Surat Yudas 1,yang di dalam susunan dari tabernakel terkena pada tudung kulit
lumba-lumba. Istilah tudung itu berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN
kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu, seperti
gandum dengan ilalang yang akan dipisahkan. Sekarang ini gereja yang benar dan
gereja yang palsu ini bagaikan tumbuh bersama-sama bahkan gereja palsu/ilalang
kelihatan lebih menonjol dari segala segi/terlihat dari luar lebih menonjol
tetapi satu waktu akan dipisahkan. Gereja palsu yang bagaikan ilalang itu tidak
memiliki butiran gandum/tidak memiliki Firman TUHAN/tidak mengutamakan Firman
sehingga akan dibakar. Sedangkan gandum yang matang/yang berisi/gereja yang
benar, mengutamakan Firman TUHAN sehingga masuk ke dalam lumbung/kerajaan seribu
tahun damai/kerajaan surga yang kekal.
Kita sudah membahas mulai ay 8 yaitu salah satu bentuk dari gereja palsu itu
adalah gereja daging dengan tanda-tanda yang sudah kita pelajari. Kita akan
membahas tentang gereja daging ini dengan membaca di dalam Yudas 1 :
14 – 16 >>> gereja daging.
14. Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat,
katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
15. hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik
karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata
nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."
16. Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup
menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan
yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Kita sudah mempelajari tentang gereja daging ini dengan tanda perbuatannya fasik/perbuatan
jahat dan yang tidak sesuai dengan Firman >>> sudah kita pelajari yaitu
perbuatan daging, perbuatan sia-sia dan juga perbuatan kegelapan.
Sekarang ini kita akan maju satu langkah dengan membahas tanda dari gereja
daging yaitu perkataannya nista dengan praktek:
- perkataannya sia-sia, termasuk dusta.
- perkataan yang menjilat >>> mengangkat-angkat/memuji-muji orang
lain untuk mendapatkan keuntungan. Sebenarnya perkataan yang menjilat ini
justru akan menjatuhkan, itu sebabnya kita harus berhati-hati.
- menggerutu/mengeluh = bersungut-sungut.\
Inilah tanda dari gereja daging yang dimulai dari perbuatannya fasik/jahat/tidak
sesuai dengan Firman dan juga perkataannya perkataan nista.
Kita akan menitik beratkan tentang bersungut-sungut seperti perjalanan dari
bangsa Israel di padang gurun yang ditandai dengan persungutan. Kita harus berhati-hati,
sebab di akhir jaman hal ini diulang lagi oleh gereja daging dan kita akan melihat
akibat dari bersungut-sungut ini dengan membaca di dalam ktb Bilangan
14 : 29,
Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua
orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh
tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Akibat dari bersungut-sungut sangatlah dahsyat sebab bangsa Israel menjadi bangkai.
Bukan disebut mayat, seharusnya untuk manusia yang sudah mati itu disebut istilah
yang halus yaitu jenazah dan untuk istilah yang agak kasar adalah mayat. Tetapi
di dalam ayat ini disebut dengan bangkai-bangkaimu, sesungguhnya kata bangkai
itu hanya untuk binatang. Jadi orang yang bersungut-sungut/gereja daging/hamba
TUHAN daging, derajatnya turun menjadi seperti binatang. Kelebihan manusia dari
binatang yang sekalipun sama-sama memiliki daging, tetapi kelebihan dari manusia
itu memiliki akal budi, tetapi kalau manusia itu bersungut-sungut, maka derajatnya
akan turun menjadi seperti binatang sebab akal budinya sudah menjadi rusak/bobrok
dan akan binasa seperti bangsa Israel menjadi bangkai di padang gurun. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati.
Bangsa Israel sudah keluar dari Mesir/sudah terlepas dari perbudakan = sudah
selamat tetapi mereka menjadi bangkai di padang gurun. Dan ini berarti mereka
tidak berarti apa-apa. Kehidupan Kristen yang sudah diselamatkan oleh TUHAN/dilepaskan
dari perbudakan dosa dan sekarang berjalan di padang gurun dunia bersama TUHAN
untuk mencapai kerajaan seribu tahun/mencapai kerajaan surga, tetapi kalau di
tengah jalan bersungut-sungut, juga akan menjadi bangkai/binasa.
Ini ditulis untuk peringatan di akhir jaman sebab salah satu dosa di akhir
jaman adalah bersungut-sungut >>> 1 Korintus 10 : 5, 6, 10,
11,
5. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar
dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
6. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan
kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah
mereka perbuat,
10. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
11. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi
peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Bagian yang terbesar >>> justru yang tidak dikenan adalah yang banyak.
Dulu pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir dan berjalan di padang gurun
>>> ada persungutan sehingga mereka menjadi bangkai.
Sekarang di akhir jaman, menjelang kita keluar dari dunia ini untuk bertemu
dengan TUHAN YESUS Yang akan datang keduakalinya, terulang lagi oleh bagian
yang terbesar dari anak-anak TUHAN sehingga mereka harus binasa di padang gurun
dunia daripada yang akan menyambut kedatangan YESUS. Ini yang harus dijaga karena
salah satu dosa adalah bersungut-sungut/menggerutu/mengeluh. Supaya kita tidak
bersungut-sungut, maka kita harus belajar untuk selalu mengucapkan syukur di
dalam segala hal.
Ada tiga hal yang membuat bangsa Israel/anak-anak TUHAN itu bersungut-sungut
yaitu:
- saat menghadapi pencobaan >>> Bilangan
13 : 27, 28,
27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke
mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya,
dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu
dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Ay 27 >>> Firman TUHAN sudah membuktikan kebenarannya yaitu negeri
yang penuh dengan susu dan madu.
Ay 28 >>> hanya >>> ini adalah suara daging.
Sehingga membuat bangsa Israel >>> Bilangan 14 : 1, 2,
1. Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis
pada malam itu.
2. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap
umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir,
atau di padang gurun ini!
Bersungut-sungut itu disebabkan oleh apa? Karena membesarkan pencobaan/masalah
lebih dari Firman TUHAN/lebih dari janji TUHAN/lebih dari kuasa TUHAN. Firman
TUHAN sudah mengatakan untuk masuk ke negeri Kanaan yang penuh dengan susu
dan madu, hasil buah anggurnya sampai harus mereka pikul, tetapi ada orang
Enak di situ sehingga bangsa Israel bersungut-sungut. Padahal janji TUHAN/Firman
TUHAN/kuasa TUHAN lebih besar dari segala pencobaan/masalah dan ini yang benar,
tetapi diakhir jaman ini, nanti akan banyak orang yang bersungut-sungut sehingga
akan menjadi bangkai/binasa untuk selama-lamanya.
Tetapi mari saudaraku! jika TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan, maka
itu merupakan ujian iman bagi kita. TUHAN memang memberikan susu, madu dan
anggur di negeri Kanaan tetapi TUHAN juga memberikan satu ujian iman bagi
kita/bagi Israel. Jika kita terus menerus diberikan susu, madu dan anggur,
maka iman kita tidak akan bertumbuh/tidak murni lagi.
Jadi TUHAN memberikan janji, tetapi untuk meraih janji itu, ada halangan/pencobaan
yang merupakan ujian iman kita bagi kita sekalian. Jika hanya mendengarkan
Firman, kemudian segera kita mendapatkan apa yang kita minta, maka iman kita
dapat menjadi tidak sehat. Kita harus percaya kepada Firman sekalipun menghadapi
halangan, kita tetap percaya, maka iman kita adalah iman yang teruji bagaikan
emas.
1 Petrus 1 : 6,7,
6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh
lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Inilah ujian iman, kalau TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan-pencobaan
yang mungkin bertentangan dengan janji Firman, maka itu untuk ujian iman kita.
Dan ujian ini akan menghasilkan iman bagaikan emas murni, supaya apa? Supaya
kita memiliki pengalaman memiliki emas murni itu, sebab kota Yerusalem Baru
jalannya terbuat dari emas murni. Jadi kalau kita mengalami ujian iman, bukan
maksud TUHAN untuk menjatuhkan kita tetapi justru sampai iman kita bagaikan
emas murni supaya kita dapat berjalan di kota Yerusalem Baru yang jalannya
dari emas murni. Jadi kita sudah memiliki pengalaman dengan emas murni ini.
Wahyu 21 : 21, Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah
dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan
kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Tidaklah mudah berjalan di atas emas murni ini. Rumah kita, baru kita ganti
lantainya dari traso yang kasar, kemudian diganti dengan lantai keramik, maka
seringkali kita terpeleset. Apalagi harus berjalan di atas jalan yang tidak
lazim seperti berjalan di atas emas murni >>> bagaimana kita dapat
berjalan? Jangan-jangan kita sudah masuk ke dalam kota Yerusalem Baru, tetapi
kita terus terpeleset.
Sebagai contoh: dulu di Tunjungan Plasa ada arena ice-skating. Kemudian saya
mengajak saudara untuk masuk ke dalam arena ice-skating itu untuk berjalan
di atasnya dan saya yang membayar. Tetapi begitu saudara masuk, saudara terus
menerus jatuh dan pada akhirnya saudara tidak mau masuk lagi. Itu sebabnya
saudara harus berlatih terlebih dahulu. Pencobaan/ujian itu bagaikan melatih
kita berjalan di atas emas murni supaya nanti kita dapat berjalan di atas
emas murni di kota Yerusalem Baru. Itu sebabnya kita jangan bersungut-sungut
saat TUHAN mengijinkan kita menghadapi pencobaan/ujian.
Ujian dalam bidang apa? Kita sebagai hamba TUHAN diuji supaya kita dapat berjalan
di atas emas murni yang di mulai di dunia ini dalam pelayanan, kita dapat
berjalan sekalipun menghadapi banyak kesulitan sampai nanti di Yerusalem Baru,
kita dapat berjalan di atas jalan yang terbuat dari emas murni. Di hari-hari
ini, kita harus bertahan di saat menghadapi ujian dengan menjaga mulut agar
kita jangan bersungut-sungut tetapi biarlah kita tetap mengucapkan syukur
di saat menghadapi ujian. Semoga kita dapat mengerti.
- bersungut-sungut di dalam pelayanan, contohnya adalah
Korah dan untuk hal ini kita harus berhati-hati >>> Bilangan
16 : 8 – 11,
8. Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang
Lewi!
9. Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat
Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan
pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
10. dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu
bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
11. Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan
TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
Kita sudah melayani TUHAN >>> ini sudah baik! Tetapi harus menjaga,
supaya jangan bersungut-sungut. Dan bagi yang belum melayani, saudara harus
berdoa kepada TUHAN agar dipercayakan melayanisuatu pelayanan.
Mengapa di dalam pelayanan dapat terjadi persungutan? Karena *menuntut hak
seperti Korah. Di dalam Lukas 17, menjadi pelajaran bagi kita sekalian karena
menuntut hak, hak apa yang dituntut? >>> Lukas 17 : 7, 8,
7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah
ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan
sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Yang dituntut adalah: *hak makan minum yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Mau melayani TUHAN, tetapi menuntut hak makan dan minum/kebutuhan sehari-hari.
Lukas 17 : 9, Adakah ia berterima kasih kepada hamba
itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Yang juga dituntut adalah *ucapan terima kasih/pujian. Jika kita sudah
melayani, tetapi bukannya kita mendapatkan pujian/ucapan terima kasih, tetapi
kita dicela, maka kita bukannya bersungut-sungut, tetapi kita akan mengucapkan
selamat tinggal/meninggalkan pelayanan. Ini juga merupakan pelajaran bagi
saya, sebab bisa saja saya datang ke Surabaya ini dan merasa saya sudah berjasa.
Menuntut hak itu karena merasa sudah berjasa.
Lukas 17 : 10, Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata:
Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang
kami harus lakukan."
Selanjutnya yang dituntut itu adalah *pangkat/kedudukkan seperti Korah
karena merasa hebat dan mampu. Sebagai contoh:
- bertahun-tahun saya menjadi anggauta paduan suara, tetapi tidak pernah
dipercayakan untuk menyanyi solo, padahal saya mampu sebab memiliki suara
yang bagus.
- demikian juga dengan kami sebagai pengerja dapat bersungut-sungut karena
tidak pernah disuruh berkhotbah. Sebenarnya hal ini menjadi pertimbangan
dari gembala dan juga TUHAN, kita sebagai pengerja tinggal siap sedia.
Inilah saudaraku, karena seringkali kita merasa mampu sehingga bersungut-sungut
>>> mengapa bukan saya, mengapa bukan saya.
Ketiga hal ini yang harus kita waspadai di dalam pelayanan yaitu:
- menuntut upah/hak makan minum.
- menuntut ucapan terima kasih/pujian sampai
- menuntut pangkat/kedudukkan.
Akibatnya seperti Korah, saudara sudah tahu bagaimana nasib dari Korah >>>
bumi terbuka dan ia turun ditelan oleh bumi. Maaf saudaraku, sekalipun kita
sudah melayani, tetapi kita masih bersungut-sungut di dalam pelayanan >>>
kita bukannya naik, tetapi kita akan turun. Semuanya akan turun/merosot, waktu
kedatangan TUHAN, kehidupan itu tidak dapat naik tetapi turun sampai ke dunia
orang mati/kebinasaan. Itu sebabnya saya katakan lebih baik saudara tidur
di rumah daripada beribadah dan melayani tetapi saudara bersungut-sungut menuntut
hak. Kalau kita banyak bersungut-sungut di dalam pelayanan, maka jasmani dan
rohani akan merosot sampai kita berada di dunia alam maut/kebinasaan.
Pelayanan yang benar >>> Demikian jugalah kamu. Apabila kamu
telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata:
Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang
kami harus lakukan." (Lks 17 : 10).
Kalau kita merasa tidak berguna, maka kita tidak dapat menuntut, sebab kalau
kita menuntut, maka kita akan merasa malu sekali. Pelayanan/hamba yang benar
adalah tidak menuntut hak/tidak memiliki hak tetapi hanya memiliki dan melakukan
kewajiban >>> ini adalah hamba yang benar yang di dalam bahasa aslinya
adalah dollos seperti TUHAN YESUS.
Apa yang menjadi kewajiban dari seorang hamba TUHAN itu? kewajiban dari seorang
hamba TUHAN itu hanyalah memuliakan TUHAN, bukan bersungut-sungut, sebab kalau
seorang hamba TUHAN itu bersungut-sungut, maka ia hanya memalukan dan memilukan
TUHAN. Tetapi mari! kita tidak memiliki hak tetapi hanya memiliki kewajiban.
Apa yang menjadi kewajiban kita? kewajiban kita hanyalah mengagungkan/memuliakan
TUHAN. Setiap kali kita melayani, di manapun kita berada, maka orang dapat
melihat bahwa TUHAN itu dipermuliakan. Ini sudah cukup bagi kita.
Kalau kita sebagai hamba dan pelayan TUHAN dapat memuliakan dan mengagungkan
TUHAN, maka hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN dan tidak akan
hilang sebab TUHAN tidak pernah menipu kita >>> Yesaya 49
: 3, 4,
3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu
Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan
telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku
terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Ay 3 >>> inilah tugas dari seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN yaitu
hanya memuliakan TUHAN dan hasilnya ada di ay 4 sebab TUHAN tidak pernah menipu
kita sehingga hak dan upah kita ada pada Tangan TUHAN untuk menjamin kehidupan
kita di dunia sampai menjamin kehidupan kekal bersama dengan Dia. Ini yang
seringkali tidak ditekankan, sebab yang ditekankan hanyalah kita mendapatkan
sesuatu di dalam melayani >>> ini sangat disayangkan, sebab bagi
saya bukan soal uangnya, tetapi hak dan upah yang ada di dalam Tangan TUHAN
itu sudah hilang, sebab kita sudah mendapatkan dari dunia ini. Semoga kita
dapat mengerti.
Sebagai contoh: saya ingat didikan dari gembala saya yang ada di daerah, saya
tinggal di gereja selama empat tahun. Sambil sekolah saya juga melayani dan
memang saya juga diberi makan; tetapi kalau ada pengerja yang diberi uang
untuk potong rambut dlsbnya tetapi saya tidak diberi sebab memang saya bukanlah
seorang full-timer/pengerja sepenuh. Tetapi saya justru berterima kasih dan
tidak mengeluh sebab pelayanan saya murni dan TUHAN segera menunjukkan bahwa
hak saya yang berada di dalam Tangan TUHAN itu tidaklah hilang. Saya mendapatkan
beberapa bea siswa yang ditawarkan. Seseorang untuk mendapatkan bea siswa
saja sulit, saya ditawarkan beberapa bea siswa sampai saya dimarahi karena
belum menyerahkan foto. Ini salah satu contoh yang kecil bahwa hak dan upah
kita berada di dalam Tangan TUHAN, TUHAN tidak pernah menipu kita. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari saudaraku! kita jangan menuntut hak kita tetapi kita harus merelakan
semuanya, biar hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat
diserobot oleh setan karena benar-benar terjamin di dalam Tangan TUHAN.
Inilah gereja daging dan kita harus berhati-hati sebab:
- perkataannya sia-sia.
- perkataannya berdusta.
- banyak menjilat untuk mencari keuntungan tetapi untuk menjatuhkan orang.
- dan juga banyak bersungut-sungut/mengomel/menggerutu/mengeluh di dalam
pencobaan/menghadapi ujian dan juga di dalam pelayanan.
- Ada satu lagi, bersungut-sungut karena muak terhadap manna
>>>
Bilangan 21 : 4, 5,
4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau
untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati
di tengah jalan.
5. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin
kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini
tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Sekarang apa arti dari manna? >>> Mazmur 78 : 23 –
25,
23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada
mereka berlimpah-limpah.
Manna = gandum dari langit = roti malaikat.
Saya akan menerangkan terlebih dahulu roti malaikat >>> manna = roti
malaikat >>> roti = Firman, malaikat = gembala. Dalam ktb Wahyu >>>
tuliskanlah kepada malaikat sidang jemaat di Efesus, tuliskanlah kepada malaikat
di Filadelfia, tuliskanlah kepada sidang jemaat di Tiatira dstnya. Malaikat
di sini bukan berarti di setiap jemaat ada malaikat yang memakai sayap tetapi
itu menunjuk pada seorang gembala. Jadi manna itu untuk sekarang berarti Firman
penggembalaan.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati, banyak bersungut-sungut karena:
- pencobaan
- pelayanan
- muak/bosan kepada Firman penggembalaan yang benar/manna yang dari langit
= yang sungguh-sungguh berasal dari TUHAN.
Memang! Firman penggembalaan itu bagaikan manna yang turun setiap hari terus
menerus secara berkesinambungan, diulang-ulang dan disampaikan dengan setia
oleh seorang gembala. Tidak gonta ganti/tidak comot-comot. Saya sudah mengatakan,
bahwa sebenarnya TUHAN itu hari ini dapat mengirim manna, besok TUHAN dapat
mengirim yang lainnya, tetapi TUHAN terus mengirim manna yang adalah Firman
penggembalaan dan setiap hari turun dengan setia, hanya hari ke tujuh saja manna
itu tidak turun. Sehingga pada hari keenam turun secara dobel. Manna ini turun
bukan untuk membuat bosan, tetapi justru untuk memberikan pertumbuhan rohani
kepada kita. Manna ini yang membuat orang menjadi bosan, dan dengan logika sendiri,
mereka berkata bahwa harus gonta ganti bahkan yang berkhotbah diminta untuk
digonta ganti supaya tidak bosan.
Kita ini melayani bukan dengan melihat manusia, tetapi melihat cara TUHAN
bekerja. Meja roti sajian >>> rotinya yang diganti setiap hari Sabat,
bukan orangnya yang diganti, tetapi rotinya yang diganti. Inilah logika manusia
yang menginginkan digonta-ganti, tetapi TUHAN melebihi manusia.
Di dalam alkitab, Firman penggembalaan ini diibaratkan:
- dengan manna/roti malaikat.
- kokok ayam yang setiap pagi berkokok dan tidak pernah berubah dan di sampaikan
dengan setia dan berkesinambungan.
- air susu ibu. Rasul Paulus mengatakan >>> aku sebagai ibu yang
memberikan susu bagi engkau yang diberikan juga secara berkesinambungan dan
disampaikan dengan setia oleh seorang ibu/seorang gembala.
- gandum dari langit >>> Mazmur 78 : 24.
Jadi, Firman penggembalaan bukanlah sembarangan Firman sebab disebut gandum
dari langit dan ini berarti tidak ada sekolahnya >>> Firman penggembalaan
adalah Firman yang turun dari langit/dari TUHAN Sendiri dan tidak dapat dipelajari
di sekolah manapun di bumi ini, tetapi hanya dapat dipelajari di bawah Kaki
TUHAN/hanya merupakan kasih karunia TUHAN. Bagi lulusan Lempin-El, saudara
jangan sombong bahwa saudara sudah lulus, sebab itu hanyalah pembentukan;
kita masuk sekolah alkitab itu yang benar bukanlah pengetahuannya tetapi kita
dibentuk sifat/karakter/hati dari seorang hamba TUHAN dan ini yang selalu
didambakan oleh alm.bpk.pdt In Juwono mendirikan Lempin-El untuk membentuk
karakter seorang menjadi saeorang hamba TUHAN.
Sebagai contoh: alm.bpk. pdt Pong, sekolah hanya tiga bulan, sedangkan menjadi
seorang gembala selama tigapuluh lima tahun >>> bayangkan! Kalau Firman
penggembalaan itu berasal dari sekolah, sudah pasti gulung tikar. Itu sebabnya
jika pembentukkan karakter/sifat sudah diubah menjadi karakter dari seorang
hamba, maka kita tinggal duduk di bawah Kaki TUHAN dan TUHAN isi dengan FirmanNYA/gandum
yang dari langit/kasih karunia TUHAN. Firman penggembalaan hanyalah kasih karunia
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah saudaraku, dulu bangsa Israel muak terhadap manna dan untuk sekarang
banyak kehidupan Kristen yang muak terhadap Firman penggembalaan yang dari langit
>>> bukan hasil rekayasa, bukan dari membaca buku dllnya >>>
bukan! Tetapi benar-benar dari langit/dari TUHAN/dari kasih karunia, maka jangan
ditolak sebab sangatlah berbahaya karena akibatnya akan dahsyat. Bilangan
21 : 6,
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut
mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kalau kita sudah bosan/muak pada Firman penggembalaan yang benar-benar dari
langit, benar-benar wahyu dari TUHAN/Firman yang dibukakan rahasianya >>>
jangan ditolak, sebab begitu kita menolak/muak/bosan, maka ular tedung sudah
datang = mengundang ular tedung yang adalah setan.
Ular tedung adalah:
- dosa yang memiliki racun yang mematikan kerohanian kita.
- ajaran-ajaran sesat yang juga memiliki racun sehingga membuat kerohanian
kita menjadi kering dan akan masuk dalam kematian yang kedua/kebinasaan di
dalam neraka.
Itu sebabnya, marilah kita menghargai Firman penggembalaan yang benar-benar
diilhamkan oleh TUHAN dan yang merupakan kasih karunia TUHAN dan yang benar-benar
diwahyukan dan juga yang dibukakan rahasianya oleh TUHAN, kalau tidak, maka
ular tedung benar-benar sudah datang. Semoga kita dapat mengerti.
Secara tidak sadar, maka Firman penggembalaan ini sudah dibutuhkan dimana-mana.
Di Medan >>> orang-orang dengan gelar yang tinggi dan juga orang-orang
kaya datang untuk mendengarkan Firman TUHAN. Saya kaget ketika berdoa dan TUHAN
ingatkan akan perkataan alm.bpk.pdt In Juwono yang mengatakan >>> satu
saat orang-orang pandai dan orang-orang kaya akan dipakai oleh TUHAN seperti
Nicodemus dan juga seperti Yusuf Arimatea. Sekarang sudah terjadi dihari-hari
ini, dan kita jangan sampai ketinggalan dan juga muak jika Firman itu benar-benar
dari TUHAN, ada pembukaan dan saudara benar-benar dapat merasakan, jangan muak/bosan
sebab kalau hal itu terjadi maka ular tedung sudah menunggu. Sementara orang
lain dipakai oleh TUHAN, kita harus berhati-hati. Semoga kita dapat mengerti.
Mari! kita memiliki sikap yang benar dengan menghargai Firman penggembalaan.
Di bagian atas diterangkan bahwa Firman penggembalaan itu bagaikan kokok ayam
dan juga seperti air susu ibu >>> sikap kita menghargai Firman penggembalaan
adalah seperti bayi yang selalu merindu/menghargai/membutuhkan air susu ibu
lebih dari apapun juga >>>
1 Petrus 2 : 2, Dan jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya
kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Menjadi seperti bayi yang baru lahir >>> inilah sikap kita terhadap
Firman penggembalaan supaya kita tidak bersungut-sungut dan muak sehingga akan
digigit oleh ular tedung.
Saya sudah memberi contoh yang ekstrim >>> seandainya seorang bayi
menangis dan ia membutuhkan susu karena ia lapar dan haus, tetapi oleh orang
ruanya bayi itu diberikan kunci mobil Honda >>> ia akan tetap menangis
karena tidak mau diberikan kunci mobil Honda. Sekarang bagaimana dengan kita,
kalau ada Firman penggembalaan dan juga ada mobil Honda >>> jangankan
mobil Honda, baru diberi ongkos tranport saja, kita sudah memilih ongkos transport.
Begitulah seorang hamba TUHAN yang menukar Firman penggembalaan dengan ongkos
transport. Kita harus menjadi seperti bayi yang merindu/membutuhkan air susu
ibu melebihi segala perkara lainnya di bumi. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi kalau kehidupan dari hamba/anak TUHAN menghargai Firman penggembalaan
dan merindu Firman penggembalaan yang benar yang merupakan wahyu dari TUHAN
maka posisi mereka seperti bayi yang berada di dalam gendongan ibunya, tetapi
kalau muak akan digigit oleh ular tedung. Bahasa dari seorang bayi/kita dalam
gendongan ibu untuk menyelesaikan masalahnya, bukanlah bersungut-sungut tetapi
hanyalah satu bahasa yaitu menangis. Dalam keadaan apapun, maka bayi itu hanya
menangis sehingga masalahnya diselesaikan.
Itulah enaknya menjadi seorang bayi/orang tergembala yang bagaikan bayi berada
di dalam gendongan ibu. Segala perkara diselesaikan hanya dengan tangisan/penyembahan
bukan dengan persungutan. Mari katakan sekarang ini apa yang kita mau sekalipun
keadaan kita kotor, tetapi kalau kita merindu untuk menerima Firman penggembalaan,
kita tinggal menangis >>>
- saya kotor TUHAN, maka Tangan TUHAN akan membasuh kita.
- saya lapar TUHAN, Tangan TUHAN akan menolong kita.
Mengapa kita mau mencari kesusahan, dengan muak terhadap Firman penggembalaan
yang benar karena merasa lebih hebat dari gembala. Tetapi kalau kita seperti
bayi yang tidak berdaya dan berada di dalam gendongan ibu >>> ini
adalah posisi yang paling indah di dalam hidup kita. Bersandar di dada ibu/Gembala
Agung/TUHAN YESUS Kristus/Imam Besar.
Mari sekarang ini, posisikan kita seperti bayi di dalam gendongan dan jangan
bersungut sekalipun ada pencobaan, ada masalah, maka bayi hanyalah menangis.
Sebagai hamba TUHAN berat di dalam pelayanan >>> menangis menyembah
TUHAN.
Betapa indahnya hidup yang digembalakan lewat Firman penggembalaan yang benar-benar
merupakan wahyu dari TUHAN/gandum dari langit. Bukan dari membaca buku-buku
atau rekayasa tetapi dari Firman yang dibukakan rahasianya/ayat menerangkan
ayat. Saya berterima kasih kepada alm.bpk.pdt In Juwono dan juga alm.bpk.pdt
Pong yang selalu menekan untuk tidak membaca buku-buku lain tetapi hanya membaca
alkitab. Saya hanya membaca alkitab ditambah dengan catatan saya dari khotbah
dari alm.bpk.pdt In Juwono, alm bpk.pdt Pong dan juga dari alm.bpk.pdt Totaijs
dan juga beberapa buku tabernakel dari alm.bpk.pdt v Gessel >>> ini
sudah cukup dan sudah merupakan sumber bagi pelayanan kita setiap bulannya dalam
kunjungan-kunjungan ke mana saja dan tidak pernah habis. Doakan saya, supaya
Firman yang disampaikan, benar-benar merupakan gandum dari langit, bukan dari
manusia dan juga bukan dari buku-buku dan ini yang memposisikan kita seperti
bayi dalam gendongan Tangan TUHAN.
Hasilnya: >>> Yesaya 46 : 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang
masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari
kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong
kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul
kamu dan menyelamatkan kamu.
Inilah posisi bayi dalam gendongan Tangan Gembala Agung dengan hasil >>>
- menanggung = TUHAN bertanggung jawab untuk memelihara kehidupan kita di
dunia ini. Kita bagaikan bayi yang tidak berdaya >>> sudah ada susu
di dalam kaleng, tetapi bayi tidak dapat membuat susu sendiri, apalagi tidak
ada susu di kaleng. Mungkin hidup kita untuk mencari makan saja sudah sangat
sulit >>> ok! Sebab saya juga tidak dapat membantu apa-apa, tetapi
lewat Firman kita harus memposisikan diri seperti bayi sebab TUHAN bertanggung
jawab untuk memelihara kita di dunia baik secara jasmani, maupun secara rohani,
kita memiliki kedamaian dan kebahagiaan jiwa.
- memikul = TUHAN memikul segala letih lesu dan beban berat kita, TUHAN akan
memberikan kelegaan kepada kita. Mari bagi yang datang dengan letih lesu/beban
berat sehingga menjadi stress >>> sekarang ini TUHAN akan memberikan
kelegaan asal posisi kita tepat dalam Gendongan Tangan TUHAN, kehidupan yang
sungguh-sungguh tergembala. Bukan bersungut-sungut, tetapi banyak memakai
bahasa bayi yaitu bahasa penyembahan/bahasa tangisan kepada TUHAN dan
- menyelamatkan kamu = membenarkan, menyucikan kita. Mungkin sebagai seorang
bayi yang tidak dapat membersihkan dirinya sendiri saat ia membuang kotoran
dlsbnya tetapi Tangan Imam Besar siap kalau sekarang ini kita menangis, mengaku
dan menyembah Dia, maka IA siap menyelamatkan, membenarkan dan menyucikan
kita sampai satu waktu menyempurnakan kita menjadi sama mulia dengan TUHAN
YESUS dan kita akan terangkat bersama dengan Dia. Seperti Henokh yang terangkat,
kita/gereja benar juga akan terangkat bersama dengan TUHAN. Mari saudaraku!
bagi yang muda sampai yang tua, yang kecil semuanya berada di dalam Gendongan
Tangan TUHAN.
Istilah sampai masa tua ini sampai lanjut usia sampai masa putih rambutmu
>>> bukan hanya usia di dunia ini, tetapi sampai bertemu Yang Lanjut
Usia di tahta kerajaan surga.
Kita bertemu dengan Yang Lanjut Usia dan kita akan bersama-sama dengan Dia
selama-lamanya >>> Daniel 7 : 9, Sementara aku
terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya
dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Dia menggendong kita sampai kita berada di TahtaNYA dan tidak pernah dilepaskan.
Mari! kita mohon ampun kalau kita banyak bersungut-sungut dan merubah persungutan
itu menjadi bahasa bayi di dalam menghadapi pencobaan di dalam pelayanan dan
juga dalam menghadapi kesulitan-kesulitan apa saja >>> mari kita menggunakan
bahasa bayi yaitu hanya menangis/menyembah TUHAN dan biarkan Tangan TUHAN Yang
menanggung, memikul dan menyelamatkan kita. TUHAN memberkati kita.
1