Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Tiga macam tindakan menyingkir dari antikris:

  1. Lari ke pegunungan
  2. Tetap di peranginan
  3. Tetap di ladang

Ad. 3 Tetap di ladang

Matius 24:18
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

Artinya setia dalam ibadah pelayanan.

Yohanes 4:35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

Ada dua kegiatan di ladang Tuhan:

  1. Penaburan, kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam firman penginjilan, kegerakan keselamatan untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Tandanya: hidup dalam kebenaran.
  2. Penuaian, kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam firman pengajaran, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan sidang jemaat (kehidupan yang sudah selamat) sampai sempurna, tak bercacat cela. Sama dengan buah gandum yang masak, siap untuk masuk lumbung, menerima upah hidup kekal, masuk Yerusalem Baru .

Sebelum gandum masuk kedalam lumbung, harus terjadi penampian. Ada dua kali penampian yaitu:

  1. Penampian pertama: oleh setan
    Lukas 22:31-32

    22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
    22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

    Tujuannya: untuk menggugurkan iman.
    Tapi Tuhan selalu berdoa syafaat bagi kita supaya kuat. Sikap kita juga harus meningkat dalam doa, mulai doa secara pribadi, dalam keluarga, sehingga tidak gugur, tetap bisa mengikut Tuhan sampai Yesus datang kedua kali.
  2. Penampian kedua: oleh Tuhan
    Matius 3:11-12

    3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
    3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
    Penampian oleh Tuhan bertujuan untuk memisahkan gandum dengan debu jerami (TB*)/ sekam(TL*).

    Maleakhi 4:1-2
    4:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
    4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

    Jerami adalah kehidupan kristen yang tidak setia, tidak berguna, hanya tinggal menunggu dibakar, binasa bersama dunia dalam kiamat. Sekam juga menunjuk kehidupan kristen yang hanya puas dengan kulit/ perkara-perkara jasmani. Kehidupan tersebut tidak mau diisi oleh firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.

Gandum menunjuk kehidupan yang setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam kandang penggembalaan.
Gandum juga menunjuk kehidupan yang mengorbankan kulit (berkat jasmani) untuk bisa diisi firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, mengutamakan firman dalam hidupnya. Ini gandum yang matang, siap untuk dituai, masuk dalam lumbung.
Sikap menghadapi penampian:

  1. Masuk baptisan air
    Matius 3:11

    3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
    3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

    Syaratnya: bertobat.
    Pelaksanaannya: dikuburkan bersama dengan Yesus dalam baptisan air. Jika belum dikubur dalam air berarti belum dibaptis.
    Hasilnya: hati nurani yang baik, yaitu bisa menerima firman pengajaran yang benar dan mempraktekkannya. Kehidupan tersebut bagai gandum yang diisi sampai matang, sama dengan pemantapan gandum.
    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Jika hati nurani baik maka bisa menerima firman. Tapi jika pandai/ luar biasa tapi tidak memiliki hati nurani yang baik maka akan menolak firman.
    Gandum yang berisi tidak mungkin keluar dari penampian.
  2. Baptisan Roh kudus
    Yaitu meluap-luap dalam Roh kudus.
    Kita mengalami penyucian api, merupakan penyucian khusus bagi pelayan-pelayan Tuhan supaya tetap bisa dipakai Tuhan. Banyak pelayan Tuhan gugur dalam pelayanan karena tidak punya api. Makin pandai makin tidak punya api, makin cepat untuk meninggalkan Tuhan.
    Contoh:
    1. Musa
      Keluaran 3:2-5
      3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
      3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
      3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Musa pandai tapi tidak punya api, akhirnya membunuh orang Mesir.
      Mengapa banyak hamba Tuhan tinggalkan ibadah pelayanan? Karena tidak jelas dalam panggilan pilihan Tuhan.
      Cara Musa menerima penyucian api: menanggalkan kasut, sama dengan menjadi seperti bayi, yaitu:
      • kehidupan yang tidak berdosa
      • bisa mengaku tidak berdaya, hanya berharap belas kasih Tuhan
        Hasilnya: Musa bisa dipakai oleh Tuhan, mampu menggembalakan bangsa Israel.
    2. Nabi Yesaya, mengalami penyucian mulut
      Yesaya 6:5-8
      6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
      6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
      6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
      6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

      Mengaku dosa supaya tidak kena bibir najis. Jika bibir disucikan maka Yesaya diutus, dipakai Tuhan.
      Yesaya 6:9-10
      6:9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
      6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

      Hasil penyucian api: Yesaya bisa diutus pada orang yang tidak mau dilayani.
    3. Kita
      Kisah Rasul 2:1-4
      2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
      2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
      2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
      2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

      Lidah kita disucikan sampai bisa berbahasa roh.

Dulu pada ujung jubah Harun terdapat bel, giring-giring emas yang menghasilkan bunyi indah. Ini menunjuk kehidupan yang bisa mengulurkan tangan pada Tuhan (Imam Besar) dan Tuhan memeluk kita supaya tidak gugur dari iman. Kehidupan tersebut tidak bisa diganggu gugat. Tangan Yesus mengangkat kita.
Dalam pelukan Tuhan kita mengalami damai sejahtera, kuat dalam iman, kuat dalam pelayanan dan Tuhan mengulurkan tangan menolong kita sampai mengangkat ke awan-awan. Tuhan memberkati.

*Singkatan:
TB: Terjemahan Baru
TL: Terjemahan Lama

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 November 2020 (Sabtu Sore)
    ... ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. . Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. . Kata orang itu Kalau demikian aku minta ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 27 Februari 2016 (Sabtu Sore)
    ... Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... dengan antikris untuk dibinasakan selamanya. Jika dalam pengikutan kepada Tuhan mata kita hanya tertuju pada perkara mujizat jasmani maka kita akan terpengaruh dengan tanda dahsyat dari antikris sampai terpengaruh oleh api kedurhakaan. Durhaka sama dengan kasih menjadi dingin. Semakin durhaka kasih akan semakin dingin sampai tanpa kasih sehingga disesatkan oleh nabi palsu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... cawan ini tidak mungkin lalu kecuali apabila Aku meminumnya jadilah kehendak-Mu Kita harus berjaga-jaga dan berdoa. Doa Getsemani adalah untuk mendapatkan kekuatan ekstra dari Tuhan supaya kita mampu menghadapi percikan darah sampai masa pra aniaya antikris supaya kita tidak tinggalkan Tuhan. Mengapa harus ada doa satu jam doa Getsemani Supaya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 September 2009 (Rabu Sore)
    ... proses pembaharuan perhatian sehingga perhatian kita yang utama pada perkara Tuhan perkara kekal yaitu firman pengajaran. kemurahan Tuhan. kerajaan Surga. Kita masih membahas bagian yang ketiga. Petrus Jadi perhatian kita terutama adalah untuk masuk Kerajaan Sorga. Bagaimana kita bisa masuk kerajaan Surga Markus - Untuk masuk kerajaan Surga kita harus menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 November 2010 (Kamis Sore)
    ... telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Hari-hari ini kita harus berjuang supaya berada di posisi domba di sebelah kanan memiliki hikmat Sorgawi. Nilai hikmat Sorgawi. Amsal - Terimalah didikanku lebih dari pada perak dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata apapun yang diinginkan orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 November 2013 (Kamis Sore)
    ... datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Orang yang membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar sama dengan orang yang bijaksana berhikmat. Praktek sehari-hari orang yang bijaksana Mendirikan rumah di atas dasar batu korban Kristus sehingga tahan uji menghadapi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... Juni . ay. - sikap terhadap salib diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - waktu penyaliban mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Matius - . Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. . Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... karena itu hati-hati dalam pengajaran. Sebaliknya firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Kita menjadi sama dengan Yesus untuk mewarisi kerajaan Sorga. Jadi kita harus waspada karena ada penyembahan yang benar dan yang tidak benar. Begitu juga dengan doa puasa ada doa puasa yang benar dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Mei 2023 (Rabu Sore)
    ... segala-galanya baik yang tuli dijadikan-Nya mendengar yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata. Sekarang pada masa persiapan penantian--panjang sabar dan kemurahan Tuhan-- Yesus bekerja dengan kasih-Nya untuk memperbaiki telinga yang tuli dan mulut yang bisu. Telinga yang tuli diubahkan menjadi telinga yang baik yaitu hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Mulut yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.