Kita masih akan membaca di dalam srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel
terkena pada tudung kulit lumba-lumba/tudung penghukuman. Dan untuk sekarang
secara rohani maka tudung itu berarti suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN
kepada gereja yang benar/gandum dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu/ilalang.
Kita harus berhati-hati supaya kita tidak terkecoh/ditipu sebab bpk.pdt In Juwono
alm selalu mengatakan bahwa hamba TUHAN itu adalah pemain sandiwara yang ulung.
Banyak penipuan-penipuan dihari-hari ini, kelihatan baik dan bagus tetapi di
dalamnya suatu tipuan.
Saya membaca tentang Yudas pada waktu di taman Getsemani, semua murid lari
meninggalkan YESUS tetapi Yudas justru mencium YESUS >>> kelihatan
paling baik dan paling hebat. Kalau mata rohani kita tidak terbuka, maka sudah
dapat dipastikan kita akan memilih Yudas sebab murid yang lain melarikan diri
dan Yudas mencium YESUS tetapi ternyata Yudaslah yang menyerahkan YESUS. Inilah
gambaran bagi kita supaya kita berhati-hati sebab banyak gereja dan hamba-hamba
TUHAN yang palsu dihari-hari ini.
Kemudian gereja yang benar dan palsu ini bagaikan gandum dan ilalang. Kelihatan
ilalang yang lebih maju, lebih tinggi, lebih cepat pertumbuhannya tetapi satu
waktu akan dipisahkan >>> gandum akan masuk ke dalam lumbung sedangkan
ilalang akan dibakar habis selama-lamanya.
Lewat pengajaran srt Yudas ini, kita harus semakin berhati-hati dan dimulai
dari saya untuk menentukan langkah-langkah kita di dalam mengikut TUHAN sampai
TUHAN YESUS datang kembali.
Yudas 1 : 11 >>> gereja daging.
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena
mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka
binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Jadi gereja palsu yang namanya gereja daging:
- tampil seperti Bileam yang menyukai/mengejar upah yang jasmani >>>
tanpa iman/tidak bergantung pada iman tetapi bergantung pada perkara jasmani.
- tampil seperti Korah yang durhaka/mendurhaka >>> tanpa pengharapan/tanpa
kesucian/mendurhaka kepada TUHAN.
- tampil seperti Kain yang membunuh Habel/membenci >>> tanpa kasih.
Kita sudah mempelajari ketiga penampilan ini, tetapi sekarang ini kita masih
menyelidiki tentang Kain yang membunuh/membenci >>> tanpa kasih.
1 Yohanes 3 : 11, 12, 15,
11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa
kita harus saling mengasihi;
12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.
Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan
adiknya benar.
15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia.
Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup
yang kekal di dalam dirinya.
Inilah gereja daging yang tampil seperti Kain yaitu membunuh/membenci adiknya
= tanpa kasih. Kita harus berhati-hati sebagai pelayan TUHAN, sebab Kain ini
adalah seorang pelayan TUHAN sebab ia juga mempersembahkan persembahan tetapi
tanpa kasih, dengan gejala-gejala membenci, rasa iri, dendam dlsbnya.
Kita bandingkan dengan srt 1 Yohanes 2 : 10, 11,
10. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan
di dalam dia tidak ada penyesatan.
11. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan
hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu
telah membutakan matanya.
Jadi pelayanan tanpa kasih dengan rasa iri, dendam = pelayanan yang buta sehingga
tidak mengetahui ke mana arahnya/tidak mencapai tujuan akhir yaitu Yerusalem
Baru/kerajaan surga yang kekal.
Sekarang kita akan mempelajari tentang kebutaan rohani/pelayanan yang buta/pelayanan
dari Kain.
Ada tiga macam kebutaan rohani/pelayanan yang buta yaitu:
- 1 Yohanes 2 : 11, Tetapi barangsiapa membenci saudaranya,
ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke
mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Karena membenci. Membenci = tidak memiliki terang kasih ALLAH Bapa = berada
di dalam kegelapan. Sebaliknya, jika kita memiliki terang kasih ALLAH Bapa
maka kita dapat saling mengasihi dan kita akan memiliki ‘tujuh saling’/ada
interaksi satu dengan yang lain yaitu:
saling mengasihi >>> Filipi 2 : 4, dan janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga. Paling sedikit dari saling mengasihi adalah saling memperhatikan
kepentingan orang lain. Di mulai di dalam rumah tangga >>> jangan
hanya kepentingan suami, kepentingan isteri tetapi harus saling memperhatikan
kepentingan orang lain. Demikian juga di gereja, di pekerjaan, jika ada terang
kasih ALLAH Bapa, maka kita akan saling memperhatikan kepentingan orang lain.
Roma 12 : 10, Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai
saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Saling menghormati.
Ini adalah bukti kalau ada terang kasih ALLAH Bapa. Suami dan isteri saling
menghormati; demikian juga di Lempin-El, saya menghormati siswa/i, demikian
juga siswa/i menghormati saya sebagai guru. Di pekerjaan ada atasan dan juga
ada bawahan. Saling menghormati ini, bukanlah gila hormat tetapi sebagai bawahan
menghormati atasan, maka atasan juga akan menghormati bawahan kalau ada terang
kasih ALLAH Bapa.
Roma 14 : 19, Sebab itu marilah kita mengejar apa yang
mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Saling membangun. Saling membangun, terutama membangun kerohanian lewat perkataan-perkataan
yang baik. Kalau kita memiliki terang kasih ALLAH, maka akan ada perkataan
yang baik untuk membangun >>> Efesus 4 : 29, Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia >>> Ini adalah perkataan-perkataan yang berdasarkan
terang kasih ALLAH Bapa. Perkataan kotor itu adalah perkataan yang hambar
dan tidak memiliki terang kasih ALLAH Bapa. Jika perkataan-perkataan yang
baik itu diucapkan, maka rohani seseorang akan terbangun/mengalami kasih karunia
TUHAN >>> yang lemah menjadi kuat; bukan yang kuat menjadi lemah
>>> ini kalau perkataan-perkataan kotor yang diucapkan. Itu sebabnya
dihari-hari ini kita membatasi perkataan kita. Banyak kali di dalam rumah
tangga suami dan isteri itu saling meruntuhkan >>> sedikit emosi,
kemudian minta cerai; baru pulang dari gereja, mengapa terjadi hal ini >>>
lebih baik tidak perlu ke gereja. Ini adalah perkataan-perkataan tanpa kasih
yang akan melemahkan kerohanian seseorang. Semoga kita dapat mengerti.
Roma 15 : 14, Saudara-saudaraku, aku sendiri memang
yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan
segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati. Saling menasihati.
Kita jangan begitu saja menasihati tetapi harus sungguh-sungguh seperti yang
diatur di dalam 1 Timotius 1 : 5, Tujuan nasihat itu
ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan
dari iman yang tulus ikhlas. Jadi menasihati itu harus dengan hati yang
murni/tidak ada pamrih karena menginginkan uang dlsbnya, dan juga menasihati
dengan iman yang tulus ikhlas. Iman itu datangnya dari mendengar Firman, jadi
menasihati dengan iman yang sesuai dengan Firman pengajaran yang benar >>>
jangan sembarangan. Terutama bagi saudara-saudara yang memberikan nasihat
tentang nikah; saya teringat akan nasihat dari alm.bpk.pdt Totaijs yang selalu
mengatakan untuk berhati-hati kalau memberikan nasihat tentang nikah atau
dinasihati tentang nikah >>> harus berdasarkan Firman pengajaran
yang benar dan didorong oleh kasih.
Efesus 4 : 2, Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah
lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Saling
membantu/saling tolong menolong. Di dalam srt Galatia 6 : 9,
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Jangan jemu untuk berbuat
baik, sebab satu waktu kita akan menuai = perbuatan baik itu tidak akan sia-sia.
Bahkan jika dibandingkan dengan Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya
dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang
putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar
dari orang-orang kudus.) Itu sebabnya kita jangan jemu-jemu dan juga
jangan lemah untuk berbuat baik sampai satu waktu akan mencapai puncaknya
yaitu akan menjadi pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan.
Efesus 4 : 32, Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap
yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu. Saling mengampuni. Saling mengaku dan
saling mengampuni dosa. Selalu saya katakan, kalau kita saling mengaku dosa
dengan jujur dan kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Saling mengampuni
>>> mengampuni dosa orang lain dan melupakannya/jangan diingat lagi
seperti TUHAN.
Yakobus 5 : 16 – 18,
16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat
besar kuasanya.
17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh
berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama
tiga tahun dan enam bulan.
18. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan
buahnya. Saling mendoakan.
Saling mengaku dan mengampuni dosa, berarti dosa diselesaikan dan tidak ada
yang menghalangi hubungan kita dengan TUHAN sehingga kita dapat berdoa dan
juga dapat saling mendoakan. Doa orang benar >>> orang benar ini
adalah orang yang sudah menyelesaikan dosa sehingga ia menjadi orang yang
dibenarkan dan hidup di dalam kebenaran. Besar kuasanya = ada kuasa kesembuhan
dan lebih dari itu Elia berdoa yang dikaitkan dengan tiga setengah tahun =
ada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN sampai nanti jaman antikrist. Itu
sebabnya kita harus saling mendoakan sebab dunia ini sebentar lagi akan dikuasai
oleh antikrist. Orang tua harus mendoakan anaknya >>> jangan puas
kalau karir dari anak itu hebat sebab semuanya itu akan dikuasai oleh antikrist.
Tetapi harus terus berdoa supaya anak tidak dijamah oleh antikrist; mulai
dari sekarang dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN sampai pada jaman antikrist.
Inilah ‘tujuh saling’ kalau kita memiliki terang kasih ALLAH Bapa.
Angka tujuh ini mengingatkan pada tujuh lampu yang menyala pada pelita emas
sehingga hidup itu benar-benar menjadi terang/rohaninya tidak menjadi buta/mata
rohaninya benar-benar terang bagaikan tujuh lampu yang menyala pada pelita
emas. Semoga kita dapat mengerti. Inilah arti dari kebutaan rohani yang pertama,
kita harus berhati-hati, sebab banyak pelayan/hamba TUHAN yang rohaninya buta
karena membenci = tidak ada terang kasih ALLAH Bapa dan ini harus benar-benar
dijaga. Harus di mulai di Lempin-El supaya tidak ada saling membenci, iri
dan dendam sebab itu seperti Kain sehingga menjadi buta/tidak ada terang dan
tidak memiliki arah ke kota Terang/Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.
- 2 Petrus 1 : 9, Tetapi barangsiapa tidak memiliki
semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya
yang dahulu telah dihapuskan. Jadi kebutaan rohani yang kedua ialah lupa
pada pengampunan/penghapusan dosa = selalu kembali/mengulang-ulang pada dosa
yang sama. Meminta ampun kepada TUHAN dan sesama dan sudah diampuni, tetapi
diulangi lagi. Lupa pada pengampunan dosa = selalu mengulang-ulangi dosa =
tidak hidup di dalam pengampunan dosa. Ini adalah orang yang buta rohani.
jika selalu kembali pada dosa yang sama, maka itu berarti kehidupan itu tidak
memiliki terang Roh Kudus.
Kisah rasul 2 : 38, Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah
dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus
Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Bukti kalau kita mendapatkan pengampunan/penyelesaian dosa adalah kita menerima
karunia-karunia Roh Kudus. Tetapi kalau dosa itu diulang-ulang terus, maka
pengampunan yang sudah diterima, akan batal dan ini berarti tidak menerima
Roh Kudus/tidak ada terang Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau ada terang dari Roh Kudus, maka akan ada ‘tujuh peningkatan rohani’,
karena hal ini berbicara tentang terang. Buta lawan dari terang. Itu sebabnya
jika tidak ingin buta roahni, kita harus memiliki terang dari kasih ALLAH
Bapa. Tujuh peningkatan rohani itu bagaikan pelita yang menyala/ada terang
>>>
2 Petrus 1 : 5 – 8,
5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk
menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan,
dan kepada ketekunan kesalehan,
7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan
saudara-saudara kasih akan semua orang.
8. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
Tujuh peningkatan rohani yaitu:
- dimulai dari iman yang teguh/yang benar karena mendengar Firman TUHAN
dan dengar-dengaran.
- kebajikkan = perbuatan baik
- pengetahuan
- penguasaan diri
- ketekunan
- kesalehan/ibadah
- kasih.
Inilah tujuh peningkatan rohani. Jika kita tetap mempertahankan dosa/selalu
mengulang-ulang dosa, maka rohani kita tidak akan bertumbuh, bahkan iman
akan menjadi goyah dan dapat ambruk/gugur dari iman, sebab iman itu adalah
kebenaran yang merupakan dasar dan ini berarti tidak selamat. Itu sebabnya
kita harus bersungguh-sungguh, jangan menjadi Kristen yang buta dengan
mengulang-ulang dosa.
Mari sekarang ini kita bertekad untuk meninggalkan dosa >>> kalau
sudah mengaku dan diampuni kita jangan berbuat dosa lagi/jangan mengulang-ulang
dosa. Bukti kalau kita menerima pengampunan dosa adalah kita menerima terang
Roh Kudus yang akan meningkatkan kerohanian kita yang di mulai dari iman yang
kuat/iman yang benar dan teguh dan akan terus meningkat sampai dengan kasih/yang
ketujuh. Tujuh peningkatan ini sama dengan tujuh lampu pada pelita emas =
terang/pelita yang menyala/mata rohani yang terang/tidak gelap dan tidak buta
sehingga ada pertumbuhan. Semoga kita dapat mengerti.
Ada tiga macam kebutaan rohani yaitu:
- membenci seperti Kain sehingga tidak memiliki terang kasih ALLAH Bapa
= buta. Tetapi kalau memiliki terang kasih ALLAH Bapa, maka akan ada ‘tujuh
saling’ kita benar-benar memiliki terang/tidak gelap.
- lupa akan pengampunan dengan selalu mengulang-ulang dosa = buta >>>
tidak memiliki terang Roh Kudus/gelap. Tetapi kalau kita mengalami pengampunan
dosa karena menyelesaikan dosa, maka kita mendapatkan terang Roh Kudus
sehingga kerohanian kita akan meningkat = terang.
Itu sebabnya kita jangan sekedar melayani seperti Kain yang melayani TUHAN,
tetapi ditolak karena tanpa kasih. Tetapi kita juga harus berhati-hati! jangan
melupakan pengampunan dengan selalu mengulang-ulang dosa dan ini berarti kita
memiliki nilai yang sama dengan Kain/tanpa kasih.
- Sekarang kebutaan rohani yang ketiga >>> 2 Korintus 4
: 3, 4,
3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Pikirannya = mata rohani. jadi kebutaan rohani yang ketiga ini adalah tidak
dapat melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Yang adalah Wujud ALLAH/tidak
dapat melihat Firman pengajaran.
Saya seringkali mengatakan ada dua bentuk pemberitaan injil yang disampaikan
oleh rasul Paulus yaitu yang pertama yaitu injil tentang keselamatan >>>
Efesus 1 : 13, Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga,
ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Injil tentang keselamatan itu memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama
kali Yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa dengan proses
percaya kepada YESUS kemudian bertobat/dibaptis air dan dibaptis Roh Kudus
>>> selamat.
Kemudian yang kedua adalah cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Yang adalah
Wujud ALLAH (2 Korintus 4 : 3, 4) = Firman pengajaran yaitu Firman yang memberitakan
tentang YESUS Yang akan datang kembali keduakalinya di dalam kemuliaan sebagai
Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga. Tidak ada kena
mengena dengan dosa sebab Firman pengajaran ini menyucikan sampai menyempurnakan
hidup kita sehingga kita layak untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Kalau kedatangan YESUS Yang pertama, memang untuk menyelamatkan orang berdosa,
tetapi kedatangan kedua tidak lagi kena mengena dengan dosa, sebab itu Firman
pengajaran ini lebih tajam dari pedang bermata dua yang menyucikan, mengubahkan
hidup kita sampai sempurna seperti Dia sehingga kita layak menyambut kedatanganNYA.
Sangat disayangkan, di dalam gereja TUHAN hanya mau menerima Firman penginjilan
tetapi tidak mau menerima Firman pengajaran sehingga mengalami kebutaan rohani
karena tidak melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus. Ini disebabkan
karena ilah jaman ini yaitu kekerasan hati/lembu emas. Tetap bertahan pada
kekerasan hati yang di mulai di G.Sinai waktu Musa menerima dua loh batu dan
juga tabernakel >>> untuk sekarang inilah Firman pengajaran. Bangsa
Israel yang berada di bawah kaki gunung menyembah lembu emas. Mereka keras
hati/tegar tengkuk dengan menolak Musa. Kalau menolak Firman pengajaran =
tidak memiliki terang Anak ALLAH, sebab Firman adalah pribadi YESUS Sendiri.
Sebaliknya jika hati kita mau melembut dengan menerima Firman pengajaran/Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka kita akan mengalami ‘tujuh
keubahan hidup’. Keubahan hidup/pembaharuan ini bagaikan pelita. Itu
sebabnya kita harus melembut/jangan keras hati sehingga dapat menerima Firman
pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Itu sebabnya kita jangan melayani TUHAN tanpa pelita sebab angka tujuh adalah
angka pelita/terang dan kita akan menjadi buta sehingga kita tidak mengetahui
arah ke Yerusalem Baru, apa yang dimaksud dengan ini? yaitu:
- ada kebencian >>> mari diselesaikan, sebab jika ada kebencian
dan prasangka buruk maka pelayanan kita akan menjadi sia-sia dan menjadi buta/mengetahui
arah.
- mengulang-ulang dosa >>> tidak memiliki terang Roh Kudus sehingga
menjadi buta. Itu sebabnya harus berhenti berbuat dosa/jangan mengulang-ulang
dosa.
- tanpa Firman pengajaran/menolak Firman pengajaran. Sementara kita melayani
TUHAN tetapi tanpa Firman pengajaran = buta sehingga tidak mengetahui arah.
Kolose 3 : 10 - 14,
10. dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
11. dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat
atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka,
tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran.
13. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang
lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti
Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Belas kasihan = tidak menghakimi.
Kemurahan = suka memberi.
Angka tujuh ini yang harus ada pada kita, baik itu di dalam nikah, di dalam
pelayanan >>> harus terang, jangan hidup di dalam kegelapan/buta seperti
Kain yang melayani TUHAN tetapi buta. Ada tiga macam kebutaan sehingga kita
harus berhati-hati. Kalau kita hidup di dalam terang, baik itu saling mengasihi,
saling menolong dlsbnya >>> ini ada terang, sehingga kerohanian kita
akan meningkat. Dan juga ada keubahan hidup/terang yang ada gunanya.
Kegunaan dari terang adalah:
- berguna di dalam rumah tangga/nikah untuk menghadapi kegelapan
yang namanya gantang dan tempat tidur. Ini adalah kegelapan yang
sangat dahsyat.
Matius 5 : 14 – 16,
14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah
itu.
16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Di sini hanya disebut gantang, tetapi di dalam injil Markus 4, ada disebutkan
tempat tidur. Pelita jangan diletakkan di bawah gantang/jangan diletakkan
dibawah tempat tidur. Itu sebabnya diperlukan Firman pengajaran supaya ada
tujuh saling, sebab kalau di dalam rumah tangga ada tujuh saling, maka rumah
tangga itu akan menjadi terang sebab rumah tangga itu ada peningkatan, baik
di dalam ibadah, kita bertekun sehingga akan ada terang. Ada keubahan hidup
sehingga ada terang dan dapat menghadapi gantang/tempat makanan = ekonomi.
Sekarang ini sudah banyak terjadi kegelapan ekonomi/keluh kesah tentang ekonomi
yang banyak menghancurkan rumah tangga. Kegelapan ini tidak dapat dilawan
dengan uang, bukan berarti uang itu tidak diperlukan tetapi uang itu tidak
dapat melawan kegelapan, bukan berarti kita tidak memerlukan uang, tetapi
uang tidak dapat melawan kegelapan.Yang hanya dapat melawan kegelapan adalah
terang kasih dari ALLAH Bapa >>> tujuh saling. Kemudian terang dari
Roh Kudus >>> bertekun dengan sungguh-sungguh sehingga rohani akan
meningkat dan terang dari Firman pengajaran/terang dari Anak ALLAH >>>
berubah/keubahan hidup. Ada yang mengatakan masalah ekonomi dapat diatasi
dengan modal >>> tidak benar! Sebab yang namanya kegelapan hanya
dapat dilawan dengan terang.
Gantang ini juga berbicara tentang dosa makan minum yang dimulai dari merokok,
mabuk, narkoba yang mau menghancurkan nikah/buah nikah >>> berapa
banyak yang sudah terseret. Mari! bersungguh-sungguh dihari-hari ini; kita
sudah menjadi pelayan TUHAN/sudah menjadi hamba TUHAN tetapi buta seperti
Kain sehingga tidak berguna. Itu sebabnya harus ada terang dari kasih ALLAH
Bapa, terang Roh Kudus dan terang dari Firman pengajaran/terang dari Anak
ALLAH.
Kemudian kegelapan yang kedua adalah persoalan tempat tidur dan ini menunjuk
pada dosa sex dengan berbagai macam ragamnya dan bertambah tahun bertambah
najis. Ini juga hanya dapat dilawan dengan terang. Jika kita menginginkan
supaya rumah tangga kita selamat, mari! masuk dalam terang supaya kita jangan
menjadi buta. Puji TUHAN.
- Matius 5 : 16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga."
Terang di depan semua orang untuk memuliakan TUHAN, terang ini bukan hanya
diperlukan di dalam rumah tangga, tetapi juga diperlukan di depan semua orang
>>> di gereja, di kantor, dalam pergaulan dlsbnya >>> kegunaan
dari terang ini sudah lebih membesar. Bagi kaum muda, bukan berarti saudara
tidak boleh bergaul tetapi harus ada terang di depan semua orang. Ini adalah
terang kesaksian untuk memuliakan Nama TUHAN, mungkin tidak dalam bentuk perkataan
tetapi lewat perbuatan kita sudah memuliakan Nama TUHAN sehingga orang yang
berada di dalam kegelapan akan tertarik datang kepada terang.
Efesus 5 : 8, 9,
8. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang
di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
- Terang berbuahkan kebaikan = perbuatan baik. Jangan perbuatan kita
merugikan orang lain sebab ini adalah perbuatan yang jahat. Bahkan dapat
membalas kejahatan dengan kebaikan >>> ini adalah terang yang
benar-benar memancar. Kita berbuat kebaikan kepada orang lain sudah merupakan
terang, apalagi perbuatan jahat dapat kita balas dengan perbuatan yang
baik >>> ini adalah terang yang sangat memancar.
- Terang berbuahkan keadilan = adil/jujur, tidak memihak. Seringkali di
dunia ini kita memihak/tidak berlaku adil >>> di kantor karena
ia seorang pimpinan, sekalipun bersalah, tetap dibela dan di benarkan
>>> hal ini tidak boleh kita lakukan. Harus yang adil, jika benar,
kita harus katakan benar, jika salah, harus kita katakan salah.
- Terang kebenaran >>> jangan ada dosa/jangan ada perbuatan dosa
tetapi semua perbuatan harus benar dan juga perkataan yang baik, jangan
ada perkataan dosa.
Inilah! Kita dapat memuliakan TUHAN dan menjadi kesaksian. Banyak orang yang
berada di dalam kegelapan, mereka datang kepada TUHAN. Jika orang yang berada
di dalam kegelapan terus menerus mendapatkan sinar dari perbuatan yang baik,
perbuatan keadilan dan kebenaran maka lama kelamaan, ia tidak akan tahan dan
satu waktu ia akan mendapatkan kemurahan TUHAN untuk beralih dari gelap kepada
TerangNYA Yang ajaib. Semoga kita dapat mengerti.
- Sampai kepada terang yang ketiga yaitu terang masa depan/terang
dunia. Itu sebabnya masa depan kita tergantung pada terang, sebab dunia akhir
jaman adalah dunia yang gelap >>> Matius 5 : 14,
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Kota di atas gunung = kota Yerusalem Baru/kota terang. Mari! kita tingkatkan
terang kita dihari-hari ini di mulai di rumah tangga sampai di dalam pergaulan,
di depan semua orang sampai pada terang masa depan yaitu terang dunia. ‘Kamulah
terang dunia’ tetapi di dalam injil Yohanes 8 yang di dalam susunan
tabernakel menunjuk pada pelita emas (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php),
YESUS katakan ‘Akulah Terang Dunia’ >>> Yohanes
8 : 12, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya:
"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan
dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Dalam Matius 5 >>> ‘kamulah terang dunia dan di dalam Yohanes
8 >>> ‘Akulah Terang Dunia’ >>> sama. Untuk
masa depan di dunia sampai pada masa depan yang kekal >>> sama dengan
YESUS. Dan juga menjadi sempurna seperti YESUS. Hal ini juga sama diterangkan
di dalam ktb Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda
besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di
bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ini sudah menjadi Mempelai Wanita/kamulah terang dunia yang setara dengan
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga/Akulah Terang Dunia. Jelas sudah tidak ada
kegelapan lagi. Perempuan = gereja yang memiliki bintang, bulan dan matahari
>>> inilah terang dunia.
Jika kita memiliki terang, maka masa depan kita bukan dari ijazah dllnya, sebab
kalau dari hal-hal ini, maka tidak adil, ada orang Kristen yang memiliki ijazah,
tetapi juga ada yang tidak mempunyainya. Kalau masa depan kita tergantung pada
ijazah, maka kita tidak memerlukan TUHAN, kita bersekolah yang tinggi sehingga
mendapatkan ijazah. Demikian juga jika masa depan tergantung pada uang, maka
ini juga tidak adil sebab ada yang memiliki banyak uang dan juga ada yang tidak.
Kita tidak perlu mencari TUHAN dan memang sekarang ini banyk orang yang belomba-lomba
mencari uang. Tetapi masa depan dari gereja TUHAN yang hidup di dalam terang
adalah sepasang sayap burung nazar dan ini adil sebab semua mendapatkannya.
Biar ia adalah seorang yang bodoh, yang pandai, orang tua, orang muda, orang
kaya maupun orang miskin, asal hidup di dalam terang, maka mulailah ia diberi
dua sayap burung nazar, semakin terang, sayap akan semakin besar sampai satu
waktu sudah menjadi sama terang dengan YESUS sehingga sayap akan menjadi sangat
besar untuk menerbangkan kita ke padang gurun/dipelihara oleh TUHAN.
Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang
gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan
dua masa dan setengah masa.
Kalau kita hidup di dalam terang, maka kita di beri dua sayap burung nazar
yang besar untuk menerbangkan kita ke padang gurun dan kita dilindungi dan dipelihara
oleh TUHAN selama antikrist berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Karena kita
hidup di dalam terang, maka ada sayap dan jika kita menghadapi pencobaan, kita
sudah dapat mengatasinya sampai satu waktu pencobaan yang terbesar yaitu antikristpun,
dapat kita atasi dengan dua sayap burung nazar.
Mari! kita bersungguh-sungguh dengan mengejar terang sebab tujuan hidup kita
adalah mengejar terang. Bagi kaum muda mungkin memiliki banyak cita-cita seperti
ingin menjadi dokter >>> silahkan! Tetapi canangkan! Bahwa tujuan hidup
saya adalah menjadi terang. YESUS rela mati di bukit tengkorak sebagai Kepala
Yang bertanggung jawab supaya kita dapat hidup di dalam terang. IA mengalahkan
alam maut yang adalah raja kegelapan supaya kita dapat hidup di dalam terang.
Itu sebabnya untuk menjadi terang, kita harus berkorban apa saja seperti lampu,
jika sumbunya tidak mau berkorban, maka lampu tidak dapat menyala. Kita harus
berkorban waktu, tenaga, uang >>> apa saja, kecuali satu yang tidak
boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar sebab ini adalah Pribadi
YESUS.
Dengan dua sayap burung nazar kita diterbangkan dan dipelihara selama tiga
setengah tahun. Sesudah itu YESUS datang yang keduakalinya, kita benar-benar
ditampilkan di Yerusalem Baru/kota terang/kota di atas gunung. Inilah tujuan
akhir kita yaitu ke kota Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.
Pertanyaannya, bagaimana kehidupan kita sekarang? Apakah kita sudah hidup di
dalam terang ataukah kita sudah bagaikan sumbu yang berasap atau bagaikan buluh
yang sudah terkulai? Matius 12 : 20, Buluh yang patah terkulai
tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya,
sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Sementara TUHAN berfirman tentang terang, tetapi keadaan kita seperti sumbu
yang sudah berasap/sama sekali tidak memiliki terang >>> sedikit saja
angin lewat, maka akan benar-benar habis = benar-benar tidak memiliki harapan.
Kita harus ingat bahwa YESUS sudah mati mengalahkan raja kegelapan/maut untuk
menjadikan kita terang kalau sekarang ini ada kehidupan yang seperti sumbu yang
sudah berasap atau buluh yang terkulai tidak ada harapan dan putus asa bahkan
mungkin sudah padam/gelap tetapi TUHAN datang dengan KorbanNYA dan menjadikan
kita terang.
Seperti yang sudah saya katakan di dalam Yohanes 8, dalam susunan tabernakel
terkena pada pelita emas >>> TUHAN tampil ‘Akulah terang dunia’
sementara ada perempuan yang berzinah yang akan dilempar dengan batu >>>
ini sudah benar-benar seperti sumbu yang sudah berasap bahkan sudah padam tetapi
masih dapat ditolong kalau dibawa ke bait ALLAH. Kalau dibawa ke pos siskamling/pos
penjagaan maka dia akan mati tetapi karena dibawa ke bait ALLAH, maka masih
ada harapan untuk ditolong oleh TUHAN.
Tidak kebetulan saudara dan saya berada di dalam bait ALLAH sekalipun sudah
dalam keadaan gelap/masa depan gelap/semuanya gelap >>> masih ada TUHAN
Yang menolong kita/masih ada secerca terang dari TUHAN.
Yohanes 8 : 2 – 5,
2. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang
kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus:
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
5. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan
yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Ay 2 >>> dibawa ke bait ALLAH yang memiliki Firman pengajaran/cahaya
injil tentang kemuliaan >>> masih dapat ditolong.
Inilah keadaan dari sumbu yang sudah berasap/perempuan yang tertangkap basah
berbuat zinah yang tinggal menunggu untuk dilempar dengan batu dan habislah
dia. Mungkin keadaan kerohanian kita sudah seperti itu, tetapi kalau dibawa
ke dalam bait ALLAH di mana YESUS mengajar/ada Firman pengajaran, maka apa yang
sudah padam, TUHAN lewat Firman pengajaran mampu menjadikan terang sehingga
ada harapan kembali. Itu sebabnya amatlah penting Firman pengajaran.
Caranya: perempuan berzinah diletakkan ditengah-tengah, tidak boleh disembunyikan
karena nanti ia akan menjadi malu.
Diletakkan ditengah-tengah berarti mengaku dosa/harus terang. Inilah cara untuk
ditolong oleh TUHAN kalau kita sudah seperti sumbu yang berasap. Mengaku dosa
kepada TUHAN dan juga kepada sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi
>>> kehidupan ini akan tertolong.
Yohanes 8 : 10, 11,
10. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan,
di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
11.Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, jika diampuni, jangan berbuat
dosa lagi mulai sekarang, sampai satu waktu tidak dapat berbuat dosa seperti
YESUS >>> inilah terang dunia. Sumbu yang sudah berasap, kalau mengaku
dosa dan tidak berbuat dosa lagi, maka itu berarti sudah tertolong dan kembali
menjadi terang >>> ekonomi kembali menjadi terang, semuanya juga kembali
menjadi terang. Tetapi bukan hanya sampai di sini yaitu tidak berbuat dosa lagi
sampai satu waktu tidak dapat berbuat dosa lagi. Misalnya: kita berbuat dosa
‘a’, kita mengaku, dan tidak berbuat dosa ‘a’ lagi,
maka hilanglah dosa ‘a’ itu; demikian seterusnya sampai dosa ‘z’
kita mengaku dan tidak berbuat dosa ‘z’ lagi, hilanglah dosa ‘z’
itu >>> kita tidak dapat berbuat dosa lagi dan menjadi sama terang
dengan TUHAN YESUS sehingga kita menjadi terang dunia/Mempelai Wanita yang siap
untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan masuk ke dalam kota terang
Yerusalem Baru.
Apapun keadaan kita, seperti perempuan yang berzinah tetap masih ada harapan
bahkan harapan menjadi Mempelai Wanita TUHAN. TUHAN memberkati kita sekalian.
1