Kita masih tetap dengan pelajaran dari Ktb Yudas, yang hanya memiliki satu
pasal, dan di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba
yang menunjuk pada suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang
benar/gandum dan sekaligus merupakan pemisahan dengan gereja yang palsu/ilalang.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:
- Gereja yang tidak tergembala >>> ay 4.
- Gereja sistim taurat >>> ay 5.
- Gereja setan seperti Sodom dan Gomora >>> ay 6 & ay 7.
- Gereja daging >>> mulai ay 8.
Yudas 1 : 13 >>> gereja daging
Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri;
mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia
kekelaman untuk selama-lamanya.
Kita sudah membahas bagian 13b yaitu tentang bintang-bintang yang gugur. Kita
harus berhati-hati, sebab masih akan terjadi lagi yaitu sepertiga bintang di
langit akan diseret oleh ekor naga dan dicampakkan ke bumi dan akan binasa untuk
selama-lamanya.
Kita akan membahas bagian yang 13a yaitu: mereka bagaikan ombak laut
yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri;
Jadi gereja daging ini seperti ombak di laut yang ganas, yang pengertian secara
rohani yaitu:
- Yakobus 1 : 5 – 8,
5. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah
ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan
murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan
kepadanya.
6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab
orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian
ke mari oleh angin.
7. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan.
8. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Jadi pengertian dari ombak laut yang ganas ialah hati yang bimbang
menghadapi pencobaan-pencobaan maupun menghadapi angin pengajaran-pengajaran
sesat/palsu.
Akibatnya: hidupnya tidak tenang/tidak damai.
- Ay 7 >>> karena bimbang, maka ia tidak mendapatkan apa-apa/sesuatu
dari TUHAN. Itu sebabnya kita harus menjaga supaya hati kita jangan menjadi
bimbang.
- Ay 5 >>> orang bimbang itu kekurangan hikmat = tidak bijaksana.
Di dalam Matius 7 dikatakan, ia bagaikan bangunan yang rubuh >>>
Matius 7 : 26, 27,
26.Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Tidak bijaksana = mendengarkan Firman, tetapi tidak yakin sehingga tidak mempraktekkan
dan bangunan rohaninya akan rubuh.
Hebat kerusakannya = tidak dapat dibangun kembali.
Bangunan rohani rubuh = dikalahkan oleh setan tri tunggal yaitu:
- hujan yang datang dari atas = setan dengan roh najis.
- angin = di darat = nabi palsu dengan pengajaran palsu.
- banjir = dari laut = antikrist dengan kekuatan mammon.
Rubuh = kalah = gugur dari iman = binasa.
Itu sebabnya dihari-hari ini, kita jangan bimbang di saat menghadapi pencobaan,
di saat menghadapi pengajaran-pengajaran palsu tetapi biarlah kita menjadi
orang yang bijaksana yaitu orang yang dengar-dengaran.
Kalau hati tidak bimbang, kita menjadi orang Kristen yang dengar-dengaran
dan bijaksana >>> Matius 7 : 24, 25,
24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Kalau kita dengar-dengaran/menjadi orang yang bijaksana, maka hasilnya:
- kita menjadi kokoh/tahan uji menghadapi pekerjaan/serangan dari setan
tri tunggal.
- menyelesaikan segala masalah, sebab dengar-dengaran itu adalah hikmat
dari TUHAN.
- orang yang bijaksana bagaikan bintang-bintang yang bercahaya/ia dipakai
oleh TUHAN.
Daniel 12 : 3, Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya
seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Sekarang ini, TUHAN sedang mencari orang yang dengar-dengaran dan akan diangkat
menjadi bintang-bintang yaitu kehidupan yang dipakai oleh TUHAN menjadi berkat
bagi banyak orang/menuntun banyak orang kepada kebenaran/sampai kepada kesempurnaan.
Orang yang dengar-dengaran akan tetap untuk selama-lamanya/tidak gugur. Inilah
gereja daging seperti ombak laut yang ganas dan untuk sekarang berarti hati
yang bimbang dan karena bimbang, maka tidak dapat dengar-dengaran. Tetapi
gereja yang benar tidak bimbang tetapi bijaksana/dengar-dengaran. Itu sebabnya
sekarang ini kita harus sungguh-sungguh:
- dengar-dengaran/bijaksana.
- tahan uji.
- masalah selesai sehingga
- kita diangkat menjadi bintang untuk selama-lamanya karena tidak gugur.
Di saat kita menghadapi pencobaan, maka kita harus banyak mendengarkan Firman
TUHAN sampai dengar-dengaran, ini yang menyelesaikan masalah dan masalah itu
selesai. Saya sangat bersedih jika ada kehidupan yang tidak dapat datang ke
gereja karena mengalami pencobaan yang berat >>> ini merupakan hal
yang salah. Sebab justru di dalam menghadapi pencobaan/teror dari setan kita
harus banyak mendengarkan Firman, dan jangan bimbang tetapi dengar-dengaran
/mempraktekkan Firman. Semoga kita mengerti.
- Yesaya 57 : 20, 21,
20. Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab
tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
21. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Jadi arti dari ombak di laut yang ganas selanjutnya adalah orang-orang
yang fasik/jahat. Inilah gereja daging yaitu kehidupan yang jahat
dan fasik. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN, tetapi mereka jahat dan fasik.
Orang-orang yang fasik dan jahat itu menghasilkan dua hal yaitu sampah dan
lumpur.
Pengertian dari sampah menunjuk pada kehidupan yang tidak berguna.
Kehidupan yang tidak berguna itu:
- menjadi beban bagi orang lain, tidak menjadi berkat. Dihari-hari ini,
kita jangan menjadi beban bagi orang lain, tetapi kita harus menjadi seperti
bapak kita Abraham yang diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
- di dalam injil Matius 25, tidak berguna itu = tidak setia. Orang yang
tidak setia, di hadapan TUHAN, ia tidak berguna sebab seperti sampah.
Matius 25 : 26, 30,
26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur
dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Malas dan tidak setia = tidak berguna bagaikan sampah.
Sampah ini adalah kehidupan yang menjadi beban bagi orang lain sampai
satu waktu menjadi sampah masyarakat. Itu sebabnya biarlah dihari-hari
ini kita dapat menjadi orang yang sungguh-sungguh setia kepada TUHAN,
sekalipun masih penuh dengan kekurangan di dalam pelayanan kita, tetapi
kalau kita setia maka kesetiaan itu akan menutupi segala kelemahan-kelemahan
kita.
Sebagai contoh:
- Mungkin sebagai seorang gembala, saya tidak fasih dalam berkhotbah,
tetapi kalau setia, maka lama kelamaan kelemahan itu akan tertutup.
- Demikian juga dengan saudara yang menyanyi, mungkin terdengar sumbang
atau juga tidak mengerti notasi, tetapi kalau setia berlatih dan menyanyi,
maka lama kelamaan, kelemahan itu akan tertutup. Tetapi sekalipun
saudara pandai, tetapi kalau tidak setia, maka tidak akan berguna
dan di hadapan TUHAN hanya sebagai sampah.
lumpur, kalau lumpur, maka kita ingat akan lumpur dosa.
Lumpur ini menunjuk pada dua hal yaitu:
- perbuatan-perbuatan dosa/perbuatan-perbuatan daging >>>
Galatia 5 : 19 -21,
19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,
20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya
itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
ay 20 >>> perseteruan/berseteru itu bagaikan menghasilkan lumpur.
Di dalam rumah tangga, jika suami dan isteri berseteru >>> suami
dan isteri membawa lumpur, maka anak-anak akan terkena percikkan lumpur
yang di dalam istilah sehari-hari adalah kena getahnya. Demikian juga
di dalam gereja, jika ada yang berseteru, maka suasana akan menjadi tidak
enak sebab semuanya bagaikan terkena lumpur.
ay 21 >>> perbuatan-perbuatan dosa/lumpur tidak dapat masuk ke
dalam kerajaan surga.
- perkataan-perkataan dosa yaitu perkataan-perkataan yang sia-sia
dan yang mengeruhkan suasana.
Misalnya di dalam rumah tangga, jika suami dan isteri sudah menjadi fasik/bagaikan
ombak yang membawa lumpur, maka kata-kata yang keluar adalah “ceraikan
aku”. Ini benar-benar merupakan kata-kata yang sia-sia dan yang
akan mengeruhkan suasana sehingga suasana menjadi tidak ada damai. Dengan
perkataan yang sia-sia menjadikan suasana tidak ada damai.
Mari saudaraku! jangan sampai tidak ada damai/mengeruhkan suasana, baik itu
di dalam rumah tangga, maupun di gereja jangan sampai gereja menjadi tempat
untuk bergosip. Jika tidak ada damai di dalam rumah tangga maupun di gereja,
berarti tidak ada pelayanan pendamaian = tidak ada Imam Besar Yang hadir dan
ini sangatlah merugikan. Itu sebabnya kita harus menjaga perkataan-perkataan
kita, dan ini bukan berarti kita harus bisu, tetapi berbicara jangan bergosip
sebab akan menimbulkan kekeruhan, sehingga tidak ada damai dan juga tidak
ada pelayanan Imam Besar sehingga kita rugi datang beribadah. Semoga kita
dapat mengerti.
Jika ada perbuatan/perkataan lumpur, ini juga termasuk mengeruhkan Firman
pengajaran yang benar dan jernih dan ini adalah tabiat dari kambing. Sehingga
Firman pengajaran ini akan dihina oleh orang dan orang sudah tidak mau datang.
Yehezkiel 34 : 18, 19,
18. Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang
terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan
kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal
itu kamu keruhkan dengan kakimu?
19. Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak
kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
Inilah tabiat dari kambing yaitu egois. Orang fasik/orang jahat adalah ombak
yang ganas >>> kehidupan Kristen/hamba TUHAN/anak TUHAN yang fasik
dan jahat = kambing >>> memiliki sifat egois sampai mengeruhkan Firman
pengajaran yang benar sehingga orang lain tidak mau menerima/makan Firman
pengajaran karena rumput sudah diinjak-injak dan air sudah menjadi seperti
lumpur bahkan mereka menghina/mencela Firman pengajaran yang benar. Ini yang
harus menjadi koreksi bagi kita semua terutama bagi saya.
Kalau orang fasik/gereja palsu bagaikan ombak yang ganas/kambing yang membuat
pengajaran menjadi keruh, tetapi sekarang ini kita mohon supaya kita jangan
mengeruhkan Firman pengajaran tetapi menghiasi Firman pengajaran yang di mulai
dari kehidupan nikah, juga di dalam ibadah pelayanan di saat kita mengunjungi
tempat-tempat lain dengan menjaga perkataan dan perbuatan kita.
Titus 2 : 6 - 10,
6. Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai
diri dalam segala hal
7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
8. sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu,
karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
9. Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan
kepada mereka, jangan membantah,
10. jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan
demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
- Bagi kaum muda juga harus menguasai diri >>> jika teman-teman
kalian memakai pakaian yang menonjolkan daging, jangan kalian ikuti. Sebab
kita memang sudah dipercayakan Firman pengajaran oleh TUHAN dan jika saudara
mau menerima, maka saudara harus konsekuen. Sekalipun pakaian itu lagi
musim modelnya, kita boleh meniru asal sesuai dengan Firman pengajaran.
Semoga kita dapat mengerti.
- Bagi hamba-hamba TUHAN, jika memberitakan Firman harus sehat/tidak bercela/tidak
bisa difitnah/tidak bisa ditunjuk kesalahannya.
- Bagi yang bekerja sebagai bawahan harus taat kepada tuannya/pimpinan
sebab ini berarti menghiasi pengajaran. Kalau terus bertentangan, berarti
tidak menghiasi pengajaran tetapi mengeruhkan >>> katanya orang
Kristen, katanya berpegang pada Firman pengajaran tetapi perbuatannya
seperti itu.
Dihari-hari ini, kita harus menghiasi Firman pengajaran, kita jangan menjadi
seperti ombak yang ganas/orang fasik/jahat/kambing yang mengeruhkan, membawa
lumpur dan sampah sehingga Firman pengajaran menjadi keruh. Inilah pengertian
yang kedua dari gereja daging bagaikan ombak laut. Jika kita menghiasi Firman
pengajaran, itu berarti kita menghiasi diri sendiri. Memuliakan Firman pengajaran
= diri sendiri akan menjadi mulia sedikit demi sedikit sampai menjadi sama
mulia dengan TUHAN YESUS.
Pengajaran kita adalah pengajaran Mempelai, jika kita menghiasi pengajaran
Mempelai, berarti kita menghiasi Mempelai >>> kita dihiasi dan dimuliakan
sampai dapat menjadi Mempelai Wanita Surga. Orang akan melihat bahwa kita
ini cocok/sejalan dengan pengajaran Mempelai karena cara kita berjalan, berkata-kata,
berpakaian, di kantor, di dalam pelayanan semuanya cocok dengan pengajaran
dan ini berarti seluruh kehidupan kita dihiasi sampai kita menjadi Mempelai
Wanita Surga. Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu 17 : 1,15,
1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
15.Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana
wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum
dan bahasa.
Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya >>> menunjuk pada
bangsa-bangsa = air laut yang ganas.
Kita akan mencocokkan dengan ktb Yesaya 17 : 12, 13,
12.Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut
menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang
hebat!
13. Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya,
sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan
dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Jadi, dari ketiga ayat ini yaitu :
Wahyu 17 : 1 >>> Babel duduk di tempat yang banyak airnya.
Wahyu 17 : 15 >>> banyak air/air yang banyak, banyak bangsa-bangsa.
Yesaya 17 : 12 >>> bangsa-bangsa itu bagaikan ombak laut yang menderu.
Jadi pengertian yang ketiga dari gereja daging yang bagaikan ombak laut adalah
kehidupan yang diduduki/dikuasai oleh perempuan Babel. Ini merupakan sesuatu
yang sangat dahsyat. Inilah gereja palsu >>> mengakui diri sebagai
gereja TUHAN/anak TUHAN/hamba TUHAN, tetapi seperti ombak laut yang ganas
sebab:
- Hatinya selalu bimbang sehingga tidak percaya kepada Firman TUHAN.
- Menjadi orang yang fasik/jahat/kambing/egois.
- Kehidupan yang diduduki/dikuasai oleh perempuan Babel.
Kehidupan yang dikuasai oleh Babel sungguh-sungguh mengerikan sebab Babel
ini menunjuk pada roh jahat dan roh najis >>> Wahyu 18 :
2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi
segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh jahat dan roh najis adalah serigala dan burung sampai TUHAN mengeluh >>>
‘serigala sudah memiliki liang, burung sudah punya sarang, tetapi Anak
Manusia belum memiliki tempat untuk meletakkan KepalaNYA.’ Inilah gereja
palsu sebab kepalanya bukanlah YESUS, bukan Firman pengajaran yang benar tetapi
serigala dan burung. Puncak dari roh jahat adalah keinginan/ikatan akan uang
sedangkan puncak dari roh najis adalah dosa makan minum dan kawin mengawinkan/dosa
sex. Ini yang berkuasa pada gereja yang palsu, bukan lagi mengutamakan Firman
pengajaran yang benar yaitu YESUS sebagai Kepala tetapi serigala dan burung
yang ada di sana >>> yang hanya digembar-gemborkan dan yang dipermasalahkan
hanyalah uang saja. Padahal TUHAN katakan bahwa uang itu adalah masalah kecil,
yang harus diutamakan adalah Firman pengajaran itulah YESUS sebagai Kepala.
Jika sudah ada uang yang diutamakan/serigala yang adalah roh jahat, pasti
ada roh najis >>> kedua ini merupakan duet/pasangan. Maafkan saudaraku!
bukan berarti tidak boleh memiliki uang >>> silahkan! Gereja memiliki
banyak uang >>> silahkan! Tetapi bukan itu yang diutamakan dan digembar-gemborkan
sebab nanti akan menjurus kepada keinginan akan uang/ikatan akan uang seperti
Yudas. Semoga kita dapat mengerti. Inilah kehidupan yang diduduki/dikuasai
oleh Babel yang adalah roh jahat dan roh najis.
Akibatnya, kehidupan itu tidak berubah/tidak mengalami keubahan hidup. Kalau
di dalam gereja TUHAN bukan Firman pengajaran yang benar/bukan YESUS sebagai
Kepala yang diutamakan, maka tidak akan terjadi keubahan hidup >>>
beribadah tetapi tidak mengalami keubahan hidup.
2 Timotius 3 : 1 - 5,
1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka
akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
3. tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak
dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4. suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti
hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
- Masa yang sukar ini termasuk di dalam gereja TUHAN, sukar apa? Sukar
berubah.
- Hamba uang >>> uang menjadi kebanggaannya/yang diutamakan hanyalah
hal yang jasmani dan ini sangatlah berbahaya sebab sudah menggeser YESUS
sebagai Kepala.
- tidak memperdulikan agama >>> ini bukannya atheis/tidak berTuhan,
tetapi menyamakan semua agama, mempelajari dan membandingkan agama yang
satu dengan agama yang lain bahkan mempelajari ajaran-ajaran setan. Inilah
kalau bukan YESUS/Firman pengajaran Yang diutamakan tetapi lebih mengutamakan
keuangan yaitu serigala dan burung, pasti larinya kearah ini yaitu tidak
memperdulikan agama. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab terlihat
berhasil karena memiliki uang yang banyak tetapi YESUS sudah tergeser
dari tempat itu/tidak ada lagi Firman pengajaran yang benar.
- menjalankan ibadah/beribadah >>> melayani, tetapi ini adalah
gereja palsu sebab mereka memungkiri kekuatan ibadah. Kekuatan ibadah
= Firman pengajaran yang benar >>> ini sudah tidak diutamakan
lagi, jarang diperbincangkan lagi. Jika kita menolak kekuatan ibadah,
maka kita tidak akan berubah sebab Babel/serigala dan burung yang akan
menduduki/menjadi kepala/uang yang menjadi kepala. Kalau uang sudah menjadi
kepala, sebentar lagi roh najis juga akan menjadi kepala. Tinggal menunggu
waktu sebab duet ini tidak pernah gagal. Ini benar-benar berbahaya. Tidak
berubah sebab sudah dicap oleh antikrist dengan angka delapanbelas yaitu
6.6.6. Babel ini adalah mempelai dari antikrist. Dan ini yang akan dibinasakan
oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kita tidak dapat bermain-main dengan ombak laut yang ganas sebab sasaran dari
ombak laut yang ganas itu >>> Matius 14 : 24, 25, 29 - 31,
24.Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan
gelombang, karena angin sakal.
25. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas
air.
29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan
di atas air mendapatkan Yesus.
30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Ay 30 >>> angin itu selain menghantam perahu, juga menghantam pribadi.
Ay 31 >>> bimbang, ini berbahaya. Kalau sudah bimbang/hati mendua,
maka pasti dapat menjadi fasik dan kemudian menjadi Babel. Petrus sudah dihantam
oleh gelombang sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN yang hebat karena dapat
berjalan di atas air.
Jadi gelombang laut yang dahsyat menghantam perahu dan perahu ini menunjuk
pada gereja TUHAN, nikah, perusahaan >>> yang terdiri dari banyak
orang dan juga menghantam kehidupan secara pribadi itulah Petrus/kehidupan
yang dipakai oleh TUHAN. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus berhati-hati.
Di mana tempat yang aman saat Petrus mau tenggelam karena bimbang? YESUS mengulurkan
Tangan kepadanya. Jadi tempat yang paling aman di saat gelombang laut yang ganas
menghantam adalah di dalam uluran Tangan TUHAN. Mari saudaraku! biarlah dihari-hari
ini kita hidup bukan di luar TUHAN tetapi di dalam uluran Tangan TUHAN.
Di mana kita mendapatkan uluran Tangan TUHAN?
- di dalam pemberitaan Firman Kristus/Firman di dalam urapan Roh.Kudus
>>>
Roma 10 : 17, 19, 21,
17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
19. Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata:
"Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan
membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
21. Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan
tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Jadi di dalam pemberitaan Firman, TUHAN sedang mengulurkan TanganNYA dan bagaimana
prosesnya?
Prosesnya adalah:
- mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai menanggapi Firman/memberi
respon yang positif terhadap Firman. Seperti di dalam ay 17 >>>
pendengaran.
- kemudian di dalam ay 19 >>> adakah Israel menanggapnya? menanggapi
Firman secara positif >>> akal budi menanggapi Firman sampai
kita mengerti, kemudian hati menanggapi Firman sampai kita percaya dan
yakin pada Firman.
- ay 21 >>> taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada
TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita/kita dipegang oleh Tangan
TUHAN.
Mari saudaraku! di mana tempat yang aman menghadapi ombak ganas yang menghantam
perahu nikah kita, menghantam gereja TUHAN dan juga menghantam pribadi kita?
tempat yang aman adalah di dalam uluran Tangan TUHAN.
- lewat doa penyembahan. Doa penyembahan ini bagaikan kita
mengulurkan tangan kita kepada TUHAN, tetapi seperti yang sudah sering saya
katakan, bahwa mengulurkan tangan itu seperti orang yang akan tenggelam, sebab
orang yang akan tenggelam itu tidak perlu di ajar, sebab secara otomatis tangannya
akan ia angkat ke atas. Banyak kali jika kita sedang dalam keadaan diberkati,
semuanya lancar, kita jarang sekali mengangkat tangan kepada TUHAN, itu sebabnya
TUHAN mengijinkan kita tenggelam supaya melatih kita untuk kita mengangkat
tangan kepada TUHAN/menyembah TUHAN.
Kita jangan berputus asa sekalipun gelombang sudah menghantam kita seperti
Petrus yang hatinya sudah menjadi bimbang sehingga ia tenggelam >>>
mari! meyembah TUHAN/kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan mulut mengaku
>>> ‘TUHAN tolonglah aku’ seperti Petrus berseru kepada
TUHAN. Padahal di dekat Petrus ada sebelas orang teman-temannya dengan perahu,
dibanding dengan TUHAN Yang hanya Seorang Diri >>> siapa yang kita
pilih? Kalau Petrus memilih dan memanggil kesebelas temannya itu, maka ia akan
binasa, tetapi ia hanya menyebut Satu Nama >>> ‘TUHAN tolonglah
aku’ dan TUHAN mengulurkan TanganNYA. Inilah sikap penyembahan. Kita mengulurkan
tangan kepada TUHAN = kita menyerah sepenuhnya kepada TUHAN dan mulut hanya
mengaku YESUS. Tidak berharap kepada yang lain >>> kepada orang tua,
kepada teman yang diprediksi teman ini memiliki banyak uang >>> tidak!
Hanya Satu Nama ialah YESUS Yang sanggup menolong/kita mempercayakan diri sepenuhnya
kepada TUHAN dan TUHAN menolong kita tepat pada waktunya saat kita menghadapi
ombak yang ganas dihari-hari ini. Kalau TUHAN tidak menolong orang yang hampir
tenggelam itu tepat pada waktunya, selisih satu detik saja, habislah orang itu.
Mari! malam ini, apapun ketenggelaman kita yang memang kita menghadapi ombak
yang ganas baik secara rohani maupun secara jasmani yang sedang menghantam kita,
saya tidak dapat mengatakan bahwa mengikuti TUHAN itu enak >>> tidak!
Sebab kita menghadapi ombak yang ganas, secara jasmani ombak yang ganas di segala
bidang dan juga secara rohani ombak yang ganas adalah gereja-gereja palsu menghantam
kita.
Di mana tempat yang aman? Di dalam pemberitaan Firman yang benar, kita taat
dan dengar-dengaran dan juga yang ke dua di dalam penyembahan kepada TUHAN,
kita berseru kepada TUHAN >>> TUHAN mengulurkan Tangan dan mengangkat
kita dari segala ketenggelaman bahkan satu waktu mengangkat gereja yang benar
di awan-awan bertemu dengan TUHAN.
Mari dihari-hari ini, kita menggunakan kedua tempat ini yaitu:
- kita jangan sampai absen jika ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar
sehingga kita sungguh-sungguh dapat menjadi taat.
- kita banyak menyembah TUHAN.
- dan juga banyak menyerah kepada TUHAN sehingga TUHAN mengulurkan TanganNYA
memegang dan mengangkat kita dari ketenggelaman bahkan mengangkat kita diawan-awan
yang permai.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1