Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih akan membahas srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung berbicara tentang perlindungan dan pemeliharaan TUHAN atas gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Seperti gandum yang dipisahkan dari ilalang. Sekali lagi kita harus berhati-hati sebab gereja palsu itu tumbuh bagaikan ilalang dan ini berarti lebih menonjol dan lebih cepat tetapi satu waktu nanti akan dibakar habis sebab tidak mengutamakan Firman TUHAN dan hanya mengutamakan perkara-perkara yang bersifat jasmani sehingga tidak berisi/kosong. Sedangkan gereja yang benar bagaikan gandum yang akan dituai sebab mengutamakan Firman sehingga diisi dengan Firman pengajaran untuk masuk ke dalam lumbung/kerajaan surga yang kekal.

Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:

  • Gereja yang tidak tergembala -> ay 4
  • Gereja sistim taurat -> ay 5
  • Gereja setan seperti Sodom dan Gomora -> ay 6 & ay 7
  • Gereja daging -> mulai ay 8

Sekarang kita sudah berada pada ayat 17 – ayat 19 dan ini sudah beberapa kali kita membacanya tetapi kita mengulangi lagi untuk melihat tanda-tanda dari gereja daging.

Yudas 1 : 17 – 19, -> gereja daging.
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Jadi di sini, tanda dari gereja daging adalah mereka:

  • tampil sebagai pengejek-pengejek -> ay 18
  • tampil sebagai pemecah belah -> ay 19

Kita mempelajari lagi tentang gereja daging yang tampil sebagai pengejek-pengejek -> ay 18.

Apa yang diejek? 2 Petrus 3 : 3 – 6,
3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Jadi yang diejek adalah Firman yang memberitakan tentang kedatangan TUHAN YESUS Yang keduakalinya dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga/Firman penyucian/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kalau gereja yang tidak benar ini mengejek dan menolak Firman penyucian, maka mereka hidup menuruti hawa nafsu daging sampai kembali seperti pada jaman Nuh/di ay 6 yang dikaitkan dengan penghukuman dengan air bah dan jaman Lot di Sodom dan Gomora.

Lukas 17 : 26 – 30,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Ay 26 -> hari-hari Anak Manusia = hari-hari terakhir/jaman akhir.
Pada jaman akhir, gereja palsu ini adalah orang-orang Kristen tetapi mereka menolak Firman penyucian/Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai sehingga mereka hidup di dalam hawa nafsu daging dan kembali seperti pada jaman Nuh dan jaman Lot.

Apa yang menjadi praktek dari kembali ke jaman Nuh dan ke jaman Lot/hidup di dalam hawa nafsu daging?

  1. Mereka makan minum dan kawin mengawinkan (ay 27) ini dikuasai oleh roh jahat dan roh najis -> setan yang berada di udara sehingga mereka tidak dapat hidup benar dan suci. Makan minum ini dimulai dari merokok, mabuk, narkoba dllnya. Sedangkan kawin mengawinkan itu adalah dosa percabulan.
  2. Mereka membeli dan menjual/berdagang (ay 28) ini dikuasai oleh roh jual beli/antikrist. Ini adalah kehidupan Kristen tetapi mereka adalah gereja palsu yang menolak Firman penyucian sehingga sudah pasti mereka ini hidup di dalam hawa nafsu daging. Roh jual beli ini juga sampai ke dalam gereja TUHAN.
    TUHAN YESUS pernah mencambuk pedagang-pedagang dan diakhir jaman gereja palsu yang dikuasai oleh roh jual beli sehingga -> karena sibuknya jual beli/berdagang/mencari uang dan juga sibuk bersekolah sampai tidak sempat memperdagangkan talenta/mina.
    Perumpamaan tentang mina -> ada yang berkembang, tetapi yang diberi satu talanta/mina tidak mau memperdagangkannya = tidak setia dalam karunia-karunia Roh.Kudus dan juga dalam jabatan pelayanan. Talenta itu disimpan karena sibuk mencari uang; bukannya kita tidak boleh berdagang/mencari uang, sekolah dlsbnya tetapi jangan sampai kita dikuasai oleh roh jual beli sebab ini berarti akan masuk dalam jaman Nuh dan jaman Sodom dan Gomora. Semoga kita dapat mengerti.
    Atau sebaliknya, kita beribadah dan melayani TUHAN tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani -> dapat dalam bentuk uang, kedudukkan dllnya dan ini sama dengan roh jual beli.
    Kemarin, waktu ibadah di Malang, banyak gereja TUHAN = dunia dengan motto uang adalah segala-galanya dan bukan TUHAN lagi Yang menjadi segala-galanya. Orang yang mengutamakan uang adalah orang yang kosong dari Firman TUHAN sehingga dapat mengatakan bahwa uang adalah segala-galanya. Tetapi orang yang diisi dengan Firman akan berkata ‘TUHAN adalah segala-galanya’. Itu sebabnya kita harus waspada sebab roh jual beli sudah masuk ke dalam gereja.
    Inilah praktek dari gereja/kehidupan Kristen yang menolak Firman penyucian/Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai sehingga mereka hidup di dalam hawa nafsu daging dan ini seperti kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot dan praktek selanjutnya adalah
  3. Mereka menanam dan membangun (ay 28).
    Menanam = ladang; membangun = bangunan -> aktif dalam kegiatan ladang yang palsu dan juga bangunan yang palsu -> ini dikuasai oleh nabi palsu sehingga aktif di dalam ladang yang palsu/ladang babi bukan ladang TUHAN. Ladang Kain -> Kain membunuh Habel/ladang kebencian/ladang kenajisan. Katanya melayani TUHAN, tetapi palsu sebab ada kebencian, ada kenajisan.
    Membangun -> bukan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, tetapi masuk dalam pembangunan tubuh Babel. Kedua ini dikuasai oleh nabi palsu dengan roh kepalsuan/roh dusta.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan ini dimulai dari saya sebagai seorang hamba TUHAN jika memiliki roh palsu/dusta, akan berbahaya sebab sidang jemaat akan dibawa ke ladang yang palsu/ke bangunan yang palsu dan sampai pada pembangunan tubuh Babel. Itu sebabnya para gembala-gembala harus didoakan sebab merekalah yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwa-jiwa. Akibatnya akan menjadi seperti pada jaman Nuh yang dihukum dengan air bah dan jaman Lot yang dihukum dengan api belerang dari langit. Begitu juga di jaman akhir, gereja palsu/kehidupan Kristen yang menolak Firman penyucian akan kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot dengan ketiga praktek di atas, juga akan mengalami penghukuman dengan api yang dari langit sehingga akan binasa bersama dengan dunia sampai pada penghukuman di neraka selama-lamanya. Itu sebabnya kita tidak boleh bermain-main tetapi harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.

Inilah pengejek-pengejek yang berkata -> apa itu penyucian? Ibadah terlalu lama. Sesungguhnya untuk membersihkan sesuatu, dibutuhkan waktu yang lama, misalnya untuk mencuci baju tidak dapat hanya sebentar, tetapi dibutuhkan waktu yang lama.

Dengan perlahan-lahan kita menerangkan Firman penyucian, kalau ditolak, akan menjadi gereja palsu yang:

  • hidup di dalam hawa nafsu daging sehingga
  • kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot dengan tiga praktek seperti yang diterangkan di atas, dan kehidupan semacam ini tinggal menunggu penghukuman api dari langit dan akan binasa/lenyap bersama dengan dunia sampai penghukuman api neraka selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang bagaimana jalan keluarnya supaya kita tidak masuk dalam penghukuman TUHAN seperti di jaman Nuh dan di jaman Lot? Kita harus memperhatikan tiga hal yaitu:

  1. Lukas 17 : 31a, Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya,
    Harus berada diperanginan di atas rumah, namanya peranginan, maka itu adalah tempat angin. Berarti, peranginan itu merupakan tempat yang sejuk. Jadi supaya kita tidak terhukum seperti pada jaman Nuh dan jaman Lot, mari! kita harus memperhatikan tiga hal. Nomor satu TUHAN katakan -> siapa yang sedang di perangian, janganlah turun -> tetap di sotoh rumah/di peranginan. Peranginan adalah tempat yang banyak angin/tempat yang sejuk dan ini menunjuk pada keadaan damai sejahtera/diam dan tenang/perhentian. Hari-hari ini kita harus menjaga agar kita tetap berada di dalam keadaan damai sejahtera.
    Apapun keadaan di dunia ini, TUHAN sudah memberi contoh waktu perahu murid-murid diterpa gelombang dan TUHAN katakan diam dan tenang. Jangan turun ke bawah = apapun yang menjadi masalah di bawah -> jangan turun ke bawah = jangan sibuk dengan perkara-perkara di bawah/masalah-masalah.
    Bagaimana proses untuk mengalami keadaan damai dan sejahtera?
    • Proses pertama adalah berdamai -> berdamai dengan TUHAN/vertikal -> mengaku dosa dengan jujur, kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Bukti dari kita diampuni adalah kalau saudara sudah tidak berbuat dosa lagi karena sudah diselesaikan. Kalau berbuat dosa lagi, maka itu berarti saudara belum terlepas dari dosa. Dan juga berdamai dengan sesama/horizontal -> saling mengaku dan saling mengampuni dosa orang lain dan melupakan/jangan diingat dan diungkit-ungkit lagi maka dosa itu benar-benar tidak memiliki kuasa lagi karena dosa-dosa itu dipaku di atas kayu salib/diselesaikan di kayu salib, maka di saat itu kita benar-benar mengalami damai sejahtera. Inilah proses mendapatkan damai sejahtera yaitu berdamai -> Matius 5. Mari sekarang ini, apapun dosa kita, kita perdamaikan dengan TUHAN dan juga dengan sesama.
    • Proses kedua adalah serahkan segala kekuatiran. Seringkali sesuatu belum terjadi, tetapi kita sudah memikirkannya sehingga membuat hati itu tidak merasa damai/tidak berada di peranginan tetapi disekap di dalam kamar yang sempit sehingga menjadi panas.
      1 Petrus 5 ; 7, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
      Mari sekarang ini, selain kita menyelesaikan dosa di atas kayu salib, kita juga menyerahkan segala kekuatiran, kebimbangan, ketakutan kepada TUHAN. Kalau kita dapat menyerah sepenuh kepada TUHAN, maka di situ kita akan mengalami damai sejahtera/diam dan tenang.
    Di saat kita diam dan tenang/damai sejahtera, barulah kita dapat berdoa. Sebab memang peranginan itu adalah tempat untuk berdoa -> 1 Petrus 4 ; 7, Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
    Ini memang adalah akhir jaman, apapun yang terjadi, kita jangan turun ke rumah/masalah rumah tangga dlsbnya, jangan mempengaruhi kita tetapi kita tetap berada dalam keadaan damai sejahtera. Dalam keadaan diam dan tenang/damai sejahtera sehingga doa yang dinaikkan dalam ketenangan/kedamaian akan menarik kuasa TUHAN untuk meredakan/meneduhkan angin dan gelombang yang menghantam perahu kehidupan kita yang meliputi perahu ekonomi, perahu nikah kita, perahu kesehatan, perahu masa depan kita, tetapi kita harus diam dan tenang/berserah sepenuhnya kepada TUHAN. Inilah damai dan tenang dihari-hari ini supaya kita tidak jatuh ke dalam penghukuman dari TUHAN seperti yang terjadi di jaman Nuh, mari kita menjaga damai dan sejahtera/diam dan tenang. Semoga kita dapat mengerti.
    Lawan kata dari diam dan tenang adalah -> kalau kita banyak berbantah-bantah, maka ini yang akan menarik air bah datang. Kalau tidak ada damai karena kita mau menyelesaikan sendiri masalah dengan berbantah-bantah -> mendatangkan air bah. Bahkan saya membaca di dalam terjemahan lama -> air bah yang bergelora.
    Amsal 17 : 14, Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
    Terjemahan lama: Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu daripada ia menjadi air bah yang bergelora.
    Sebaliknya dari diam dan tenang adalah kita waspada dengan menjaga pertengkaran, perbantahan, sebab ini akan menarik air bah yang bergelora untuk menghantam dan menghancurkan perahu kehidupan kita sehingga akan tenggelam dan tidak tertolong lagi.
    Mari! apapun yang menjadi problem kita, bukan berarti kita masa bodoh sebab tidak boleh turun itu bukan berarti kita masa bodoh/tidak mau tahu -> bukan! Tetapi kita menjaga:
    • keadaan damai sejahtera, jangan ada dosa-dosa (kebencian,kepahitan) terhadap TUHAN dan juga terhadap sesama.
    • jangan ada kekuatiran, tetapi kita tetap percaya dan berserah kepada TUHAN sehingga kita dapat berdoa dan kuasa TUHAN saja yang akan menyelesaikan segala masalah/bukan kita yang turun ke bawah tetapi TUHAN Yang turun menyelesaikan segala masalah. Kalau kita yang turun/perbantahan, maka TUHAN tidak mau turun sehingga air bah yang akan datang dan menghancurkan semuanya. Semoga kita dapat mengerti.
      Inilah tiga hal yang harus diperhatikan supaya masalah apa saja yang kita hadapi, kita tetap damai/tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
  2. Lukas 17 : 31b, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
    Supaya kita tidak masuk dalam penghukuman, maka kita harus tetap berada di ladang TUHAN.
    Ladang = pelayanan/bekerja. Jadi tetap tinggal di ladang TUHAN = tetap setia kepada TUHAN di dalam ibadah pelayanan. Kita harus bersungguh-sungguh setia, sebab tidak setia itu bagaikan kita membuka tudung yang teratas yaitu tudung kulit lumba-lumba yang juga disebut dengan tudung penghukuman untuk menahan penghukuman dari TUHAN. Saya pernah menerangkan pada pendahuluan dari srt Yudas yang memiliki empat tudung dan tudung yang teratas adalah tudung kulit lumba-lumba. Membuka tudung kulit lumba-lumba berarti kita memberi kesempatan untuk penghukuman TUHAN itu datang. Saya tidak main-main sebab ini adalah benar-benar Firman TUHAN agar kita tetap tinggal di ladang/tetap setia di dalam ibadah pelayanan, jangan kembali, apapun kesibukan kita, kita harus berusaha untuk tetap memperhatikan agar setia di dalam ibadah pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.
    Tetapi ladang ini selain merupakan tempat untuk bekerja, maka ladang ini juga merupakan tempat untuk menabur benih Firman, jadi pelayanan ini memiliki kaitan dengan penaburan benih Firman. Sebab ladang ini adalah ladang yang rohani dan benihnya juga benih yang rohani. Kalau digabungkan -> ladang yang adalah tempat untuk pelayanan dan juga merupakan tempat untuk menaburkan benih Firman, jadi pelayanan yang benar dimulai dengan penaburan benih Firman pengajaran yang benar. Itu sebabnya tidak sembarangan kita melayani dan juga penaburan sembarangan benih.
    Contoh: Maria dan Marta. Marta yang sibuk melayani tetapi ia dicela oleh TUHAN. Banyak dari kita sekarang yang berkata bahwa saya melayani tetapi harus terlebih dahulu penaburan benih.
    Lukas 10 : 39, Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
    Terus mendengarkan perkataanNYA = awal dari pelayanan yaitu mendengarkan Firman. Mari! bagi saudara yang rindu untuk melayani TUHAN, maka pelayanan awal/pertama adalah mendengarkan Firman pengajaran yang benar. Jika sudah waktu dari TUHAN, maka TUHAN segera mengangkat kita.
    Saya baru mengerti, sebab dulu saya melayani di gereja lain di daerah sekitar tahun delapanpuluhan sebelum saya pindah ke Surabaya. Setiap hari saya melayani sekolah Minggu, juga berkhotbah di kebaktian kaum muda, melayani perjamuan suci, pimpin pujian. Tetapi ketika saya datang ke Lemah Putro, alm.pdt In Juwono berkata, saya harus terlebih dahulu mendengarkan Firman sebelum melayani. Ini adalah pelayanan dari Maria, bukan pelayanan dari Marta.
    Lukas 10 : 40 – 42,
    40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
    41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
    42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Jadi inilah contoh dari Maria yang memulai pelayanannya kepada TUHAN, dengan duduk di bawah Kaki TUHAN untuk mendengarkan Perkataan TUHAN YESUS yang adalah Firman pengajaran yang benar. Jadi bukan sembarangan Firman tetapi Firman yang dibukakan rahasianya/ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dari dalam alkitab. Saya mengatakan dari dalam alkitab sebab ayat itu ada di K.U.H.P dllnya. Kalau Firman diterangkan dengan ayat, maka ayat itu adalah Perkataan TUHAN, diterangkan dengan ayat, juga merupakan Perkataan TUHAN, diterangkan dengan ayat, juga merupakan Perkataan TUHAN -> jadi seluruh ayat merupakan Perkataan TUHAN.
    Kalau Perkataan TUHAN diterangkan dengan ilmu pengetahuan atau diterangkan dengan lelucon, maka itu bukanlah Perkataan TUHAN/bukanlah Firman TUHAN tetapi itu merupakan perkataan dari manusia. Jadi, pembukaan Firman/Firman pengajaran yang benar adalah Komando dalam pelayanan, supaya pelayanan kita dapat berkenan kepada TUHAN. Kalau komandonya dari seorang manusia, belum tentu kehendak dari manusia itu sama dengan kehendak TUHAN. Sebagai contoh: ada seorang yang menjual kayu untuk bahan bangunan, kemudian karena gereja membutuhkan kayu, maka seseorang itu ditelepon oleh pendeta agar menyumbangkan kayu yang ia jual -> kalau manusia yang menyuruh, maka saudara jangan mau melakukan sebab itu belum tentu merupakan kehendak dari TUHAN. Sekalipun secara logika, memang toko kayu menjual kayu dan gereja membutuhkan kayu, tetapi waktu itu TUHAN membutuhkan tenaga dari seseorang itu atau membutuhkan doanya. Tetapi kalau dari dorongan Firman, apa yang harus ia perbuat, maka itu sudah pasti sesuai dengan kehendak TUHAN dan ini jangan ditolak, sebab kalau ditolak akan celaka. Itu sebabnya biarlah Komando kita adalah Firman pengajaran yang benar supaya pelayanan kita berkenan kepada TUHAN. Mari saudaraku! dihari-hari ini, Maria sebagai contoh bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
    Tetapi penaburan benih Firman di dalam ladang TUHAN, masih memiliki ketentuannya/syarat-syaratnya, tidak sembarangan benih/Firman -> Imamat 19 : 19, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
    Ketetapan KU = ketentuan dari TUHAN.
    Ladang yang ditaburi dengan dua jenis benih merupakan kejijikan/kenajisan bagi TUHAN, karena melanggar ketetapan TUHAN. Demikian juga kalau jubah, jangan dari dua bahan. Ladang tidak boleh ditabur dengan dua jenis benih, ini berarti hanya ada satu jenis Firman pengajaran yang benar yaitu:
    • Firman yang tertulis di dalam alkitab.
    • Kemudian yang di wahyukan/diilhamkan oleh TUHAN yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
    Inilah satu jenis benih. Seluruh gereja di dunia memiliki satu alkitab, jika semuanya kembali kepada pembukaan Firman/kembali kepada ilham dari TUHAN/kembali ke alkitab, maka tidak mustahil semuanya dapat menjadi satu pengajaran. Mengapa tidak dapat menjadi satu pengajaran? Sebab tidak kembali ke alkitab -> memiliki satu alkitab, tetapi memiliki banyak buku-buku yang lain -> tidak mungkin dapat menjadi satu pengajaran. Bagaimana mungkin kita kalah dengan matematika? 1 + 1 = 2 -> di dunia manapun tetap sama yaitu dua. Ini karena bukunya hanya satu. Mari kita kembali ke alkitab, pasti akan menjadi satu pengajaran.
    Kita jangan mencampur dengan bahan-bahan yang lain tetapi hanya satu jenis bahan. Dan juga satu macam Firman pengajaran yang benar yaitu:
    • yang tertulis di dalam alkitab, bukan di dalam buku-buku yang lain, apalagi di dalam buku-buku filsafat.
    • dan diilhamkan/bukan diilmiahkan sehingga dibuat sebagai ilmu pengetahuan sebab ini sudah berbeda. Tetapi diilhamkan/diwahyukan/dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab oleh TUHAN.
    Inilah satu jenis Firman.
    Kemudian dikaitkan dengan jubah yang tidak boleh dibuat dari dua jenis bahan -> benih dikaitkan dengan jubah dan ini merupakan ketentuan di dalam penaburan Firman -> Wahyu 19 : 11, 13, 16,
    11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
    13. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
    16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

    Ay 11 -> Penunggang kuda putih itulah TUHAN YESUS.
    Ay 13 -> jubah yang telah dicelup dalam darah = Firman -> satu jenis jubah, satu jenis Firman. Di jubah itu tertulis apa?
    Ay 16 -> Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan = Mempelai Pria Surga.
    Jadi jubah adalah Firman dan di jubah itu tertulis Mempelai Pria Surga = Firman Mempelai. Satu jenis benih, satu macam Firman pengajaran yang benar dan yang tertulis di alkitab dan diwahyukan oleh TUHAN.
    Hanya ada satu Firman Mempelai/pengajaran Mempelai/tabernakel yang benar yang diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt. v Gessel yang kita pegang sampai hari ini. Jangan dicampur dengan jenis lain sebab nanti akan menajiskan. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah Maria yang memulai pelayanannya dengan Firman/duduk di bawah Kaki TUHAN dan untuk kita sekarang, memulai pelayanan kita dengan mendengarkan dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran tabernakel/Firman Mempelai yang diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt.v Gessel. Kita tidak fanatik kepada alm.bpk.pdt v Gessel -> tidak! Tetapi pada wahyu dari TUHAN, dan kita jangan salah.
    Jika Maria memulai pelayanannya dengan mendengarkan Firman pengajaran yang benar/mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, maka hasilnya ia dipuji oleh TUHAN sebab TUHAN katakan yang terbaik/pelayanan yang terbaik karena Maria memilih bagian yang terbaik dan yang kekal/tidak dapat diambil daripadanya. Oh .... ini adalah hal yang luar biasa.
    Lukas 10 : 42, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
    TUHAN tekankan -> ‘hanya satu saja’. Pelayanan dari Maria yang terbaik dan yang kekal, tetapi ia juga mengalami pelayanan yang terbaik baginya dari TUHAN. Masa depan terbaik dlsbnya sampai pada hidup yang kekal karena tidak dapat diambil daripadanya.
    Jadi pelayanan dari Maria adalah:
    • terbaik bagi TUHAN
    • kekal karena tidak dapat diambil/dicopot sehingga
    • TUHAN juga memberikan yang terbaik bagi Maria, karena pelayanannya yang terbaik, maka ia juga mendapatkan yang terbaik dari TUHAN dan
    • sampai pada hidup yang kekal.
    Itu sebabnya kita harus memberikan yang terbaik bagi TUHAN, maka pasti TUHAN juga akan memberikan yang terbaik bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
    Kita harus tinggal di ladang tetapi harus:
    • setia tetapi kita harus mengingat akan Komando/Firman pengajaran yang benar, jangan melayani dengan sembarangan. Kalau Komandonya tidak jelas sehingga saudara tidak dapat mengerti, apalagi ragu, apa yang akan saudara layani?
    • memilih bagian yang terbaik yang tidak dapat diambil daripadamu. Semoga kita dapat mengerti.
      Itu sebabnya kita harus banyak mendengarkan Firman, agar pelayanan kita menjadi yang terbaik bagi TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
    Lain dengan Marta -> tanpa Komando tetapi ia mau sibuk melayani -> ditekankan sibuknya pelayanan sehingga pada akhirnya TUHAN mencela. Ini merupakan perbandingan, sebab sekarang ini banyak yang berkata, yang penting melayani tetapi tanpa Firman yang benar dan ini seperti Marta.
    Lukas 10 : 40, 41,
    40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
    41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

    Jadi Marta melayani tanpa Firman pengajaran yang benar sehingga ditandai dengan kuatir akan uang -> mau melayani TUHAN tetapi kuatir dengan ongkos pesawat, kuatir dengan ini dan itu sehingga menyusahkan diri/berada dalam suasana kutukan. Marta kuatir dan susah = suasana kutukan/bagaikan suasana duri-duri.
    Mari! kita memeriksa pelayanan dan di mulai dari pelayananku dan juga pelayanan kita bersama harus ada Komando Firman yang jelas. Ladang itu adalah tempat untuk melayani, tetapi ladang itu juga merupakan tempat untuk menabur benih -> menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan. Kalau dipisahkan = Marta = tidak berkenan kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
  3. Lukas 17 : 32, Ingatlah akan isteri Lot!
    Apa yang dimaksud dengan isteri Lot? Waktu Lot berada di kota Sodom dan Gomora, TUHAN memerintahkan Lot sekeluarga untuk lari ke pegunungan saat Sodom dan Gomora akan dijatuhi hukuman dengan api dan belerang -> lari ke pegunungan, jangan berhenti di manapun, jangan menoleh kebelakang. Tetapi sayang isteri Lot menoleh ke belakang.
    Kita harus berhati-hati di akhir jaman ini, supaya kita tidak masuk ke dalam penghukuman TUHAN maka:
    • kita harus tetap berada di peranginan/damai -> jangan sampai ada perbantahan, kepahitan hati, kekuatiran, tetapi kita menyelesaikan semuanya.
    • kita tetap berada di ladang -> jangan berada di lain tempat tetapi tetap di ladang/setia di dalam pelayanan yang di Komando oleh Firman/dengar-dengaran kepada Firman
    • ingat akan isteri Lot
    Kejadian 19 : 17, Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
    Jangan mati lenyap = terkena api penghukuman. Ini yang diperintahkan TUHAN kepada Lot sekeluarga untuk lari ke pegunungan supaya tidak terkena hukuman api dan belerang. Tetapi sayang, di tengah jalan isteri Lot menoleh ke belakang.
    Ingat isteri Lot = ingat! jangan menoleh ke belakang.

Apa arti dari menoleh ke belakang? Yaitu:

  • teringat dan terikat pada Sodom dan Gomora dan untuk sekarang berarti tidak mengalami penyucian pikiran/ingatan sehingga masih suka memikirkan perkara-perkara yang di belakang. Masih ingat akan dosa-dosa, ingat akan kebanggaan-kebanggaan sebab ini berarti menoleh ke belakang. Demikian juga dengan bangsa Israel, waktu Musa naik ke gunung Sinai, maka mereka membangun anak lembu emas. Mengapa mereka tidak membangun binatang lain tetapi membangun lembu? Sebab mereka teringat waktu mereka masih berada di Mesir/di Memfis, berhala mereka adalah binatang lembu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau pikiran tidak disucikan dan waktu kita terdesak, maka akan timbul ingatan waktu belum mengenal YESUS, maka kita melakukan ini dan itu -> menoleh ke belakang = isteri Lot.
  • tidak dengar-dengaran, sudah diberi tahu oleh malaikat TUHAN untuk lari kepegunungan dan tidak boleh menoleh ke belakang -> ya TUHAN! tetapi pada kenyataannya isteri Lot menoleh ke belakang. Tidak dengar-dengaran pada Firman sebab hatinya/perasaannya belum disucikan. Jadi, orang yang menoleh ke belakang adalah orang yang hati dan pikirannya belum disucikan/menolak Firman penyucian/hati dan pikirannya tidak disucikan oleh pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ingat akan isteri Lot. Mari! supaya tidak menjadi isteri Lot, maka lawan katanya adalah biarlah kita menerima pekerjaan dari Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan hati dan pikiran kita.

Kita harus tetap ingat akan isteri Lot, sehingga hati dan pikiran harus disucikan. Itu sebabnya sekarang ini saya dan saudara jangan menjadi seperti isteri Lot dengan cara menerima pekerjaan Firman penyucian/Firman pengajaran Mempelai dan tabernakel/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang merupakan satu-satunya yang sanggup mengoperasi/menusuk hati dan pikiran.

Ibrani 4 : 12, 13,
12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Jadi supaya tidak menjadi seperti isteri Lot, maka sekarang ini kita harus menerima pekerjaan dari Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan apa-apa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran kita. Kelihatannya seperti tidak ada apa-apa/semuanya terlihat baik-baik saja tetapi begitu diperintahkan untuk lari, maka apa yang sudah menjadi ikatan karena hati dan pikiran tidak disucikan -> sudah dikejar oleh api dan belerang, tetapi masih sempat menoleh kebelakang. Ini merupakan persoalan yang sungguh-sungguh serius, dimulai dari saya sebagai seorang hamba TUHAN sepenuh/sudah menyerahkan diri sepenuh -> tidak layak lagi untuk menoleh ke belakang/melihat apa yang menjadi kebanggaan-kebanggaan apalagi dosa-dosa.

Jika hati dan pikiran sudah disucikan, maka kita hanya dapat memandang kepada TUHAN; kalau hati dan pikiran tidak disucikan, maka kita akan menoleh ke belakang/ke Sodom tetapi kalau hati dan pikiran disucikan, maka kita hanya memandang ke depan yaitu kepada TUHAN -> Matius 5 : 8, Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Kalau kita menolak Firman pengajaran, akibatnya kita akan menjadi seperti isteri Lot. Tidak ada kemampuan menghadapi akhir jaman ini sebab tidak ada pengajaran lain lagi selain pengajaran yang berasal dari alkitab. Manusia diakhir jaman ini, jangankan menghadapi era globalisasi, sudah dikejar oleh api belerang yang merupakan gambaran dari api neraka, manusia masih menoleh ke belakang, apalagi hanya globalisasi. Hanya Pedang/Firman pengajaran Mempelai dan tabernakel yang benar yang mampu menghadapi globalisasi dan juga menghadapi api penghukuman sebab kalau hati dan pikiran disucikan, maka mata kita hanya:

  • memandang kepada TUHAN sehingga mata ini tidak memiliki kesempatan untuk menoleh ke belakang.
  • mata yang memandang TUHAN/memandang ke depan dapat berlari-lari ke pegunungan. Luar biasa Pedang/Firman penyucian ini, kita tidak perlu mengubah dengan yang lain tetapi tetap pada satu pedang di dalam menghadapi apa saja -> mampu menghadapi api belerang, menghadapi masalah nikah seperti raja Salomo yang diperhadapkan pada persundalan, masalah anak/buah nikah, ia menyelesaikan semuanya hanya dengan pedang. Masalah globalisasi/apa saja diselesaikan dengan pedang kalau hati dan pikiran disucikan sehingga mata hanya memandang kepada TUHAN. Kita tidak perlu memakai cara yang lain, tetapi tetap dengan cara yang kuno yaitu dengan pedang dan ini sudah dimulai sejak jaman raja Salomo. Raja Salomo mencoba mengganti pedang dengan yang lain, maka ia hancur karena ia menyembah berhala. Dan juga pada waktu peti perjanjian mau diangkut memakai pedati/cara yang moderen supaya lebih cepat, ternyata tergelincir -> tidak bisa, harus tetap dengan cara yang kuno tetapi itu adalah cara dari alkitab/cara dari TUHAN. Biar orang mengatakan kuno/ketinggalan jaman -> tidak mengapa, asal itu merupakan cara dari TUHAN. Peti perjanjian itu harus dipikul, maka sudah dapat dipastikan akan sampai pada tujuan.

Rasul Paulus berkata -> aku melupakan = hati dan pikirannya disucikan sehingga matanya hanya memandang ke depan -> Filipi 3 : 12 – 14,
12. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
13. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
14. dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

ay 13 -> aku melupakan = tidak mau menoleh kebelakang = mengalami penyucian hati dan pikiran. Mengarahkan diri = mata hanya memandang TUHAN.
Rasul Paulus mengalami penyucian hati dan pikirannya sehingga ia tidak menoleh ke belakang dan:

  • ia dapat melihat TUHAN dan
  • ia dapat lari kepada kesempurnaan/lari untuk menerima panggilan surgawi. Kalau Lot sekeluarga lari mencapai pegunungan/lari untuk mencapai kesempurnaan.

Itu sebabnya sekarang ini kita sungguh-sungguh harus mau disucikan dengan:

  • diam di peranginan/damai -> semuanya damai/teduh/segala masalah menjadi teduh. Bagi yang berada di dalam kegagalan/kesulitan, saudara harus damai, jangan bimbang dan ragu tetapi kita harus diam dan tenang/memeriksa diri sendiri. Kalau ada kesalahan, kita mengaku/berdamai, kalau sudah ada penyelesaian, kita menyerah kepada TUHAN, biar TUHAN Yang turun Tangan untuk menyelesaikan segala masalah.
  • tinggal di ladang -> jika menghadapi masalah, jangan meninggalkan ladang -> setia di dalam pelayanan yang di Komando oleh Firman pengajaran, sehingga TUHAN menjanjikan yang terbaik bagi kita.
  • ingat isteri Lot/jangan menoleh ke belakang -> mari! sekarang ini mata jangan menoleh ke kiri dan ke kanan dan juga jangan menoleh ke belakang.

Musa waktu ia sudah menjadi dewasa, ia keluar dari istana, ia membantu seorang Israel yang bertengkar dengan orang Mesir, kemudian Musa menoleh ke kiri dan ke kanan karena ia telah membunuh orang Mesir itu dan menanamnya di dalam pasir. Kalau pelayanan itu pelayanan yang menoleh ke kiri dan ke kanan -> akan ada banyak ke munafikan, kebusukan. Itu sebabnya pelayanan kita haruslah pelayanan yang memandang kepada TUHAN, barulah kita akan mencapai kesempurnaan/lari ke pegunungan.

Sebenarnya pegunungan itu memiliki dua tahap yaitu:

  1. pegunungan penyembahan/gunung penyembahan -> kalau di Israel disebut dengan gunung Tabor, tempat dari Petrus, Yohanes dan Yakobus yang diajak oleh TUHAN YESUS untuk menyembah dan Wajah serta Pakaian YESUS berubah. Kalau mata memandang TUHAN, kita dapat lari ke pegunungan yaitu ke gunung Tabor/gunung penyembahan, kita dapat menyembah TUHAN serta mengalami keubahan hidup seperti YESUS Yang berubah. Berubah ini dimulai dari hati yang menjadi hati yang taat dengar-dengaran akan menyinarkan sinar yang berkilau-kilauan.
  2. pegunungan Yerusalem Baru/Mempelai Wanita/kesempurnaan.
    Inilah lari ke pegunungan seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus -> ‘aku berlari-lari untuk mencapai kesempurnaan/mencapai panggilan surgawi’.

Wahyu 21 : 9, 10,
9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

ay 10 -> gunung yang besar lagi tinggi -> inilah gunung yang ditunjuk oleh TUHAN kepada Lot -> lari ke pegunungan -> dimulai dari ktb Kejadian sampai ktb Wahyu tidak pernah berubah arah yaitu tetap menuju kepada kesempurnaan.
Lot lari ke pegunungan = kesempurnaan.
Rasul Paulus -> ‘aku menuju pada panggilan surgawi’ = kesempurnaan.
Di akhir jaman di ktb Wahyu, juga menuju pada gunung yang besar lagi tinggi = Yerusalem Baru = Mempelai Wanita = kesempurnaan.
Inilah tujuan kita sekarang ini yaitu ke sana -> ke Gunung yang tinggi/Yerusalem Baru.

Sekali lagi:

  • di peranginan -> damai.
  • di ladang.
  • mata -> kita harus berhati-hati dengan mata -> di dalam pelayanan, kita jangan menoleh ke kiri dan ke kanan tetapi hanya memandang kepada TUHAN sampai kita tiba
  • di pegunungan penyembahan/kita dapat menyembah TUHAN sehingga kita dapat berubah di mulai dari hati menjadi taat sampai pada gunung kesempurnaan.

Tetapi ketika TUHAN memerintahkan agar Lot lari ke pegunungan, Lot mengaku bahwa ia tidak mampu dan inilah kenyataannya dan juga bagi kita sekalian, saya nomor satu tidak akan mampu kalau disuruh untuk lari ke pegunungan sebab masih banyak kekurangan dan kesalahan dari kita semua -> Kejadian 19 : 19 – 23,
19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21. Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
22. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

Inilah tujuan kita yang memang ke pegunungan/kesempurnaan.
Kesempurnaan dari Mempelai Wanita itu digambarkan dengan tabut perjanjian (gbr: http://www.gptkk.org/tabut.php) yang merupakan alat yang letaknya paling dalam/paling jauh untuk mencapainya sehingga manusia tidak ada yang mampu sampai ke sana dan ini diakui oleh Lot. Rasul Paulus juga mengaku -> ‘bukan aku sudah menangkap/belum mampu untuk menangkap, apalagi kita terlebih saya mencapai pegunungan/kesempurnaan. Jangankan mencapai kesempurnaan, mencapai gunung penyembahan saja, seringkali kita tidak dapat mencapainya
Contohnya:

  • kita mengantuk saat kita menyembah TUHAN bahkan sampai tertidur (mengorok dan bermimpi).
  • banyak kali penyembahan kita kering.

Jangankan ke gunung kesempurnaan, baru di gunung penyembahan/mezbah dupa (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php) tempat yang lebih dekat saja kita belum dapat mencapainya sebab kita memiliki banyak kekurangan dan kelemahan.

Orang yang banyak kelemahan/kekurangan dan banyak dosa, seharusnya sudah dihukum dengan api dan belerang, tetapi Lot menunjuk -> ‘TUHAN, ada kota yang terdekat. Dan yang paling dekat dengan pintu gerbang adalah mezbah korban bakaran (gbr: http://www.gptkk.org/mkb.php)/kota yang paling dekat/Zoar/salib TUHAN / Korban Kristus. Kota kecil ini sering di kecilkan/di anggap kecil bahkan bodoh -> dalam ktb 1 Korintus -> ‘pemberitaan salib adalah kebodohan’ bagi orang yang akan dibinasakan.

Salib TUHAN/korban Kristus adalah tempat kita mengaku (bukannya mengaku kita hebat/luar biasa) tetapi mengaku segala kesalahan/kekurangan dan kegagalan kita sekarang ini. Mungkin di dalam menyembah kita gagal -> jangankan untuk menyembah, untuk pergi ke gereja saja, kita sudah merasa bosan. Untuk menyembah TUHAN, kita sudah merasa mengantuk apalagi kita mau sampai pada tabut perjanjian/pegunungan/kesempurnaan.

Tetapi masih ada kesempatan yaitu ada salib TUHAN?/Korban Kristus/perjamuan suci yang adalah tempat bagi kita untuk mengaku segala kekurangan, kelemahan dan kegagalan-kegagalan kita dan saat itu/saat Lot tiba di Zoar/saat kita mengaku dosa sekarang ini kepada TUHAN dan kepada sesama, maka bukan api dan belerang yang jatuh tetapi matahari ? terbit. Matahari ini menggambarkan kasih TUHAN Yang Agung/Yang Besar.

Apa kegunaan dari kasih TUHAN Yang Agung/Yang besar yang kita terima lewat Korban Kristus?

  • Untuk menutupi dosa. Seandainya tidak ada kasih TUHAN, maka kitalah/sayalah yang nomor satu terkena api dan belerang. Tetapi karena masih ada matahari terbit, maka kasih menutupi banyak dosa. Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan membuat perbantahan-perbantahan tetapi mari! kita saling mengasihi sebab kasih itu menutupi banyak dosa -> 1 Petrus 4 ; 8, Tetapi yang terutama:kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
    Kita jangan lagi membuat banyak dosa, baik itu di rumah tangga, di gereja dlsbnya, tetapi mari! berusaha untuk mengaku supaya kasih TUHAN menutupi banyak dosa sampai satu waktu, kita menjadi tidak bercacat cela.
  • Untuk memberikan daya tahan bagi kita yang lemah seperti domba sembelihan agar tidak terpisah dari TUHAN -> Roma 8 : 35 – 37,
    35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
    37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    Sekalipun kita menghadapi kelaparan, menghadapi kesusahan dlsbnya, kasih TUHAN itu memberikan daya tahan bagi kita/memberikan kekuatan bagi kita. Bahkan di dalam semuanya itu, kita lebih dari orang-orang yang menang.
    Kita menang, karena kasih TUHAN berperang ganti kita karena kita tidak berdaya, dan Kasih TUHAN itu juga menyelesaikan segala masalah kita.
    Mari kita mohon kasih TUHAN lewat Korban Kristus untuk:
    • menutupi dosa sampai kita menjadi tidak bercacat.
    • memberikan daya tahan supaya menjadi tidak berputus asa dan kecewa dan juga supaya tidak terpisah dari YESUS/tidak meninggalkan YESUS sekalipun menghadapi apa saja.
    • memberikan kemenangan, kita tidak berdaya tetapi kita menang dalam segala masalah karena kasih TUHAN berperang ganti kita.
  • Kasih itu yang menyempurnakan -> Kolose 3 ; 14, Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
    Sampai menyempurnakan kita, kita sampai di pegunungan/tabut perjanjian/Mempelai Wanita TUHAN untuk bertemu dengan TUHAN selama-lamanya pada saat kedatangan TUHAN YESUS Yang keduakalinya, kita tidak dihukum bersama dengan dunia seperti yang sudah terjadi pada jaman Nuh dan jaman Lot, tetapi kita dapat terangkat bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Kita sampai di pegunungan/Yerusalem Baru.

TUHAN memberkati kita.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Januari 2020 (Kamis Sore)
    ... bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Yudas Iskariot jatuh tertelungkup memeluk bumi. Artinya mengasihi dunia dengan isinya tidak mengasihi Tuhan membelakangi Tuhan. Yeremia yang berkata ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Desember 2010 (Rabu Sore)
    ... tidak hancur binasa bersama dunia ini. APA YANG HARUS DIBAHARUI Korintus - . Saudara-saudara inilah yang kumaksudkan yaitu waktu telah singkat Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri . dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis dan orang-orang yang bergembira seolah-olah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Desember 2018 (Sabtu Sore)
    ... tajam dari pedang bermata dua firman pengajaran yang benar. Ada firman penginjilan untuk membenarkan kita tetapi juga ada firman untuk menyucikan kita. Tanda firman pengajaran yang benar Tertulis dalam alkitab. Diwahyukan oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Firman yang mengungkapkan tentang akhir zaman--firman nubuat-- terutama tentang ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 September 2017 (Kamis Sore)
    ... Wahyu Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Makhluk keempat yang berkata Mari sama seperti burung nasar yang sedang terbang yaitu kehidupan ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Februari 2017 (Selasa Sore)
    ... Jadi firman Allah ditulis pada seluruh hidup kita. Keluaran Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur kilat sabung-menyabung sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh. Suasana penulisan firman Allah adalah Kilat sabung-menyabung. Kilat sabung-menyabung artinya firman pengajaran yang terang disampaikan secara terus-menerus berkesinambungan untuk menyatakan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... darah-Nya yang mahal sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Wahyu dan dari Yesus Kristus Saksi yang setia yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--Sehebat apa pun manusia berdosa adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Februari 2012 (Selasa Sore)
    ... bersaksi tentang Kristus Raja atas segala raja apapun resikonya. Prakteknya Kita harus menjadi raja-raja secara rohani. Tanda bahwa kita adalah raja-raja secara rohani Wahyu Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 06 Januari 2009 (Selasa Siang)
    ... kepada Tuhan yaitu rela mengorbankan segala sesuatu untuk Tuhan. Termasuk berkorban waktu dll. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu firman pengajaran yang benar. Berkorban untuk Tuhan ini hanya bisa dilakukan jika memiliki kasih. Jauh dari Mesir artinya Tidak dipengaruhi oleh situasi kondisi dunia. Tidak mencari keuntungan tetapi membayar harga untuk bisa ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 September 2019 (Minggu Pagi)
    ... dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. Sebenarnya adalah dua kali tujuh percikan darah Tujuh kali percikan darah di atas tutupan pendamaian menunjuk pada sengsara Yesus di kayu salib untuk menebus dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2011 (Minggu Sore)
    ... imannya karena Engkau aku sekali-kali tidak. merasa lebih benar dari yang lain memakai kebenaran diri sendiri sudah dijelaskan pada Ibadah Doa Surabaya September . ay. Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau aku takkan menyangkal Engkau. Petrus mau mendahului berkorban diri sebelum Yesus berkorban diri. Malam ini kita membahas kesombongan Petrus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.