Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita melanjutkan pembahasan kita di dalam srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba yang berbicara tentang perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Salah satu bentuk dari gereja palsu adalah gereja daging yang dimulai dari ayat 8.

Tanda-tanda dari gereja daging adalah -> Yudas 1 : 17 - 19 -> gereja daging.
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Jadi tanda dari gereja daging adalah:

  • mereka tampil sebagai pengejek-pengejek ? ay 18.
  • mereka tampil sebagai pemecah belah ? ay 19.

Pada waktu yang lalu kita sudah membahas tentang pengejek-pengejek dan pemecah belah.

Sekarang kita akan kembali membahas tentang gereja daging yang tampil sebagai pengejek-pengejek (ay 18) yang hidup hanya menuruti hawa nafsu dan kefasikan mereka ini dengan membaca di dalam srt 2 Petrus 3 : 3 - 6,
3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Jadi jelas, yang diejek itu adalah Firman nubuatan yaitu Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi.

Terutama mereka mengejek tentang dua hal yaitu:

  • tentang kedatangan YESUS Yang keduakalinya dalam kesucian dan kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja dan sebagai Mempelai Laki-laki Surga. Ini yang disebut sebagai Firman pengajaran/penyucian yang menyucikan kita sampai kita dapat menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Itu sebabnya kita juga harus siap untuk hidup di dalam kesucian. Tetapi justru Firman pengajaran ini yang ditolak sebab pengejek- pengejek itu tidak mau disucikan.
  • mengungkapkan tentang penghukuman TUHAN yang akan datang atas dunia ini. Jadi tidaklah salah kalau TUHAN menghukum dunia, sebab sudah terlebih dahulu diungkapkan.

Di ay 6 ? di ktb perj lama di jaman Nuh, sudah terjadi penghukuman oleh TUHAN atas dunia lewat air bah. Untuk jaman akhir/hari TUHAN, dunia ini bukan lagi dihukum dengan air bah, tetapi dengan 2 Petrus 3 : 10, 11,
10. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
11. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Jadi, pada akhir jaman/hari TUHAN, penghukuman TUHAN atas dunia lewat nyala api dari langit sehingga dunia akan hancur dan lenyap. Pada waktu jaman Nuh, dunia tidak lenyap sekalipun keadaannya hebat dan ngeri sebab manusia ditelan oleh air bah itu, hanya delapan orang yang selamat. Tetapi pada akhir jaman/hari TUHAN akan lebih ngeri lagi sebab dunianya akan lenyap, bukan hanya manusianya yang lenyap/binasa.

Di sebutkan Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup -> kita harus hidup di dalam kesucian lewat pekerjaan Firman penyucian/Firman pengajaran, sebab tidak ada lain yang dapat menghadapi penghukuman atas dunia ini. Itu sebabnya Firman pengajaran ini janganlah diejek, tetapi biarlah kita menerima sekalipun Firman itu tajam dan keras, tetapi itu untuk menyucikan kita supaya kita jangan ikut masuk dalam penghukuman yang jatuh atas dunia.

Sekarang kita akan mempelajari, mengapa terjadi penghukuman TUHAN pada jaman Nuh dengan membaca di dalam Lukas 17 : 26, 27,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Jadi, mengapa pada jaman Nuh, TUHAN menjatuhkan hukuman air bah? Sebab ternyata di jaman Nuh, manusia menolak penyucian/menolak Firman penyucian sehingga mereka dihukum dengan air bah.

Kemudian disebutkan di dalam ay 26, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: demikian juga manusia bahkan anak-anak TUHAN di jaman akhir ini menolak Firman penyucian dan akibatnya mereka akan masuk dalam hukuman nyala api dari langit.

Di dalam ay 27, praktek dari menolak Firman penyucian adalah mereka makan minum, mereka kawin dan dikawinkan sampai pada hari Nuh masuk dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Jadi praktek dari menolak Firman penyucian, adalah masuk dalam puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Inilah risiko jika menolak Firman penyucian dan sangatlah berbahaya sebab akan jatuh dalam dosa bahkan masuk dalam puncaknya dosa yaitu makan minum dan kawin dan dikawinkan >>> ini yang menarik hukuman untuk datang, hanya Firman penyucian yang dapat menjadi rem/penahan supaya kita:

  • tidak berbuat dosa.
  • tidak jatuh bangun/mengulang-ulang dalam perbuatan dosa sampai kita tidak akan masuk dalam puncak dosa.

Mari sekarang kita melihat makan dan minum ini memang merupakan hal yang wajar tetapi kalau sudah menjadi dosa makan minum yaitu dosa yang diulang-ulang/selalu jatuh bangun dalam dosa, akan meningkat dan mengarah sampai pada puncaknya dosa. Demikian juga dengan kawin, memang merupakan hal yang wajar sebab ini berasal dari TUHAN, tetapi kalau sudah sampai pada kawin mengawinkan; ini berarti *dosa yang diulang-ulang dan akan mengarah/memuncak pada puncaknya dosa.

Dosa yang diulang-ulang, juga merupakan *dosa kebiasaan. Pertama kali kita berbuat dosa itu ada rasa penyesalan sehingga meminta ampun kepada TUHAN dan juga kepada sesama tetapi kalau sudah diulang-ulang, akan menjadi dosa kebiasaan sehingga kurang menyesal karena menganggap daging ini memang lemah, tetapi lama kelamaan sudah menjadi biasa/menjadi dosa kebiasaan. Ini berarti sudah mengarah pada puncaknya dosa.

Jika sudah menjadi dosa kebiasaan, akan meningkat menjadi *dosa sengaja dan ini berarti sudah tidak ada rem/penahan ? melaju terus sampai naik ke puncak dosa dan ini berarti sudah tidak ada lagi pengampunan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Kalau dosa itu sudah tidak dapat dibendung sehingga tidak ada lagi pengampunan, maka pasti akan naik ke arah puncaknya dosa.

Jika dosa sudah menjadi dosa sengaja, maka tidak akan ada lagi pengampunan, yang ada hanyalah penghukuman dengan api dari langit dan salah satu dosa sengaja adalah yang sering kita baca di dalam srt Ibrani 10 : 25 - 27,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Kalau sudah merupakan dosa kebiasaan/dosa diulang-ulang, kemudian menjadi dosa sengaja/sengaja berbuat dosa, maka tidak akan ada pengampunan lagi sehingga dosa itu tetap melaju karena tidak dapat lagi ditahan/di rem ? terus meningkat sampai pada puncaknya dosa dan hanya menerima api penghukuman dari langit bersama dengan dunia ini sampai pada api penghukuman yang kekal di neraka. Kita harus berhati-hati dengan dosa sengaja/dosa yang diulang-ulang.

Salah satu bentuk dosa sengaja yang tidak disadari adalah dosa tidak beribadah/menjauhkan diri dari pertemuan ibadah -> ini yang sering tidak disadari. Kalau membunuh -> kita sadar bahwa itu adalah dosa, tetapi kalau dosa tidak beribadah yang dengan sengaja diulang-ulang sangatlah berbahaya sebab akan mengarah pada puncaknya dosa sehingga dihukum dengan api yang turun dari langit/hukuman yang akan datang.

Penghukuman itu sudah pernah terjadi di jaman Nuh karena manusia menolak untuk disucikan dan pada akhir jaman, kembali lagi seperti pada jaman Nuh. Kita harus berhati-hati sebab menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, justru dosa tidak beribadah yang menonjol dan sudah menjadi suatu kebiasaan. Semoga kita dapat mengerti.

Bagaimana jalan keluarnya supaya tidak menjadi pengejek-pengejek sehingga tidak masuk di dalam penghukuman TUHAN yang akan datang?

  1. Di bagian atas di dalam injil Lukas 17 : 27, mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
    Kita belajar dari jaman Nuh, dulu penghukuman dengan air bah, sekarang penghukuman dengan api. Supaya terhindar dari penghukuman air bah, maka Nuh tidak masuk dalam kumpulan pengejek-pengejek tetapi ia masuk dalam bahtera. Demikian juga dengan kita harus masuk dalam bahtera Nuh. Inilah jalan keluarnya supaya tidak menjadi pengejek-pengejek yang menolak penyucian karena mereka hidup di dalam hawa nafsu.
    Apa arti dari masuk ke dalam bahtera Nuh? Pengertian dari bahtera Nuh ini ada dua yaitu:
    • Baptisan air. 1 Petrus 3 : 20, 21,
      20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      Dulu Nuh beserta isteri, anak dan menantu masuk dalam satu bahtera dan sekarang bagi kita arti rohaninya adalah suami, isteri dan anak-anak harus masuk dalam satu baptisan air supaya dapat diselamatkan. Bagi kaum muda harus perhatikan! Hal perjodohan/pernikahan ini harus masuk dalam satu bahtera/satu baptisan, jangan berbeda bahtera.
      Baptisan air itu untuk -> 1 Petrus 3 : 21b, maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
      Jadi, di dalam baptisan air, kita mendapatkan pembaharuan hati nurani, dari hati nurani yang tidak baik yang cenderung jahat/jaman Nuh menjadi hati nurani yang baik/taat dengar-dengaran. Inilah arti dari baptisan air. Mari kita berdoa, supaya hidup nikah dan juga hidup keluarga kita masuk dalam satu baptisan air dan ini yang harus dipertahankan supaya sama-sama selamat.
      Di jaman Nuh, hati nurani manusia itu cenderung jahat dan ini termasuk anak-anak TUHAN dan juga anak-anak kecil. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab pada waktu itu tidak ada seorang anak kecil yang dengar-dengaran. Mari kita membaca di dalam ktb Kejadian 6 : 5, 6,
      5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
      6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

      Memilukan TUHAN = memalukan TUHAN.
      Jadi, hati nurani yang tidak baik dan cenderung jahat akan menjadi pengejek-pengejek dan mereka menolak Firman penyucian. Tetapi lewat baptisan air, kita mendapatkan hati nurani yang baik yaitu taat dan dengar-dengaran; hati nurani yang baik/taat dengar-dengaran adalah hati yang memuliakan TUHAN. Kalau tadi hati nurani yang cenderung berbuat jahat adalah hati yang memilukan/memalukan TUHAN.
      Itu sebabnya bagi anak-anak muda perhatikan, sebagai orang Kristen dan berada di dalam Firman pengajaran Mempelai harus menjaga agar jangan hati nurani kita menjadi jahat sehingga menolak Firman penyucian dan ini akan memilukan Hati TUHAN/memalukan TUHAN. Dan juga memedihkan hati orang tua karena anak-anak jatuh bangun dalam dosa. Ini tidak berkenan kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
      Kita juga dapat memuliakan TUHAN lewat harta benda -> Amsal 3 : 9, Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
      Memuliakan TUHAN dimulai dari perkara yang kecil yaitu lewat harta yang sudah TUHAN berikan kepada kita dan ini adalah hati nurani yang baik yang taat dengar-dengaran. Memuliakan TUHAN lewat harta kita -> ini yang menjadi doa dari raja Daud waktu Salomo hendak membangun bait ALLAH, raja Daud berdoa -> berikan kami hati agar kami dapat memberi guna pembangunan bait ALLAH dengan mempersiapkan bahan-bahan. Di dalam ktb 1 Tawarikh 29 : 17, 18, -> inilah memuliakan TUHAN lewat harta benda.
      17. Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
      18. Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

      Hati nurani yang baik/memuliakan TUHAN dengan harta benda itu dimulai ? dulu untuk pembangunan bait ALLAH Salomo, sekarang untuk pembangunan Tubuh Kristus.
      Raja Daud berdoa untuk keluarga dan juga untuk bangsanya -> ia tidak berdoa agar diberi kelimpahan berkat, tetapi ia berdoa tentang hati nurani dan untuk hati nurani ini hanya ada dua pilihan yaitu:
      Pilihan pertama -> hati nurani yang tidak baik sebab hanya cenderung untuk berbuat dosa. Cenderung itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditahan. Jatuh bangun di dalam dosa sampai puncaknya dosa. Itu sebabnya baptisan air itu merupakan hal yang sungguh-sungguh serius. Mungkin baptisan air itu sudah bertahun-tahun yang lalu, tetapi hasilnya sekarang ini.
      Pilihan kedua -> hati nurani yang baik yaitu cenderung untuk memberi/masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
      Mari kita berdoa untuk diri kita sendiri dan juga untuk keluarga kita seperti raja Daud. Untuk sidang jemaat ? mari saling mendoakan supaya hati nurani dipelihara oleh TUHAN dan menjadi hati nurani yang baik yaitu hati nurani yang cenderung dapat masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
      Masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus itu lewat pengorbanan apa saja, misalnya lewat waktu kita -> mari masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, sebab kalau tidak, maka hanya akan ada:
      • hati yang cenderung berbuat dosa.
      • berbuat jahat.
      • jatuh bangun di dalam dosa/mengulang-ulang dosa sampai pada
      • puncak dosa.
      Hanya ada dua alternatif dan ini ditentukan lewat baptisan air. Mari! sekarang ini kita memeriksa baptisan air kita -> satu keluarga/suami, isteri satu baptisan/satu bahtera dan kita berdoa supaya benar-benar ada hasil yaitu hati nurani yang baik sehingga kita cenderung dapat memberi dan masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan akan menghasilkan kesempurnaan seperti YESUS. Kita tidak akan dihukum, justru kita akan dipermuliakan bersama TUHAN waktu YESUS datang kembali yang kedua kalinya.
      Inilah kita menghadapi jaman seperti jaman Nuh dihari-hari ini sehingga penghukuman akan segera datang. Dulu penghukuman dalam bentuk air bah, untuk sekarang dalam bentuk api, apa yang harus dijaga? Yang harus dijaga -> kita masuk dalam baptisan air/hati di jaga agar jangan menjadi hati yang cenderung jahat tetapi cenderung untuk memberi dan masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus/aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
      Tidaklah salah kalau saudara bersekolah, bekerja dll, tetapi terlebih lagi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya ini sudah tidak lama lagi, kita mohon kepada TUHAN agar hati ini dipelihara oleh TUHAN -> kecenderungan hatiku bukan untuk yang lain-lain terlebih dahulu, tetapi kecenderungan hati untuk dapat aktif masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebab kalau tidak diikutkan dengan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, maka apa yang kita sudah capai, misalnya sekolah, kerja, tinggal menunggu waktu terkena api dan akan habis/musnah = tidak berarti apa-apa.
      Sekali lagi, tidak dilarang untuk bekerja keras dan juga bersekolah dengan sungguh-sungguh, tetapi lebih dari itu mohon kepada TUHAN untuk mendapatkan kecenderungan hatiku untuk masuk/aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan ini tidaklah sia-sia. Pengertian bahtera Nuh yang pertama adalah soal hati nurani. Semoga kita dapat mengerti.
    • Tabernakel, arti rohani dari bahtera Nuh adalah tabernakel/masuk dalam tabernakel. Saya akan memberikan bukti bahwa bahtera Nuh ini menunjuk pada tabernakel. Bahtera Nuh ini terdiri dari tiga tingkat, sedangkan tabernakel juga terdiri dari tiga ruangan.
      • Bukti pertama -> Kejadian 6 : 16, Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
        Bahtera Nuh terdiri dari tingkat bawah, tengah dan atas. Sedangkan tabernakel memiliki tiga ruangan (gbr: http://www.gptkk.org/tabernakel.php) yaitu halaman , ruangan suci dan ruangan maha suci. Inilah kesamaan dari bahtera Nuh dan ruangan suci di dalam tabernakel.
      • Bukti kedua -> perintah TUHAN untuk membuat bahtera dan membuat tabernakel itu sama, hanya di dalam ktb terj.baru, terjemahannya itu tidak terlalu jelas. Sebab tadi saya bandingkan dengan terj.lama, sangatlah jelas perintah TUHAN itu. Di dalam terj.lama dimulai di ay 14 -> perintah TUHAN kepada Nuh untuk membuatkan bahtera, selalu TUHAN berfirman -> ’hendaklah kau buat’. Demikian juga dengan pembuatan tabernakel "hendaklah kau buat"
        Keluaran 25 : mulai ay 8, tabernakel -> tabut perjanjian.
        Di dalam ktb Kejadian 6 : 14 - 16 dibandingkan dengan ktb Keluaran 25 : 8, 10 kalau dalam terj.baru -> ‘haruslah kau buat’. Jadi perintah untuk membuat bahtera Nuh = perintah untuk membuat tabernakel.
      Di dalam tabernakel, baptisan air (http://www.gptkk.org/bejana.php) itu menunjuk pada halaman (http://www.gptkk.org/pelataran.php) kita mau kemana? dan ini merupakan pertanyaan, sesudah kita percaya kepada YESUS, bertobat, kita masuk dalam baptisan air dan baptisan Roh.Kudus, kita memiliki hati yang cenderung baik, cenderung untuk melayani/aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh; sesudah ini kita mau kemana? jawabannya ada di Kisah rasul 2 : 41, 42, kita masuk dalam ketekunan yaitu di dalam ruangan suci.
      41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
      42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

      Jadi, sesudah kita masuk dalam baptisan air, maka dilanjutkan dengan masuk dalam sistim penggembalaan/ruangan suci yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar/Pokok Anggur Yang benar = ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok/tiga macam alat di dalam ruangan suci. Jika kita mau tergembala, jangan melihat gedung gereja yang besar, jangan memilih pendetanya, jangan melihat uangnya, tetapi kita harus memilih Pokok Anggur Yang benar/dibina oleh Firman pengajaran yang benar.
      Tiga macam ketekunan = tiga macam alat di dalam ruangan suci yaitu:
      • Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti/ibadah pendalaman alkitab dan disertai dengan perjamuan suci -> meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php) Roti yang terdiri atas enam susun, enam susun dan ini menunjuk pada Firman pengajaran -> 66 -> alkitab yang berisi Firman pengajaran yang benar, tetapi Roti juga menunjuk pada Tubuh Kristus/Roti yang dipecah-pecah. Sedangkan perjamuan suci, tentu ada darah, kalau saudara mempelajari di dalam ktb Keluaran 25, maka di atas meja roti sajian juga ada korban curahan/anggur yang dicurahkan di atas meja -> ini menunjuk pada Darah YESUS. Jadi sudah lengkap:
        - roti 66 -> Firman pengajaran yang benar dan juga menunjuk pada Tubuh Kristus.
        - korban curahan/anggur -> Darah YESUS.
        Sangat jelas, sebab pada alat lain tidak terdapat roti dan juga dicurahkan anggur, hanya pada meja roti sajian. Semoga kita mengerti.
      • Ketekunan di dalam ibadah persekutuan (http://www.gptkk.org/pelita.php) pelita emas dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya yang disertai dengan karunia-karunia/urapan Roh.Kudus. Di dalam ibadah ini kita menerima pencurahan karunia-karunia Roh.Kudus. Jika kita tekun di dalam tugas kita sebagai pemain musik, maka karunia-karunia akan semakin ditambahkan sehingga menjadi berkat bagi orang lain. Semoga kita dapat mengerti.
      • ketekunan di dalam berdoa (http://www.gptkk.org/dupa.php) mezbah dupa emas dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
      Inilah saudaraku! sesudah kita masuk di dalam baptisan air, maka kita masuk dalam ruangn suci/penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar/Pokok Anggur Yang benar = ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok = Nuh masuk ke dalam bahtera.
      Sekarang ini menjelang penghukuman TUHAN lewat api dari langit -> mari masuk dalam bahtera Nuh/sungguh-sungguh masuk dalam penggembalaan / ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok.
      Memang tiga macam ibadah pokok ini masing-masing memiliki cirinya sendiri-sendiri sehingga tidak monoton, seperti:
      • ibadah pendalaman alkitab, cirinya ada pada Firman dan perjamuan suci.
      • kebaktian umum, cirinya Roh.Kudus memberikan karunia-karunia.
      • kebaktian doa penyembahan, cirinya adalah kita menerima kasih ALLAH yang dapat kita nikmati dan juga memberikan kekuatan yang baru di dalam hidup kita.
      Alm.bpk.pdt In Juwono selalu mengatakan ? inilah TUHAN memberikan sistim ibadah yang tidak monoton. Seperti bangsa Israel yang memiliki hari raya tidak hanya satu hari raya tetapi mereka memiliki tiga macam hari raya yang besar yaitu:
      • hari raya Paskah = pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Jadi kita masuk dalam ibadah pendalaman alkitab sekalipun kita baru pulang dari kantor, bukan untuk menyengsarakan kita tetapi untuk masuk dalam pesta Paskah
      • hari raya Pantekosta = pencurahan Roh.Kudus, ada suasana pesta/suasana kebahagiaan.
      • hari raya pondok daun-daunan = ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Jadi dulu, ada pesta pondok daun-daunan selalu disertai dengan pesta pernikahan/kasih. Sekarang, adalah hubungan Kepala dengan leher -> suami dengan isteri/hubungan nikah yang rohani = penyembahan.
        Jadi pesta/ibadah kita itu tidak monoton, itu sebabnya kita harus berdoa supaya kita tidak bosan di dalam penggembalaan tetapi kita mengikuti irama dari pesta yang TUHAN sudah sediakan. Oleh sebab itu, jika kita mau beribadah, maka kita harus seperti mau pergi ke pesta.
      Kalau kita diundang untuk menghadiri sebuah pesta apalagi pesta dari pejabat seperti gubernur, apalagi pesta dari seorang presiden, tentunya kita menyiapkan segalanya dengan baik mulai dari sepatu sampai pada pakaian dan juga tidak datang terlambat. Tetapi bagaimana kalau kita mau ke gereja? Kita lupa meletakkan di mana sepatu kita. Mari kita mengubah sikap kita dengan mau pergi beribadah = menghadiri pesta dari Raja di atas segala raja/pesta dari TUHAN YESUS. Bagi yang sudah malas pergi beribadah, mari, mohon kepada TUHAN supaya tidak merasa bosan di dalam penggembalaan tetapi kita bagaikan menghadiri pesta dari Raja di atas segala raja. Ini juga berlaku bagi saya yang secara fisik juga merasa capek tetapi suasana hati tetap suasana pesta. Kita harus memberikan yang terbaik kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
    Kita membaca di dalam ktb Mazmur tentang penggembalaan ?
    Mazmur 92 : 13 - 16,
    13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
    14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
    15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
    16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Ay 14 -> tergembala = tertanam di dalam bait ALLAH.
    Pohon = manusia/daging tertanam di bait ALLAH.
    Ay 16 ? tidak ada kecurangan pada-NYA = sebagai Gembala, tidak pernah menipu kita.
    Jika tertanam di dalam bait ALLAH, maka hasilnya TUHAN Gembala Agung, tidak pernah menipu kita; kalau kita tergembala, maka kita dapat memetik hasil yang nyata.
    Hasil yang nyata adalah:
    • dikaitkan dengan pohon korma -> ay 13, orang benar bertunas seperti pohon korma, korma ini menunjuk pada kemanisan/kebahagiaan/pesta. Cepat/lambat kalau kita sungguh-sungguh bertekun/tertanam sebab tertanam itu tidak dapat ditanam kemudian dicabut kemudian ditanam lagi, maka tanaman seperti itu tidak dapat menghasilkan kemanisan bahkan dapat hidup saja sudah beruntung. Tanam kemudian cabut -> datang beribadah, kemudian tidak datang. Tetapi kalau kita benar-benar tertanam/bertekun, maka cepat atau lambat pada waktuNYA TUHAN, maka kita akan memetik pohon korma/kemanisan/kebahagiaan. Perhatikan bagi lulusan Lempin-El, saya membaca tulisan dari alm.bpk.pdt v Gessel kemudian di setir oleh alm.bpk.pdt Totaijs untuk kami para hamba TUHAN/gembala-gembala yaitu ‘kalau kita tekun memasuki duapuluh tahun dalam penggembalaan, tentulah kita sudah dapat menikmati buah yang manis’. Demikian juga bagi sidang jemaat jangan cepat berputus asa, kalau saudara terus bertekun, maka akan memetik buah yang manis/kebahagiaan.
    • pohon aras, pohon aras ini adalah pohon yang paling kuat, jadi ini menunjuk pada kekuatan dan ini berarti perlindungan di saat menghadapi angin kencang -> angin pencobaan, angin pengajaran-pengajaran palsu, kita tetap kuat. Kemudian juga ada pemeliharaan -> ay 15, sampai masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar. Pemeliharaan TUHAN secara jasmani. Raja Daud berkata: ‘TUHAN adalah Gembalaku, tak kan kekurangan aku’. Sampai masa tua dan sampai anak cucu tak akan kekurangan. Secara rohani kita juga dipelihara, tak kan kekurangan = sampai tidak bercacat cela = sempurna seperti TUHAN = menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Pemeliharaan secara rohani ini, jangankan sampai pada puncaknya dosa, tetapi sampai tidak dapat berbuat dosa. Sungguh-sungguh luar biasa TUHAN itu.
      Inilah penggembalaan. Mari! jika kita sudah mulai menikmati kemanisan/ada kebahagiaan/ada suasana pesta, mulai ada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN secara nyata di dalam kehidupan kita. Kita jangan lupa untuk memberitakan bahwa TUHAN itu Benar, bahwa IA Gunung Batuku dan tidak ada kecurangan padaNYA = bersaksi, ay 16. Sesudah kita mengalami segala sesuatu di dalam penggembalaan yaitu kita mengalami kemanisan, perlindungan dan pemeliharaan TUHAN. Mari! kita bersaksi kepada orang lain. Sebab lebih banyak pohon yang ditanam di tepi jalan daripada pohon yang ditanam di dalam bait ALLAH. Masih terlalu banyak orang Kristen/hamba TUHAN jalanan ? maafkan istilahnya mungkin kasar. Seperti pohon ara yang ditanam di tepi jalan/pohon ara jalanan yang tidak terpelihara/tidak tergembala bahkan kerohaniannya menjadi kering sampai ke akar-akarnya/mati rohani/kebinasaan. Semoga kita mengerti.
    Dulu Nuh masuk ke dalam bahtera, sekarang untuk kita:
    • kita masuk dalam baptisan air -> kita menjaga hati nurani, jangan cenderung kepada yang jahat tetapi cenderung aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus lewat pengorbanan/memberi apa saja ? mulai memberi uang, tenaga, pikiran dlsbnya. Untuk para bapak-bapak yang memiliki anak isteri, saudara harus berdoa seperti raja Daud berdoa. mari TUHAN, tetapkanlah kecenderungan hati kami ke arah yang baik/ke arah pembangunan Tubuh Kristus. Sebab kalau tidak mengarah ke arah pembangunan Tubuh Kristus, hanya akan mengarah kepada kecenderungan hati yang jahat yaitu pada puncak dosa Babel. Ini merupakan tanggung jawab kita. Sesudah hati nurani menjadi baik, maka kita harus
    • tergembala -> suami isteri dan anak masuk dalam satu bahtera/satu penggembalaan, maka di situ kita akan mengalami kemanisan. Kita jangan berada di dalam bahtera yang berlainan sebab berbahaya. Saya sudah pernah mengatakan bahwa saya kira tidak mungkin pada waktu itu hanya ada satu kapal, pasti ada banyak kapal/bahtera tetapi hanya satu bahtera yang selamat; ada banyak penggembalaan, tetapi hanya satu yang memiliki Pokok Yang Benar/Firman pengajaran yang benar. Yang saudara yakini di mana saudara tergembala mari membawa anak, isteri dan keluarga seperti Nuh dengan keluarganya berada di dalam satu bahtera. Saya yakin, kalau seandainya pada waktu itu Nuh sudah memiliki cucu, maka sudah dapat di pastikan cucunya juga ikut bersama mereka di dalam satu bahtera.
    Jadi, supaya kita tidak ikut dihukum bersama dunia karena menjadi pengejek-pengejek maka kita harus masuk dalam bahtera Nuh seperti Nuh dan ini berarti kita masuk dalam baptisan air sehingga mendapatkan hati nurani yang baik dan masuk dalam penggembalaan.
  2. hidup di dalam Tangan TUHAN/Gembala Agung/Imam Besar, di dalam Kejadian 7. inilah bedanya bahtera Nuh dengan bahtera yang lain.
    Kejadian 7 : 16, Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
    Tangan TUHAN Sendiri Yang menutup pintu bahtera di belakang Nuh. inilah yang membedakan bahtera Nuh dengan bahtera yang lain, bukan kecanggihan dunia yang menutup pintu bahtera. Jadi, kehidupan yang tergembala = kehidupan yang berada di dalam Tangan TUHAN/Gembala Agung/Imam Besar. TUHAN Yang membuka dan menutup pintu bagi kita, bukan kemampuan kita.
    Dulu kepada Nuh, sekarang kepada jemaat akhir jaman dan salah satu jemaat adalah jemaat Filadelfia yang dijanjikan oleh TUHAN -> ‘Aku Yang menutup pintu, Aku Yang membuka pintu bagimu’. Jemaat Filadelfia adalah jemaat bangsa kafir/akhir jaman dan ini termasuk kita di saat-saat menghadapi penghukuman, dulu menghadapi penghukuman dengan air bah, sekarang menghadapi penghukuman api yang dari langit. TUHAN Yang menentukan untuk membuka/menutup pintu bagi kita. Bukan ijazah kita sekalipun ijazah itu juga diperlukan, bukan harta kita sekalipun harta itu juga diperlukan, silahkan!
    Wahyu 3 : 8, Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
    Syarat supaya Tangan TUHAN membuka dan menutup pintu, maka kita harus tergembala supaya kita berada di dalam Tangan TUHAN. Kemudian ditambah dengan syarat menuruti Firman = taat dengar-dengaran dan juga tidak menyangkal = setia -> inilah yang dibutuhkan. Kehidupan yang tergembala harus taat dan setia sekalipun kekuatan kita tidaklah seberapa.
    Taat dan setia itu bagaikan dua tangan yang diulurkan kepada TUHAN, maka TUHAN sebagai Gembala Agung akan mengulurkan TanganNYA Yang berbelas kasih dan setia dapat menolong kita tepat pada waktunya seperti menutup pintu bahtera Nuh tepat pada waktunya. Sebab kalau tidak tepat menutup pintu bahtera, maka air bah akan masuk, maka akan menjadi percuma masuk ke dalam bahtera kalau TUHAN tidak menutup pintu bahtera Nuh, karena sekeluarga akan binasa bersama seluruh binatang-binatang yang ada.
    Sekarang ini mungkin kekuatan kita tidaklah seberapa tetapi mari, persembahkan apa yang ada yaitu taat dan setia ? kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, maka Tangan Imam Besar Yang berbelas kasihan/kasih karunia dan setia diulurkan kepada kita untuk menolong/menutup pintu bahtera.
    Ibrani 2 : 17, 18,
    17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
    18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Kalau kita mengulurkan tangan/taat dan setia, maka Imam Besar mengulurkan Tangan Belas Kasihan/kasih karunia dan Setia untuk dapat dan tepat menolong kita pada waktunya bagaikan menutup pintu bahtera Nuh sehingga air bah tidak dapat masuk. Dulu menolong Nuh dari hukuman air bah, sekarang kepada kita.

Arti rohani air bah untuk sekarang adalah:

  • pencobaan/masalah yang tidak dapat ditanggulangi oleh manusia dengan kepandaian ataupun kekayaan; manusia naik ke atas pohon kelapa, air bah melampaui tinggi dari pohon kelapa itu. Manusia naik ke atas gunung, air bah juga melampaui tinggi dari gunung itu. Hanya Tangan Imam Besar Yang dapat menolong.
  • dosa-dosa yang memuncak sampai pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan dosa sex yang tidak dapat ditanggulangi oleh apapun juga, Hanya kalau kita mengulurkan tangan, sehingga kita dipegang oleh Imam Besar/kita hidup di Tangan Imam Besar sehingga pintu bahtera ditutup dan air bah/pencobaan/dosa tidak dapat masuk dan semuanya selesai.
  • Kemustahilan.
  • penghukuman TUHAN tidak dapat menyentuh kita kalau kita hidup di dalam Tangan Imam Besar.

Mari! dari pihak kita, kita taat dan setia dan dari pihak Imam Besar mengulurkan Tangan Belas Kasih/kasih karunia dan juga Setia kepada kita. Yang dulu menutup pintu bahtera sehingga Nuh selamat dari hukuman air bah dan untuk sekarang dapat dan tepat menolong kita pada waktunya.

Menghadapi air bah di akhir jaman yaitu:

  • pencobaan-pencobaan di segala bidang dan ini juga termasuk bencana-bencana alam di selesaikan oleh TUHAN.
  • menghadapi dosa yang memuncak, ditutup oleh TUHAN.
  • menghadapi kemustahilan sehingga menjadi tidak mustahil.
  • menghadapi penghukuman dari TUHAN, kita tidak dapat disentuh oleh TUHAN kalau hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN.

Selain menutup pintu, maka TUHAN juga membuka pintu -> Tangan Imam Besar membuka pintu/membuka jalan yaitu jalan yang baru/jalan yang hidup bagi kita.

Mari kaum muda! Mungkin untuk masa depan pintu-pintu tertutup/sulit, Tangan Imam Besar selain menutup pintu, IA juga membuka pintu bagi kita.

Ibrani 10 : 19 - 21,
19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
20. karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
21. dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Inilah TUHAN Yang membuka pintu/membuka jalan baru dan jalan hidup bagi kita seperti dulu yang selalu saya terangkan waktu orang majus datang kepada YESUS dan ketika mereka akan pulang, mereka diberi mimpi terlebih dahulu oleh TUHAN supaya jangan melewati jalan dari Herodes lagi tetapi melalui jalan yang baru/jalan tanpa Herodes/tanpa setan dan tanpa dosa dan ini adalah jalan masa depan yang indah sampai pada jalan kesempurnaan/jalan melewati tabir.

Selain jalan masa depan di dunia yang indah, tetapi juga jalan kesempurnaan sehingga kita dapat bertemu dan bersama-sama dengan TUHAN selama-lamanya. Mari! dihari-hari ini, kembali ke jaman Nuh sehingga penghukuman dengan api akan datang tetapi kita:

  • masuk bahtera dengan menjaga hati.
  • masuk bahtera/masuk dalam penggembalaan dengan sungguh-sungguh.
  • hidup di dalam Tangan Gembala, kita taat dan setia. Sekalipun kita sudah berada di dalam kehancuran/tidak memiliki kekuatan tetapi kalau kita taat dan setia dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN, maka TUHAN juga akan mengulurkan Tangan kepada kita. Ia mampu menolong kita dengan membuka jalan baru bagi kita.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Medan V, 30 April 2009 (Kamis Pagi)
    ... ini kita mempelajari CARA UNTUK BEBAS DARI BATU SANDUNGAN yaitu Memiliki loh batu yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama Yohanes . Petrus - harus percaya kepada Yesus sebagai batu penjuru atau harus memiliki batu penjuru. Ad. . HARUS MEMILIKI BATU PENJURU. Kalau memiliki batu penjuru baru bisa bebas dari batu sandungan. Praktik memiliki ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019 (Jumat Sore)
    ... bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. AD. MUKANYA SAMA SEPERTI MATAHARIYesus rela sengsara sampai mati di kayu salib untuk menyinarkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 November 2008 (Minggu Sore)
    ... adalah Esau yang mengorbankan hak kesulungan untuk sepiring makanan dan akibatnya sangat fatal binasa untuk selama-lamanya dan penuh dengan air mata. Ibrani - Orang kristen seperti Esau ini disebut memiliki nafsu yang rendah orang cabul. pandangan secara rohani ini seperti burung nazar yang memandang jarak jauh. macam pandangan rohani PANDANGAN ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juni 2016 (Kamis Sore)
    ... di bawahpun menjadi besi. Jadi kita manusia daging yang berdosa bisa bertobat kalau mau menghukum daging yang berdosa luar dan dalam lahir dan batin. Matius - Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Ayat menunjuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Mei 2011 (Minggu Sore)
    ... hari ke- . Imamat - . Kemudian kamu harus menghitung mulai dari hari sesudah sabat itu yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan harus ada genap tujuh minggu . sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Februari 2011 (Selasa Sore)
    ... keluhan dan erangan kita. Keluaran - - Sebab itu katakanlah kepada orang Israel Akulah TUHAN Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. - Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Juli 2011 (Rabu Sore)
    ... pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'Api' penyucian. Jadi makan perjamuan harus dengan penyucian. daging harus dimakan artinya Firman sudah harus mendarah daging diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'pinggangmu berikat' pinggang berikat berikat pinggang kebenaran Firman diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juli . 'kasut pada kakimu' kerelaan untuk berkorban ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 13 Januari 2015 (Selasa Malam)
    ... mayat orang Mesir di dalam pasir artinya menyelesaikan masalah-masalah dalam pelayanan dalam rumah tangga dll dengan cara-cara dunia cara di luar firman . Sepertinya masalah sudah selesai tetapi suatu waktu akan terbongkar dan semakin hancur. Masalah dalam pelayanan dalam rumah tangga dll hanya bisa diselesaikan ditutup dengan darah Yesus. Yohanes ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Juli 2010 (Selasa Sore)
    ... bodoh. Gadis bijaksana adalah gereja Tuhan yang selalu berjaga-jaga sehingga akan masuk Perjamuan Kawin Anak Domba Allah saat Yesus datang kedua kali lanjut masuk Firdaus lanjut masuk Kerajaan Sorga yang kekal. Gadis bodoh adalah gereja Tuhan yang tidak berjaga-jaga sehingga ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan masuk dalam pesta pembantaian lanjut ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Januari 2009 (Minggu Pagi)
    ... ini kita membahas tempat melihat kemuliaan Tuhan. Ada tempat di mana kita bisa melihat kemuliaan Tuhan Berdiri di atas gunung batu. Samuel - . Gunung batu menunjuk pada pribadi Allah yang kuat dan teguh. Kejadian . Gunung batu di sini menunjuk pada Gembala. Jadi gunung batu itu adalah pribadi Tuhan yang kuat dan teguh sebagai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.