Kita masih tetap membahas srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba/tudung penghukuman. Tudung itu berarti suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN terhadap gereja yang benar bagaikan gandum yang akan dimasukkan ke dalam lumbung dan sekaligus merupakan pemisahan dengan gereja yang palsu/bagaikan ilalang yang akan dibakar habis.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu;
Kita sudah mempelajari tanda-tanda dari gereja daging yang dimulai dari ay
8, sekarang ini kita akan mempelajari tanda selanjutnya dengan membaca
Yudas 1 : 13, >>> gereja daging
Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri;mereka
bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman
untuk selama-lamanya.
Jadi gereja palsu/gereja daging itu bagaikan bintang-bintang yang baginya telah
tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya. Tadinya seperti bintang
yang bercahaya tetapi di tempatkan di tempat yang gelap dan ini namanya adalah
bintang yang gugur/yang binasa untuk selama-lamanya. Sekarang ini kita membahas
tentang bintang.
Di dalam dunia, bintang secara jsmani ini sangatlah di dambakan dan diperebutkan oleh manusia di dunia. Contohnya: menjadi bintang radio, bintang lapangan hijau dllnya dan ini sangatlah diupayakan. Untuk menjadi bintang lapangan hijau, tidak begitu saja dengan tiba-tiba masuk lapangan tetapi harus melalui proses dengan masuk ke klub sepak bola dan kemudian harus terus berlatih. Tetapi bintang di dunia ini cepat pudar dan lenyap.
Sekarang, kita berbicara tentang bintang yang rohani dan di dalam alkitab menunjuk pada:
Proses untuk menjadi bintang yang rohani yaitu:
1 Petrus 2 : 9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Jadi proses untuk menjadi bintang adalah kehidupan yang dipanggil dan dipilih
oleh TUHAN.
Dipanggil = dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib/dipanggil dari kehidupan
yang berdosa menjadi kehidupan yang dibenarkan/diselamatkan oleh TUHAN.
Langkah-langkah dari dipanggil dan diselamatkan, dimulai dari:
Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh tentang kebenaran ini, sebab kebenaran ini seharga dengan Darah YESUS. Kalau sesuatu yang tidak benar itu tetap kita pertahankan, maka ini sepertinya kita keluar dari pintu gerbang dan kita akan mengembara lagi di dunia yang gelap dan hanya menanti kebinasaan/masuk neraka untuk selama-lamanya.
Mari! kita semua kembali memeriksa bagaimana panggilan masing-masing untuk diselamatkan dan dibenarkan dengan empat langkah sebab ini merupakan dasar yang tanpa ini, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Semoga kita dapat mengerti.
Kita jangan merasa puas jika sudah hidup di dalam kebenaran, sebab TUHAN Sendiri mengatakan bahwa banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Banyak orang yang berkata bahwa mereka sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus dan sudah lebih hebat dari pendetanya sehingga sudah tidak perlu beribadah di gereja >>> tunggu dulu! Jadi harus masuk proses selanjutnya yaitu >>>
Dipilih = dari sekian banyak, yang diambil hanya satu untuk disucikan >>>
jadi ini bukan sembarangan.
Jadi kehidupan yang dipilih adalah kehidupan yang disucikan dan hidup di dalam
kesucian. Kesucian ini lebih tinggi dari kebenaran. ‘kamulah bangsa yang
kudus’ >>> ini adalah orang yang dipilih oleh TUHAN.
Manusia daging ini ditandai dengan ambisi, emosi, hawa nafsu, semua tanda ini adalah dosa. Jadi bagaimana supaya kita hidup suci? Untuk hidup benar adalah percaya, bertobat, dibaptis air dan dibaptis dengan Roh Kudus. Sekarang bagaimana supaya kita dapat hidup suci?
Syarat/langkah untuk dapat hidup suci yaitu:
Itu sebabnya imam-imam jangan keluar dari tempat kudus/suci supaya tidak melanggar kekudusan, sebab kalau keluar, maka tidak bisa menjadi suci. Tetapi kalau kita berada di dalam ruangan suci = tergembala/berada di dalam kandang penggembalaan sehingga kita akan diurapi dengan minyak urapan yang suci sehingga kita hidup suci dan dikhususkan/diistimewakan.
Tadi oleh Firman/pedang, kita disucikan/hati dan sendi ditusuk tetapi seringkali sudah ditusuk, kita berbuat dosa lagi. Itu sebabnya kita perlu untuk berada di dalam ruangan suci/di dalam kandang penggembalaan yaitu ketekunan di dalam tiga macam ibadah = tergembala sebab di sini kita mendapatkan minyak urapan yang suci menjamin kesucian/kita hidup di dalam kesucian dan kita dikhususkan/diistimewakan oleh TUHAN seperti Yusuf. Dari sekian saudara-saudaranya, Yusuf ini istimewa, ia tergembala, ia hidup suci/tidak berkompromi/mengambil hati/cari muka dengan kakak-kakaknya sebab ia dibenci oleh kakak-kakaknya itu. Seringkali kita mengorbankan kebenaran dan kesucian untuk mencari muka demi kedudukkan atau sesuatu >>> jangan lakukan! Yusuf, biar ia harus dipukul, harus dibuang ke dalam sumur, ia tetap menjaga panggilan dan pilihan yaitu kebenaran dan kesucian. Inilah keistimewaan dari Yusuf dan karena ia dianggap istimewa oleh bapaknya, maka ia diberikan jubah yang maha indah/karunia Roh Kudus.
Kejadian 37 : 2, 3 >>> inilah Yusuf, orang yang diistimewakan.
2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi
masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya,
anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada
ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha
indah bagi dia.
Biasa >>> untuk sekarang berarti ketekunan. Bagi orang tua yang memiliki
anak-anak muda, mari didorong untuk tekun di dalam penggembalaan sebab orang
muda itu berada dalam kondisi dari kuat-kuatnya daging di dalam segala hal dan
kalau tidak digembalakan, akan benar-benar sulit untuk hidup suci sebab daging
yang kuat itu seperti kuda yang liar. Ini merupakan pelajaran yang sangat jelas
dan luar biasa. YESUS pada usia duabelas tahun, IA berada di dalam bait ALLAH
menghadapi guru-guru, dan bertanya jawab tentang pengajaran. YESUS bukan belajar
>>> banyak orang yang berkata bahwa YESUS belajar dari guru-guru >>>
tidaklah demikian sebab ayat mengatakan ‘bahwa orang heran’ .
Saya pernah kedatangan tamu seorang mahasiswa yang berkata bahwa kita perlu banyak belajar seperti YESUS. Saya bertanya kepadanya, di mana ayatnya? Ia menjawab, bahwa YESUS banyak belajar dari guru-guru. Saya katakan, untuk membaca ayat-ayat itu dengan benar. Inilah saudaraku! sekarang ini Firman itu dibolak-balik, itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh berhati-hati. YESUS sudah memberi contoh >>> di saat berusia duabelas tahun IA sudah dalam Firman pengajaran. Yusuf juga memberi contoh >>> dalam usia tujuhbelas tahun, ia sudah berada di dalam penggembalaan. Jadi, usia duabelas sampai tujuhbelas tahun adalah usia yang efektif untuk tergembala di dalam Firman pengajaran yang benar, sebab di situ kuat-kuatnya daging, sebab kalau tidak tergembala, dapat menjadi kuda liar. Jika ada orang tua yang berpikir bahwa sangatlah susah membawa anak muda ke dalam penggembalaan >>> silahkan! Daripada anak itu sudah menjadi kuda liar, maka akan menjadi lebih susah lagi, jangankan mau di antar, mau dipegang saja, sudah terkena tendangannya. Ini adalah hal yang sangat serius. Saya tidak mempelajari ilmu kejiwaan tetapi saya hanya belajar dari alkitab saja yaitu dari YESUS Yang sudah memberi contoh duabelas dan Yusuf tujuhbelas.
Kejadian 37 : 2b Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. >>> ini adalah penyucian mulut. Bisa saja Yusuf mengabarkan bahwa keadaan kakak-kakaknya itu baik-baik saja sekalipun ia mengetahui bahwa kakak-kakaknya itu berbuat kejahatan supaya ia tidak disakiti oleh mereka.Tetapi Yusuf tidak mau menutupi kejahatan, ia menanggung risiko dengan tetap mempertahankan kebenaran dan kesucian yang merupakan ciri dari orang yang tergembala, bukan kuda liar. Kalau kuda liar, diberi uang sedikit saja, sudah menjadi lain/berubah karena tidak tergembala/daging.
Kejadian 37 : 3, Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua
anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan
ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Yusuf dikhususkan/diistimewakan dari anak-anak yang lain sebab ada bukti bahwa
Yusuf itu tergembala dan ada bukti ia hidup suci.
Diberi jubah maha indah = karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan pelayanan
sehingga kita bisa menjadi imam-imam dan raja-raja. Jubah maha indah itu harus
kita miliki, sebab kalau tidak, maka kita akan menjadi telanjang. Sehebat apapun
manusia di dunia ini, tetapi sebelum ia menerima jubah maha indah, sebelum ia
memiliki karunia dan jabatan pelayanan dalam Tubuh Kristus, hidupnya belumlah
indah.
Bagi kaum muda perhatikan! Sebelum saudara memiliki jubah maha indah yang adalah karunia dan jabatan, maka hidup dan masa depan saudara belumlah indah sekalipun saudara memiliki ijazah yang tinggi sebab itu berarti saudara masih telanjang >>> tidaklah indah bahkan cenderung dipermalukan. Dan bagi yang sudah memiliki jubah, janganlah ditinggalkan sebab itu berarti saudara kembali menjadi telanjang/hilang keindahannya/dipermalukan. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau ada bukti-bukti kita tergembala, kita hidup suci maka itu berarti kita sudah diberi karunia dan jabatan; bukan orang yang pandai atau bodoh, bukan orang kaya atau miskin, senior/yunior, ganteng/jelek, gedung gereja yang besar/kecil >>> bukan ini yang dipandang oleh TUHAN untuk menjadi orang yang diistimewakan/yang diberi jubah tetapi apakah kehidupan itu kudus/suci atau tidak.
Efesus 4 : 7, 11, 12,
7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kasih karunia = karunia Roh Kudus = karunia ajaib agar kita bisa melakukan
pelayanan. Karunia Roh Kudus >>> melebihi ijazah, kesenioran ataupun
pengalaman, uang dlsbnya.
Orang kudus >>> bukan orang senior, yunior, kaya atau miskin, tetapi
orang kudus yang dilengkapi/diberi perlengkapan oleh TUHAN dengan jubah maha
indah yaitu karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan.
Jika pelayanan kita itu ditandai dengan kesucian, maka arahnya jelas yaitu kepada pembangunan Tubuh Kristus. Tetapi kita harus berhati-hati, sebab banyak pelayanan tanpa kesucian sehingga mengarah kepada Babel. Ini sangat ironis, sebab di kira melayani TUHAN tetapi karena tanpa kesucian, maka akan mengarah kepada pembangunan Babel.
Itu sebabnya saya katakan, kalau menurut saya, lebih baik ibadah di tempat ini cukup sekali dalam seminggu kita bertemu, lebih enak untuk daging saya. Tetapi hal itu tidak sesuai dengan Firman TUHAN >>> mau dibawa kemana sidang jemaat, apakah mau dibawa kepada Babel? Mari! biarlah kita dipanggil, dipilih oleh pekerjaan Firman sehingga kita hidup suci dan juga hidup suci di dalam penggembalaan yaitu ketekunan di dalam tiga macam ibadah/di dalam ruangan suci. Supaya bertambah nyata perlengkapan dari TUHAN yaitu karunia dan jabatan; sebagai seorang gembala, maka karunia dan jabatannya bertambah nyata dan juga bertambah mantap. Demikian juga dengan saudara, sebagai pemain musik, sebagai penyanyi lebih jelas disucikan, akan lebih jelas lagi pemakaian TUHAN dan kita bagaikan bintang-bintang yaitu kehidupan yang dipakai oleh TUHAN menjadi imam dan raja.
Inilah proses menjadi bintang yaitu:
Tetapi, di dalam srt Yudas dikatakan bahwa gereja daging ini awalnya adalah bintang, tetapi sesudah itu, bintang dibuang ke dunia yang kelam/kebinasaan = bintang yang gugur. Itu sebabnya, sesudah menjadi bintang/kehidupan yang dipakai oleh TUHAN dengan jabatan apa saja yaitu sebagai gembala, rasul, guru, penginjil, pembersih gereja, pemain musik dlsbnya harus menjaga supaya jangan menjadi bintang yang gugur/gereja daging.
Sebagai contoh: di dalam ktb perjanjian lama adalah Lucifer yang adalah pemimpin pujian dan musik. Lucifer adalah bintang kejora, putera fajar, tetapi karena sombong dan lima kali berseru >>> ‘aku hendak’ dan ini adalah puncak kesombongan sehingga ia dicampakkan ke dalam bumi yang paling bawah/bumi yang kelam/alam maut.
Yesaya 14 : 12 – 14,
12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Bagi pemimpin musik dan paduan suara harus berhati-hati, sebab ada kecenderungan untuk menjadi sombong. Lima kali berkata ‘aku hendak’ = puncak kesombongan sehingga ia direndahkan di tempat yang paling rendah/bumi yang paling bawah/alam maut/kebinasaan. Mengapa saya berkata bahwa ini adalah puncak dari kesombongan? Karena angka lima ini adalah angka dari luka YESUS.
YESUS dengan lima luka = puncak dari kerendahan hati/mau taat sampai mati di kayu salib dengan lima luka. Sehingga YESUS ditinggikan di tempat yang paling tinggi yaitu duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa.
Sekarang kita mengikuti proses menjadi bintang. Bagi saudara yang belum masuk dalam baptisan air >>> mari berdoa agar menerima panggilan TUHAN. Dan bagi yang sudah dibaptis air dan juga baptis Roh Kudus >>> mari menerima pilihan TUHAN dengan ditusuk oleh pedang. Pilihan itu bukan berarti kita dielus-elus >>> tidak! Tetapi ditusuk dengan pedang. Sebab masuk pilihan berarti masuk dalam kandang penggembalaan sehingga sudah tidak dapat ini dan itu lagi karena kita sudah berada di dalam ruangan suci, maka daging ini sudah dibendung/jangan lagi menjadi kuda liar.
Contoh di dalam ktb perjanjian baru Yudas yang adalah rasul, ia juga bintang, tetapi ia gugur karena apa? Karena isi perutnya yang kotor/mempertahankan kekotoran itulah keinginan akan uang/terikat akan uang sehingga ia menjadi pencuri/mencuri milik TUHAN yaitu mencuri persepuluhan dan persembahan khusus. Berapa banyak kita melayani, tetapi kita menjadi pencuri dan ini di mulai dari saya/gembala diperiksa. Saya mengajarkan di Lempin-El, kalau anak TUHAN tidak mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus = menipu/mencuri. Tetapi kalau seorang gembala yang sudah mengajarkan tentang persepuluhan, tetapi ia sendiri tidak mengembalikan persepuluhan = penipu ulung/pencuri ulung.
Berapa banyak nanti bintang yang gugur. Sudah berada di atas tetapi ditarik oleh ikatan akan uang sehingga gugur ke bawah karena tidak mengembalikan/mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Itu sebabnya kita harus berdoa sekarang ini. Bagi yang belum menjadi bintang/masih separuh jalan yaitu baru dipanggil, mari! masuk pilihan dan jangan ragu-ragu. Dan bagi yang sudah dipanggil dan dipilih, sudah memiliki jubah >>>mari pertahankan! Jangan dilepas. Jangan gugur seperti Lucifer karena kesombongan dan juga Yudas karena ikatan akan uang.
Nanti yang akan terjadi lagi, lebih dahsyat sebab dulu hanya satu orang Lucifer
dan satu orang Yudas, tetapi nanti yang akan datang adalah sepertiga bintang
di langit yang akan gugur >>> Wahyu 12 : 3, 4a,
3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota.
4. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya
ke atas bumi.
Ekor = ajaran-ajaran palsu/ajaran-ajaran sesat. Dan ini adalah hal yang lebih
dahsyat. Kesombongan dan keuangan sudah menjatuhkan dan nanti akan diulangi
lagi tetapi ditambah dengan ajaran-ajaran sesat yang akan menyeret sepertiga
bintang di langit.
Jatuh ke bumi = jatuh ke dalam dunia yang paling bawah/alam maut/kebinasaan.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa ekor itu adalah ajaran sesat? Jawabannya
ada di dalam Yesaya 9 : 14, Tua-tua dan orang yang terpandang,
itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Ajaran-ajaran sesat/ekor ini akan menyeret sepertiga bintang di langit itulah
kehidupan yang sudah dipakai oleh TUHAN >>> gembala-gembala diseret
masuk ke dunia alam maut/kebinasaan. Alm.bpk.pdt Pong seringkali mengatakan
>>> kalau seorang gembala itu ia berzinah, maka hanya dia sendiri yang
mati dan masuk ke dalam neraka, tetapi kalau gembala itu mengajarkan ajaran-ajaran
sesat, dan ia memiliki sidang jemaat sebanyak seribu orang, maka seribu/seluruh
jemaat akan masuk ke dalam neraka. Inilah sistim dari setan. Itu sebabnya kita
harus sungguh-sungguh waspada.
Kita sudah menjadi bintang, tetapi harus berhati-hati kepada:
Langkah-langkah/proses supaya menjadi bintang yang tidak gugur:
Apa arti dari berpegang pada Firman kehidupan? Saya akan menerangkan tentang
Firman kehidupan yang akan menjamin kehidupan kita. Namanya Firman hidup, yang
tentu saja memiliki kehidupan, itu sebabnya kita tidak perlu takut.
1 Yohanes 1 : 1, Apa yang telah ada sejak semula, yang
telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan
dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang
kami tuliskan kepada kamu.
Jadi Firman hidup itu adalah:
Apa arti dari Firman yang dapat didengar dan dilihat?
Lukas 2 : 20, Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Jadi arti dari Firman yang dapat didengar dan dilihat namanya Firman penggembalaan.
Firman yang dapat didengar akan menjadi Wujud/dilihat, seperti bayi YESUS. Firman
penggembalaan ini bukanlah teori.
Kemudian Firman dapat diraba, diraba = dipraktekkan.
Jadi berpegang pada Firman kehidupan adalah >>> berpegang teguh pada
Firman penggembalaan yang dipraktekkan dan menjadi pengalaman hidup/mendarah
daging. Jangan kita rubah-rubah lagi/dilepaskan sebab sebagai bintang hanya
memiliki satu orbit, kalau kita berpindah-pindah ke orbit yang lain lama-kelamaan
akan jatuh. Jika kita berpegang pada Firman kehidupan, maka itu akan menjamin
kehidupan kita di bumi ini sampai pada kehidupan yang kekal.
Saya sudah mengatakan bahwa bintang itu tidak memiliki tiang penopang di bumi ini. kita boleh memiliki ijazah, punya toko, punya gaji yang besar >>>silahkan! Tetapi kita tidak bergantung pada hal itu. Sebab kalau kita bergantung, akan berbahaya sebab kita dapat menyembah antikrist jika antikrist berkuasa di bumi. Mari! sekalipun kita memiliki semuanya, tetapi sebagai bintang kita tidak bergantung pada semuanya itu tetapi kita bergantung pada Firman penggembalaan yang sudah menjadi pengalaman hidup/Firman yang dipraktekkan yang adalah Firman kehidupan menjamin hidup kita mulai sekarang di bumi yang sudah sulit ini sampai pada hidup kekal di surga. Semoga kita dapat mengerti.
Mari belajar, sebab semakin kita mendengar dan mempraktekkan Firman penggembalaan, akan semakin nyata hidup kita dipelihara baik sekarang sampai pada hidup yang akan datang. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau bintang itu sudah berpegang pada Firman kehidupan, ia menjadi bintang
yang bercahaya, ia tidak akan gugur, posisinya aman karena ia dipegang oleh
Tangan Kanan Imam Besar dan tidak akan pernah gugur >>> Wahyu
1 : 16a, Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan
dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua,
Saya sudah katakan bahwa tujuh bintang adalah gembala tetapi bintang juga berarti
kehidupan yang dipakai oleh TUHAN.
Kalau kita dipegang oleh Tangan Kanan Imam Besar, Tangan yang Kuat, maka hasilnya adalah:
Mungkin karena kita mempertahankan jubah maha indah seperti Yusuf sehingga
tidak ada orang yang mau melihat, semuanya terbatas dan juga di hina orang,
tetapi kalau posisi kita tepat, maka cepat atau lambat >>> tepat pada
waktunya kita akan ditinggikan, di dunia ini sampai di awan-awan bertemu dengan
YESUS sampai di tahta yang paling tinggi bersanding dengan TUHAN selama-lamanya.
Kita harus yakin.
Saya ingin berteriak sekarang ini >>> terlebih dahulu untuk diriku
dan juga kita sekalian >>> akan menjadi apa kalau kita tidak menjadi
bintang? Kita akan telanjang. Sesudah menjadi bintang, kita harus bertahan supaya
jangan gugur dan tetap bercahaya/tetap berpegang pada Firman penggembalaan yang
sudah menjadi pengalaman hidup/sudah kita praktekkan/yang sudah kita akui sehingga
kita akan dipegang oleh Tangan Kanan TUHAN. Kita akan sungguh-sungguh terlepas
dari perbudakan >>> ada kemenangan/terlepas dari segala masalah dan
kita akan ditinggikan/dimuliakan, mulai di dunia sampai di tahta TUHAN.
TUHAN memberkati.
1