Kita kembali ke tema kita sejak di Ciawi yang terdapat di dalam ktb Wahyu
21 : 5,
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan
segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala
perkataan ini adalah tepat dan benar."
Di dalam ktb Wahyu yang merupakan kitab terakhir dari alkitab, TUHAN berbicara
lagi soal penciptaan >>> Aku menjadikan/menciptakan. Sebenarnya penciptaan
itu sudah terjadi di dalam ktb Kejadian yang sudah saya jelaskan baik di Ciawi
maupun pagi tadi di tempat ini. Jadi di dalam ktb Kejadian, TUHAN sudah menciptakan
langit, bumi beserta isinya dan juga manusia yang diciptakan menurut Gambar
dan Teladan ALLAH dan mereka di tempatkan di dalam taman Eden/Firdaus. Tetapi
sayang! Karena manusia dijatuhkan oleh setan/oleh dosa, sehingga manusia kehilangan
Gambar dan Teladan ALLAH dan harus diusir ke dalam dunia ini yang merupakan
tempat bagi orang-orang berdosa/tempat bagi manusia yang tidak memiliki Gambar
dan Teladan ALLAH.
Itu sebabnya di dalam ktb Wahyu, TUHAN berbicara lagi tentang penciptaan yaitu
TUHAN menciptakan langit dan bumi yang baru dan juga manusia yang baru. Apa
yang dimaksud dengan manusia baru itu? Manusia baru itu adalah manusia yang
memiliki Gambar dan Teladan ALLAH dan akan ditempatkan oleh TUHAN di dalam kerajaan
seribu tahun damai yaitu firdaus yang akan datang sampai di Yerusalem Baru/kerajaan
surga yang kekal.
Usaha TUHAN untuk mengembalikan manusia ke dalam Gambar dan Teladan ALLAH
disebut asuhan TUHAN. Tadi pagi Firman TUHAN mengatakan >>> kalau sistim
perusahaan, maka jika ada pegawainya yang membuat kesalahan, maka pegawai itu
akan dipecat. Tetapi kalau sistim dari TUHAN/sistim kerajaan surga/sistim penggembalaan,
bukan seperti itu, melainkan >>> orang yang bersalah diasuh/dibimbing/dikembalikan
kepada yang benar.
Pada waktu di Ciawi dijelaskan bahwa manusia yang sudah kehilangan Gambar
dan Teladan ALLAH sehingga menjadi satu gambar dengan antikrist/binatang buas,
tetapi TUHAN masih mau mengasuh/membimbing untuk dikembalikan menjadi seperti
ALLAH.
Kita pelajari cara TUHAN mengasuh manusia agar dapat kembali pada Gambar dan
Teladan ALLAH di dalam injil Lukas 6 yang terbagi menjadi tujuh bagian yaitu:
bagian pertama sampai dengan bagian yang kelima sudah saya terangkan di Ciawi
dan sekarang di Cimanggis ini, bagian keenam yang sudah kita pelajari tadi pagi
dan sekarang bagian yang terakhir yaitu bagian yang ke tujuh.
Bagian pertama – bagian ketiga yaitu tubuh, jiwa dan roh kita diasuh oleh
TUHAN untuk dikembalikan kepada Gambar ALLAH.
Bagian keempat – bagian ketujuh yaitu perbuatan, akal/pikiran, hati serta
perjalanan hidup kita diasuh oleh TUHAN untuk dikembalikan kepada Teladan ALLAH.
Jadi, perbuatan kita, meneladani TUHAN, pikiran kita juga meneladani TUHAN
yaitu pikiran salib, bukan pikiran yang mewah, sampai sekarangpun di dalam gereja
TUHAN hanya memikirkan pikiran yang mewah. Kemudian tadi pagi sudah diterangkan
yaitu hati kita/hati manusia itu cenderung jahat sejak kehilangan Gambar dan
Teladan ALLAH sehingga hidupnya menjadi rusak (nikah rusak, ibadah rusak, sampai
merusak diri sendiri) tetapi TUHAN mau mengasuh dan mengembalikan kita kepada
Teladan ALLAH.
Sekarang ini kita akan melanjutkan dengan membahas bagian yang terakhir yaitu:
Lukas 6 : 46 – 49, >>> perjalanan hidup kita diasuh
oleh TUHAN,
46. "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak
melakukan apa yang Aku katakan?
47. Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku
akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,
48. ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam
dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda
rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
49. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya,
ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika
banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Ay 46 >>> ‘apa yang Aku katakan’ = Firman yang dikatakan
oleh TUHAN, bukan yang dikatakan oleh manusia.
TUHAN mengasuh perjalanan hidup kita dengan Firman pengajaran/perkataan TUHAN
agar kita dapat masuk ke dalam kegerakkan pembangunan rumah rohani/pembangunan
Tubuh Kristus.
Mengapa TUHAN mau mengasuh perjalanan hidup kita agar kita dapat masuk dalam
pembentukkan Tubuh Kristus? Sebab kalau kita tidak masuk dalam pembentukkan
Tubuh Kristus, maka yang ada hanya yang lain yaitu masuk dalam pembangunan tubuh
Babel/perempuan pelacur (Wahyu 17)/gereja palsu dan akan dibinasakan oleh TUHAN.
Itu sebabnya kita harus memilih salah satu, kalau tidak masuk dalam Tubuh Kristus,
maka akan masuk dalam pembentukkan Babel.
Itu sebabnya kita dibimbing oleh TUHAN, sebab banyak orang yang sudah merasa
puas dengan perjalanan hidupnya yang sudah mendapatkan gelar sarjana, atau doktor,
mendapat kekayaan >>> ini belumlah cukup! Sebab gelar, kekayaan dll,
itu semuanya hanyalah sementara/tidak kekal. Tetapi TUHAN mau mengasuh/membimbing
kita supaya perjalanan hidup kita itu mencapai puncaknya yaitu masuk dalam kegerakkan
pembangunan Tubuh Kristus/pembangunan rumah rohani, sebab hal ini menuruti Teladan
TUHAN.
Mari kita melihat perjalanan hidup YESUS Yang datang ke dunia sampai rela mati,
untuk apa semuanya itu? Sesungguhnya ini merupakan teladan kita, kalau kepada
kita diberikan kehidupan sampai sekarang ini/dalam perjalanan hidup, hendak
ke mana kita ini? Kita harus meneladani TUHAN YESUS.
Yohanes 2 : 19 – 21,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Kita jangan puas dalam perjalanan hidup sebagai seorang hamba TUHAN dengan
memiliki gereja yang besar, memiliki sidang jemaat yang banyak dan juga sebagai
sidang jemaat, mendapatkan uang yang banyak, sebab semuanya ini belumlah cukup
bahkan masih terlalu kecil. Kita harus masuk sampai pada pembangunan Tubuh Kristus,
sebab ini berarti kita sudah meneladani/kembali kepada Teladan TUHAN. Jadi perjalanan
hidup yang aktif di dalam kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus yang sesuai dengan
Teladan ALLAH Sendiri. Semoga kita dapat mengerti.
Kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus, disebut juga dengan kegerakkan Roh.Kudus
Hujan Akhir yang merupakan kegerakkan dalam Firman pengajaran.
Ada dua bentuk pemberitaan Firman yang dilakukan oleh YESUS dan juga ditulis
oleh rasul Paulus yaitu:
- pemberitaan Firman penginjilan (Efesus 1 : 13) injil tentang
keselamatan/berita tentang Firman penginjilan yang memberitakan tentang kedatangan
YESUS Yang pertama kali untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa
ini adalah susu bagi bayi-bayi. Kegerakkan Roh.Kudus Hujan Awal yang dimulai
di loteng di Yerusalem adalah kegerakkan di dalam Firman penginjilan untuk
membawa orang berdosa percaya kepada YESUS dan diselamatkan dan ini berguna
untuk menambah jumlah/kuantitas Tubuh Kristus. Tetapi tidaklah cukup kalau
hanya sampai pada kuantitas, sebagai contoh: misalnya jumlah jari ada lima,
tetapi cacat (maafkan! saya tidak membicarakan cacat tubuh) maka itu tidak
sempurna. Untuk itu diperlukan kualitas. Banyak kali kita membicarakan tentang
jumlah >>> baik! Tetapi kalau hanya jumlah sedangkan belum mencapai
kualitas, maka hal itu belumlah sempurna. Itu sebabnya harus ada pemberitaan
yang kedua yaitu
- pemberitaan Firman pengajaran yang merupakan makanan keras dan ini adalah
Firman yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang keduakalinya dalam
kemuliaan >>> (2 Korintus 4 : 34) sebagai Raja dan
Mempelai Pria Surga. Kegerakkan Roh.Kudus Hujan Akhir adalah kegerakkan di
dalam Firman pengajaran untuk menyucikan kita dan juga untuk menambah kualitas
dari gereja TUHAN/kualitas Tubuh Kristus sampai menjadi sempurna. Jika jumlahnya
sudah sesuai dan juga kualitasnya juga sudah sesuai, maka sudah menjadi sempurna.
Itu sebabnya Firman penginjilan dan Firman pengajaran harus bekerja sama;
sesudah kita menerima injil, harus dilanjutkan dengan Firman pengajaran untuk
menambah kualitas kita/masuk dalam kegerakkan Roh.Kudus Hujan Akhir/kegerakkan
Tubuh Kristus yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Darimana kita dapat mengerti dan menerima Firman pengajaran? Di dalam injil
Lukas 6 : 48, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah:
Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika
datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan,
karena rumah itu kokoh dibangun.
Kita dapat mengerti dan menerima Firman pengajaran lewat menggali dalam-dalam
Firman ALLAH.
Untuk sidang jemaat itu mudah jika saudara mau masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus/kegerakkan Roh.Kudus Hujan Akhir sebab istilah menggali dalam-dalam
itu adalah masuk di dalam ibadah pendalaman alkitab dan ini merupakan puncak
dari perjalanan hidup kita.
Bagaimana untuk seorang hamba TUHAN, arti dari menggali dalam-dalam? Untuk
hal ini maka seorang hamba TUHAN itu harus banyak bergumul supaya mendapatkan
Firman pengajaran untuk membangun dan mengarahkan perjalanan hidup kita bersama
dengan sidang jemaat ke dalam pembangunan Tubuh Kristus >>> 1
Timotius 4 : 13, Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam
membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Seorang hamba TUHAN jika mau menerima Firman pengajaran, harus menggali dalam-dalam,
artinya:
- bertekun untuk membaca kitab suci, bukan kitab yang lainnya dan tentunya
juga disertai dengan berdoa.
- bersekutu/berfellow-ship dengan para hamba-hamba TUHAN yang dipercayakan
oleh TUHAN memiliki satu Firman pengajaran yang benar. Kita jangan asal berfellow-ship/bersekutu.
Sebab kalau bersekutu dengan hamba TUHAN yang memiliki pengajaran yang lain,
akibatnya akan menjadi bingung. Sebagai contoh: saudara mendapat pengajaran
Firman ‘begini’ kemudian saudara berfellow-ship yang mengajarkan
‘begitu’, maka saudara akan menjadi bingung kalau saudara hendak
berkhotbah. Saudara jangan berpikir kalau saudara berkhotbah dengan menggabung-gabungkan
apa yang saudara terima, akan kelihatan hebat >>> ini tidaklah benar,
sebab jemaat tidak akan dapat mengerti. Itu sebabnya cukup dengan kembali
ke kitab suci. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi arti dari menggali dalam-dalam adalah: bertekun membaca kitab suci dan
berdoa, juga bersekutu/berfellow-ship, sehingga, baik sidang jemaat yang mengikuti
ibadah pendalaman alkitab dan juga kita sebagai seorang hamba TUHAN yang tekun
membaca kitab suci dan juga berfellow-ship di dalam pengajaran Firman yang benar,
akan mengenal YESUS secara mendalam/mengenal YESUS lebih hari lebih mendalam.
Dulu bagi ibu-ibu, pada saat mengenal seorang pria (YESUS adalah Seorang pria)
apa yang terlebih dahulu ditanyakan? Tentunya akan bertanya, di mana rumahnya?
Mengenal YESUS secara mendalam adalah sampai kita mengetahui di mana letak Rumah
YESUS yaitu di dalam kerajaan surga dan itulah tabernakel. Kerajaan surga yang
dilihat oleh Musa di G.Sinai, kemudian TUHAN memerintahkan untuk membuat miniatur
kerajaan surga itu di bumi. Itu sebabnya, mari! kita mempelajari Rumah YESUS
secara mendalam yaitu mempelajari kamar-kamar beserta isinya dan itu adalah
pengajaran tabernakel. Kemudian jika seorang pria itu dikenal, bukan hanya rumahnya
saja tetapi yang paling puncak adalah mengenal hatinya/kasihnya dan ini seperti
dua loh batu yang diterima oleh Musa dan untuk sekarang adalah pengajaran Mempelai.
Inilah menggali secara mendalam yaitu bertekun membaca kitab suci, bertekun
di dalam ibadah persekutuan/fellow-ship dan juga sidang jemaat bertekun di dalam
ibadah pendalaman alkitab, maka kita akan mengenal Pribadi YESUS lebih hari
lebih mendalam dan juga tempat tinggal YESUS kita masuk untuk mengetahui bagaimana
bentuk kamar-kamarNYA sehingga timbul pengajaran tabernakel
(ay 13). Kalau kita tekun membaca kitab suci, maka akan timbul pengajaran tabernakel
dan juga Hati YESUS kita kenal sehingga timbul pengajaran Mempelai.
Pengajaran tabernakel dan Mempelai ini bukan milik dari satu gereja, tetapi
pengajaran ini berasal dari kitab suci. Pengajaran ini untuk membawa perjalanan
hidup kita masuk ke dalam kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita tidak
mau menggali dalam-dalam isi alkitab sebab kita seringkali tidak mau membaca
alkitab, maka kita akan memperdalam di dalam ajaran-ajaran yang lain dan salah
satunya adalah mempelajari tentang setan >>> Wahyu 2, hanya di dalam
terjemahan bhs Indonesia baru, tidak ditulis istilah dalam-dalam tetapi di dalam
alkitab terjemahan lama, ada di tulis dalam-dalam >>> Wahyu
2 : 24,
24. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira yang tidak mengikuti
ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk beluk iblis,
kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
Terjemahan lama sbb: Tetapi kepada kamu segala orang lain di Tiatira Kukatakan,
seberapa banyak orang yang tiada memegang pengajaran itu, dan yang (menurut
kata mereka itu) tiada mengetahui segala perkara iblis yang dalam-dalam, maka
tiada Aku letakkan ke atasmu beban yang lain.
Jika kita tidak mau mendalami kitab suci, maka akhirnya kita akan menyimpang
dengan mempelajari iblis, bukan TUHAN. Mempelajari iblis yang dalam- dalam/mendalam
adalah mempelajari rumah iblis/neraka sedangkan untuk mempelajari tabernakel,
maka dikatakan bahwa itu adalah pengajaran taurat. Pengajaran tentang setan,
sekarang ini sangat laris >>> kita mau membawa ke mana perjalanan hidup
kita sebagai seorang hamba TUHAN, sebab di belakang kita ada berapa sidang jemaat?
Maaf! Sebab setiap pengajaran itu memiliki roh. Kalau kita mempelajari pengajaran
tentang YESUS sebagai Mempelai, maka akan ada Roh.Mempelai. Tetapi kalau kita
mempelajari setan, maka yang ada roh dari setan dan ini sangatlah berbahaya.
Itu sebabnya kita jangan meneladani seorang manusia siapapun dia, tetapi kita
harus mendalami alkitab dan ini sudahlah cukup. Bagi sidang jemaat, saudara
harus mendoakan gembala saudara di manapun gereja saudara supaya gembala saudara
benar-benar menyampaikan Firman yang berdasarkan kitab suci yang menuntun kita
kepada pembangunan Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti ini.
Jadi Firman pengajaran yang benar adalah:
- Firman yang tertulis di dalam alkitab dan di wahyukan/diilhamkan oleh TUHAN/dibukakan
rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
- Perkataan TUHAN YESUS Sendiri >>> Lks 6 >>> kamu tidak
melakukan apa yang Ku katakan.
Ini yang akan membawa kepada kesatuan Tubuh Kristus. Mengapa sampai sekarang
masih banyak tubuh yang masih terpecah? Sebab Firman bukanlah merupakan perkataan
YESUS, masih merupakan perkataan si A, si B dan si C, sehingga masing-masing
terjadi perbedaan. Dua buku dapat menjadikan perbedaan, tetapi kalau seluruh
hamba TUHAN menyampaikan Firman yang adalah perkataan dari TUHAN YESUS dan
yang berasal dari satu alkitab, pasti akan menuju kepada kesatuan tubuh. Itu
sebabnya kita harus kembali kepada alkitab sebab itu adalah hal yang paling
benar. Jadi kegerakkan pembentukkan tubuh adalah kegerakkan di dalam Firman
pengajaran yang benar/Perkataan dari TUHAN YESUS Sendiri.
Apa yang menjadi prakteknya jika kita masuk ke dalam pembentukkan tubuh?
- Prakteknya adalah persekutuan/kesatuan. Coba masing-masing
kita memperhatikan tubuh kita >>> ada tangan, ada kaki yang semuanya
menjadi satu. Inilah Tubuh Kristus.
Persekutuan/kesatuan itu dimulai dari yang terkecil yaitu nikah. Bagi kaum
muda! Saudara jangan menikah tanpa Firman pengajaran >>> jika saudara
menikah dengan hanya melihat mobil, tetapi tanpa Firman pengajaran, maka saudara
tidak akan masuk pada kesatuan tubuh dan ini sangat berbahaya.
Kemudian setelah masuk dalam kesatuan nikah, maka akan lebih membesar yaitu
masuk di dalam penggembalaan/gereja. Kita mau masuk gereja, apa yang kita
lihat? Mau melihat gedung gerejanya? Kita harus melihat pengajarannya sebab
itu adalah penggembalaan yang jelas akan menuju kepada kesatuan Tubuh Kristus
bukan tubuh Babel.
Sesudah tergembala, maka akan menjadi lebih besar lagi yaitu masuk dalam fellow-ship/persekutuan
antar penggembalaan. Ada domba lain dari kandang lain yang harus Ku satukan
>>> persekutuan semacam ini yaitu persekutuan antar kandang dengan
seorang gembala yaitu Gembala Agung/TUHAN YESUS. Dan satu saat akan lebih
membesar yaitu pada kesatuan tubuh internasional >>> Israel dengan
bangsa kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. YESUS akan datang kembali yang
keduakalinya untuk mengangkat kita kembali ke firdaus sampai ke kota Yerusalem
Baru. Inilah praktek untuk masuk dalam pembangunan Tubuh.
Kita harus memeriksa, apakah nikah kita sudah menjadi satu atau belum? Untuk
itu, kita harus mengupayakan lewat Firman pengajaran agar dapat menjadi satu.
Demikian juga di dalam penggembalaan, apakah sudah menjadi satu? Mari! lewat
Firman pengajaran yang benar, maka antar penggembalaan secara perlahan-lahan
dapat menjadi satu sampai Israel dan bangsa kafir menjadi satu tubuh.
Inilah perjalanan hidup yang perlu kita pikirkan. Secara jasmani, mungkin
masih banyak orang yang belum merasa puas >>> yang sudah menjadi
dokter spesialis, tetapi masih belum puas. Kemudian yang ekonom, belum merasa
puas, sehingga ia bersekolah lagi demikian juga dengan pedagang yang masih
belum puas sehingga ia menambah modal >>> ini adalah perjalanan hidup
dari masing-masing orang. Tetapi jangan lupa, untuk memikirkan perjalanan
hidup yang harus kembali ke firdaus lewat pembangunan Tubuh Kristus seperti
Teladan dari TUHAN YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
- Dalam pembangunan Tubuh itu diperlukan pengorbanan. YESUS
di dalam injil Yohanes 2, ‘rombak bait ALLAH yang dibangun selama empatpuluhenam
tahun dan dalam tiga hari, Aku akan membangunnya kembali’. Tiga hari
ini menunjuk pada kematian YESUS >>> YESUS mengorbankan nyawa. Untuk
masuk dalam kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus harus ada pengorbanan-pengorbanan.
Di mulai dari mengorbankan waktu, tenaga dan juga di dalam nikah juga harus
ada waktu untuk keluarga.
Saya diajar oleh guru saya alm.bpk.pdt Pong dan ini membuat saya menjadi takut
kalau memiliki anak, sebab yang nakal-nakal itu kebanyakan adalah anak dari
pejabat, anak dari pendeta >>> mengapa hal ini dapat terjadi? Karena
orang tua terlalu sibuk sampai tidak memiliki waktu untuk anak >>>
tidak ada korban waktu. Paling sedikit, mengorbankan waktu itu adalah pada
waktu malam/makan malam bersama, orang tua bertanya tentang pemberitaan Firman
di gereja sehingga anak itu dapat dikontrol.
Juga dengan mengorbankan tenaga, korban pikiran, korban perasaan. Saya juga
tahu sebab saya masih seperti ini, tetapi yang datang dalam ibadah persekutuan
ini adalah orang-orang tua dan mereka ini juga berkorban perasaan >>>
saya ucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang tua yang sudah mendukung
kami. Kita mengorbankan apa saja, sampai kalau TUHAN ijinkan dan memang TUHAN
ijinkan dan untuk ini di dalam alkitab sudah banyak terjadi yaitu mati/berkorban
nyawa seperti TUHAN YESUS. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firman
pengajaran yang benar.
- Dan pembangunan Tubuh Kristus ini selain membutuhkan pengorbanan-pengorbanan,
juga masih menghadapi halangan-halangan. Dan ini tidaklah mudah sebab di dalam
perjalanan hidup bersama TUHAN, kita benar-benar menghadapi perjalanan yang
berat.
Ada tiga macam halangan, tetapi di dalam injil Lukas hanya disebutkan dua
yaitu air bah dan hujan. Itu sebabnya dilengkapi di dalam injil Matius 7 ada
tiga halangan dalam pembangunan rumah dan untuk sekarang adalah pembangunan
rumah rohani.
Matius 7 : 24, 25,
24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Ada tiga macam halangan yaitu:
- dari udara >>> hujan lebat >>> penguasa udara/setan
dengan roh najis dan roh jahat. Kita harus berhati-hati, sebab ini menyerang.
Jika saudara memeriksa di dalam ktb Kejadian, setiap TUHAN menciptakan
dimulai dari hari pertama yaitu terang dan terang itu baik. Semua yang
diciptakan itu baik, hanya satu yang tidak baik yaitu waktu TUHAN menciptakan
cakrawala/udara dan ini pada hari yang kedua tidak disebutkan baik. Mengapa
tidak disebutkan ‘itu baik’? sebab udara itu dikuasai oleh
penguasa udara. Efesus 2, bagi kaum muda perhatikan! Di mana kita bernapas,
selain kita menghirup O2, juga ada roh-roh jahat dan najis. Kita jangan
berkata bahwa kita naik ke gunung untuk menghirup udara >>> di
atas gunung, juga ada roh jahat dan roh najis. Di manapun kita berada
dan bernapas, maka di situ ada roh jahat dan roh najis yang mengarah kepada
dosa sex dan dosa makan minum yang di mulai dari merokok, mabuk, kalau
mabuk biasanya berkaitan dengan judi, sampai pada pemakaian narkoba dllnya,
itu sebabnya kita harus berhat-hati. Inilah halangan bagi pembentukkan
tubuh >>> kita berhadapan dengan roh jahat dan roh najis. Itu
sebabnya kita memerlukan bimbingan dan asuhan TUHAN, sebab tangan orang
tua tidak akan mampu.
Hal ini bukan saja bagi orang yang masih muda, orang yang sudah tuapun,
juga bagi para hamba-hamba TUHAN harus berhati-hati, sebab roh jahat dan
roh najis tidak memandang bulu >>> dapat menjerat tua, muda,
kaya, miskin, sehat, cacat.
- angin, yang hendak merobohkan rumah. Angin kencang ini adalah nabi
palsu dengan ajaran-ajaran palsunya/ajaran sesat. Ajaran sesat ini lebih
dahsyat dari bom, lebih dahsyat dari tsunami, lebih dahsyat dari gempa
bumi dllnya. Mengapa dikatakan begitu? Kalau bom, hanya membunuh tubuh,
misalnya seorang anak TUHAN itu dikirim ke medan perang atau ia hidup
di daerah perang, lalu ada bom yang jatuh ke atas rumahnya dan ia mati,
tetapi kalau ia beriman kepada TUHAN dengan benar, maka jiwa dan rohnya
akan selamat sekalipun tubuhnya mati.
Tetapi kalau terkena ajaran sesat, maka ajaran sesat itu membinasakan
tubuh, jiwa dan roh di neraka. Itu sebabnya ajaran-ajaran sesat itu amatlah
dahsyat. Kalau seorang pendeta/hamba TUHAN berzinah, maka ia sendiri yang
akan masuk ke dalam neraka, tetapi kalau pendeta/hamba TUHAN mengajarkan
ajaran sesat >>> jika ia memiliki seribu orang jemaat, maka seribu
orang itu akan masuk ke dalam neraka.
Apalagi kesempatan berfellow-ship semacam ini, saya dan panitia bertanggung
jawab, sebab di dalam kesempatan ini, berapa orang hamba TUHAN yang datang?
Jika hamba-hamba TUHAN yang datang ini, mereka diajarkan ajaran yang sesat,
kemudian mereka pulang >>> lima ratus hamba TUHAN pulang >>>
limaratus x berapa jumlah sidang jemaatnya. Fellow-ship semakin besar,
maka setan semakin berteriak mengatakan ‘hebat’ sebab akan
semakin banyak orang yang mati.
- banjir >>> antikrist/binatang yang keluar dari laut dengan
kekuatan mammon/keuangan. Kita harus berhati-hati, sebab di Ciawi sudah
diterangkan bahwa ‘rumahKU adalah rumah doa tetapi dijadikan sarang
penyamun’. Inilah roh jual beli yang bukan hanya ada di pasar dunia,
tetapi sekarang ini juga ada di dalam gereja/gereja di jadikan pasar dan
ini adalah kekuatan dari antikrist. Cerita ini ada di dalam alkitab waktu
YESUS marah sehingga IA mengusir dan memukul dengan cemeti.
Bagaimana gereja itu dijadikan pasar? menggunakan marketing cara dunia untuk
menarik jiwa-jiwa. Pasar di dunia ini untuk menarik pengunjung datang, maka
mereka memasang iklan + pemberian bonus potongan sebanyak tigapuluh persen
sehingga banyak orang yang datang. Gereja sekarang juga memakai sistim/cara
marketing semacam itu, entah apa caranya, tidak akan saya sebut, sebab nanti
ada yang berkata bahwa saya menembak seseorang >>> tidak! Bahkan
gereja juga menghalalkan segala cara untuk menarik jiwa-jiwa. Menarik jiwa
ini bukan untuk TUHAN, tetapi bagi dirinya/bagi keuntungan dirinya sendiri.
Jika kita pergi ke pasar, maka tentunya kita akan mencari harga yang murah
>>> gereja dijadikan murahan >>> orang yang belum bertobat,
diberi kesempatan untuk berkhotbah karena ia adalah seorang yang kaya. Gereja
menjadi tempat yang murahan, karena tidak memperhatikan tahbisan yang benar;
dibuat murahan supaya ramai. Orang yang tidak pernah mengikuti kebaktian, diajak
untuk bermain musik >>> tidak memperhatikan tahbisan yang benar, dan
ini merupakan Keruntuhan bagi Tubuh Kristus oleh karena adanya roh jual beli
dengan perkara-perkara yang murahan.
Pasar itu biasanya sepi atau ramai? Gereja dibuat ramai-ramai seperti keadaan
dunia yang ramai. Gereja ramai, tetapi ramainya dunia, bukan surga. Ada banyak
macam dari roh jual beli kalau diungkapkan dan semuanya itu hanya untuk menghancurkan
Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi puji syukur! Rumah itu tidak roboh karena memiliki dasar dari batu.
Sekarang ini kita tidak dapat mempelajari tentang tembok-temboknya, tetapi kita
belajar dasarnya saja. Untuk menghadapi halangan-halangan, harus memperhatikan
‘dasar’/fondasi.
Dasar dari Batu = Batu Karang = Gunung Batu = Pribadi YESUS.
Masuk dalam nikah, masuk dalam ibadah, masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus,
harus digerakkan oleh Firman pengajaran yang benar/perkataan TUHAN YESUS yang
benar itu sebabnya kita harus memperhatikan ‘dasar/fondasi’.
1 Korintus 10 : 4, dan mereka semua minum minuman rohani
yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka,
dan batu karang itu ialah Kristus.
Sekarang ini kita sudah masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang dimulai dengan
dasar. Di bagian atas, diterangkan, kita mulai dengan digerakkan. Perjalanan
hidup kita ini, tadinya ingin menjadi dokter, ingin ini dan itu, tetapi mari!
kita diasuh oleh TUHAN/digiring oleh Firman pengajaran yang benar sehingga kita
sampai pada pembangunan Tubuh, tetapi kita harus melihat dasarnya supaya bangunan
itu tidaklah roboh.
Pengertian dari Gunung Batu/YESUS:
- Mazmur 19 : 15, Mudah-mudahan Engkau berkenan akan
ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
Kita bandingkan dengan ktb Mazmur 62 : 3, Hanya Dialah
gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Gunung Batu = YESUS sebagai Penebus/Keselamatan.
Untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang kokoh/bangunan yang kokoh,
maka dasarnya harus kokoh yaitu YESUS sebagai Penebus. Kehidupan kita harus
mengalami penebusan oleh Darah YESUS, dilepaskan dari dosa sehingga menjadi
kehidupan yang diselamatkan dan dibenarkan. Jadi dasar pertama adalah kehidupan
yang sudah selamat.
Bagaimana proses untuk menjadi kehidupan yang diselamatkan?
Kisah rasul 2 : 36 – 38,
36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka
bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang
harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Proses untuk selamat/diselamatkan adalah kita harus:
- percaya kepada YESUS lewat mendengarkan Firman, jangan seperti Tomas
yang baru mau percaya setelah melihat dan mencucukkan jari ke Lambung
YESUS. Sekarang ini banyak diajarkan untuk melihat terlebih dahulu, baru
percaya >>> ini adalah iman/dasar yang goyah, bangunan yang goyah
jika terkena hujan dan angin akan roboh.
- bertobat >>> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.Jika
kita terus menerus mengulang-ulang dosa/batu-batu dasar/fondasi itu terus
bergerak, maka bangunan itu akan goyah dan dapat roboh.
- dibaptis dengan air
- dibaptis Roh.Kudus
Dibaptis dengan air dan dibaptis Roh.Kudus itu akan menghasilkan kelahiran
baru yaitu hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran berarti semuanya
harus benar.
Jika kita mengumumkan bahwa persembahan ini akan digunakan untuk sekolah Minggu,
maka harus benar-benar digunakan untuk sekolah Minggu. Jangan saudara berkata
bahwa sekolah Minggu itu tidaklah begitu penting karena mereka hanyalah anak-anak
kecil, sedangkan saya memiliki kepentingan untuk memberitakan Firman sehingga
uang ini saya pakai untuk naik pesawat terbang. Saudara jangan melakukan hal
itu, sebab saudara harus berbuat benar.
Demikian juga jika membuat K.T.P, jika kita berdomisili di jalan A, maka K.T.P
juga harus di jalan A, jangan berlainan. Sebab kebenaran itu harus ditegakkan.
Semuanya harus benar, sebab itu merupakan dasar yang kokoh.
Juga dengan para pedagang, barang palsu, jangan saudara katakan barang asli,
sekalipun menghadapi persaingan dan akan kalah. Kita tinggal memilih, mau
kalah atau mau selamat? Jika kita jujur, maka kita akan dibela oleh TUHAN.
Hidup dalam kebenaran, berpegang pada Firman pengajaran yang benar akan menjadi
senjata kebenaran, hamba TUHAN/pelayan yang benar ini adalah dasar yang kokoh
dan disebut sebagai orang yang benar.
Kalau bangunan, maka disebut dengan dasar, tetapi kalau saya bandingkan dengan
pohon, maka itu adalah akarnya yang kuat >>> Amsal 12 : 3,
Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar
tidak akan goncang.
Akar orang benar >>> kalau kita hidup benar, berpegang pada pengajaran
yang benar, senjata kebenaran = orang benar >>> akar orang benar
tidak akan goncang >>> orang benar memiliki akar yang tidak goncang/akar
yang kuat. Jangankan roboh, goncangpun tidak, biar angin dan hujan, pohon
yang memiliki akar yang kuat tidak akan pernah roboh. Akar yang kuat itu adalah
akar yang tahan uji.
Ketiga macam ujian/halangan yang diterangkan di bagian atas tadi, tidak akan
menggoyahkan apalagi merobohkan.
Itu sebabnya kita harus kembali di atas Batu Karang YESUS sebagai Penebus
dan Penyelamat kita, artinya hidup kita harus ditebus/diselamatkan dengan
proses percaya sampai kita masuk dalam baptisan Roh.Kudus tetapi hasilnya
juga harus benar yaitu:
- kita harus hidup benar.
- berpegang pada pengajaran Firman yang benar.
- dan menjadi senjata kebenaran/hamba TUHAN yang benar.
Ini akan memiliki akar yang kuat, akar yang tidak goyah dan juga tahan
menghadapi tiga halangan/tiga ujian. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi akar yang kuat itu tahan menghadapi angin, banjir dan hujan tetapi
tidak tahan menghadapi kekeringan. Jika tidak ada air yang mengalir kearahnya,
sekalipun memiliki akar yang kuat tetapi semakin hari akan semakin kering
dan lama kelamaan akan habis. Itu sebabnya kita jangan menjadi sombong jika
sudah memiliki akar yang kuat sebab ini belumlah cukup. Sebab kalau kering
lama kelamaan akar itu akan hancur. Sesudah ada Gunung Batu yang pertama >>>
kita selamat, hidup benar dan menjadi seorang hamba TUHAN yang benar dengan
berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan meninggalkan dosa >>>
OK. Tetapi masih ada Gunung Batu yang ke
- Kejadian 49 : 22- 24,
22. Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan
yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
24.namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan
Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Gunung Batu = YESUS sebagai Gembala.
Di bagian atas sudah diterangkan bahwa percaya kepada YESUS >>> halaman/pintu
gerbang (gbr: http://www.gptkk.org/gerbang.php)
kemudian bertobat >>> mezbah korban bakaran (gbr: http://www.gptkk.org/mkb.php)
dulu binatang yang dikorbankan, sekarang YESUS yang dikorbankan/salib, kemudian
baptisan air >>> kolam/bejana pembasuhan (gbr: http://www.gptkk.org/bejana.php)
dan baptisan Roh.Kudus >>> pintu kemah (gbr: http://www.gptkk.org/kemah.php).
Jika baru menjadi akar orang benar/akar yang kuat, kokoh, tahan uji, maka
ini baru berada di halaman. Jika tidak terkena air, maka akar itu lama kelamaan
akan menjadi kering/loyo.
Inilah Batu yang kedua yaitu YESUS sebagai Gembala, artinya kehidupan orang
yang benar, harus tergembala. Belumlah cukup menjadi orang yang benar, tetapi
ia harus tergembala. Orang yang sudah bertobat, yang sudah hidup benar dan
berpegang pada Firman pengajaran yang benar, maka ia harus tergembala.
Mazmur 1 : 1 – 3,
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
2. tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat
itu siang dan malam.
3. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Ay 1 >>> kalau disimpulkan, berarti bertobat.
Ay 2 >>> kesukaannya pada Firman TUHAN/berpegang pada Firman TUHAN.
ay 1 dan ay 2 >>> ini adalah orang benar/memiliki akar yang kuat,
tetapi kalau tidak terkena air, maka akan roboh, oleh sebab itu ia memerlukan
ay 3. yaitu ia perlu ditanam di tepi aliran air. Orang benar yang tergembala
seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air.
Tergembala, seperti masuk ke dalam ruangan suci >>> ini harus dijaga
supaya tidak kering, ia harus ditanam di tepi aliran air/tergembala. Di dalam
ruangan suci ada tiga macam alat dan ini menunjuk pada ketekunan di dalam
tiga macam ibadah yaitu:
Pelita emas (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php)
ketekunan di dalam ibadah raya/Minggu >>> kita merasakan persekutuan
dengan Roh.Kudus, ada aliran air kehidupan yang mengalir.
Meja roti sajian (gbr: http://www.gptkk.org/mrs.php)
ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab >>> Roti harus ada.
Mezbah dupa (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php)
ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Saudara dapat membandingkan dengan
Kisah rasul 2 : 41, 42, sesudah dibaptis, mereka bertekun
dalam persekutuan, bertekun dalam pemecahan roti/pengajaran dan bertekun dalam
doa dan untuk sekarang adalah bertekun dalam tiga macam ibadah, ini seperti
TUHAN mengirimkan air kehidupan ditengah-tengah kita sehingga pohon itu tidak
akan pernah menjadi kering.
Itu sebabnya gembala jangan beredar-edar, sebab kalau gembala beredar-edar,
maka gembala menjadi kering, sidang jemaat menjadi kerontang >>> kering
kerontang = tidak mengandung air sama sekali. Mari! sama-sama, gembala dan sidang
jemaat harus sama-sama tergembala bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran
air sehingga tidak akan pernah mengalami kekeringan.
Jika tidak ditanam ditepi aliran air, maka akarnya menjadi kering. Saya akan
tunjukkan akar yang kering dimulai dengan yang negatif terlebih dahulu >>>
Ayub 18 : 16, Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas
layulah rantingnya.
Jangankan berbuah, kalau akar kering, maka ranting tidak dapat hidup. Akar kering
ini adalah kering rohani dan berarti kembali kepada dosa.
Kering ini berarti: tidak pernah puas, sehingga mencari kepuasaan di luar >>>
seperti wanita Samaria yang tidak pernah merasa puas. Jika jemaat/gereja yang
kering, sehingga tidak mengalami kepuasan surga/kepuasan air kehidupan surga,
maka akan mencari kepuasaan di dunia. Tidak jarang seorang hamba TUHAN itu menonton
bioskop dan juga mencari pandangan dimana-mana; demikian juga anak-anak TUHAN,
di gereja mereka bermain gitar, tetapi pada malam hari, bermain musik di diskotik
dllnya, ini disebabkan karena mereka kering rohani. Lebih celaka lagi ada upaya
yang negatif yaitu supaya kaum muda tidak mencari kepuasan di luar, maka kepuasan
dari luar dimasukkan kedalam gereja entah cara bermain musik dllnya, tetapi
akan tetap kering dan akan roboh/binasa untuk selama-lamanya. Ini kedengaran
keras, kasar tetapi untuk menolong supaya kita kembali kepada Tubuh Kristus
yang sempurna. Saya dikoreksi terlebih dahulu. Ini bahayanya kalau kita kering.
- Sekarang kita berbicara hal positif yaitu: kalau kita tergembala/kita seperti
pohon yang ditanam di tepi aliran air, maka akar-akar yang kuat/yang sehat
itu akan dengan cepat menyerap Air Kehidupan dari Firman penggembalaan/Firman
pengajaran yang benar sehingga ia akan mengalami penyucian >>>
Mazmur 1 : 3,
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Jika akar menyerap air, maka daun serta rantingnya tidak akan layu. Apa saja
yang diperbuatnya berhasil = berbuah. Inilah hasil dari penyucian. Firman
pengajaran menyucikan kita sehingga daunnya tetap hijau.
Jika tanaman memiliki daun yang tetap hijau, berarti tanaman itu memiliki
aktifitas/dia sedang bekerja, di daun itu terjadi penguapan, memasak makanan
yang akan disalurkan ke bawah. Bagi tanaman, daun merupakan dapur ; tetapi
kalau daunnya sudah menjadi kuning dan menjadi kering, maka itu berarti sudah
mati. Kehidupan yang tergembala/yang menyerap Firman pengajaran yang benar/Firman
penggembalaan, akan mengalami penyucian demi penyucian dengan hasil daun tetap
hijau, artinya tetap aktif/setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan.
Mari kita memeriksa, nomor satu pribadi masing-masing sebagai seorang gembala
atau sebagai apa saja. Kita memeriksa sidang jemaat bagaimana? Apakah sudah
loyo? Sudah layu? Kalau sudah layu dan loyo, sudah mulai tidak setia dan berkobar-kobar,
maka itu berarti kesuciannya menurun. Sebab yang mendorong kita untuk tetap
setia dan berkobar-kobar >>> bukan emosi, sebab kalau emosi itu hanya
sekejab waktu saja. Tetapi kalau yang mendorong itu berasal dari penyucian,
maka kesetiaan itu akan tetap bertahan /daun tetap hijau. Untuk hal ini maka
kaum muda yang penting sebab sekarang kaum muda yang dituju dan juga harus
berhati-hati. Untuk kaum wanita sudah mendapat bagian di Ciawi, kaum pria
tadi pagi/perkataan anggur. Banyak kaum muda yang setia dan berkobar-kobar
di gereja karena dorongan si dia, begitu diputus oleh si dia, maka akan menjadi
loyo dan kemudian menghilang. Atau masih ada yang ditaksir sehingga masih
semangat >>> semuanya ini bisa terjadi; atau setia dan berkobar karena
mendapatkan ice cream. Jika ice cream sudah tidak disediakan lagi, apalagi
diganti dengan kopi pahit >>> sudah tidak akan lagi. Bukan hal-hal
ini yang dapat menjadikan daun tetap hijau, tetapi daun tetap menjadi hijau
karena air Firman pengajaran/kita disucikan dan ini akan bertahan sampai TUHAN
datang. Semoga kita dapat mengerti.
- Setia dan berkobar-kobar/daun tetap hijau dan juga berbuah.
Buah apa yang dihasilkan? Ibrani 13 : 15,
15. Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban
syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Terjemahan lama:
15. Sebab itu dengan jalan YESUS itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan
kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku
NamaNya.
- Buah yang dihasilkan adalah buah bibir/ucapan-ucapan yang mengaku NamaNya/ucapan
yang memuliakan TUHAN/buah bibir yang baik dan ini adalah kehidupan yang
tergembala.
Mari! para gembala, saya nomor satu, sebagai seorang gembala, kami jangan
mengutuk sidang jemaat, tetapi mengucapkan buah bibir yang baik. Bagi
para kaum muda berhati-hati dengan buah bibir, jika saudara berada di
sekolah atau di mana saja saudara berada. Sebagai seorang pelayan TUHAN:
- jangan menjadi kering.
- tertanam.
- mengalami air penyucian sehingga menghasilkan buah bibir yang baik
dengan memuliakan TUHAN, bukan mengucapkan perkataan yang sia-sia
dan juga bukan perkataan dusta.
- Jika kita sudah memiliki buah bibir, maka dilanjutkan dengan buah yang
kedua yaitu >>> Ibrani 13 : 16,
16. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab
korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Buah selanjutnya adalah buah perbuatan baik.
Ini adalah pohon yang tertanam. Bagi kaum muda jika saudara ingin berbuah,
maka saudara harus tertanam. Juga para gembala dan kami semuanya, jika
kami sudah memiliki akar yang benar, kuat dan kokoh >>> sudah
bagus! Tetapi harus dilanjutkan tergembala dengan sungguh-sungguh. Kita
disucikan sehingga memiliki buah bibir yang baik sehingga dapat menyenangkan
hati dari orang tua.
Buah perbuatan yang baik itu adalah memberikan bantuan kepada orang yang
membutuhkan. Memperhatikan bagian tubuh yang lemah/yang membutuhkan. Mungkin
kebutuhan secara jasmani, dan juga mungkin kebutuhan secara rohani. Mari!
kita saling memperhatikan. Ini adalah buah perbuatan yang baik, sampai
pada buah yang terakhir.
- Ibrani 13 : 17,
17. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab
mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung
jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira,
bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan
bagimu.
Saya tidak berbicara tentang doa penyahutan, tetapi yang saya tekankan
adalah taatilah >>> buah taat dengar-dengaran. Sifat taat dengar-dengaran
merupakan puncak dari sifat YESUS. Kalau saudara mempelajari di dalam
Filipi 2 : 5, Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
YESUS merendahkan Diri dan tidak menganggap kesetaraan dengan ALLAH, Dia
menghampakan Diri, dan jika saudara hitung, maka ada tujuh dan pada akhirnya
adalah taat sampai mati di kayu salib. Buah taat dengar-dengaran = buah
kasih = buah Mempelai. ‘siapa mengasihi Aku, dia menuruti perintahKU’.
Buah Mempelai itu dimulai dari ketaatan. Jika pohon tertanam, pasti akan berbuah
dan menghasilkan:
- buah bibir yang baik >>> di kantor, maupun di mana saja, jika
saudara sebagai atasan/bawahan harus menghasilkan buah bibir yang baik.
- buah perbuatan yang baik >>> menolong orang lain, sampai pada
- buah tabiat YESUS yaitu taat dengar-dengaran dan ini adalah buah kasih.
Jika kita sudah menghasilkan daun dan juga menghasilkan buah, tetapi masih
ada yang ketiga, sehingga kita tidak perlu pusing memikirkannya. Bagi kaum muda
jika saudara mau melanjutkan sekolah >>> silahkan! Jika orang tua mampu,
tetapi kalau orang tua sudah tidak mampu, maka saudara jangan menyalahkan orang
tua. Sebab kehidupan kita bukan tergantung dari sekolah, bukan tergantung dari
modal, tetapi, di mana ada daun yang hijau, ada buah, maka ada yang satu ini
yaitu >>>
Mazmur 1 : 3, Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran
air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa
saja yang diperbuatnya berhasil.
Apa yang diperbuat, akan berhasil. Keberhasilan bukan diukur dari ijazah, bukan
diukur dari gedung gereja yang besar, bukan diukur dari modal yang besar, gaji
yang besar. Tetapi >>> adakah daun hijau? Adakah buah? Sebab di situ
ada keberhasilan dari TUHAN, bukan dari dunia.
Mari! bagi yang pandai, jangan sombong dan bagi yang bodoh, jangan pesimis.
Bagi yang memiliki gereja yang besar, jangan sombong dan bagi yang memiliki
gereja yang kecil, jangan pesimis sebab yang penting adalah menghasilkan daun
yang hijau dari penyucian yang akan menghasilkan buah yang lebat sampai pada
ketaatan dan TUHAN Yang menjamin keberhasilan.
Bagi kaum muda, apakah saudara ingin berhasil? Contohnya adalah Yusuf pohon
buah-buahan. Yusuf ini bukan hanya berbuah, tetapi ia disebut pohon buah-buahan
dan memang khusus menghasilkan buah. Sebab ada juga pohon yang tidak menghasilkan
buah.
Yusuf adalah seorang yang muda, tetapi Yusuf juga adalah gambaran gereja di
akhir jaman. Di lahirkan pada masa tua Yakub yang adalah gambaran dari ALLAH
Roh.Kudus. Abraham gambaran dari ALLAH Bapa. Izak gambaran dari ALLAH Anak.
Di masa tua Yakub, baru lahirlah Yusuf >>> kegerakkan Roh.Kudus hujan
akhir, lahirlah Yusuf/gereja Mempelai. Selain kaum muda, sebab memang ia masih
berusia muda, tetapi Yusuf adalah juga gambaran dari gereja Mempelai yang akan
menjamin keberhasilannya oleh TUHAN Sendiri.
Kejadian 49 : 22, 23,
22. Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan
yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
Yusuf yang menghasilkan daun yang hijau dan juga buah-buahan terutama buah
ketaatan yang ada pada Yusuf.
Buah bibir yang baik >>> Yusuf tidak pernah berbohong kepada ayahnya,
ia menceritakan kejahatan yang diperbuat oleh kakak-kakaknya apapun risikonya
sehingga kakak-kakaknya itu membencinya. Seharusnya Yusuf mencari muka dengan
mengatakan kepada ayahnya bahwa kakak-kakaknya itu orang yang baik supaya Yusuf
tidak dipukul oleh mereka, tetapi Yusuf tidak mau melakukan karena ia adalah
pohon buah-buahan >>> buah bibir yang baik dan buah yang terakhir adalah
ia taat.
Kejadian 37 : 12, 13,
12. Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing
domba ayahnya dekat Sikhem.
13. Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan
kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut
Yusuf: "Ya bapa."
Ya bapa = taat seperti YESUS >>> ya Abba, ya Bapa. Menghadapi salibpun
YESUS berkata ‘ya Abba, ya Bapa, bukan kehendakKU, kehendakMU Yang jadi’.
Kita dapat membayangkan >>> Yusuf yang berada di dekat bapanya, dimusuhi
oleh kakak-kakaknya itu dan sekarang saudara-saudaranya itu berada jauh dari
rumah, Yusuf diperintahkan untuk mendatangi mereka. Kalau saya tentunya saya
menolak, tetapi inilah buah ketaatan seperti Teladan YESUS yaitu taat dengar-dengaran
apapun risikonya yang harus kita hadapi dan ini akan menjadi buah yang permanen.
Di dalam perusahaan, mungkin kita harus membayar pajak dalam jumlah yang besar,
tetapi kita harus taat apapun risikonya.
Bagi hamba-hamba TUHAN, jika saudara harus mengurus surat ijin, saudara harus
taat apapun risikonya. Ketaatan itu dalam bentuk macam-macam dan kita diuji
apapun risikonya.
Dan ternyata benar, begitu taatnya Yusuf, ketika ia bertemu dengan kakak-kakaknya,
ia dimasukkan ke dalam sumur, kemudian ia diangkat dan berpikir akan menjadi
enak, ternyata ia dimasukkan ke dalam penjara. Seringkali teman-teman satu kelas,
mereka menyontek >>> satu kelas sudah menyontek, mengapa kamu tidak
menyontek? Tidak! Sebab aku takut kepada TUHAN/taat. Begitu hasil ulangan dibagi,
yang lain mendapatkan nilai sembilan, hanya ia seorang yang mendapatkan nilai
enam. Teman-temannya pasti akan berkata, jangan taat supaya nilaimu menjadi
sembilan, itu sebabnya kalau hendak taat, dilihat dulu, jangan konyol. Kadang-kadang
orang Kristen/hamba TUHAN seperti ini >>> untuk hal ini boleh taat,
sebab tidak merugikan; tetapi untuk hal ini, jangan dulu sebab belum waktunya.
Tetapi kalau ada orang yang taat dengan melakukan Firman sehingga ia harus menderita,
maka itu adalah ketaatan dari TUHAN YESUS.
Karena taat dengar-dengaran, sekalipun Yusuf dibuang ke dalam sumur, dibuang
ke penjara, TUHAN tetap menyertainya dan pada waktunya TUHAN akan membuat semuanya
berhasil. Orang dunia mungkin akan berkata >>> fellow-ship ke sana,
ke sana maka bangunan gerejamu akan selesai. Tetapi karena kamu taat hanya pada
satu, mana bukti dari bangunanmu? Tetapi satu waktu, keberhasilan dari kasih
setia TUHAN.
Kejadian 39 : 21, 22,
21. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya,
dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
23. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada
Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN
berhasil.
Kasih setia TUHAN membuat kita berhasil di dalam segala hal. Sekalipun berada
dalam suasana penjara. Penjara dari Yusuf ini disebut dengan liang tutupan yang
tidak dapat dilihat. Karena namanya liang tutupan, maka tidak ada orang yang
mau melihat. Mungkin karena kita taat sehingga tidak ada orang yang mau melihat,
tetapi TUHAN melihat kita dengan kasih setiaNYA.
Penjara itu juga terbatas >>> mungkin ijazah saudara-saudara terbatas,
saya hanyalah hamba TUHAN dari desa, ijazah sekolah dasarpun tidak ada >>>
segala sesuatu terbatas seperti penjara. Juga pengusaha yang memiliki modal
yang terbatas, sementara saingan saya memiliki modal yang besar, saya bagaikan
di dalam penjara. Mungkin apa saja terbatas, kesehatan terbatas, keuangan terbatas,
di dalam pelayanan juga terbatas >>> isteri satu, anak saya ada lima
orang, sidang jemaat hanya dua orang, bagaimana saya hidup sebab semuanya terbatas?
Tetapi jika kita memiliki buah bibir yang baik, buah ketaatan, daun yang hijau,
maka kasih setia TUHAN Yang membuat kita berhasil seperti Yusuf.
Kasih setia yang ajaib (Mazmur 7) membuat kita berhasil tepat pada waktunya.
Kita berhasil di dalam pelayanan, berhasil di dalam usaha dunia >>>
Yusuf diangkat menjadi perdana menteri, berhasil di sekolah, berhasil di dalam
pelayanan dan keberhasilan terakhir bukan saja di dunia yang terbatas yang akan
didobrak oleh TUHAN sehingga semuanya akan berhasil sampai dahannya mengatasi
tembok >>> Kejadian 49 : 22, Yusuf adalah seperti
pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya
naik mengatasi tembok.
Tembok apa ini? saudara ingat di dalam ktb Wahyu 21, yaitu tembok Yerusalem
Baru. Keberhasilan terakhir adalah sampai masuk dalam Yerusalem Baru dan ini
adalah ukuran keberhasilan. Bukan hanya berhasil di dalam pelayanan, bukan hanya
berhasil di dalam usaha dunia tetapi sampai mengatasi tembok Yerusalem Baru
dan menjadi Mempelai Wanita, kita bertemu dengan YESUS Mempelai Pria Surga.
Kita bersanding dengan DIA selama-lamanya.
Tempat bagi kita bukanlah dunia ini sebab dunia ini adalah tempat bagi orang
yang sudah kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH. Tetapi kalau kita mau diasuh,
maka kita akan kembali ke tempat kita, Yerusalem Baru, langit dan bumi yang
baru bersama TUHAN selama-lamanya.
Mari! kita tidak dapat memberi apa-apa jika saudara pulang, tetapi bawalah
kasih setia TUHAN yang ajaib,Yang membuat kita berhasil sekalipun sudah gagal,
tetapi sekarang ini kita akan berhasil. Puji TUHAN.
TUHAN memberkati.
1