Matius 24:3-44 tentang 7 tanda kedatangan Yesus kedua kali.
Kita perlu mempelajari supaya saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita tidak binasa
tapi diangkat, dimuliakan bersama Tuhan, menjadi mempelai wanitaNya selama-lamanya.
Nubuat IV tentang antikris
Penampilan antikris di bumi sebagai pembinasa keji, memburu bahkan membinasakan
anak Tuhan. Sikap kita: menyingkir. Ada 3 tindakan penyingkiran:
- Lari ke pegunungan
- Tetap berada di peranginan
- Tetap tinggal di ladang Tuhan
Ad. 3 Tetap tinggal di ladang Tuhan
Artinya setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
1Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah,
bangunan Allah.
Ladang Allah dikaitkan dengan bangunan Allah. Ladang menunjuk pelayanan. Bangunan
menunjuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jadi ladang Tuhan adalah pelayanan
yang mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita
Tuhan.
Pelayanan yang mengarah pada pembangunan tubuh Kristus adalah pelayanan yang
sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.
Jangan tinggalkan jabatan pelayanan seperti Yudas. Yudas gambaran dari antikris,
orang yang tidak setia dalam jabatan pelayanan akan menjadi seperti Yudas/ antikris.
Ladang Tuhan juga menunjuk penaburan benih/ firman pengajaran yang benar. Jadi
pelayanan yang benar adalah pelayanan yang dikaitkan/ didorong/ dikomando oleh
firman pengajaran yang benar.
Pelayanan tanpa firman pengajaran yang benar sama dengan pelayanan tubuh tanpa
kepala, tidak ada artinya.
Amsal 7:2
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku
seperti biji matamu.
Firman pengajaran yang benar sama dengan biji mata. Jadi pelayanan tanpa firman
pengajaran yang benar sama dengan pelayanan tanpa biji mata, sama dengan pelayanan
yang buta. Bagaikan pelayanan Bartimeus.
Markus 10:46
10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus
keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak
yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus,
anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Dalam susunan tabernakel, Markus 10 terkena pada pakaian imam besar dan imam-imam,
berkaitan dengan pelayanan. Memang ada aktifitas/ kegiatan dalam pelayanan
tapi buta. Tandanya:
- Duduk di pinggir jalan, menunjuk:
- Kristen jalanan, tidak tergembala.
Mulai dari seorang gembala, kalau tidak tergembala maka domba-domba tidak
mungkin tergembala, tercerai berai. Tidak pernah mengalami ketenangan
sebab bukan bertemu Tuhan tetapi bertemu dengan singa/setan.
- Hati bagaikan pinggir jalan
Tidak konsentrasi saat mendengar firman, tidak mengutamakan firman. Akibatnya
tidak bertemu Tuhan tapi bertemu burung (setan) yang mengambil benih firman
sehingga hatinya kosong, hidupnya tidak pernah puas sehingga mencari kepuasan
dunia yang penuh dengan kenajisan Babel.
- Mengemis = meminta-minta.
Artinya:
- tidak bisa memberi/ mempersembahkan korban.
Ibadah yang sejati ditandai mempersembahkan korban, seperti dulu bangsa
Israel jika hendak beribadah harus membawa lembu, dll sebagai korban persembahan.
- mencari keuntungan secara jasmani dalam ibadah pelayanan, dengan menghalalkan
segala cara.
Jika meminta-minta, tidak menjadi berkat tetapi justru menjadi beban bagi
orang lain.
- Melayani dengan kebencian, iri hati, dendam, kepahitan, dll.
1 Yohanes 2:11
2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan
dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan
itu telah membutakan matanya.
Contohnya: Esau dendam terhadap Yakub karena Yakub menerima berkat. Kakak-kakak
Yusuf iri kepada Yusuf karena Yusuf memiliki jubah maha indah/ karunia Roh
Kudus.
Bartimeus artinya anak haram (Bar = anak, Timeus = haram). Jadi pelayanan
buta sama dengan pelayanan anak haram, bagaikan binatang haram yang tidak
boleh dipersembahkan kepada Tuhan, sama dengan pelayanan bangsa kafir, tidak
berkenan kepada Tuhan dan pelayanan tanpa arah, tidak punya arah ke kota terang
yaitu Yerusalem Baru/ kerajaan Surga.
Bagaimana jalan keluarnya supaya pelayanan buta dan haram bisa menjadi berkenan
kepada Tuhan?
Kisah Rasul 10:9-17
10:9. Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan
dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah
Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan,
tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain
lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang
menjalar dan burung.
10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai
Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah
makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
10:16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah
benda itu ke langit.
10:17 Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan
yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang
yang disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah Petrus.
Binatang haram menunjuk bangsa kafir, diwakili Kornelius (perwira pasukan
Italia).
Binatang haram berada di kain 4 sudut. Artinya supaya bangsa kafir/ pelayan
haram bisa berkenan pada Tuhan maka harus berada dalam kain dari Sorga dengan
4 sudut yang diturunkan ke tanah. Empat menunjuk 4 injil (Matius, Markus,
Lukas, Yohanes). Kain dari Sorga menunjuk injil. Bangsa kafir/ pelayan yang
haram bisa menjadi halal jika mau menerima Injil sepenuh.
Ada 2 macam pemberitaan Injil:
- Firman penginjilan (Injil keselamatan) yang memberitakan kedatangan Yesus
pertama kali sebagai manusia darah daging yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan
manusia berdosa, sehingga bisa percaya Yesus.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Proses menerima injil keselamatan:
- percaya kepada Yesus
- bertobat
- baptisan air dan baptisan Roh Kudus
Hasilnya: kita mengalami kelahiran baru, mendapatkan hidup baru, dari
batu (keras, tak berarti) menjadi roti (anak-anak Abraham yang berhak
menerima janji Tuhan).
Matius 3:7-9,11
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang
untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular
beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan
diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham
adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak
bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang
datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak
melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan
api.
- Firman pengajaran (Injil tentang kemuliaan Kristus) yaitu firman yang memberitakan
tentang kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja diatas segala raja, Mempelai
pria sorga, untuk menyempurnakan gereja Tuhan menjadi mempelai Tuhan.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman pengajaran yang benar bagai pedang yang lebih tajam dari pedang bermata
dua, sanggup menyucikan hati (gudangnya dosa). Jika hati disucikan maka seluruh
hidup bisa disucikan.
Oleh sebab itu harus meningkat, setelah menerima firman penginjilan harus
lanjut menerima firman pengajaran. Kisah Rasul 10:13
10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah,
hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
Proses menerima pedang tajam bermata dua (firman pengajaran):
- Disembelih (leher keluar darah), merupakan penyucian dari hati
sampai ke leher.
Amsal 23:1-4
23:1. Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik
apa yang ada di depanmu.
23:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
23:3 Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.
23:4. Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
Apa yang harus disucikan?
- Penyucian terhadap keinginan najis (makanan seorang pembesar, ay.1)
yang mengarah pada dosa makan-minum, seks.
- Penyucian terhadap keinginan jahat (susah payah untuk menjadi kaya,
ay.4), ditandai keinginan akan uang (=akar kejahatan).
1Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Tandanya jika ada keinginan akan uang:
- meninggalkan ibadah pelayanan untuk mencari uang
- beribadah melayani hanya untuk mendapat uang
- mencari uang dengan cara tidak halal: menipu, korupsi, tidak membayar
pajak, dll.
Warga kerajaan sorga yang taat membayar pajak pada pemerintah di bumi,
karena pemerintah berasal dari Tuhan.
- kikir (tidak bisa memberi pada sesama yang membutuhkan) dan serakah
(merampas hak milik orang lain, termasuk tidak mengembalikan persembahan
khusus dan perpuluhan).
Hasil disembelih: bangsa kafir bisa bersedekah (=mengasihi sesama) dan
bisa berdoa (=mengasihi Tuhan).
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan,
sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Kehidupan tersebut berkenan di hadapan Tuhan, bisa disembelih dan dibakar.
Pelayanannya berbau harum di hadapan Tuhan (seperti Kornelius): ada asap yang
naik ke hadirat Tuhan, sehingga ada abu yang turun, artinya: Tuhan mengingat
bangsa kafir.
Kisah Rasul 10:1-4
10:1. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira
pasukan yang disebut pasukan Italia.
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak
sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya
seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat
Allah dan Allah mengingat engkau.
Tuhan mengingat bangsa kafir sebagai debu tanah liat.
Mazmur 103:10-14
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya
atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran
kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Manusia debu tanah liat = manusia darah daging yang banyak dosa kesalahan.
Sementara kita debu tanah liat jika tidak diingat Tuhan maka debu tanah liat
hanya menjadi makanan ular, dimangsa oleh antikris. Bahkan seharusnya orang
berdosa (debu tanah liat) harus dihukum di neraka.
Kejadian 3:14
3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara
segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah
akan kaumakan seumur hidupmu.
Selama masih ada darah daging/ dosa maka bisa menjadi sasaran antikris dan
selama ada darah daging harus dipertanggungjawabkan di neraka.
Oleh sebab itu Tuhan mengingat kita. Bagaimana caranya? Lewat salib Tuhan
(setinggi langit dan bumi, dari timur- barat). Lewat kematian Yesus di kayu
salib mengalahkan ular sehingga Tuhan bisa mengingat dan memegang manusia
supaya jangan dihukum di neraka.
Praktek tanah liat di tangan Tuhan:
- Berdamai, menyelesaikan dosa seperti yang diteriakkan oleh Yesus di
kayu salib: “Sudah selesai” .
Berdamai berarti mengaku dosa pada Tuhan dan mengaku dosa pada sesama.
Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Berdamai juga berarti mengampuni dosa orang lain dan melupakannya, seperti
Yesus sudah mengampuni dosa-dosa kita.
Biarlah hari-hari ini kita tidak menambah dosa tapi mau menyelesaikan
dosa-dosa.
Contoh: perempuan Samaria, bisa mengaku dosa sampai pada dosa seks, meskipun
harus menanggung resiko untuk mengakui dosa-dosanya. Hasilnya: darah Yesus
mengampuni dan menolong.
Namun ada dosa yang seringkali tidak disadari yaitu kebenaran diri sendiri.
Contohnya adalah Ayub.
Ayub 42:6
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
Ayub 32:1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap
Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah
terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Kebenaran diri sendiri artinya:
- kebenaran yang didapat dengan menyalahkan orang lain.
- menutupi dosa dengan firman. Hati-hati, sebenarnya firman untuk
menunjukkan dosa, bukan untuk menutupi dosa-dosa yang kita perbuat.
Jika mau berdamai maka kita mengalami kuasa penebusan, pengampunan
dan kelepasan oleh darah Yesus, sampai sempurna, tidak bercacat cela.
- Menyerahkan hidup sepenuh pada Tuhan sehingga kita mengalami kuasa
penciptaan
Yesaya 64:8
64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah
liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan
tangan-Mu.
Kita debu tanah liat dibentuk/ diciptakan kembali lewat kuasa penciptaan.
Kegunaan kuasa penciptaan:
- menjadikan kita bejana kemuliaan untuk memuliakan Tuhan.
- menjadikan semuanya baik dalam hidup kita. Yang hancur bisa menjadi
baik jika berada di tangan Tuhan!
- menciptakan kita menjadi manusia yang sama dengan ciptaan semula,
menurut gambar dan teladan Allah, menjadi sama dengan Tuhan: mempelai
wanita Tuhan untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
- Dimakan, yaitu masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah
Wahyu 3:20-21
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku
di atas takhta-Nya.
Bahkan sampai bisa masuk di tahta Allah, Yerusalem Baru.
1