Kita mempelajari 7 tanda kedatangan Tuhan supaya tidak binasa bersama dunia
tapi bisa terangkat saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Nubuat keempat adalah tentang antikris [Matius 24:15-25].
Matius 24:15-18
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,
menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--
24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk
mengambil barang-barang dari rumahnya,
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Penampilan antikris di bumi sebagai pembinasa keji [ay 15] yang sedang memburu
bahkan membunuh dan membinasakan anak Tuhan. Sikap kita: menyingkir dari antikris.
Ada 3 tindakan penyingkiran:
- Lari ke pegunungan [ay 16] : meningkat dalam kerohanian.
- Tetap berada di peranginan [ay 17] : tetap hidup dalam damai sejahtera.
- Tetap tinggal di ladang Tuhan [ay 18] : setia dalam ibadah pelayanan kepada
Tuhan.
Ad. 3 Tetap tinggal di ladang Tuhan
Ladang Allah dikaitkan dengan bangunan Allah. Ladang Tuhan sama dengan pelayanan
dalam pembangunan tubuh Kristus. Mulai dalam nikah, dalam penggembalaan, antar
penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.
Ladang Tuhan juga menunjuk penaburan benih firman pengajaran yang benar.
Jadi pelayanan yang benar adalah pelayanan yang didorong/ dimotori oleh firman
pengajaran yang benar.
Tanda firman pengajaran yang benar: tertulis dalam Alkitab, diwahyukan oleh
Tuhan/ dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.
Amsal 7:2
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku
seperti biji matamu.
Firman pengajaran yang benar merupakan biji mata kita, membawa kita menjadi
biji mata Tuhan/ kesayangan Tuhan. Jika pelayanan tanpa firman pengajaran yang
benar sama dengan pelayanan tanpa biji mata, sama dengan pelayanan yang buta.
Bagaikan pelayanan Bartimeus, aktif tapi buta. Mungkin mendapat lebih banyak
tapi buta, tidak ada gunanya.
Sekarang kita akan mempelajari contoh yang lain yaitu orang yang buta sejak
lahir.
Yohanes 9:1
9:1. Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Pelayanan tanpa firman pengajaran sama dengan pelayanan tanpa biji mata, pelayanan
orang yang buta sejak lahir. Tandanya:
- Tidak mengalami kelahiran baru. Sudah beribadah melayani Tuhan tapi tidak
mengalami pembaharuan/ keubahan hidup sehingga jatuh bangun dalam dosa, hidup
dalam kegelapan dosa sampai puncaknya dosa: dosa seks dan makan minum.
Kelahiran baru mulai dari baptisan air.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Lewat baptisan air, hati nurani yang cenderung jahat diubahkan menjadi hati
nurani yang baik, merupakan landasan yang baik untuk menolak dosa-dosa dan
juga merupakan landasan untuk menerima berkat dari Tuhan (berkat jasmani dan
rohani).
Jika orang kristen tidak mau masuk baptisan air, bagaikan orang kristen yang
buta.
- Suka tidur = malas, tidak setia untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam
tahbisan pelayanan.
Yesaya 56:10-11
56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka
semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu
menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah
gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya
sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Tugas pokok seorang gembala adalah memberi makan sidang jemaat. Jika gembala
tidak bisa memberi makan jemaat, disamakan dengan anjing yang tidak bisa menyalak,
tidak tahu apa-apa.
Jika gembala malas dan tidak setia, tidak melakukan tugas dan kewajibannya,
maka pasti akan mengejar keuntungan jasmani, ini sangat dibenci oleh Tuhan.
Dalam tabernakel, gembala terkena pada meja roti sajian, ada roti untuk diberikan
kepada sidang jemaat. Jika meja tidak diisi roti, maka meja hanya diisi uang.
Tugas dan kewajiban domba adalah makan firman penggembalaan. Jika tidak setia
makan firman maka hanya akan mencari keuntungan jasmani, akan dibinasakan.
- Tidak bisa melihat Tuhan, tidak bisa menyembah Tuhan.
Kering rohani sampai mati rohani.
Kehidupan yang buta sejak lahir akan menuju kegelapan yang paling gelap, masuk
dalam aniaya antikris. Ada dua kemungkinan bagi orang kristen yang tertinggal
di jaman antikris, yaitu:
- Menyembah antikris, bisa tetap hidup namun akan dibinasakan bersama
antikris di neraka.
- Tetap menyembah Yesus, akan dipancung.
Mungkin ada kehidupan kita yang seperti orang buta sejak lahir, Tuhan mau menolong.
Yohanes 9:6-7
9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk
ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam."
Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh
dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Cara Tuhan menolong:
- Menggunakan ludah (sesuatu yang keluar dari mulut Yesus),
menunjuk firman yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang dikatakan oleh Yesus adalah firman yang dibukakan rahasianya,
ayat menerangkan ayat. Ayat merupakan perkataan Tuhan, diterangkan dengan
ayat (perkataan Tuhan). Maka seluruh firman merupakan perkataan Yesus, ada
kuasa untuk menyucikan.
Jika ayat diterangkan dengan lelucon, pengetahuan, dll, bukan merupakan perkataan
Tuhan, tidak ada kuasanya.
Tanah menunjuk kehidupan manusia daging (dari tanah liat), harus diludahi
oleh Tuhan supaya bisa tertolong. Firman harus menunjuk kehidupan kita, seperti
menghina/ merendahkan/ meludahi hidup kita, memang keras tapi untuk menolong
hidup kita.
Tangan Tuhan yang mengaduk menunjuk urapan Roh Kudus.
Tangan Yesus mengaduk ludah dengan tanah sehingga menjadi lumpur, kemudian
tangan Yesus mengoleskan lumpur itu ke mata orang yang buta. Artinya, firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Jadi menyampaikan dan mendengar
firman harus dalam urapan Roh Kudus sehingga tidak terbatas oleh apapun (oleh
waktu, situasi, umur, tingkat pendidikan/ kepandaian, dll).
Lumpur dari ludah merupakan sesuatu yang menjijikkan, artinya firman dalam
urapan Roh Kudus akan menunjukkan segala kejijikan/ kebusukan/ dosa-dosa dalam
hidup kita.
Yesus mengoleskan lumpur di mata orang buta, artinya firman dalam urapan Roh
Kudus selalu tepat sasaran, terkena pada kehidupan kita, menunjukkan sumbernya
masalah atau dosa sehingga kita bisa tertolong. Masing-masing pribadi mengalami
pekerjaan firman Tuhan yang berbeda, sesuai kebutuhan kita. Biarlah kita mohon
urapan Roh Kudus untuk menolong hidup kita.
- Dengan suara Tuhan.
Yohanes 9:7
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam
Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang
itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Suara Tuhan merupakan firman pengajaran yang benar yang merupakan perintah
Tuhan untuk ujian ketaatan kita.
Orang buta, matanya ditutupi lumpur dan disuruh pergi ke kolam, sepertinya
tidak sesuai dengan logika/ pikiran kita. Ini merupakan ujian ketaatan.
Sikap kita, setiap firman yang diberitakan bukan untuk dikomentari, dikritik,
dll tapi hanya untuk diterima dengan iman dan dipraktekkan. Jika bisa taat
dengar-dengaran, hasilnya: terjadi mujizat, apa yang sudah mustahil bagi kita,
tidak mustahil bagi Tuhan. Orang yang buta sejak lahir itu bisa melihat.
Orang yang sudah tidak buta, bisa melihat 2 hal:
- Bisa melihat dirinya sendiri.
Kita bisa introspeksi diri/ mengoreksi diri, bisa melihat kekurangan/ kelemahan/
dosa dalam hidup kita. Ini suatu mujizat, sebab manusia daging cenderung untuk
melihat/ menyalahkan orang lain.
Jika bisa melihat diri sendiri, prakteknya: bisa selalu berdamai dengan Tuhan
dan sesama, saling mengaku dan mengampuni, semua dosa diselesaikan. Ini merupakan
suatu mujizat.
Siloam artinya yang diutus. Jika kita mengalami pelayanan pendamaian (dosa-dosa
diselesaikan) maka kita bisa diutus/ dipakai oleh Tuhan.
2 Korintus 5:18-20
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian
itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati
kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah
dirimu didamaikan dengan Allah.
Kita bisa diutus menjadi saksi Tuhan, mulai dalam rumah tangga, di gereja,
dalam pekerjaan, dll. Ada 2 macam kesaksian:
- Kesaksian firman penginjilan, untuk membawa jiwa-jiwa datang kepada
Yesus supaya diselamatkan.
- Kesaksian firman pengajaran, untuk membawa orang-orang yang sudah selamat
untuk masuk dalam tubuh Kristus yang sempurna.
- Bisa melihat Tuhan, menyembah Tuhan.
Yohanes 9:34-38
9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau
hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian
Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia
yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Jangan heran jika kita bersaksi namun ada yang menolak bahkan mungkin diusir
seperti orang buta yang diusir dari sinagoge karena bersaksi, namun bisa bertemu
Yesus. Diusir menunjuk percikan darah, merupakan saat-saat yang paling dekat
dengan Tuhan. Doa puasa merupakan bentuk penderitaan tanpa dosa.
Jika kita bisa memandang wajah Tuhan yang bersinar-sinar dalam penyembahan,
hasilnya:
- Kita merasakan damai sejahtera dari Tuhan.
Bilangan 6:26
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Sinar wajah Tuhan menyingkirkan segala kegelapan dosa, kekuatiran, kebimbangan,
kepahitan, iri, dendam, dll, kita menerima damai sejahtera dari Tuhan.
- Kita mengalami sinar kasih karunia.
Bilangan 6:25
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia;
Untuk menolong kita tepat pada waktunya.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Bukan kita yang berusaha, kita hanya menunggu waktu Tuhan, Tuhan sendiri yang
akan berperang ganti kita untuk menyelesaikan segala masalah/ beban berat
kita.
- Kita mengalami sinar kemuliaan Tuhan.
Untuk mengubahkan hidup kita, dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh,
maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar.
Sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Segala yang sudah busuk, seperti bangkai (menunjuk sesuatu yang sudah mustahil)
namun jika bisa memandang Tuhan, maka semuanya akan diubahkan menjadi indah
dan mulia di hadapan Tuhan. Seperti Lazarus yang mati, busuk selama 4 hari,
bisa Tuhan bangkitkan.
Yohanes 11:32
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau
ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktuNya.
1