Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Matius 24:15-18
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--
24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

Nubuat ke-4 tentang antikris. Sikap kita adalah menyingkir dari antikris. Ada 3 macam tindakan penyingkiran, kita masih mempelajari yang ke-3 yaitu tetap tinggal di ladang [ay 18], artinya setia dalam ibadah pelayanan.
Orang yang tidak setia menjadi sasaran dari antikris, mengalami aniaya antikris bahkan menjadi sama dengan antikris.
Ladang Allah sama dengan pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Ladang Allah juga menunjuk penaburan benih firman pengajaran yang benar.
Jadi pelayanan yang benar harus dikaitkan/dimotori oleh firman pengajaran yang benar.
Firman pengajaran yang benar sama dengan biji mata.

Amsal 7:2
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Jadi pelayanan tanpa firman pengajaran yang benar adalah pelayanan tanpa biji mata = pelayanan yang buta, mengarah pada kegelapan paling gelap sampai kebinasaan di neraka.
Berpuasa adalah salah satu cara memerangi kebutaan rohani/ pelayanan yang buta.

Matius 6:17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

Tanda puasa yang benar:

  1. Minyaki kepala = mengalami urapan Roh Kudus, pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
  2. Cucilah muka/ wajah = mengalami penyucian hati (oleh firman).

Jadi berpuasa adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada firman dalam urapan Roh Kudus (firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua) untuk menyucikan hati dan pikiran kita.

Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Sasaran penyucian yaitu 7 hal kotor dalam hati mulai yaitu:

  • pikiran jahat/ prasangka buruk. Dalam nikah jangan ada prasangka buruk, dalam penggembalaan jangan ada prasangka buruk antara gembala dan jemaat, dll.
  • pembunuhan (kebencian)
  • perzinahan
  • percabulan
  • pencurian, mulai milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama.
  • sumpah palsu/ dusta. Seperti Yudas, seorang rasul tapi berani berdusta. Dosa mencuri selevel dengan dosa dusta.
  • hujat, dimulai dengan bisik-bisik, fitnah (yang salah dijadikan benar, yang benar dijadikan salah) sampai puncaknya menghujat Tuhan.

Angka 7 mengingatkan pada pelita emas, terdapat 1 pokok dengan 6 cabang, terdapat 7 lampu yang menyala. Jika dalam kehidupan itu terdapat 7 hal kotor maka bagaikan pelitanya padam, hidup dalam kegelapan.
Jika hati disucikan maka kita bisa melihat pribadi Tuhan, bisa menyembah Tuhan.

Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ini yang dilakukan Daud dalam segala perkara, selalu melihat tangan tuannya.

Mazmur 123:1-4
123:1. Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Jangan berhenti menyembah Tuhan sampai bisa mendapatkan anugerah kasih Tuhan, teristimewa saat dalam penderitaan seperti Daud.
Saat belum ada pertolongan berarti merupakan kesempatan bagi kita untuk mengarahkan pandangan pada Tuhan.
Hasil memandang Tuhan:

  1. Mengalami belas kasih dari Imam Besar Yesus
    Ibrani 2:17-18

    2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
    2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Belas kasihan Yesus sebagai Imam Besar untuk:
    1. Mendamaikan/ mengampuni segala dosa-dosa kita.
    2. Dapat menolong kita secara ajaib tepat pada waktuNya. Istila ‘dapat’ artinya tidak bisa dibatasi, sampai yang sudah mustahil sekalipun. Tuhan yang berperang ganti kita untuk menyelesaikan segala masalah/ kemustahilan, kita hanya menunggu waktunya Tuhan.
  2. Kita mengalami belas kasihan dari Yesus Gembala Agung.
    Markus 6:34-37

    6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
    6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
    6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
    6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

    Tangan belas kasihan dari Gembala Agung memelihara kehidupan kita secara double yaitu:
    • Memelihara hidup jasmani, memenuhi kebutuhan jasmani kita secara ajaib. Seperti dengan 5 roti dan 2 ikan bisa memberi makan 5000 orang, hidup kita tidak tergantung dari apa yang dari dunia (gaji, jumlah jemaat, dll) tetapi hidup kita bergantung dari belas kasihan/ anugerah Tuhan saja. Tanpa belas kasih Tuhan maka semuanya akan sia-sia.
    • Memelihara kita secara rohani dengan firman penggembalaan sehingga hidup kita bisa puas, bisa memandang Yesus.
  3. Mengalami belas kasihan Tuhan sebagai Mempelai pria Surga.
    Rut 2:10, 13

    2:10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
    2:13 Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."

    Rut 3:9
    3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
    Boas menunjuk Yesus sebagai suami/ Mempelai pria. Rut menunjuk bangsa kafir.
    Kita mengalami belas kasihan Yesus sebagai Mempelai pria Surga untuk:
    • Memberi penghiburan
    • Melakukan penebusan mempelai.
    Rut 4:9-10
    4:9. Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi;
    4:10 juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi."

Rut (bangsa kafir, janda) bisa diangkat menjadi mempelai Boas. Demikian juga kita dilayakkan Tuhan sampai bisa masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk kerajaan Sorga selama-lamanya.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 November 2016 (Senin Sore)
    ... dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Borok luka-luka--kekurangan orang lain. Justru bangsa kafir suka membicarakan kekurangan orang lain. Ini bagaikan anjing yang menjilat borok. Anjing menjilat darah Nabot. Nabot adalah kehidupan yang mempertahankan kebun anggur yang mau diganti dengan Ahab dan Izebel menjadi kebun ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 04 Desember 2019 (Rabu Malam)
    ... diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya November . Malaikat menunjuk pada gembala sidang jemaat. Jadi gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat menunjuk pada firma penggembalaan firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia berkesinambungan teratur dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Agustus 2015 (Rabu Sore)
    ... mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Manusia berdosa dan telanjang--kita semua-- HARUS diperdamaikan terlebih dahulu oleh kurban Kristus di kayu salib--korban pendamaian dulu korban lembu jantan muda-- sehingga diampuni dosanya--ditutupi ketelanjangannya--supaya layak dipercaya pelayanan pendamaian--menerima pakaian putih layak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Februari 2017 (Sabtu Sore)
    ... kesatuan nikah akan terjadi kesamaan sampai menjadi sama-sama sempurna seperti Yesus. Kesatuan ini yang dihancurkan oleh setan. Allah sangat berbeda dengan manusia. Untuk menjadikan manusia sama dengan Allah Allah datang ke dunia untuk bersekutu bersatu dengan manusia berdosa. Kita harus berusaha bersekutu bersatu dengan Allah lewat ibadah pelayanan ketekunan dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Januari 2011 (Kamis Sore)
    ... berada di sebelah kiri sebab kambing adalah orang terkutuk yang melakukan perbuatan-perbuatan terkutuk sehingga masuk dalam api yang kekal siksaan yang kekal. Domba berada di sebelah kanan sebab domba adalah orang-orang benar yang melakukan perbuatan-perbuatan benar perbuatan iman sehingga masuk dalam Kerajaan Sorga yang kekal. Roma Sebab di dalamnya nyata ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Maret 2018 (Selasa Sore)
    ... meterai Allah pada dahi. Wahyu Dan aku melihat sesungguhnya Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Meterai Allah adalah meterai nama Yesus. Memiliki meterai nama Yesus di dahi artinya kita menjadi milik ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Desember 2015 (Selasa Sore)
    ... kedua kali bahkan melihat Tuhan di tahtaNya untuk selama-lamanya. Proses bangsa Kafir untuk bisa membeli minyak urapan Roh Kudus Proses dasar. Kisah Rasul - Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka Sudahkah kamu menerima Roh ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 02 Agustus 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus Di atas . hasta ada roti artinya persekutuan kita dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan. Kita mendengar sampai melakukan firman pengajaran yang benar sehingga firman mendarah-daging dalam hidup kita. Kita mengalami pertumbuhan rohani. Tabiat Yesus menjadi tabiat kita. Pikiran Yesus menjadi pikiran ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2009 (Minggu Pagi)
    ... tidak tergembala beredar-edar. Ada macam beredar-edar Tergembala beredar-edar. Kalau gembala tidak memberi makan sidang jemaat itu berarti beredar-edar gembalanya. Kalau sidang jemaat tidak bisa makan firman penggembalaan itu juga berarti beredar-edar. Hatinya beredar-edar saat mendengar firman penggembalaan sehingga benih firman dicuri oleh setan dan tidak berbuah. Orang yang beredar-edar itu tidak akan bertemu Tuhan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Juli 2016 (Rabu Sore)
    ... lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Proses pertama menerima pakaian putih bermata-mata 'delapan hari sesudah segala pengajaran' harus ada pengajaran lebih dulu. Artinya kita harus mengalami pekerjaan penyucian oleh firman pengajaran--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. HARUS ADA PENGAJARAN DULU BARU ADA PAKAIAN PUTIH Ibrani Sebab firman Allah hidup ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.