerus tidak memiliki pendirian/menjadi
bimbang, lama kelamaan telinga yang akan digigit, maka itu berarti saudara
itu sudah tidak mau lagi mendengarkan pengajaran yang benar yang justru
sehat. Dan dipastikan saudara akan memilih pengajaran yang lain dan akan
tersesat. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Telinga digigit -> 2 Timotius 4 : 3, 4,
3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Untuk memuaskan telinga -> senang dengan lawakan-lawakan/dongeng-dongeng
yang merupakan sesuatu cerita yang tidak berdasarkan ayat-ayat di dalam alkitab
yang akan mengarah kepada ajaran-ajaran sesat.
Kalau telinga sudah digigit oleh singa, maka tidak mau lagi mendengarkan ajaran
yang sehat/benar tetapi justru mulai senang mendengarkan dongeng-dongeng/ajaran
setan-setan maka hati nuraninya akan dicap dan saat hati dicap itulah, ia
akan gugur dari iman/gugur dari pengajaran yang benar ->
1 Timotius 4 : 1, 2,
1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang
hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya
dan demi Kerajaan-Nya:
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Kalau kita sudah mendengarkan Firman pengajaran, kemudian tidak dapat lagi
mendengarkan Firman pengajaran yang benar/yang sehat tetapi mendengarkan ajaran
setan/dongeng-dongeng, maka hatinya akan dicap dengan angka 6.6.6 dan ia akan
gugur dari iman dan akan binasa -> ini yang menjadi maksud dari setan.
Itu sebabnya dihari-hari ini, kita memerlukan pendalaman alkitab sehingga
kita dapat mengerti pada Firman, percaya, mempraktekkan Firman + perjamuan
suci -> inilah Firman yang mendarah daging dan menjadi iman yang teguh
untuk menghadapi singa yang memiliki dua cara untuk menggugurkan iman kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Apa buktinya jika kita memiliki iman yang teguh? Yaitu kita memiliki sikap
yang tegas -> Roh dengan tegas.
Orang yang berada di dalam urapan Roh Kudus/memiliki iman yang teguh, ia akan
memiliki ketegasan, ia tidak pergi ke sana dan ke sini, tidak bimbang tetapi
memiliki pendirian yang kuat pada satu pengajaran Firman yang benar. Ketegasan
untuk apa? Untuk mendengar dan dengar-dengaran pada satu pengajaran Firman
yang benar. Selain pada satu pengajaran Firman yang benar, maka kita jangan
berpegang dan juga jangan mendengarkan. Jika kita mendengar dan dengar-dengaran
pada satu pengajaran yang benar, maka kita akan mengalami penyucian hati dan
pikiran sebab Firman pengajaran ini lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jadi penentuan ada di dalam ibadah pendalaman alkitab/meja roti sajian. Apa
yang akan kita isi di dalam meja hati kita -> mau dicap dengan ajaran-ajaran
sesat/6.6.6 atau mau disucikan/dibersihkan dengan Firman pengajaran yang benar/yang
lebih tajam dari pedang bermata dua yang akan menyucikan hati dan pikiran
kita dari dosa-dosa yang tersembunyi yaitu keinginan jahat dan keinginan najis.
Itu sebabnya kita harus sunguh-sungguh serius di dalam ibadah pendalaman alkitab.
Mari! Kita berdoa, supaya saya sebagai seorang gembala di tempat ini dapat
menyampaikan Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua sebab lewat ibadah pendalaman alkitab ini kita sedang disucikan/mengalami
penyucian meja kehidupan kita/meja hati kita dari keinginan jahat dan keinginan
najis yang tersembunyi. Orang lain tidak tahu/ orang tua tidak tahu/isteri
tidak tahu/suami tidak tahu, adik kakak tidak tahu apa yang ada di dalam hati
dan pikiran kita yang umumnya adalah hal yang jahat dan yang najis. Itu sebabnya
perlu ibadah pendalaman alkitab sebab orang tua kita tidak mampu menjamah
hati kita, demikian juga anak tidak mampu menjamah hati orang tua. Demikian
juga dengan kekayaan tidak akan mampu menjamah hati kita. Hanya Firman yang
lebih tajam dari pedang bemata dua yang mampu menyucikan hati dan pikiran
kita.
Markus 7 -> ini yang ada di dalam hati dan pikiran. Sekalipun kita sudah
sering membacanya tetapi tidaklah mengapa -> Markus 7 : 20 –
23,
20. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan,
(2)pencurian, (3)pembunuhan,
22. (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu,
(9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran saya satukan menjadi pikiran yang jahat dan najis. Inilah
saudaraku! Mari! Lewat ibadah pendalaman alkitab, kalau kita mau mendengar
dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar + perjamuan suci, maka
kita akan mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua dari keinginan jahat dan najis yang tersembunyi. Orang
lain tidak ada yang tahu, suami/istaeri juga tidak tahu, orang tua tidak tahu,
mereka berpikir bahwa anak mereka adalah anak yang baik sebab selalu berada
di rumah tetapi sebenarnya pikiran anak sudah penuh dengan percabulan sebab
ia belum berbuat, belum berbicara tetapi di dalam hati dan pikiran sudah penuh
dengan kenajisan. Saudara juga tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati
dan pikiran saya, demikian juga saya tidak mengetahui apa yang ada di dalam
hati dan pikiran saudara.
Tetapi, mari! Lewat ibadah pendalaman alkitab, apapun keadaan kita yang mungkin
sudah berisi duabelas dosa kejahatan dan kenajisan yang tersembunyi, tetapi
kalau sekarang ini kita mau menerima Firman pengajaran yang benar, maka kuasa
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua mampu menyucikan kita dari
duabelas dosa kejahatan dan kenajisan yang tersembunyi sehingga meja hati
dan pikiran kita akan diisi dengan duabelas ketul roti.
Inilah pendalaman alkitab, bukan hanya datang di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan minum serta makan perjamuan suci, padahal kita tidak mengerti Firman ->
ini sangat berbahaya. Waktu pemberitaan Firman, saudara bergurau kemudian
saudara menggunakan perjamuan suci, ini sangatlah berbahaya. Itu sebabnya
kita harus sungguh-sungguh serius karena ini yang menentukan, apakah kita
diisi dengan cap duabelas keinginan jahat dan najis yang memiliki nilai yang
sama dengan antikrist yaitu 6.6.6 atau kita diisi dengan duabelas ketul roti/Firman
pengajaran yang benar.
Jika kita mau diisi dengan duabelas ketul roti/Firman pengajaran yang benar
yang merupakan rem/penahan sehinggga kita tidak berbuat dosa lagi tetapi kita
dapat hidup di dalam kesucian dan ini namanya iman yang suci/hidup di dalam
kesucian = memiliki iman yang suci.
Kita memiliki:
- iman yang teguh untuk menghadapi singa sedangkan
- iman yang suci untuk menghadapi perempuan Babel yang amat sangat menginginkan
orang-orang yang dipakai oleh TUHAN.
Kita harus sangat berhati-hati, terutama di masa berpacaran, di masa bertunangan
bahkan bagi yang sudah bertahun-tahun menikah, harus tetap berhati-hati sebab
perempuan Babel/kejahatan dan kenajisan mengancam kita di manapun kita berada.
Mari! Saudaraku, hati dan pikiran kita jangan hanya kita isi dengan ilmu,
dengan kedudukkan, dengan ijazah sebab semuanya ini tidak akan kuat melawan
Babel. Itu sebabnya hati dan pikiran harus diisi dengan duabelas ketul roti/pendalaman
alkitab, barulah kita akan menjadi kuat dalam menghadapi Babel.
Wahyu 17 : 5, 6,
5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar,
ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
6. Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah
saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Ibu dari wanita pelacur -> ini merupakan istilah dari dalam alkitab.
Darah orang-orang kudus dan darah dari saksi-saksi YESUS/kehidupan Kristen/kehidupan
dari orang yang melayani TUHAN/anak TUHAN/hamba TUHAN yang dikejar oleh Babel
dengan roh jahat dan roh najis.
Wahyu 18 : 2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Itu sebabnya gereja yang benar harus membangun diri di atas iman yang paling
suci.
Diawali terlebih dahulu dengan:
- iman yang benar -> mendengar Firman yang benar sampai kita dapat
percaya, mengaku dosa dan bertobat. Kemudian
- iman yang teguh/pendalaman alkitab -> teguh untuk menghadapi ancaman
singa
- kemudian lewat pendalaman alkitab ada iman yang suci -> kita disucikan
sehingga hati diisi dengan duabelas ketul roti sehingga siap menghadapi
perempuan Babel yang mengejar anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN dengan
roh jahat dan roh najis yang bergentayangan dimana-mana dihari-hari ini.
Justru tempat-tempat yang sebenarnya di dunia ini mendapatkan kehormatan,
seperti tempat pendidikan dan kalau saya mendengarkan dari guru-guru dahulu,
bahwa pekerjaan yang paling mulia di dunia ini yaitu guru di sekolah yang
menjadi tempat pengabdian serta seorang hamba TUHAN. Tetapi bagaimana sekarang?
Di dunia pendidikan yang merupakan tempat dari orang-orang pandai tetapi sudah
hancur karena sudah menjadi tempat perburuan sex, bagaimana dengan tempat
yang lain? Ini merupakan sesuatu yang sangat mengerikan. Hanya duabelas ketul
roti yang mampu menahan lajunya Babel.
Mari! Bagi bapak ibu yang memiliki anak-anak muda, di samping saudara menganjurkan
mereka untuk sekolah/kuliah/bekerja tetapi nomor satu saudara harus menganjurkan
mereka untuk masuk di dalam ibadah sebab ini merupakan hal yang sangat penting.
Jangan merasa cukup dengan beribadah pada hari Minggu anak-anak itu datang
ke gereja, tetapi harus juga beribadah mengikuti pendalaman alkitab/duabelas
ketul roti. Sebab tangan orang tua tidaklah cukup untuk melindungi anak ->
di rumah anak itu merupakan anak yang baik tetapi di sekolah ia melakukan
hal0hal yang tidak baik seperti merokok. Jangan salahkan anak, kalau anak
itu tidak diisi dengan duabelas ketul roti. Inilah iman yang teguh dan yang
suci.
- Iman yang paling suci/sempurna, mari! Kita mendengarkan
Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita:
- dapat mengaku dosa kepada TUHAN bahwa saya bersalah, untuk kemudian
bertobat dan ini merupakan hal yang benar.
- kemudian di dalam ibadah pendalaman alkitab, kita diteguhkan dan disucikan
dari perkara-perkara yang tersembunyi, baru kemudian meningkat pada
- iman yang paling suci/sempurna.
Di dalam tabernakel, iman yang paling suci itu ditunjuk oleh alat yang namanya
buli-buli emas berisi manna/iman yang permanen/iman yang paling suci/iman
yang sempurna. Jadi bukanlah hal yang mudah untuk kita berbicara tentang iman/menggampangkan
iman dengan berkata -> yang penting kita percaya kepada YESUS -> bukan
ini, sebab sekalipun kita berkata bahwa kita percaya kepada YESUS, tetapi
kalau hidup kita tidak benar/tidak hidup di dalam kebenaran, maka itu berarti
kita berada di luar pintu gerbang/di kuar surga. Kita harus hidup benar dan
suci sampai nanti kita menjadi sempurna.
Ibrani 9 : 4, Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan
dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam
tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun
yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Di dalam tabernakel terdapat alat yang letaknya paling dalam yaitu tabut perjanjian
(http://www.gptkk.org/tabut.php) yang memiliki tutupan yang terbuat dari emas
murni, sedangkan petinya terbuat dari kayu yang disalut dengan emas.
Di dalam peti perjanjian itu terdapat tiga alat yaitu:
- Tongkat Harun
- Dua loh batu yang diterima oleh Musa
- Buli-buli emas berisi manna
Kita mengingat tentang manna yaitu waktu bangsa Israel berada di padang gurun,
mereka dipelihara oleh TUHAN dengan manna.
Buli-buli emas berisi manna = iman yang permanen/yang sempurna.
Sebenarnya manusia ini adalah buli-buli yang terbuat dari tanah liat/bejana
dari tanah liat, sebab kita diciptakan dari tanah liat. Itu sebabnya siapapun
dia, baik ia adalah seorang hamba TUHAN/anak TUHAN/orang yang pandai/bodoh/kecil/tua,
semuanya adalah buli-buli tanah liat. Itu sebabnya, jika ingin menjadi buli-buli
emas, maka bejana tanah lita itu harus diisi dengan manna dan sekarang ini
kita dituntut harus menjadi buli-buli emas yaitu iman yang sempurna.
Apa arti dari manna itu? Mazmur 78 : 23 – 25,
23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada
mereka berlimpah-limpah.
Manna = gandum dari langit = roti malaikat.
Di bagian atas sudah diterangkan bahwa roti adalah Firman, sedangkan malaikat
itu adalah gembala seperti yang ditulis di dalam ktb Wahyu -> ‘tuliskanlah
surat ini kepada malaikat sidang jemaat di Efesus, kepada sidang jemaat di Tiatira
dllnya sebab ada tujuh sidang jemaat. Ini bukan berarti malaikat-malaikat yang
ada di surga tetapi malaikat gembala.
- Jadi manna = roti malaikat -> roti = Firman, malaikat = gembala. Jadi
manna itu adalah Firman penggembalaan = Firman pengajaran yang benar yang
dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan di dalam
sidang jemaat dan menjadi makanan bagi sidang jemaat. Inilah kehidupan kita/buli-buli
dari tanah liat yang harus diisi dengan manna/Firman penggembalaan, kita harus
diisi dengan manna = kita harus tergembala agar dapat mencapai iman yang sempurna.
Semoga kita dapat mengerti.
Tergembala = dapat makan Firman penggembalaan. Seperti bangsa Israel yang
dapat makan manna, sebab kalau mereka tidak dapat makan manna, maka mereka
akan mati. Salah satu syarat dari kita tergembala adalah kita dapat makan
Firman. Kalau saudara terus menerus tidak dapat mengerti Firman, tetapi saudara
memaksakan diri, maka saudara akan menjadi kurus dan kering kemudian saudara
akan mati
- Kemudian ‘maka IA memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu
langit’. Jadi, manna itu tidak berasal dari bumi tetapi dari TUHAN Yang
membuka pintu-pintu langit = Firman penggembalaan itu di dapat dari TUHAN
Yang membuka pintu langit/langsung dari surga sehingga tidak dapat dipelajari
dari sekolah manapun juga selain dipelajari di bawah Kaki TUHAN.
Bagaimana cara untuk membuka pintu-pintu langit?
- bertekun dan banyak berdoa/menyembah di bawah Kaki TUHAN.
- persepuluhan/perpuluhan. Dulu bangsa Israel setiap hari mendapatkan satu
gomer manna yang adalah sepersepuluh efa. Jadi ini memiliki kaitan dengan
persepuluhan/perpuluhan. Ini merupakan kunci untuk menerima Firman pengajaran/Firman
penggembalaan.
TUHAN mengatakan untuk membawa sepersepuluh/perpuluhan dan ujilah Aku, apakah
Aku tidak membuka tingkap-tingkap langit bagimu dan supaya ada makanan di
RumahKU. Inilah gembala, sebab kalau gembala tidak memberikan sepersepuluh,
maka tingkap langit tidak dapat terbuka. Itu sebabnya bagi rekan-rekan gembala
harus memperhatikan dan berhati-hati.
Di dalam organisasi dari Gereja Pantekosta Tabernakel (G.P.T) sudah diatur
tentang sepersepuluh/perpuluhan yang harus diberikan ke kas/perbendaharaan pusat.
Ini semua demi pembukaan tingkap-tingkap langit. Seorang gembala itu juga harus
dipercayakan untuk menerima sepersepuluh yang adalah milik TUHAN, sebab jika
gembala sudah tidak dipercaya lagi untuk menerima sepersepuluh, maka pintu-pintu
langit akan tertutup. Sekalipun gembala itu adalah seorang yang hebat dan juga
memiliki manejemen yang terbuka/yang transparan, tetapi pintu langit tetap tertutup.
Kepercayaan TUHAN kepada seorang gembala untuk menerima sepersepuluh menyangkut
dengan Firman pengajaran/Firman penggembalaan.
Demikian juga dengan sidang jemaat, kalau saudara tidak memberikan sepersepuluh/perpuluhan,
maka saudara tidak akan pernah dapat mengerti Firman/tidak dapat makan Firman
sehingga pintu-pintu/tingkap-tingkap langit tidak akan terbuka. Semoga kita
dapat mengerti.
Dulu, waktu Musa bersama-sama dengan bangsa Israel berada di padang gurun
yang pada awalnya saya mengira padang gurun itu merupakan tempat yang datar,
tetapi pada kenyataannya tidaklah begitu, sebab padang gurun itu merupakan tempat
yang sulit tetapi TUHAN memelihara mereka dengan manna.
Keluaran 16 : 32 – 36,
32. Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh
untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi
kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
33. Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli,
taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan
TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
34. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu
ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
35. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba
di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan
tanah Kanaan
36. Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Inilah kisah dari manna yang berada di dalam buli-buli. Jadi manna yang diletakkan
di dalam buli-buli tanh memiliki kaitan dengan sepersepuluh. Dulu, Musa diperintahkan
untuk meletakkan manna yang jamani di dalam buli-buli emas, sekarang untuk kita,
manna = Firman penggembalaan. Jadi buli-buli tanah liat harus diisi dengan Firman
penggembalaan/Firman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh TUHAN kepada
seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam srt 2 Korintus 4, ada istilah ‘dalam bejana tanah liat yang
harus diisi’. Sekali lagi saya ingatkan kepada kita sekalian -> silahkan
bejana ini diisi dengan ilmu pengertahuan dlsbnya dari dunia ini, tetapi jangan
lupa untuk diisi dengan hal yang paling penting dan yang paling menentukan yaitu
harus diisi dengan manna/harus ada kesempatan untuk masuk dalam ibadah pendalaman
alkitab.
2 Korintus 4 : 7 – 9,
7. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,
bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri
kami.
8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal,
namun tidak putus asa;
9. kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun
tidak binasa.
Harta = Firman penggembalaan/Firman pengajaran/injil tentang kemuliaan = manna.
Buli-buli dari tanah liat harus diisi dengan harta yang adalah Firman penggembalaan
yang memiliki nilai melebihi harta apapun yang ada di dunia ini.
Mengapa buli-buli tanah liat ini harus diisi dengan manna? Supaya kita memiliki
kekuatan yang melimpah-limpah dari TUHAN agar kita mampu menghadapi percikkan
darah/sengsara tanpa dosa/salib/ujian yang harus kita alami. Tidak bisa tidak,
sebab TUHAN YESUS juga mengalami salib sehingga kita juga harus mengalami percikkan
darah.
Kalau buli-buli dari tanah liat ini diisi dengan harta/kekayaan/kepandaian,
maka sebagai contoh adalah bangsa Jepang yang pandai. Tetapi begitu menteri
yang merupakan orang pandai atau siapa saja, jika mereka sudah tidak dapat menghadapi
sesuatu yang menjepit/percikkan darah sehingga mereka menjadi kehabisan akal,
maka seringkali mereka akan melakukan harakiri/membunuh diri.
Tetapi kalau kita diisi dengan harta Firman pengajaran/Firman penggembalaan/manna
dari surga yang merupakan kekuatan yang TUHAN berikan untuk kita yang melebihi
kekuatan dari manusia untuk menghadapi ujian/ semua orang harus mengalami ujian
tan[a salah/sengsara tanpa dosa/percikkan darah = salib, sebab kalau kita sudah
mengalami percikkan darah, maka itu berarti kita sudah dekat dengan ruangan
maha suci.
Di dalam pelajaran tabernakel, percikkan darah itu berada di dalam ruangan
maha suci dan itu berarti kita sudah dekat dengan kesempurnaan. Itu sebabnya
kita janganlah heran kalau kita sudah setia dan hidup suci tetapi mengapa kita
masih difitnah/tidak berbuat salah di dalam perusahaan tetapi di p.h.k ->
ini berarti saudara sudah menghadapi percikkan darah dan percikkan darah ini
merupakan hal yang terakhir yang harus kita alami.
Jadi mengapa bejana tanah liat ini harus diisi dengan manna? Sekali lagi saya
mau berteriak, supaya:
- kita mendapatkan kekuatan extra yang melimpah dai TUHAN.
- kita sanggup menghadapi percikkan darah/sengsara tanpa dosa/ujian yang
harus kita hadapi.
Kemudian pertanyaannya, mengapa TUHAN mengijinkan kita mengalami salib/percikkan
darah? TUHAN, lebih baik tidak perlu percikkan darah/tidak perlu diisi dengan
manna/tidak perlu beribadah di dalam ibadah pendalaman alkitab/tidak perlu ujian,
lebih baik tidur saja di rumah -> pertanyaan ini seperti saudara yang duduk
di kelas satu S.M.A maupun yang masih kuliah yang berkata kepada guru/dosennya
untuk tidak perlu memberikan ujian sebab lebih baik tidur saja di rumah. Guru/dosen
akan berkata -> baik! Tetapi kamu akan menjadi murid/mahasiswa yang abadi.
Yang masih duduk di kelas satu S.M.A, akan terus duduk di kelas satu sebab
apa? Sebab tidak diuji/tidak ada ujian dan ini berarti tidak ada peningkatan
sehingga tidak dapat menjadi sempurna. Tanpa ujian/tanpa salib/tanpa percikkan
darah, tidak ada seorang manusia yang dapat menjadi sempurna. YESUS tanpa salib,
juga tidak dapat menjadi sempurna/tidak dapat mencapai kemuliaan. Semoga kita
dapat mengerti.
Sekarang mengapa kita diijinkan menghadapi ujian/salib?
- 1 Petrus 1 : 6, 7,
6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh
lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Supaya iman kita meningkat menjadi iman bagaikan emas murni/iman yang sempurna/iman
yang paling suci/menjadi buli-buli emas.
Awalnya adalah:
- iman yang benar,
- kemudian menjadi iman yang teguh dan suci,
- maka peningkatan yang terakhir lewat percikkan darah menjadi iman yang
bagaikan emas yang murni/iman yang sempurna/buli-buli emas.
Tandanya adalah kita tidak pernah merasa kecewa, tidak pernah merasa putus
asa dan selalu berharap kepada TUHAN.
Itu sebabnya sebagai seorang mahasiswa, kita jangan mengomel jika kita mendapatkan
nilai yang buruk karena kita pergi beribadah dan berkata, tidak akan mau lagi
pergi ke gereja -> kita jangan melakukan hal itu, sebab itu merupakan hal
yang salah. Tetapi kita harus terus dan terus, sebab jika ujian sudah selesai,
maka kita akan mendapatkan emas yang murni dan ini yang ditunggu oleh TUHAN.
Tetapi kita juga jangan masa bodoh dengan berkata -> kita tidak perlu belajar,
pasti TUHAN akan menolong -> ini namanya konyol dan kita tidak boleh melakukan
hal seperti itu sebab kita harus bersungguh-sungguh belajar dengan apa yang
sudah menjadi tugas kita. Tetapi kalau kita harus menghadapi ujian -> kita
tidak berbuat salah tetapi harus menderita, maka itu berarti iman kita sudah
meningkat untuk mendapatkan emas/iman yang sempurna.
- i dalam srt 2 Korintus 4 -> kita disalib/diuji supaya hidup YESUS menjadi
nyata di dalam hidup kita/buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas.
Arti dari buli-buli emas adalah:
- iman
- kehidupan yang sempurna seperti YESUS.
2 Korintus 4 : 10, 11,
10. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya
kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
11. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut
karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami
yang fana ini.
Kita diuji/disalib/mengalami percikkan darah supaya kehidupan YESUS nyata
di dalam kehidupan kita yang fana = kita mengalami keubahan hidup dari manusia
daging/bejana tanah liat menjadi buli-buli emas/kehidupan yang rohani seperti
YESUS. Sebab darah dan daging tidak mewarisi kerajaan surga(1Kor 15), itu
sebabnya harus diuji supaya iman kita menjadi sempurna dan juga kehidupan
kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia yang rohani seperti YESUS.
Dimulai darimana seorang manusia daging itu diubahkan? Sebab darah dan daging
tidak dapat mewarisi kerajaan surga dan itu berarti ia berada di dalam neraka.
Jadi apa yang terlebih dahulu harus diubah? Wahyu 21 : 8, Tetapi orang-orang
penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh,
orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Orang-orang seperti ini yang harus terlebih dahulu diubah sebab mereka ini yang
akan masuk ke dalam neraka -> manusia daging/buli-buli tanah liat yang harus
dipecahkan.
- Penakut -> terutama takut berkorban (korban waktu dlsbnya untuk TUHAN)
- Tidak percaya -> bimbang
- Pembunuh -> kebencian
- Sihir -> ramalan-ramalan
- Pendusta/berdusta -> ini yang nomor satu harus diubahkan, sebab menjadi
penutup dosa. Selama kita masih berdusta, kita adalah buli-buli tanah liat
sekalipun kita sudah bertahun-tahun melayani TUHAN, kita tidak dapat masuk
ke dalam surga tetapi langsung masuk ke dalam neraka. Itu sebabnya, mari!
Sekarang ini jangan ada dusta lagi, sebab kalau tidak ada dusta lagi, maka
dosa-dosa yang disebut di bagian atas tadi dapat diubahkan. Dusta itu yang
harus terlebih dahulu dikikis, maka dosa yang lain dapat ditinggalkan sampai
satu waktu sedikit demi sedikit kita diubahkan dari buli-buli tanah liat menjadi
buli-buli emas/menjadi sama dengan Dia.
Jadi mari!
- iman yang benar -> kita hidup benar/kita bertobat.
- iman yang suci -> kita teguh dan suci.
- iman yang sempurna -> kita jangan berputus asa sebab emas yang murni/iman
yang murni tidak pernah merasa kecewa, tidak pernah berputus asa.
Kalimat terakhir untuk menutup khotbah ini -> ‘kalau TUHAN mengijinkan
kita mengalami pencobaan-pencobaan, ujian-ujian tanpa dosa, ini berarti iman
kita sedang dilatih untuk meningkat sampai kita menjadi emas yang murni.’
Apa yang menjadi latihan dari iman itu?
- sampai kita menjadi emas yang murni.
- latihan berjalan di atas emas yang murni sebab jalan dari kota Yerusalem
Baru terbuat dari emas yang murni.
Kalau berjalan di atas lantai keramik sudah selalu kita lakukan, tetapi kalau
berjalan di atas emas murni, belum pernah kita lakukan. Itu sebabnya mulai sekarang
kita harus berlatih untuk berjalan di atas emas yang murni dan YESUS Sendiri
Yang mengajarkan kita untuk berjalan di atas emas yang murni lewat ujian.
Wahyu 21 : 21, Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah
dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan
kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Akan sulit untuk berjalan di atas emas yang murni, itu sebabnya harus dilatih
mulai dari sekarang. Saat kita mengalami ujian, kita tetap tabah, tidak mengomel
tetapi kita berubah, ini berarti kita sedang dilatih untuk berjalan di atas
emas yang murni/di Yerusalem Baru.
Itu sebabnya kita jangan takut, sebab yang melatih kita adalah Gembala Agung,
asal kita tergemba;a, kita tidak akan pernah jatuh sekalipun kita berlatih berjalan
seperti seorang anak yang masih kecil. Karena kita masih lemah/seperti anak
kecil, tetapi kalau kita tergembala, maka Tangan Gembala Agung sedang menuntun
kita, itu sebabnya kita jangan merasa takut.
Wahyu 7 : 17, Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Di dalam menghadapi ujian, kita jangan takut sebab:
- Tangan Gembala Agung sedang menuntun kita sehingga kita tidak akan terjatuh
dan tersesat sampai kita masuk kedalam kota Yerusalem Baru
- TanganNYA sedang menghapus segala air mata kita.Air mata ini adalah tanda
dari adanya masalah-masalah, kesusahan-kesusahan.
Sambil menuntun kita, kita terus berjalan melewati ujian-ujian dan jika kita
akan jatuh, maka TUHAN akan menopang. Kita harus terus berjalan sekalipunterasa
sakit karena masalah nikah, masalah ekonomi dlsbnya, TUHAN akan menghapus semuanya
dan akan menyelesaikan segala masalah kita, asal kita mau dilatih/asal kita
rela untuk menghadapi ujian-ujian sampai satu waktu, tidak ada setetespun air
mata sebab kita sudah tiba di kota Yerusalem Baru. Kita tidak perlu dituntun
lagi, kita tinggal berjalan kemana saja bersama dengan TUHAN selama-lamanya.
Itu sebabnya kita jangan berputus asa, say juga dilatih, saudara juga dilatih
seperti raja daud dan juga seperti Ayub. Asal kita berserah, maka Tangan Gembala
Agung akan menuntun dan menghapus air mata kita. Kita jangan berharap kepada
orang lain, sebab mereka juga tidak mampu untuk menolong. Hanya Tangan Gembala
Agung Yang dapat menuntun kita.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1