Keluaran 32 : 1 – 35, secara keseluruhan dibagi dalam lima bagian yang
besar yaitu:
- ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
- ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
- ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan =
penebusan.
- ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan
bangsa Israel = penyucian.
- ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan
pendamaian.
Kita akan meneruskan pembahasan bagian yang kedua yaitu tentang murka
ALLAH dengan membaca di dalam ktb Keluaran 32 : 7 – 10,
7. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu
yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
8. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan
Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar."
Jadi penyebab murka ALLAH turun karena:
- bangsa Israel telah rusak laku.
- bangsa Israel telah menyimpang/sesat dari ajaran TUHAN.
- bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk/keras hati.
Kita sudah mempelajari penyebab dari murka ALLAH itu turun, tetapi kita masih
akan mengulangi lagi tentang bangsa Israel yang keras hati/tegar tengkuk >>>
Keluaran 32 : 9, Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah
Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Telah Kulihat >>> jadi TUHAN telah:
- melihat anak lembu emas.
- melihat bangsa Israel ini adalah bangsa yang tegar tengkuk/keras hati.
Jadi keras hati/tegar tengkuk = anak lembu emas = berhala/ilah yang bertahan
dan berkembang sampai dengan akhir jaman.
Kita melihat perkembangan dari anak lembu emas/berhala ini, Keluaran
32 : 4 >>> bangsa Israel membuat anak lembu emas. Kemudian
berkembang di jaman Raja-raja >>> 1 Raja-raja 12 : 28, 29,
28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari
emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem.
Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar
dari tanah Mesir."
29. Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di
Dan.
Dulu waktu bangsa Israel di bawah kaki gunung Sinai di padang gurun, mereka
membuat hanya satu anak lembu emas, tetapi di jaman raja Yerobeam, sudah berkembang
menjadi dua anak lembu emas.
Jadi anak lembu emas/ilah/keras hati tetap berkembang dan bertahan sehingga
ada perkembangan selanjutnya yaitu di dalam 2 Raja-raja 10 : 28, 29,
28. Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel.
29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan
orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang
di Betel dan yang di Dan.
Yehu memusnahkan Baal dari Israel, tetapi sayang, ia tetap mempertahankan anak-anak
lembu emas. Jadi kekerasan hati ini tetap bertahan dimulai dari jaman Israel
di padang gurun, kemudian jaman raja Yerobeam dan jaman raja Yehu sampai akhir
jaman.
Perkembangan dari anak lembu emas/kekerasan hati di akhir jaman, kita akan
membaca di dalam 2 Korintus 4 : 3, 4,
3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ilah jaman ini = kekerasan hati/tegar tengkuk = anak lembu emas sehingga mereka
tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah Gambaran
ALLAH yaitu YESUS sebagai Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Surga/Firman
Mempelai = Pembukaan Firman pengajaran Mempelai yang benar.
Bagaimana praktek dari tidak dapat melihat pembukaan Firman yang benar itu?
- mulai menganggap semua pengajaran itu sama.
- bimbang terhadap pengajaran yang benar karena mempertahankan perkara-perkara
dunia. Kalau saudara membaca di dalam ktb 1Raja-raja 12, mengapa raja Yerobeam
ini membuat dua buah lembu emas, yang satu ada di Betel dan yang satu lagi
ada di Dan? Waktu itu kerajaan terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Israel/Yerobeam
dan kerajaan Yehuda yang berpusat di Yerusalem dengan raja lain. Kemudian
raja Yerobeam berpikir, kalau nanti bangsa Israel beribadah ke Yerusalem,
maka aku akan kehilangan kedudukan sebab semua pasti akan berpihak kepada
raja Yehuda. Maka raja Yerobeam menimbang-nimbang/bimbang sekalipun ia tahu
bahwa yang benar itu adalah beribadah/ALLAH Yang Benar ada di Yerusalem. Tetapi
karena kedudukan, ia membuat lembu emas supaya bangsa Israel tidak perlu beribadah
ke Yerusalem sehingga kedudukkannya sebagai raja menjadi aman. Seringkali
kita seperti itu, yaitu karena kedudukkan, karena sungkan sehingga menganggap
semua pengajaran itu sama sehingga kita melakukan apa yang salah >>>
ini merupakan kesalahan yang besar dan sangat berbahaya sebab itu berarti
keras hati/tegar tengkuk dan ini yang dilihat oleh TUHAN. Kita mengira bahwa
kita tidak memiliki berhala, tetapi kalau kita bimbang terhadap pengajaran
yang benar karena sesuatu yang ada di dunia/ kita tidak tegas dalam berpegang
pada satu pengajaran yang benar karena sesuatu di dunia = menyembah dua lembu
emas. Dan ini berarti sudah berkembang melebihi bangsa Israel dulu di bawah
gunung Sinai, mungkin sekarang sudah berkembang menjadi dua atau tiga lembu
emas sebab hati ini sudah bertambah keras. Itu sebabnya bagi pengajaran tidak
ada kompromi, kita harus tegas supaya pikiran kita jangan dibutakan dengan
menganggap semua pengajaran itu sama.
- seperti Hawa yang sabar saja karena tidak memiliki kemampuan untuk menolak
>>> 2 Korintus 11 : 3, 4,
3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan
kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular
itu dengan kelicikannya.
4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang
lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh
yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada
yang telah kamu terima.
Sabar saja >>> bukan kesabaran yang baik tetapi yang dimaksud adalah
sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menolak pengajaran yang lain/pengajaran
yang palsu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab ini adalah anak lembu
emas/kekerasan hati yang membutakan pikiran, sehingga tidak dapat melihat
cahaya injil kemuliaan tentang Kristus/Firman pengajaran Mempelai yang benar/pembukaan
rahasia Firman yang benar, artinya:
- menganggap semua pengajaran itu sama.
- menjadi bimbang sehingga tidak tegas.
- tidak ada kemampuan untuk menolak pengajaran yang lain/yang palsu sampai
pada akhirnya tidak dengar-dengaran bahkan menolak Firman pengajaran yang
benar sehingga binasa.
Amsal 7 : 2,
Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku
seperti biji matamu.
Selain membutakan pikiran, maka kekerasan hati itu juga membuat mata hati menjadi
buta. Itu sebabnya kita jangan bertahan pada kekerasan hati sebab tidak ada
gunanya.
Simpanlah ajaranku seperti biji matamu >>> Firman pengajaran yang benar
= biji mata. Kalau kita tidak dengar-dengaran/keras hati bahkan menolak Firman
pengajaran yang benar = mata hatinya menjadi buta.
Jadi kesimpulannya, keras hati itu mengakibatkan:
- pikiran menjadi buta,
- mata hati buta. Kalau digabung, menjadi kebutaan rohani dan ini adalah
anak lembu emas/keras hati/tegar tengkuk.
Pengertian/praktek dari kebutaan rohani:
- 2 Petrus 1 : 9, Tetapi barangsiapa tidak memiliki
semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya
yang dahulu telah dihapuskan.
Jadi pengertian/praktek pertama dari kebutaan rohani adalah lupa pada
pengampunan/penebusan dosa. Akibat kalau lupa pada pengampunan dosa
maka akan jatuh bangun di dalam dosa/mengulang-ulangi dosa. Inilah orang yang
buta rohani sehingga tidak dapat melihat cahaya injil tentang kemuliaan TUHAN
dan tidak dengar-dengaran pada Firman dan juga menolak Firman pengajaran yang
benar, pasti tidak ada rem sehingga dosa yang diulang-ulang itu akan semakin
hari semakin meningkat dan menjadi:
- dosa kebiasaan = sudah tidak ada rasa penyesalan lagi kalau berbuat
dosa sehingga tidak pernah meminta ampun karena menganggap biasa. Sebagai
contoh: kalau di kantor, berdusta itu hal yang biasa, sebab kalau tidak
berdusta, tidak dapat maju. Kita harus berhati-hati sebab kalau berdusta,
mencuri >>> kita tahu bahwa itu adalah dusta tetapi tidak tahu
kalau tidak beribadah merupakan dosa, justru dosa ini yang sering diulang-ulang
dan meningkat menjadi
- dosa sengaja >>> Ibrani 10 : 25 – 26,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Dibiasakan dan sengaja terutama dosa tidak beribadah. Itu sebabnya kita
harus memohon kepada TUHAN supaya kita jangan sampai terhalang untuk beribadah.
Dosa sengaja = sengaja hidup di dalam dosa sehingga tidak ada pengampunan
lagi dan murka ALLAH turun = kebinasaan.
Sekali lagi, kalau kita keras hati/buta/tidak dengar-dengaran/bosan sehingga
menolak Firman pengajaran yang benar, maka hidup ini tidak ada rem/penahan
dan akan terus berbuat dosa/jatuh bangun dalam dosa sekalipun ia adalah seorang
hamba TUHAN. Untuk hal ini bukannya kita ini fanatik dengan Firman pengajaran
>>> tidak! Tetapi memang tidak semua pengajaran itu sama, tetapi
Firman pengajaran ini sudah menjadi pengalaman hidup kita. Kita harus tegas
dan jangan menjadi bimbang pada apa yang benar sebab hanya karena uang, kedudukkan
kita menjadi tidak tegas dan bimbang seperti raja Yerobiam yang menimbang-nimbang
untung ruginya. Orang semacam ini sangatlah berbahaya sebab dapat menolak
apa yang benar/menolak Firman pengajaran yang benar sehingga ia benar-benar
meningkat di dalam dosa dan menjadi buta.
Mari!sekarang ini hati kita melembut >>> mendengar dan dengar-dengaran
pada Firman pengajaran Mempelai yang benar.
Firman pengajaran yang benar itu adalah:
- Firman yang tertulis di dalam alkitab.
- Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
Semoga kita dapat mengerti.
Saya bersaksi di Malang, bahwa ayat yang satu menerangkan ayat yang lain ini
banyak dihina oleh orang. Saya mengatakan ini karena saya teringat >>>
ada seorang yang pandai/dokter spesialis di luar pulau mengatakan: ‘kalau
hanya sambung menyambung ayat itu merupakan hal yang mudah’ dan juga
saya teringat pada seorang pendeta yang masih muda tetapi sudah menjadi seorang
yang besar karena memiliki sidang jemaat yang banyak dan juga dipakai keliling
Indonesia bahkan mungkin sudah keliling dunia juga menghina bpk.pdt.In Juwono
dan mengatakan: ‘kalau Gereja Pentakosta Tabernakel/G.P.T dengan pengajarannya
juga dapat dengan memakai buku konkordans’. Misalnya kita ingin menerangkan
tentang buah, maka kita cari saja kata buah, maka pasti ditemukan. Saya katakan
kalau seribu buah >>> ayo! Temukan buah itu. Pada akhirnya ia sempat
meminta maaf. Mungkin pendeta ini ingin mencoba dengan menerangkan tentang
buah, tetapi yang di dapat adalah buah yang busuk. Sebab ayat menerangkan
ayat itu merupakan ilham dari TUHAN sehingga tidak dapat dicocok-cocokkan
dengan memakai buku konkordans. Sekarang saya yang dikatakan begitu, tetapi
orang itu juga sudah mengaku dan minta maaf kepada saya dan sudah selesai.
Kalau kita mendengar dan dengar-dengaran pada Satu Firman pengajaran yang
benar, maka kita akan mengalami penyucian. Sebab Firman pengajaran Mempelai
yang benar bagaikan pedang yang lebih tajam daripada pedang bermata dua yang
sanggup menghentikan dosa dan kita *mengalami penyucian dari perbuatan-perbuatan
dosa sehingga dosa tidak diulang-ulang lagi/tidak jatuh bangun di dalam dosa/tidak
hidup di dalam kegelapan tetapi kita hidup di dalam terang.
Efesus 5 : 8 - 10,
8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang
di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
10. dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
Ini adalah hasil penyucian dari Firman pengajaran mempelai yang benar/cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus yang menghasilkan:
- terang kebenaran, hidup di dalam terang sehingga tidak buta lagi.
- terang kebaikan.
- terang keadilan dan
- segala sesuatu yang berkenan kepada TUHAN sehingga kita tidak jatuh
bangun lagi di dalam dosa.
Itu sebabnya hati kita harus melembut, jangan lagi keras hati/tegar tengkuk
sehingga kita dapat menerima Firman pengajaran yang benar. Semoga kita
dapat mengerti. Inilah pengertian/praktek dari kebutaan rohani yang pertama.
- 1 Yohanes 2 : 11, Tetapi barangsiapa membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke
mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Jadi praktek kedua dari kebutaan rohani adalah membenci saudara/sesama.
Sesama yang paling dekat adalah di dalam rumah tangga >>> jika suami
membenci isteri/isteri membenci suami/anak membenci orang tua/orang tua membenci
anak = paling buta/paling gelap sebab ini adalah hubungannya yang paling dekat.
Kemudian sesama di dalam penggembalaan >>> gembala tidak boleh membenci
tua-tua/sidang jemaat, demikian juga sidang jemaat jangan membenci gembala.
Dan juga antar imam-imam jangan saling membenci.
Kemudian sesama di dalam antar penggembalaan >>> sesama hamba TUHAN
tidak boleh saling membenci. Sekalipun memiliki perbedaan >>> masing-masing
di pakai oleh TUHAN >>> silahkan! tetapi tidak boleh saling membenci.
Sebab membenci = buta. Kita belajar, sampai sesama anggauta tubuh Kristus/Israel
dan kafir tidak memiliki kebencian lagi tetapi menjadi satu.
Saya memberi istilah dari membenci itu = tidak mengasihi sesama, dan orang
yang tidak mengasihi sesama, ia juga tidak mengasihi TUHAN dan orang semacam
ini, benar-benar hidup di dalam kegelapan >>> 1 Yohanes 4
: 20, 21,
20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya
yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia
harus juga mengasihi saudaranya.
Tidak mengasihi saudara = tidak dapat melihat saudara = buta. Apalagi TUHAN
Yang tidak dilihatnya >>> bagaimana ia dapat saling mengasihi?
Kalau kita keras hati, mari! melembut, sebab kalau kita melembut = mendengar
dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran Mempelai yang benar, maka kita
akan *mengalami penyucian hati. Di bagian atas diterangkan tentang penyucian
dari perbuatan-perbuatan >>> kalau tanganmu bersalah, potong! Jadi
kita tidak jatuh bangun di dalam perbuatan-perbuatan dosa. Sekarang yang harus
disucikan adalah hati >>> Ibrani 4 : 12, 13,
12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.
Penyucian hati dan pikiran dari hal-hal yang tersembunyi, keinginan-keinginan
jahat dan najis >>> ini yang membuat keras hati. Mengapa hati menjadi
keras? Sebab ada yang disembunyikan; kalau kita menyembunyikan sesuatu di
dalam hati, pasti hati itu menjadi keras.
Apa yang ada di dalam hati dan yang sering disembunyikan sehingga membuat:
- keras hati.
- membenci saudara.
- tidak mengasihi saudara sehingga ia juga tidak dapat mengasihi TUHAN.
Markus 7 : 21 – 23,
21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan,
pencurian, pembunuhan,
22. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan.
23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Pikiran jahat = prasangka buruk.
Pembunuhan = kebencian.
Jika ada prasangka buruk, maka sudah dapat dipastikan ia tidak dapat mengasihi
sesama/membenci. Atau juga percabulan, maka ia juga tidak dapat mengasihi.
Inilah keinginan jahat dan najis yang tersembunyi di dalam hati dan yang harus
disucikan oleh Firman pengajaran yang benar.
Kalau hati sudah dibersihkan/disucikan, maka hasilnya ada kasih ALLAH Yang
masuk ke dalam hati/hati kita hanya dipenuhi dengan kasih ALLAH sehingga kita
dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri >>> ini seperti yang
diperintahkan oleh TUHAN.
Apa wujud/praktek dari mengasihi sesama seperti diri sendiri? Roma
13 : 8,
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah
kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah
memenuhi hukum Taurat.
Jangan berhutang apa-apa kepada siapapun juga = wujud/praktek dari mengasihi
sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Hutang kepada sesama ini dimulai dari:
- berhutang dosa dan juga
- hutang secara jasmani semisal berhutang uang >>> harus diselesaikan.
Kalau belum dapat diluanskan, kta harus berbicara dengan baik-baik, jangan
menjadi marah kalau diminta
- jangan merugikan orang lain dengan perbuatan maupun perkataan kita.
Kemudian di dalam injil Matius 7 : 12, "Segala sesuatu
yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Ini juga merupakan wujud dari mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri ini dimulai di dalam rumah
tangga >>> berbuat sesuatu kepada sesama seperti yang kita inginkan
sesama berbuat kepada kita. Suami jangan berhutang dosa kepada isteri >>>
harus diselesaikan, dosa itu jangan ditambah lagi. Jangan merugikan isteri/suami/anak/jangan
merugikan orang tua sebab hutang itu nilainya minus dan baru dapat menjadi
positif kalau kita melembut.
1 Yohanes 3 : 17, Barangsiapa mempunyai harta duniawi
dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Kalau kita melihat sesama kita dalam kekurangan, biarlah kita menolong dengan
memberi dan mengunjungi, maka itu berarti kita sudah memiliki nilai tambah.
Satu lagi yang tertinggi dan yang maksimal adalah sampai kita mengasihi musuh.
Dengan kekuatan Firman, dan bukan dengan kekuatan dan kepandaian dari manusia,
sekalipun kita memiliki kepandaian yang tinggi, tetapi kalau tanpa penyucian
oleh Firman, kita tidak dapat mengasihi sesama. Sekalipun kita bodoh, tetapi
kalau hati disucikan oleh Firman, maka kita dapat mengasihi sesama.
Matius 5 : 43, 44,
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
Kalau kita sudah dapat mengasihi musuh, maka itu berarti semuanya sudah menjadi
sama dengan diri sendiri. Contoh: tidak ada orang yang memusuhi jari tangannya
sendiri >>> kalau sudah dapat mengasihi musuh, berarti sudah menjadi
satu tubuh >>> mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mari kita belajar
hanya dengan kekuatan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sebab
kalau tidak, maka kita tidak akan mampu mengasihi musuh.
Mengasihi musuh itu adalah:
- mulai dengan mendoakan musuh itu, tentunya berdoa untuk hal yang baik
terhadap orang itu, kita jangan mendoakan supaya musuh kita itu ditabrak
oleh mobil.
- berdoa untuk pengampunan dosanya.
- berdoa agar ia mendapatkan kemurahan TUHAN.
- sampai dapat membalas kejahatan dengan kebaikan dan ini sudah seperti
TUHAN YESUS >>> ‘ya Bapa, ampunilah mereka’. Seperti
pada ayat selanjutnya >>> orang jahat juga menerima matahari.
Semoga kita dapat mengerti. Inilah arti dari buta rohani bagian yang kedua
yaitu membenci/tidak mengasihi sesama.
- Tidak dapat melihat TUHAN/tidak dapat menyembah TUHAN,
dan ini bagaikan orang buta sejak lahir. Kalau kehidupan itu keras hati seperti
orang yang buta sejak lahir sehingga tidak dapat melihat YESUS sehingga kerohanian
menjadi kering/mati rohani sampai binasa >>> Yohanes 9 :
37, 38,
37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi
Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Kalau hati keras dan penuh dengan keinginan jahat dan najis, akibatnya tidak
dapat melihat dan menyembah TUHAN. Tetapi kalau sekarang ini hati kita melembut,
dan kita mengalami penyucian/hati dibersihkan (Markus 7) oleh Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua maka kita dapat melihat dan berkata-kata
dengan TUHAN/menyembah TUHAN. Kuncinya itu ada pada hati.
Matius 5 : 8, Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah. Dan berkata-kata dengan TUHAN = menyembah
TUHAN.
Itu sebabnya, sekarang ini kita jangan mempertahankan lembu emas yang adalah
kekerasan hati tetapi hati kita melembut dengan mendengar Firman dan dengar-dengaran
pada Firman sehingga:
*perbuatan kita disucikan dan kita tidak menjadi buta lagi/tidak jatuh bangun
dalam perbuatan dosa karena ada terang kebenaran.
Kemudian * hati disucikan/dapat melembut :
- tidak lagi membenci sesama tetapi dapat mengasihi sesama seperti diri
sendiri.
- mata tidak buta tetapi dapat melihat dan berkata-kata dengan TUHAN
= menyembah TUHAN.
Seperti murid-murid ketika mereka diajak naik ke atas gunung oleh TUHAN,
dan dalam penyembahan, mereka melihat Wajah Kemuliaan YESUS/Wajah yang
bersinar. Di dalam penyembahan, kita akan mengalami kemuliaan TUHAN seperti
yang dialami oleh murid-murid di atas gunung.
Tadi di dalam cerita Yohanes 9, saat orang buta ini setelah matanya dicelikkan
oleh TUHAN, ia diusir keluar dari bait ALLAH, dan di luar bait ALLAH, ia sudah
ditunggu oleh YESUS dan ia sudah dapat melihat dan berkata-kata dengan YESUS.
Dalam situasi/kondisi percikkan darah/sengsara tanpa dosa, ia diusir keluar
>>> Yohanes 9 : 34, 35,
34. Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau
hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia
bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
Saya ulangi: justeru dalam kondisi dan situasi percikkan darah/sengsara tanpa
dosa, itu berarti kita sudah dekat dengan YESUS/YESUS sudah menunggu sehingga
kita dapat menyembah TUHAN. Itu sebabnya kita jangan berputus asa, kalau sekarang
ini kita datang dalam keadaan percikkan darah/sengsara tanpa dosa, maka itu
justru merupakan kesempatan terbesar sebab kita dekat dan kita dapat melihat
serta berkata-kata dengan Dia/menyembah Dia sehingga kita mengalami kemuliaan
dari TUHAN.
Seperti murid-murid yang tidak semuanya diajak naik ke atas gunung, hanya
Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ini berarti tidak semua mengalami percikkan
darah. Tetapi kita yang mengalami percikkan darah sekarang ini, itu berarti
kita berada paling dekat dengan TUHAN. Jangan putus asa! Sebab kita dapat
melihat dan berkata-kata dengan TUHAN serta mengalami kemuliaan dari TUHAN.
Juga seperti dulu Salomo, begitu pembangunan bait ALLAh selesai, maka ada
awan kemuliaan. Dulu di dalam bentuk awan kemuliaan, sekarang bagi kita dalam
doa penyembahan, kita dapat melihat awan kemuliaan/kita mengalami kemuliaan
dari TUHAN.
Kemuliaan itu berguna untuk:
- mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia yang mulia
seperti TUHAN YESUS >>> dari manusia daging menjadi manusia
yang rohani >>> Efesus 4 : 23 – 26,
23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
26. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.
Manusia yang menjadi mulia seperti YESUS adalah manusia yang sudah tidak
ada dusta. Kita jangan memberi kesempatan kepada iblis dengan marah dengan
emosi/marah tanpa kasih sampai membenci. Marah semacam ini tidak dapat
menolong orang lain. Waktu yang lalu di Malang saya menerangkan, bahwa
kita bukannya tidak boleh berbicara keras terhadap anak kita sebab kalau
tidak keras, maka anak itu akan menjadi jahat. Harus keras! Tetapi tidak
dengan emosi. Sekalipun kita berbicara dengan lembut >>> nak,
jangan seperti binatang yang berkaki empat >>> ini yang disebut
dengan emosi. Sekalipun bicara kita keras, tetapi itu merupakan perkataan
yang benar, maka itu bukanlah emosi tetapi untuk mengangkat, sebab kita
marah dengan kasih. Kita juga boleh memukul anak >>> harus dipukul,
seperti di dalam srt Amsal, kalau tidak di rotan, maka anak akan menjadi
rusak. Tetapi berlainan, kalau kita memukul dengan emosi dan tidak dengan
emosi. Memukul dengan emosi >>> kita memukul secara sembarangan
>>> memukul di kepala dan di tempat yang berbahaya dan ini merugikan
sebab si anak secara rohani menjadi dendam dan secara jasmani juga rugi
sebab siapa tahu telinga si anak sudah tidak dapat mendengar lagi secara
seratus persen. Memukul dengan keras, tetapi kalau di kaki, maka itu adalah
marah dengan kasih. Marah dengan kasih, bukan dengan emosi. Petrus mengalami
hal ini, saya selalu membandingkan terutama untuk diri saya terlebih dahulu,
sebab Petrus yang hebat saja bisa marah dengan emosi dan juga bisa menyangkal
YESUS sebanyak tiga kali. Itu sebabnya kita harus berhati-hati terutama
saya sebagai seorang hamba TUHAN dan juga bagi rekan-rekan sesama hamba
TUHAN. Petrus yang senior dan hebat, bisa berdusta, apalagi kita yang
masih harus belajar.
Petrus emosi, begitu ia berada di taman Getsemani >>> langsung
mencabut pedang dan memotong telinga Malkus dan ini sangat merugikan sebab
sudah tidak mau mendengarkan Firman TUHAN lagi.
Kemudian kita akan diubahkan dengan melihat kemuliaan TUHAN >>>
Efesus 4 : 28, Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri
lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik
dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang
yang berkekurangan.
Kita jangan mencuri, terutama mencuri milik TUHAN sebab tidak akan ada
kemuliaan. Saya sangat prihatin dengan khotbah dari alm.bpk.pdt Pong yang
diulang-ulang dalam kebaktian kebangunan rohani tentang organisasi kita,
beliau mengatakan: di dalam organanisasi dari Gereja Pentakosta Tabernakel,
dari seluruh hamba-hamba TUHAN, yang mengembalikan milik TUHAN hanya sebanyak
sepuluh persen saja >>> bagaimana ada awan kemuliaan jika semuanya
menjadi pencuri? Demikian juga dengan kita semuanya, jika kita mencuri
milik TUHAN dan persembahan khusus, maka tidak akan ada awan kemuliaan,
yang ada hanyalah kehinaan. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius.
Demikian juga kita jangan mencuri milik sesama; bagi siswa/i Lempin-El
jangan mencuri sesama sekalipun hanyalah sabun mandi.Semoga kita dapat
mengerti.
Mari kita berubah dari ketiga hal ini yaitu:
Berdusta, marah dengan emosi >>> seperti Petrus.
Mencuri >>> seperti Yudas.
Kita dapat membayangkan, kedua orang ini adalah rasul yang hebat. Yudas
mendapatkan kepercayaan sebagai bendahara tetapi ia masih dapat mencuri
>>> siapa kita? Itu sebabnya sekarang ini kita harus berhati-hati
dan harus banyak menyembah TUHAN biar kita dapat melihat Wajah kemuliaan/sinar
kemuliaan yang mengubahkan kita agar kita tidak berdusta dan marah dengan
emosi lagi dan juga agar kita tidak mencuri lagi. Sampai satu kali waktu
YESUS datang kembali yang keduakalinya kita akan diubahkan menjadi sama
dengan Dia di dalam awan-awan kemuliaan.
Matius 24 : 30, 31,
30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua
bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang
di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
31. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala
yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya
dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit
yang lain.
Mari sekarang ini kita jangan:
- keras hati, agar kita disucikan sehingga kita dapat melihat dan berkata-kata
dengan TUHAN dan kita mengalami kemuliaan TUHAN. Untuk apa kemuliaan TUHAN
itu? untuk mengubahkan hidup kita dari manusia daging yang hina menjadi
manusia mulia. Mulai diubahkan dari dusta, dari marah dengan emosi termasuk
membenci dan juga diubahkan dari suka mencuri.
- Waktu raja Salomo selesai membangun bait ALLAH, ada awan kemuliaan
turun >>> 1 Raja-raja 8 : 11, 22 – 24,
11. sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan
kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
22. Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap
jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
23. lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti
Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara
perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya
hidup di hadapan-Mu;
24. Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud,
ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan
dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
ay 11 >>> pentahbisan bait ALLAH.
ay 22 >>> kalau ada keubahan, dan juga ada kemuliaan, maka kita
dapat berdoa.
ay 24 >>> juga kalau ada kemuliaan TUHAN, maka akan ada penggenapan
janji kasih setia TUHAN.
Mari! janji dan kasih setia TUHAN digenapi sekarang ini, untuk apa?
- 1 Raja-raja 8 : 29, Kiranya mata-Mu terbuka terhadap
rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan
tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
Mata-MU terbuka siang dan malam >>> ini adalah kegenapan dari janji
dan kasih setia TUHAN bagaikan Dua Tangan TUHAN Yang diulurkan. Mata = pandangan/perhatian
dan perlindungan TUHAN kepada kita di saat kita menghadapi:
- mara bahaya dan celaka untuk memelihara kita di dunia ini
- dosa-dosa yang memuncak
- antikrist
- 1 Raja-raja 8 : 33, Apabila umat-Mu Israel terpukul
kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik
kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di
rumah ini,
Jika kita kalah dan sekarang ini kita berdoa, maka kita akan menjadi menang
>>> kemenangan atas segala masalah. Kalau ada keubahan hidup, maka
akan ada penggenapan janji dan kasih setia TUHAN Yang memberi perlindungan
dan juga memberi kemenangan kepada kita sehingga segala masalah diselesaikan.
- 1 Raja-raja 8 : 35, Apabila langit tertutup, sehingga
tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat
ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah
menindas mereka,
Langit tertutup >>> mungkin sumber-sumber ekonomi tertutup >>>
mari! kita bersama-sama berdoa sebab kalau ada awan kemuliaan, maka kehidupan
kita mau dirubah sebab ada penggenapan janji dan kasih setia TUHAN untuk membuka
langit dan mencurahkan berkat bagi kita jasmani dan rohani untuk memelihara
hidup kita sampai TUHAN YESUS datang kembali.
Dulu bangsa Israel di padang gurun dipelihara oleh TUHAN. Hari ini kita juga
dipelihara oleh TUHAN. Saudara yang mungkin sekarang ini toko macet >>>
mari! langit akan dibuka sehingga berkat akan turun dan juga masa depan yang
terlihat macet, langit juga akan dibuka, asal ada kemuliaan TUHAN, ada keubahan
hidup maka TUHAN akan menggenapi janji dan kasih setia untuk melindungi, untuk
memberi kemenangan atas segala masalah dan juga untuk membuka langit.
- 1 Raja-raja 8 : 46 – 47,
46. Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak
berdosa--dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh,
sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,
47. dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di negeri tempat mereka
tertawan, dan mereka berbalik, dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang
yang mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami telah berdosa, bersalah,
dan berbuat fasik,
Orang berdosa dipulihkan oleh TUHAN/ada pemulihan sampai kepada dosa sex dan
juga dosa apa saja. Di mana ada kemuliaan, di mana kita mau diubah, maka di
situ ada pemulihan secara jasmani dan rohani dari TUHAN, sampai TUHAN datang
kita akan bersama dengan Dia selama-lamanya. Ini yang saya pegang >>>
di mana ada kemuliaan/kita mau diubahkan maka akan ada penggenapan janji dan
kasih setia TUHAN bagaikan Dua Tangan Yang diulurkan untuk:
- melindungi dan memperhatikan kita
- memberikan kemenangan
- membuka tingkap-tingkap langit
- memulihkan kerohanian dari dosa apapun dan kita diampuni dan juga jasmani
dipulihkan >>> nikah yang hancur dan juga kesehatan mungkin sudah
hancur, TUHAN akan memulihkan. Kita pegang pada janji dan kasih setia
TUHAN seperti Dua Tangan TUHAN Yang menggendong kita dan akan digenapi
sekarang ini juga.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1