Tiga macam tindakan menyingkir dari antikris:
- Lari ke pegunungan
- Tetap di peranginan
- Tetap di ladang
Ad. 3 Tetap di ladang
Matius 24:18
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil
pakaiannya.
Artinya setia dalam ibadah pelayanan.
Yohanes 4:35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai?
Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang
yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Ada dua kegiatan di ladang Tuhan:
- Penaburan, kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam firman
penginjilan, kegerakan keselamatan untuk membawa orang berdosa supaya percaya
Yesus dan diselamatkan. Tandanya: hidup dalam kebenaran.
- Penuaian, kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam firman
pengajaran, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan
sidang jemaat (kehidupan yang sudah selamat) sampai sempurna, tak bercacat
cela. Sama dengan buah gandum yang masak, siap untuk masuk lumbung, menerima
upah hidup kekal, masuk Yerusalem Baru .
Sebelum gandum masuk kedalam lumbung, harus terjadi penampian. Ada dua kali
penampian yaitu:
- Penampian pertama: oleh setan
Lukas 22:31-32
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti
gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan
engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Tujuannya: untuk menggugurkan iman.
Tapi Tuhan selalu berdoa syafaat bagi kita supaya kuat. Sikap kita juga harus
meningkat dalam doa, mulai doa secara pribadi, dalam keluarga, sehingga tidak
gugur, tetap bisa mengikut Tuhan sampai Yesus datang kedua kali.
- Penampian kedua: oleh Tuhan
Matius 3:11-12
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api.
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya
dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan
dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Penampian oleh Tuhan bertujuan untuk memisahkan gandum dengan debu jerami
(TB*)/ sekam(TL*).
Maleakhi 4:1-2
4:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka
di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti
bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu
apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga,
dan di takhta itu duduk Seorang.
Jerami adalah kehidupan kristen yang tidak setia, tidak berguna, hanya tinggal
menunggu dibakar, binasa bersama dunia dalam kiamat. Sekam juga menunjuk kehidupan
kristen yang hanya puas dengan kulit/ perkara-perkara jasmani. Kehidupan tersebut
tidak mau diisi oleh firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
Gandum menunjuk kehidupan yang setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam kandang
penggembalaan.
Gandum juga menunjuk kehidupan yang mengorbankan kulit (berkat jasmani) untuk
bisa diisi firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, mengutamakan firman
dalam hidupnya. Ini gandum yang matang, siap untuk dituai, masuk dalam lumbung.
Sikap menghadapi penampian:
- Masuk baptisan air
Matius 3:11
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api.
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya
dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan
dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Syaratnya: bertobat.
Pelaksanaannya: dikuburkan bersama dengan Yesus dalam baptisan air. Jika belum
dikubur dalam air berarti belum dibaptis.
Hasilnya: hati nurani yang baik, yaitu bisa menerima firman pengajaran yang
benar dan mempraktekkannya. Kehidupan tersebut bagai gandum yang diisi sampai
matang, sama dengan pemantapan gandum.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Jika hati nurani baik maka bisa menerima firman. Tapi jika pandai/ luar biasa
tapi tidak memiliki hati nurani yang baik maka akan menolak firman.
Gandum yang berisi tidak mungkin keluar dari penampian.
- Baptisan Roh kudus
Yaitu meluap-luap dalam Roh kudus.
Kita mengalami penyucian api, merupakan penyucian khusus bagi pelayan-pelayan
Tuhan supaya tetap bisa dipakai Tuhan. Banyak pelayan Tuhan gugur dalam pelayanan
karena tidak punya api. Makin pandai makin tidak punya api, makin cepat untuk
meninggalkan Tuhan.
Contoh:
- Musa
Keluaran 3:2-5
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala
api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak
duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!"
dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah
tanah yang kudus."
Musa pandai tapi tidak punya api, akhirnya membunuh orang Mesir.
Mengapa banyak hamba Tuhan tinggalkan ibadah pelayanan? Karena tidak jelas
dalam panggilan pilihan Tuhan.
Cara Musa menerima penyucian api: menanggalkan kasut, sama dengan menjadi
seperti bayi, yaitu:
- kehidupan yang tidak berdosa
- bisa mengaku tidak berdaya, hanya berharap belas kasih Tuhan
Hasilnya: Musa bisa dipakai oleh Tuhan, mampu menggembalakan bangsa
Israel.
- Nabi Yesaya, mengalami penyucian mulut
Yesaya 6:5-8
6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir,
namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya
ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini
telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah
diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus,
dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku,
utuslah aku!"
Mengaku dosa supaya tidak kena bibir najis. Jika bibir disucikan maka
Yesaya diutus, dipakai Tuhan.
Yesaya 6:9-10
6:9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa
ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh,
tetapi menanggap: jangan!
6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar
dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan
matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik dan menjadi sembuh."
Hasil penyucian api: Yesaya bisa diutus pada orang yang tidak mau dilayani.
- Kita
Kisah Rasul 2:1-4
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di
satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.
Lidah kita disucikan sampai bisa berbahasa roh.
Dulu pada ujung jubah Harun terdapat bel, giring-giring emas yang menghasilkan
bunyi indah. Ini menunjuk kehidupan yang bisa mengulurkan tangan pada Tuhan
(Imam Besar) dan Tuhan memeluk kita supaya tidak gugur dari iman. Kehidupan
tersebut tidak bisa diganggu gugat. Tangan Yesus mengangkat kita.
Dalam pelukan Tuhan kita mengalami damai sejahtera, kuat dalam iman, kuat dalam
pelayanan dan Tuhan mengulurkan tangan menolong kita sampai mengangkat ke awan-awan.
Tuhan memberkati.
*Singkatan:
TB: Terjemahan Baru
TL: Terjemahan Lama
1