Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Keluaran 32 : 1 – 35 >>> secara keseluruhan dibagi dalam lima bagian yang besar yaitu:

  1. ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
  2. ay 7 – ay 14 >>> tentang murka ALLAH.
  3. ay 15 – ay 20 >>> tentang dua loh batu yang dipecahkan = penebusan.
  4. ay 21 – ay 29 >>> tentang amarah Musa terhadap Harun dan bangsa Israel = penyucian.
  5. ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan pendamaian.

Salah satu isi dari dua loh batu adalah jangan menyembah berhala sebab siapa yang menyembah berhala harus dibinasakan. Sedangkan bangsa Israel pada waktu itu mereka menyembah lembu emas dan kalau Musa tetap turun dengan membawa kedua loh batu yang masih utuh, maka seluruh bangsa Israel akan binasa. Daripada binasa, maka lebih baik kedua loh batu ini yang dipecahkan agar mereka dapat selamat, ini yang namanya penebusan sebab kedua loh batu yang dipecahkan adalah TUHAN YESUS Yang rela mati disalib/rela dipecahkan supaya umat TUHAN tidak binasa. Dan supaya umat TUHAN tidak binasa, maka lebih baik mereka ditebus.

Kita sudah berada pada bagian yang kedua yaitu tentang murka ALLAH.
Ada tiga penyebab murka ALLAH ini turun yaitu:

  • ay 7 >>> bangsa Israel itu rusak lakunya >>> dalam nikah rusak, dalam ibadah rusak dan juga merusak diri sendiri.
  • ay 8 >>> menyimpang/sesat

Sekarang kita akan membahas tentang penyebab murka ALLAH turun bagian yang ketiga yaitu:

  • Keluaran 32 : 9, 10,
    9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
    10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

    Penyebab ketiga adalah bangsa Israel itu tegar tengkuk/keras hati. Sehingga pa- da ay 10, murka ALLAH turun dan murka ALLAH itu sampai pada kebinasaan di neraka.

Apa wujud/praktek dari orang yang keras hati/tegar tengkuk itu?
Keluaran 32 : 2, 4,
2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Jadi wujud/praktek dari keras hati/tegar tengkuk adalah melepaskan anting-anting dari telinga untuk dibentuk menjadi anak lembu emas/berhala = tidak dengar-dengaran >>> Amsal 25 : 12, Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Hiasan kencana = anting-anting emas. Jadi dengan adanya anting-anting emas, maka menjadi telinga yang dengar-dengaran, jika dilepas untuk membangun anak lembu emas = tidak dengar-dengaran. Inilah wujud/praktek dari orang yang keras hati. Semoga kita dapat mengerti.

Saya sudah seringkali menerangkan, kalau kita melihat denah dari tabernakel, terdiri dari halaman, ruang suci dan ruangan maha suci >>> menunjuk pada tiga macam ketaatan. Kalau mulai dari halaman menunjuk kita tidak dengar-dengaran pada orang tua jasmani, juga kepada guru-guru di sekolah atau juga yang tinggal pemondokan/indekos yang ada ibu/bapak kos. Kemudian di dalam ruangan suci menunjuk pada orang tua rohani/gembala dan juga tidak dengar-dengaran kepada orang tua surgawi itulah TUHAN/Firman = ruangan maha suci. Inilah perwujudan dari kekerasan hati karena melepaskan anting-anting emas untuk membentuk anak lembu emas/berhala.

Akibat dari kekerasan hati/tidak dengar-dengaran adalah:

  • Zakaria 7 : 12 – 14,
    12. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
    13. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
    14. Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

    Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil >>> TUHAN tidak mendengar saat kita berdoa. Jadi pemberitaan Firman itu merupakan panggilan TUHAN atas hidup kita dan jika kita tidak dengar-dengaran, maka hukum sebaliknya/sebab akibat adalah TUHAN juga tidak mendengar panggilan/doa kita. Sehingga menjadi sunyi sepi/kerohanian kita menjadi kering sampai kita binasa dan ini berarti murka ALLAH turun. Inilah akibat pertama kalau kita tidak dengar-dengaran kepada Firman TUHAN yaitu kita tidak dapat berdoa = saat berdoa, TUHAN tidak menjawab.
  • Ulangan 28 : 15 – 18, 22,
    15. "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
    16. Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang.
    17. Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu.
    18. Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
    22. TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.

    Jadi akibat yang kedua adalah jika kita tidak taat dan dengar-dengaran kepada Firman TUHAN, maka kita akan mengalami kutukan TUHAN/hidup dalam suasana kutukan.
    Hidup dalam kutukan adalah:
    • susah payah dalam mencari nafkah.
    • hidup penuh duri >>> semak duri yang dituai.
    • sampai pada kebinasaan.
    Di dalam ayat 18 juga disebutkan >>> terkutuklah buah kandunganmu = buah nikah >>> ini juga akan dikutuk oleh TUHAN kalau kita masuk dalam nikah dengan tidak dengar-dengaran. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius, kalau kita tidak dengar-dengaran kepada:
    • nasihat orang tua jasmani.
    • nasihat orang tua rohani/gembala
    • Firman/tidak sesuai Firman misalnya melanggar kesucian/sudah jatuh dalam kenajisan kemudian kita masuk dalam nikah >>> harus diakui/dicabut, supaya buah kandungan jangan menjadi terkutuk.
    Suasana kutukan itu tidak enak >>> Adam dan Hawa dari suasana taman Eden kemudian berubah menjadi susah payah karena dikutuk dan ini bagaikan hidup di tengah duri/kepedihan hati/kesusahan sampai nanti debu kembali menjadi debu/tanah kembali menjadi tanah = binasa.
    Tetapi masih ada juga ancaman dan ini bukan hanya kepada orang yang tidak dengar-dengaran, ternyata dikaitkan juga dengan buah kandungan kalau dulu kita masuk dalam nikah kita tidak dengar-dengaran. Sekarang ini kita berdoa kepada TUHAN kalau dulu saudara melanggar Firman dan masuk dalam nikah, tetapi tidak diakui >>> mungkin orang tidak tahu, pendeta tidak tahu tetapi TUHAN tidak dapat ditipu.
    Ulangan 28 : 22, TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.
    Kutukan itu juga terjadi dalam bentuk penyakit demam secara rohani. Demam itu berarti tidak panas dan tidak dingin, sebab seringkali orang yang sakit demam itu menggigil kedinginan tetapi tubuhnya panas, atau merasa panas tetapi tubuhnya dingin >>> inilah demam/tidak panas dan tidak dingin = suam-suam. Ini adalah orang yang tidak dengar-dengaran sehingga hidup di dalam kutukan dan juga dikaitkan dengan penyakit demam rohani yaitu suam-suam rohani seperti jemaat Laodikia.
    Di dalam alkitab ditunjukkan suatu contoh ada seorang tua yang sakit demam yaitu ibu mertua dari Petrus >>> Matius 8 : 14, 15,
    14. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
    15. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.

    * Demam = suam-suam rohani. Suam terhadap apa? Tugas dari seorang ibu mertua adalah untuk mempersiapkan isteri bagi Petrus. Isteri bagi Petrus ini dari kecil dipelihara dan ditumbuhkan sampai menjadi mempelai wanita. Ini adalah gambaran dari hamba TUHAN/kehidupan kita yang sudah dibina oleh Kabar Mempelai >>> ini adalah tugas dari ibu mertua Petrus/hamba TUHAN. Ibu ini menunjuk pada seorang gembala, atau kehidupan yang sudah mendengar pengajaran Mempelai tetapi seringkali menjadi suam-suam terhadap pengajaran Mempelai sebab sudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain.
    Kita harus berhati-hati sebab hal ini bukan hanya melanda orang muda tetapi terutama melanda orang tua/orang senior/orang yang sudah lama berpegang pada Firman pengajaran tetapi sudah menjadi suam-suam karena terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain sehingga hidup di dalam kutukan.
    Raja Salomo pada waktu muda ia berpegang pada pedang/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran Mempelai. Ia dapat menyelesaikan masalah nikah/masalah internasional dan masalah buah nikah >>> dua orang ibu memperebutkan seorang anak. Persoalan ekonomi, ada pakarnya tetapi masalah nikah tidak ada pakarnya sebab dari bawah kolong jembatan sampai ke dalam istana presiden/kediaman raja terlibat di dalam masalah nikah dan buah nikah. Tetapi di masa tuanya/sudah menjadi senior, raja Salomo melepaskan pedang dan ia mengambil berhala-berhala dari isterinya. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab banyak orang menjadi demam terhadap pengajaran Mempelai sehingga masuk dalam suasana kutukan.
    ** demam di dalam pelayanan >>> Matius 8 : 15, Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
    Waktu demam, ibu mertua Petrus tidak dapat melayani diri sendiri, apalagi melayani TUHAN. Tetapi begitu sembuh, ia dapat melayani TUHAN. Sekarang ini banyak orang yang demam/suam-suam di dalam pelayanan/tidak setia dan tidak berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan sehingga berada di dalam suasana kutukan. Itu sebabnya kita jangan sampai terkena demam sebab itu merupakan salah satu ciri kita hidup di dalam kutukan.
    Seperti jemaat Laodikia yang keadaan rohaninya sudah dalam keadaan suam sebab mereka hanya menonjolkan/menggembar-gemborkan perkara-perkara jasmani untuk menutupi kekurangan hal yang rohani >>> Wahyu 3 : 14 – 17,
    14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
    15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
    16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
    17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Ada pekerjaan = ada pelayanan. Tidak dingin, tidak panas = tidak setia dan berkobar-kobar.
    Kita harus berhati-hati dengan ay 17, sebab kalau anak TUHAN/hamba TUHAN sudah mulai menggembar-gemborkan hal jasmani maka itu berarti ia sudah berada di dalam keadaan sakit demam >>> suam-suam terhadap pengajaran dan juga suam-suam di dalam pelayanan/dalam tahbisan. Pengajaran dan tahbisan tidak dapat dipisahkan.
    Ancaman dari TUHAN adalah IA akan memuntahkan engkau dari MulutNYA/benar-benar dalam kenajisan sebab muntah itu adalah sesuatu yang menjijikkan >>> ay 16. Kalau dimuntahkan oleh Mulut TUHAN, akan diterima oleh mulut singa sehingga akan binasa. TUHAN memuntahkan berarti pelayanan kita tidak dapat dimakan oleh TUHAN/tidak dapat memuaskan hati TUHAN. Kalau pelayan kita ini berkenan kepada TUHAN, maka itu berarti sepertinya kita memberi TUHAN makan dan TUHAN akan merasa kenyang/puas.
  • Amsal 11 : 22, Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
    Di bagian atas dikatakan anting-anting emas dicopot untuk dijadikan anak lembu emas = berhala = berada di jungur babi. Jika keras hati sehingga menjadi tidak dengar-dengaran, maka akibatnya jatuh ke dalam dosa kenajisan/dosa sex dan dosa makan minum. Kedua dosa ini merupakan puncak dari dosa = dosa Babel =
    perempuan yang tidak susila.
    Dosa sex ini adalah:
    • hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri yang sah >>> bisa terjadi antara perjaka dengan perawan, perjaka dengan isteri orang atau juga antara suami orang dengan isteri orang.
    • hubungan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan.
    • di dalam ktb Imamat >>> hubungan sex antara manusia dengan binatang.
    • melakukan aktifitas sex pada diri sendiri.
    Di tambah juga dengan dosa makan minum yang adalah:
    • merokok sampai pada narkoba.
    • mabuk >>> biasanya kalau mabuk, diikuti dengan berjudi.
    Dosa sex dan dosa makan minum ini akan mengembara di Babel sehingga dalam waktu satu jam saja akan dibinasakan >>> Wahyu 17 : 4, 5,
    4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
    5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

    Ini adalah perempuan Babel/gereja palsu/mempelai wanita setan yang tandingannya adalah gereja TUHAN/gereja suci dan sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Orang yang tidak dengar-dengaran akan mengarah ke gereja palsu dan menjadi mempelai wanita setan/perempuan Babel/gereja palsu.

Perempuan Babel = kota Babel yang menandingi kota Yerusalem Baru yang dipersiapkan oleh TUHAN bagi kita.

Wahyu 18 : 9, 10, 16,
9. Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
16. mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Ini adalah murka TUHAN atas kehidupan yang tidak taat dan dengar-dengaran.

Jadi murka TUHAN itu jatuh atas:

  • kehidupan yang rusak.
  • kehidupan yang sesat.
  • kehidupan yang keras hati dan yang tidak taat dengar-dengaran.

Murka TUHAN itu juga berarti:

  • doa kita tidak dijawab sehingga kehidupan kita menjadi kering.
  • kutukan/demam.
  • masuk dalam kota Babel dan akan dibinasakan dalam waktu satu jam.

Itu sebabnya TUHAN berkata kepada Petrus >>> ‘Petrus tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku selama satu jam’? waktu TUHAN bersama-sama murid-murid di dalam taman Getsemani. Sebab roh itu penurut tetapi daging lemah. Jadi doa penyembahan/ibadah doa penyembahan itu sangat penting untuk masuk dalam perobekkan daging yang tidak dengar-dengaran dan mengantisipasi supaya kita tidak masuk dalam kota Babel/dikuasai oleh perempuan Babel. Satu jam Babel akan dibinasakan dan satu jam juga kita menyembah TUHAN sehingga kita akan mendapatkan perlindungan dari TUHAN. Di rumah kita menyembah TUHAN >>> suami dan isteri juga dengan anak-anak atau masing-masing kita menyembah TUHAN secara pribadi dan juga di gereja menyembah TUHAN secara berjemaah supaya kita jangan binasa bersama Babel. Inilah tiga akibat dari kekerasan hati. Semoga kita dapat mengerti.

Bangsa Israel melepaskan anting-anting emas untuk dibuatkan anak lembu emas = melepaskan anting-anting dan meletakkannya di jungu babi sampai masuk ke kota Babel/perempuan Babel. Jika begitu, apa yang benar? Satu waktu,TUHAN memang memerintahkan untuk mengumpulkan emas >>> ini perintah dari TUHAN, bukan perintah dari Harun/manusia yang membuat bangsa Israel menjadi tidak dengar-dengaran.

Keluaran 35 : 4, 5, 20 – 22,
4. Berkatalah Musa kepada segenap jemaah Israel: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN, bunyinya:
5. Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak, tembaga,
20. Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
21. Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
22. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.

ay 4 >>> Firman yang diperintahkan TUHAN, kita bandingkan dengan Keluaran 32, Harun yang memerintahkan untuk melepaskan semua anting-anting emas. Itu sebabnya kita harus berhati-hati kalau manusia yang menyuruh/memerintahkan untuk berkorban dlsbnya sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN, kita tidak boleh melakukan, sebab itu adalah emosi dan akan menjadi berhala sehingga menjadi kesombongan. Tetapi biar Firman TUHAN yang menggerakkan hati kita.

Ay 5 >>> terdorong hatinya = tidak memaksa >>> kalau pekerjaan Firman, maka tidak pernah ada paksaan.
Ay 21 >>> kemah pertemuan = tabernakel = kerajaan surga >>> ini yang dibangun, bukan lembu. Kalau emas dicopot untuk membangun lembu, maka itu berarti tidak dengar-dengaran sebab merupakan perintah dari Harun/manusia.
Ay 22 >>> tergerak oleh Firman, kita dapat memberikan persembahan unjukan kepada TUHAN. Mereka melepaskan anting-anting emas untuk membangun tabernakel, ini berarti taat dengar-dengaran.

Pembangunan tabernakel/Kemah suci/Rumah TUHAN, untuk sekarang berarti pembangunan Tubuh Kristus >>> persembahan unjukan. Yang dibutuhkan di dalam pembangunan Tubuh Kristus/pelayanan kepada TUHAN bukanlah kekayaan, bukan kepandaian, bukan kehebatan memainkan alat musik, bukanlah kehebatan dalam berkhotbah, bukan pangkat maupun kemiskinan dan juga bukan kebodohan tetapi taat dengar-dengaran dan ini adalah persembahan yang utama. Bodoh, pandai, kaya, miskin, tua, muda >>> terserah TUHAN tetapi yang terpenting adalah taat dengar-dengaran sebab ini yang dibutuhkan dalam pembangunan tabernakel/pembangunan Tubuh Kristus.

Dengar-dengaran = emas dalam persembahan unjukan kepada TUHAN. Apa yang dimaksud dengan persembahan unjukan itu? istilah di dalam bhs.Ind terj. lama adalah korban timangan yang berada di dalam tangan imam besar. Di dalam ktb Keluaran 29, korban timangan itu dalam bentuk paha domba ditambah dengan roti, setelah ditimang-timang, baru kemudian dibakar menjadi korban yang berbau harum.

Inilah, orang yang dengar-dengaran = korban timangan/persembahan unjukan yang berada di dalam Tangan Imam Besar YESUS yang diayun-ayun, digendong oleh TUHAN. Kalau dulu paha domba dan roti ditimang-timang terlebih dahulu baru kemudian dibakar, demikian juga dengan emas dan sekarang untuk kita adalah dengar-dengaran = mempersembahkan emas.

Apa arti dari kita sebagai korban timangan di dalam Tangan Imam Besar adalah:

  • kalau diayun-ayun berarti tidak didiamkan seperti kita menggendong bayi. Kalau kita diam, maka bayinya yang bergerak. Tetapi kalau kita mengayun-ayun, maka bayi akan tertawa-tawa. Jadi ditimang berarti aktif/tidak berhenti di dalam kegerakkan rohani/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita dengar-dengaran, maka TUHAN akan memberikan aktifitas. Tidak perlu disuruh, tetapi aktif, baik di dalam berkorban, baik di dalam berdoa untuk kegerakkan, maupun ikut serta di dalam kegerakkan. Ini berarti kita sudah ditimang. Khotbah di Malang, Firman TUHAN juga tentang aktifitas untuk pembangunan tubuh dengan situasi yang justru dalam keadaan krisis. Kita jangan menunggu untuk aktif kalau kita sudah dalam keadaaan mapan, sebab nanti akan terlambat. Sebab justru dalam keadaan situasi yang goncang baik di darat, laut dan udara, TUHAN mau membangun tubuhNYA. Itu sebabnya mari! kita hanya tinggal dengar-dengaran dan juga kita harus aktif. Kalau kita aktif, berarti kita/cincin emas berada di dalam Tangan Imam Besar, tetapi kalau kita pasif di dalam hal yang rohani/kegerakkan rohani, akan berbahaya, sebab cincin emas itu berada di jungur babi = pembangunan Babel. Kita tinggal memilih, jika ingin berada didalam Tangan Imam Besar, maka kita harus aktif atau kalau kita pasif, itu berarti kita berada di jungur babi/pembangunan Babel. Semoga kita dapat mengerti.
  • Kita berada di dalam gendongan/pelukan Tangan Imam Besar, betapa indahnya jika hidup kita berada di dalam gendongan/pelukan Imam Besar. Mari! kalau kita tidak dengar-dengaran maka murka TUHAN yang turun, tetapi kalau kita dengar-dengaran, maka kita digendong oleh TUHAN.

Diayun-ayun = dipakai/kita aktif di dalam kegerakkan rohani/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus sehingga kita tidak mungkin masuk dalam pembangunan Babel.

Ditimang = berada di dalam gendongan/pelukan Imam Besar YESUS. Oh... betapa indahnya hidup itu. Kita ingat dulu waktu kita masih bayi/masih kecil dan sakit, begitu kita berada di dalam gendongan tangan ibu, kita sudah merasa senang sebab segala keperluannya (makanan, susu) sudah tersedia. Apalagi kalau kita berada di dalam Tangan TUHAN. Jika seorang bayi berada di dalam pelukan tangan ibunya, selama ia digendong maka denyut jantungnya merasakan denyut jantung ibunya. Setiap langkah/denyut jantung, kita merasakan kasih ALLAH.

Itu sebabnya kita harus berusaha agar kita berada di dalam Tangan Imam Besar, sebab ini adalah hal yang paling menyenangkan sehingga kita:

  • aktif di dalam kegiatan rohani.
  • tidak dapat dikuasai Babel.
  • kita dapat merasakan degup/detak Jantung TUHAN/kasih TUHAN; sepanjang langkah hidup/denyut jantung, kita merasakan kasih TUHAN.

Hasil kalau kita dengar-dengaran sehingga berada di dalam Tangan/Gendongan TUHAN adalah:

Yesaya 46 : 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

  • Tangan TUHAN dengan kasihNYA menanggung/memelihara kehidupan kita mulai sekarang, sampai masa depan.
  • Tangan kasih TUHAN memikul segala beban-beban/masalah-masalah kita dan juga menyelesaikannya.
  • Tangan kasih TUHAN menyelamatkan kita sampai kita mencapai keselamatan penuh/sempurna seperti TUHAN dan kita akan bersama dengan Dia selama-lamanya.

Mari! sekarang ini kita jangan keras hati sebab itu berarti:

  • ketidak taatan sehingga murka ALLAH turun.
  • kita berada di dalam kutukan sehingga menjadi kering.
  • doa kita tidak dijawab.
  • hidup di dalam kenajisan sehingga akan binasa.

Tetapi kalau kita hidup dengar-dengaran, maka kita berada di dalam Gendongan Tangan TUHAN sehingga:

  • kita menjadi aktif dan dipakai di dalam kegerakkan rohani.
  • kita digendong oleh TUHAN sehingga menjadi tanggung jawab TUHAN segala kehidupan/kebutuhan kita mulai sekarang sampai pada masa depan kita.TUHAN memikul segala beban-beban berat dan menyelesaikan segala masalah-masalah kita sehingga kita mengalami kelegaan.
  • Tangan kasih TUHAN menyelamatkan kita dan juga menyempurnakan kita sampai kita menjadi sama dengan TUHAN sehingga kita dapat menyambut kedatangan YESUS dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2019 (Sabtu Sore)
    ... delapan belas tahun--suasana kutukan penderitaan dan tidak dapat berdiri dengan tegak. Tidak bisa berdiri dengan tegak tidak bisa memuliakan Tuhan--di ayat setelah disembuhkan ia memuliakan Tuhan. Setelah Yesus mengajar perempuan bungkuk bisa berdiri tegak. Artinya berdiri tegak di atas kurban Kristus--teguh dalam pengampunan tidak mengulangi dosa. Kemudian berdiri tegak berdiri di atas firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Juni 2014 (Kamis Sore)
    ... ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila ia digoncang angin yang kencang. Angin kencang menunjuk pencobaan godaan. Contoh bintang yang gugur adalah Yudas yang tidak tahan menghadapi godaan uang. Yohanes - Tetapi Yudas Iskariot seorang dari murid-murid Yesus yang akan segera menyerahkan Dia berkata Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... kehilangan kemuliaan Allah 'semua orang' semua manusia baik Israel maupun kafir--tadi sepuluh orang kusta sembilan dari orang Israel dan satu bangsa kafir. Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan harus kembali kepada Tuhan. Bagaimana caranya Datang kepada Yesus untuk bertemu Yesus lewat ibadah pelayanan untuk mendengarkan firman Allah. Lukas - . Ketika ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Oktober 2009 (Kamis Sore)
    ... TuhanPerhatian pada kerajaan Surga. ad. . Petrus perhatian kita yang utama sekarang adalah untuk masuk kerajaan Surga yang kekal. Bagaimana caranya Markus - masuk Surga bukan hanya permohonan tapi Tuhan menunjukkan jalannya. Yesus menunjukkan hal untuk kita bisa masuk kerajaan Surga yaitu Meminum cawan yang diminum oleh Yesus sengsara bersama Yesus. Petrus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... berbuah. Artinya kita harus tergembala supaya kita bisa berbuah dan memuaskan Tuhan. Lukas - . WASPADA Ada pohon ara yang sudah ditanam di kebun anggur tapi tidak berbuah. Artinya sudah tergembala namun tidak berbuah. Penyebabnya karena ada akar yang tidak baik. Ulangan - . Salah satu akar yang tidak baik adalah akar racun akar ipuh ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 November 2015 (Selasa Sore)
    ... kosong. Akibatnya dimuntahkan terpisah dari Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menegor menasehati menghajar supaya Laodikia jemaat akhir jaman membeli harta kekayaan Surga. Ada macam harta kekayaan Surga yang harus kita beli Emas yang telah dimurnikan dalam api. Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan. Minyak untuk melumas mata. Kita masih mempelajari yang pertama. Petrus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Oleh sebab itu sekarang ini kita harus memelihara kasih Allah dalam kehidupan kita supaya kita tidak ditimpa hujan es ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 20 Mei 2009 (Rabu Tengah Malam)
    ... dosa sehingga tidak ada bekasnya lagi. Menyucikan mencabut akar-akar dosa sampai tidak melakukan dosa itu lagi. Wahyu membuat pakaian kita putih supaya bisa kembali ke Firdaus. Keluaran - memasang batas penyucian masa kini. Prosesnya adalah membatasi pergaulan perjalanan hidup dengan firman pengajaran yang benar supaya perjalanan hidup tidak melanggar ketetapan Allah. Yohanes melanggar ketetapan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Januari 2019 (Sabtu Sore)
    ... Allah atas dirinya sendiri mengalami penderitaan sengsara terberat di dunia sekarang ini. Kehidupan yang pada akhirnya akan mengalami murka Allah yang kekal binasa selamanya di neraka. Oleh sebab itu kita harus melembut sama dengan bertobat rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan-- bukan sengsara daging karena ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Maret 2018 (Rabu Sore)
    ... menjadi imam dan raja untuk masuk kerajaan sorga selamanya bukan disengsarakan. Ini merupakan minggu penataran bagi imam-imam dan calon imam. Biarlah semua mendapatkan kemurahan Tuhan panggilan dan pilihan Tuhan untuk menjadi imam dan raja dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--kita menjadi mempelai wanita yang sempurna-- sampai masuk kerajaan sorga ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.