Tadi malam tema kita angka ‘40’ yang ditulis pertama kali di dalam
ktb
Kejadian 7 : 4, tentang empat puluh hari empat puluh malam
TUHAN menurunkan hujan lebat sehingga merupakan hukuman air bah ke atas bumi
ini dan segala daging ditamatkan, tetapi ini adalah penamatan daging yang negatif.
Tetapi masih ada jalan keluar yaitu Nuh menamatkan daging yang positif yaitu lewat bahtera Nuh. Sekarang kita tinggal memilih, jika kita tidak mau menamatkan daging lewat bahtera Nuh, maka kita harus menamatkan daging lewat kebinasaan/lewat penghukuman TUHAN seperti di jaman Nuh.
Bahtera Nuh adalah:
Lewat bahtera Nuh/lewat baptisan air, daging ditamatkan sampai kita selamat itulah keselamatan Mempelai. Tetapi lewat pengajaran Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, daging ditamatkan sampai sempurna itulah kesempurnaan Mempelai untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya. Semoga kita dapat mengerti.
Saya masih diingatkan oleh TUHAN, supaya kita jangan keluar dari bahtera, artinya:
Sekarang ini kita melanjutkan kebaktian dengan mempelajari angka ‘40’
lewat kehidupan Musa. Musa juga berpuasa selama empat puluh hari dan
empat puluh malam di atas gunung. Keluaran 24 : 18, Masuklah
Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia
di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.
Musa naik ke atas gunung Sinai dan ia berada di atas gunung selama empat puluh
hari empat puluh malam.
Ulangan 9 : 9, 17, 18,
9. Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum.
17. Maka kupeganglah kuat-kuat kedua loh itu, kulemparkan dari kedua tanganku, kupecahkan di depan matamu.
18. Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali--roti tidak kumakan dan air tidak kuminum--karena segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya.
Jadi Musa berpuasa sebanyak dua kali empat puluh hari empat puluh malam di atas gunung Sinai yaitu:
Kemudian ada dua loh batu yang baru yang sama dengan dua loh batu yang mula-mula
>>> Keluaran 34 : 1, 28,
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu
sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman
yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.
28. Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh
malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada
loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
ay 28 >>> dua loh batu yang baru yang sama dengan yang mula-mula >>>
tidak boleh menyimpang sedikitpun. Batunya dari Musa/dari G.Sinai yakni batu-batu
yang keras dan ini adalah gambaran dari manusia berdosa yang keras hati/ bagaikan
batu-batu yang berserakan di G. Sinai, diambil oleh Musa dan dipahat untuk dijadikan
dua loh batu yang baru. Jadi arti dari dua loh batu yang kedua/yang baru dan
dipahat/dibentuk untuk menjadi sama dengan dua loh batu yang mula-mula/itulah
YESUS Yang disalibkan menunjuk pada manusia berdosa yang keras hati yang dibentuk
menjadi sama mulia dengan YESUS/Mempelai Wanita TUHAN.
Jadi kesimpulannya >>> dua loh batu yang mula-mula yang dipecahkan, maka terbentuklah dua loh batu yang baru yang sama dengan yang mula-mula. Ini di dalam perjanjian lama.
Sekarang penetrapannya di dalam perjanjian baru yaitu di dalam injil
Yohanes 2 : 19 -21,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
ay 19 >>> ‘Rombak Bait ALLAH ini, Aku akan mendirikannya kembali’
= dua loh batu yang mula-mula dipecahkan, maka terbentuklah dua loh batu yang
baru yang sama dengan yang mula-mula.
Jadi tiga hari menunjuk pada kematian >>> YESUS mati dan dikuburkan,
dalam tiga hari IA bangkit >>> YESUS mati di kayu salib, maka terjadilah/terbentuklah
pembangunan Tubuh Kristus/Mempelai Wanita. Inilah penetrapan di dalam perjanjian
baru. Semoga kita dapat mengerti.
Cerita di atas itu tentang YESUS menyucikan bait ALLAH yang dibangun selama empatpuluh enam tahun, pasti memiliki bentuk yang luar biasa tetapi sayang sudah roboh. Pembangunan bait ALLAH selama empatpuluh enam tahun itu bukan karena tidak memiliki dana kemudian menjadi terbengkalai/mangkrak >>> tidaklah demikian, sebab semuanya sudah dipersiapkan dengan baik sehingga bangunan bait ALLAH itu benar-benar agung dan luar biasa.
Tetapi mengapa TUHAN meninggalkan/beralih dari bait ALLAH yang jasmani menuju ke bait ALLAH yang rohani yaitu kepada pembangunan Tubuh Kristus, mengapa? TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat tabernakel/bait ALLAH yang jasmani, kemudian ada bait ALLAH yang dibuat oleh Salomo yang juga dalam bentuk jasmani, kemudian ada bait ALLAH di Yerusalem yang juga secara jasmani. Tetapi mendadak TUHAN beralih >>> ‘rombak bait ALLAH yang jasmani ini, Aku akan mendirikan yang rohani/pembangunan Tubuh Kristus’. Ini adalah pelajaran bagi kita sekalian sebelum saya menjawab mengapa TUHAN beralih kepada pembangunan Tubuh Kristus, yaitu supaya kita jangan dibatasi oleh dinding-dinding bait ALLAH yang jasmani/jangan berbangga-bangga dengan bait ALLAH yang jasmani.
Jadi mengapa TUHAN beralih kepada pembangunan Tubuh Kristus?
Inilah alasan mengapa TUHAN beralih dari bait ALLAH yang jasmani ke bait ALLAH yang rohani/pembangunan Tubuh Kristus yaitu yang jasmani tidak memiliki kemuliaan sebab ada roh jual beli >>> ada binatang buas sebab binatang-binatang untuk korban/yang jinak-jinak sudah dijual semuanya. Burung merpati dijual, sehingga tinggal ular. Dan ini sangatlah berbahaya. Di dalam persekutuan kalau ada roh jual beli >>> yang jinak-jinak sudah dijual, tinggal yang liar-liar saja.
Jadi, saudaraku! pelayanan/pembangunan Tubuh Kristus haruslah melewati perobekan daging/lewat penamatan daging/lewat angka ‘40’. Dulu Musa naik ke atas gunung untuk mendapatkan dua loh batu yang mula-mula dan juga mendapatkan dua loh batu yang kedua. Dan setelah diperinci dan diungkap di dalam perj. baru, maka itu adalah pembangunan Tubuh Kristus. Jika tanpa salib/tanpa angka ‘40’ kita tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Sekali lagi saya tekankan bahwa pembangunan Tubuh Kristus harus melewati perobekan daging/penyaliban daging/penamatan daging/angka ‘40’. Seringkali kita terpengaruh dengan suara-suara logika seperti Saul yang terpengaruh dengan suara jemaat.
Di Medan dan di mana saja saya selalu serukan sebab logikanya itu benar >>> hidup kami mencari nafkah di dunia itu sudah susah, masuk ke gereja kami diajarkan tentang salib, ajarkan yang senang-senang saja >>> ini memang logis. Tetapi arahnya kemana? Seringkali kita yang berpegang pada Firman pengajaran juga dapat terpengaruh. Mau kemana arah kita jika tanpa salib/tanpa perobekan daging? Pasti akan mengarah ke Babel.
Jika sidang jemaat datang beribadah ke gereja dan merasa dagingnya disalib >>> misalnya: baru mengalami kesusahan, Firman TUHAN berbicara “anjing” seperti kepada perempuan Kanaan, belum lagi ibadahnya memakan waktu yang lama sekali sampai punggung terasa sakit. Saya katakan bahwa hal yang di atas itu sudahlah benar/sudah melewati jalur yang benar. Demikian juga saudara datang untuk berfellow-ship ke tempat ini dengan perjuangan, saya katakan bahwa hal itu sudahlah benar. Kita jangan mencari yang enak bagi daging sebab arahnya berbeda. Bagi yang menamatkan daging, itu akan mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus, sebab lebih baik menamatkan daging sekarang untuk pembangunan Tubuh Kristus daripada ditamatkan oleh air bah dan juga ditamatkan oleh api yang dari langit. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi proses dari penamatan daging adalah lewat penyucian dan perombakan/pembaharuan
>>> Yohanes 2.
YESUS mengusir pedagang-pedagang = penyucian.
Kemudian YESUS katakan >>> ‘rombak bait ALLAH ini, dalam tiga
hari Aku akan membangunnya kembali = TubuhNYA.
Bagaimana/dengan apa kehidupan kita dapat disucikan dan dirombak/dibaharui?
Yohanes 15 : 3, Kamu memang sudah bersih karena firman
yang telah Kukatakan kepadamu.
Dengan Firman yang telah Kukatakan kepadamu >>> jadi, bukan sembarangan
Firman yang dapat menyucikan/merombakan kehidupan kita tetapi Firman yang Kukatakan
>>> Firman yang YESUS katakan kepada kita, bukan yang lain katakan.
Firman yang Kukatakan = Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain.
Saya selalu mengatakan, kalau ada ayat yang adalah perkataan YESUS, kemudian
diterangkan oleh ayat yang lain >>> juga merupakan perkataan YESUS,
kemudian diterangkan lagi oleh ayat yang lain >>> juga merupakan perkataan
YESUS dan sampai pada ayat yang terakhir, juga merupakan perkataan YESUS dan
ini berarti seluruh Firman itu adalah perkataan YESUS.
Jika ayat-ayat Firman diterangkan dengan ilmu pengetahuan apalagi diterangkan dengan lawakan, atau diterangkan dengan ilustrasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka ini bukanlah perkataan TUHAN. Sekalipun dapat membuat orang menjadi senang atau membuat orang menjadi terharu sampai menangis tetapi tidak dapat membawa manusia/anak TUHAN kepada pembangunan Tubuh Kristus, sebab hanya emosinya yang disentuh dan tidak sampai ke hati. Hanya Firman yang dibukakan rahasianya/istilah dari alm.bpk.pdt In Juwono adalah Firman yang diilhamkan/Firman yang diwahyukan kepada kita/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4 : 12, 13) yang dapat mengubahkan dan membawa kepada pembangunan Tubuh Kristus.
Saya akan menunjuk di dalam ktb perj.lama yang menunjuk bahwa arah dari Firman
yang diilhamkan adalah ke arah pembangunan Tubuh Kristus. Jadi Firman bukan
di ilmiahkan/bukan pengetahuan tetapi diilhamkan dengan membaca di dalam 1Tawarikh
28 : 19, Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku
oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.
Membangun rumah ALLAH Salomo, raja Daud tidak berani berkata, tetapi ia katakan
‘semua itu terdapat di dalam tulisan yang diilhamkan oleh TUHAN. Jadi
jelas pembangunan rumah ALLAH oleh Salomo, sekarang ini mengarah ke pembangunan
Tubuh Kristus, bukan ilmiah tetapi ilham dan ilham tidak dapat dicampur dengan
ilmiah.
Kemarin, kawin campur itu merupakan kejijikan bagi TUHAN dan juga sesuatu yang dicampur-campurkan di dalam rumah TUHAN, juga merupakan suatu kejijikan bagi TUHAN. Kita harus bersungguh-sungguh dengan Firman yang diilhamkan. Inilah Firman yang kita terima yaitu Firman yang dapat menyucikan dan membaharui/merombak hidup kita yaitu Kabar Mempelai.
Di dalam ktb perj.baru juga dituliskan dengan apa kita ini disucikan dan dirombak
>>> 2 Timotius 3 : 16, Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jadi Firman pengajaran/Kabar Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua mengandung ketajaman di dalam hal pengajaran dan juga ketajaman di dalam
hal pendidikan. Kesalahan kita hanya pada pengajaran tetapi tidak sampai pada
pendidikan dan ini dulu juga merupakan kesalahan saya tetapi saya baru mengerti
dari alm.bpk.pdt Pong. Sebab waktu yang lalu saya mengajar di Lempin-El, asal/pokoknya
saya mengajar >>> datang untuk mengajar, kemudian pulang. Tetapi bpk.pdt
Pong menumpangkan tangan ke atas saya dan beliau berkata >>> kalau
masih ada Lempin-El/kemurahan TUHAN, maka kamu harus bersungguh-sungguh mendidik/mengerami.
Inilah yang dimaksud dengan mendidik. Seringkali kita hanya menjadi guru dan
merasa hebat, tetapi kita belum mendidik/mengerami, sebab Firman Mempelai/Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua itu tajam dalam mengajar dan juga tajam
dalam mendidik dan ini adalah Firman yang diilhamkan oleh TUHAN.
Tajam dalam mengajar = menyucikan.
Tajam dalam mendidik = membentuk karakter/ sifat/tabiat/membaharui hidup kita.
Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua >>> tajam pertama
untuk mengajar dan menyucikan/memotong dosa-dosa sedangkan tajam yang kedua
untuk mendidik >>> mengubahkan dan membentuk karakter/sifat dan untuk
mengerami. Semoga kita dapat mengerti.
Tadi, kalau kita membaca di dalam injil Yohanes 2 dan juga di dalam injil Markus
>>> YESUS mengusir >>> Yohanes 2 : 14, 15,
14. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba
dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
15. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan
semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Mengusir >>> ini yang tidak disukai oleh orang. Jadi penyucian oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Kabar Mempelai ini bagaikan mengusir. Kita dapat membayangkan, ada orang di dalam bait ALLAH tetapi diusir. Jadi kita jangan heran, dengan pengajaran ini banyak jemaat yang keluar, tetapi kejadian ini jangan sampai disebabkan oleh karena kita ini emosi. Kalau banyak sidang jemaat yang keluar, asal kita sudah bersungguh-sungguh menggumuli Firman dari TUHAN, maka itu adalah hal yang sudah benar. Kita jangan berpikir bahwa YESUS marah dengan emosi >>> tidak! Sebab emosi itu mengakibatkan hal yang tidak baik. TUHAN YESUS mengusir saja, sudah banyak yang lari, apalagi kita. Kita jangan berkata untuk beralih kepada pengajaran yang lain supaya banyak yang datang >>> kita jangan lakukan hal itu karena itu adalah tindakan yang salah.
Mengusir ini adalah suatu penyucian yang tegas/kasar tetapi untuk mengembalikan kehidupan kita ke firdaus/menjadi Mempelai Wanita TUHAN, sebab Firdaus ini adalah tempat bagi Mempelai dan di firdaus ini manusia sudah pernah diusir oleh TUHAN. Sekarang di dalam bait ALLAH, harus ada Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang tajam untuk menyucikan dan juga yang tajam untuk mengubahkan dan ini bagaikan mengusir yang menjurus pada kekasaran. Sidang jemaat harus memperhatikan! Kalau Firman TUHAN itu tajam dan keras bagaikan mengusir, itu sebenarnya kita sedang diusir dari yang jahat/yang jelek untuk dikembalikan ke firdaus.
Juga di dalam fellow-ship/persekutuan semacam ini, mungkin Firman TUHAN juga bekerja ditengah-tengah para hamba-hamba TUHAN bagaikan mengusir dengan tegas, keras, kasar, dan yang sakit bagi daging >>> ini semua untuk mengembalikan kita ke firdaus/pembangunan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian di dalam injil Yohanes 2 : 15, Ia membuat cambuk
dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba
dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja
mereka dibalikkan-Nya.
YESUS membuat cambuk dari tali, jadi ada tali terlebih dahulu, baru kemudian
ada cambuk >>> tidak akan pernah ada cambuk kalau tidak ada tali di
dalam bait ALLAH. Saya bertanya: apakah kira-kira YESUS membawa tali dari rumah,
mungkin tali sabuk/tali sepatu >>> tidak! Tali yang diambil oleh YESUS
adalah tali yang sudah tidak dipakai lagi karena domba-domba itu yang sudah
dijual.
Apa yang dimaksud dengan tali yang mengikat domba-domba itu? itu adalah Firman penggembalaan. YESUS menyucikan kehidupan kita dengan Firman penggembalaan/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman yang diilhamkan harus ada di dalam penggembalaan. Sebagai seorang hamba TUHAN, kita jangan takut kalau domba-domba akan lari sebab Firman penggembalaan itu harus ada di dalam penggembalaan apapun risikonya. Bagi domba-domba, saudara harus berdoa, supaya di dalam penggembalaan bukan hanya susu/penginjilan yang diberitakan tetapi sesudah kita masuk dalam keselamatan/bahtera Nuh >>> ini masih belum cukup. Kita harus masuk ke dalam kesempurnaan/menjadi Mempelai lewat tali cambuk/Firman penggembalaan yaitu Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau tali/Firman penggembalaan/Firman pengajaran adalah kasih TUHAN yang diulurkan kepada kita dan kalau itu ditolak, maka tali itu akan dipintal menjadi cambuk/hajaran. Kalau Firman ditolak, maka akan menjadi hajaran untuk membawa kita tetap di dalam kesucian. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah Firman yang menyucikan bagaikan mengusir >>> pedagang-pedagang itu benar-benar diusir/penyucian yang tegas/yang keras tetapi untuk mengembalikan kita ke firdaus/mengembalikan kita ke dalam pembangunan Tubuh Kristus/Mempelai Wanita TUHAN. Jangan sampai terjadi pengusiran yang kedua, sebab dulu sudah cukup tragis, Adam dan Hawa diusir dan untuk sekarang jangan sampai >>> ‘enyahlah engkau’ >>> hamba-hamba TUHAN berkata: kami sudah bernubuat, kami sudah mengadakan mujizat, tetapi TUHAN berkata ‘enyahlah engkau’ inilah pengusiran yang kedua. Tragis >>> karena merasa dipakai oleh TUHAN tetapi diusir karena tidak sesuai dengan Firman TUHAN. Itu sebabnya mulai sekarang ini kita menerima penyucian yang tegas dan keras tetapi untuk mengembalikan kita ke firdaus.
Kemudian tajam dalam mendidik >>> inilah yang dulu saya belum mengerti
artinya. Mendidik ini berarti membentuk karakter/mengubahkan/membaharui kehidupan
kita dari manusia daging dengan karakter daging menjadi manusia yang rohani
dengan karakter rohani seperti YESUS.
Jadi tajam yang pertama, kita disucikan >>> dosa-dosa dipotong dan
tajam kedua, membaharui/mendidik/membentuk karakter menjadi karakter yang rohani.
Di sini saya melihat hikmat dari alm.bpk.pdt In Juwono yang luar biasa dalam menerapkan didikan di Lempin-El. Mengapa pengajar-pengajar alkitab semuanya adalah para gembala-gembala/orang yang menggembalakan/orang yang tergembala. Inilah Firman penggembalaan yang dapat menyucikan/mengajar tetapi juga dapat mendidik/memberi teladan. Selain diubahkan lewat Firman yang diajarkan, maka didikan itu juga lewat teladan dari guru-guru. Sebab guru = pelita emas/terang/teladan.
Waktu yang lalu saya agak dimarahi oleh guru saya yang meminta saya untuk mengajar, sebab waktu itu saya agak tidak dapat meninggalkan sidang jemaat sehingga saya hanya datang untuk mengajar, kemudian saya pulang kembali ke Malang sekalipun saya melakukannya dengan setia. Tetapi alm.bpk.pdt Pong merasa tidak puas, sebab sesungguhnya saya harus mengerami/mendidik dengan salah satunya adalah saya harus menjadi teladan. Sebab pembentukan karakter itu bukan hanya dari Firman TUHAN, tetapi juga dari teladan. Kalau kita sebagai gembala, kemudian mau membentuk karakter dari sidang jemaat agar memiliki keubahan hidup, maka gembala terlebih dahulu yang harus berubah. Guru terlebih dahulu yang menjadi teladan/ia berubah, barulah murid-murid akan mengalami didikan/dapat berubah.
Maafkan bagi sidang jemaat G.P.T Kristus Kasih Malang dan Surabaya, sebab sesungguhnya saya ini masih banyak memiliki kekurangan dalam hal menjadi teladan, tetapi saya juga berusaha dengan angka ‘40’ ini pada hari pertama sudah terlewati, kemudian pada hari kedua dan selanjutnya, semoga menjadi lebih baik lagi dan daging ini semakin hari semakin ditamatkan agar dapat menjadi teladan. Sebagai contoh:
Demikianlah seharusnya gembala dan guru itu menjadi teladan. Itu sebabnya menjadi seorang gembala dan guru itu dapat dijabat oleh satu orang dan benar-benar harus waspada, sebab kita ini sangat menjadi teladan di dalam sidang jemaat dan juga oleh murid-murid.
Termasuk juga guru-guru di Lempin-El ini yang mengajar bahasa Indonesia dlsbnya, harus menjadi teladan. Saya meneladani alm.bpk.pdt Pong, tetapi sekarang ini saya tidak mampu yaitu >>> saya melihat pdt Pong, pakaian dari beliau ini tidak pernah dicuci oleh pengerja sekalipun memiliki banyak pengerja. Ternyata pdt Pong bersama isteri, berdua mereka menyuci. Kalau saya tidak melakukan demikian, isteri saya yang menyuci sebab saya sudah tidak kuat dikarenakan saya membuka sidang jemaat di Surabaya dan juga setiap hari saya mengajar di Lempin-El.
Inilah teladan dan saya merekam semuanya gaya dari bpk.pdt In Juwono alm dan juga dari bpk.pdt Pong alm >>> cara kedua beliau ini berfellow-ship dan saya tinggal mengikuti/meneladai saja. Jangan karena beliau ini sudah meninggal dunia, maka kita sudah menjadi lain/sudah menjadi berubah >>> jangan! Sebab dari pengajaran, maka kita harus mengingat orang yang mengajar. Kalau saudara melihat ada potret dari bpk.pdt In Juwono di depan sana, ini bukan untuk hal yang lain tetapi kita mengingat bahwa ada bpk.pdt. In Juwono alm, sebab jika bpk.pdt In Juwono tidak ada, maka saya juga tidak akan ada. Itu sebabnya alm.bpk.pdt In Juwono harus dikenang. Demikian juga dengan alm.bpk.pdt van Gessel, juga harus dikenang. Saya salut kepada bpk.pdt In Juwono alm, yang mengajar tabernakel, tetapi beliau selalu mengatakan pengajaran tabernakel ini oleh bpk.pdt van Gessel alm dan sekarang saya baru mengerti bahwa bpk.pdt In Juwono alm hanyalah melanjutkan seperti yang selalu beliau katakan >>> ‘saya hanya melanjutkan’.
Juga di Malang ini, saya hanya melanjutkan, sebab saya tidak merintis di Malang.
Kita harus selalu mengingat, jangan mencela tetapi harus selalu mengingat. Semoga
kita dapat mengerti.
Juga di dalam rumah tangga, mari para orang tua! Sebab terlalu banyak mengajar
sehingga lupa mendidik/menjadi teladan; padahal yang banyak terekam oleh anak
adalah teladan sebab ini langsung dipraktekkan/terekam di dalam akal budi dan
di dalam hati dari anak-anak.
Tadi diterangkan dengan apa kita disucikan/dirombak? Yaitu dengan Firman yang diilhamkan/Firman yang dibukakan rahasianya/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua >>> tajam dalam mengajar/menyucikan dan juga tajam dalam mendidik/diubahkan dan juga lewat teladan.
Sekarang apa yang harus disucikan? Yohanes 2 : 14,
Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan
merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Bait ALLAH harus disucikan dari roh jual beli dan apa yang menjadi praktek rohani
dari roh jual beli ini? sebab roh jual beli ini adalah roh dari antikrist, bukan
Roh Kudus. Dan apa yang menjadi praktek adanya roh jual beli di dalam gereja/di
dalam ibadah?
Prakteknya:
Mari! ini adalah penyegaran kembali bagi Lempin-El yang menurut saya tentunya pengajarannya itu sama mulai dari angkatan pertama. Kalau istilah dari bpk.pdt Pong alm yang saya setir adalah ‘haram bagi Lempin-El untuk meminta’ baik untuk pembangunan gereja atau untuk apa saja. Memberi atau meminta itu bukan tergantung dari kaya/miskin tetapi tergantung pada hati itu terikat atau tidak. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan roh jual beli, sebab kalau seorang hamba TUHAN memiliki hati roh jual beli, bagaimana dengan keadaan dari sidang jemaat, sebab jemaat sungguh-sungguh merupakan tanggung jawab kita sebagai gembala. Inilah yang namanya mengusir. TUHAN tidak mengusir secara perlahan-lahan >>> supaya sidang jemaat tidak lari dan juga bagi hamba-hamba TUHAN tidak mau datang lagi untuk berfellow-ship sebab Firman TUHAN sangat keras. TUHAN mengusir, sebab di taman Eden, manusia sudah pernah diusir dan sekarang kita perlu diusir dalam arti penyucian dengan tegas, keras, kasar dan yang sakit bagi daging/percikan darah (Markus 11)/sengsara bagi daging/penamatan daging, untuk ini, terserah apakah kita mau/tidak.
Kemudian, kalau sudah kikir pasti serakah dan ini berurutan >>> tidak dapat memberi, pasti mengambil/merampas. Jadi serakah itu berarti merampas hak dari orang lain terutama hak dari TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Sebagai contoh adalah Yudas. Dulu Yudas merampas uang persepuluhan/uang milik TUHAN >>> dalam bentuk uang, sehingga Yudas binasa seorang diri. Tetapi sekarang ini lebih kejam lagi sebab kikir, meminta-minta dan serakah ini berkembang dimana-mana dan ini sangatlah berbahaya, sebab yang diambil adalah kepercayaan TUHAN kepada seorang gembala untuk menerima persepuluhan. Itu sebabnya para gembala-gembala harus berhati-hati.
Saya seringkali berkata berulang-ulang >>> yang kita pertahankan bukan uangnya tetapi yang kita pertahankan adalah kepercayaan TUHAN sebab ini menyangkut makanan rohani. Ini adalah hal yang sangat serius, sebab jika seorang gembala sudah tidak dipercaya untuk menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN, maka gembala tidak akan dipercaya makanan rohani yang adalah pembukaan Firman.
Mari! ini adalah cakar dari antikrist dalam bentuk roh jual beli yang sekarang ini sudah merajalela. Gereja dijadikan pasar >>> mau memakai baju apa saja, boleh melayani. Jika laki-laki dengan memakai rambut yang gondrong/panjang, juga boleh melayani/diijinkan melayani TUHAN. Saya ingat waktu bpk.pdt.In Juwono alm bercerita >>> ada seorang laki-laki yang datang kepada beliau dan ia ingin bermain musik tetapi dengan memakai rambut gondrong/panjang, katanya seperti TUHAN YESUS, tetapi beliau hanya menjawab dan ini adalah hikmat dari beliau >>> jangan meniru rambutNYA, tetapi tiru terlebih dahulu puasaNYA selama empatpuluh hari. Itu sebabnya saya katakan, sampai hari ini tidak ada seorang hamba TUHAN yang sekaliber/setara dengan beliau yang benar-benar luar biasa. Sebab kalau saya, tentunya saya sudah mengamuk.
Jika gereja sudah menjadi seperti pasar, maka terjadilah anjing dan babi dan juga terjadinya Yudas-Yudas >>> dari luar terlihat baik, tetapi yang ada hanyalah keserakahan dan kekikiran >>> tidak ada makanan Firman sehingga benar-benar tidak menuju kepada pembangunan Tubuh melainkan menuju kepada kebinasaan.
Ini yang menjadi koreksi bagi kita, apa yang harus disucikan yaitu roh jual beli yang harus disucikan.
Dan sekarang apa yang harus dirombak? Yohanes 2 : 19, 20,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan
Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
Yang harus dirombak adalah bait ALLAH yang sudah dibangun selama empatpuluh
enam tahun/angka 46.
Jadi bait ALLAH ini dibangun selama empatpuluh enam tahun >>> tidak
ditambah dan juga tidak dikurang, sebab ini memiliki arti yang rohani yaitu:
4 = empat hukum di dalam loh batu yang pertama. Kita jangan salah, sebab tadi
saya istilahkan dua loh batu yang mula-mula dan juga dua loh batu yang baru.
Sekarang, empat hukum pada loh batu yang pertama ini yang mengatur hubungan
manusia dengan TUHAN dan saudara dapat membacanya di dalam ktb Keluaran 20.
6 = enam hukum di dalam loh batu yang kedua ini yang mengatur hubungan kita
dengan sesama. Empat hukum dan enam hukum dan ini yang benar.
46 = hukum taurat. Jadi yang harus dibongkar adalah *ibadah sistim taurat.
Ibadah sistim taurat itu adalah:
Suam-suam secara rohani ini berarti:
Sekarang ini ada banyak yang memakai istilah sebagai Kristen tamu. Dulu saya masih melayani di Bondowoso, ada salah satu menantu dari alm. bpk gembala saya di Bondowoso itu berkata Kristen tamu. Dan saya tidak mengerti dengan istilah Kristen tamu, ternyata itu berarti kalau tamu yang berkhotbah, maka banyak yang datang, tetapi kalau gembala yang berkhotbah maka sedikit yang datang >>> muak terhadap Firman penggembalaan. Sebagai anggauta sidang jemaat kita harus berhati-hati, tetapi juga sebagai gembala kita harus mengoreksi dan berusaha untuk memberikan Firman penggembalaan. Sidang jemaat yang datang sekarang ini >>> mari! mendukung dan mendoakan gembala saudara supaya kita benar-benar dapat menikmati Firman penggembalaan dihari-hari ini. Jadi yang harus dirombak adalah ibadah sistim taurat. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian angka 46 itu juga berarti **pada kebanggaan. Waktu YESUS mengatakan
untuk merombak dan akan IA bangun kembali dalam tiga hari, maka orang-orang
Yahudi itu berkata >>> dibangun selama empatpuluh enam tahun dan Engkau
akan membangunnya dalam tiga hari >>> kebanggaan secara jasmani yang
juga harus dirombak. Sekarang ini banyak sekali yang menjadi bangga dengan hal
yang jasmani, itu sebabnya fellow-ship ini jangan sampai menampilkan hal yang
jasmani sebab tidak ada gunanya sebab akan dirombak oleh TUHAN.
Kebanggaan secara jasmani:
Satu lagi, angka 46 ini juga berbicara tentang ***sepuluh pengintai
>>> ada duabelas orang pengintai, tetapi hanya dua pengintai yang membawa
berita baik, sedangkan yang sepuluh lainnya membawa berita yang buruk >>>
Bilangan 13 : 27, 28, 31, 32,
27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke
mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya,
dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu
dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
31. Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita
tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
32. Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri
yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk
diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami
lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Berita busuk ini membuat bangsa Israel menjadi tawar hati. Jadi angka 46/10
yang harus dirombak adalah membesar-besarkan pencobaan lebih daripada Firman.
Banyak anak-anak TUHAN yang membesar-besarkan pencobaan sampai tidak mau ke
gereja lagi; mungkin tidak secara terang-terangan seperti bangsa Israel, tetapi
dalam praktek sehari-hari, seperti kesepuluh pengintai. Menghadapi pencobaan
sudah lupa kepada Firman sehingga meminta bantuan dari orang lain dlsbnya. membesarkan
pencobaan daripada Firman sehingga mengakibatkan tawar hati, kecewa, putus asa
>>> tanpa iman, tanpa pengharapan dan tanpa kasih.
Mari sekarang ini yang harus disucikan dengan tajam pertama dan tajam yang kedua yaitu mendidik/mengubahkan yang akan memberikan karakter yang rohani. Lepaskan semuanya yang mengakibatkan kita menjadi suam-suam sehingga kita dapat tetap setia dan berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan dan di dalam Firman penggembalaan.
Kemudian sistim taurat yang harus dibongkar yaitu:
Kita jangan melepaskan dengan keluar dari pengajaran ini dan itu berarti seperti
keluar dari bahtera Nuh. Dan jika hal ini yang terjadi, jangankan kesempurnaan,
keselamatanpun belum tentu terjamin dan tidak terjamin. Itu sebabnya kita harus
sungguh-sungguh merombak dengan disucikan yang adalah pekerjaan dari pedang
bermata dua dan berpegang pada Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.
2 Korintus 5 >>> ini adalah buli-buli emas yaitu perombakan dari manusia
daging menjadi manusia yang rohani.
2 Korintus 5 : 1, 2, 6 – 8,
1. Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
2. Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
6. Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
7. --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat—
8. tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Kemah tanah liat/manusia daging harus dirombak menjadi manusia rohani seperti TUHAN YESUS dan awal dari keubahan/awal dari perombakan akan menghasilkan seorang hamba TUHAN/anak TUHAN yang tabah/tahan banting menghadapi apa saja. Bukan berarti saya ini tabah, sebab dulu saya juga hampir gagal yaitu waktu saya masih mengikuti pendidikan di Lempin-El dan TUHAN ijinkan saya tidak dapat makan dan juga tidak dapat minum. Sekarang ini mungkin banyak lulusan Lempin-El yang sudah tidak melayani TUHAN lagi, tetapi yang paling gagal adalah saya sebab mereka sudah tamat dari Lempin-El, sedangkan saya belum lulus tetapi sudah mau meninggalkan TUHAN karena saya marah kepada TUHAN. Tetapi saya masih beruntung, sebab TUHAN menolong saya dengan membawa saya ke kamar untuk berdoa sampai saya menjadi tabah dan berteriak seperti orang gila >>> ‘kalau besok, ada yang mau membayar seratus kali lipat dari gaji yang pernah saya terima, saya tetap memilih TUHAN sekalipun TUHAN tidak memberikan saya air minum dan juga tidak memberikan saya beras’. Dan pernyataan itu tetap saya pegang sampai hari ini.
Mari saudaraku! kita tabah/kuat hati, jangan menjadi rapuh di saat menghadapi pencobaan, tetapi hanya tetap berharap kepada kemurahan TUHAN dan jangan berharap kepada yang lain. Sekalipun mata kita ini melihat bahwa pencobaan itu semakin hebat, tetapi kita terus tabah/kuat hati. Dan juga di dalam membangun gereja dlsbnya, mari! tetap berharap kepada kemurahan TUHAN. Dan juga di dalam menghadapi pengajaran-pengajaran yang lain, tetap berpegang pada pengajaran yang benar yang sudah kita terima di Lempin-El.
Doa saya bersama sidang jemaat, angka ‘40’/penamatan daging, terutama untuk lulusan Lempin-El, setiap pagi kami berdoa untuk semua lulusan Lempin-El supaya angka ‘40’ >>> semuanya mengalami penamatan daging yang merupakan kerinduan saya di hadapan TUHAN dan juga kerinduan dari alm.bpk.pdt In Juwono dan juga alm.bpk.pdt Pong agar lulusan Lempin-El kembali kepada pengajaran yang sudah kita terima di bangku Lempin-El. Ini yang kami doakan sampai terselenggaranya ibadah persekutuan ini dengan tidak dibelokkan, tetapi kembali kepada apa yang sudah diilhamkan TUHAN kepada alm.bpk.pdt van Gessel. Jika ini benar-benar terjadi yaitu semua lulusan Lempin-El yang berada di mana saja, kembali kepada pengajaran yang benar yang sudah kita terima, maka akan terjadi ledakkan yang luar biasa di akhir jaman/akan mendekati kegerakkan hujan akhir. Semoga kita dapat mengerti.
Kita tetap tabah apapun risikonya, apapun yang dikatakan oleh orang, kita tetap berpegang pada pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup kita. Ada yang merasa rugi karena menjadi lulusan Lempin-El? Tentu banyak yang berterima kasih kepada TUHAN untuk pengajaran ini dan semoga sampai hari ini, tetap berterima kasih kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Menghadapi dosa-dosa, kita tetap tabah hati sehingga kita tidak mudah tercemar
dan ini adalah awal dari manusia rohani yang sudah mengalami tajamnya pedang
penyucian, tajamnya keubahan hidup dan juga tabah dalam menghadapi pencobaan.
Tetapi sesungguhnya di dalam menghadapi pencobaan, sayalah orang yang paling
rapuh; tadi malam saya berkhotbah tentang nabi Nuh, dan juga tentang anak. Pulang
dari kebaktian, saya berkata sesuatu kepada anak saya dan ia menangis, sehingga
membuat saya tidak tahan. Saya berkhotbah tentang ketabahan tetapi sesungguhnya
saya ini rapuh, sehingga saya berteriak kepada TUHAN >>> ‘tadi
aku sudah menipu berapa ribu orang, aku menipu mereka’. Itu sebabnya sekarang
ini saya meminta ampun kepada saudara sekalian. Sayalah orang yang rapuh, tetapi
mari! dengan sabda ini kita semua jangan berputus asa, jangan tawar hati tetapi
kita kembali menjadi orang yang tabah dan kuat hati.
Tabah hati, kalau disimpulkan >>> menghadapi apa saja, kita tetap mengandalkan
kemurahan Hati TUHAN, kasih karunia TUHAN dan juga anugerah TUHAN. Kita tidak
berharap kepada yang lain.
Jika kita tabah hati dan tetap berharap hanya kepada TUHAN saja, maka hasilnya:
Kuat dan teguh hati ini, bukan hanya sampai dilindungi oleh TUHAN. Memang keadaan kita sekarang ini, siapa yang merasa kuat di dunia ini? Pedagang? Merasa kuat? Semuanya hanyalah seperti sehelai rambut di tengah lautan dan ini berarti semuanya sulit. Tetapi yang satu-satunya menjadi harapan kita adalah kuat dan teguh hati dan hanya berharap kepada kemurahan dan belas kasihan TUHAN/tetesan Darah YESUS. Ini adalah hasil yang pertama.
Dan hasil yang kedua adalah sampai pembangunan Bait ALLAH selesai dibangun oleh Salomo yaitu pembangunan Tubuh Kristus selesai/Mempelai Wanita terbentuk dan TUHAN tetap menyertai kita dengan kasih karunia dan anugerahNYA, IA tidak akan membiarkan kita sampai kita dapat menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, kita akan bersama-sama dengan Dia.
Saya ulangi:
Sekarang penetrapannya bukan pada otak >>> kesalahan kita adalah >>> lulusan Lempin-El ini hanya dalam mendapatkan sertifikat sehingga otak ini juga perlu diisi >>> tidak! Sesudah ilham (ay 20), bukan otak, tetapi ‘hati’ yang kuat dan teguh. Bagi yang sudah ragu dengan ilham >>> sudah ’40 thn’ >>> kembali! TUHAN tidak melihat otak, sebab kalau TUHAN memperhatikan otak, maka itu berarti TUHAN tidaklah adil sebab ada juga hamba TUHAN yang bukan seorang yang pandai, ada yang pandai. TUHAN tidak memandang pada kepandaian, tetapi TUHAN melihat hati.
Bagi kaum muda! Jika menginginkan masa depan selesai/berhasil, TUHAN hanya melihat kepada hati yang kuat dan teguh sehingga TUHAN akan menyelesaikan semuanya sampai terbentuknya Mempelai dan kita akan bersama-sama dengan Dia. TUHAN memberkati.
1