Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Surat Yudas 1,yang di dalam susunan dari tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung itu berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu, seperti gandum dengan ilalang yang akan dipisahkan. Sekarang ini gereja yang benar dan gereja yang palsu ini bagaikan tumbuh bersama-sama bahkan gereja palsu/ilalang kelihatan lebih menonjol dari segala segi/terlihat dari luar lebih menonjol tetapi satu waktu akan dipisahkan. Gereja palsu yang bagaikan ilalang itu tidak memiliki butiran gandum/tidak memiliki Firman TUHAN/tidak mengutamakan Firman sehingga akan dibakar. Sedangkan gandum yang matang/yang berisi/gereja yang benar, mengutamakan Firman TUHAN sehingga masuk ke dalam lumbung/kerajaan seribu tahun damai/kerajaan surga yang kekal.

Kita sudah membahas mulai ay 8 yaitu salah satu bentuk dari gereja palsu itu adalah gereja daging dengan tanda-tanda yang sudah kita pelajari. Kita akan membahas tentang gereja daging ini dengan membaca di dalam Yudas 1 : 14 – 16 >>> gereja daging.
14. Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
15. hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."
16. Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.

Kita sudah mempelajari tentang gereja daging ini dengan tanda perbuatannya fasik/perbuatan jahat dan yang tidak sesuai dengan Firman >>> sudah kita pelajari yaitu perbuatan daging, perbuatan sia-sia dan juga perbuatan kegelapan.

Sekarang ini kita akan maju satu langkah dengan membahas tanda dari gereja daging yaitu perkataannya nista dengan praktek:

  • perkataannya sia-sia, termasuk dusta.
  • perkataan yang menjilat >>> mengangkat-angkat/memuji-muji orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Sebenarnya perkataan yang menjilat ini justru akan menjatuhkan, itu sebabnya kita harus berhati-hati.
  • menggerutu/mengeluh = bersungut-sungut.\

Inilah tanda dari gereja daging yang dimulai dari perbuatannya fasik/jahat/tidak sesuai dengan Firman dan juga perkataannya perkataan nista.

Kita akan menitik beratkan tentang bersungut-sungut seperti perjalanan dari bangsa Israel di padang gurun yang ditandai dengan persungutan. Kita harus berhati-hati, sebab di akhir jaman hal ini diulang lagi oleh gereja daging dan kita akan melihat akibat dari bersungut-sungut ini dengan membaca di dalam ktb Bilangan 14 : 29,
Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Akibat dari bersungut-sungut sangatlah dahsyat sebab bangsa Israel menjadi bangkai. Bukan disebut mayat, seharusnya untuk manusia yang sudah mati itu disebut istilah yang halus yaitu jenazah dan untuk istilah yang agak kasar adalah mayat. Tetapi di dalam ayat ini disebut dengan bangkai-bangkaimu, sesungguhnya kata bangkai itu hanya untuk binatang. Jadi orang yang bersungut-sungut/gereja daging/hamba TUHAN daging, derajatnya turun menjadi seperti binatang. Kelebihan manusia dari binatang yang sekalipun sama-sama memiliki daging, tetapi kelebihan dari manusia itu memiliki akal budi, tetapi kalau manusia itu bersungut-sungut, maka derajatnya akan turun menjadi seperti binatang sebab akal budinya sudah menjadi rusak/bobrok dan akan binasa seperti bangsa Israel menjadi bangkai di padang gurun. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

Bangsa Israel sudah keluar dari Mesir/sudah terlepas dari perbudakan = sudah selamat tetapi mereka menjadi bangkai di padang gurun. Dan ini berarti mereka tidak berarti apa-apa. Kehidupan Kristen yang sudah diselamatkan oleh TUHAN/dilepaskan dari perbudakan dosa dan sekarang berjalan di padang gurun dunia bersama TUHAN untuk mencapai kerajaan seribu tahun/mencapai kerajaan surga, tetapi kalau di tengah jalan bersungut-sungut, juga akan menjadi bangkai/binasa.

Ini ditulis untuk peringatan di akhir jaman sebab salah satu dosa di akhir jaman adalah bersungut-sungut >>> 1 Korintus 10 : 5, 6, 10, 11,
5. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
6. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
11. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Bagian yang terbesar >>> justru yang tidak dikenan adalah yang banyak.
Dulu pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir dan berjalan di padang gurun >>> ada persungutan sehingga mereka menjadi bangkai.

Sekarang di akhir jaman, menjelang kita keluar dari dunia ini untuk bertemu dengan TUHAN YESUS Yang akan datang keduakalinya, terulang lagi oleh bagian yang terbesar dari anak-anak TUHAN sehingga mereka harus binasa di padang gurun dunia daripada yang akan menyambut kedatangan YESUS. Ini yang harus dijaga karena salah satu dosa adalah bersungut-sungut/menggerutu/mengeluh. Supaya kita tidak bersungut-sungut, maka kita harus belajar untuk selalu mengucapkan syukur di dalam segala hal.

Ada tiga hal yang membuat bangsa Israel/anak-anak TUHAN itu bersungut-sungut yaitu:

  1. saat menghadapi pencobaan >>> Bilangan 13 : 27, 28,
    27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
    28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.

    Ay 27 >>> Firman TUHAN sudah membuktikan kebenarannya yaitu negeri yang penuh dengan susu dan madu.
    Ay 28 >>> hanya >>> ini adalah suara daging.
    Sehingga membuat bangsa Israel >>> Bilangan 14 : 1, 2,
    1. Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
    2. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

    Bersungut-sungut itu disebabkan oleh apa? Karena membesarkan pencobaan/masalah lebih dari Firman TUHAN/lebih dari janji TUHAN/lebih dari kuasa TUHAN. Firman TUHAN sudah mengatakan untuk masuk ke negeri Kanaan yang penuh dengan susu dan madu, hasil buah anggurnya sampai harus mereka pikul, tetapi ada orang Enak di situ sehingga bangsa Israel bersungut-sungut. Padahal janji TUHAN/Firman TUHAN/kuasa TUHAN lebih besar dari segala pencobaan/masalah dan ini yang benar, tetapi diakhir jaman ini, nanti akan banyak orang yang bersungut-sungut sehingga akan menjadi bangkai/binasa untuk selama-lamanya.
    Tetapi mari saudaraku! jika TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan, maka itu merupakan ujian iman bagi kita. TUHAN memang memberikan susu, madu dan anggur di negeri Kanaan tetapi TUHAN juga memberikan satu ujian iman bagi kita/bagi Israel. Jika kita terus menerus diberikan susu, madu dan anggur, maka iman kita tidak akan bertumbuh/tidak murni lagi.
    Jadi TUHAN memberikan janji, tetapi untuk meraih janji itu, ada halangan/pencobaan yang merupakan ujian iman kita bagi kita sekalian. Jika hanya mendengarkan Firman, kemudian segera kita mendapatkan apa yang kita minta, maka iman kita dapat menjadi tidak sehat. Kita harus percaya kepada Firman sekalipun menghadapi halangan, kita tetap percaya, maka iman kita adalah iman yang teruji bagaikan emas.
    1 Petrus 1 : 6,7,
    6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
    7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

    Inilah ujian iman, kalau TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan-pencobaan yang mungkin bertentangan dengan janji Firman, maka itu untuk ujian iman kita. Dan ujian ini akan menghasilkan iman bagaikan emas murni, supaya apa? Supaya kita memiliki pengalaman memiliki emas murni itu, sebab kota Yerusalem Baru jalannya terbuat dari emas murni. Jadi kalau kita mengalami ujian iman, bukan maksud TUHAN untuk menjatuhkan kita tetapi justru sampai iman kita bagaikan emas murni supaya kita dapat berjalan di kota Yerusalem Baru yang jalannya dari emas murni. Jadi kita sudah memiliki pengalaman dengan emas murni ini.
    Wahyu 21 : 21, Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
    Tidaklah mudah berjalan di atas emas murni ini. Rumah kita, baru kita ganti lantainya dari traso yang kasar, kemudian diganti dengan lantai keramik, maka seringkali kita terpeleset. Apalagi harus berjalan di atas jalan yang tidak lazim seperti berjalan di atas emas murni >>> bagaimana kita dapat berjalan? Jangan-jangan kita sudah masuk ke dalam kota Yerusalem Baru, tetapi kita terus terpeleset.
    Sebagai contoh: dulu di Tunjungan Plasa ada arena ice-skating. Kemudian saya mengajak saudara untuk masuk ke dalam arena ice-skating itu untuk berjalan di atasnya dan saya yang membayar. Tetapi begitu saudara masuk, saudara terus menerus jatuh dan pada akhirnya saudara tidak mau masuk lagi. Itu sebabnya saudara harus berlatih terlebih dahulu. Pencobaan/ujian itu bagaikan melatih kita berjalan di atas emas murni supaya nanti kita dapat berjalan di atas emas murni di kota Yerusalem Baru. Itu sebabnya kita jangan bersungut-sungut saat TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan/ujian.
    Ujian dalam bidang apa? Kita sebagai hamba TUHAN diuji supaya kita dapat berjalan di atas emas murni yang di mulai di dunia ini dalam pelayanan, kita dapat berjalan sekalipun menghadapi banyak kesulitan sampai nanti di Yerusalem Baru, kita dapat berjalan di atas jalan yang terbuat dari emas murni. Di hari-hari ini, kita harus bertahan di saat menghadapi ujian dengan menjaga mulut agar kita jangan bersungut-sungut tetapi biarlah kita tetap mengucapkan syukur di saat menghadapi ujian. Semoga kita dapat mengerti.
  2. bersungut-sungut di dalam pelayanan, contohnya adalah Korah dan untuk hal ini kita harus berhati-hati >>> Bilangan 16 : 8 – 11,
    8. Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
    9. Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
    10. dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
    11. Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

    Kita sudah melayani TUHAN >>> ini sudah baik! Tetapi harus menjaga, supaya jangan bersungut-sungut. Dan bagi yang belum melayani, saudara harus berdoa kepada TUHAN agar dipercayakan melayanisuatu pelayanan.
    Mengapa di dalam pelayanan dapat terjadi persungutan? Karena *menuntut hak seperti Korah. Di dalam Lukas 17, menjadi pelajaran bagi kita sekalian karena menuntut hak, hak apa yang dituntut? >>> Lukas 17 : 7, 8,
    7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Yang dituntut adalah: *hak makan minum yang merupakan kebutuhan sehari-hari. Mau melayani TUHAN, tetapi menuntut hak makan dan minum/kebutuhan sehari-hari.
    Lukas 17 : 9, Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
    Yang juga dituntut adalah *ucapan terima kasih/pujian. Jika kita sudah melayani, tetapi bukannya kita mendapatkan pujian/ucapan terima kasih, tetapi kita dicela, maka kita bukannya bersungut-sungut, tetapi kita akan mengucapkan selamat tinggal/meninggalkan pelayanan. Ini juga merupakan pelajaran bagi saya, sebab bisa saja saya datang ke Surabaya ini dan merasa saya sudah berjasa. Menuntut hak itu karena merasa sudah berjasa.
    Lukas 17 : 10, Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
    Selanjutnya yang dituntut itu adalah *pangkat/kedudukkan seperti Korah karena merasa hebat dan mampu. Sebagai contoh:
    • bertahun-tahun saya menjadi anggauta paduan suara, tetapi tidak pernah dipercayakan untuk menyanyi solo, padahal saya mampu sebab memiliki suara yang bagus.
    • demikian juga dengan kami sebagai pengerja dapat bersungut-sungut karena tidak pernah disuruh berkhotbah. Sebenarnya hal ini menjadi pertimbangan dari gembala dan juga TUHAN, kita sebagai pengerja tinggal siap sedia. Inilah saudaraku, karena seringkali kita merasa mampu sehingga bersungut-sungut >>> mengapa bukan saya, mengapa bukan saya.
    Ketiga hal ini yang harus kita waspadai di dalam pelayanan yaitu:
    • menuntut upah/hak makan minum.
    • menuntut ucapan terima kasih/pujian sampai
    • menuntut pangkat/kedudukkan.
    Akibatnya seperti Korah, saudara sudah tahu bagaimana nasib dari Korah >>> bumi terbuka dan ia turun ditelan oleh bumi. Maaf saudaraku, sekalipun kita sudah melayani, tetapi kita masih bersungut-sungut di dalam pelayanan >>> kita bukannya naik, tetapi kita akan turun. Semuanya akan turun/merosot, waktu kedatangan TUHAN, kehidupan itu tidak dapat naik tetapi turun sampai ke dunia orang mati/kebinasaan. Itu sebabnya saya katakan lebih baik saudara tidur di rumah daripada beribadah dan melayani tetapi saudara bersungut-sungut menuntut hak. Kalau kita banyak bersungut-sungut di dalam pelayanan, maka jasmani dan rohani akan merosot sampai kita berada di dunia alam maut/kebinasaan.
    Pelayanan yang benar >>> Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." (Lks 17 : 10).
    Kalau kita merasa tidak berguna, maka kita tidak dapat menuntut, sebab kalau kita menuntut, maka kita akan merasa malu sekali. Pelayanan/hamba yang benar adalah tidak menuntut hak/tidak memiliki hak tetapi hanya memiliki dan melakukan kewajiban >>> ini adalah hamba yang benar yang di dalam bahasa aslinya adalah dollos seperti TUHAN YESUS.
    Apa yang menjadi kewajiban dari seorang hamba TUHAN itu? kewajiban dari seorang hamba TUHAN itu hanyalah memuliakan TUHAN, bukan bersungut-sungut, sebab kalau seorang hamba TUHAN itu bersungut-sungut, maka ia hanya memalukan dan memilukan TUHAN. Tetapi mari! kita tidak memiliki hak tetapi hanya memiliki kewajiban. Apa yang menjadi kewajiban kita? kewajiban kita hanyalah mengagungkan/memuliakan TUHAN. Setiap kali kita melayani, di manapun kita berada, maka orang dapat melihat bahwa TUHAN itu dipermuliakan. Ini sudah cukup bagi kita.
    Kalau kita sebagai hamba dan pelayan TUHAN dapat memuliakan dan mengagungkan TUHAN, maka hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN dan tidak akan hilang sebab TUHAN tidak pernah menipu kita >>> Yesaya 49 : 3, 4,
    3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
    4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

    Ay 3 >>> inilah tugas dari seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN yaitu hanya memuliakan TUHAN dan hasilnya ada di ay 4 sebab TUHAN tidak pernah menipu kita sehingga hak dan upah kita ada pada Tangan TUHAN untuk menjamin kehidupan kita di dunia sampai menjamin kehidupan kekal bersama dengan Dia. Ini yang seringkali tidak ditekankan, sebab yang ditekankan hanyalah kita mendapatkan sesuatu di dalam melayani >>> ini sangat disayangkan, sebab bagi saya bukan soal uangnya, tetapi hak dan upah yang ada di dalam Tangan TUHAN itu sudah hilang, sebab kita sudah mendapatkan dari dunia ini. Semoga kita dapat mengerti.
    Sebagai contoh: saya ingat didikan dari gembala saya yang ada di daerah, saya tinggal di gereja selama empat tahun. Sambil sekolah saya juga melayani dan memang saya juga diberi makan; tetapi kalau ada pengerja yang diberi uang untuk potong rambut dlsbnya tetapi saya tidak diberi sebab memang saya bukanlah seorang full-timer/pengerja sepenuh. Tetapi saya justru berterima kasih dan tidak mengeluh sebab pelayanan saya murni dan TUHAN segera menunjukkan bahwa hak saya yang berada di dalam Tangan TUHAN itu tidaklah hilang. Saya mendapatkan beberapa bea siswa yang ditawarkan. Seseorang untuk mendapatkan bea siswa saja sulit, saya ditawarkan beberapa bea siswa sampai saya dimarahi karena belum menyerahkan foto. Ini salah satu contoh yang kecil bahwa hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN, TUHAN tidak pernah menipu kita. Semoga kita dapat mengerti.
    Mari saudaraku! kita jangan menuntut hak kita tetapi kita harus merelakan semuanya, biar hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat diserobot oleh setan karena benar-benar terjamin di dalam Tangan TUHAN.
    Inilah gereja daging dan kita harus berhati-hati sebab:
    • perkataannya sia-sia.
    • perkataannya berdusta.
    • banyak menjilat untuk mencari keuntungan tetapi untuk menjatuhkan orang.
    • dan juga banyak bersungut-sungut/mengomel/menggerutu/mengeluh di dalam pencobaan/menghadapi ujian dan juga di dalam pelayanan.
  3. Ada satu lagi, bersungut-sungut karena muak terhadap manna >>>
    Bilangan 21 : 4, 5,
    4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    5. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

    Sekarang apa arti dari manna? >>> Mazmur 78 : 23 – 25,
    23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna = gandum dari langit = roti malaikat.
    Saya akan menerangkan terlebih dahulu roti malaikat >>> manna = roti malaikat >>> roti = Firman, malaikat = gembala. Dalam ktb Wahyu >>> tuliskanlah kepada malaikat sidang jemaat di Efesus, tuliskanlah kepada malaikat di Filadelfia, tuliskanlah kepada sidang jemaat di Tiatira dstnya. Malaikat di sini bukan berarti di setiap jemaat ada malaikat yang memakai sayap tetapi itu menunjuk pada seorang gembala. Jadi manna itu untuk sekarang berarti Firman penggembalaan.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati, banyak bersungut-sungut karena:

  • pencobaan
  • pelayanan
  • muak/bosan kepada Firman penggembalaan yang benar/manna yang dari langit = yang sungguh-sungguh berasal dari TUHAN.

Memang! Firman penggembalaan itu bagaikan manna yang turun setiap hari terus menerus secara berkesinambungan, diulang-ulang dan disampaikan dengan setia oleh seorang gembala. Tidak gonta ganti/tidak comot-comot. Saya sudah mengatakan, bahwa sebenarnya TUHAN itu hari ini dapat mengirim manna, besok TUHAN dapat mengirim yang lainnya, tetapi TUHAN terus mengirim manna yang adalah Firman penggembalaan dan setiap hari turun dengan setia, hanya hari ke tujuh saja manna itu tidak turun. Sehingga pada hari keenam turun secara dobel. Manna ini turun bukan untuk membuat bosan, tetapi justru untuk memberikan pertumbuhan rohani kepada kita. Manna ini yang membuat orang menjadi bosan, dan dengan logika sendiri, mereka berkata bahwa harus gonta ganti bahkan yang berkhotbah diminta untuk digonta ganti supaya tidak bosan.

Kita ini melayani bukan dengan melihat manusia, tetapi melihat cara TUHAN bekerja. Meja roti sajian >>> rotinya yang diganti setiap hari Sabat, bukan orangnya yang diganti, tetapi rotinya yang diganti. Inilah logika manusia yang menginginkan digonta-ganti, tetapi TUHAN melebihi manusia.

Di dalam alkitab, Firman penggembalaan ini diibaratkan:

  • dengan manna/roti malaikat.
  • kokok ayam yang setiap pagi berkokok dan tidak pernah berubah dan di sampaikan dengan setia dan berkesinambungan.
  • air susu ibu. Rasul Paulus mengatakan >>> aku sebagai ibu yang memberikan susu bagi engkau yang diberikan juga secara berkesinambungan dan disampaikan dengan setia oleh seorang ibu/seorang gembala.
  • gandum dari langit >>> Mazmur 78 : 24.
    Jadi, Firman penggembalaan bukanlah sembarangan Firman sebab disebut gandum dari langit dan ini berarti tidak ada sekolahnya >>> Firman penggembalaan adalah Firman yang turun dari langit/dari TUHAN Sendiri dan tidak dapat dipelajari di sekolah manapun di bumi ini, tetapi hanya dapat dipelajari di bawah Kaki TUHAN/hanya merupakan kasih karunia TUHAN. Bagi lulusan Lempin-El, saudara jangan sombong bahwa saudara sudah lulus, sebab itu hanyalah pembentukan; kita masuk sekolah alkitab itu yang benar bukanlah pengetahuannya tetapi kita dibentuk sifat/karakter/hati dari seorang hamba TUHAN dan ini yang selalu didambakan oleh alm.bpk.pdt In Juwono mendirikan Lempin-El untuk membentuk karakter seorang menjadi saeorang hamba TUHAN.

Sebagai contoh: alm.bpk. pdt Pong, sekolah hanya tiga bulan, sedangkan menjadi seorang gembala selama tigapuluh lima tahun >>> bayangkan! Kalau Firman penggembalaan itu berasal dari sekolah, sudah pasti gulung tikar. Itu sebabnya jika pembentukkan karakter/sifat sudah diubah menjadi karakter dari seorang hamba, maka kita tinggal duduk di bawah Kaki TUHAN dan TUHAN isi dengan FirmanNYA/gandum yang dari langit/kasih karunia TUHAN. Firman penggembalaan hanyalah kasih karunia TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah saudaraku, dulu bangsa Israel muak terhadap manna dan untuk sekarang banyak kehidupan Kristen yang muak terhadap Firman penggembalaan yang dari langit >>> bukan hasil rekayasa, bukan dari membaca buku dllnya >>> bukan! Tetapi benar-benar dari langit/dari TUHAN/dari kasih karunia, maka jangan ditolak sebab sangatlah berbahaya karena akibatnya akan dahsyat. Bilangan 21 : 6,
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kalau kita sudah bosan/muak pada Firman penggembalaan yang benar-benar dari langit, benar-benar wahyu dari TUHAN/Firman yang dibukakan rahasianya >>> jangan ditolak, sebab begitu kita menolak/muak/bosan, maka ular tedung sudah datang = mengundang ular tedung yang adalah setan.

Ular tedung adalah:

  • dosa yang memiliki racun yang mematikan kerohanian kita.
  • ajaran-ajaran sesat yang juga memiliki racun sehingga membuat kerohanian kita menjadi kering dan akan masuk dalam kematian yang kedua/kebinasaan di dalam neraka.
    Itu sebabnya, marilah kita menghargai Firman penggembalaan yang benar-benar diilhamkan oleh TUHAN dan yang merupakan kasih karunia TUHAN dan yang benar-benar diwahyukan dan juga yang dibukakan rahasianya oleh TUHAN, kalau tidak, maka ular tedung benar-benar sudah datang. Semoga kita dapat mengerti.

Secara tidak sadar, maka Firman penggembalaan ini sudah dibutuhkan dimana-mana. Di Medan >>> orang-orang dengan gelar yang tinggi dan juga orang-orang kaya datang untuk mendengarkan Firman TUHAN. Saya kaget ketika berdoa dan TUHAN ingatkan akan perkataan alm.bpk.pdt In Juwono yang mengatakan >>> satu saat orang-orang pandai dan orang-orang kaya akan dipakai oleh TUHAN seperti Nicodemus dan juga seperti Yusuf Arimatea. Sekarang sudah terjadi dihari-hari ini, dan kita jangan sampai ketinggalan dan juga muak jika Firman itu benar-benar dari TUHAN, ada pembukaan dan saudara benar-benar dapat merasakan, jangan muak/bosan sebab kalau hal itu terjadi maka ular tedung sudah menunggu. Sementara orang lain dipakai oleh TUHAN, kita harus berhati-hati. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! kita memiliki sikap yang benar dengan menghargai Firman penggembalaan. Di bagian atas diterangkan bahwa Firman penggembalaan itu bagaikan kokok ayam dan juga seperti air susu ibu >>> sikap kita menghargai Firman penggembalaan adalah seperti bayi yang selalu merindu/menghargai/membutuhkan air susu ibu lebih dari apapun juga >>>
1 Petrus 2 : 2, Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Menjadi seperti bayi yang baru lahir >>> inilah sikap kita terhadap Firman penggembalaan supaya kita tidak bersungut-sungut dan muak sehingga akan digigit oleh ular tedung.

Saya sudah memberi contoh yang ekstrim >>> seandainya seorang bayi menangis dan ia membutuhkan susu karena ia lapar dan haus, tetapi oleh orang ruanya bayi itu diberikan kunci mobil Honda >>> ia akan tetap menangis karena tidak mau diberikan kunci mobil Honda. Sekarang bagaimana dengan kita, kalau ada Firman penggembalaan dan juga ada mobil Honda >>> jangankan mobil Honda, baru diberi ongkos tranport saja, kita sudah memilih ongkos transport. Begitulah seorang hamba TUHAN yang menukar Firman penggembalaan dengan ongkos transport. Kita harus menjadi seperti bayi yang merindu/membutuhkan air susu ibu melebihi segala perkara lainnya di bumi. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi kalau kehidupan dari hamba/anak TUHAN menghargai Firman penggembalaan dan merindu Firman penggembalaan yang benar yang merupakan wahyu dari TUHAN maka posisi mereka seperti bayi yang berada di dalam gendongan ibunya, tetapi kalau muak akan digigit oleh ular tedung. Bahasa dari seorang bayi/kita dalam gendongan ibu untuk menyelesaikan masalahnya, bukanlah bersungut-sungut tetapi hanyalah satu bahasa yaitu menangis. Dalam keadaan apapun, maka bayi itu hanya menangis sehingga masalahnya diselesaikan.

Itulah enaknya menjadi seorang bayi/orang tergembala yang bagaikan bayi berada di dalam gendongan ibu. Segala perkara diselesaikan hanya dengan tangisan/penyembahan bukan dengan persungutan. Mari katakan sekarang ini apa yang kita mau sekalipun keadaan kita kotor, tetapi kalau kita merindu untuk menerima Firman penggembalaan, kita tinggal menangis >>>

  • saya kotor TUHAN, maka Tangan TUHAN akan membasuh kita.
  • saya lapar TUHAN, Tangan TUHAN akan menolong kita.
    Mengapa kita mau mencari kesusahan, dengan muak terhadap Firman penggembalaan yang benar karena merasa lebih hebat dari gembala. Tetapi kalau kita seperti bayi yang tidak berdaya dan berada di dalam gendongan ibu >>> ini adalah posisi yang paling indah di dalam hidup kita. Bersandar di dada ibu/Gembala Agung/TUHAN YESUS Kristus/Imam Besar.

Mari sekarang ini, posisikan kita seperti bayi di dalam gendongan dan jangan bersungut sekalipun ada pencobaan, ada masalah, maka bayi hanyalah menangis. Sebagai hamba TUHAN berat di dalam pelayanan >>> menangis menyembah TUHAN.

Betapa indahnya hidup yang digembalakan lewat Firman penggembalaan yang benar-benar merupakan wahyu dari TUHAN/gandum dari langit. Bukan dari membaca buku-buku atau rekayasa tetapi dari Firman yang dibukakan rahasianya/ayat menerangkan ayat. Saya berterima kasih kepada alm.bpk.pdt In Juwono dan juga alm.bpk.pdt Pong yang selalu menekan untuk tidak membaca buku-buku lain tetapi hanya membaca alkitab. Saya hanya membaca alkitab ditambah dengan catatan saya dari khotbah dari alm.bpk.pdt In Juwono, alm bpk.pdt Pong dan juga dari alm.bpk.pdt Totaijs dan juga beberapa buku tabernakel dari alm.bpk.pdt v Gessel >>> ini sudah cukup dan sudah merupakan sumber bagi pelayanan kita setiap bulannya dalam kunjungan-kunjungan ke mana saja dan tidak pernah habis. Doakan saya, supaya Firman yang disampaikan, benar-benar merupakan gandum dari langit, bukan dari manusia dan juga bukan dari buku-buku dan ini yang memposisikan kita seperti bayi dalam gendongan Tangan TUHAN.

Hasilnya: >>> Yesaya 46 : 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Inilah posisi bayi dalam gendongan Tangan Gembala Agung dengan hasil >>>

  • menanggung = TUHAN bertanggung jawab untuk memelihara kehidupan kita di dunia ini. Kita bagaikan bayi yang tidak berdaya >>> sudah ada susu di dalam kaleng, tetapi bayi tidak dapat membuat susu sendiri, apalagi tidak ada susu di kaleng. Mungkin hidup kita untuk mencari makan saja sudah sangat sulit >>> ok! Sebab saya juga tidak dapat membantu apa-apa, tetapi lewat Firman kita harus memposisikan diri seperti bayi sebab TUHAN bertanggung jawab untuk memelihara kita di dunia baik secara jasmani, maupun secara rohani, kita memiliki kedamaian dan kebahagiaan jiwa.
  • memikul = TUHAN memikul segala letih lesu dan beban berat kita, TUHAN akan memberikan kelegaan kepada kita. Mari bagi yang datang dengan letih lesu/beban berat sehingga menjadi stress >>> sekarang ini TUHAN akan memberikan kelegaan asal posisi kita tepat dalam Gendongan Tangan TUHAN, kehidupan yang sungguh-sungguh tergembala. Bukan bersungut-sungut, tetapi banyak memakai bahasa bayi yaitu bahasa penyembahan/bahasa tangisan kepada TUHAN dan
  • menyelamatkan kamu = membenarkan, menyucikan kita. Mungkin sebagai seorang bayi yang tidak dapat membersihkan dirinya sendiri saat ia membuang kotoran dlsbnya tetapi Tangan Imam Besar siap kalau sekarang ini kita menangis, mengaku dan menyembah Dia, maka IA siap menyelamatkan, membenarkan dan menyucikan kita sampai satu waktu menyempurnakan kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS dan kita akan terangkat bersama dengan Dia. Seperti Henokh yang terangkat, kita/gereja benar juga akan terangkat bersama dengan TUHAN. Mari saudaraku! bagi yang muda sampai yang tua, yang kecil semuanya berada di dalam Gendongan Tangan TUHAN.
    Istilah sampai masa tua ini sampai lanjut usia sampai masa putih rambutmu >>> bukan hanya usia di dunia ini, tetapi sampai bertemu Yang Lanjut Usia di tahta kerajaan surga.

Kita bertemu dengan Yang Lanjut Usia dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya >>> Daniel 7 : 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Dia menggendong kita sampai kita berada di TahtaNYA dan tidak pernah dilepaskan. Mari! kita mohon ampun kalau kita banyak bersungut-sungut dan merubah persungutan itu menjadi bahasa bayi di dalam menghadapi pencobaan di dalam pelayanan dan juga dalam menghadapi kesulitan-kesulitan apa saja >>> mari kita menggunakan bahasa bayi yaitu hanya menangis/menyembah TUHAN dan biarkan Tangan TUHAN Yang menanggung, memikul dan menyelamatkan kita. TUHAN memberkati kita.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 09 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... . Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah. Ini menunjuk kehidupan yang melayani tapi tidak berbuah. Ini berarti tidak memuaskan Tuhan dan akibatnya hidupnya juga tidak puas kering rohani. Yang belum melayani harus ditingkatkan melayani tetapi yang sudah melayani juga harus sampai berbuah Praktek kering rohani adalah lidah kering. Praktek lidah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... Kaum Muda Remaja Mei . Harus tetap di ladang Tuhan. ad. Dalam perjanjian lama ladang Tuhan digambarkan dengan ladang Boas. Tetap di ladang Tuhan artinya Ladang Tuhan adalah tempat penaburan benih firman Allah yang benar itulah firman mempelai kabar mempelai. Rut - . Maka Rut perempuan Moab itu berkata kepada Naomi Biarkanlah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Desember 2021 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan menyediakan upah bagi kita untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Untuk bisa mengikut dan melayani Yesus--dipakai oleh Tuhan-- maka harus ada korban penyerahan diri itulah korban yang berbau harum di hadapan Tuhan--'Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau'-- diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja November . Keluaran . ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 April 2019 (Sabtu Sore)
    ... harus dilepaskan dari ikatannya itu karena ia adalah keturunan Abraham . Dan waktu Ia berkata demikian semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya. Pada hari Sabat keledai dan lembu diberi minum tetapi saat orang sakit disembuhkan mereka marah. Sementara Yesus mengajar dan menyembuhkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Juni 2014 (Sabtu Sore)
    ... rumah Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu rumah itu tidak dapat digoyahkan karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku tetapi tidak melakukannya ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 September 2016 (Minggu Pagi)
    ... bahkan akan meninggalkan firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan ranting kering mulai terlepas dari pokok sehingga tidak bisa berbuah. Kita juga harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau sudah tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan maka akan beralih pada ladang lain yaitu ladang Kain jahat iri ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 November 2009 (Sabtu Sore)
    ... . Mengapa kita harus mengalami keubahan hidup Sebab manusia darah daging tidak bisa masuk kerajaan Surga tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sama dengan pohon ara yang tidak berbuah dikutuk kering dan binasa. Garis akhir manusia ada yaitu meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang. Yang penting adalah selama ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2024 (Selasa Sore)
    ... penakut dan bimbang gelombang laut bangsa Kafir yang diduduki dan dikuasai oleh Babel pelacur besar. Praktek sehari-hari bangsa Kafir yang dikuasai oleh Babel Tidak setia sampai meninggalkan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Mazmur - Di tepi sungai-sungai Babel di sanalah kita duduk sambil menangis apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juli 2020 (Kamis Sore)
    ... yaitu membangun Tabernakel kerajaan Sorga di bumi sehingga Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya ada takhta Sorga di tengah-tengah umat-Nya. Sekalipun umat Israel berjalan di padang gurun yang tandus banyak binatang buas celaka marabahaya dan lain-lain tetapi tetap merasakan suasana takhta Sorga di bumi karena menuruti kehendak Tuhan. Mereka tidak bisa menabur ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Oktober 2014 (Minggu Sore)
    ... kita untuk bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan seperti orang lapar makan roti terlebih seperti anjing menjilat remah-remah roti. Jika hamba Tuhan yang menyampaikan dan sidang jemaat yang mendengarkan firman ada dalam urapan Roh Kudus maka tidak ada kebosanan terhadap firman. Yesus berkata kamu tidak layak sebab roti ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.