Matius 24 tentang 7 tanda kedatangan Yesus, 7 tanda kiamat.
Kita mempelajari tanda yang ke-4 yaitu nubuat tentang antikris. Sebelum kedatangan
Yesus kedua kali akan didahului antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun untuk memburu,
membinasakan anak-anak Tuhan.
Kehidupan yang masuk dalam aniaya antikris yaitu kehidupan yang mengalami musim
dingin rohani.
Matius 24:19-20
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu.
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim
dingin dan jangan pada hari Sabat.
Ada 3 macam krisis/ musim dingin rohani:
- Musim dingin iman/ krisis iman, ada kaitan dengan firman.
Mulai bosan terhadap firman, tidak ada perhatian lagi terhadap firman.
- Musim dingin pengharapan/ krisis pengharapan, ada kaitan dengan Roh Kudus.
Sudah tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Musim dingin kasih/ krisis kasih, ada kaitan dengan kasih.
Kasih menjadi dingin dan kedurhakaan bertambah-tambah.
Ketiga krisis diatas menyebabkan anak-anak Tuhan masuk dalam aniaya antikris.
Supaya kita tidak masuk aniaya antikris maka jalan keluarnya, kita harus:
- meningkatkan persekutuan kita dengan firman: persekutuan dengan Anak Allah/
Yesus.
- meningkatkan persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Roh Kudus/ Kristus.
- meningkatkan persekutuan dengan kasih, Allah Bapa/Tuhan.
Jadi harus meningkatkan dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana
caranya?
Kisah Rasul 2:42
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Lewat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, dalam tabernakel
menunjuk alat meja roti sajian, sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah.
Ketekunan dalam persekutuan, dalam tabernakel menunjuk pelita emas, sekarang
menunjuk ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dalam Roh Kudus.
Ketekunan dalam berdoa, dalam tabernakel menunjuk mezbah dupa emas, sekarang
menunjuk ketekunan dalam doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa.
3 macam ketekunan dalam tabernakel menunjuk ketekunan dalam ruangan suci yaitu
kandang penggembalaan, menjadi kehidupan yang tergembala. Jika tekun dalam penggembalaan
maka kita bisa terhindar dari musim dingin rohani.
Memang untuk masuk kandang penggembalaan bagaikan harus masuk pintu sempit.
Yohanes 10:1, 9-10
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam
kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia
adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan
masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Pintu sempit menunjuk sengsara bagi daging, tapi dibalik pintu yang sempit
ada pemeliharaan Tuhan secara berkelimpahan dan ada perlindungan Tuhan sehingga
pencuri/ perampok (antikris) tidak bisa menjamah kita.
Jika memilih pintu lebar, ibadah yang enak bagi daging (mengutamakan kemakmuran
dan hiburan), akan berakhir dengan musim dingin rohani, masuk aniaya antikris
sampai binasa.
1 Petrus 5:8
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Sesudah tergembala pun kita harus sadar dan berjaga-jaga sebab kita masih harus
berhadapan dengan singa (iblis). Orang kristen yang mau tergembala sudah dihalangi
oleh setan. Tapi jika sudah tergembala pun masih diserang iblis/ singa supaya
tidak tergembala. Tandanya:
- Beredar-edar.
Ayub 2:2
2:2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?"
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah
bumi."
Inilah singa, suka beredar-edar, berkeliling-keliling. Hati-hati, setan mau
membuat gembala dan domba beredar-edar.
Praktek gembala beredar-edar yaitu tidak mau memberi makan dalam penggembalaan.
Tidak mau bahkan tidak tekun memberi makan domba tapi mau jabatan gembalanya.
Jika gembala beredar-edar dan tidak tekun, sama dengan memasukan singa dalam
kandang penggembalaan.
Praktek domba tidak tergembala: tidak mau makan firman penggembalaan.
- Mengaum, menunjuk pada suara daging.
Hakim-hakim 14:5
14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika
mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi
Simson dengan mengaum.
Singa mengaum justru banyak di kebun anggur. Kebun anggur menunjuk suasana
mempelai. Artinya, dalam penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai, banyak
singa mengaum.
Matius 20:11, 15
20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Wujudnya yaitu bersungut-sungut, iri hati, kebencian. Penyebabnya:
- karena tidak tahan melihat orang lain diberkati.
- karena persoalan jubah, karunia-karunia dari Tuhan.
- karena kebencian tanpa alasan. Ini yang paling puncak, seperti antikris.
- Menggigit dan menelan.
Apa yang digigit?
Amos 3:12a
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan
dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga,
Singa sangat suka pada betis dan telinga.
Tulang betis untuk berdiri. Jika betis digigit singa berarti pendiriannya
goyah, tidak tegas dalam hal pengajaran.
1 Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian,
ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Dibimbangkan oleh ajaran sesat.
Jika punya hari nurani yang baik sebagai domba maka jika ada suara asing,
pasti lari.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari
dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Harus tegas dalam hal pengajaran, jangan goyah.
Singa menggigit telinga.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi
dongeng.
Sehingga tidak mau lagi mendengar firman pengajaran yang benar. Mendengar
firman yang sesuai dengan selera daging, termasuk dongeng, tanpa ayat, banyak
cerita padahal bukan firman.
Jika sidang jemaat lebih suka dongeng, lawakan berarti kerohaniannya masih
seperti anak kecil.
Jika betis dan telinga digigit, akibatnya: sudah beribadah tapi menolak kuasa
ibadah sehingga tidak mengalami keubahan hidup.
2 Timotius 3:1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 (1)Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba uang. (3)Mereka
akan membual dan (4)menyombongkan diri, (5)mereka akan menjadi pemfitnah,
(6)mereka akan berontak terhadap orang tua dan (7)tidak tahu berterima kasih,
(8)tidak mempedulikan agama,
3:3 (9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak mau berdamai, (11)suka menjelekkan
orang, (12)tidak dapat mengekang diri, (13)garang, (14)tidak suka yang baik,
3:4 (15)suka mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang, (17)berlagak tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kuasa ibadah adalah kuasa keubahan hidup. Jika menolak kuasa ibadah, menolak
firman pengajaran maka hidupnya tidak berubah, tetap manusia daging dengan
18 tabiat daging = 666. Menjadi mangsa antikris bahkan menjadi sama dengan
antikris.
Jika kita sungguh-sungguh saat ibadah maka kita bisa diubahkan menjadi sama
seperti Yesus.
Aktifitas dalam penggembalaan.
Jika kita sungguh-sungguh tergembala dalam firman pengajaran yang benar maka
kita akan mengalami aktifitas Gembala Agung.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya
dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya
ke luar.
Aktifitas Gembala Agung lewat suara gembala yaitu memanggil dan menuntun lewat
firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala
untuk disampaikan secara terus-menerus untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.
Amsal 1:23-24
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan
isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang
menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
Lewat firman penggembalaan, Tuhan sedang mencurahkan isi hati-Nya untuk memanggil
dan mengulurkan tangan pada kita.
Amsal 1:25-26
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila
kedahsyatan datang ke atasmu,
Inilah wujud dari firman penggembalaan, ada teguran dari Tuhan.
2 Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran
dan pengajaran.
Saat firman menyatakan dosa, menunjuk dosa-dosa kita, itu merupakan panggilan
Tuhan. Firman menegor kita dengan keras dan firman menasihati kita supaya kembali
ke jalan yang benar.
Amsal 1:25-26
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila
kedahsyatan datang ke atasmu,
Sikap kita, jangan mengabaikan firman pengajaran. Sikap kita yang benar adalah:
- menyadari dan mengaku segala keadaan kita.
Jika kita tidak pernah menyesali dosa berarti belum menerima panggilan Tuhan.
- harus bertobat. Itu adalah sikap menerima uluran tangan Tuhan.
Hasilnya:
- Penyakit kusta ditahirkan.
Matius 8:2-3
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah
Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku
mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari
pada kustanya.
Penyakit kusta bisa menunjuk penyakit secara jasmani, apapun bentuknya bisa
disembuhkan oleh Tuhan.
Secara rohani, kusta menunjuk dosa-dosa (sampai dosa kenajisan) dan dosa kebenaran
diri sendiri (tidak pernah merasa salah). Mungkin dalam nikah terjadi goncangan,
Tuhan bisa memulihkan.
Semoga kita bisa melembut dan meneriman jamahan tangan Tuhan.
- Tangan Tuhan mengangkat kita dari ketenggelaman.
Matius 14:29-31
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Yesus mengulurkan tangan untuk mengangkat kita dari ketenggelaman/ kemerosotan
apapun. Dan Tuhan mampu memelihara hidup kita ditengah lautan yang bergelombang,
Tuhan mampu melindungi kita. Semua akan teduh jika Tuhan mengulurkan tangan.
- Tangan Tuhan menuntun kita ke mata air kehidupan.
Tangan Tuhan menuntun ke masa depan yang indah, membahagiakan kita. Tangan
Gembala Agung akan menghapus air mata kita sampai suatu waktu kita sampai
ke tempat penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem Baru dimana tidak ada air
mata.
Dunia ini memang sulit namun tidak sulit jika kita berada dalam tuntunan tangan
Tuhan.
1