Matius 24:15-25 bicara tentang nubuat keempat yaitu tentang
antikris.
Ayat 15 bicara penampilan antikris sebagai pembinasa keji yang memburu bahkan
membinasakan anak-anak Tuhan.
Ayat 16-18 bicara sikap kita menghadapi antikris yaitu menyingkir, sampai penyingkiran
besar-besar dengan 2 sayap burung nazar menuju padang gurun, tidak masuk aniaya
antikris, mengalami pemeliharaan Tuhan.
Ayat 19 tentang kehidupan anak Tuhan yang masuk aniaya antikris.
Matius 24:19
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu.
Siapa kehidupan yang masuk aniaya antikris?
- Kehidupan yang hamil.
Artinya:
- Kehidupan kristen yang mengandung hal-hal yang baik (mau beribadah,
mau dibaptis, dsb) tetapi tidak pernah dilakukan.
- Kehidupan yang mengandung dosa
- Kehidupan yang menyusui
Matius 24:19
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu.
Ad. 2 kehidupan yang menyusui bayi
Artinya hamba Tuhan yang hanya memberitakan firman penginjilan (susu) sehingga
gereja Tuhan memiliki kualitas rohani seperti anak kecil, yang masih memerlukan
susu (firman penginjilan) meskipun sudah lama mengikut Tuhan, tidak mau menerima
firman pengajaran (makanan keras).
Ibrani 5:11-13
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar
untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Ada dua macam pemberitaan firman:
- Susu = firman penginjilan, untuk menyelamatkan manusia berdosa supaya percaya
Yesus dan diselamatkan.
Tanda keselamatan: percaya, bertobat, dibaptis sehingga mendapat hidup baru,
menjadi bayi-bayi rohani. Tapi kehidupan tersebut masih diancam celaka, masuk
aniaya antikris. Oleh sebab itu harus meningkat.
- Makanan keras = firman pengajaran, yaitu firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua untuk meningkatkan kualitas rohani/ mendewasakan sampai kualitas
sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jadi firman penginjilan perlu tapi harus meningkat supaya tidak masuk antikris.
Jika hanya puas dengan susu, maka tetap berkualitas anak kecil.
Perhatikan: bagi yang sudah dalam firman pengajaran jangan merosot, tetap
bertahan dalam firman pengajaran yang benar.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan,
Keadaan kehidupan anak Tuhan yang berkualitas anak-anak bagaikan laut yang
bergelombang karena ditiup angin, tidak pernah merasa tenang.
Praktek kehidupan seperti anak kecil (seperti laut bergelombang):
- Hati bimbang
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan
kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu
dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Hati bimbang saat menghadapi:
- Angin pencobaan: mendua hati, berharap pada orang lain sehingga sering
putus asa, kecewa.
- Angin pengajaran lain: mencampur-adukan ajaran firman, bahkan mencampur-adukan
pengajaran dengan agama lain. Kehidupan tersebut menyamakan semua pengajaran.
Perhatikan: masuk nikah harus satu pengajaran firman yang benar. Jika
tidak satu pengajaran maka nikah tidak mungkin menjadi satu.
Akibat hati bimbang:
- Tidak tenang hidupnya.
- Tidak mendapat apa-apa, tidak bisa menikmati apa-apa.
Orang bimbang sama dengan tidak bijaksana, seperti orang membangun rumah
diatas pasir.
Matius 7:26-27
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Orang bimbang
tidak tahan uji, terutama menghadapi 3 macam ujian:
- Hujan (dari atas), menunjuk setan dengan roh jahat dan roh najis.
- Angin, menunjuk nabi palsu dengan ajaran sesat. Seringkali yang palsu
lebih banyak digemari di dunia. Jadi bukan ukuran jika dalam suatu gereja
memiliki banyak jemaat tapi tanpa firman yang benar.
- Banjir (dari bawah), menunjuk antikris dengan kekuatan mamon/ keuangan/
ekonomi.
Jika anak Tuhan bimbang dalam pengajaran, akan rubuh = gugur dari iman, meninggalkan
Yesus/ keselamatan. ‘Hebat kerusakannya’ artinya tidak bisa tertolong
lagi kalau bukan kemurahan Tuhan.
Perhatikan: jika hamba Tuhan bimbang dalam pengajaran maka akan hancur dalam
segala hal. Bahkan membuat bayi gugur, yaitu tidak bisa membawa sidang jemaat
lahir baru bahkan tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.
Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Jika kita mantap dalam firman pengajaran yang benar maka kita bisa taat dengar-dengaran
(apapun resikonya), percaya pada Yesus sampai mempraktekkan firman. Kehidupan
tersebut adalah kehidupan yang bijaksana, dipakai oleh Tuhan.
Orang yang taat, tidak bimbang adalah orang yang dicari Tuhan. Jika tidak
bimbang maka suatu waktu akan muncul seperti bintang.
Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala,
dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.
Orang bijaksana akan ditampilkan sebagai bintang untuk menuntun orang lain.
Hamba Tuhan semacam ini bisa menuntun sidang jemaat Tuhan menjadi bintang.
- Hanya menimbulkan sampah dan lumpur.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak
sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna, artinya:
- Kehidupan tersebut menjadi beban bagi sesama, tidak berguna. Mari hari-hari
ini berusaha supaya hidup kita bisa menjadi berkat bagi sesama.
- Kehidupan yang tidak setia.
Matius 25:26, 30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur
dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
- Sesuatu tanpa kasih. Jika motor penggerak pelayanan bukan kasih maka
pelayanan itu betul-betul sampah.
1 Korintus 13:1-2
13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia
dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan
gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Lumpur menunjuk dosa.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya
itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
Berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan,
terutama saat berbenturan dengan perkara rohani, terutama soal adat-istiadat.
Harus tegas jika adat istiadat bertentangan dengan keselamatan supaya tidak
masuk dalam pemberhalaan.
Perkataan dusta juga menunjuk ‘lumpur’, membuat keruh suasana
baik dalam rumah tangga bahkan memperkeruh firman pengajaran. Kehidupan tersebut
seperti kambing yang egois, terkutuk.
Yehezkiel 34:18-19
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput
yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain
dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah
yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak
kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
Biar hari-hari ini perbuatan dan perkataan kita menghiasi pengajaran, bisa
dinikmati orang lain.
Titus 2:6-10
2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai
diri dalam segala hal
2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
2:8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu,
karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
2:9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan
kepada mereka, jangan membantah,
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan
demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Jika memuliakan Tuhan maka kita sedang dihiasi firman pengajaran sampai ditampilkan
sebagai mempelai wanita yang cantik jelita, tidak bercela.
- Tidak tergembala
Yesaya 17:12-13
17:12. Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak
laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air
yang hebat!
17:13 Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN
menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam
di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Di dunia hanya ada 2 bangsa:
- Bangsa Israel: bangsa pilihan Tuhan, digambarkan sebagai domba yang
tergembala.
- Bangsa kafir, digambarkan sebagai kambing, tidak tergembala, seperti
ombak.
Jika tidak tergembala maka akan dihantam setan. Mulai dari seorang gembala
jika tidak tergembala maka akan seperti anak kecil, seperti lautan bebas.
Akibatnya diduduki wanita babel, kehidupan tersebut dikuasai perempuan
babel, tempat roh jahat dan roh najis.
Wahyu 17:1, 15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana
wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum
dan bahasa.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh
jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala
burung yang najis dan yang dibenci,
Jika seperti lautan bebas maka serigala dan burung yang menjadi kepala sehingga
tidak ada tempat bagi Yesus untuk meletakkan kepalaNya.
Bukti kehidupan itu dikuasai roh jahat dan najis: menolak kekuatan firman
pengajaran (menentang pemberitaan firman yang keras, terlalu lama), hanya
menonjolkan perkara jasmani. Jika anak Tuhan datang ke gereja hanya puas dengan
perkara jasmani maka kehidupan tersebut dikuasai babel (18 dosa).
2 Timotius 3:1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 (1)Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba uang. (3)Mereka
akan membual dan (4)menyombongkan diri, (5)mereka akan menjadi pemfitnah,
(6)mereka akan berontak terhadap orang tua dan (7)tidak tahu berterima kasih,
(8)tidak mempedulikan agama,
3:3 (9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak mau berdamai, (11)suka menjelekkan
orang, (12)tidak dapat mengekang diri, (13)garang, (14)tidak suka yang baik,
3:4 (15)suka mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang, (17)berlagak tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Oleh sebab itu dalam ber-fellowship harus dilihat arahnya pada firman pengajaran
yang benar atau tidak.
Akibat tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar: tidak mengalamai keubahan
hidup, tetap mempertahankan 18 tabiat daging (666), masuk aniaya antikris
bahkan menjadi sama dengan antikris.
Banyak orang berkata bahwa tergembala membuat tidak bebas. Tapi sebenarnya
dalam penggembalaan daging dibendung supaya kita bisa mengalami kebebasan
dalam Roh Kudus. Jika daging tidak dibendung maka yang ada kebebasan daging,
seperti kuda terlepas dari kandang: liar!. Oleh sebab itu kita harus tergembala.
Jadikan penggembalaan menjadi tempat yang paling menyenangkan dalam hidup
kita.
Dalam Alkitab terdapat kota Nain, artinya padang rumput (tempat penggembalaan)
dan tempat yang menyenangkan. Jika tidak senang dalam penggembalaan maka ada
anak muda yang mati di Nain.
Tergembala tergantung pada pintu gerbang: hati. Jika hati sombong maka penggembalaan
menjadi tempat siksaan, mengarah pada kematian sampai pada kematian kedua
di neraka.
Hati manusia cenderung jahat. Tapi lewat baptisan air maka hati nurani yang
jahat bisa diubah menjadi hati nurani yang baik.
Di jaman Nuh, orang menjadi sombong (tidak mau masuk bahtera/ penggembalaan)
sampai anak kecil pun tidak ada yang selamat.
Penggembalaan adalah tempat pendewasaan rohani sampai sempurna. Dalam penggembalaan
kita mengalami proses pertumbuhan rohani, menjadi bunga bakung yang indah.
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba
di tengah-tengah bunga bakung.
Posisi bunga bakung:
- Di lembah
Kidung Agung 2:1-2
2:1. Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.
2:2 --Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara
gadis-gadis.
Mungkin sekarang kita berada di lembah kesukaran.
Mungkin sekarang kita berada di lembah kekeringan.
Mungkin sekarang kita berada di lembah bayang-bayang maut (maut secara tubuh,
maut secara jiwa, maut secara roh).
Tapi Tuhan, Gembala yang baik sudah turun sampai ke lembah yang paling bawah/
lembah maut.
Mazmur 23:4, 6
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan
aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Tuhan taat sampai mati di kayu salib supaya bisa mengulurkan tangan kemurahan
dan kebajikan untuk:
- mengangkat kita dari kesukaran
- mengangkat dari kekeringan untuk membahagiakan kita
- mengangkat kita dari lembah maut, untuk mengangkat kita menjadi imam
dan raja.
- Di tengah duri, penuh kekuatiran, suasana kutukan
Jika duri menusuk kepala maka bisa menjadi stres, penuh dengan ketakutan,
depresi. Dalam Injil Lukas dikatakan banyak orang mati ketakutan. Sebab itu
Yesus, Gembala Agung rela memakai mahkota duri supaya kita tidak memakai mahkota
duri, tapi mendapat mahkota kemuliaan.
1 Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota
kemuliaan yang tidak dapat layu.
Hasilnya, tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan mengangkat kita sampai di awan-awan.
Tuhan memberkati.
1