Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih akan meneruskan pengajaran srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel menunjuk pada tudung kulit lumba-lumba/tudung penghukuman. Arti rohani dari tudung itu adalah suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus sebagai pemisahan dari gereja yang palsu. Bagaikan ilalang yang adalah gambaran dari gereja palsu akan dipisahkan dari gandum yang adalah gambaran dari gereja yang benar. Ilalang ini yang seringkali lebih dahulu menonjol dalam hal jasmani maupun secara kuantitas tetapi mengarah kepada pembakaran dan gandum yang adalah gereja yang benar dan yang dibina oleh pengajaran Firman yang benar mengarah kepada lumbung yang adalah Firdaus/kerajaan seribu tahun dan kerajaan surga yang kekal.

Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:

  • Gereja yang tidak tergembala >>> ay 4.
  • Gereja dengan sistim taurat >>> ay 5.
  • Gereja setan dengan suasana seperti Sodom dan Gomora >>> ay 6, ay 7.
  • Gereja daging >>> ay 8 dstnya.
    Ke empat gereja palsu ini kita ketahui dari pembukaan Firman TUHAN.

Yudas 1 : 11, >>> gereja daging.
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Jadi inilah penampilan dari gereja daging, yang pertama dan yang kedua sudah saya terangkan yaitu:

  • penampilannya adalah seperti Bileam yang menyukai/mengejar upah secara jasmani = tanpa iman sebab bergantung pada uang; ia melayani TUHAN tetapi hanya mengejar yang jasmani.
  • juga tampil seperti Korah >>> durhaka/mendurhaka/memberontak/tanpa kesucian = tanpa pengharapan.

Sekarang kita akan melanjutkan membahas gereja daging yang tampil seperti Kain.
Kita ingat, Kain ini membunuh Habel. Jadi gereja daging tampil seperti Kain yang adalah seorang pembunuh = tanpa kasih. Jika tanpa iman, tanpa pengharapan dan tanpa kasih, maka tidak dapat bertemu dengan TUHAN di awan-awan/tidak dapat memandang TUHAN Muka dengan muka dan ini berarti ia akan tertinggal dan mengalami kebinasaan.

Terlebih dahulu kita akan membaca di dalam srt 1 Korintus sebelum kita membahas tentang Kain ini >>> 1 Korintus 13 : 12, 13,
12. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Kalau kita memiliki iman, pengharapan dan kasih yang sudah permanen/yang sudah sempurna, maka gereja yang benar akan terangkat untuk bertemu dengan YESUS Muka dengan muka. Tetapi gereja daging yang tampil tanpa iman seperti Bileam, tanpa pengharapan seperti Korah dan tanpa kasih seperti Kain, jelas akan tertinggal untuk mengalami kebinasaan selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Kita kembali membaca srt Yudas 1: 11 yaitu tentang gereja daging yang tampil seperti Kain. Di dalam ktb Kejadian 4, penampilan Kain yang juga mempersembahkan korban dan untuk sekarang berarti seorang pelayan TUHAN tetapi tanpa kasih >>> Kejadian 4 : 5 – 8,
5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
6. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
7. Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

Inilah penampilan dari gereja daging, dulu penampilan dari Kain.
Gereja daging = Kain >>> melayani tetapi dengan hati panas/hati yang kotor >>> mungkin ada iri hati, dendam, najis dllnya. Karena hati yang menjadi sumber itu kotor maka penampilan wajahnya menjadi muram/tidak berseri.

Istilah muram/tidak berseri itu bukanlah pengertian yang biasa dan kalau kita membandingkan dengan YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Raja, waktu IA bersama Petrus, Yohanes dan Yakobus berada di atas gunung >>> tiba-tiba Wajah YESUS menjadi berseri-seri/berkilau-kilau bagaikan matahari. Jadi kalau wajah muram/tidak berseri-seri/tidak berkilau-kilauan maka itu berarti tidak dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN karena hatinya kotor dan itu berarti tidak dapat menjadi sama dengan YESUS. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan hati, agar jangan menjadi panas, kotor dllnya sebab akan menjadi muram/tidak berseri-seri/tidak berkilau-kilauan = tidak sama dengan YESUS sehingga tidak dapat menjadi Mempelai.

Kemudian perbuatan >>> Kejadian 4 : 8, Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Perbuatannya membunuh/menjadi pembunuh; siapa pembunuh itu? >>> setan! Sebab setan adalah bapak pembunuh. Jika tidak sama dengan YESUS = setan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau wajah muram, maka akibatnya akan menjadi pembunuh seperti Kain dan untuk sekarang, itu adalah gereja daging. Semoga kita dapat mengerti.

Di dalam ktb 1 Yohanes, juga ditulis tentang Kain >>> 1 Yohanes 3 : 11, 12, 15,
11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
15. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Kain membunuh, dan untuk sekarang = membenci = tidak mengasihi saudara. Jika kita bandingkan dengan 1 Yohanes 4, jika tidak mengasihi saudara = tidak mengasihi TUHAN dan ini merupakan satu kelompok/paket >>>
1 Yohanes 4 : 20, 21,
20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak sekali pelayanan tetapi tanpa kasih/tidak mengasihi saudara dan juga tidak mengasih TUHAN dan ini merupakan ciri dari gereja daging yang tampil sebagai pembenci/pembunuh. Hal ini merupakan koreksi bagi saya dan juga bagi saudara, supaya jangan kita tampil sebagai gereja daging/Kain.

Jika kita melayani tanpa kasih, maka itu berarti kita berada di dalam suasana kutukan/suasana neraka >>> 1 Korintus 16 : 22, Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
Sekalipun kita melayani (Kain juga melayani, sebab ia juga mempersembahkan korban) tetapi tanpa kasih, maka wujudnya, kita akan tampil sebagai pembunuh/pembenci. Ini sangatlah berbahaya, jika sebagai sesama hamba TUHAN saling iri dan dendam, maka mereka bukan berada di dalam suasana surga tetapi berada di dalam suasana kutukan/suasana neraka/kebinasaan dan ini yang harus kita jaga terutama mimbar ini. Bagi siswa/i Lempin-El, kalian dilatih untuk berkhotbah, jangan saudara pakai kesempatan itu untuk menghantam sesama teman, sebab itu berarti pembunuh, pembenci dan saudara sekalian berada di dalam suasana kutukan/suasana neraka/kebinasaan sebab tanpa kasih sekalipun berkhotbah dengan bagus >>> ‘siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia.Maranata!’

Dan juga jika tidak mengasihi sesama juga seperti yang tertulis di dalam injil

Matius 25 : 40, 41,
40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Ada seorang anak remaja yang bertanya kepada saya >>> ‘saya ragu-ragu mau mengikut TUHAN sebab kalau TUHAN itu kasih dan baik, mengapa TUHAN menciptakan neraka?’ Saya menjawab: ‘bahwa TUHAN menciptakan neraka itu untuk setan dan malaikat-malaikatnya’ bodoh kalau kamu mau mengikut setan pergi ke neraka, barulah remaja ini menjadi mengerti. Sesungguhnya neraka itu diperuntukkan bagi setan, bukan untuk manusia. Kalau kita melayani TUHAN tetapi tanpa kasih, maka itu sama dengan pembenci/pembunuh dan menjadi pengikut setan. Inilah gereja daging yang melayani TUHAN tetapi tanpa kasih sehingga berada di dalam suasana kutukan/neraka.

Di dalam injil Yohanes 21, TUHAN memeriksa Petrus >>> ‘Simon adakah engkau mengasihi Aku’? setelah diperiksa, ternyata Petrus yang hebat itu tidak memiliki kasih. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dihari-hari ini, sebab pelayanan kita ini sedang diperiksa oleh TUHAN.

Ada wujud yang lain dari melayani tetapi tanpa kasih yaitu sebagai penipu. Menipu dalam hal apa? Maleakhi 3 : 8, 9,
8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

Inilah orang yang melayani TUHAN tetapi tanpa kasih, maka selain wujudnya seperti Kain yaitu seperti pembenci dan pembunuh, maka wujud lainnya adalah sebagai penipu.
Ay 9 >>> melayani, tetapi tanpa mengembalikan persepuluhan = penipu dengan suasana kutukan.
Kita harus berhati-hati, jangan sampai kita melayani TUHAN tetapi kita menjadi seorang penipu karena tidak mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus dan ini juga bersuasanakan neraka.
Persepuluhan itu adalah:

  • pengakuan kita bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN.
  • pengakuan bahwa kita mengasihi TUHAN, bukan mengasihi uang/terikat pada uang dan juga bukan tergantung pada uang. Tanpa persepuluhan, maka itu berarti kita tidak mengasihi TUHAN, tetapi mengasihi uang. Semoga kita dapat mengerti.
    Persembahan khusus adalah:
  • untuk pembangunan Tubuh Kristus dan juga terutama untuk bagian tubuh yang lemah/yang membutuhkan >>> Matius 25. Kalau tidak ada persepuluhan, maka itu berarti kita tidak mengasihi TUHAN, sedangkan tidak ada persembahan khusus, maka itu berarti kita tidak mengasihi sesama, maka pelayanannya itu tanpa kasih dan akan tampil sebagai penipu dan bersuasanakan kutukan/neraka.
    Itu sebabnya jika seorang hamba TUHAN/gembala tidak memberi persepuluhan dan persembahan khusus, maka sidang jemaat akan bersuasanakan kutukan/neraka, bukan bersuasanakan surga. Jadi sekali lagi, kalau saya berbicara tentang persepuluhan dan persembahan khusus, maka bukan uangnya, tetapi yang penting kasihnya. Saya katakan sekali lagi, kalau ada yang mengatakan bahwa ia mendapat gaji yang besar ini, karena ia bersekolah mati-matian, maka saya katakan sekali lagi >>> ‘lebih baik jangan memberikan persepuluhan, sebab TUHAN tidak melihat uangnya, tetapi yang TUHAN lihat adalah kasihnya/pengakuannya. Percuma! Sekalipun saudara memberikan berapapun jumlah persepuluhannya tetapi kalau tanpa pengakuan bahwa TUHAN Yang memberkati dan saudara mengasihi TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Cerita tentang Kain ini terdapat di dalam kitab Kejadian dan ini adalah tanda awal jaman yang sudah ditandai dengan kemerosotan kasih yaitu Kain membunuh Habel dan hal ini terus berlanjut sampai di dalam kitab Maleakhi yaitu melayani TUHAN tetapi menjadi seorang penipu. Apalagi jika seorang gembala yang mengajarkan kepada sidang jemaatnya untuk memberikan persepuluhan, tetapi dirinya sendiri tidak memberi, maka ia adalah seorang penipu ulung. Dan juga jika seorang gembala itu tidak memberikan makan domba-dombanya tetapi ia menerima persepuluhan dari domba-dombanya itu, maka itu sama dengan penipu ulung. Sebab persepuluhan itu berkaitan dengan makanan di dalam sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.

Setelah ktb Kejadian di mana sudah terjadi krisis kasih yaitu Kain tampil sebagai pembunuh,dan juga di dalam ktb Maleakhi sebagai penipu, maka di akhir jaman, krisis kasih itu akan semakin dingin >>> Matius 24 : 12, 13,
12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Kebanyakan orang = lebih banyak orang yang tidak memiliki kasih daripada yang memiliki kasih dan ini adalah krisis yang terbesar yang akan melanda dunia bahkan melanda gereja TUHAN di akhir jaman yaitu kasih menjadi dingin dan sampai pada puncaknya ialah kasih ini akan membeku seperti es. Kasih ini di ibaratkan seperti air kehidupan yang sejuk, tetapi kalau semakin hari menjadi dingin maka akan memuncak menjadi dingin seperti es dan pada saat itulah akan turun penghukuman TUHAN atas dunia dalam bentuk hujan es.

Di dalam ktb perjanjian lama, sudah turun penghukuman TUHAN atas Mesir dalam bentuk hujan es >>> Keluaran 9 : 23, 24, ini adalah tulah yang ketujuh.
23. Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.
24. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa.

Ini kenyataan, hujan es yang menimpa Mesir saat bangsa Israel akan keluar dari negeri Mesir. Sedangkan di dalam ktb perjanjian baru yaitu di dalam ktb Wahyu, hujan es itu terulang lagi pada saat gereja TUHAN akan keluar dari bumi ini untuk bertemu dengan TUHAN.
Wahyu 16 : 21, Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Kalau saudara membaca mulai ayat 17, ini adalah malaikat ketujuh yang menumpahkan cawan malapetaka dan ini adalah kenyataan yang akan kita hadapi dihari-hari ini. Di mulai dari ktb Kejadian sampai jaman Maleakhi dan terus berlanjut sampai akhir jaman, memang kasih itu akan menjadi dingin.

Bagi yang belum melayani TUHAN, mari kita mohon agar kita dapat melayani TUHAN dan bagi yang sudah melayani TUHAN, harus berhati-hati dan memeriksa dimulai dari saya sampai kepada saudara sekalian, apakah kita melayani TUHAN sudah dengan kasih atau tidak?

Tetapi di dalam injil Matius 24 : 13 >>> Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Ini adalah tugas kita yaitu mempertahankan dan meningkatkan kasih sampai pada kesudahannya/sampai kedatangan YESUS Yang kedua kali, kita akan selamat dan menjadi sempurna bersama dengan YESUS.

Sekarang kita akan memeriksa di mana tempat untuk kita dapat bertahan/tempat untuk meningkatkan kasih? Ada dua tempat yaitu:

  1. Keluaran 9 : 18, 19,
    18. Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini.
    19. Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati."

    Harus pulang ke rumah, ini menunjuk pada rumah tangga/nikah yang adalah tempat untuk kita mempertahankan bahkan meningkatkan kasih. Pulang ke rumah supaya tidak terkena hujan es >>> kasih tidak menjadi dingin, tidak menjadi beku.
    Itu sebabnya harus pulang ke rumah tangga/suami jangan mencari kasih di luar rumah tangga, juga isteri maupun anak-anak, sebab di luar rumah tangga tidak ada kasih, dan ini sangatlah berbahaya sekalipun saudara mengatakan bahwa di luar rumah itu enak >>> berbahaya! sebab satu waktu akan ada hujan es/penghukuman. Apapun keadaannya, kita harus kembali ke rumah tangga.
    Bagaimana kita dapat mempertahankan kasih di dalam rumah tangga? Yaitu kita harus kembali kepada kedudukkan dan kewajiban masing-masing yaitu:
    • suami mengasihi isteri seperti mengasihi diri sendiri dan jangan berlaku kasar >>> ini adalah kedudukkan dari seorang suami (Ef 5, Kol 3). Jika suami itu sering menampar isterinya, maka itu bukanlah seorang suami tetapi seorang petinju atau seorang penjaga keamanan/satpam.
    • isteri juga harus kembali kepada kedudukkan dan kewajibannya yaitu tunduk kepada suami di dalam segala hal. Sekalipun seorang isteri itu bisa memasak, bisa mencuci tetapi kalau tidak tunduk kepada suaminya, maka ia bukanlah seorang isteri, tetapi ia hanyalah seorang pembantu rumah tangga.
    • anak-anak >>> taat dan dengar-dengaran kepada orang tua.
      Di sinilah akan ada kasih dan kalau di dalam rumah tangga itu ada kasih, maka di dalam rumah tangga itu akan ada kehangatan dan kebahagiaan yang sejati sebab memiliki kasih dari ALLAH. Saya ulangi sekali lagi dan untuk ini untuk diriku terlebih dahulu, yaitu jangan mencari kebahagiaan di luar rumah tangga, sebab hal itu hanyalah menipu dan menjerumuskan dan juga membawa kita kepada hujan es/penghukuman. Jika saudara sebagai seorang suami, isteri dan juga sebagai seorang anak, merasa tidak betah di rumah, mari! selesaikan dengan kembali kepada kedudukkan dan kewajiban masing-masing. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Keluaran 9 : 26, Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.
    Tanah Gosyen = penggembalaan.
    Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus tergembala. Di dalam penggembalaan ada dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu:
    • kandang penggembalaan yang di dalam tabernakel, kandang penggembalaan yang rohani yaitu ruangan suci dengan tiga macam alat yaitu pelita emas (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php) >>> ketekunan di dalam ibadah raya, meja roti sajian (gbr: http://www.gptkk.org/mrs.php) >>> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci dan mezbah dupa (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php) >>> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Inilah kandang penggembalaan yang dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kasih ALLAH dan tidak terkena hujan es. Di ruangan suci dan ruangan maha suci, memang ada tudung sebanyak empat lapis dan tudung yang terakhir adalah tudung penghukuman (srt Yudas). Ada tudung = tergembala/ada perlindungan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
    • Suara Gembala >>> Firman penggembalaan. Memang kita sudah tergembala/berada di dalam kandang dan ini sudah baik, tetapi kalau tidak ada makanan, sehingga tidak dapat makan, maka domba-domba itu akan mati. Jadi kedua hal ini tidak dapat dipisahkan yaitu harus ada kandang sebab kalau tidak ada kandang, maka kita akan tercecer/keleleran dimana-mana sehingga akan terkena hujan es. Walaupun begitu, di dalam kandang juga harus ada suara Gembala/Firman penggembalaan sehingga kita dapat makan Firman penggembalaan. Jika kita belum dapat makan Firman penggembalaan, maka itu berarti kita belum tergembala.

Bisa makan Firman penggembalaan, maka kerohanian kita akan bertumbuh dan kita menjadi bertambah dewasa sehingga kasih kita juga akan bertambah. Kerohanian itu >>> iman, pengharapan dan kasih bertambah lewat Firman penggembalaan/kasih tidak akan menjadi dingin. Itu sebabnya sidang jemaat, harus mendoakan kami para gembala, agar dapat benar-benar menyediakan Firman penggembalaan/Suara Gembala. Kedua hal ini yang mutlak harus diperhatikan di dalam sistim penggembalaan yaitu ada kandang dan juga dapat makan Firman penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

Proses agar dapat bertahan dan meningkat di dalam kasih yaitu:

  1. Amsal 17 : 9, Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib.
    Pelanggaran = dosa. Jadi proses pertama supaya kita dapat bertahan dan meningkatkan kasih yaitu kita harus menutupi pelanggaran/dosa lewat saling mengaku dan saling mengampuni = berdamai. Jadi, bukan menutup-nutupi dosa, sebab kalau begitu, maka itu berarti akan menambah dosa/kehilangan kasih >>> sebagai contoh: jika ada orang yang menelepon dan bertanya apakah suaminya ada di rumah sebab akan menagih hutang, isteri mengatakan bahwa suaminya tidak ada di rumah >>> ini namanya menutupi dosa tetapi berlainan dengan menutup dosa oleh Darah YESUS/kasih ALLAH lewat saling mengaku dan saling mengampuni. Di dalam terjemahan lama istilahnya adalah menudungi/tudung >>> kalau kita saling mengaku dan mengampuni dosa, maka kita ditudungi oleh kasih ALLAH yang memelihara dan melindungi kehidupan kita. Jangankan bencana dan pencobaan/setan tetapi penghukuman TUHANpun tidak dapat menjamah kita, kita benar-benar aman. Semoga kita dapat mengerti.
    Semakin banyak kita mengaku, semakin banyak kita mengampuni dan semakin banyak kita menyelesaikan dosa, maka tudung akan semakin kuat/kasih akan semakin bertambah. Tetapi sebaliknya >>> jika kita selalu membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
    Membangkit-bangkitkan perkara = saling menghakimi = meniadakan/membekukan kasih. Kita dapat membayangkan, jika seorang sahabat itu dapat tercerai karena saling membangkit-bangkit, maka itu berarti benar-benar meniadakan kasih sampai membekukan kasih. Beku itu berarti sudah berada pada titik minus/benar-benar kosong dari kasih. Itu sebabnya kita jangan saling menghakimi tetapi saling mengaku dan mengampuni. Inilah proses pertama dan tempatnya kita sudah tahu yaitu di dalam rumah tangga dan di dalam penggembalaan, kita jangan keluar dari tempat itu sebab nanti akan terkena hujan es.
  2. Yohanes 14 : 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
    Menuruti segala perintah-KU = taat dengar-dengaran pada Firman TUHAN >>> ini akan mempertambah kasih.
    Bagaimana prosesnya jika kita mau taat pada Firman?
    • dimulai dengan mendengarkan Firman dengan baik/dengan sungguh-sungguh
    • sampai kita mengerti
    • sehingga menjadi percaya dan
    • menjadi yakin pada Firman
    • kita dapat mempraktekkan Firman.
      Cara kita mendengarkan Firman inilah yang menentukan apakah kita memiliki kasih atau tidak. Banyak orang Kristen yang mengatakan bahwa mereka itu mengasihi TUHAN, kita dapat melihat apakah ia benar mengasihi TUHAN dengan bagaimana caranya ia mendengarkan Firman TUHAN.
    Kalau kita taat pada Firman, kita akan mengalami penyucian, sehingga kita dapat mengasihi sesama >>> 1 Petrus 1 : 22, Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
    Di sini sangatlah jelas >>> kita taat pada Firman, mengalami penyucian sehingga ada kasih persaudaraan yang tulus. Saya sering memberi nasihat kepada kaum muda, jika kalian memiliki hubungan dengan seseorang yang mengatakan bahwa ia mengasihi, tetapi kemudian ia meminta hal yang najis-najis, maka itu bukanlah kasih yang benar sebab kasih yang benar itu adalah kesucian. Kesucian akan menghasilkan kasih persaudaraan/kasih kepada sesama yang tulus ikhlas. Kalau kasih tetapi meminta hal yang najis, maka itu berarti hawa nafsu. Semoga kita dapat mengerti.
    Di dalam pergaulan, apa yang harus disucikan?
    1 Korintus 5 : 11, Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
    Kalau ada roh cabul, maka tidak akan ada kesucian dan kasih persaudaraan yang ikhlas tetapi yang ada hanyalah kemunafikkan.
    Inilah proses yang kedua untuk bertahan di dalam kasih bahkan meningkat yaitu taat dengar-dengaran kepada TUHAN/Firman, jika kita taat kepada Firman, kita akan disucikan dari enam dosa sehingga kita dapat mengasihi sesama dengan tulus ikhlas dan kasih akan bertambah/tidak akan menjadi dingin. Semoga kita dapat mengerti.
    Proses pertama agar kasih bertahan dan meningkat yaitu kita menutupi dosa/pelanggaran dengan saling mengaku dan mengampuni. Yang kedua ialah kita taat kepada Firman, kita hidup di dalam kesucian.
  3. Yang ketiga adalah menyembah TUHAN. Kita ingat waktu YESUS naik ke atas gunung Tabor bersama tiga orang murid yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Secara tiba-tiba/sekonyong-konyong, Wajah YESUS berubah bersinar bagaikan matahari >>> inilah doa penyembahan. Jadi doa penyembahan itu adalah proses perobekkan daging/penyaliban daging sehingga kita mengalami kasih ALLAH Yang bagaikan sinar matahari yang terik/kasih yang sempurna. Jika kita menerima pancaran kasih ALLAH, maka kita dapat secara langsung memantulkan sinar itu kepada orang lain.
    Matius 5 : 43 – 45,
    43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

    Ay 43 >>> ini adalah taurat (pej.lama), yaitu mengasihi sesama tetapi membenci musuh.
    Kasih ALLAH bagaikan matahari adalah kita dapat berdoa untuk orang yang menganiaya kita/yang memusuhi kita >>> kita menyembah TUHAN, daging dirobek, kita menerima sinar matahari/kasih ALLAH yang sempurna sehingga kita dapat memantulkannya kepada sesama/mengasihi sesama. Semoga kita dapat mengerti.

Kegunaan dari sinar matahari/kasih ALLAH Yang sempurna yaitu:

  • Mengubahkan kehidupan kita, sinar matahari yang menunjuk kepada kasih ALLAH Yang sempurna/kemuliaan untuk mengubahkan kehidupan kita/kita terus menerus disinari oleh kasih ALLAH sampai satu waktu kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
    Matius 13 : 43, Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" >>> ini adalah orang-orang benar yang sudah menjadi sama mulia/sempurna seperti YESUS.
    Awal dari keubahan itu/orang benar yang diubahkan dimulai dari ‘lidah harus berkata benar’ sebab lidah ini yang menentukan. Jika kita sudah dapat berkata benar, maka kita menjadi orang benar yang bercahaya seperti matahari >>> Efesus 4 : 21 – 25,
    21. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
    22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
    23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
    24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Ay 25 >>> inilah orang benar yang bercahaya yang dimulai dari keubahan hidup yaitu berkata benar/tidak ada dusta dan orang semacam ini memiliki harapan untuk satu waktu bercahaya seperti matahari. Awal keubahan hidup oleh kemuliaan matahari adalah berkata benar/tidak ada dusta.
    Jika lidah kita berkata tidak benar, maka kita tidak memiliki harapan seperti ilalang. Di dalam Matius 13 tentang gandum dan ilalang. Gandum disebut sebagai orang yang benar yang bercahaya bagaikan matahari, tetapi ilalang yang terus berdusta/lidahnya tidak mau berubah sehingga akan dibakar habis.
    Itu sebabnya TUHAN hanya menginginkan kejujuran, kalau kita jujur dan tidak berdusta, maka masih ada cara TUHAN untuk menolong kita. Seberat apapun masalah kita dan juga segagal apapun kita >>> kalau kita berkata benar/jujur/tidak berkata dusta, masih banyak cara TUHAN untuk menolong kita. Tetapi kalau kita berdusta, maka tidak ada lagi cara TUHAN untuk menolong kita/TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk diriku nomor satu supaya benar-benar menjaga lidah ini, sebab lidah ini yang mengendalikan seluruh tubuh. Jika lidah sudah benar, karena terus menerus disinari dengan kemuliaan TUHAN lewat penyembahan maka seluruh tubuh akan menjadi orang benar yang bercahaya bagaikan matahari/bagaikan gandum yang masuk ke dalam lumbung TUHAN. Tetapi ilalang, yang bertahan pada hal yang tidak benar/bertahan pada lidah yang berkata tidak benar/berdusta akan dibakar habis. Inilah kegunaan dari sinar matahari/kasih yang sempurna bagaikan kemuliaan TUHAN Yang mengubahkan.
  • Untuk mencapai/menyinari lembah-lembah kelam, matahari/kasih yang sempurna/kemurahan dan kebaikkan TUHAN menyinari sampai pada lembah-lembah yang kelam. Kalau di dunia, maka lembah itu berarti suatu tempat yang tidak dapat disinari oleh matahari, apalagi disebut lembah yang kelam. Mungkin sekarang ini, kita bagaikan berada di dalam lembah yang kelam/sesuatu keadaan yang tidak memiliki harapan lagi/secara teori dunia/secara kekuatan dunia/kepandaian dunia/kekayaan, kita sudah tidak dapat ditolong lagi sebab matahari sudah tidak dapat menjangkau ke tempat itu. Tetapi masih ada kemurahan dan kebajikkan TUHAN Yang mampu menembus sampai pada lembah yang kelam itu. Kita jangan berputus asa jika kita berada di lembah yang kelam >>> mungkin kita sakit dlsbnya, tetapi kita harus datang pada matahari yang sesungguhnya yaitu kemurahan dan kebaikkan TUHAN.
    Mazmur 23 : 4 – 6,
    4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
    5. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
    6. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

    Kebajikkan dan kemurahan TUHAN yang bagaikan matahari yang sanggup menembusi lembah kekelaman dan ini yang dipegang oleh raja Daud. Satu waktu Daud jatuh ke dalam lembah maut/lembah kekelaman yaitu pada saat dia berzinah dengan Batsyeba dan untuk itu dengan cara apapun Daud sudah tidak dapat ditolong, sebab siapa yang berzinah, dia harus mati. Tetapi Daud datang kepada kemurahan dan kebajikkan TUHAN.

Daud teringat, dulu seharusnya kakak-kakaknya yang menjadi raja, bukannya dia yang paling kecil dan ia berada di padang tetapi ia terpilih menjadi raja, maka itu adalah kemurahan dan kebajikkan TUHAN. Padahal dari perawakan/bentuk tubuh dan juga dari pengalaman (kakak-kakaknya memiliki pengalaman perang, mereka adalah pahlawan perang dan memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan tegap dan ini sangat cocok untuk menjadi raja) tetapi Daud yang terpilih menjadi raja >>> ini adalah kemurahan dan kebajikkan TUHAN.

Demikian juga waktu ia menghadapi Goliat/menghadapi sesuatu yang sudah tidak mungkin sebab seluruh bangsa Israel dan juga pahlawan-pahlawan sampai dengan rajanya pun takut kepada Goliat tetapi Daud karena kemurahan dan kebajikkan TUHAN dapat menghadapi Goliat. Itu sebabnya saat Daud jatuh ke dalam lembah yang kelam/lembah maut karena berzinah dengan Batsyeba, ini disebabkan karena Daud tidak mau berperang, semuanya pergi berperang tetapi Daud bersantai di atas sotoh istana sehingga ia jatuh. Tetapi di saat ia jatuh, ia masih ingat, biarpun matahari dari bumi tidak dapat menembusi lembah yang kelam/cara dunia tidak dapat menembusi lembah >>> sebab Daud harus mati karena ia sudah berzinah, tetapi masih ada kemurahan dan kebajikkan TUHAN.

Mazmur 51: 1- 5,
1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
2. ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
3. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
5. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

Daud mengaku kepada TUHAN sehingga kebajikkan dan kemurahan TUHAN mengangkat Daud bagaikan sinar matahari dari kasih ALLAH Yang dapat menembus sampai pada lembah yang kelam. Sementara di dunia ini terjadi krisis kasih, tetapi kita mohon kemurahan dan kebajikkan TUHAN ada di tengah-tengah kita, mengangkat kita dari lembah kekelaman dan dari apapun juga. TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Oktober 2018 (Sabtu Sore)
    ... kekuatannya janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya . tetapi siapa yang mau bermegah baiklah bermegah karena yang berikut bahwa ia memahami dan mengenal Aku bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia keadilan dan kebenaran di bumi sungguh semuanya itu Kusukai demikianlah firman TUHAN. 'kekuatannya' termasuk kedudukan. Tiga hal yang dicari dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Maret 2015 (Kamis Sore)
    ... selalu memberi nama baru kepada umatNya dari jaman ke jaman supaya umatNya bisa masuk Yerusalem Baru. Proses untuk menerima nama baru dari jaman ke jaman Jaman permulaan jaman Allah Bapa dihitung dari Adam sampai Abraham. Kejadian - - Dari pihak-Ku inilah perjanjian-Ku dengan engkau Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Mei 2012 (Rabu Sore)
    ... sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala- Yesus memahkotai mahkota duri di atas Kepala Yesus mengolok-olok KEMULIAAN Yesus sebagai Raja. Matius memberikan sebatang buluh kepada Yesus lalu memukulkannya ke kepala Yesus mengolok-olok KUASA Yesus sebagai Raja. Malam ini kita masih mempelajari yang ketiga. Matius Mereka menganyam sebuah mahkota duri ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Agustus 2012 (Rabu Sore)
    ... Yang kedua adalah Doa syafaat. Doa syafaat ini sama jenisnya dengan doa permohonan. Sentralnya adalah kebutuhan orang lain. Contohnya yaitu doa syafaat untuk keluarga untuk Gereja antar Gereja dan doa syafaat untuk pemerintah supaya kita bisa tenang dan tentram beribadah kepada Tuhan. DOA SYAFAAT INI JUGA HARUS DITINGKATKAN. Yang ketiga adalah doa ucapan ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Surabaya, 25 Desember 2022 (Minggu Sore)
    ... kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah dan kamu masih memerlukan susu bukan makanan keras. . Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran sebab ia adalah anak kecil. 'pengajar' guru. 'susu' firman penginjilan kabar baik. 'anak kecil' tidak bertumbuh ke arah kedewasaan rohani--bayi yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Desember 2012 (Senin Sore)
    ... penyamun. . Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-nya dalam bait allah itu dan mereka disembuhkan-nya. roh jual beli sudah masuk dalam bait Allah. Jika kehidupan kita ada pengajaran benar yang didorong oleh Roh Kudus maka gereja Tuhan kehidupan kita menjadi rumah da dan mengarah pada kesempurnaan. Tetapi jika gereja Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 April 2016 (Rabu Malam)
    ... dosa bahkan daging justru mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kita sadar itu dosa dan tidak boleh dilakukan tetapi daging tidak mampu. Sebab itu malam ini kita mohon Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra untuk membantu ktia mematikan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa sehingga ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Januari 2022 (Kamis Sore)
    ... ke dalam lumbung kerajaan Sorga. Ayat - penuaian anggur di bumi diterangkan pada Ibadah Raya Malang Januari . Ini menunjuk pada buah dari kehidupan yang menolak percikan darah sehingga harus dikilang seperti anggur dalam murka Allah dan mengalir darah setinggi kekang kuda dan sejauh dua ratus mil sampai binasa selamanya di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Mei 2019 (Kamis Sore)
    ... kedua yang sama dengan itu ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Bukti memiliki kasih sempurna Mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh jiwa roh mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Mengasihi sesama seperti diri sendiri. Yohanes - Sesudah sarapan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 November 2017 (Rabu Sore)
    ... Tempat pertama ayat 'berdiri di atas gunung batu'. Kejadian gt tentang Yusuf . namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel Gunung batu menunjuk pada pribadi Tuhan sebagai Gembala. Jadi berdiri di atas gunung batu artinya kita harus MANTAP ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.