Matius 24 bicara 7 nubuat kedatangan Tuhan kedua kali. Sekarang kita sampai
pada bagian yang ke-4 yaitu nubuat tentang antikris.
Ayat 15 bicara tentang penampilan antikris sebagai pembinasa keji yang memburu
bahkan membinasakan anak-anak Tuhan.
Ayat 16-18 bicara tentang sikap kita terhadap antikris: menyingkir, sampai penyingkiran
besar-besar dengan 2 sayap burung nazar menuju padang gurun, tidak masuk aniaya
antikris, mengalami pemeliharaan Tuhan.
Ayat 19 bicara kehidupan yang masuk dalam aniaya antikris.
Matius 24:19
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu.
- Ibu hamil
- Kehidupan yang mengandung sesuatu yang baik tetapi tidak pernah dilakukan.
Itu dosa.
- Kehidupan yang berbuat dosa
Biarlah hari-hari ini kita mengandung firman, kasih dan Roh Allah seperti
Musa, Elia dan Henokh.
- Ibu yang menyusui bayi, yaitu gereja Tuhan/ anak-anak Tuhan yang memiliki
kualitas seperti bayi/ anak kecil.
Ad.2 Ibu yang menyusui
Ada 2 hal yang menyebabkan anak Tuhan menjadi seperti anak kecil:
- Lamban dalam pertumbuhan
Ibrani 5:11-13
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar
untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Yaitu lamban dalam mendengarkan firman, sekalipun sudah lama mengikut Tuhan
tetapi tidak mau mendengar firman pengajaran, hanya suka susu/ firman penginjilan.
Ada 2 macam makanan rohani:
- Susu (firman penginjilan), memberitakan kedatangan Yesus pertama kali
ke dunia untuk menebus dosa, untuk membawa orang berdosa percaya Yesus
dan diselamatkan.
- Makanan keras yaitu firman pengajaran, memberitakan kedatangan Yesus
kedua kali sebagai raja diatas segala raja untuk menyucikan dan mendewasakan
gereja Tuhan sampai taraf kesempurnaan, tiada bercacat cela seperti Yesus,
menjadi mempelai wanita Tuhan, siap untuk menyambut kedatangan Yesus sebagai
mempelai pria Surga, masuk pesta nikah anak domba Allah.
Hati-hati: yang terdahulu bisa menjadi yang terakhir.
Jika gereja Tuhan hanya menerima firman penginjilan saja tanpa firman pengajaran
maka gereja Tuhan berkualitas rohani seperti anak kecil, tidak dewasa, akibatnya
masuk aniaya antikris, bahkan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali. Berarti
masuk dalam kebinasaan.
Jadi baik firman penginjilan maupun firman pengajaran sama-sama penting.
Itu sebabnya Yesus memberikan teladan: memberitakan injil di desa dan kota,
sambil mengajarkan firman pengajaran di Bait Allah.
Lukas 8:1
8:1. Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota
dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya
bersama-sama dengan Dia,
Yesus memberi teladan dalam mengajarkan firman: baik di desa maupun di kota.
Dua macam pemberitaan firman, tidak tergantung di desa, di kota, tingkat sosial,
dsb tapi bergantung pada urapan Roh Kudus. Pemberitaan firman dalam urapan
Roh kudus, tidak bisa dibatasi oleh apapun.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Hal ini juga diteguhkan saat kenaikan Tuhan ke Surga lewat Amanat Agung supaya
gereja Tuhan memberitakan firman penginjilan dan firman pengajaran sebagai
makanan sidang jemaat.
Oleh sebab itu, yang sudah lama dalam firman penginjilan harus meningkat mendengar
firman pengajaran (makanan keras).
Yohanes 6:60, 66
6:60. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang
berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak
lagi mengikut Dia.
Hati-hati dalam pemberitaan firman ada yang terdahulu menjadi yang terakhir
dan ada yang terakhir menjadi yang terdahulu. Artinya orang yang baru mendengar
firman pengajaran menjadi berkobar-kobar. Tetapi ada orang yang sudah lama
dalam firman pengajaran malah menolak, besungut-sungut sampai mengundurkan
diri dari pengajaran yang benar = tidak mengikut Yesus lagi. Kehidupan tersebut
lebih suka firman/ dongeng yang menyukakan daging, mengikut guru-guru palsu
dan mengikut dunia, binasa selamanya.
- Tanpa Roh kudus
Galatia 4:1-6
4:1. Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig,
sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan
dari segala sesuatu;
4:2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang
telah ditentukan oleh bapanya.
4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada
roh-roh dunia.
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya
kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke
dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kualitas belum akil balik = belum dewasa, tanpa Roh Kudus = hamba/ budak.
Prakteknya: takluk/ diikat roh-roh dunia, kedagingan, terikat dosa. Kehidupan
yang diperhamba oleh dunia dengan segala keinginannya, diperhamba daging dengan
segala hawa nafsu dan diperhamba dosa sehingga tidak bisa menikmati hak waris
bahkan kehilangan hak waris kerajaan Surga.
Kualitas dewasa adalah kehidupan yang berhak atas janji Allah yaitu Roh Kudus.
Gereja Tuhan perlu Roh Kudus supaya berhak atas janji-janji Allah. Oleh sebab
itu Yesus mau mati (pergi), bangkit dan naik ke surga untuk mencurahkan Roh
Kudus bagi gereja Tuhan.
Yohanes 16:7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Kisah Rasul 1:4-5, 9
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang
mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan
janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis
dengan Roh Kudus." 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Saat Yesus naik ke Surga Yesus juga memberikan amanat agung tentang Roh kudus:
supaya kita menantikan janji Allah.
Dulu murid-murid diberi amanat supaya tidak boleh meninggalkan Yerusalem untuk
menanti janji Allah. Sekarang bagi kita bicara supaya kita tetap hidup damai
sejahtera untuk menantikan janji Roh Kudus. Jadi Roh Kudus dapat dicurahkan
pada hati yang damai. Tidak boleh ada pahit hati, kuatir, takut. Jika ada
kepahitan maka Roh Kudus pergi. Oleh sebab itu jika ada sesuatu kepahitan
pada sesama harus segera diselesaikan. Jika hati damai maka Roh Kudus akan
dicurahkan pada kita.
Dulu janji ini dicurahkan untuk murid-murid Yesus saja, tapi sekarang janji
ini juga diberikan pada bangsa kafir.
Kisah Rasul 19:1-6
19:1. Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah
pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika
kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum,
bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah
kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah
bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada
Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis
dalam nama Tuhan Yesus.
19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus
ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Ada 3 macam baptisan:
- Baptisan darah: percaya dan bertobat, mati terhadap dosa. Diselimuti darah
Yesus sehingga hati tidak tertuduh lagi.
- Baptisan air yaitu kita dikuburkan bersama Yesus sehingga menjadi satu
dalam kematian sehingga bisa bangkit dalam hidup baru bahkan satu dalam kemuliaan.
Oleh sebab itu maka orang mati harus dikubur.
Roma 6:2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru.
Jika satu dalam kemuliaan maka kita masuk kesatuan tubuh dengan kepala, kesatuan
dalam nikah yang rohani, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu sebabnya
nikah harus satu baptisan supaya bisa mencapai pesta nikah yang rohani.
Bahtera Nuh merupakan kiasan dari baptisan air. Jika belajar dari bahtera
Nuh maka sampai anak-anak harus satu baptisan. Jika satu baptisan maka bisa
satu penggembalaan. Ini yang menyatukan nikah. Perhatikan yang jasmani antara
suami-istri berbeda, baik kesukaan, dsb. Jika yang jasmani beda, masih ditambah
yang rohani beda, maka nikah tersebut tidak mungkin satu. Bahkan jangan harap
nikah tersebut bisa menyatu. Tapi jika yang jasmani beda tapi yang rohani
sama maka ada kesatuan nikah. Oleh sebab itu kita harus bergumul supaya satu
dalam baptisan.
- Baptisan Roh Kudus = kepenuhan Roh Kudus
Ditandai dengan bahasa lidah. Roh Kudus bekerja lewat perut hati sampai ke
mulut. Salah satu tandanya adalah bisa berbahasa roh sesuai yang diberikan/
diajarkan Roh Kudus. Sesudah itu harus selalu meluap-luap dalam Roh Kudus.
Perhatikan: daging makin hari bertambah besar, bertambah kuat, demikian juga
keinginan dan hawa nafsu. Oleh sebab itu harus bertambah-tambah dalam Roh
Kudus supaya tidak statis. Lima gadis yang bodoh memiliki minyak tapi tidak
memiliki persediaan minyak. 5 gadis pandai sudah punya minyak tapi masih membawa
buli-buli/ persediaan minyak sehingga bisa meluap-luap dalam Roh Kudus.
Roh Kudus meluap-luap untuk menghentikan pengaruh perbudakan dosa, daging dan
dunia. Kedewasaan rohani diukur dari lidah, kata-kata yang keluar dari mulut,
tidak lagi sembarangan berbicara. Biarlah setiap perkataan kita dikuasai Roh
Kudus.
Hasilnya:
- Kita bisa bersaksi
Kisah Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi."
Ada 3 macam kesaksian:
- Bersaksi tentang kedatangan Yesus pertama kali yang mati di kayu salib
untuk menebus, menyelamatkan orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
Sasarannya: orang yang belum percaya Yesus. Ini menambah kuantitas/ jumlah
anggota tubuh Kristus sesuai yang ditetapkan Tuhan.
- Bersaksi tentang kedatangan Yesus kedua kali, memberitakan firman pengajaran.
Sasarannya: kehidupan Kristen yang sudah selamat untuk ditingkatkan rohaninya.
Ini untuk menambah kualitas dari tubuh Kristus. Tuhan mau memakai keledai
muda: orang yang muda usia maupun kehidupan yang berkobar-kobar dalam
firman pengajaran mempelai. Kegerakan ini adalah kegerakan iman yaitu
lebih bahagia memberi daripada menerima.
Markus 11:8
11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula
yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Mulai dari perpuluhan: mengembalikan milik Tuhan. Perpuluhan belum bisa
dikatakan memberi sebab perpuluhan adalah mengembalikan milik Tuhan, bukan
mempersembahkan milik kita. Persembahan khusus yaitu memberi untuk pembangunan
tubuh Kristus. Jangan takut, Tuhan tidak menipu kita karena Tuhan sudah
menyediakan mahkota bagi kita.
Wahyu 6:1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh
meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata
dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang
menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah
mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Wahyu 19:11-12
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar",
Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat
banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui
seorangpun, kecuali Ia sendiri.
Sampai kita mendapat banyak mahkota, kemenangan demi kemenangan sampai
menerima mahkota kemuliaan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
- Bersaksi untuk menghadapi kebencian-kebencian, sampai kebencian tanpa
alasan.
Sikap kita jangan membalas/ melawan.
Yohanes 16:4
16:4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang
saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." (16-4b)
"Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini
Aku masih bersama-sama dengan kamu,
Bahkan menghadapi kebencian masa pra-aniaya antikris. Ada Roh Kudus menolong
kita.
- Bisa menyembah, mulut berkata ”Ya Abba, ya Bapa.”
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu,
ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki,
melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Artinya: penyembahan sampai memenuhi ukuran yaitu daging tak bersuara lagi.
Prakteknya:
- kita bisa menyerahkan kehendak diri, menyerahkan kepentingan diri sendiri/
kebenaran diri sendiri.
- Taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Hasilnya: ada mujizat, kuasa menghapus kemustahilan [Markus 14:36]
“.. "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu,..”
Secara rohani kita dibaharui sampai suatu waktu menjadi sama mulia dengan Yesus.
Dulu sudah pernah terjadi Allah lahir sebagai manusia. Nanti manusia akan diubahkan
menjadi sama dengan Allah.
Mujizat secara jasmani, Roh Kudus menolong kita menghapus segala kemustahilan.
Mungkin saat ini kita lemah, seperti sumbu yang patah. Tapi jika Roh kudus menyentuh
kita maka kita bisa tegak lagi. Ada kuasa menghapus kemustahilan sampai saat
Tuhan datang kedua kali, kita bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya. Tuhan
memberkati.
1