Kitab Keluaran 32 : 1 – 35, secara keseluruhan terbagi
dalam lima bagian yang besar yaitu:
- Ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
- Ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
- Ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan =
penebusan.
- Ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan
bangsa Israel = penyucian.
- Ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan
pendamaian.
Kita masih berada di dalam bagian yang kedua >>> Keluaran
32 : 7 – 14 >>> tentang murka ALLAH.
7. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu
yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
8. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan
Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar."
Begitu TUHAN melihat bangsa Israel membuat anak lembu emas, maka datanglah murka
ALLAH. Kita sudah mempelajari ada tiga penyebab murka ALLAH itu turun yaitu:
- ay 7 >>> bangsa Israel rusak lakunya.
- ay 8 >>> bangsa Israel menyimpang/sesat dari jalan TUHAN.
- ay 9 >>> bangsa Israel tegar tengkuk/keras hati.
Dari tiga penyebab ini, di ay 10 >>> Oleh sebab itu biarkanlah Aku,
supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi
engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
Dengan tiga penyebab ini, maka TUHAN memurkai bangsa Israel untuk membinasakan
bangsa Israel.
Tetapi sikap Musa yang merupakan gembala di dalam sidang jemaat >>>
Keluaran 32 : 11 - 14,
11.Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah,
TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah
Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
12. Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud
menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya
dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah
karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
13. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada
mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka:
Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri
yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya
untuk selama-lamanya."
14. Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Menghadapi sidang jemaat yang berulah ini, Musa menghadapi mereka dengan kasih.
Jadi di dalam rumah tangga >>> orang tua yang mungkin menghadapi anak-anak
yang berulah seperti bangsa Israel yang keras hati, rusak laku dan juga yang
menyimpang/sesat, dihadapi oleh Musa dengan kasih ALLAH. Musa berdoa untuk memohon
kasih ALLAH mengisi hidupnya, barulah ia dapat berdoa bagi bangsa Israel. Berdoa
terlebih dahulu supaya kasih ALLAh mengisi hidupnya >>> ini terutama
untuk gembala, barulah gembala dapat berdoa untuk sidang jemaat dan ini yang
disebut dengan doa penyahutan/doa syafaat. Jadi hanya di dalam sistim penggembalaan
yang dikenal dengan istilah doa penyahutan/doa syafaat.
Ada dua macam doa penyahutan/doa syafaat yaitu:
- doa penyahutan yang dinaikkan oleh Gembala Agung TUHAN YESUS Kristus Yang
duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa.
- doa penyahutan yang dinaikkan oleh gembala/seorang manusia di dunia yang
dipercaya oleh TUHAN.
Jadi sesungguhnya tugas utama/tugas pokok dari seorang gembala di dunia ini
adalah:
- memberi makan domba-domba/sidang jemaat dengan Firman penggembalaan.
- menaikkan doa penyahutan/doa syafaat bagi domba-domba/sidang jemaat.
Jika seorang gembala tidak mau berkhotbah, maka ia bukanlah seorang gembala.
Apapun keadaan dari seorang gembala, kalau memang panggilannya menjadi seorang
gembala maka tugas pokoknya adalah memberi sidang jemaat makan. Ada alasan bagi
saya untuk tidak datang melayani saudara sekarang di Surabaya ini sebab saya
harus mengadakan persiapan sebanyak tujuh kali kebaktian di Ciawi tetapi domba-domba
memerlukan makanan. Itu sebabnya kami para gembala yang memang mendapatkan panggilan
sebagai seorang gembala harus didoakan supaya para gembala ini melakukan tugas
pokoknya. Kalau seorang gembala tidak melakukan tugas pokoknya itu, maka ia
bukanlah seorang gembala dan ini sangatlah berbahaya sebab di dalam injil Yohanes
10, disebutkan mereka adalah orang upahan. Masih ada banyak tugas yang lain,
misalnya membesuk sidang jemaat, tetapi juga dibantu oleh team besuk.
Kita kembali kepada doa penyahutan yang konteksnya berada di ay 11 –
ay 14 >>> jadi doa penyahutan adalah doa yang dinaikkan oleh seorang
gembala kepada TUHAN dengan tanggung jawab >>> Ibrani 13 :
17, Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab
mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung
jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan
dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Inilah doa penyahutan yang dinaikkan oleh seorang gembala dengan sikap:
- rasa tanggung jawab sepenuhnya dan dengan rasa sukacita/tidak terpaksa
dan juga dengan tidak berkeluh kesah. Sekalipun sidang jemaat berulah, gembala
tetap harus berusaha menaikkan doa penyahutan ini dengan rasa sukacita dan
tanggung jawab.
- dinaikkan dengan kasih ALLAH >>> Musa memohon kasih ALLAH agar
mengisi hidupnya, barulah ia dapat mendoakan sidang jemaat/bangsa Israel dengan
kasih ALLAH.
- juga dinaikkan demi keselamatan jiwa dari sidang jemaat/dari domba-domba.
Seharusnya murka ALLAH itu turun dengan adanya tiga penyebab yaitu:
- ay 7 >>> bangsa Israel sudah rusak laku
- ay 8 >>> menyimpang/sesat dari jalan TUHAN
- ay 9 >>> bangsa Israel keras hati/tegar tengkuk
Maka di ay 10 >>> seharusnya murka ALLAH segera turun/bangsa Israel
mendapat hukuman/kebinasaan, tetapi inilah pentingnya doa penyahutan dari
seorang gembala demi keselamatan jiwa dari sidang jemaat/domba-domba.
Jadi arti dari keselamatan jiwa sidang jemaat adalah:
- melindungi sidang jemaat dari murka ALLAH/melunakkan Hati TUHAN
agar tidak menurunkan murka kepada sidang jemaat. Seringkali saya
memberi contoh antara pohon ara yang tumbuh di tepi jalan dan pohon ara yang
tumbuh di dalam kebun anggur, sekalipun sama-sama tidak berbuah tetapi ada
perbedaannya. Pohon ara yang tumbuh di tepi jalan >>> begitu YESUS
merasa lapar ingin memakan buahnya tetapi IA tidak mendapatkan buahnya, maka
segera TUHAN kutuk >>> ‘mulai saat ini engkau tidak akan pernah
berbuah lagi’ seketika itu juga pohon ara itu kering sampai ke akarnya
= binasa. Tetapi berbeda dengan pohon ara yang ditanam di dalam kebun anggur
yang sudah tiga tahun tetapi belum berbuah, sehingga Tuannya berkata bahwa
pohon itu tidak berguna dan memerintahkan untuk ditebang. Tetapi penunggu/penjaga/gembala
kebun anggur itu memohon >>> ‘jangan Tuan, beri waktu satu
tahun lagi agar memiliki kesempatan untuk berbuah, kalau tidak berbuah, maka
ditebang saja’. Inilah doa penyahutan dari seorang gembala demi keselamatan
jiwa dari sidang jemaat, artinya melindungi sidang jemaat dari murka ALLAH/melunakkan
Hati TUHAN supaya tidak menjatuhkan murka/hukuman bagi sidang jemaat. Semoga
kita dapat mengerti.
- Keluaran 32 : 13, Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan
Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi
diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu
sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan
Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
Jadi doa penyahutan itu yang pertama dikaitkan dengan keselamatan jiwa dari
sidang jemaat/domba-domba, artinya dikaitkan dengan perlindungan dari murka
ALLAH atas sidang jemaat/melunakkan Hati TUHAN agar tidak menjatuhkan murkaNYA
kepada sidang jemaat/domba-domba. Yang kedua dikaitkan dengan janji ALLAH
supaya sidang jemaat tetap berada di dalam janji TUHAN yaitu kita dibawa masuk
dan mewarisi tanah Kanaan Samawi/Yerusalem Baru untuk selama-lamanya. Inilah
doa penyahutan dari gembala bagi keselamatan sidang jemaat. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari! doakan saya sebagai seorang gembala agar dapat bersungguh-sungguh memiliki
sikap yang dipercaya oleh TUHAN yaitu:
- memberi makan domba-domba sebagai tugas utama
- menaikkan doa penyahutan demi keselamatan jiwa dari domba-domba/sidang
jemaat.
Seandainya tidak ada doa penyahutan dari seorang gembala/Musa, maka seluruh
bangsa Israel sudah dimusnahkan oleh TUHAN. Itu sebabnya doa penyahutan itu
amatlah penting dan ini hanya ada di dalam sistim penggembalaan sebab kedua
tugas pokok ini tidak dapat dipisahkan yaitu dipercaya untuk memberi makan,
baru dipercaya untuk menaikkan doa penyahutan. Jika seorang gembala tidak memberi
makan, maka tidak akan ada doa penyahutan sekalipun mengaku bahwa ia berdoa,
tetapi kalau tidak memberi makan, maka tidak akan ada doa penyahutan. Seorang
gembala tidak dapat menjalankan hanya satu tugas, harus kedua-duanya.
Sekarang bagaimana sikap dari sidang jemaat/domba-domba yaitu:
Ibrani 13 : 17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
- Jangan menbuat gembala berkeluh kesah. Sebab kalau membuat
gembala berkeluh kesah = menarik murka TUHAN datang, sebab TUHAN juga akan
berkeluh kesah dan doa penyahutan dari seorang gembala akan terkendala/terhalang.
Dan ini berbahaya, sebab dengan adanya doa penyahutan, maka akan ada perlindungan/tudung,
tetapi kalau gembala berkeluh kesah sehingga doa penyahutan terkendala/terhalang,
maka tudung itu akan terbuka dan menarik murka ALLAH datang di dalam sidang
jemaat. Jika tudung terbuka, maka sidang jemaat menjadi tidak tenang bahkan
menjadi kocar kacir karena terkena panas, hujan. Sampai kerugian yang terbesar
adalah kehilangan keselamatan. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius,
itu sebabnya harus saling menjaga >>> saya menjaga dengan menunaikan
kedua tugas pokok yaitu memberi makan dan mendoakan sidang jemaat, sedang
sidang jemaat menjaga supaya jangan membuat gembala berkeluh kesah.
- Tunduk/taat dengar-dengaran kepada Suara Gembala/Firman penggembalaan.
Di dalam srt 1 Petrus 5 yang merupakan pasal penggembalaan, ada sikap penundukkan
di dalam sistim penggembalaan >>> 1 Petrus 5 : 5, 6,
5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang
yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain,
sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang
yang rendah hati."
6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya
kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Jika kita tunduk/taat dengar-dengaran kepada Firman penggembalaan/Suara Gembala,
maka posisi kita berada di bawah Tangan Gembala Agung Yang Kuat/Tangan TUHAN
Yang Kuat dan ini berarti ada perlindungan/ada tudung. Inilah sikap tunduk
dari sidang jemaat sehingga berada di bawah Tangan Gembala Agung Yang Kuat
dan sidang jemaat akan mendapatkan tudung perlindungan dari Gembala Agung.
Jika kita melihat penundukkan di dalam injil Lukas 1 yaitu penundukkan dari
Maria sekalipun ia harus berkorban apapun juga, sebab sekalipun ia masih perawan
tetapi ia harus mengandung sebelum menikah. Ini merupakan pengorbanan bagaikan
berkorban nyawa sebab menurut hukum dari orang Yahudi, maka Maria harus dirajam
dengan batu. Tetapi karena Maria tunduk, maka ia berada di bawah Tangan TUHAN
Yang Kuat >>> Lukas 1 : 34, 35, 37, 38,
34. Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku belum bersuami?"
35. Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
37. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Saya ulangi, di dalam srt 1 Petrus 5 : 5, Demikian jugalah
kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu
semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang
orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
tentang seorang muda harus tunduk. Orang muda itu adalah gambaran dari orang
yang kuat, mungkin dalam hal kekayaan, kepandaian, maupun memiliki kedudukkan
di dunia yang memang tinggi, tetapi tetap harus tunduk di dalam penggembalaan.
Sebab banyak orang kaya yang mau mengatur di dalam gereja/dalam penggembalaan
>>> hal ini tidak dapat dilakukan.
Orang muda yang tunduk, maka posisinya juga berada di dalam Tangan Gembala
Agung Yang Kuat sehingga ia akan mengalami:
- Perlindungan/naungan dari Gembala Agung.
- Dari sisi Maria yang tunduk >>> ‘jadilah padaku menurut
perkataanMU >>> sebab bagi ALLAH tidak ada yang mustahil. Maria mengalami
>>> Tangan Gembala Agung Yang Kuat, menghapus segala kemustahilan
asal ada sikap penundukkan.
Saya akan menunjukkan ada tiga kali sikap penundukkan yang menghapus kemustahilan
dari jaman ke jaman dari wanita yang adalah gambaran dari gereja yaitu:
- Ibu Sarah, mewakili jaman ALLAH Bapa >>> Kejadian
18 : 11 – 15,
11. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara
telah mati haid.
12. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah
aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa
dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah
tua?
14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah
ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada
waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab
ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Ibu Sarah ini, selain mandul, ia juga sudah mati haid sehingga sudah tidak
memiliki harapan untuk mendapatkan seorang anak. Bagi bangsa Israel, jika
seorang wanita itu mandul, maka itu merupakan suatu keaiban, sehingga
ibu Sarah ini dapat tertawa tetapi sesungguhnya ia takut/tertawa kecut/hidupnya
kecut karena tidak ada kebahagiaan. Ibu Sarah ini tunduk kepada suaminya
seperti kepada TUHAN dan menamai suaminya ‘tuan’ = memiliki
penundukkan kepada Firman TUHAN lewat penundukkan kepada suaminya >>>
dituliskan di dalam 1 Petrus, sehingga menghapus segala kemustahilan.
1 Petrus 3 : 1, 5, 6,
1. Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu,
supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka
juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan,
yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
tunduk kepada suaminya,
6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan
kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan
ancaman.
Sekalipun suaminya itu bengis, isteri tetap harus tunduk seperti yang
di Firmankan oleh TUHAN >>> inilah taat dengar-dengaran kepada
Firman penggembalaan dengan salah satu contoh seperti ibu Sarah yang tunduk
kepada Abraham sekalipun Abraham menyerahkannya kepada laki-laki lain
sebanyak dua kali yaitu kepada Firaun dan kepada Abimelekh, ia tidak marah.
Hasil penundukkan dari Sarah kepada Abraham, ia mengalami Tangan Gembala
Agung Yang Kuat yang menghapus kemustahilan, Sarah dilindungi oleh TUHAN
sehingga ia tidak dapat diambil oleh laki-laki lain sekaligus Tangan TUHAN
Yang Kuat menghapus kemustahilan sehingga Sarah mengalami pembukaan pintu
rahim, dan ia dapat melahirkan seorang anak laki-laki dan pada akhirnya
Sarah dapat tertawa bahagia.
Mari! kalau hidup kita itu kecut/pahit dan getir karena persoalan jasmani,
maka *kita akan mengalami pembukaan pintu untuk perkara-perkara jasmani
di bumi ini dan juga perkara-perkara nikah seperti Sarah yang mengalami
pembukaan pintu rahim. Sebab banyak orang yang mengalami persoalan
nikah dan ini bagaikan orang yang mengalami penutupan pintu sehingga mengalami
kepahitan hidup, getir. Mari! mulailah kembali kepada penundukkan >>>
isteri tunduk pada Firman lewat tunduk pada suami dan suami tunduk pada
Firman lewat mengasihi isteri demikian juga dengan anak, tunduk pada Firman
penggembalaan lewat tunduk kepada orang tua.
Kitab Kejadian dengan contohnya Sarah mewakili jaman ALLAH Bapa. Sudah
ada kuasa Tangan Gembala Agung Yang menghapus segala kemustahilan. Abraham
berusia tujuhpuluh lima tahun sampai berumur seratus tahun baru ia memiliki
anak. Jadi penundukkan ini memang memerlukan waktu dari TUHAN, itu sebabnya
di dalam penundukkan kita menunggu waktu dari TUHAN dan pasti ada kuasa
untuk menghapus kemustahilan dan membuka pintu rahim/pintu nikah dan pintu
perkara-perkara jasmani yang membuat kita berbahagia.
- Maria >>> mewakili jaman Anak ALLAH/YESUS >>>
Lukas 1 : 38, Kata Maria: "Sesungguhnya aku
ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Maria harus berkorban apapun untuk tunduk >>> ia yang masih perawan
kemudian harus mengandung tanpa nikah/tanpa suami. Jadi penundukkan itu
perlu pengorbanan seperti YESUS Yang tunduk sampai berkorban nyawa, kita
juga tunduk dengan berkorban apa saja. Kita harus dapat tunduk pada Firman
penggembalaan sehingga ada kuasa perlindungan sebab kita berada di bawah
kuasa Tangan TUHAN Yang Kuat.
Hasilnya: Maria dapat melahirkan TUHAN YESUS Juruselamat >>>
Matius 1 : 21, Ia akan melahirkan anak laki-laki
dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka."
Ini yang kedua yaitu kuasa untuk menghapuskan kemustahilan. Maria dapat
melahirkan YESUS sebagai Juruselamat, artinya kepada kita adalah *kita
mendapatkan pembukaan pintu secara rohani, yaitu kita diselamatkan.
Sebenarnya orang berdosa itu harus binasa/harus mengalami murka ALLAH,
tetapi kalau kita tunduk pada Firman maka kita akan mengalami kuasa pembukaan
pintu secara rohani yaitu keselamatan/kita diselamatkan oleh Darah YESUS.
Ini merupakan sesuatu yang mustahil sebab sudah ditulis di dalam alkitab
>>> ‘upah dosa adalah maut’ dan kita sudah berbuat
dosa, mulai dari dosa warisan, dosa perbuatan sejak kita masih kecil dengan
bukti di jaman Nuh, tidak ada seorang anak kecilpun yang selamat >>>
ini berarti anak kecilpun sudah berbuat dosa dan harus binasa, sehingga
mustahil untuk selamat. Tetapi kalau dihari-hari ini kita tunduk dan dengar-dengaran
pada Firman penggembalaan seperti Maria yang dengar-dengaran maka akan
ada kuasa untuk membuka pintu-pintu secara rohani yaitu pintu keselamatan
>>> kita tidak dihukum oleh TUHAN/kita mendapatkan pengampunan
dosa/diselamatkan oleh Darah YESUS = tidak mengalami penghukuman dari
TUHAN.
Arti dari diselamatkan adalah:
- Kita tidak dihukum/tidak mengalami kebinasaan.
- Kita dapat hidup di dalam kebenaran.
Ini sudah merupakan mujizat/merupakan sesuatu yang mustahil bagi manusia
sebab semua manusia sudah berbuat dosa sehingga harus dihukum tetapi
kalau bisa diselamatkan dan dapat hidup benar, maka itu berarti menghapus
kemustahilan. Semoga kita dapat mengerti ini. Inilah arti dari pembukaan
pintu rohani yang kedua >>> kita bebas dari hukuman TUHAN
dan kita diselamatkan sehingga kita dapat hidup di dalam kebenaran.
Tiga kali penundukan yang menghapus kemustahilan yaitu:
- jaman ALLH Bapa >>> Sarah yang tunduk sehingga ia mendapatkan
pembukaan pintu rahim yaitu pintu-pintu secara jasmani di dunia akan
dibukakan oleh TUHAN >>> tertawa kecut akan diganti dengan
tertawa bahagia
- jaman Anak ALLAH >>> ibu Maria, bagaimana ia tunduk sekalipun
ia harus hamil sebelum menikah sehingga ia dapat melahirkan YESUS
Juruselamat dan kepada kita sekarang ini adalah kita mendapatkan pembukaan
pintu secara rohani yaitu manusia berdosa dapat diselamatkan yang
berarti manusia itu tidak dihukum/tidak mengalami murka ALLAH/kebinasaan
dan juga dapat hidup di dalam kebenaran.
Itu sebabnya sekarang ini kita bertekad, dengan membuang apa yang tidak
benar dan kita hidup di dalam kebenaran.
- Di alami oleh gereja yang sempurna/Mempelai Wanita >>>
Wahyu 12 : 1 - 3,
1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
2. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan
ia berteriak kesakitan.
3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan
di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Inilah gereja di jaman akhir seperti wanita mengandung yang akan melahirkan
anak = benar-benar berada di dalam kondisi yang tidak berdaya. Wanita
yang masih mengandung, ada yang masih kuat berjalan, mengepel lantai bahkan
bekerja di kantor, tetapi kalau pada saat akan melahirkan, maka ia sudah
tidak kuat lagi dan benar-benar tidak berdaya. Inilah keadaan kita di
akhir jaman seperti wanita yang akan melahirkan ditambah wanita ini harus
berhadapan dengan naga/antikrist secara langsung yang dicampakkan ke bumi
untuk memburu wanita ini.
Tetapi untung, wanita ini memiliki tanda penundukkan >>> mahkota
duabelas bintang yang berada di atas kepala. Mahkota duabelas bintang
ini selain berbicara tentang karunia dan jabatan tetapi mahkota duabelas
bintang itu juga berarti penundukkan terhadap Firman penggembalaan. itu
sebabnya dihari-hari ini kita harus tunduk.
Seorang gembala memiliki tugas untuk menaikkan doa penyahutan untuk domba-domba
dengan sungguh-sungguh tetapi domba-domba juga harus mengimbangi dengan
penundukkan. Jika di dalam penggembalaan kita tunduk, maka kita berada
di dalam Tangan TUHAN Yang Kuat/Tangan Gembala Agung Yang Kuat untuk melindungi/mengayomi
kita sehingga menghapus segala kemustahilan. Yang dimulai dari ibu Sarah,
Maria sampai gereja di akhir jaman dihapus kemustahilannya. Gereja akhir
jaman ini seperti wanita yang akan melahirkan dan juga berhadapan dengan
naga merah padam >>> seharusnya menurut perhitungan dunia, maka
gereja akhir jaman ini sudah tamat riwayatnya. Tetapi karena memiliki
tanda penundukkan, maka ia berada di bawah Tangan Gembala Agung Yang Kuat.
Hasil penundukan/mahkota duabelas bintang adalah:
- Wahyu 12 : 6, Perempuan itu lari ke padang gurun,
di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara
di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Jika kita hanya membaca ayat ini saja, maka akan berlawanan sebab mana
mungkin seorang wanita hamil yang mau melahirkan/tidak berdaya tetapi dapat
melarikan diri, itu sebabnya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain >>>
Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap
dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun,
di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Wanita ini tidak menggunakan kakinya untuk melarikan diri tetapi dengan sayap
burung nazar yang besar. Inilah keajaiban TUHAN Yang besar. Jadi hasil pertama
dari wanita yang tidak berdaya adalah Tangan Gembala Agung memberikan/mengaruniakan
dua sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan gereja TUHAN ke padang
belantara selama tiga setengah tahun jauh dari mata ular. Kita dilindungi
dan dipelihara secara langsung oleh TUHAN. Jika naga mau secara langsung menelan,
maka TUHAN juga secara langsung melindungi dan memelihara kita.
Dan ini sudah pernah terjadi pada bangsa Israel yang selama empatpuluh tahun
di padang gurun tidak menabur dan juga tidak menuai, tidak bekerja tetapi
TUHAN memelihara secara langsung. Kita nanti merasakan hanya selama tiga setengah
tahun tetapi sudah tidak seperti bangsa Israel lagi sebab ada yang bersungut-sungut,
ada yang mati, tetapi kita tidak akan mengalami hal seperti itu lagi. Selama
tiga setengah tahun kita benar-benar berada di dalam perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN secara langsung lewat Firman dan perjamuan suci/Korban Kristus dan ini
yang menjadi makanan dan kekuatan kita.
Mari saudaraku! kalau saja dua sayap burung nazar ini dapat meloloskan kita
dari antikirist yang mengancam kita secara langsung, apalagi hanya pencobaan-pencobaan
yang sekarang kita alami sehingga kita bagaikan wanita yang akan melahirkan
dan tidak berdaya karena pencobaan itu begitu dahsyat sebab setan sendiri
yang datang >>> pasti TUHAN dapat menolong dengan menyingkirkan kita
ke padang belantara asalkan ada penundukkan.
- Jika wanita/gereja akhir jaman ada penundukkan, maka ia mendapat perlindungan/pengayoman
dan diungsikan ke padang belantara dengan dua sayap burung nazar yang besar
dan juga mendapatkan kuasa untuk menghapus kemustahilan. Selama tiga setengah
tahun berada di padang belantara, sesudah tiga setengah tahun, YESUS datang
kembali yang kedua kalinya, maka gereja akhir jaman/gereja Mempelai ini akan
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia.
Setelah tiga setengah tahun di padang belantara, maka TUHAN YESUS akan datang
kembali yang kedua kali mengubahkan kita sampai kita menjadi sama mulia dengan
Dia dan ini merupakan kuasa untuk menghapuskan segala kemustahilan.
Filipi 3 : 20, 21
20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya
yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Hasil kedua adalah kuasa Tangan TUHAN/Gembala Agung Yang Kuat berkuasa untuk
mengubahkan kita sampai kita menjadi sama mulia/sempurna seperti TUHAN YESUS
itulah Mempelai Wanita TUHAN. Untuk apa? Untuk ditinggikan pada waktunya >>>
1 Petrus 5 : 6, Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah
tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Di bawah Tangan TUHAN Yang Kuat ada:
- kuasa untuk melindungi.
- kuasa untuk menghapuskan kemustahilan dan
- kuasa untuk meninggikan/kita akan diangkat pada waktunya di awan-awan kemuliaan
dan kita akan bertemu dengan TUHAN untuk selama-lamanya.
Inilah saudaraku! bagaimana kehidupan yang diancam dengan murka ALLAH tetapi
kalau kita tergembala maka akan menjadi lain ceritanya. Bangsa Israel sudah
rusak lakunya, menyimpang, dan tegar tengkuk, mereka membentuk anak lembu emas
dan TUHAN mengatakan: ‘Aku akan membinasakan’, tetapi Musa berdoa.
Itu sebabnya penting untuk tergembala dihari-hari ini sebab:
- seorang gembala itu memberi makan domba-domba dan
- juga menaikkan doa penyahutan dengan sungguh-sungguh, juga dengan tanggung
jawab dan dengan kasih.
Sedangkan sikap dari sidang jemaat adalah:
tunduk pada Firman penggembalaan sehingga benar-benar berada di bawah Tangan
Gembala Agung Yang kuat untuk melindungi/mengayomi, untuk menghapus segala kemustahilan
yang dimulai dari:
- Sarah yang merupakan gambaran dari gereja TUHAN yang tertawa kecut, mandul
tetapi karena ia tunduk sehingga ada kuasa yang menghapus kemustahilan >>>
pintu rahim terbuka sehingga dapat tertawa lebar/tertawa bahagia.
- Maria yang harus mengandung Bayi YESUS, gambaran dari orang berdosa yang
harus mati tetapi dapat diselamatkan >>> pintu rohani terbuka, kita
diselamatkan oleh TUHAN. Inilah kuasa TUHAN untuk menolong apapun keadaan
kita sekarang ini. Mungkin jahat dan najis tetapi sekarang ini kalau kita
memiliki penundukkan, maka akan ada kuasa untuk menyelamatkan kita.
- Gereja akhir jaman seperti wanita yang akan melahirkan bayi, ia sudah tidak
berdaya. Mungkin sekarang ini keadaan kita sudah tidak berdaya dan juga sudah
berputus asa dan kecewa karena tidak ada jalan keluarnya lagi, tetapi kalau
ada penundukkan, TUHAN memberikan dua sayap burung nazar untuk mengungsikan
kita ke padang belantara sehingga segala pencobaan diselesaikan. Kuasa TUHAN
sampai menghapus kemustahilan, mengubah hidup kita mulai sekarang sampai satu
waktu saat YESUS datang kembali kedua kalinya kita akan diubahkan menjadi
sama mulia dengan Dia. Tangan itu juga mengangkat dan meninggikan kita di
awan-awan yang permai. Kita akan bersama-sama dengan TUHAN selama-lamanya.
Inilah kemurahan TUHAN bagi kehidupan yang seharusnya dibinasakan, tetapi dapat
terangkat sampai diawan-awan asal ada penundukkan sehingga hidup di dalam Tangan
Gembala Agung Yang Kuat. TUHAN memberkati kita sekalian.
1