Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan membaca ktb Keluaran 32 : 1
– 35, yang secara keseluruhan terbagi menjadi lima bagian besar
yaitu:
- Ay 1 – ay 6 >>> tentang anak lembu emas.
- Ay 7 – ay 14 >>> murka ALLAH.
- Ay 15 – ay 20 >>> dua loh batu yang dipecahkan = penebusan
- Ay 21 – ay 29 >>> amarah Musa kepada Harun dan bangsa Israel
= penyucian
- Ay 30 – ay 35 >>> Musa berdoa bagi bangsa Israel = pelayanan
pendamaian.
Inilah garis besar dari ktb Keluaran 32.
Pada waktu yang lalu kita sudah membahas sampai pada Keluaran 32:4,
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah
dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel,
inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Jadi anak lembu emas/berhala itu dibentuk dari anting-anting emas yang dilepaskan.
Kita sudah mempelajari, bahwa anting-anting emas itu menunjuk pada ketidak dengar-dengaran.
Selanjutnya, jika tidak dengar-dengaran, maka akibatnya >>> Keluaran
32 : 5,6,
5. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu
itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran
dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Di ay 4 dikatakan >>> “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” >>> lembu emas disebut
sebagai allah yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir. Jadi akibat dari
ketidak dengar-dengaran akan menghasilkan pendusta. Kalau tidak dengar-dengaran,
pasti akan berdusta dan ini yang harus kita jaga.
Sekarang ini kita akan membahas pengertian rohani dari pendusta:
- Efesus 4 : 25, Karena itu buanglah dusta dan berkatalah
benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Jadi pendusta itu adalah orang yang berkata/berbuat yang tidak benar/yang
tidak sesuai Firman. Kalau sudah tidak dengar-dengaran/anting-anting di telinga
dilepaskan, pasti akan berdusta.
1 Yohanes 2 : 4, Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia,
tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya
tidak ada kebenaran.
Jadi pendusta, tidak memiliki hubungan dengan Firman ALLAH/tidak memiliki
kebenaran Firman ALLAH/di dalam hidupnya.
Jadi pendusta adalah:
- orang yang berkata/berbuat tidak benar dan orang semacam ini
- tidak memiliki hubungan dengan kebenaran Firman ALLAH.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan selalu berkata benar di dalam
segala hal; seringkali kita terperosok waktu kita berdagang >>>
mendapat untung tetapi berkata rugi dan secara tidak sadar, maka kehidupan
itu sudah tidak memiliki Firman/tidak ada kaitan dengan Firman di dalam
hidupnya, sekalipun ia mendengarkan Firman TUHAN.
- 1 Yohanes 2 : 22, Siapakah pendusta itu? Bukankah
dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus,
yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Jadi pendusta itu adalah kehidupan yang menyangkal YESUS lewat perkataan maupun
lewat perbuatan. Seringkali lewat perkataan ada yang berani seperti Petrus
waktu ia ditanya apakah Petrus mengenal YESUS? tetapi Petrus menyangkal dengan
mengatakan bahwa ia tidak mengenal YESUS. Mungkin seringkali ada yang bertanya
kepada kita apakah kita orang Kristen? tetapi kita menyangkal dengan berkata
bukan >>> ini mungkin jarang terjadi. Yang banyak justru menyangkal
YESUS lewat perbuatan kita.
Titus 1 : 15, 16,
15. Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang
tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara
hati mereka najis.
16. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka
menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu
yang baik.
Menyangkal YESUS dengan melakukan perbuatan-perbuatan keji dan durhaka.
Perbuatan keji = perbuatan jahat dan najis.
Mengaku ALLAH = orang Kristen dan melayani TUHAN, tetapi orang lain melihat
perbuatannya keji/jahat dan najis/merugikan orang lain. Seringkali karena
sesuatu hal yang merugikan daging, maka lewat perkataan, tidak mau mengakui
TUHAN.
Kemudian perbuatan mereka juga durhaka dan ini yang sering tidak disadari.
Kedurhakaan ini terutama tidak mau beribadah kepada TUHAN, sekalipun mengaku
sebagai orang Kristen dan juga mengaku mengenal TUHAN. Lebih baik akan saya
tunjukkan ayatnya yang terdapat di dalam srt Ibrani 10 : 25 –
27,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api
yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Tidak beribadah sudah menjadi suatu kebiasaan = durhaka dan ini berbahaya
sebab sudah masuk dalam kategori menyangkal TUHAN dan akan dihukum oleh TUHAN.
Inilah pendusta, mengaku mengenal YESUS tetapi menyangkal lewat perkataan
dan perbuatan jahat, perbuatan najis dan perbuatan durhaka/biasa tidak beribadah
dan juga sengaja tidak beribadah. Semoga kita dapat mengerti.
Tadi di bagian atas dikatakan bahwa pendusta/menyangkal TUHAN = antikristus.
Kristus = Yang diurapi. Jadi menyangkal TUHAN = antikristus = anti urapan/tidak
memiliki urapan Roh Kudus/tidak ada kaitan/hubungan dengan Roh Kudus.
Arti dari pendusta:
- berkata dan berbuat hal yang tidak benar dan itu berarti tidak memiliki
kaitan dengan kebenaran Firman/kosong dari Firman.
- menyangkal Kristus Yang diurapi = antikristus = anti urapan = tidak
memiliki hubungan dengan urapan Roh Kudus/tidak ada Roh Kudus di dalam
hidupnya.
Jadi, tidak memiliki Firman dan juga tidak memiliki Roh Kudus sehingga
kehidupan itu benar-benar menjadi kering.
Kalau seorang hamba TUHAN dan ini nomor satu untuk saya, jika gembala/hamba
TUHAN menyampaikan Firman tetapi ia adalah seorang pendusta maka apa yang
dikhotbahkan bukanlah Firman TUHAN. Memang ia membaca ayat-ayat Firman tetapi
bukan Firman TUHAN yang disampaikan karena diterangkan dengan hal yang lain,
mulai dengan menghantam orang lain karena ia seorang pendusta maka ia kosong
dari Firman TUHAN. Pendusta selain kosong dari Firman TUHAN, ia juga kosong
dari Roh Kudus/tidak memiliki urapan dari Roh Kudus.
- 1 Yohanes 4 : 20, Jikalau seorang berkata: "Aku
mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Jadi arti dari pendusta selanjutnya adalah membenci saudara. Mengatakan mengasihi
TUHAN Yang tidak kelihatan, tetapi membenci saudaranya yang kelihatan = benar-benar
seorang pendusta. Saudara yang paling terdekat adalah di dalam nikah yaitu
antara suami dan isteri >>> jangan ada kebencian, jangan ada rasa
tidak suka, jangan ada pemisah/gap dan jika ada, maka harus diselesaikan.
Dan juga hubungan antara kakak beradik, antara anak dengan orang tua, semuanya
ini harus segera diselesaikan supaya kita jangan menjadi seorang pendusta.
Jika menjadi pendusta dengan membenci saudaranya, maka itu berarti tidak memiliki
kasih. Jadi pendusta itu tidak memiliki kasih ALLAH/kosong dari kasih ALLAH.
Sangatlah jelas tiga pengertian dari pendusta ini sangatlah berat sebab:
- tidak memiliki kebenaran Firman/kosong dari Firman TUHAN karena berkata
dan berbuat hal yang tidak benar.
- menyangkal TUHAN lewat perkataan dan perbuatan dan ini berarti kosong
dari Roh Kudus/tidak memiliki hubungan dengan Roh Kudus.
- membenci saudara >>> mengatakan mengasihi TUHAN tetapi membenci
saudara = tidak memiliki hubungan dengan kasih ALLAH.
Jadi pendusta itu tidak memiliki hubungan dengan Firman, dengan Roh Kudus
dan juga dengan kasih ALLAH Yang adalah Pribadi TUHAN, berarti tidak dapat
bergaul dengan Pribadi TUHAN = terpisah dari TUHAN untuk selama-lamanya.
Kita harus berhati-hati dihari-hari ini sebab Harun/hamba TUHAN sudah menjadi
seorang pendusta dan juga anak-anak TUHAN menjadi pendusta. Peristiwa ini
terjadi di bawah G.Sinai dan karena tidak dengar-dengaran, akibatnya mereka
tidak memiliki hubungan dengan Pribadi TUHAN = terpisah dari Pribadi TUHAN
berarti kehidupan itu akan binasa di dalam neraka/mengalami kekeringan rohani/kekosongan
rohani sehingga tidak ada kepuasaan dan kebahagiaan, karena terpisah dari
TUHAN.
Yang paling dekat dengan neraka adalah pendusta >>> Wahyu
21 : 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang
sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Pendusta ditulis paling akhir dan itu berarti sangat dekat dengan neraka.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati supaya dihari-hari ini jangan ada dusta.
Sudah beribadah seperti Harun dan bangsa Israel tetapi mereka menjadi pendusta.
Sebenarnya mereka itu sudah berada di dalam neraka karena rohani mereka kering
sehingga terpisah untuk selama-lamanya dengan TUHAN. Inilah tiga pengertian
dari pendusta yang menunjukkan kepada kita bahwa pendusta itu benar-benar
terpisah dari TUHAN. Peringatan kepada saya dan saudara untuk berhati-hati
di dalam ibadah yang tidak jelas seperti bangsa Israel yang katanya mereka
itu beribadah sebab ada Harun/ada hamba TUHAN tetapi sesungguhnya mereka itu
berdusta/pendusta dan terpisah dari TUHAN sehingga dekat dengan neraka.
- Markus 14 : 55 – 59,
55. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap
Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.
56. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
57. Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:
58. "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait
Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain,
yang bukan buatan tangan manusia."
59. Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
Inilah saksi-saksi palsu dengan kesaksian – kesaksian palsu yang membuat
YESUS harus disalibkan, apa artinya untuk sekarang ini? Jadi arti pendusta
selanjutnya adalah orang yang tidak mau menyalibkan daging/perobekkan daging,
sehingga ia menyalibkan TUHAN YESUS.
Kepada kita sekarang, arti dari pendusta adalah tidak mau menyalibkan daging/perobekkan
daging sehingga ia menyalibkan YESUS untuk keduakalinya/menghina TUHAN YESUS.
Ini banyak kali terjadi karena kita tidak mau mengalami penyaliban daging/tidak
mau mengalami perobekkan daging sehingga kita menyalibkan YESUS untuk keduakalinya/menghina
Korban YESUS di depan umum.
Jadi pendusta adalah:
- tidak memiliki hubungan dengan TUHAN/tidak dapat bergaul dengan TUHAN
sehingga ia dekat dengan neraka.
- menolak salib >>> tidak mau menyalibkan daging, hanya mengejar
apa yang enak bagi daging dan pada akhirnya ia menyalibkan TUHAN YESUS
Yang keduakalinya dan menghina Korban Kristus.
Inilah keadaan dari pendusta-pendusta yang berada di bawah gunung.
Akibatnya:
- Keluaran 32 : 5, 6,
5. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu
itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran
dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Kalau ada pendusta, maka akibat yang pertama adalah ibadah dan pelayanan
mereka adalah ibadah yang palsu sampai penyembahan mereka juga palsu.
Kita harus berhati-hati sebab penyembahan palsu di dalam Wahyu 13, mereka
mengatakan bahwa mereka menyembah TUHAN tetapi sesungguhnya mereka itu menyembah
antikrist.
Ibadah dan pelayanan yang palsu >>> ‘duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria’ >>>
hanya mencari kemakmuran/kebutuhan daging dan juga kesukaan daging/hiburan-hiburan.
Inilah ibadah yang tanpa kehadiran Pribadi TUHAN = ibadah palsu yang tidak
memiliki hubungan dengan Firman, Roh Kudus dan kasih = tidak memiliki hubungan
dengan salib TUHAN/dengan Korban Kristus.
Kesukaan daging dan hiburan-hiburan ini sangatlah laris sebab keadaan dunia
memang sedang gersang. Mencari uang sulit dan susah, dan kalau di dalam gereja
ditawarkan kemakmuran dan hiburan maka akan sangat laris tetapi semuanya palsu.
Bagi kaum muda, saudara harus berhati-hati, jangan memilih ibadah yang menyenangkan
daging sebab itu merupakan hal yang salah, sebab ibadah itu haruslah merobek
daging/memiliki tanda salib. Ibadah yang mengenakkan daging itu mengarah kepada
penyembahan berhala/penyembahan kepada antikrist.
Kemakmuran dan hiburan >>> hanya ini yang ditonjolkan, bukan Firman
TUHAN yang ditonjolkan >>> mereka sudah tidak menganggap Musa lagi
padahal Musa itu naik ke gunung dan berpuasa/salib selama empatpuluh hari
dan empatpuluh malam untuk mendapatkan Firman TUHAN bagi bangsa Israel.
Rasul Paulus menangis dengan sungguh-sungguh karena banyak anak TUHAN/hamba
TUHAN yang menjadi seteru salib/menentang salib TUHAN karena mengejar kesukaan
daging/beribadah tetapi hanya mengejar daging >>> Filipi
3 : 18, 19,
18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai
seteru salib Kristus.
19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara
duniawi.
Di sini jelas, ibadah yang palsu itu hanya mengarah kepada kemakmuran dan
hiburan sehingga menjadi seteru salib akaristus.
Tetapi ibadah yang benar, pelayanan yang benar serta penyembahan yang benar
akan terjadi perobekkan daging/penyaliban daging sehingga kita mengalami kesukaan
surgawi/kesukaan oleh Roh Kudus dan keubahan hidup seperti air menjadi air
anggur. Kalau daging disalibkan, akan ada kesukaan surga, bukan kesukaan dunia
>>> hal ini tidak dapat saya terangkan dengan kata-kata tetapi semoga
saudara dapat mengalaminya. Sekarang ini dibuatkan ibadah yang justru mengenakan
daging; menyembah TUHAN saja dibuatkan yang mengenakan daging/dibuat supaya
daging tidak merasa sengsara. Kita jangan tertipu seperti bangsa Israel di
bawah kaki G. Sinai sehingga mereka sudah tidak lagi menganggap Musa yang
untuk sekarang berarti sudah tidak lagi menganggap Firman TUHAN dan memang
itulah pendusta-pendusta yang tidak memiliki hubungan dengan Firman, Roh Kudus,
dengan kasih dan tidak memiliki hubungan
dengan salib sebab semuanya palsu. Kita harus berhati-hati sebab akibat yang
pertama adalah ibadah yang palsu sampai pada penyembahan juga palsu.
- Keluaran 32 : 6, Dan keesokan harinya pagi-pagi maka
mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu
duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersuka
ria = jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan
= dosa Babel. Itu sebabnya kalau ibadahnya palsu, hanya mencari kemakmuran
dan hiburan daging, maka arahnya akan jatuh dalam dosa makan minum dan kawin
mengawinkan dan akan dibinasakan oleh TUHAN.
Jika anak TUHAN sudah sekian lama bekerja, kemudian mengambil cuti untuk menyegarkan
tubuh yang lelah dengan mencari makan minum dan hiburan >>> di dunia
sudah mencari makan minum dan mencari hiburan kemudian dilanjutkan di gereja
dengan mencari makan minum dan hiburan maka lama kelamaan daging itu tidak
dapat dicegah sehingga jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Jika di dunia sudah mencari makan minum dan hiburan, kemudian datang ke gereja
yang menyalibkan daging, ini akan menjadi rem/penahan sehingga kita makan
minum, kawin dan mencari hiburan sesuai dengan kebutuhan hidup kita saja.
Sekali lagi terutama bagi kaum muda, jangan saudara mencari ibadah yang mengenakan
daging sebab itu tidak memiliki rem sehingga dapat mengarah kepada dosa makan
minum dan kawin mengawinkan dan sekarang ini, ibadah yang hanya mengenakan
daging itu sangat laris. Kemakmuran dan hiburan yang sangat dicari oleh orang-orang,
tetapi hal itu yang akan menjerumuskan/bukan menghentikan tetapi menjerumuskan
kita kepada dosa Babel.
Itu sebabnya sekarang ini kita harus bersungguh-sungguh supaya kita jangan
menjadi seorang pendusta sebab itu akan:
- mengarah kepada ibadah, pelayanan dan penyembahan yang palsu.
- mengarah kepada dosa Babel yang akan dibinasakan.
Semoga kita dapat mengerti.
Supaya kita dapat bergaul dengan TUHAN, maka kita jangan menjadi seorang pendusta
tetapi kita harus menjadi seorang yang jujur sehingga kita dapat memiliki Firman,
Roh Kudus dan kasih.
Amsal 3 : 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi
TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Pendusta tidak memiliki pergaulan dengan TUHAN/tidak dapat bergaul erat dengan
TUHAN sehingga arahnya kepada ibadah yang palsu dan juga kepada dosa
Babel dan binasa untuk selama-lamanya. Jika kita jujur, maka kita dapat bergaul
erat dengan TUHAN dan ini berarti kita memiliki Firman, Roh Kudus dan kasih
ALLAH. Bukan pandai, hebat yang dapat mengerti Firman, sebab sekalipun pandai
tetapi jika ia adalah seorang pendusta, maka ia tidak memiliki hubungan dengan
Firman, bahkan ia akan mencela Firman sebab dianggap tidak masuk akal.
Jadi kita dapat menerima Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH bukan karena kita
pandai, bodoh, kaya ataupun miskin >>> bukan! Tetapi dari jujur atau
pendusta. Kalau kita jujur, maka kita dapat bergaul erat dengan TUHAN dan kita
dapat menerima Firman, Roh Kudus dan kasih ALLAH.
Awal/permulaan dari kejujuran adalah kita jujur dalam mengaku dosa. Sebab
dosa itu, apalagi dosa dusta yang merupakan pemisah antara kita dengan TUHAN.
Jika kita sudah mengaku/menyelesaikan dosa, kemudian diampuni, maka kita jangan
berbuat dosa lagi. Setelah penyelesaian dosa, maka kita dapat gaul dengan TUHAN/tidak
terpisah lagi >>> kalau ada pemberitaan Firman, kita dapat mengerti
dan bagi para hamba-hamba TUHAN, jika saudara berdoa, maka saudara dapat menerima
pembukaan Firman, urapan Roh Kudus dan juga kasih TUHAN.
Terutama bagi kita bangsa kafir yang tidak dapat bergaul dengan TUHAN karena
mempertahankan dosa >>> Yohanes 4 : 9, 15 – 18,
9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang
Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak
bergaul dengan orang Samaria.)
15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya
aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
18. sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Orang Yahudi = YESUS, sedangkan orang Samaria = bangsa kafir >>> tidak
bergaul dengan YESUS.
*Secara daging, YESUS adalah orang Yahudi dan perempuan Samaria adalah bangsa
kafir yang tidak dapat bergaul dengan orang Yahudi.
*Secara rohani, kita bangsa kafir, seringkali tidak dapat bergaul dengan TUHAN
YESUS. Apa sebabnya? Karena sering mempertahankan dosa, dosa apa? Yaitu:
- dosa kepahitan hati, karena saling bermusuhan.
- dosa kenajisan.
Kedua dosa ini merupakan spesialisasi/kekhususan dari bangsa kafir yang membuat
bangsa kafir tidak dapat bergaul dengan TUHAN/kosong dari Firman, Roh Kudus
dan kasih ALLAH sehingga membuat bangsa kafir tidak pernah
merasa puas.
Di dalam ay 15, perempuan Samaria ini meminta kepada TUHAN untuk memberikan
air itu supaya aku tidak haus dan tidak usah datang ke sini lagi untuk menimba
air >>> inilah keluhan dari bangsa kafir yang tidak pernah merasa puas
sebab tidak bergaul dengan TUHAN/tidak memiliki Firman, Roh Kudus dan kasih
ALLAH/Sumber Air Hidup sehingga kerohaniannya menjadi kering.
Di bagian atas dikatakan >>> kalau rohani itu kering/mati rohani, maka
akan mengarah kepada mati yang ke dua = neraka. Dan inilah nasib kita sebagai
bangsa kafir.
Jalan keluarnya adalah kita harus berkata jujur/mengaku dosa
>>>
Yohanes 4 : 16, 17,
16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang
ke sini."
17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
Beruntung wanita Samaria ini tidak berdusta, sebab jika ia berdusta, maka hidupnya
akan menjadi lebih hancur dan binasa untuk selama-lamanya. Berkata jujur! Sekalipun
harus menanggung risiko dengan berkata bahwa ‘itu bukanlah suamiku’.
Tidaklah mudah untuk jujur mengaku dosa, sebab itu merupakan suatu pengorbanan
dengan membayar harga/menanggung risiko. Sebab ada hukumannya untuk orang yang
berzinah yaitu dilempar/dirajam dengan batu sampai mati. Perempuan Samaria itu
menunjukkan dosa zinahnya/kenajisannya.
Mari! bagi bangsa kafir, satu-satunya cara agar dapat bergaul dengan TUHAN
sekalipun keadaan kita mungkin tidak puas, kering/mati rohani, semuanya ini
terjadi karena ada dosa yang dipertahankan. Dosa-dosa itu harus diakui/jujur
di dalam mengaku dosa dengan segala pengorbanan, dengan berani membayar harga
dan menanggung risiko apapun juga. Seperti perempuan Samaria yang seharusnya
dirajam dengan batu sampai mati.
Jika waktu itu YESUS menerapkan hukum karena perempuan itu berzinah dengan
memanggil tua-tua, maka habislah perempuan itu karena ia akan dirajam dengan
batu sampai mati. Jujur dalam mengaku dosa itu bagaikan kita mendaki bukit Joljuta
= pengorbanan. Mungkin kita harus mengorbankan harga diri/gengsi sebagai seorang
suami harus mengaku kepada isterinya, atau orang tua harus mengaku kepada anak-anaknya,
gembala mengaku kepada sidang jemaat/pengerja dan banyak kali sebagai bangsa
kafir selalu mempertahankan harga diri. Ini yang membuat kita tetap sengsara
dan tidak pernah merasa puas.
Mari! sekarang ini kita jujur mengaku dosa kepada TUHAN dan juga mengaku kepada
sesama. Jika kita sudah melakukannya, maka itu berarti kita sudah memiliki hubungan
dengan salib TUHAN/ada hubungan dengan Pribadi TUHAN.
Jika kita merasa bahwa hubungan kita dengan TUHAN itu sudah renggang, sudah
merasa kerohanian kita mati, kering rohani dan tidak pernah merasa puas bahkan
merasa sepertinya tidak ditolong oleh TUHAN/seperti dibiarkan oleh TUHAN >>>
mari! sekarang ini kita kembali kepada TUHAN lewat kejujuran/jujur dalam mengaku
dosa kepada TUHAN dan kepada sesama = kita kembali lewat salib TUHAN/Korban
Kristus. Di saat kita mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya, maka kita bagaikan
memberi minum kepada TUHAN YESUS di atas kayu salib. Inilah hubungan timbal
balik.
Yohanes 19 : 28 -30,
28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku
haus!"
29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sebelum YESUS mati, di atas kayu salib YESUS berseru ‘Aku haus’.=
TUHAN belum merasa puas, sudah mau mati, tetapi TUHAN belum merasa puas. Mengapa
IA belum merasa puas? Sebab IA belum mereguk anggur asam/dosa manusia.
Maksud dari Aku haus adalah beri Aku minum. Bukannya TUHAN diberi minum air,
tetapi diberi minum air anggur asam yang adalah dosa-dosa manusia terutama dosa-dosa
bangsa kafir.
Kita bandingkan dengan Yohanes 4 : 7, Maka datanglah seorang
perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku
minum."
Kapan kita memberi YESUS minum? Dulu perempuan Samaria itu berada bersama-sama
dengan YESUS, jadi ia dapat memberi YESUS minum, tetapi sekarang ini bagaimana
kita dapat memberikan YESUS minum? Kita dapat memberikan YESUS minum lewat pengakuan
dosa dengan sejujur-jujurnya. Ini bagaikan memberi YESUS minum yang haus di
atas kayu salib, sehingga dengan pengakuan dosa, YESUS di puaskan dan ‘sudah
selesai’/TUHAN menyelesaikan dosa-dosa kita. Apapun bentuk dosa yang sudah
kita lakukan seperti perempuan Samaria yaitu dosa kepahitan dan dosa kenajisan
tetapi kalau sekarang ini kita akui sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan kepada
sesama = memberi YESUS minum di atas kayu salib/YESUS dipuaskan sehingga IA
berkata ‘sudah selesai’/segala dosa diselesaikan.
Yohanes 4 : 10, Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau
tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku
minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu
air hidup."
Ini adalah hubungan timbal balik >>> kita dapat memberi YESUS minum
di atas
kayu salib lewat pengakuan dosa yang jujur, maka hubungan sebaliknya adalah
YESUS akan memberi kita minum dengan Air Hidup/Roh Kudus. Jika ada Roh Kudus,
pasti ada Firman dan kasih, ada Firman, pasti ada Roh Kudus dan kasih.
Yohanes 7 : 37 – 39,
37. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri
dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Jika kita berdusta, maka hidup itu akan bertambah pahit dan bertambah sengsara,
tambah berdusta, bertambah pahit dan kerohanian akan bertambah kering sekalipun
beribadah sehingga mengarah kepada Babel. Mari saudaraku! Roh Kudus bagaikan
aliran air hidup dicurahkan kepada kita kalau kita memiliki kejujuran dalam
mengaku dosa = memberi YESUS minum di atas kayu salib dan dari atas kayu salib
TUHAN YESUS memberi kita minum air hidup/Roh Kudus sehingga dari dalam hatinya
mengalir aliran-aliran air hidup.
Memang kalau kita kepenuhan Roh Kudus, maka perut ini seringkali terasa sakit;
di dalam bahasa asli dikatakan dari dalam perut hati mengalir aliran-aliran
air. Banyak orang jika di dalam ibadah kepenuhan Roh Kudus seringkali merasa
perut itu sakit, sehingga banyak yang tidak kuat dan berhenti. Sebenarnya saudara
jangan berhenti, harus terus sebab itu berarti Roh Kudus sedang bekerja membersihkan
segala kotoran-kotoran. Kalau kita terus tekun, maka aliran-aliran air hidup
itu dari dalam hati mengalir ke lidah sehingga lidah itu tidak dapat dikendalikan.
Kita ikuti saja sehingga lidah dapat berbahasa asing menurut apa yang dikatakan/diajarkan
oleh Roh itu Sendiri. Jadi bukan diajar oleh orang, sekarang ini banyak yang
memalsukan Roh Kudus >>> inilah pendusta-pendusta.
Dengan pemberitaan Firman ini, saya yang harus dikoreksi terlebih dahulu agar
dihari-hari ini saya jangan menjadi seorang pendusta. Ada orang yang baru masuk
ke dalam gereja sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus karena diajar untuk menirukan
bahasa lidah >>> bukan seperti ini. Tetapi terlebih dahulu dari dalam
perut hati, dikocak dan dibersihkan sampai meluap di mulut. Itu sebabnya jika
kita menyembah, maka kita harus berusaha untuk membuka hati dan membuka mulut.
Bangsa kafir ini sangat berbahaya sebab seringkali terputus hubungan dengan
TUHAN karena ada dusta, karena ada kepahitan sampai menjadi kering dan terus
merasa haus sehingga mencari pada hal yang lain-lain. Tetapi sekarang ini kalau
ada kejujuran, mengakui keadaan kita apa adanya, maka saya yakin Roh Kudus
akan dicurahkan ditengah-tengah kita. dari perut hati sampai di mulut dan kita
dapat menyembah TUHAN. Air Hidup >>> ini satu-satunya yang dapat memuaskan
kehidupan kita dihari-hari ini.
Kegunaan dari aliran Air Hidup ialah:
- Yesaya 44 : 3, 4,
3. Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat
ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu,
dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
4. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon
gandarusa di tepi sungai.
Pohon gandarusa adalah pohon yang lemah sebab kecil dan ini adalah gambaran
dari hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN/imam-imam dan raja-raja. Jadi
kegunaan dan air hidup itu untuk menguatkan hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan
TUHAN yang lemah agar tetap dapat setia dan berkobar-kobar melayani TUHAN
sampai TUHAN YESUS datang kembali dan berkat TUHAN dicurahkan ke atasnya.
Setia dan berkobar-kobar mengandung berkat TUHAN yang akan dicurahkan kepada
kehidupan yang sekalipun lemah dan kecil seperti pohon gandarusa. Hamba-hamba
TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN sekalipun lemah tidak berdaya tetapi kalau disirami
dengan air Roh Kudus, ia akan mendapatkan kekuatan untuk tetap setia dan berkobar-kobar
sampai TUHAN YESUS datang kembali apapun halangannya dan TUHAN akan mencurahkan
berkat.
Sebab kalau pohon gandarusa/pelayan/hamba-hamba TUHAN itu kering karena tidak
memiliki urapan Roh Kudus, maka mereka akan mudah ditarik oleh pengaruh Babel/pengaruh
dunia dengan segala kesukaannya, kesusahannya yang membuat kita tidak aktif
lagi di dalam ibadah pelayanan. Banyak hamba TUHAN yang mengalami kesusahan
karena kekurangan beras, mereka sudah tidak mau melayani TUHAN lagi dan akan
diseret sampai ke tepi sungai Babel >>> menjauhi sumber air kehidupan
sehingga dekat dengan sungai Babel >>> Mazmur 137 : 1 –
5,
1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
3. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan
nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah
bagi kami nyanyian dari Sion!"
4. Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
5. Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!
6. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Apa yang terjadi pohon gandarusa berada di tepi sungai Babel? Untuk menggantungkan
kecapi. Di dunia ini kalau seorang petinju menggantungkan sarung tinjunya,
apa artinya? Artinya ia berhenti bermain tinju. Pohon gandarusa tempat menggantungkan
kecapi, berarti berhenti bermain kecapi/berhenti melayani TUHAN. Tanpa Roh
Kudus kita menjadi lemah sehingga diseret oleh Babel/berada di tepi sungai
Babel/dunia kemudian menggantungkan kecapi/meninggalkan pelayanan seperti
Yudas. Jabatannya diambil oleh orang lain dan ia binasa untuk selama-lamanya.
Pada waktu penataran imam-imam di Malang, saya katakan untuk berhati-hati
supaya jangan sampai kehilangan seperti:
- Esau yang kehilangan hak kesulungan.
- Hofni dan Pinehas kehilangan kemuliaan.
- Yudas kehilangan jabatan dan ini berarti fatal sebab ia binasa untuk
selama-lamanya.
Itu sebabnya kita jangan sampai kehilangan jabatan/menggantung kecapi
sehingga kita akan binasa sebab TUHAN akan mencurahkan hukuman.
Tetapi sebaliknya kalau sekarang ini aliran Roh Kudus menguasai kita sebagai
hamba-hamba TUHAN, juga sebagai imam-imam dan raja-raja/pohon gandarusa yang
berada di tepi sungai kehidupan, kita menjadi setia dan berkobar-kobar sehingga
kita dikuatkan dan melayani TUHAN apapun yang menjadi halangannya kita tetap
melayani TUHAN sampai TUHAN datang dan TUHAN akan mencurahkan berkat.
- Roh Kudus menghidupkan apa yang sudah mati, >>>
Yeheskiel 47 : 8,9,
8. Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur,
dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung
banyak garam dan air itu menjadi tawar,
9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan
di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja
air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu
mengalir, semuanya di sana hidup.
Puji syukur. Kemana saja air sungai itu mengalir, air kehidupan itu menghidupkan
apa yang sudah mati. Sampai ke Laut Asin yang memiliki kadar garam yang sangat
tinggi sehingga tidak ada kehidupan di dalamnya; bakteripun tidak dapat hidup.
Tetapi kalau air kehidupan itu mengalir ke sana, maka akan ada kehidupan.
Mungkin sekarang ini, ekonomi kita serasa bagaikan kita berada di Laut Mati
dan sudah tidak dapat di harapkan sama sekali tetapi kalau Roh Kudus mengalir,
apa yang mati dapat hidup kembali.Bagi kaum muda mungkin masa depan saudara
serasa mati, tetapi kalau ada Roh Kudus/air hidup, maka kita akan di kuatkan
untuk melayani sehingga apa yang mati baik secara rohani maupun secara jasmani
akan dihidupkan kembali.
- Roh Kudus memulihkan/mengubahkan kehidupan kita, >>>
Titus 3 : 4, 5,
4. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya
kepada manusia,
5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran
kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus membaharui/mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti air diubahkan menjadi air anggur yang manis.
Air menjadi air anggur >>> terjadi keubahan warna dari putih menjadi
merah >>> penampakkan luar berubah >>> perbuatan kita diubahkan
menjadi yang berkenan kepada TUHAN.
Sedangkan di bagian dalam juga berubah >>> zat kimia air berubah
menjadi zat kimia air anggur >>> karakter/sifat kita juga berubah.
Mulai menjadi lemah lembut dan rendah hati seperti YESUS.
Rasa juga berubah >>> air itu tawar sedangkan air anggur itu manis.
Rasa >>> dapat dirasakan/dicicipi di lidah >>> perkataan-perkataan
kita diubah menjadi perkataan-perkataan yang manis sampai satu waktu kita
menjadi sama dengan TUHAN.
Semakin kita diubahkan, air anggur menjadi semakin manis, kita menjadi semakin
berbahagia sebab Roh Kudus memberikan kebahagiaan sampai waktu YESUS datang
kita mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi yaitu masuk dalam pesta nikah
Anak Domba ALLAH dan ini berarti kita sudah menjadi sempurna.
Itu sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus supaya kita jangan menjadi pendusta-pendusta
seperti bangsa Israel yang berada di bawah gunung sehingga menjadi ibadah yang
salah. Tetapi mari! sekarang ini kita menjadi orang yang jujur dengan mengaku
dosa kepada TUHAN dan kembali kepada TUHAN sehingga Roh Kudus akan dicurahkan
kepada kita.
Apapun keadaan kita, kita mengaku dosa kepada TUHAN biar Roh Kudus mengalir
sehingga kita:
- mendapatkan kekuatan untuk melayani TUHAN.
- merasakan kuasa dari Roh Kudus yang menghidupkan apa yang sudah mati
- Roh Kudus memulihkan/membaharui kita semua. Terutama nikah yang sudah tawar
dan pahit akan kembali menjadi berbahagia. Banyak air mata akan dipulihkan
kembali sampai kita masuk pesta Nikah Anak Domba ALLAH saat YESUS datang kembali.
TUHAN memberkati.
1