Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24:15-25 berbicara nubuat tentang antikris.

Matius 24:19-20
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.

Menunjuk kehidupan yang masuk dalam aniaya antikris. Kehidupan kristen, anak-anak Tuhan, hamba Tuhan yang masuk aniaya antikris yaitu kehidupan yang mengalami musim dingin rohani/ krisis rohani.
Ada 3 macam musim dingin rohani:

  1. Krisis iman, ada kaitan dengan firman.
    Banyak orang yang bosan mendengar firman penggembalaan. Seperti Israel bosan pada manna sehingga banyak yang mati digigit ular. Di gereja pun demikian, jika menyanyi berapa jam mau tapi bosan jika mendengar firman.
  2. Krisis pengharapan, ada kaitan dengan urapan Roh Kudus.
    Dalam Kisah Rasul dimulai dengan lidah-lidah api tapi dalam Kisah Rasul 28 diakhiri dengan musim dingin. Jika musim dingin datang maka ular datang menggigit tangan. Tujuannya: supaya tidak bisa melayani, tidak bisa menyembah Tuhan.
  3. Krisis kasih. Ini yang sedang kita pelajari.
    Matius 24:12
    24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Krisis kasih mengakibatkan kedurhakaan. Kedurhakaan juga bisa melanda kehidupan yang beribadah melayani Tuhan.

Yudas 1:11
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Korah gambaran pelayan-pelayan Tuhan.
Ada 2 macam kedurhakaan dalam ibadah pelayanan:

  1. Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.
    Ibrani 10:25-27

    10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Dosa tidak beribadah merupakan dosa yang meningkat, mulai dari dosa kebiasaan (tidak ibadah tapi tidak merasa menyesal), biasa tidak beribadah sampai sengaja tidak tidak beribadah dan melayani sehingga menjadi durhaka. Ini tanda kasih menjadi dingin.
  2. Bersungut-sungut
    Bilangan 16:8-11

    16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
    16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
    16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
    16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

    Korah beribadah melayani Tuhan tetapi bersungut-sungut. Jikalau krisis iman, ular menggigit kaki. Kemudian krisis Roh Kudus, ular menggigit tangan. Maka dalam musim dingin kasih, ular menggigit mulut/ lidah.
    Kolose 4:6
    4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
    Bersungut-sungut = kata-kata yang hambar. Musim dingin kasih bisa dideteksi dari perkataan. Dalam Matius 12 diistilahkan perkataan sia-sia.
    Matius 12:36
    12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
    Ini kehidupan yang tanpa kasih, dapat dilihat dari perkataannya yang hambar, perkataan sia-sia, karena mulut/ bibirnya sudah digigit ular.
    Mazmur 140:4
    140:4 Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela
    Mulut digigit ular senduk, kata-katanya hanya perkataan hambar, kata-kata sia-sia. Prakteknya:
    1. Perkataan-perkataan bagaikan api
      Yakobus 3:5-6
      3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
      3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

      Perkataan-perkataan bagaikan api yaitu perkataan yang membesar-besarkan masalah.
      Mulai dalam rumah tangga suka membesarkan maalah. Mengapa? Karena tidak ada kasih. Biarpun sampai ada masalah perselingkuhan, jika ada kasih maka tidak akan menjadi masalah besar. Tapi jika tidak ada kasih maka masalah kecil pun bisa menjadi masalah besar.
      Jika ada kasih maka masalah besar bisa menjadi kecil. Biarlah hari-hari ini kita banyak mengucap syukur, menjaga lidah dari api.
    2. Perkataan beracun yaitu perkataan yang melemahkan, bahkan mematikan iman.
      Yakobus 3:7-8
      3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
      3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

      Perkataan yang mengandung racun, penuh dengan kepahitan, dendam, iri hati, menjelek-jelekkan orang lain.
      Hati-hati supaya kita tidak saling melemahkan.
    3. Kata-kata kutuk
      Yakobus 3:9-12
      3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
      3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
      3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
      3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Hati-hati dalam rumah tangga jangan ada kata-kata kutuk. Secara tidak sadar, begitu kita ucapkan akan benar-benar terjadi. Terutama doakan kami para gembala, jangan sampai mengutuk jemaat. Jika gembala mengutuk maka celaka jemaat dan celaka juga gembala, dua-duanya rugi. Oleh sebab itu kita jaga jangan ada kata-kata kutuk.
Jika sudah terlanjur berkata kutuk maka perkataan tersebut harus dicabut. Seringkali kita tidak sadar, mengatakan anak kita bodo, akhirnya dia tidak naik kelas. Oleh sebab itu kata-kata kutuk harus dicabut. Harus hati-hati dalam perkataan.
Dari satu mulut keluar kata berkat dan kutuk [ay 10], ini menunjuk kata-kata munafik.
Didalam hati dan diluar tidak sama. Apa yang diucapkan tidak sama dengan yang didalam hati. Puncaknya sampai berkata-kata dusta.
Akibatnya seperti Korah, turun sampai ke bagian bumi paling bawah.

Bilangan 16:31-33
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

Jadi kata-kata kita menentukan nasib kita, apakah kita naik atau turun. Jika perkataan kita baik maka kita akan naik sampai naik di awan-awan. Jika perkataan kita tidak baik malah turun ke bawah sampai ke alam maut.

Wahyu 9:2-3
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.

Belalang dan kalajengking menunjuk roh jahat dan roh najis. Jika mulut digigit ular, hidupnya akan merosot, bergaul dengan roh jahat najis. Mulai kehidupan rohaninya merosot, yang jasmani juga merosot sampai yang akhirnya masuk kebinasaan seperti Korah.
Yang paling baik adalah perkataan yang penuh kasih.

Kidung Agung 7:6, 9
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

Hidup dalam kasih bisa dideteksi dari perkataan yaitu manis bagai anggur, tidak hambar, tidak mengandung racun.
Kata-kata yang manis mengalir ke 2 tempat:

  1. Mengalir kepada sesama yang membutuhkan.
    Efesus 4:29

    4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
    Sehingga sesama yang mendengarkan mengalami kasih karunia dan berkat dari Tuhan.
    Salah satu contohnya adalah perempuan Samaria, bisa mengeluarkan perkataan manis.
    Yohanes 4:39
    4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
    Kita bisa bersaksi apa yang sudah Tuhan kerjakan atas hidup kita sehingga tidak ada kesempatan untuk menghakimi orang lain. Seperti perempuan Samaria, perkataannya bisa menyelamatkan banyak orang.
    Perkataan yang manis supaya sesama bisa merasakan berkat Tuhan.
  2. Mengalir kepada pribadi Yesus yang sedang tidur.
    Kidung Agung 7:9

    7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
    Pribadi yang sedang tidur menunjuk pribadi Yesus yang sedang tidur di perahu saat ditimbus gelombang.
    Matius 8:23-24
    8:23. Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
    8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

    Angin dan gelombang datang sekonyong-konyong, tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itu, jaga perkataan.
    Sementara kapal dihantam gelombang dan hampir tenggelam, Yesus tidur di buritan.
    Arti Yesus tidur:
    1. Yesus harus mati di kayu salib.
      Ibrani 2:14-15
      2:14. Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
      2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

      Yesus mati di kayu salib sama dengan membebaskan kita dari angin dan gelombang, dari maut.
    2. Memberi teladan ketenangan dalam menghadapi apa pun.
      Ketenangan menunjuk buah yang matang. Ini ketenangan iman. Jika saat angin dan gelombang datang, kita berlari ke sana-sini (tidak tenang, berharap orang lain) maka kapal akan makin cepat tenggelam. Biarlah kita berharap sepenuh kepada Yesus.
      Yesus tidur juga berarti Yesus sedang menguji kita, apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, berharap sepenuh pada Tuhan dan Yesus sedang menanti adakah kata-kata manis dalam hidup kita. Seringkali saat ditolong Tuhan, kita bisa berkata manis, tapi saat menghadapi sesuatu yang belum ditolong, malah bersungut-sungut. Tuhan sedang menunggu perkataan manis dari kita.
      Kata-kata yang manis menunjuk doa kita kepada Tuhan.
      Matius 8:25-27
      8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
      8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
      8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

      Doa penyembahan dengan menyeru nama Yesus, dengan iman, percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan.
      Perkataan manis, tidak menuntut sesuatu kepada Tuhan tetapi merasa tidak layak untuk ditolong Tuhan. Seperti seorang perwira datang kepada Yesus mengatakan bahwa saya tidak layak untuk ditolong, tapi katakan sepatah kata untuk menolong saya. Biarlah saat ini kita berdoa untuk penyerahan diri, bukan untuk menuntut.

Maka kita akan mengalami kuasa kebangkitan. Yesus mati di kayu salib dan bangkit untuk mengadakan mujizat, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai suatu waktu saat kedatangan Yesus kedua kali, kita mendapat mujizat tertinggi, kita akan naik ke awan-awan, menjadi sama mulia dengan Tuhan.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Desember 2023 (Sabtu Sore)
    ... dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. Sasaran dari Antikris 'Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil' diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja November sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Desember ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Oktober 2016 (Kamis Sore)
    ... keselamatan firman penginjilan susu kabar baik. Lukas Tetapi Ia berkata kepada mereka Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Juni 2012 (Minggu Pagi)
    ... memvonis menuntut Yesus Kristus dengan hukuman mati di kayu salib. Peranan bangsa Kafir diwakili oleh Pilatus adalah melaksanakan hukuman mati bagi Yesus Kristus di kayu salib. Jadi Israel dan Kafir sama-sama membutuhkan Yesus Kristus sebagai Raja Kebenaran yang mati di kayu salib. Matius Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Maret 2013 (Minggu Sore)
    ... dingin. diakhir jaman ada ancaman dimana kasih menjadi dingin dan kedurhakaan meningkat sekalipun kita sudah menerima kasih Allah. Ini yang harus kita jaga sebab ini terjadi justru saat kedatangan Tuhan semakin dekat. Kalau kasih makin meningkat maka kedurhakaan akan hilang. Kalau kasih semakin dingin kedurhakaan akan semakin meningkat. macam kedurhakaan yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Juli 2014 (Kamis Sore)
    ... mengaku dan diselamatkan. Mulut harus mengaku bahwa adalah Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat kita. Bahan rempah-rempah yang menghasilkan bau harum. Ini menunjuk pada hidung. Binatang berkaki empat diambil kulitnya. Ini menunjuk pada kulit atau indra peraba. Bahan batu-batuan. Amsal Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 September 2009 (Senin Sore)
    ... berdosa bisa kembali ke Firdaus. Jadi mulai sekarang kita harus memperhatikan ibadah pelayanan kita. Matius - - Yang diundang disini adalah bangsa Israel. Matius Roma bangsa kafir juga mendapatkan undangan karena sebagian besar bangsa Israel menolak undangan orang-orang di persimpangan jalan yang tidak ada harganya sehingga bangsa kafir bisa masuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Juli 2014 (Minggu Pagi)
    ... melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku lalu berkata Jangan takut Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Hidup. Aku telah mati namun lihatlah Aku hidup sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 16 Maret 2010 (Selasa Siang)
    ... harus masuk pembangunan tubuh Kristus yang benar sampai sempurna. Dasar pembangunan tubuh Kristus yang benar adalah firman pengajaran yang benar. Kalau berkumpul tanpa firman nanti yang muncul adalah persekongkolan melawan yang benar. Tubuh Kristus yang paling kecil adalah nikah. Jadi harus dimulai dengan memperbaiki nikah supaya benar. Kalau nikah tidak benar ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2009 (Minggu Pagi)
    ... tidak tergembala beredar-edar. Ada macam beredar-edar Tergembala beredar-edar. Kalau gembala tidak memberi makan sidang jemaat itu berarti beredar-edar gembalanya. Kalau sidang jemaat tidak bisa makan firman penggembalaan itu juga berarti beredar-edar. Hatinya beredar-edar saat mendengar firman penggembalaan sehingga benih firman dicuri oleh setan dan tidak berbuah. Orang yang beredar-edar itu tidak akan bertemu Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 April 2020 (Minggu Pagi)
    ... itu ke seberang padang gurun sampailah ia ke gunung Allah yakni gunung Horeb. . Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat dan tampaklah semak duri itu menyala tetapi tidak dimakan api. . Lalu Ia berfirman Janganlah datang dekat-dekat tanggalkanlah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.