Kita masih akan membahas srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena
tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung berbicara tentang perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN atas gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja
yang palsu. Seperti gandum yang dipisahkan dari ilalang. Sekali lagi kita harus
berhati-hati sebab gereja palsu itu tumbuh bagaikan ilalang dan ini berarti
lebih menonjol dan lebih cepat tetapi satu waktu nanti akan dibakar habis sebab
tidak mengutamakan Firman TUHAN dan hanya mengutamakan perkara-perkara yang
bersifat jasmani sehingga tidak berisi/kosong. Sedangkan gereja yang benar bagaikan
gandum yang akan dituai sebab mengutamakan Firman sehingga diisi dengan Firman
pengajaran untuk masuk ke dalam lumbung/kerajaan surga yang kekal.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:
- Gereja yang tidak tergembala -> ay 4
- Gereja sistim taurat -> ay 5
- Gereja setan seperti Sodom dan Gomora -> ay 6 & ay 7
- Gereja daging -> mulai ay 8
Sekarang kita sudah berada pada ayat 17 – ayat 19 dan ini sudah beberapa
kali kita membacanya tetapi kita mengulangi lagi untuk melihat tanda-tanda dari
gereja daging.
Yudas 1 : 17 – 19, -> gereja daging.
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang
dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan
tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan
dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Jadi di sini, tanda dari gereja daging adalah mereka:
- tampil sebagai pengejek-pengejek -> ay 18
- tampil sebagai pemecah belah -> ay 19
Kita mempelajari lagi tentang gereja daging yang tampil sebagai pengejek-pengejek
-> ay 18.
Apa yang diejek? 2 Petrus 3 : 3 – 6,
3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir
akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang
hidup menuruti hawa nafsunya.
4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak
bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada
waktu dunia diciptakan."
5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak
dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air
bah.
Jadi yang diejek adalah Firman yang memberitakan tentang kedatangan TUHAN YESUS
Yang keduakalinya dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai
Mempelai Pria Surga/Firman penyucian/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua. Kalau gereja yang tidak benar ini mengejek dan menolak Firman penyucian,
maka mereka hidup menuruti hawa nafsu daging sampai kembali seperti pada jaman
Nuh/di ay 6 yang dikaitkan dengan penghukuman dengan air bah dan jaman Lot di
Sodom dan Gomora.
Lukas 17 : 26 – 30,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak
pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari
Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka
semua.
28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum,
mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan
belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
Ay 26 -> hari-hari Anak Manusia = hari-hari terakhir/jaman akhir.
Pada jaman akhir, gereja palsu ini adalah orang-orang Kristen tetapi mereka
menolak Firman penyucian/Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai sehingga
mereka hidup di dalam hawa nafsu daging dan kembali seperti pada jaman Nuh dan
jaman Lot.
Apa yang menjadi praktek dari kembali ke jaman Nuh dan ke jaman Lot/hidup di
dalam hawa nafsu daging?
- Mereka makan minum dan kawin mengawinkan (ay 27) ini dikuasai oleh roh
jahat dan roh najis -> setan yang berada di udara sehingga mereka tidak
dapat hidup benar dan suci. Makan minum ini dimulai dari merokok, mabuk, narkoba
dllnya. Sedangkan kawin mengawinkan itu adalah dosa percabulan.
- Mereka membeli dan menjual/berdagang (ay 28) ini dikuasai oleh roh jual
beli/antikrist. Ini adalah kehidupan Kristen tetapi mereka adalah gereja palsu
yang menolak Firman penyucian sehingga sudah pasti mereka ini hidup di dalam
hawa nafsu daging. Roh jual beli ini juga sampai ke dalam gereja TUHAN.
TUHAN YESUS pernah mencambuk pedagang-pedagang dan diakhir jaman gereja palsu
yang dikuasai oleh roh jual beli sehingga -> karena sibuknya jual beli/berdagang/mencari
uang dan juga sibuk bersekolah sampai tidak sempat memperdagangkan talenta/mina.
Perumpamaan tentang mina -> ada yang berkembang, tetapi yang diberi satu
talanta/mina tidak mau memperdagangkannya = tidak setia dalam karunia-karunia
Roh.Kudus dan juga dalam jabatan pelayanan. Talenta itu disimpan karena sibuk
mencari uang; bukannya kita tidak boleh berdagang/mencari uang, sekolah dlsbnya
tetapi jangan sampai kita dikuasai oleh roh jual beli sebab ini berarti akan
masuk dalam jaman Nuh dan jaman Sodom dan Gomora. Semoga kita dapat mengerti.
Atau sebaliknya, kita beribadah dan melayani TUHAN tetapi hanya untuk mendapatkan
keuntungan jasmani -> dapat dalam bentuk uang, kedudukkan dllnya dan ini
sama dengan roh jual beli.
Kemarin, waktu ibadah di Malang, banyak gereja TUHAN = dunia dengan motto
uang adalah segala-galanya dan bukan TUHAN lagi Yang menjadi segala-galanya.
Orang yang mengutamakan uang adalah orang yang kosong dari Firman TUHAN sehingga
dapat mengatakan bahwa uang adalah segala-galanya. Tetapi orang yang diisi
dengan Firman akan berkata ‘TUHAN adalah segala-galanya’. Itu
sebabnya kita harus waspada sebab roh jual beli sudah masuk ke dalam gereja.
Inilah praktek dari gereja/kehidupan Kristen yang menolak Firman penyucian/Firman
pengajaran tabernakel dan Mempelai sehingga mereka hidup di dalam hawa nafsu
daging dan ini seperti kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot dan praktek selanjutnya
adalah
- Mereka menanam dan membangun (ay 28).
Menanam = ladang; membangun = bangunan -> aktif dalam kegiatan ladang yang
palsu dan juga bangunan yang palsu -> ini dikuasai oleh nabi palsu sehingga
aktif di dalam ladang yang palsu/ladang babi bukan ladang TUHAN. Ladang Kain
-> Kain membunuh Habel/ladang kebencian/ladang kenajisan. Katanya melayani
TUHAN, tetapi palsu sebab ada kebencian, ada kenajisan.
Membangun -> bukan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, tetapi masuk
dalam pembangunan tubuh Babel. Kedua ini dikuasai oleh nabi palsu dengan roh
kepalsuan/roh dusta.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan ini dimulai dari saya sebagai seorang
hamba TUHAN jika memiliki roh palsu/dusta, akan berbahaya sebab sidang jemaat
akan dibawa ke ladang yang palsu/ke bangunan yang palsu dan sampai pada pembangunan
tubuh Babel. Itu sebabnya para gembala-gembala harus didoakan sebab merekalah
yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwa-jiwa. Akibatnya akan menjadi seperti
pada jaman Nuh yang dihukum dengan air bah dan jaman Lot yang dihukum dengan
api belerang dari langit. Begitu juga di jaman akhir, gereja palsu/kehidupan
Kristen yang menolak Firman penyucian akan kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot
dengan ketiga praktek di atas, juga akan mengalami penghukuman dengan api yang
dari langit sehingga akan binasa bersama dengan dunia sampai pada penghukuman
di neraka selama-lamanya. Itu sebabnya kita tidak boleh bermain-main tetapi
harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.
Inilah pengejek-pengejek yang berkata -> apa itu penyucian? Ibadah terlalu
lama. Sesungguhnya untuk membersihkan sesuatu, dibutuhkan waktu yang lama, misalnya
untuk mencuci baju tidak dapat hanya sebentar, tetapi dibutuhkan waktu yang
lama.
Dengan perlahan-lahan kita menerangkan Firman penyucian, kalau ditolak, akan
menjadi gereja palsu yang:
- hidup di dalam hawa nafsu daging sehingga
- kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot dengan tiga praktek seperti yang diterangkan
di atas, dan kehidupan semacam ini tinggal menunggu penghukuman api dari langit
dan akan binasa/lenyap bersama dengan dunia sampai penghukuman api neraka
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang bagaimana jalan keluarnya supaya kita tidak masuk dalam penghukuman
TUHAN seperti di jaman Nuh dan di jaman Lot? Kita harus memperhatikan
tiga hal yaitu:
- Lukas 17 : 31a, Barangsiapa pada hari itu sedang di
peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah
ia turun untuk mengambilnya,
Harus berada diperanginan di atas rumah, namanya peranginan,
maka itu adalah tempat angin. Berarti, peranginan itu merupakan tempat yang
sejuk. Jadi supaya kita tidak terhukum seperti pada jaman Nuh dan jaman Lot,
mari! kita harus memperhatikan tiga hal. Nomor satu TUHAN katakan -> siapa
yang sedang di perangian, janganlah turun -> tetap di sotoh rumah/di peranginan.
Peranginan adalah tempat yang banyak angin/tempat yang sejuk dan ini menunjuk
pada keadaan damai sejahtera/diam dan tenang/perhentian. Hari-hari ini kita
harus menjaga agar kita tetap berada di dalam keadaan damai sejahtera.
Apapun keadaan di dunia ini, TUHAN sudah memberi contoh waktu perahu murid-murid
diterpa gelombang dan TUHAN katakan diam dan tenang. Jangan turun ke bawah
= apapun yang menjadi masalah di bawah -> jangan turun ke bawah = jangan
sibuk dengan perkara-perkara di bawah/masalah-masalah.
Bagaimana proses untuk mengalami keadaan damai dan sejahtera?
- Proses pertama adalah berdamai -> berdamai dengan TUHAN/vertikal
-> mengaku dosa dengan jujur, kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Bukti dari kita diampuni adalah kalau saudara sudah tidak berbuat dosa
lagi karena sudah diselesaikan. Kalau berbuat dosa lagi, maka itu berarti
saudara belum terlepas dari dosa. Dan juga berdamai dengan sesama/horizontal
-> saling mengaku dan saling mengampuni dosa orang lain dan melupakan/jangan
diingat dan diungkit-ungkit lagi maka dosa itu benar-benar tidak memiliki
kuasa lagi karena dosa-dosa itu dipaku di atas kayu salib/diselesaikan
di kayu salib, maka di saat itu kita benar-benar mengalami damai sejahtera.
Inilah proses mendapatkan damai sejahtera yaitu berdamai -> Matius
5. Mari sekarang ini, apapun dosa kita, kita perdamaikan dengan TUHAN
dan juga dengan sesama.
- Proses kedua adalah serahkan segala kekuatiran. Seringkali sesuatu
belum terjadi, tetapi kita sudah memikirkannya sehingga membuat hati itu
tidak merasa damai/tidak berada di peranginan tetapi disekap di dalam
kamar yang sempit sehingga menjadi panas.
1 Petrus 5 ; 7, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu.
Mari sekarang ini, selain kita menyelesaikan dosa di atas kayu salib,
kita juga menyerahkan segala kekuatiran, kebimbangan, ketakutan kepada
TUHAN. Kalau kita dapat menyerah sepenuh kepada TUHAN, maka di situ kita
akan mengalami damai sejahtera/diam dan tenang.
Di saat kita diam dan tenang/damai sejahtera, barulah kita dapat berdoa. Sebab
memang peranginan itu adalah tempat untuk berdoa -> 1 Petrus 4
; 7, Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Ini memang adalah akhir jaman, apapun yang terjadi, kita jangan turun ke rumah/masalah
rumah tangga dlsbnya, jangan mempengaruhi kita tetapi kita tetap berada dalam
keadaan damai sejahtera. Dalam keadaan diam dan tenang/damai sejahtera sehingga
doa yang dinaikkan dalam ketenangan/kedamaian akan menarik kuasa TUHAN untuk
meredakan/meneduhkan angin dan gelombang yang menghantam perahu kehidupan
kita yang meliputi perahu ekonomi, perahu nikah kita, perahu kesehatan, perahu
masa depan kita, tetapi kita harus diam dan tenang/berserah sepenuhnya kepada
TUHAN. Inilah damai dan tenang dihari-hari ini supaya kita tidak jatuh ke
dalam penghukuman dari TUHAN seperti yang terjadi di jaman Nuh, mari kita
menjaga damai dan sejahtera/diam dan tenang. Semoga kita dapat mengerti.
Lawan kata dari diam dan tenang adalah -> kalau kita banyak berbantah-bantah,
maka ini yang akan menarik air bah datang. Kalau tidak ada damai karena kita
mau menyelesaikan sendiri masalah dengan berbantah-bantah -> mendatangkan
air bah. Bahkan saya membaca di dalam terjemahan lama -> air bah yang bergelora.
Amsal 17 : 14, Memulai pertengkaran adalah seperti membuka
jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
Terjemahan lama: Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah
akan perbantahan dahulu daripada ia menjadi air bah yang bergelora.
Sebaliknya dari diam dan tenang adalah kita waspada dengan menjaga pertengkaran,
perbantahan, sebab ini akan menarik air bah yang bergelora untuk menghantam
dan menghancurkan perahu kehidupan kita sehingga akan tenggelam dan tidak
tertolong lagi.
Mari! apapun yang menjadi problem kita, bukan berarti kita masa bodoh sebab
tidak boleh turun itu bukan berarti kita masa bodoh/tidak mau tahu -> bukan!
Tetapi kita menjaga:
- keadaan damai sejahtera, jangan ada dosa-dosa (kebencian,kepahitan)
terhadap TUHAN dan juga terhadap sesama.
- jangan ada kekuatiran, tetapi kita tetap percaya dan berserah kepada
TUHAN sehingga kita dapat berdoa dan kuasa TUHAN saja yang akan menyelesaikan
segala masalah/bukan kita yang turun ke bawah tetapi TUHAN Yang turun
menyelesaikan segala masalah. Kalau kita yang turun/perbantahan, maka
TUHAN tidak mau turun sehingga air bah yang akan datang dan menghancurkan
semuanya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah tiga hal yang harus diperhatikan supaya masalah apa saja yang kita
hadapi, kita tetap damai/tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
- Lukas 17 : 31b, dan demikian juga orang yang sedang
di ladang, janganlah ia kembali.
Supaya kita tidak masuk dalam penghukuman, maka kita harus tetap berada
di ladang TUHAN.
Ladang = pelayanan/bekerja. Jadi tetap tinggal di ladang TUHAN = tetap setia
kepada TUHAN di dalam ibadah pelayanan. Kita harus bersungguh-sungguh setia,
sebab tidak setia itu bagaikan kita membuka tudung yang teratas yaitu tudung
kulit lumba-lumba yang juga disebut dengan tudung penghukuman untuk menahan
penghukuman dari TUHAN. Saya pernah menerangkan pada pendahuluan dari srt
Yudas yang memiliki empat tudung dan tudung yang teratas adalah tudung kulit
lumba-lumba. Membuka tudung kulit lumba-lumba berarti kita memberi kesempatan
untuk penghukuman TUHAN itu datang. Saya tidak main-main sebab ini adalah
benar-benar Firman TUHAN agar kita tetap tinggal di ladang/tetap setia di
dalam ibadah pelayanan, jangan kembali, apapun kesibukan kita, kita harus
berusaha untuk tetap memperhatikan agar setia di dalam ibadah pelayanan. Semoga
kita dapat mengerti.
Tetapi ladang ini selain merupakan tempat untuk bekerja, maka ladang ini juga
merupakan tempat untuk menabur benih Firman, jadi pelayanan ini memiliki kaitan
dengan penaburan benih Firman. Sebab ladang ini adalah ladang yang rohani
dan benihnya juga benih yang rohani. Kalau digabungkan -> ladang yang adalah
tempat untuk pelayanan dan juga merupakan tempat untuk menaburkan benih Firman,
jadi pelayanan yang benar dimulai dengan penaburan benih Firman pengajaran
yang benar. Itu sebabnya tidak sembarangan kita melayani dan juga penaburan
sembarangan benih.
Contoh: Maria dan Marta. Marta yang sibuk melayani tetapi ia dicela oleh TUHAN.
Banyak dari kita sekarang yang berkata bahwa saya melayani tetapi harus terlebih
dahulu penaburan benih.
Lukas 10 : 39, Perempuan itu mempunyai seorang saudara
yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan
perkataan-Nya,
Terus mendengarkan perkataanNYA = awal dari pelayanan yaitu mendengarkan Firman.
Mari! bagi saudara yang rindu untuk melayani TUHAN, maka pelayanan awal/pertama
adalah mendengarkan Firman pengajaran yang benar. Jika sudah waktu dari TUHAN,
maka TUHAN segera mengangkat kita.
Saya baru mengerti, sebab dulu saya melayani di gereja lain di daerah sekitar
tahun delapanpuluhan sebelum saya pindah ke Surabaya. Setiap hari saya melayani
sekolah Minggu, juga berkhotbah di kebaktian kaum muda, melayani perjamuan
suci, pimpin pujian. Tetapi ketika saya datang ke Lemah Putro, alm.pdt In
Juwono berkata, saya harus terlebih dahulu mendengarkan Firman sebelum melayani.
Ini adalah pelayanan dari Maria, bukan pelayanan dari Marta.
Lukas 10 : 40 – 42,
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara,
42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya."
Jadi inilah contoh dari Maria yang memulai pelayanannya kepada TUHAN, dengan
duduk di bawah Kaki TUHAN untuk mendengarkan Perkataan TUHAN YESUS yang adalah
Firman pengajaran yang benar. Jadi bukan sembarangan Firman tetapi Firman
yang dibukakan rahasianya/ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dari dalam
alkitab. Saya mengatakan dari dalam alkitab sebab ayat itu ada di K.U.H.P
dllnya. Kalau Firman diterangkan dengan ayat, maka ayat itu adalah Perkataan
TUHAN, diterangkan dengan ayat, juga merupakan Perkataan TUHAN, diterangkan
dengan ayat, juga merupakan Perkataan TUHAN -> jadi seluruh ayat merupakan
Perkataan TUHAN.
Kalau Perkataan TUHAN diterangkan dengan ilmu pengetahuan atau diterangkan
dengan lelucon, maka itu bukanlah Perkataan TUHAN/bukanlah Firman TUHAN tetapi
itu merupakan perkataan dari manusia. Jadi, pembukaan Firman/Firman pengajaran
yang benar adalah Komando dalam pelayanan, supaya pelayanan kita dapat berkenan
kepada TUHAN. Kalau komandonya dari seorang manusia, belum tentu kehendak
dari manusia itu sama dengan kehendak TUHAN. Sebagai contoh: ada seorang yang
menjual kayu untuk bahan bangunan, kemudian karena gereja membutuhkan kayu,
maka seseorang itu ditelepon oleh pendeta agar menyumbangkan kayu yang ia
jual -> kalau manusia yang menyuruh, maka saudara jangan mau melakukan
sebab itu belum tentu merupakan kehendak dari TUHAN. Sekalipun secara logika,
memang toko kayu menjual kayu dan gereja membutuhkan kayu, tetapi waktu itu
TUHAN membutuhkan tenaga dari seseorang itu atau membutuhkan doanya. Tetapi
kalau dari dorongan Firman, apa yang harus ia perbuat, maka itu sudah pasti
sesuai dengan kehendak TUHAN dan ini jangan ditolak, sebab kalau ditolak akan
celaka. Itu sebabnya biarlah Komando kita adalah Firman pengajaran yang benar
supaya pelayanan kita berkenan kepada TUHAN. Mari saudaraku! dihari-hari ini,
Maria sebagai contoh bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi penaburan benih Firman di dalam ladang TUHAN, masih memiliki ketentuannya/syarat-syaratnya,
tidak sembarangan benih/Firman -> Imamat 19 : 19, Kamu
harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan
janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian
yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Ketetapan KU = ketentuan dari TUHAN.
Ladang yang ditaburi dengan dua jenis benih merupakan kejijikan/kenajisan
bagi TUHAN, karena melanggar ketetapan TUHAN. Demikian juga kalau jubah, jangan
dari dua bahan. Ladang tidak boleh ditabur dengan dua jenis benih, ini berarti
hanya ada satu jenis Firman pengajaran yang benar yaitu:
- Firman yang tertulis di dalam alkitab.
- Kemudian yang di wahyukan/diilhamkan oleh TUHAN yaitu ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain.
Inilah satu jenis benih. Seluruh gereja di dunia memiliki satu alkitab, jika
semuanya kembali kepada pembukaan Firman/kembali kepada ilham dari TUHAN/kembali
ke alkitab, maka tidak mustahil semuanya dapat menjadi satu pengajaran. Mengapa
tidak dapat menjadi satu pengajaran? Sebab tidak kembali ke alkitab ->
memiliki satu alkitab, tetapi memiliki banyak buku-buku yang lain -> tidak
mungkin dapat menjadi satu pengajaran. Bagaimana mungkin kita kalah dengan
matematika? 1 + 1 = 2 -> di dunia manapun tetap sama yaitu dua. Ini karena
bukunya hanya satu. Mari kita kembali ke alkitab, pasti akan menjadi satu
pengajaran.
Kita jangan mencampur dengan bahan-bahan yang lain tetapi hanya satu jenis
bahan. Dan juga satu macam Firman pengajaran yang benar yaitu:
- yang tertulis di dalam alkitab, bukan di dalam buku-buku yang lain,
apalagi di dalam buku-buku filsafat.
- dan diilhamkan/bukan diilmiahkan sehingga dibuat sebagai ilmu pengetahuan
sebab ini sudah berbeda. Tetapi diilhamkan/diwahyukan/dibukakan rahasianya
yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab oleh TUHAN.
Inilah satu jenis Firman.
Kemudian dikaitkan dengan jubah yang tidak boleh dibuat dari dua jenis bahan
-> benih dikaitkan dengan jubah dan ini merupakan ketentuan di dalam penaburan
Firman -> Wahyu 19 : 11, 13, 16,
11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar",
Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
13. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah:
"Firman Allah."
16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja
segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Ay 11 -> Penunggang kuda putih itulah TUHAN YESUS.
Ay 13 -> jubah yang telah dicelup dalam darah = Firman -> satu jenis
jubah, satu jenis Firman. Di jubah itu tertulis apa?
Ay 16 -> Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan = Mempelai Pria
Surga.
Jadi jubah adalah Firman dan di jubah itu tertulis Mempelai Pria Surga = Firman
Mempelai. Satu jenis benih, satu macam Firman pengajaran yang benar dan yang
tertulis di alkitab dan diwahyukan oleh TUHAN.
Hanya ada satu Firman Mempelai/pengajaran Mempelai/tabernakel yang benar yang
diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt. v Gessel yang kita pegang sampai
hari ini. Jangan dicampur dengan jenis lain sebab nanti akan menajiskan. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah Maria yang memulai pelayanannya dengan Firman/duduk di bawah Kaki TUHAN
dan untuk kita sekarang, memulai pelayanan kita dengan mendengarkan dan dengar-dengaran
kepada Firman pengajaran tabernakel/Firman Mempelai yang diwahyukan oleh TUHAN
kepada alm.bpk.pdt.v Gessel. Kita tidak fanatik kepada alm.bpk.pdt v Gessel
-> tidak! Tetapi pada wahyu dari TUHAN, dan kita jangan salah.
Jika Maria memulai pelayanannya dengan mendengarkan Firman pengajaran yang
benar/mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, maka
hasilnya ia dipuji oleh TUHAN sebab TUHAN katakan yang terbaik/pelayanan yang
terbaik karena Maria memilih bagian yang terbaik dan yang kekal/tidak dapat
diambil daripadanya. Oh .... ini adalah hal yang luar biasa.
Lukas 10 : 42, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
TUHAN tekankan -> ‘hanya satu saja’. Pelayanan dari Maria yang
terbaik dan yang kekal, tetapi ia juga mengalami pelayanan yang terbaik baginya
dari TUHAN. Masa depan terbaik dlsbnya sampai pada hidup yang kekal karena
tidak dapat diambil daripadanya.
Jadi pelayanan dari Maria adalah:
- terbaik bagi TUHAN
- kekal karena tidak dapat diambil/dicopot sehingga
- TUHAN juga memberikan yang terbaik bagi Maria, karena pelayanannya
yang terbaik, maka ia juga mendapatkan yang terbaik dari TUHAN dan
- sampai pada hidup yang kekal.
Itu sebabnya kita harus memberikan yang terbaik bagi TUHAN, maka pasti TUHAN
juga akan memberikan yang terbaik bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
Kita harus tinggal di ladang tetapi harus:
- setia tetapi kita harus mengingat akan Komando/Firman pengajaran yang
benar, jangan melayani dengan sembarangan. Kalau Komandonya tidak jelas
sehingga saudara tidak dapat mengerti, apalagi ragu, apa yang akan saudara
layani?
- memilih bagian yang terbaik yang tidak dapat diambil daripadamu. Semoga
kita dapat mengerti.
Itu sebabnya kita harus banyak mendengarkan Firman, agar pelayanan kita
menjadi yang terbaik bagi TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Lain dengan Marta -> tanpa Komando tetapi ia mau sibuk melayani -> ditekankan
sibuknya pelayanan sehingga pada akhirnya TUHAN mencela. Ini merupakan perbandingan,
sebab sekarang ini banyak yang berkata, yang penting melayani tetapi tanpa
Firman yang benar dan ini seperti Marta.
Lukas 10 : 40, 41,
40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara,
Jadi Marta melayani tanpa Firman pengajaran yang benar sehingga ditandai dengan
kuatir akan uang -> mau melayani TUHAN tetapi kuatir dengan ongkos pesawat,
kuatir dengan ini dan itu sehingga menyusahkan diri/berada dalam suasana kutukan.
Marta kuatir dan susah = suasana kutukan/bagaikan suasana duri-duri.
Mari! kita memeriksa pelayanan dan di mulai dari pelayananku dan juga pelayanan
kita bersama harus ada Komando Firman yang jelas. Ladang itu adalah tempat
untuk melayani, tetapi ladang itu juga merupakan tempat untuk menabur benih
-> menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan. Kalau dipisahkan = Marta =
tidak berkenan kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- Lukas 17 : 32, Ingatlah akan isteri Lot!
Apa yang dimaksud dengan isteri Lot? Waktu Lot berada di kota Sodom dan Gomora,
TUHAN memerintahkan Lot sekeluarga untuk lari ke pegunungan saat Sodom dan
Gomora akan dijatuhi hukuman dengan api dan belerang -> lari ke pegunungan,
jangan berhenti di manapun, jangan menoleh kebelakang. Tetapi sayang isteri
Lot menoleh ke belakang.
Kita harus berhati-hati di akhir jaman ini, supaya kita tidak masuk ke dalam
penghukuman TUHAN maka:
- kita harus tetap berada di peranginan/damai -> jangan sampai ada
perbantahan, kepahitan hati, kekuatiran, tetapi kita menyelesaikan semuanya.
- kita tetap berada di ladang -> jangan berada di lain tempat tetapi
tetap di ladang/setia di dalam pelayanan yang di Komando oleh Firman/dengar-dengaran
kepada Firman
- ingat akan isteri Lot
Kejadian 19 : 17, Sesudah kedua orang itu menuntun mereka
sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu;
janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah
Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Jangan mati lenyap = terkena api penghukuman. Ini yang diperintahkan TUHAN
kepada Lot sekeluarga untuk lari ke pegunungan supaya tidak terkena hukuman
api dan belerang. Tetapi sayang, di tengah jalan isteri Lot menoleh ke belakang.
Ingat isteri Lot = ingat! jangan menoleh ke belakang.
Apa arti dari menoleh ke belakang? Yaitu:
- teringat dan terikat pada Sodom dan Gomora dan untuk sekarang berarti tidak
mengalami penyucian pikiran/ingatan sehingga masih suka memikirkan perkara-perkara
yang di belakang. Masih ingat akan dosa-dosa, ingat akan kebanggaan-kebanggaan
sebab ini berarti menoleh ke belakang. Demikian juga dengan bangsa Israel,
waktu Musa naik ke gunung Sinai, maka mereka membangun anak lembu emas. Mengapa
mereka tidak membangun binatang lain tetapi membangun lembu? Sebab mereka
teringat waktu mereka masih berada di Mesir/di Memfis, berhala mereka adalah
binatang lembu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau pikiran
tidak disucikan dan waktu kita terdesak, maka akan timbul ingatan waktu belum
mengenal YESUS, maka kita melakukan ini dan itu -> menoleh ke belakang
= isteri Lot.
- tidak dengar-dengaran, sudah diberi tahu oleh malaikat TUHAN untuk lari
kepegunungan dan tidak boleh menoleh ke belakang -> ya TUHAN! tetapi pada
kenyataannya isteri Lot menoleh ke belakang. Tidak dengar-dengaran pada Firman
sebab hatinya/perasaannya belum disucikan. Jadi, orang yang menoleh ke belakang
adalah orang yang hati dan pikirannya belum disucikan/menolak Firman penyucian/hati
dan pikirannya tidak disucikan oleh pekerjaan Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua. Ingat akan isteri Lot. Mari! supaya tidak menjadi isteri
Lot, maka lawan katanya adalah biarlah kita menerima pekerjaan dari Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan hati dan pikiran
kita.
Kita harus tetap ingat akan isteri Lot, sehingga hati dan pikiran harus disucikan.
Itu sebabnya sekarang ini saya dan saudara jangan menjadi seperti isteri Lot
dengan cara menerima pekerjaan Firman penyucian/Firman pengajaran Mempelai dan
tabernakel/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang merupakan satu-satunya
yang sanggup mengoperasi/menusuk hati dan pikiran.
Ibrani 4 : 12, 13,
12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.
Jadi supaya tidak menjadi seperti isteri Lot, maka sekarang ini kita harus
menerima pekerjaan dari Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
menyucikan apa-apa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran kita. Kelihatannya
seperti tidak ada apa-apa/semuanya terlihat baik-baik saja tetapi begitu diperintahkan
untuk lari, maka apa yang sudah menjadi ikatan karena hati dan pikiran tidak
disucikan -> sudah dikejar oleh api dan belerang, tetapi masih sempat menoleh
kebelakang. Ini merupakan persoalan yang sungguh-sungguh serius, dimulai dari
saya sebagai seorang hamba TUHAN sepenuh/sudah menyerahkan diri sepenuh ->
tidak layak lagi untuk menoleh ke belakang/melihat apa yang menjadi kebanggaan-kebanggaan
apalagi dosa-dosa.
Jika hati dan pikiran sudah disucikan, maka kita hanya dapat memandang kepada
TUHAN; kalau hati dan pikiran tidak disucikan, maka kita akan menoleh ke belakang/ke
Sodom tetapi kalau hati dan pikiran disucikan, maka kita hanya memandang ke
depan yaitu kepada TUHAN -> Matius 5 : 8, Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kalau kita menolak Firman pengajaran, akibatnya kita akan menjadi seperti isteri
Lot. Tidak ada kemampuan menghadapi akhir jaman ini sebab tidak ada pengajaran
lain lagi selain pengajaran yang berasal dari alkitab. Manusia diakhir jaman
ini, jangankan menghadapi era globalisasi, sudah dikejar oleh api belerang yang
merupakan gambaran dari api neraka, manusia masih menoleh ke belakang, apalagi
hanya globalisasi. Hanya Pedang/Firman pengajaran Mempelai dan tabernakel yang
benar yang mampu menghadapi globalisasi dan juga menghadapi api penghukuman
sebab kalau hati dan pikiran disucikan, maka mata kita hanya:
- memandang kepada TUHAN sehingga mata ini tidak memiliki kesempatan untuk
menoleh ke belakang.
- mata yang memandang TUHAN/memandang ke depan dapat berlari-lari ke pegunungan.
Luar biasa Pedang/Firman penyucian ini, kita tidak perlu mengubah dengan yang
lain tetapi tetap pada satu pedang di dalam menghadapi apa saja -> mampu
menghadapi api belerang, menghadapi masalah nikah seperti raja Salomo yang
diperhadapkan pada persundalan, masalah anak/buah nikah, ia menyelesaikan
semuanya hanya dengan pedang. Masalah globalisasi/apa saja diselesaikan dengan
pedang kalau hati dan pikiran disucikan sehingga mata hanya memandang kepada
TUHAN. Kita tidak perlu memakai cara yang lain, tetapi tetap dengan cara yang
kuno yaitu dengan pedang dan ini sudah dimulai sejak jaman raja Salomo. Raja
Salomo mencoba mengganti pedang dengan yang lain, maka ia hancur karena ia
menyembah berhala. Dan juga pada waktu peti perjanjian mau diangkut memakai
pedati/cara yang moderen supaya lebih cepat, ternyata tergelincir -> tidak
bisa, harus tetap dengan cara yang kuno tetapi itu adalah cara dari alkitab/cara
dari TUHAN. Biar orang mengatakan kuno/ketinggalan jaman -> tidak mengapa,
asal itu merupakan cara dari TUHAN. Peti perjanjian itu harus dipikul, maka
sudah dapat dipastikan akan sampai pada tujuan.
Rasul Paulus berkata -> aku melupakan = hati dan pikirannya disucikan sehingga
matanya hanya memandang ke depan -> Filipi 3 : 12 – 14,
12. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna,
melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun
telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
13. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya,
tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan
diri kepada apa yang di hadapanku,
14. dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan
sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
ay 13 -> aku melupakan = tidak mau menoleh kebelakang = mengalami penyucian
hati dan pikiran. Mengarahkan diri = mata hanya memandang TUHAN.
Rasul Paulus mengalami penyucian hati dan pikirannya sehingga ia tidak menoleh
ke belakang dan:
- ia dapat melihat TUHAN dan
- ia dapat lari kepada kesempurnaan/lari untuk menerima panggilan surgawi.
Kalau Lot sekeluarga lari mencapai pegunungan/lari untuk mencapai kesempurnaan.
Itu sebabnya sekarang ini kita sungguh-sungguh harus mau disucikan dengan:
- diam di peranginan/damai -> semuanya damai/teduh/segala masalah menjadi
teduh. Bagi yang berada di dalam kegagalan/kesulitan, saudara harus damai,
jangan bimbang dan ragu tetapi kita harus diam dan tenang/memeriksa diri sendiri.
Kalau ada kesalahan, kita mengaku/berdamai, kalau sudah ada penyelesaian,
kita menyerah kepada TUHAN, biar TUHAN Yang turun Tangan untuk menyelesaikan
segala masalah.
- tinggal di ladang -> jika menghadapi masalah, jangan meninggalkan ladang
-> setia di dalam pelayanan yang di Komando oleh Firman pengajaran, sehingga
TUHAN menjanjikan yang terbaik bagi kita.
- ingat isteri Lot/jangan menoleh ke belakang -> mari! sekarang ini mata
jangan menoleh ke kiri dan ke kanan dan juga jangan menoleh ke belakang.
Musa waktu ia sudah menjadi dewasa, ia keluar dari istana, ia membantu seorang
Israel yang bertengkar dengan orang Mesir, kemudian Musa menoleh ke kiri dan
ke kanan karena ia telah membunuh orang Mesir itu dan menanamnya di dalam pasir.
Kalau pelayanan itu pelayanan yang menoleh ke kiri dan ke kanan -> akan ada
banyak ke munafikan, kebusukan. Itu sebabnya pelayanan kita haruslah pelayanan
yang memandang kepada TUHAN, barulah kita akan mencapai kesempurnaan/lari ke
pegunungan.
Sebenarnya pegunungan itu memiliki dua tahap yaitu:
- pegunungan penyembahan/gunung penyembahan -> kalau di Israel disebut
dengan gunung Tabor, tempat dari Petrus, Yohanes dan Yakobus yang diajak oleh
TUHAN YESUS untuk menyembah dan Wajah serta Pakaian YESUS berubah. Kalau mata
memandang TUHAN, kita dapat lari ke pegunungan yaitu ke gunung Tabor/gunung
penyembahan, kita dapat menyembah TUHAN serta mengalami keubahan hidup seperti
YESUS Yang berubah. Berubah ini dimulai dari hati yang menjadi hati yang taat
dengar-dengaran akan menyinarkan sinar yang berkilau-kilauan.
- pegunungan Yerusalem Baru/Mempelai Wanita/kesempurnaan.
Inilah lari ke pegunungan seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus -> ‘aku
berlari-lari untuk mencapai kesempurnaan/mencapai panggilan surgawi’.
Wahyu 21 : 9, 10,
9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata
kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi
tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari
sorga, dari Allah.
ay 10 -> gunung yang besar lagi tinggi -> inilah gunung yang ditunjuk
oleh TUHAN kepada Lot -> lari ke pegunungan -> dimulai dari ktb Kejadian
sampai ktb Wahyu tidak pernah berubah arah yaitu tetap menuju kepada kesempurnaan.
Lot lari ke pegunungan = kesempurnaan.
Rasul Paulus -> ‘aku menuju pada panggilan surgawi’ = kesempurnaan.
Di akhir jaman di ktb Wahyu, juga menuju pada gunung yang besar lagi tinggi
= Yerusalem Baru = Mempelai Wanita = kesempurnaan.
Inilah tujuan kita sekarang ini yaitu ke sana -> ke Gunung yang tinggi/Yerusalem
Baru.
Sekali lagi:
- di peranginan -> damai.
- di ladang.
- mata -> kita harus berhati-hati dengan mata -> di dalam pelayanan,
kita jangan menoleh ke kiri dan ke kanan tetapi hanya memandang kepada TUHAN
sampai kita tiba
- di pegunungan penyembahan/kita dapat menyembah TUHAN sehingga kita dapat
berubah di mulai dari hati menjadi taat sampai pada gunung kesempurnaan.
Tetapi ketika TUHAN memerintahkan agar Lot lari ke pegunungan, Lot mengaku
bahwa ia tidak mampu dan inilah kenyataannya dan juga bagi kita sekalian, saya
nomor satu tidak akan mampu kalau disuruh untuk lari ke pegunungan sebab masih
banyak kekurangan dan kesalahan dari kita semua -> Kejadian 19 :
19 – 23,
19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu,
dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku,
tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana
itu, sehingga matilah aku.
20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana;
kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil?
Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21. Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu
akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
22. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum
engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Inilah tujuan kita yang memang ke pegunungan/kesempurnaan.
Kesempurnaan dari Mempelai Wanita itu digambarkan dengan tabut perjanjian (gbr:
http://www.gptkk.org/tabut.php)
yang merupakan alat yang letaknya paling dalam/paling jauh untuk mencapainya
sehingga manusia tidak ada yang mampu sampai ke sana dan ini diakui oleh Lot.
Rasul Paulus juga mengaku -> ‘bukan aku sudah menangkap/belum mampu
untuk menangkap, apalagi kita terlebih saya mencapai pegunungan/kesempurnaan.
Jangankan mencapai kesempurnaan, mencapai gunung penyembahan saja, seringkali
kita tidak dapat mencapainya
Contohnya:
- kita mengantuk saat kita menyembah TUHAN bahkan sampai tertidur (mengorok
dan bermimpi).
- banyak kali penyembahan kita kering.
Jangankan ke gunung kesempurnaan, baru di gunung penyembahan/mezbah dupa (gbr:
http://www.gptkk.org/dupa.php) tempat
yang lebih dekat saja kita belum dapat mencapainya sebab kita memiliki banyak
kekurangan dan kelemahan.
Orang yang banyak kelemahan/kekurangan dan banyak dosa, seharusnya sudah dihukum
dengan api dan belerang, tetapi Lot menunjuk -> ‘TUHAN, ada kota yang
terdekat. Dan yang paling dekat dengan pintu gerbang adalah mezbah korban bakaran
(gbr: http://www.gptkk.org/mkb.php)/kota
yang paling dekat/Zoar/salib TUHAN / Korban Kristus. Kota kecil ini sering di
kecilkan/di anggap kecil bahkan bodoh -> dalam ktb 1 Korintus -> ‘pemberitaan
salib adalah kebodohan’ bagi orang yang akan dibinasakan.
Salib TUHAN/korban Kristus adalah tempat kita mengaku (bukannya mengaku kita
hebat/luar biasa) tetapi mengaku segala kesalahan/kekurangan dan kegagalan kita
sekarang ini. Mungkin di dalam menyembah kita gagal -> jangankan untuk menyembah,
untuk pergi ke gereja saja, kita sudah merasa bosan. Untuk menyembah TUHAN,
kita sudah merasa mengantuk apalagi kita mau sampai pada tabut perjanjian/pegunungan/kesempurnaan.
Tetapi masih ada kesempatan yaitu ada salib TUHAN?/Korban Kristus/perjamuan
suci yang adalah tempat bagi kita untuk mengaku segala kekurangan, kelemahan
dan kegagalan-kegagalan kita dan saat itu/saat Lot tiba di Zoar/saat kita mengaku
dosa sekarang ini kepada TUHAN dan kepada sesama, maka bukan api dan belerang
yang jatuh tetapi matahari ? terbit. Matahari ini menggambarkan kasih TUHAN
Yang Agung/Yang Besar.
Apa kegunaan dari kasih TUHAN Yang Agung/Yang besar yang kita terima lewat
Korban Kristus?
- Untuk menutupi dosa. Seandainya tidak ada kasih TUHAN, maka kitalah/sayalah
yang nomor satu terkena api dan belerang. Tetapi karena masih ada matahari
terbit, maka kasih menutupi banyak dosa. Itu sebabnya dihari-hari ini kita
jangan membuat perbantahan-perbantahan tetapi mari! kita saling mengasihi
sebab kasih itu menutupi banyak dosa -> 1 Petrus 4 ; 8,
Tetapi yang terutama:kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain,
sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kita jangan lagi membuat banyak dosa, baik itu di rumah tangga, di gereja
dlsbnya, tetapi mari! berusaha untuk mengaku supaya kasih TUHAN menutupi banyak
dosa sampai satu waktu, kita menjadi tidak bercacat cela.
- Untuk memberikan daya tahan bagi kita yang lemah seperti domba sembelihan
agar tidak terpisah dari TUHAN -> Roma 8 : 35 – 37,
35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang?
36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sekalipun kita menghadapi kelaparan, menghadapi kesusahan dlsbnya, kasih TUHAN
itu memberikan daya tahan bagi kita/memberikan kekuatan bagi kita. Bahkan
di dalam semuanya itu, kita lebih dari orang-orang yang menang.
Kita menang, karena kasih TUHAN berperang ganti kita karena kita tidak berdaya,
dan Kasih TUHAN itu juga menyelesaikan segala masalah kita.
Mari kita mohon kasih TUHAN lewat Korban Kristus untuk:
- menutupi dosa sampai kita menjadi tidak bercacat.
- memberikan daya tahan supaya menjadi tidak berputus asa dan kecewa
dan juga supaya tidak terpisah dari YESUS/tidak meninggalkan YESUS sekalipun
menghadapi apa saja.
- memberikan kemenangan, kita tidak berdaya tetapi kita menang dalam
segala masalah karena kasih TUHAN berperang ganti kita.
- Kasih itu yang menyempurnakan -> Kolose 3 ; 14, Dan
di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Sampai menyempurnakan kita, kita sampai di pegunungan/tabut perjanjian/Mempelai
Wanita TUHAN untuk bertemu dengan TUHAN selama-lamanya pada saat kedatangan
TUHAN YESUS Yang keduakalinya, kita tidak dihukum bersama dengan dunia seperti
yang sudah terjadi pada jaman Nuh dan jaman Lot, tetapi kita dapat terangkat
bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Kita sampai di pegunungan/Yerusalem
Baru.
TUHAN memberkati kita.
1