Kita masih membahas di dalam srt Yudas 1 : 12, >>>
gereja daging, Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu,
di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri;
mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan
pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang
terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Mati sama sekali >>> di dalam terj.lama mati dua kali. Inilah salah
satu bentuk dari gereja palsu yaitu gereja daging dengan tanda-tandanya, waktu
yang lalu sudah kita bahas yaitu noda di dalam perjamuan kasih yaitu egois dan
nafsu rakus.
Kemudian, mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin >>> awan yang tak berair = awan yang kosong = kehidupan Kristen yang tidak diisi dengan air hujan Firman pengajaran akan ditiup oleh angin pencobaan ataupun oleh angin pengajaran sesat sehingga akan lenyap dan binasa selama-lamanya. Ini sudah saya terangkan pada waktu yang lalu.
Kemudian tanda selanjutnya adalah mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun/tercabut dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Ini yang akan kita pelajari sekarang ini.
Jadi gereja daging bagaikan:
Jadi pohon yang tidak berbuah itu karena akarnya dan pohon yang tercabut dengan akar-akarnya sehingga mati sama sekali/mati dua kali dan akan binasa.
Paling sedikit ada dua hal yang harus diperhatikan supaya kehidupan kita berbuah dan tidak tercabut yaitu:
Mari! kita mencabut akar-akar yang tidak baik/akar-akar dosa lewat bertobat
dan lahir baru sehingga kita dapat mengalami akar orang benar/akar-akar kebenaran
>>> Amsal 12 : 3, Orang tidak akan tetap tegak
karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.
Orang yang bertobat dan lahir baru memiliki akar orang benar/hidup dalam kebenaran.
Bertobat dan lahir baru lewat baptisan air, baptisan Roh Kudus serta hidup dalam
kebenaran. Ini adalah akar orang benar, jangankan tercabut, goncangpun tidak.
Jika saudara melihat ada pohon yang dapat digoyang, maka sebentar lagi pohon
itu akan tercabut.
Mari saudaraku! Apapun yang kita hadapi baik itu goncangan-goncangan, maka kita harus memperhatikan akar. Jangan ada akar yang tidak baik yaitu dengan mendapatkan uang dengan cara apapun. Atau sudah tidak mau ke gereja lagi dan menolak Firman >>> bahaya! Bahkan tidak mau melayani dan meninggalkan TUHAN. Kita jangan meninggalkan hal ini tetapi tetap mempertahankan akar orang benar yaitu hidup di dalam kebenaran >>> ini adalah akar yang kuat, jangankan tercabut, goyangpun tidak/tetap teguh apapun yang sedang di hadapi.
Jika akarnya baik, maka kehidupan itu akan menghasilkan buah. Ini yang harus
diperhatikan, sebab gereja daging itu bagaikan pohon yang dicabut sampai keakar-akarnya
sehingga tidak dapat berbuah. Itu sebabnya kita harus memperhatikan akar, jangan
mempertahankan akar yang tidak baik tetapi harus dicabut dengan bertobat dan
lahir baru sehingga tidak goyah dan tidak tercabut bahkan dapat menghasilkan
buah >>> Amsal 12 : 12, Orang fasik mengingini
jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.
Mendatangkan hasil = bisa berbuah. Semoga kita dapat menegrti.
Mari! jika dihari-hari ini hidup kita seperti berada di dalam suasana kutukan, suasana neraka sehingga begitu susah >>> periksa akar! Bahaya dari akar, karena tidak kelihatan >>> di atas terlihat baik dan bagus, tetapi akar ini yang harus diperiksa. Kami para hamba TUHAN seperti yang dikatakan oleh alm.bpk.pdt In.Juwono adalah seorang pemain sandiwara yang paling baik sebab dari luar terlihat baik padahal akarnya sudah mencintai uang sehingga sudah menolak pengajaran yang benar sehingga menjadi akar yang beracun.
Selain akarnya harus benar, maka pohon itu harus ditanam di dalam bait ALLAH. Jika pohon itu mau berbuah, maka pohon itu jangan ditanam di pinggir jalan sebab kalau ditanam di pinggir jalan sekalipun akarnya baik, lama kelamaan pohon itu akan menjadi kering. Seperti pohon ara yang ditanam di pinggir jalan, akan menjadi kering sampai keakar-akarnya.
Jika tertanam di dalam bait ALLAH, maka dipastikan akan berbuah >>>
Mazmur 92 : 13 – 16,
13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti
pohon aras di Libanon;
14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak
ada kecurangan pada-Nya.
Tidak ada kecurangan >>> di dalam terj.lama >>> Dia setia
kepada kita/ada kasih setia. Inilah saudaraku! Jadi pohon yang sudah memiliki
akar yang baik harus ditanam di dalam bait ALLAH dan untuk sekarang berarti
tergembala. Siapapun kita harus tergembala sekalipun ia adalah seorang gembala,
rasul, nabi, penginjil, guru, penyanyi, pemain musik semuanya harus tergembala
supaya dapat berbuah.
Sekalipun sudah memiliki akar yang baik, jika tidak tergembala/ditanam di dalam bait ALLAH tetapi ditanam di pinggir jalan, maka akan menjadi orang Kristen jalanan/hamba TUHAN jalanan sehingga akar yang tadinya sudah baik, akan menjadi kering dan tidak dapat berbuah.
Waktu YESUS melihat ada pohon ara yang ditanam di pinggir jalan memiliki daun yang lebat dan ini berarti akarnya baik tetapi sayang tidak berbuah sehingga TUHAN mengutuk >>> ‘mulai sekarang tidak berbuah’ sehingga menjadi kering sampai keakar-akarnya. Jadi akar yang baik itu tidak berguna kalau tidak memiliki buah.
Tergembala >>> berada di dalam kandang penggembalaan dan dalam tabernakel
berada di dalam ruangan suci (gbr: www.gptkk.org/tabernakel.php)
.
Di dalam tabernakel itu ada:
Mari! dihari-hari ini kita sungguh-sungguh memohon kepada TUHAN supaya kehidupan kita bukan menjadi Kristen jalanan tetapi sungguh-sungguh tergembala/ditanam di bait ALLAH.
Mengapa kita harus berada di dalam penggembalaan/ketekunan di dalam tiga macam
ibadah pokok? Saudara lihat, ketiga macam alat di dalam ruangan suci merupakan
sumber dari air kehidupan agar akar tidak menjadi kering. Sekalipun kita sudah
memiliki akar yang baik, tetapi kalau tidak ada air, dan juga salah menanam
sebab ditanam di pinggir jalan yang tidak ada air maka lama kelamaan akan menjadi
kering. Yeremia 17 : 7,8,
7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN!
8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya
ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya
tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan
buah.
Pohon ditanam di bait ALLAH = ditanam di tepi air = orang yang tergembala. Sebab
tiga macam alat itu adalah sumbernya air kehidupan yaitu:
Pelita emas = Roh Kudus = sumber air kehidupan.
Mezbah roti sajian = Firman = sumber air kehidupan.
Mezbah dupa emas = penyembahan = kasih ALLAH = sumber air kehidupan.
Sehingga akar tidak akan menjadi kering dan dapat berbuah kalau kita tergembala
>>> akar-akarnya dapat menyerap air kehidupan yang adalah Firman, Roh
Kudus dan kasih.
Jika akar menjadi kering, maka dahanpun menjadi kering sehingga tidak dapat
berbuah >>> Ayub 18 : 16, Di bawah keringlah akar-akarnya,
dan di atas layulah rantingnya.
Itu sebabnya kita harus tergembala, supaya akar tidak menjadi kering dan dapat
menyerap air kehidupan. Mari! sekarang ini kita memohon kepada TUHAN agar kita
benar-benar tertanam di dalam bait ALLAH/tergembala supaya akar dapat menyerap
air dan kita dapat berbuah.
Mazmur 92 : 16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar,
bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Tidak ada kecurangan = TUHAN tidak menipu kita, IA menunjukkan kasih setiaNYA
kalau kita tertanam di dalam bait ALLAH/kehidupan kita tergembala, maka di situ
kita dapat merasakan kasih setia TUHAN, IA Gembala Agung Yang tidak pernah menipu
kita, yang ada hanyalah kasih setia (terj.lama). Kita harus mengusahakan sekalipun
banyak halangan untuk dapat tertanam di dalam bait ALLAH/menjadi kehidupan Kristen
yang tergembala dihari-hari ini bahkan secara logika memang tidak dapat di terima.
Tetapi TUHAN tidak pernah menipu kita bahkan kalau ditambah dengan Mazmur 23
>>> kasih setia dan kebaikkan/kebajikkan TUHAN.
Kalau kita tergembala/mengalami kasih setia TUHAN, maka hasilnya:
Kita ingat pada Yakub yang pada masa tuanya memiliki anak yang bernama Yusuf
>>> inilah buah pada masa tua yaitu buah-buah Roh/orang yang tergembala
akan menghasilkan buah-buah Roh >>> Galatia 5 : 22, 23,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.
Sembilan buah-buah Roh Kudus adalah buah-buah pada masa tua. Mari! kita yang
sudah tergembala dalam tiga macam ibadah, benar-benar tergembala dalam Firman
penggembalaan/dalam kandang penggembalaan mohon kepada TUHAN untuk mendapatkan
kekuatan seperti pohon aras dan ada kemanisan, tetapi juga ada buah-buah masa
tua yaitu buah-buah Roh. Saya tidak berbicara yang jasmani, sebab mungkin ada
yang berpikir bahwa berbuah sampai masa tua adalah memiliki harta yang banyak
sehingga dapat diwariskan kepada anak-anaknya >>> silahkan! Tetapi
yang lebih penting dari itu adalah buah-buah masa tua yaitu buah-buah Roh. Masa
tua adalah masa akhir, itu sebabnya sudah harus memiliki buah-buah Roh. Mari!
kita sekarang ini berhadapan dengan masa akhir/masa akhir jaman, itu sebabnya
kita harus memiliki buah-buah Roh. Bagi para orang tua, janganlah berputus asa
jika tidak dapat memberikan warisan kepada anak, sebab yang lebih penting daripada
itu adalah buah-buah Roh.
Kasih, sukacita dan damai >>> mohon kepada TUHAN dihari-hari ini, kita mulai belajar sebab jangan sampai kita tidak berbuah sebab akan berbahaya. Seperti waktu YESUS melihat pohon ara dan mencari buahnya walau hanya satu, TUHAN merindu karena pada waktu itu baru musim sebab disebut belum musim berbuah yang sesungguhnya, baru awal. Kalau baru awal musim, maka pohon ara itu hanya berbuah satu atau dua buah saja. Jika satu atau buah itu tidak ada, maka itu berarti seluruh musim akan gagal.
Jadi sekarang ini satu buah saja yaitu kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri >>> kalau ada satu saja, maka ini berarti ada harapan mendapatkan kesempatan untuk terus berbuah sampai komplit sembilan buah Roh. Tetapi kalau sudah sekian lama/sudah sekian tua mengikut TUHAN/melayani TUHAN/digembalakan dan tidak memiliki satu buahpun >>> bahaya. Kalau TUHAN tiba dan ingin memetik satu saja tetapi tidak menemukan >>> menjadi kering sampai keakar-akarnya.
Mari mohon kepada TUHAN! saya nomor satu untuk memohon satu buah saja yaitu buah awal itulah kasih sehingga kita dapat mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu dan juga dapat mengasihi sesama. Jika buah kasih sudah ada, maka buah yang lain akan ada sampai pada sembilah buah Roh.
Saya sudah seringkali menerangkan bahwa sembilan buah Roh itu sama dengan sifat dari ALLAH Tri Tunggal/Gambar ALLAH Tri Tunggal yaitu:
Sifat/Gambar dari TUHAN YESUS Kristus. Di dalam ktb Kejadian, manusia ini diciptakan sama/satu gambar kemuliaan dengan ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus = TUHAN YESUS Kristus >>> ‘marilah Kita menciptakan manusia menurut Gambar dan Teladan Kita’. Tetapi ciptaan itu dirusak oleh dosa. Sekarang ini kita harus mengerti hanya lewat sistim/Firman penggembalaan kita dikembalikan sedikit demi sedikit kepada Gambar ALLAH Tri Tunggal. YESUS lahir di kandang untuk mencari orang berdosa, ini menunjuk penggembalaan dan merupakan sistim/cara TUHAN, sebab orang berdosa itu sudah kehilangan Gambar ALLAH. Itu sebabnya hanya lewat sistim/Firman penggembalaan kita dikembalikan kepada Gambar ALLAH. Sedikit demi sedikit sifat ALLAH masuk ke dalam kita sampai satu waktu kalau YESUS datang kembali kedua kalinya, kita sudah lengkap memiliki sembilan buah Roh/Gambar dari ALLAH Tri Tunggal dan kita menjadi ciptaan semula/sama mulia dengan TUHAN YESUS Kristus Mempelai Pria Surga dan ini namanya buah Mempelai Wanita. Kehidupan yang sudan menjadi sama dengan YESUS disebut buah yang terbesar yaitu Mempelai Wanita Surga seperti Yusuf dilahirkan pada masa tua Yakub. Yakub adalah gambaran dari Roh Kudus. Masa tua/jaman akhir. Roh Kudus melahirkan Yusuf yang adalah gereja Mempelai Wanita TUHAN.
Mungkin saudara ragu-ragu, mari kita membaca Kejadian 37 : 3,
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha
indah bagi dia.
Yusuf = gereja Mempelai lahir pada masa tua Yakub.
Mari saudaraku! sekarang ini kita memeriksa akar, juga kita memeriksa tempat
di mana kita bertumbuh, sebab kalau kita tumbuh di pinggir jalan, akan berbahaya,
sebab akan menjadi kering dan tercabut. Mari, kita kembali kepada penggembalaan
dan ini dimulai dari saya sebagai seorang gembala, kalau tidak tergembala, juga
akan menjadi kering.
Sebab jika kita tergembala, maka di situ kita:
Kita belum semuanya sempurna sebab belum ada sembilan buah Roh, mungkin baru
satu, itupun kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada karena rontok.
Hari ini kita bisa mengasihi TUHAN, lusa belum tentu bisa mengasihi TUHAN. Mari1
kita mohon kepada TUHAN agar kita jangan menjadi buah yang sering gugur tetapi
menjadi buah yang permanen/sudah lengkap dan akan menjadi buah Mempelai.
Kesabaran, hari ini mungkin kita bisa sabar, besok sudah tidak sabar lagi >>> mungkin di kantor, kita menghadapi pegawai yang tidak mau menurut perintah dlsbnya. Kita harus terus tergembala sampai bisa menjadi sabar, sehingga kita dapat menghasilkan buah yang permanen itulah buah Mempelai Wanita.
Bagi kaum muda, jika saudara dapat berbuah satu atau dua karena akarnya baik
dan juga tertanam pada tempat yang benar, maka apa yang diperbuat pasti akan
berhasil sebab ada kasih setia dan kebaikan TUHAN yang membuat semuanya berhasil
>>> Mazmur 1 : 3, Ia seperti pohon, yang ditanam
di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak
layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Di tepi air = tergembala untuk menyerap air kehidupan. Jika kita sudah dapat
menunjukan buah yang dapat memuaskan Hati TUHAN, maka kita tidak akan dikutuk
tetapi kita mengalami kasih setia TUHAN yang membuat apa saja menjadi berhasil.
Apa yang kita perbuat semuanya berhasil, itu semuanya bukan karena kita, tetapi
karena kasih setia TUHAN. TUHAN tidak curang kalau kita dapat memberi buah yang
menyenangkan Hati TUHAN, mengenyangkan, memuaskan TUHAN, maka TUHAN akan mengirimkan
kasih setia untuk membuat semuanya menjadi berhasil.
Saya pernah bersaksi, sebelum saya berangkat ke Surabaya, saya membaca sepucuk surat dari seseorang yang tidak saya kenal sampai hari ini. Ia bersekolah di depan gereja kita di Malang. Hanya karena tempat kostnya dekat dengan gereja, ia diajak oleh temannya untuk menghadiri ibadah kaum muda pada hari Sabtu. Waktu saya mengumumkan jadwal ibadah kita tiga kali dalam seminggu, ia tertawa dan menghina >>> sangat kasihan jemaat di gereja ini. Untungnya ia masuk lagi pada hari Sabtu, kemudian masuk lagi pada hari Minggu dan pada akhirnya ia mengakui bahwa ia adalah orang yang mengikuti tiga macam ibadah. Dulu jika ibunya datang, maka hanya untuk bertengkar, tetapi sesudah mengikuti tiga macam ibadah, ia mulai berubah dan ia bukanlah termasuk orang yang pandai, tetapi ia katakan ‘seperti kata bapak gembala, bahwa TUHAN tidak pernah menipu kita, saya bisa mencapai rangking satu secara paralel. Padahal sangatlah tidak mungkin bisa, tetapi ia berhasil. Saya bersama isteri sangat bersyukur dan memuji TUHAN. Itu sebabnya harus tergembala, supaya kita berhasil; bukan karena kita, tetapi karena kasih setia TUHAN Yang tidak pernah meninggalkan kita.
Juga Yusuf sebagai contoh, sekalipun ia sudah berada di dalam penjara/di liang
tutupan, tetapi ia dapat berhasil >>> Kejadian 49 : 22 –
24,
22. Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan
yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
24. namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan
Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Yusuf tergembala, sama dengan Mazmur 92, IA Gunung Batu Yang tidak ada kecurangan.
Gembala Agung tidak pernah curang. Yusuf sebagai pohon buah-bauhan yang selalu
berhasil sekalipun ia berada di dalam penjara yang serba terbatas, tetapi ia
berhasil menjadi perdana menteri >>> Kejadian 39 : 20 –
23,
20. Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat
tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
21. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya,
dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
22. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada
Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
23. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Ay 21 >>> ini yang terpenting yaitu kasih karunia TUHAN. Begitu kita
memiliki buah, karena memiliki akar yang benar, kita tergembala maka kita sudah
memiliki kasih setia dari Gembala Agung yang membuat semuanya menjadi berhasil.
Mari sekarang ini, mungkin seorang muda yang memiliki otak terbatas sebab berada di dalam penjara yang semuanya terbatas seperti yang ditulis di dalam Kejadian 40 : 15, disebut sebagai liang tutupan. Semuanya terbatas, tidak ada seorangpun yang melihat >>> kaum muda sekarang ini uang terbatas, ijazah terbatas bagaikan berada di dalam penjara; masa depan bagaikan terbatas, tidak ada yang mau melihat dan menolong. Tetapi kalau kita mau kembali kepada akar yang benar/kembali kepada penggembalaan sampai kita dapat menghasilkan buah, semuanya itu bukan karena kebisaan kita tetapi karena kasih setia TUHAN, sekalipun semuanya terbatas, tetapi kita bisa berhasil.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mungkin jumlah sidang jemaat masih terbatas,
tetapi kalau ada buah, maka itulah letak keberhasilan saudara. Kasih setia TUHAN
ada di sana membuat semuanya berhasil sampai pada keberhasilan yang tertinggi.
Yusuf berhasil sampai ia menjadi perdana menteri; di Mesir/di dunia ini kita
berhasil dan kita dipermuliakan sampai tadi disebutkan mengatasi tembok/pohon
buah-buahan yang melintasi tembok. Ini adalah tembok Yerusalem Baru. Ukuran
dari puncak keberhasilan adalah sampai kita masuk tembok-tembok Yerusalem Baru.
Tidak ada lagi setetespun air mata di sana, kita berbahagia bersama TUHAN.
Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh:
TUHAN memberkati kita sekalian.
1