Kita masih akan melanjutkan pelajaran Yudas yang hanya memiliki satu pasal
dan kita jangan merasa bosan sekalipun berulang kali kita membacanya, tetapi
TUHAN mau mengajarkan sesuatu yang baru bagi kita sekalian. Srt Yudas ini di
dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba dan untuk kita
sekarang ini berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang
benar sekaligus pemisahan dengan gereja-gereja yang palsu bagaikan gandum yang
masuk ke dalam lumbung dan dipisahkan dari ilalang yang akan dibakar habis.
Kita harus waspada supaya kita benar-benar berada di dalam gereja yang benar
dan yang berkenan kepada TUHAN.
Yudas 1 : 11, 12a, >>> gereja daging.
11.Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan
karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam,
dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
12. Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu
melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri;
Inilah penampilan dari gereja daging yang tampil seperti:
- Bileam yang mengejar upah sehingga tampil tanpa iman karena mengejar hal
yang jasmani.
- Korah yang durhaka = tanpa pengharapan dan kesucian.
- Kain yang membunuh Habel = iri, dendam, membenci = tanpa kasih.
Kita masih mempelajari tentang Kain dan pada waktu yang lalu sudah diterangkan
bahwa orang yang membenci saudaranya itu bagaikan orang yang buta. Banyak pelayanan-pelayanan
kepada TUHAN yang ditandai dengan kebutaan rohani/tidak mengetahui arah yang
ditempuh karena membenci/tanpa iman terutama arah dari tujuan akhir yaitu kota
Yerusalem Baru/kota terang.
Kita masih mempelajari tentang Kain ini dengan membaca di dalam
1 Yohanes 3 : 11, 12,
11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa
kita harus saling mengasihi;
12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.
Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan
adiknya benar.
Kita harus berhati-hati diakhir jaman ini, jangan menjadi seperti Kain yang
membenci Habel yang perbuatannya benar >>> inilah gereja daging yang
membenci gereja yang perbuatan dan juga pengajarannya benar. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati supaya jangan terkecoh. Supaya tidak menjadi seperti Kain/gereja
daging, maka kita harus saling mengasihi >>> ay 11 dan tidak ada jalan
lain.
Di dalam srt 1 Yohanes dituliskan sebanyak lima kali tentang saling mengasihi
yaitu di dalam:
1 Yohanes 3 : 11, Sebab inilah berita yang telah kamu dengar
dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
1 Yohanes 3 : 23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita
percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi
sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah
kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
1 Yohanes 4 : 11, Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau
Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12, Tidak ada seorangpun yang pernah melihat
Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya
sempurna di dalam kita.
Mengapa saling mengasihi/Firman TUHAN itu diulang-ulang sampai lima kali? Supaya
memberi keteguhan/kepastian iman kepada kita. Itu sebabnya kita jangan bosan
dengan mengulang-ulang Firman sebab TUHAN Sendiri juga mengulang-ulang Firman
seperti yang tertulis di dalam alkitab.
Supaya:
- Filipi 3 : 1b, Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah
berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
Memberi kepastian/keteguhan iman sebab >>>
- Filipi 3 : 2, Hati-hatilah terhadap anjing-anjing,
hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu, kita tidak bisa disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu.
- Terjadi peningkatan dalam pembukaan rahasia Firman untuk meningkatkan/mendewasakan
sampai menyempurnakan kerohanian kita.
Mari! sekarang ini kita menghadapi Kain. Justru gereja daging ini memusuhi
gereja yang benar seperti Kain yang membunuh Habel adiknya yang perbuatannya
benar/pelayanannya benar dan juga pengajarannya benar sehingga tahbisannya itu
diterima oleh TUHAN. Untuk menghadapi hal ini, maka kita harus saling mengasihi.
Sekarang kita akan mempelajari ‘saling mengasihi’ yang
ditulis sebanyak lima kali ini satu demi satu:
- 1 Yohanes 3 : 11, Sebab inilah berita yang telah kamu
dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; Jadi, di
dalam ayat ini, maka saling mengasihi itu dalam bentuk berita yang harus diberitakan
dan ini adalah berita yang penting di dalam Kabar Mempelai sebab Kabar Mempelai
itu intinya adalah kasih/berita penting/pokok pemberitaan di dalam Kabar Mempelai
adalah kasih. Mengapa saling mengasihi itu merupakan pokok pemberitaan/berita
penting di dalam Kabar Mempelai? Jawabannya:
- Matius 24 : 10, dan banyak orang akan murtad dan
mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
Nanti diakhir jaman akan banyak hamba TUHAN/anak TUHAN yang murtad, saling
menyerahkan dan saling membenci orang-orang yang benar. Dan nanti akan
memuncak pada antikrist. Jika ada anak TUHAN yang ketinggalan, maka akan
benar-benar dibenci sampai dibunuh dan ini benar-benar tanpa kasih. Pekerjaan
dari antikrist ini tidak ada yang lain selain membunuh, tetapi hal ini
tidak akan terjadi, jika anak TUHAN ini menyembah antikrist. Sebab antikrist
ini berasal dari kita/dari orang Kristen/hamba TUHAN yang murtad. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati. Supaya kita tidak menjadi seperti antikrist
atau menjadi korban dari antikrist, maka kita harus saling mengasihi.
Semoga kita dapat mengerti.
- 1 Yohanes 3 : 14, 15,
14. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam
hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi,
ia tetap di dalam maut.
15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia.
Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup
yang kekal di dalam dirinya.
Jika kita tidak saling mengasihi, maka bukan saja mengarah kepada antikrist,
tetapi juga mengarah kepada maut/kebinasaan. Kita belajar di mulai di
dalam rumah tangga, supaya jangan ada kebencian >>> suami isteri,
kakak beradik harus memiliki hubungan yang baik, jika ada yang belum baik,
mari! diselesaikan. Sebab jika tidak, maka akan rugi sebab akan mengarah
kepada antikrist dan juga mengarah kepada maut. Itu sebabnya saling mengasihi
itu adalah berita dari mulanya/ pokok pemberitaan/ yang utama di dalam
Kabar Mempelai.
Jika di dalam rumah tangga sudah dapat untuk saling mengasihi, maka di gereja
di mana kita berada, juga harus saling mengasihi. Dan ini akan terus berlanjut
sampai Tubuh Kristus. Semoga kita mengerti.
- Kalau yang pertama, masih dalam bentuk berita, maka yang kedua ini sudah
dalam bentuk perintah. Ini berarti sudah ada peningkatan. Jadi Firman diulang
itu bukan hanya statis/tetap tetapi meningkat sehingga kerohanian kita ikut
meningkat.
1 Yohanes 3 : 23, Dan inilah perintah-Nya itu: supaya
kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi
sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
Di sini perintahNYA ada dua yaitu percaya akan Nama YESUS supaya kita saling
mengasihi. Jadi, saling mengasihi itu merupakan perintah TUHAN, jika perintah
TUHAN itu dilanggar, maka itu adalah dosa yang membawa kepada maut dan upah
dosa adalah maut. Di dalam 1 Yohanes 4, dosa adalah melanggar
hukum ALLAH. Kita jangan bertahan dalam dosa seperti Kain yang bertahan membenci
Habel sehingga akhirnya ia membunuh Habel.
Tetapi kalau perintah TUHAN dipraktekkan/dijalankan >>> 1
Yohanes 3 : 24, Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia
diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui,
bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Kalau kita melakukan perintahNYA yaitu dengan saling mengasihi, maka ALLAH
akan berdiam di dalam kita/Roh ALLAH berdiam di dalam kita sehingga kita menjadi
bait ALLAH yang rohani/tempat kediaman Roh Kudus.
1 Korintus 3 : 16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah
bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Jika Roh ALLAH diam di dalam kita, maka kita akan menjadi bait ALLAH yang
rohani = Tubuh Kristus yang saling mengasihi. Sebagai contoh: tubuh kita ini,
tidaklah mungkin tangan ini menyakiti kaki, bahkan setiap hari tangan ini
mengelus-elus kaki dengan sabun. Ini berarti tidak ada anggauta tubuh yang
saling menyakiti, saling membenci tetapi saling mengasihi. Semoga kita mengerti.
Kalau Roh ALLAH berada di dalam kita, maka daging dapat ditekan sebab hanya
Roh ALLAH saja yang dapat menekan daging >>> Roma 8 : 6, Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Gereja daging ini seperti Kain yang didorong oleh keinginan daging, emosi
daging, ambisi daging, hawa nafsu daging dllnya sehingga membawa kepada maut.
Tetapi kalau Roh. Kudus, maka daging dapat ditekan sehingga ada keinginan
Roh dan kita mengikuti keinginan dari Roh dan kerohanian kita menjadi hidup/tidak
kering. Kalau emosi, ambisi >>> menjadi kering. Ini yang harus saya
jaga, sebab kalau saya berkhotbah dengan emosi, maka khotbah saya menjadi
sangat kering; demikian juga kalau di rumah, kita emosi/bertengkar, maka juga
akan kering.
Sebab pengalaman saya >>> kalau ada orang yang bersalah dan saya
memarahinya, maka saya menjadi kering untuk kemudian saya menyesal sebab urapan
TUHAN sudah berkurang. Kalau tidak saya marahi, akan menjadi apa orang itu,
terlebih lagi untuk siswa/i Lempin-El. Saya juga menjadi serba susah.
Dikatakan kalau Roh. ALLAH ada di dalam kita, dan kita mengikuti keinginan
Roh, maka rohani kita akan menjadi hidup/tidak kering sehingga kita dapat
menyembah TUHAN dan juga dapat aktif di dalam pelayanan. Kalau banyak yang
menjadi layu, maka kita harus berhati-hati >>> kita mau ke gereja,
rasanya seperti terpaksa, itu sebabnya kita harus memohon kepada TUHAN, supaya
Roh Kudus menyentuh kita/membangkitkan dan menghidupkan kerohanian kita. Kita
dapat menyembah TUHAN dan juga aktif di dalam ibadah pelayanan, dan juga kita
mengalami damai sejahtera dan juga kebahagiaan. Inilah perintah; jadi dari
beritakan, kemudian menjadi perintah/keharusan untuk saling mengasihi >>>
meningkat. Kita menjadi Tubuh Kristus sebab kerohanian kita hidup dan bisa
menyembah TUHAN/ada hubungan dengan TUHAN dan damai sejahtera serta kebahagiaan.
Ini lebih dari memiliki uang berapapun jumlahnya.
- 1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah
kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Marilah = mengundang. Setelah kita menuruti, kita praktekkan dengan saling
mengasihi, maka hal itu jangan untuk diri kita sendiri >>> kita sudah
merasa bahwa rumah tangga kita damai sekalipun masih kontrak, gereja kita
damai >>> mari bersaksi/mengundang. Kita jangan mengundang orang
tanpa dasar yang benar yaitu dengan emosi >>> jangan! Awalnya kita
hanya mendengar berita, kemudian meningkat dengan mempraktekkannya, setelah
mempraktekkannya, kemudian kita mengundang supaya orang lain juga dapat mengasihi.
Tubuh Kristus bukan hanya terdiri dari satu orang, oleh sebab itu kita tidak
dapat hidup sendiri tetapi kita perlu mengundang orang lain untuk datang.
Kita sudah diundang oleh TUHAN sehingga dapat saling mengasihi, mari! kita
mengundang yang lain supaya juga dapat saling mengasihi. Semoga kita dapat
mengerti.
Hasilnya?
1 Yohanes 4 : 7, Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah
kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Jika kita saling mengasihi, maka kita lahir dari ALLAH/lahir kembali. Lahir
dari ALLAH di dalam injil Yohanes 3, waktu TUHAN berbicara dengan Nikodemus
>>> TUHAN katakan, jika seseorang itu tidak dilahirkan kembali, maka
ia tidak akan dapat melihat kerajaan surga. Kalau TUHAN mengundang kita untuk
saling mengasihi, kita mengundang orang lain untuk saling mengasihi = kita
mengundang orang lain itu untuk masuk ke dalam surga. Sebab orang yang saling
mengasihi itu lahir kembali/lahir baru dan ini berarti boleh melihat dan masuk
ke dalam kerajaan surga. Saling mengasihi ini terlihat remeh/sepele tetapi
ini = mengundang ke surga, dengan hasil kita dilahirkan kembali. Orang yang
dilahirkan kembali/lahir dari ALLAH/lahir baru >>> 1 Yohanes
3 : 9, Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa
lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat
dosa, karena ia lahir dari Allah.
Bukti dari orang yang lahir dari ALLAH adalah tidak berbuat dosa lagi/tidak
mengulang-ulang dosa. Seringkali suami kepada isteri berkata kasar >>>
besok diulang, lusa diulang lagi >>> ini terjadi karena tidak memiliki
kasih. Juga berkata dusta. Mari! jika sudah dapat saling mengasihi, maka itu
berarti kita sudah lahir baru/tidak berbuat dosa lagi sampai satu waktu tidak
dapat berbuat dosa >>> ini sudah dapat melihat kerajaan surga bahkan
sampai dapat masuk ke dalam surga. Tidak dapat berbuat dosa = seperti YESUS;
benar seperti YESUS benar. Dosa a, kita tidak berbuat lagi, maka akan hilang;
dosa b tidak kita perbuat lagi, maka akan hilang sampai ke dosa z, kita tidak
berbuat lagi, maka semuanya akan hilang/tidak dapat berbuat dosa lagi dan
mencapai puncaknya yaitu benar seperti YESUS benar.
- 1 Yohanes 4 : 10, 11,
10. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah
yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian
bagi dosa-dosa kita.
11. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita,
maka haruslah kita juga saling mengasihi.
ALLAH sudah mengasihi kita sampai IA mati/menjadi Korban pendamaian, maka
kita harus saling mengasihi. Saling mengasihi itu merupakan Teladan dari TUHAN.
Saling mengasihi ini bukan meneladani yang ada di bioskop-bioskop >>>
tidak! Tetapi saling mengasihi itu meneladani TUHAN. Jika saling mengasihi
itu meneladani TUHAN, maka prakteknya:
- YESUS sampai mengorbankan Nyawa, demikian juga dengan kita, jika kita
mengasihi saudara, haruslah sampai mengorbankan nyawa. Hal ini memang
mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dipraktekkan >>> 1 Yohanes
3 : 16, 17,
16. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita.
17. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita
kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah
kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Jika kita mau berkorban nyawa, maka ujiannya di ay 17 yaitu dimulai dari
berkorban hal yang jasmani yaitu dapat memberi kepada saudara yang berada
di dalam penderitaan/dalam kekurangan. Di mulai di dalam rumah tangga,
mungkin seorang anak yang diberkati, jangan melupakan orang tua. Demikian
juga antara kakak dan adik juga harus saling memperhatikan. Saling mengasihi
sesama sampai berkorban nyawa.
- Kembali ke 1Yohanes 4: 10 >>> korban pendamaian.
YESUS mengasihi kita sebagai Korban pendamaian. Jadi praktek saling mengasihi
yang meneladani YESUS yaitu kita berdamai dengan TUHAN/mengaku dosa kepada
TUHAN, jika sudah diampuni jangan berbuat dosa lagi dan juga berdamai
dengan sesama/saling mengaku dan juga saling mengampuni >>> ini
meneladani TUHAN. Jangan sampai ada perkataan >>> sampai kapanpun,
saya tidak mau berdamai >>> jangan! Sebab ini tidak meneladani
TUHAN. Saling berdamai itu harus sampai kita tidak memiliki hutang dosa.
Jika kita berdamai, maka kita akan memiliki peningkatan rohani yang dimulai
dari mendengar berita Kabar Mempelai yaitu saling mengasihi kemudian perintah
dan juga undangan/mengundang orang lain untuk masuk ke dalam saling mengasihi.
Lalu selanjutnya adalah berdamai/meneladani TUHAN sampai kita tidak memiliki
hutang dosa >>> YESUS di atas kayu salib berseru >>>
‘sudah selesai’, kita juga harus begitu >>> menyelesaikan
dosa sampai tidak ada hutang dosa lagi.
Roma 13 : 8, Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada
siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa
mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Jangan berhutang apa-apa >>> terutama hutang dosa.
Saling mengasihi >>> sampai tidak memiliki hutang dosa. Kita
harus ingat, bahwa hutang dosa itu adalah satu-satunya hutang yang tidak
dapat dibayar oleh apapun juga kecuali dengan saling mengaku dan saling
mengampuni/dengan Darah YESUS/salib TUHAN. Jika kita tetap memiliki hutang
dosa, waktu YESUS datang yang keduakalinya, sampaipun dibayar dengan neraka/penghukuman
neraka >>> tidak akan dapat lunas. Jika hutang dosa itu dapat
lunas, maka tidak akan selamanya tinggal di dalam neraka >>>
karena si A ini memiliki hutang dosa sekian, maka hukumannya adalah dimasukkan
ke dalam neraka sekian tahun dan jika sudah dijalankan hukuman itu, maka
akan selesai >>> tidak seperti ini sebab masuk ke dalam neraka
itu untuk selamanya, berarti hutang dosa tidak dapat dibayar oleh apapun
juga. Apalagi kalau hanya dibayar di dalam penjara, juga tidak dapat lunas.
Maafkan saudaraku! Saya tidak berbicara politik tetapi hal ini berdasarkan
kenyataan, sebab hukuman neraka saja, kita tidak dapat membayarnya. Itu
sebabnya kita jangan dengan sengaja berkata bahwa biarkan saja saya seperti
ini sebab nanti jika dimasukkan ke dalam penjara selama tiga bulan, maka
akan lunas >>> jangan! Sebab di hadapan manusia sudah lunas,
tetapi di hadapan TUHAN, belum lunas. Pelunasan dosa itu adalah saling
mengaku dan saling mengampuni oleh Darah YESUS. Penjara adalah pelunasan
di dunia dan harus diikuti, tetapi pelunasan yang sebenarnya hanya di
dalam Darah YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Yang kelima ini berarti sudah pada puncaknya >>> kerohanian kita
akan semakin meningkat. Jadi Firman diulang-ulang itu bukan membosankan tetapi
membuat kita menjadi teguh + pembukaan Firman dan kerohanian akan meningkat.
- 1 Yohanes 4 : 12, Tidak ada seorangpun yang pernah
melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan
kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Kita harus saling mengasihi sampai kita menerima kasih yang sempurna dari
TUHAN.
Kita harus terus saling mengasihi dimulai dari: berita dan ini adalah hal
yang pokok di dalam Kabar Mempelai supaya kita jangan menjadi seperti Kain
yang adalah pelayan TUHAN tetapi ia membenci Habel/pengajaran dan prakteknya
benar >>> Matius 24 : 10, dan banyak orang akan
murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak
orang yang murtad sampai pada antikrist. Mari! kita harus saling mengasihi
sampai pada yang terakhir kita akan menerima kasih yang sempurna/kasih bagaikan
matahari >>> Matius 5.
Apa buktinya kalau kita sudah menerima kasih yang sempurna?
- Matius 5 : 43 – 45, 48,
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga,
yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Bukti kalau kita sudah menerima kasih yang sempurna adalah kita dapat mengasihi
musuh/berdoa bagi orang yang memusuhi/menganiaya kita. Mengasihi musuh = tidak
ada lagi kebencian. Kita dapat membayangkan, musuh saja kita kasihi, apalagi
kalau orang yang mengasihi kita dan ini adalah benar-benar kasih yang sempurna
seperti TUHAN Yang menurunkan matahari bagi orang yang benar dan juga bagi
orang yang tidak benar. Jika kita sudah tidak memiliki musuh/tidak ada kebencian,
berarti kita sudah menjadi satu tubuh.
Firman TUHAN sekarang ini >>> nomor satu untuk saya yang harus berusaha
sampai mengasihi musuh. Ini dimulai di dalam rumah tangga sampai kita tidak
memiliki musuh/tidak ada lagi kebencian. Juga di gereja sampai benar-benar
menjadi satu tubuh internasional. Hal ini memang sesuatu yang berat, tetapi
kita mohon kepada TUHAN melalui perjamuan suci yang adalah sumber kasih yang
memungkinkan kita sampai kita dapat mengasihi musuh. Kita sudah menerima matahari
secara jasmani, tetapi sekarang ini biarlah kita menerima kasih yang sempurna/matahari
yang rohani.
- 1 Yohanes 4 : 17, 18,
17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita
mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia,
kita juga ada di dalam dunia ini.
18. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna
di dalam kasih.
Tadi dibagian atas diterangkan bahwa kasih yang sempurna melenyapkan kebencian/kasihilah
musuhmu/musuh saja dikasihi dan sekarang yang kedua ini adalah tidak ada lagi
ketakutan. Ketakutan ini terutama untuk hal-hal yang rohani. Contoh: kita
dipanggil oleh TUHAN tetapi kita masih takut seperti saya dulu dipanggil oleh
TUHAN untuk menjadi hamba TUHAN sepenuh, saya lari selama sepuluh tahun sebab
saya takut. Demikianlah kita ini, untuk melakukan sesuatu yang benar saja,
kita merasa takut dan ini berarti kita belum sempurna. Itu sebabnya sekarang
ini kita memohon kepada TUHAN supaya jangan ada ketakutan sebab itu berarti
kita menerima kasih yang sudah sempurna.
Kalau ada kasih yang sempurna/keberanian percaya, maka:
- kebencian akan hilang, bisa mengasihi musuh.
- ketakutan hilang, yang ada hanyalah keberanian percaya.
Ada tiga macam keberanian percaya, yaitu:
- untuk menghadapi hari penghakiman, karena kita merasa
yakin, karena kita memiliki tudung penghukuman sehingga kita tidak takut pada
penghukuman pada hari penghukuman TUHAN/kiamat. Nanti, manusia di bumi ini
sekalipun ia adalah seorang raja, seorang yang hebat, semuanya takut dan putus
asa menghadapi hari TUHAN/hari penghukuman sehingga mereka masuk ke dalam
gua-gua. Kedudukkan dlsbnya tidak dapat menolong, hanya keberanian percaya/kasih
yang sempurna yang dapat menolong. Itu sebabnya kita jangan takut kalau karena
TUHAN kita harus kehilangan kedudukkan, kehilangan uang atau apa saja sebab
TUHAN memberikan lebih dari uang yaitu kasih yang sempurna/keberanian percaya
kepada kita.
Wahyu 6 : 15 – 17,
15. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira,
dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
16. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu:
"Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk
di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
17. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Yang dapat bertahan hanyalah kasih sempurna yang berasal dari Korban Kristus
di bukit Joljuta memiliki keberanian percaya untuk menghadapi hari penghukuman
TUHAN. Sementara, orang lain di dunia apapun statusnya semuanya berada dalam
keadaan takut dan putus asa, ini yang banyak melanda dunia dihari-hari ini
>>> sebelum hari penghukuman >>> ekonomi dan penyakit membuat
takut dan putus asa.
Sekarang ini, mari! ada keberanian percaya dari Korban Kristus/kasih yang
sempurna sehingga kita tidak takut dan berputus asa apapun yang sedang menimpa
kita. Sedang orang dunia sudah mengarah ke sana sebab mereka tidak memiliki
jalan keluar.
- kita dapat menghadap TUHAN, luar biasa! Saya berbahagia
menyampaikan
hal ini >>> untuk diriku nomor satu supaya jangan takut dan berputus
asa.
1 Yohanes 3 : 21, 22,
21. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
22. dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena
kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Keberanian percaya untuk mendekati tahta kasih karunia TUHAN, kita dapat berdoa
tanpa merasa takut dan bimbang. Banyak orang yang takut dan bimbang, tetapi
kita memiliki keberanian percaya untuk mendekati tahta Imam Besar/tahta kasih
karunia supaya kita dapat ditolong tepat pada waktunya.
Ibrani 4 : 16, Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Dengan keberanian percaya kita mendekat ke tahta kasih karunia TUHAN, untuk
apa? Untuk mendapatkan pertolongan dari TUHAN tepat pada waktunya/TUHAN menyelesaikan
segala masalah dan juga mampu memberikan yang tidak ada menjadi ada bagi kita
sekalian. Itu sebabnya kita jangan takut dan bimbang.
Yang membuat TUHAN tidak dapat memberi/kita tidak dapat menerima apa-apa kalau
kita bimbang. Orang yang mendua hati, tidak akan menerima apa-apa. Tetapi
kalau kita memiliki keberanian percaya sehingga kita tidak takut dan bimbang
dan ada keberanian untuk menghadapi tahta TUHAN/kita dapat berdoa kepada TUHAN,
maka:
- TUHAN mampu menolong kita tepat pada waktunya.
- TUHAN mampu menyelesaikan segala masalah dan
- TUHAN mampu memberikan yang tidak ada menjadi ada.
Mari! sekarang ini, jangan ada takut dan bimbang tetapi kita berani dan
percaya menghadap hadirat TUHAN.
- 1 Yohanes 2 : 28, Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah
di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian
percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Kalau YESUS datang yang keduakalinya sebagai Raja di atas segala raja dan
sebagai Mempelai Pria Surga dalam kemuliaan, kita tidak perlu takut dan malu
sebab kita sudah tidak telanjang lagi karena sudah memiliki pakaian putih
yang berkilau-kilauan. Dulu Adam dan Hawa begitu mereka menjadi telanjang/kehilangan
kemuliaan ALLAH, mereka takut dan malu sehingga mereka bersembunyi. Tetapi
kita tidak perlu takut dan putus asa, tidak perlu takut dan bimbang dan juga
tidak perlu takut dan malu untuk menantikan kedatangan TUHAN. Kalau masih
ada yang takut, mohon sinar matahari/kasih yang sempurna untuk melenyapkan
ketakutan dan putus asa, takut dan bimbang, takut dan malu >>> semuanya
lenyap karena kita memiliki keberanian percaya menghadap TUHAN sampai kedatangan
TUHAN yang keduakalinya.
Perjamuan suci adalah kasih yang sempurna yang membuat kita berani percaya
kepada TUHAN, berharap sepenuhnya hanya kepada TUHAN. TUHAN memberkati kita
sekalian.
1