Keluaran 32 : 1 – 35 >>> secara keseluruhan
dibagi dalam lima bagian yang besar yaitu:
- ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
- ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
- ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan =
penebusan.
- ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan
bangsa Israel = penyucian.
- ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan
pendamaian.
Salah satu isi dari dua loh batu adalah jangan menyembah berhala sebab siapa
yang menyembah berhala harus dibinasakan. Sedangkan bangsa Israel pada waktu
itu mereka menyembah lembu emas dan kalau Musa tetap turun dengan membawa kedua
loh batu yang masih utuh, maka seluruh bangsa Israel akan binasa. Daripada binasa,
maka lebih baik kedua loh batu ini yang dipecahkan agar mereka dapat selamat,
ini yang namanya penebusan sebab kedua loh batu yang dipecahkan adalah TUHAN
YESUS Yang rela mati disalib/rela dipecahkan supaya umat TUHAN tidak binasa.
Dan supaya umat TUHAN tidak binasa, maka lebih baik mereka ditebus.
Kita sudah berada pada bagian yang kedua yaitu tentang murka ALLAH.
Ada tiga penyebab murka ALLAH ini turun yaitu:
- ay 7 >>> bangsa Israel itu rusak lakunya >>> dalam nikah
rusak, dalam ibadah rusak dan juga merusak diri sendiri.
- ay 8 >>> menyimpang/sesat
Sekarang kita akan membahas tentang penyebab murka ALLAH turun bagian
yang ketiga yaitu:
- Keluaran 32 : 9, 10,
9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka
dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa
yang besar."
Penyebab ketiga adalah bangsa Israel itu tegar tengkuk/keras hati. Sehingga
pa- da ay 10, murka ALLAH turun dan murka ALLAH itu sampai pada kebinasaan
di neraka.
Apa wujud/praktek dari orang yang keras hati/tegar tengkuk itu?
Keluaran 32 : 2, 4,
2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting
emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah
semuanya kepadaku."
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah
dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel,
inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Jadi wujud/praktek dari keras hati/tegar tengkuk adalah melepaskan anting-anting
dari telinga untuk dibentuk menjadi anak lembu emas/berhala = tidak dengar-dengaran
>>> Amsal 25 : 12, Teguran orang yang bijak adalah
seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Hiasan kencana = anting-anting emas. Jadi dengan adanya anting-anting emas,
maka menjadi telinga yang dengar-dengaran, jika dilepas untuk membangun anak
lembu emas = tidak dengar-dengaran. Inilah wujud/praktek dari orang yang keras
hati. Semoga kita dapat mengerti.
Saya sudah seringkali menerangkan, kalau kita melihat denah dari tabernakel,
terdiri dari halaman, ruang suci dan ruangan maha suci >>> menunjuk
pada tiga macam ketaatan. Kalau mulai dari halaman menunjuk kita tidak dengar-dengaran
pada orang tua jasmani, juga kepada guru-guru di sekolah atau juga yang tinggal
pemondokan/indekos yang ada ibu/bapak kos. Kemudian di dalam ruangan suci menunjuk
pada orang tua rohani/gembala dan juga tidak dengar-dengaran kepada orang tua
surgawi itulah TUHAN/Firman = ruangan maha suci. Inilah perwujudan dari kekerasan
hati karena melepaskan anting-anting emas untuk membentuk anak lembu emas/berhala.
Akibat dari kekerasan hati/tidak dengar-dengaran adalah:
- Zakaria 7 : 12 – 14,
12. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan
mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui
roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka
yang hebat dari pada TUHAN.
13. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah
Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
14. Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala
bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi,
sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri
yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak
mendengarkan pada waktu mereka memanggil >>> TUHAN tidak mendengar
saat kita berdoa. Jadi pemberitaan Firman itu merupakan panggilan TUHAN atas
hidup kita dan jika kita tidak dengar-dengaran, maka hukum sebaliknya/sebab
akibat adalah TUHAN juga tidak mendengar panggilan/doa kita. Sehingga menjadi
sunyi sepi/kerohanian kita menjadi kering sampai kita binasa dan ini berarti
murka ALLAH turun. Inilah akibat pertama kalau kita tidak dengar-dengaran
kepada Firman TUHAN yaitu kita tidak dapat berdoa = saat berdoa, TUHAN tidak
menjawab.
- Ulangan 28 : 15 – 18, 22,
15. "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu,
dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai
engkau:
16. Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang.
17. Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu.
18. Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan
kambing dombamu.
22. TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu,
sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu
engkau sampai engkau binasa.
Jadi akibat yang kedua adalah jika kita tidak taat dan dengar-dengaran kepada
Firman TUHAN, maka kita akan mengalami kutukan TUHAN/hidup dalam suasana kutukan.
Hidup dalam kutukan adalah:
- susah payah dalam mencari nafkah.
- hidup penuh duri >>> semak duri yang dituai.
- sampai pada kebinasaan.
Di dalam ayat 18 juga disebutkan >>> terkutuklah buah kandunganmu
= buah nikah >>> ini juga akan dikutuk oleh TUHAN kalau kita masuk
dalam nikah dengan tidak dengar-dengaran. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh
serius, kalau kita tidak dengar-dengaran kepada:
- nasihat orang tua jasmani.
- nasihat orang tua rohani/gembala
- Firman/tidak sesuai Firman misalnya melanggar kesucian/sudah jatuh
dalam kenajisan kemudian kita masuk dalam nikah >>> harus diakui/dicabut,
supaya buah kandungan jangan menjadi terkutuk.
Suasana kutukan itu tidak enak >>> Adam dan Hawa dari suasana taman
Eden kemudian berubah menjadi susah payah karena dikutuk dan ini bagaikan
hidup di tengah duri/kepedihan hati/kesusahan sampai nanti debu kembali menjadi
debu/tanah kembali menjadi tanah = binasa.
Tetapi masih ada juga ancaman dan ini bukan hanya kepada orang yang tidak
dengar-dengaran, ternyata dikaitkan juga dengan buah kandungan kalau dulu
kita masuk dalam nikah kita tidak dengar-dengaran. Sekarang ini kita berdoa
kepada TUHAN kalau dulu saudara melanggar Firman dan masuk dalam nikah, tetapi
tidak diakui >>> mungkin orang tidak tahu, pendeta tidak tahu tetapi
TUHAN tidak dapat ditipu.
Ulangan 28 : 22, TUHAN akan menghajar engkau dengan
batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit
gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.
Kutukan itu juga terjadi dalam bentuk penyakit demam secara rohani. Demam
itu berarti tidak panas dan tidak dingin, sebab seringkali orang yang sakit
demam itu menggigil kedinginan tetapi tubuhnya panas, atau merasa panas tetapi
tubuhnya dingin >>> inilah demam/tidak panas dan tidak dingin = suam-suam.
Ini adalah orang yang tidak dengar-dengaran sehingga hidup di dalam kutukan
dan juga dikaitkan dengan penyakit demam rohani yaitu suam-suam rohani seperti
jemaat Laodikia.
Di dalam alkitab ditunjukkan suatu contoh ada seorang tua yang sakit demam
yaitu ibu mertua dari Petrus >>> Matius 8 : 14, 15,
14. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring
karena sakit demam.
15. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun
bangunlah dan melayani Dia.
* Demam = suam-suam rohani. Suam terhadap apa? Tugas dari seorang ibu mertua
adalah untuk mempersiapkan isteri bagi Petrus. Isteri bagi Petrus ini dari
kecil dipelihara dan ditumbuhkan sampai menjadi mempelai wanita. Ini adalah
gambaran dari hamba TUHAN/kehidupan kita yang sudah dibina oleh Kabar Mempelai
>>> ini adalah tugas dari ibu mertua Petrus/hamba TUHAN. Ibu ini
menunjuk pada seorang gembala, atau kehidupan yang sudah mendengar pengajaran
Mempelai tetapi seringkali menjadi suam-suam terhadap pengajaran Mempelai
sebab sudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain.
Kita harus berhati-hati sebab hal ini bukan hanya melanda orang muda tetapi
terutama melanda orang tua/orang senior/orang yang sudah lama berpegang pada
Firman pengajaran tetapi sudah menjadi suam-suam karena terpengaruh oleh ajaran-ajaran
lain sehingga hidup di dalam kutukan.
Raja Salomo pada waktu muda ia berpegang pada pedang/Firman yang lebih tajam
dari pedang bermata dua/Firman pengajaran Mempelai. Ia dapat menyelesaikan
masalah nikah/masalah internasional dan masalah buah nikah >>> dua
orang ibu memperebutkan seorang anak. Persoalan ekonomi, ada pakarnya tetapi
masalah nikah tidak ada pakarnya sebab dari bawah kolong jembatan sampai ke
dalam istana presiden/kediaman raja terlibat di dalam masalah nikah dan buah
nikah. Tetapi di masa tuanya/sudah menjadi senior, raja Salomo melepaskan
pedang dan ia mengambil berhala-berhala dari isterinya. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati sebab banyak orang menjadi demam terhadap pengajaran Mempelai
sehingga masuk dalam suasana kutukan.
** demam di dalam pelayanan >>> Matius 8 : 15, Maka
dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah
dan melayani Dia.
Waktu demam, ibu mertua Petrus tidak dapat melayani diri sendiri, apalagi
melayani TUHAN. Tetapi begitu sembuh, ia dapat melayani TUHAN. Sekarang ini
banyak orang yang demam/suam-suam di dalam pelayanan/tidak setia dan tidak
berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan sehingga berada di dalam suasana kutukan.
Itu sebabnya kita jangan sampai terkena demam sebab itu merupakan salah satu
ciri kita hidup di dalam kutukan.
Seperti jemaat Laodikia yang keadaan rohaninya sudah dalam keadaan suam sebab
mereka hanya menonjolkan/menggembar-gemborkan perkara-perkara jasmani untuk
menutupi kekurangan hal yang rohani >>> Wahyu 3 : 14 –
17,
14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman
dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan
aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ada pekerjaan = ada pelayanan. Tidak dingin, tidak panas = tidak setia dan
berkobar-kobar.
Kita harus berhati-hati dengan ay 17, sebab kalau anak TUHAN/hamba TUHAN sudah
mulai menggembar-gemborkan hal jasmani maka itu berarti ia sudah berada di
dalam keadaan sakit demam >>> suam-suam terhadap pengajaran dan juga
suam-suam di dalam pelayanan/dalam tahbisan. Pengajaran dan tahbisan tidak
dapat dipisahkan.
Ancaman dari TUHAN adalah IA akan memuntahkan engkau dari MulutNYA/benar-benar
dalam kenajisan sebab muntah itu adalah sesuatu yang menjijikkan >>>
ay 16. Kalau dimuntahkan oleh Mulut TUHAN, akan diterima oleh mulut singa
sehingga akan binasa. TUHAN memuntahkan berarti pelayanan kita tidak dapat
dimakan oleh TUHAN/tidak dapat memuaskan hati TUHAN. Kalau pelayan kita ini
berkenan kepada TUHAN, maka itu berarti sepertinya kita memberi TUHAN makan
dan TUHAN akan merasa kenyang/puas.
- Amsal 11 : 22, Seperti anting-anting emas di jungur
babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
Di bagian atas dikatakan anting-anting emas dicopot untuk dijadikan anak lembu
emas = berhala = berada di jungur babi. Jika keras hati sehingga menjadi tidak
dengar-dengaran, maka akibatnya jatuh ke dalam dosa kenajisan/dosa sex dan
dosa makan minum. Kedua dosa ini merupakan puncak dari dosa = dosa Babel =
perempuan yang tidak susila.
Dosa sex ini adalah:
- hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri yang
sah >>> bisa terjadi antara perjaka dengan perawan, perjaka dengan
isteri orang atau juga antara suami orang dengan isteri orang.
- hubungan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan.
- di dalam ktb Imamat >>> hubungan sex antara manusia dengan
binatang.
- melakukan aktifitas sex pada diri sendiri.
Di tambah juga dengan dosa makan minum yang adalah:
- merokok sampai pada narkoba.
- mabuk >>> biasanya kalau mabuk, diikuti dengan berjudi.
Dosa sex dan dosa makan minum ini akan mengembara di Babel sehingga dalam
waktu satu jam saja akan dibinasakan >>> Wahyu 17 : 4, 5,
4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan
emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan
segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar,
ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Ini adalah perempuan Babel/gereja palsu/mempelai wanita setan yang tandingannya
adalah gereja TUHAN/gereja suci dan sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Orang
yang tidak dengar-dengaran akan mengarah ke gereja palsu dan menjadi mempelai
wanita setan/perempuan Babel/gereja palsu.
Perempuan Babel = kota Babel yang menandingi kota Yerusalem Baru yang dipersiapkan
oleh TUHAN bagi kita.
Wahyu 18 : 9, 10, 16,
9. Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan
dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api
yang membakarnya.
10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka
akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai
kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
16. mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan
halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata
dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Ini adalah murka TUHAN atas kehidupan yang tidak taat dan dengar-dengaran.
Jadi murka TUHAN itu jatuh atas:
- kehidupan yang rusak.
- kehidupan yang sesat.
- kehidupan yang keras hati dan yang tidak taat dengar-dengaran.
Murka TUHAN itu juga berarti:
- doa kita tidak dijawab sehingga kehidupan kita menjadi kering.
- kutukan/demam.
- masuk dalam kota Babel dan akan dibinasakan dalam waktu satu jam.
Itu sebabnya TUHAN berkata kepada Petrus >>> ‘Petrus tidak
sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku selama satu jam’? waktu TUHAN
bersama-sama murid-murid di dalam taman Getsemani. Sebab roh itu penurut tetapi
daging lemah. Jadi doa penyembahan/ibadah doa penyembahan itu sangat penting
untuk masuk dalam perobekkan daging yang tidak dengar-dengaran dan mengantisipasi
supaya kita tidak masuk dalam kota Babel/dikuasai oleh perempuan Babel. Satu
jam Babel akan dibinasakan dan satu jam juga kita menyembah TUHAN sehingga kita
akan mendapatkan perlindungan dari TUHAN. Di rumah kita menyembah TUHAN >>>
suami dan isteri juga dengan anak-anak atau masing-masing kita menyembah TUHAN
secara pribadi dan juga di gereja menyembah TUHAN secara berjemaah supaya kita
jangan binasa bersama Babel. Inilah tiga akibat dari kekerasan hati. Semoga
kita dapat mengerti.
Bangsa Israel melepaskan anting-anting emas untuk dibuatkan anak lembu emas
= melepaskan anting-anting dan meletakkannya di jungu babi sampai masuk ke kota
Babel/perempuan Babel. Jika begitu, apa yang benar? Satu waktu,TUHAN memang
memerintahkan untuk mengumpulkan emas >>> ini perintah dari TUHAN,
bukan perintah dari Harun/manusia yang membuat bangsa Israel menjadi tidak dengar-dengaran.
Keluaran 35 : 4, 5, 20 – 22,
4. Berkatalah Musa kepada segenap jemaah Israel: "Inilah firman yang
diperintahkan TUHAN, bunyinya:
5. Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap
orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada
TUHAN: emas, perak, tembaga,
20. Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
21. Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang
yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan
melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian
kudus itu.
22. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang
terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga,
cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap
orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
ay 4 >>> Firman yang diperintahkan TUHAN, kita bandingkan dengan Keluaran
32, Harun yang memerintahkan untuk melepaskan semua anting-anting emas. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati kalau manusia yang menyuruh/memerintahkan untuk
berkorban dlsbnya sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN, kita tidak boleh
melakukan, sebab itu adalah emosi dan akan menjadi berhala sehingga menjadi
kesombongan. Tetapi biar Firman TUHAN yang menggerakkan hati kita.
Ay 5 >>> terdorong hatinya = tidak memaksa >>> kalau pekerjaan
Firman, maka tidak pernah ada paksaan.
Ay 21 >>> kemah pertemuan = tabernakel = kerajaan surga >>>
ini yang dibangun, bukan lembu. Kalau emas dicopot untuk membangun lembu, maka
itu berarti tidak dengar-dengaran sebab merupakan perintah dari Harun/manusia.
Ay 22 >>> tergerak oleh Firman, kita dapat memberikan persembahan unjukan
kepada TUHAN. Mereka melepaskan anting-anting emas untuk membangun tabernakel,
ini berarti taat dengar-dengaran.
Pembangunan tabernakel/Kemah suci/Rumah TUHAN, untuk sekarang berarti pembangunan
Tubuh Kristus >>> persembahan unjukan. Yang dibutuhkan di dalam pembangunan
Tubuh Kristus/pelayanan kepada TUHAN bukanlah kekayaan, bukan kepandaian, bukan
kehebatan memainkan alat musik, bukanlah kehebatan dalam berkhotbah, bukan pangkat
maupun kemiskinan dan juga bukan kebodohan tetapi taat dengar-dengaran dan ini
adalah persembahan yang utama. Bodoh, pandai, kaya, miskin, tua, muda >>>
terserah TUHAN tetapi yang terpenting adalah taat dengar-dengaran sebab ini
yang dibutuhkan dalam pembangunan tabernakel/pembangunan Tubuh Kristus.
Dengar-dengaran = emas dalam persembahan unjukan kepada TUHAN. Apa yang dimaksud
dengan persembahan unjukan itu? istilah di dalam bhs.Ind terj. lama adalah korban
timangan yang berada di dalam tangan imam besar. Di dalam ktb Keluaran 29, korban
timangan itu dalam bentuk paha domba ditambah dengan roti, setelah ditimang-timang,
baru kemudian dibakar menjadi korban yang berbau harum.
Inilah, orang yang dengar-dengaran = korban timangan/persembahan unjukan yang
berada di dalam Tangan Imam Besar YESUS yang diayun-ayun, digendong oleh TUHAN.
Kalau dulu paha domba dan roti ditimang-timang terlebih dahulu baru kemudian
dibakar, demikian juga dengan emas dan sekarang untuk kita adalah dengar-dengaran
= mempersembahkan emas.
Apa arti dari kita sebagai korban timangan di dalam Tangan Imam Besar
adalah:
- kalau diayun-ayun berarti tidak didiamkan seperti kita menggendong bayi.
Kalau kita diam, maka bayinya yang bergerak. Tetapi kalau kita mengayun-ayun,
maka bayi akan tertawa-tawa. Jadi ditimang berarti aktif/tidak berhenti di
dalam kegerakkan rohani/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita dengar-dengaran,
maka TUHAN akan memberikan aktifitas. Tidak perlu disuruh, tetapi aktif, baik
di dalam berkorban, baik di dalam berdoa untuk kegerakkan, maupun ikut serta
di dalam kegerakkan. Ini berarti kita sudah ditimang. Khotbah di Malang, Firman
TUHAN juga tentang aktifitas untuk pembangunan tubuh dengan situasi yang justru
dalam keadaan krisis. Kita jangan menunggu untuk aktif kalau kita sudah dalam
keadaaan mapan, sebab nanti akan terlambat. Sebab justru dalam keadaan situasi
yang goncang baik di darat, laut dan udara, TUHAN mau membangun tubuhNYA.
Itu sebabnya mari! kita hanya tinggal dengar-dengaran dan juga kita harus
aktif. Kalau kita aktif, berarti kita/cincin emas berada di dalam Tangan Imam
Besar, tetapi kalau kita pasif di dalam hal yang rohani/kegerakkan rohani,
akan berbahaya, sebab cincin emas itu berada di jungur babi = pembangunan
Babel. Kita tinggal memilih, jika ingin berada didalam Tangan Imam Besar,
maka kita harus aktif atau kalau kita pasif, itu berarti kita berada di jungur
babi/pembangunan Babel. Semoga kita dapat mengerti.
- Kita berada di dalam gendongan/pelukan Tangan Imam Besar, betapa indahnya
jika hidup kita berada di dalam gendongan/pelukan Imam Besar. Mari! kalau
kita tidak dengar-dengaran maka murka TUHAN yang turun, tetapi kalau kita
dengar-dengaran, maka kita digendong oleh TUHAN.
Diayun-ayun = dipakai/kita aktif di dalam kegerakkan rohani/kegerakkan pembangunan
Tubuh Kristus sehingga kita tidak mungkin masuk dalam pembangunan Babel.
Ditimang = berada di dalam gendongan/pelukan Imam Besar YESUS. Oh... betapa
indahnya hidup itu. Kita ingat dulu waktu kita masih bayi/masih kecil dan sakit,
begitu kita berada di dalam gendongan tangan ibu, kita sudah merasa senang sebab
segala keperluannya (makanan, susu) sudah tersedia. Apalagi kalau kita berada
di dalam Tangan TUHAN. Jika seorang bayi berada di dalam pelukan tangan ibunya,
selama ia digendong maka denyut jantungnya merasakan denyut jantung ibunya.
Setiap langkah/denyut jantung, kita merasakan kasih ALLAH.
Itu sebabnya kita harus berusaha agar kita berada di dalam Tangan Imam Besar,
sebab ini adalah hal yang paling menyenangkan sehingga kita:
- aktif di dalam kegiatan rohani.
- tidak dapat dikuasai Babel.
- kita dapat merasakan degup/detak Jantung TUHAN/kasih TUHAN; sepanjang langkah
hidup/denyut jantung, kita merasakan kasih TUHAN.
Hasil kalau kita dengar-dengaran sehingga berada di dalam Tangan/Gendongan
TUHAN adalah:
Yesaya 46 : 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang
masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari
kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong
kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul
kamu dan menyelamatkan kamu.
- Tangan TUHAN dengan kasihNYA menanggung/memelihara kehidupan kita mulai
sekarang, sampai masa depan.
- Tangan kasih TUHAN memikul segala beban-beban/masalah-masalah kita dan
juga menyelesaikannya.
- Tangan kasih TUHAN menyelamatkan kita sampai kita mencapai keselamatan
penuh/sempurna seperti TUHAN dan kita akan bersama dengan Dia selama-lamanya.
Mari! sekarang ini kita jangan keras hati sebab itu berarti:
- ketidak taatan sehingga murka ALLAH turun.
- kita berada di dalam kutukan sehingga menjadi kering.
- doa kita tidak dijawab.
- hidup di dalam kenajisan sehingga akan binasa.
Tetapi kalau kita hidup dengar-dengaran, maka kita berada di dalam Gendongan
Tangan TUHAN sehingga:
- kita menjadi aktif dan dipakai di dalam kegerakkan rohani.
- kita digendong oleh TUHAN sehingga menjadi tanggung jawab TUHAN segala
kehidupan/kebutuhan kita mulai sekarang sampai pada masa depan kita.TUHAN
memikul segala beban-beban berat dan menyelesaikan segala masalah-masalah
kita sehingga kita mengalami kelegaan.
- Tangan kasih TUHAN menyelamatkan kita dan juga menyempurnakan kita sampai
kita menjadi sama dengan TUHAN sehingga kita dapat menyambut kedatangan YESUS
dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1