Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Ciawi (Sore)

Tema ibadah kita terdapat di dalam ktb Wahyu 21 : 5, Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
“ Lihatlah, Aku menjadikan/menciptakan segala sesuatu baru!” ini yang ditulis di dalam ktb Wahyu. Sebenarnya penciptaan itu sudah dimulai di dalam ktb Kejadian yaitu TUHAN menjadikan/menciptakan langit dan bumi berserta isinya termasuk manusia di dalamnya. Dan ini yang akan kita bahas yaitu penciptaan manusia oleh TUHAN.

Kejadian 1 : 26, 27,
26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Jadi jelas! TUHAN menciptakan/menjadikan manusia menurut Gambar dan Teladan ALLAH atau saya samakan >>> TUHAN menciptakan manusia menjadi sama mulia dengan ALLAH Sendiri dan manusia ditempatkan di dalam taman Eden/taman Firdaus. Manusia yang memiliki Gambar dan Teladan ALLAH/yang sama mulia dengan ALLAH di tempatkan di taman Eden/taman Firdaus.

Tetapi sayang! Manusia yang adalah Adam dan Hawa berbuat dosa sehingga mereka kehilangan kemuliaan ALLAH sehingga mereka menjadi telanjang dan dibuang/diusir oleh TUHAN ke dalam dunia ini. Jadi keadaan mereka menjadi merosot. Manusia yang awalnya berada di dalam taman Eden, mereka tidak kekurangan apapun, mereka begitu berbahagia, tetapi karena mereka berbuat dosa, sehingga mereka menjadi telanjang dan diusir/dibuang ke dalam dunia yang penuh dengan kutukan/susah payah. Sebenarnya dunia ini bukanlah tempat yang diperuntukkan bagi manusia yang diciptakan oleh TUHAN, tetapi merupakan tempat bagi manusia yang dirusak oleh setan. Itu sebabnya kita jangan terikat dengan dunia ini sekalipun kita memiliki banyak harta/memiliki keberhasilan tetapi kita jangan terikat sebab dunia ini bukanlah tempat bagi manusia yang diciptakan oleh TUHAN. Dan sekalipun kita mengalami banyak penderitaan di dunia ini tetapi kita jangan menjadi putus asa/kecewa sebab memang dunia ini bukanlah temapt bagi kita. Puji TUHAN.

Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia, maka seluruh umat manusia sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan ALLAH >>> Roma 3 : 23, Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Awalnya manusia itu diciptakan dalam kemuliaan ALLAH, tetapi setelah berbuat dosa, maka manusia kehilangan kemuliaan, kesucian dan kebenaran ALLAH = kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH = telanjang. Kalau manusia telanjang, maka akan terlihat dagingnya sehingga menjadi manusia daging. Inilah! Manusia di dunia ini menjadi manusia daging/manusia yang sudah dirusak oleh setan/oleh dosa dan menjadi manusia yang telanjang. Kita harus berhati-hati, sebab manusia daging di dunia ini menjadi sasaran dari binatang buas. Tentu saudara mengetahui bahwa binatang buas itu menyukai daging. Jadi, manusia daging ini menjadi sasaran antikrist dengan cap 6.6.6 yang di dalam ktb Wahyu digambarkan sebagai binatang yang keluar dari dalam laut.

Awalnya manusia itu diciptakan untuk menguasai udara, darat dan laut, tetapi setelah manusia kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH, maka menjadi terbalik yaitu manusia yang dikuasai oleh binatang buas yang namanya antikrist dengan cap 6.6.6.

Wahyu 13 : 1, 2, 16 – 18,
1.Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
2. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
17. dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Ay 16 >>> semua orang = manusia yang sudah dirusak oleh setan/manusia telanjang.
Kecil atau besar >>> bagi yang memiliki anak-anak kecil, saudara harus berhati-hati dan jangan mengatakan bahwa anak saya masih kecil sebab anak-anak kecil juga menjadi sasaran dari antikrist. Bagi guru-guru sekolah Minggu, ini merupakan tugas berat bagi saudara, sebab sudah terbukti di jaman Nuh, tidak ada seorang anak kecil pun yang selamat dan ini menunjukkan kegagalan dari guru-guru sekolah Minggu. Dan di akhir jaman, keadaan ini mau diulangi lagi oleh antikrist.

Ay 17 >>> Antikrist menguasai ekonomi dunia yang tidak dapat ditembusi oleh ekonomi dunia atau oleh modal berapapun besarnya atau dengan pinjaman lunak/pinjaman tanpa bunga tetapi hanya dapat ditembusi dengan angka 6.6.6.
Jadi manusia daging yang sudah dibuang keluar dari taman Eden dan berada di dunia, menjadi sasaran dari antikrist dan hendak diberi cap angka 6.6.6; kalau manusia menerima cap 6.6.6, berarti manusia itu memiliki gambar dan teladan dari antikrist/binatang buas yang akan dibinasakan di neraka setelah ia berkuasa selama tiga setengah tahun >>> Wahyu 19 : 20, Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Antikrist dibinasakan ke dalam neraka dan orang yang menerima cap 6.6.6 dan memiliki gambar dan teladan dari antikrist juga akan dibinasakan di dalam neraka. Mari saudaraku! TUHAN menciptakan manusia itu begitu baik dengan Gambar dan TeladanNYA dan di tempatkan di dalam taman Eden tetapi menjadi merosot oleh karena setan dan dibuang ke dunia, tetapi di dalam dunia masih merosot lagi karena menerima cap dari antikrist/menjadi sama dengan antikrist sehingga dibuang lagi ke dalam lautan api dan belerang/neraka. Inilah nasib dari manusia ciptaan TUHAN yang sudah dirusak oleh dosa/setan. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi beruntung, ada tema ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru’ sebab sudah tidak ada jalan keluar yang lain untuk mengantisipasi supaya manusia yang tadinya diciptakan oleh TUHAN, sudah dihukum/dipenjara di dunia, jangan lagi dibinasakan di dalam lautan api belerang, maka TUHAN harus menciptakan segala sesuatu menjadi baru lagi.

Di dalam ktb Kejadian, penciptaan lama oleh TUHAN, tetapi sudah dihancurkan oleh setan sampai manusia akan dilemparkan ke dalam neraka. Tetapi di dalam ktb Wahyu dibukakan >>> Wahyu 21 : 5, Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
Dan ini adalah penciptaan baru yang terdapat di dalam ktb Wahyu.
TUHAN menciptakan/menjadikan segala sesuatu baru yang dimulai dengan: langit dan bumi yang baru (ay 1) termasuk juga manusia yang baru. Manusia yang baru adalah manusia yang memiliki kebenaran (bukan telanjang/bukan daging lagi) memiliki kesucian dan kemuliaan = memiliki Gambar dan Teladan ALLAH. Kalau dulu TUHAN menciptakan manusia dengan membentuknya dari tanah liat kemudian ditiup dengan diberi nafas kehidupan dan selesai. Sekarang TUHAN mau menciptakan manusia baru tetapi bagaimana caranya, sebab tidak mungkin kita dijadikan tanah liat lagi. Manusia yang sudah rusak ini hendak diciptakan menjadi manusia baru dengan YESUS harus datang ke dunia dalam Rupa Manusia bahkan Rupa Manusia Yang rusak ( di dalam ktb Yesaya ditulis bahwa di atas kayu salib Rupa YESUS begitu buruk) untuk mengembalikan manusia ke dalam Gambar dan Rupa ALLAH dan pada saat YESUS datang kembali akan di tempatkan di dalam kerajaan seribu tahun kerajaan damai/firdaus sampai pada puncaknya yaitu kota Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal. Inilah cara TUHAN mengembalikan manusia ke dalam Gambar dan Teladan ALLAH yaitu YESUS harus datang ke dalam dunia. Semoga kita dapat mengerti.

Saya menganggap taman Eden adalah sesuatu yang bagus dan berada di atas, tetapi oleh karena dosa maka manusia dilemparkan ke dalam dunia, tetapi di dunia ini setan masih belum merasa puas, dan lewat antikrist, manusia hendak dicap dengan angka 6.6.6 sehingga akan dibuang lagi ke dalam neraka. Tetapi kita bersyukur, YESUS Yang harus datang ke dunia. Jadi dunia ini adalah tempat yang paling menentukan bagi manusia yaitu mau naik kembali ke taman Firdaus atau turun sampai ke alam maut/neraka untuk selama-lamanya. Banyak pendeta yang mengajarkan bahwa surga itu nanti kalau sudah meninggal dunia >>> jangan berkata begitu! Sebab kalau sudah meninggal dunia, maka sudah tidak ada lagi kesempatan untuk menentukan di mana kita akan berada sebab dunia ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mengambil sikap, mau ke mana >>> kembali ke Gambar dan Teladan ALLAH dan itu berarti kembali terangkat ke firdaus/ke dalam kerajaan surga. Kalau tidak mau, berarti berada pada gambar dan teladan dari rupa/gambar antikrist dan itu berarti turun ke dalam dunia alam maut/turun ke dalam neraka/api belerang. Itu sebabnya dunia ini bukan saja tempat yang menentukan bagi manusia >>> silahkan saudara mau mengambil gelar S1, S2 dlsbnya tetapi jangan lupa, dunia ini juga merupakan tempat yang menentukan secara rohani yaitu ke mana kita akan pergi >>> ke surga atau ke neraka. Kita harus bersyukur sebab YESUS datang ke dunia, sebab kalau YESUS datang ke planet Mars, maka kita akan celaka. Ini adalah kemurahan TUHAN, YESUS datang ke dunia. Jika YESUS tidak datang ke dunia, maka manusia yang sudah turun dari firdaus akan turun lagi ke neraka dan memiliki gambar dari binatang. Semoga kita dapat mengerti.

Usaha TUHAN, ( jadi bukan usaha dari manusia, sebab kalau usaha dari manusia, sejak di taman Eden, manusia sudah tidak mampu. Begitu manusia berbuat dosa, TUHAN Yang datang, malahan manusia menyembunyikan diri) untuk mengembalikan manusia kembali ke Gambar dan Teladan ALLAH/kembali ke dalam kebenaran, kesucian dan kemuliaan ALLAH saya sebut sebagai asuhan TUHAN/TUHAN mengasuh. Jadi di dunia ini, kita diasuh oleh TUHAN untuk mengembalikan kita kepada Gambar dan Teladan ALLAH. TUHAN YESUS sebagai Gembala Yang Baik, mengasuh kita. Jadi, mengasuh adalah tugas dari seorang gembala. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN yang menjadi seorang gembala, seperti saya yang juga adalah seorang gembala, tugas kami itu bukan memerintah/bukan menjadi seorang diktator tetapi mengasuh orang-orang yang rusak. Jika seorang gembala hanya mau menerima yang baik dan mengeluarkan yang tidak baik, maka itu bukanlah seorang gembala tetapi itu adalah perusahaan. Semua orang di dunia ini mengetahui bahwa perusahaan di dunia ini hanya mencari orang yang baik saja. Tetapi kalau di dalam penggembalaan >>> tidak boleh menolak yang jelek, tetapi harus diasuh seperti Gembala Agung Yang mengasuh manusia berdosa. Sebab kalau TUHAN menolak manusia yang jelek/manusia daging yang sudah rusak, maka semua manusia berada di dalam neraka, tetapi manusia yang sudah rusak ini diasuh agar dapat kembali kepada Gambar dan Teladan ALLAH/kembali kepada kebenaran, kesucian dan kemuliaan.

Bagaimana cara TUHAN mengasuh? Kita pelajari di dalam injil Lukas 6 yang di dalam tabernakel menunjuk pada halaman/kebenaran (gbr: http://www.gptkk.org/pelataran.php) Jadi manusia yang tidak benar ini tidak dapat tiba-tiba menjadi mulia >>> ini tidak dapat terjadi, tetapi harus kembali dulu kepada kebenaran/bertobat terlebih dahulu dan jika sudah benar, barulah ada kesucian dan kemudian kemuliaan. Inilah jalan dari tabernakel yang memiliki langkah-langkahnya. Jadi Lukas 6 ini, manusia yang sudah tidak benar itu mau diasuh/domba-domba mau digiring oleh Gembala Agung Yang Baik kepada kebenaran, kesucian dan kemuliaan/Gambar dan Teladan ALLAH.

Lukas 6 ini terbagi menjadi tujuh bagian dan ini adalah cara TUHAN mengasuh tujuh bagian. Tujuh ini adalah angka sempurna, itu sebabnya kami hamba-hamba TUHAN harus mengikuti ibadah ini sebanyak tujuh kali baru bisa menjadi sempurna. Sebenarnya saya hanya menginginkan ibadah sebanyak lima kali saja sebab jarak dari Ciawi ke Cimanggis itu hanya dekat, sehingga sidang jemaat dari Cimanggis dapat datang ke Ciawi, tetapi ternyata TUHAN memberikan Firman sebanyak tujuh kali. Jadi kalau saudara hanya mengikuti di Ciawi dan tidak menghadiri di Cimanggis, maka itu berarti belum sempurna sebab belum tujuh kali. Tetapi lima pun sudah menunjuk pada Korban Kristus >>> pendeta pandai menggunakan ayat-ayat Firman.

Lukas 6 terbagi menjadi tujuh bagian yaitu:

  1. ay 1 – ay 5 >>> tubuh diasuh oleh TUHAN.
  2. ay 12 – ay 16 >>> jiwa diasuh oleh TUHAN.
  3. ay 17 – ay 19 >>> roh diasuh oleh TUHAN.
  4. ay 6 – ay 11 >>> perbuatan diasuh oleh TUHAN.
  5. ay 20 – ay 26 >>> akal diasuh oleh TUHAN.
  6. ay 27 – ay 45 >>> hati diasuh oleh TUHAN.
  7. ay 46 – ay 49 >>> perjalanan hidup diasuh oleh TUHAN.

Saya akan melengkapi keterangan dari ketujuh bagian ini:
Bagian satu sampai bagian ketiga yang menunjukkan tubuh, jiwa dan roh kita diasuh oleh TUHAN untuk dikembalikan menjadi sama dengan Gambar dari ALLAH Tri Tunggal.
Bagian empat sampai bagian yang ketujuh yang menunjuk pada perbuatan, akal, hati dan perjalanan hidup diasuh oleh TUHAN untuk dikembalikan menjadi sama dengan Teladan ALLAH/meneladani ALLAH.

Sekarang ini kita akan mempelajari bagian yang pertama yaitu tubuh diasuh oleh TUHAN.

Lukas 6 : 1 – 5,
1. Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
2. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”
3. Lalu Yesus menjawab mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
4. bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?”
5. Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Ay 1 ini berbicara tentang hari Sabat. Di dalam perjanjian lama, Sabat itu berarti perhentian pada hari ke tujuh, jadi hanya pada hari tertentu saja/dibatasi oleh waktu; sedangkan di dalam perjanjian baru, maka arti dari Sabat itu adalah perhentian di dalam Roh.Kudus. Jadi tidak ditentukan oleh hari, waktu, dan tempat.

Sebenarnya di dalam perjanjian baru ada tiga macam Sabat yaitu:
Saya sebut saja secara gampang yaitu:

  • Sabat kecil = perhentian di dalam Roh.Kudus yang harus kita alami dihari-hari ini >>> dunia ini yang bagaikan padang gurun menyebabkan manusia itu beredar-edar/tidak ada perhentian seperti bangsa Israel dulu. Salah satu faktor yang sangat dibutuhkan adalah perhentian >>> sekalipun ada makanan dan minuman tetapi kalau tidak ada tempat untuk berteduh, maka apa yang akan terjadi, apalagi selama empat puluh tahun. Demikian juga dengan kita sebagai pelayan-pelayan TUHAN, kita juga harus memiliki perhentian di dalam Roh.Kudus dan kalau kita sudah mengalami perhentian di dalam Roh.Kudus, maka akan ada
  • Sabat besar = kerajaan seribu tahun damai/firdaus yang akan datang.
  • Sabat kekal = Yerusalem Baru, tempat bagi kita selama-lamanya.

Inilah tempat perhentian kita yaitu:

  • Sabat kecil >>> saat Roh.Kudus menyentuh/perhentian di dalam Roh.Kudus >>> kita merasa damai sekalipun mengalami banyak pencobaan.
  • Sabat besar >>> kerajaan seribu tahun.
  • Sabat kekal >>> Yerusalem Baru.

Pada hari Sabat, apa yang dilakukan oleh TUHAN YESUS? Lukas 6 : 1, Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Menggisar = mengupas. Jadi pada hari Sabat, justru YESUS membawa murid-murid ke ladang gandum dan arti rohaninya adalah membawa tubuh murid-murid ke ladang gandum, sedangkan hari Sabat adalah urapan Roh.Kudus. Arti dari YESUS membawa murid-murid ke ladang gandum ialah tubuh diasuh oleh TUHAN lewat urapan Roh.Kudus untuk masuk ke dalam kegiatan rohani/kegiatan ladang gandum/kegiatan makan Firman yang merupakan kegiatan utama di dalam ibadah. Pada umumnya tubuh manusia itu pasif terhadap kegiatan rohani dan jika tidak diasuh oleh TUHAN, maka tidak mungkin kita semua berada di tempat ini. Sebagai contoh: saya menyitir perkataan dari seorang pendeta yang sudah almarhum yaitu bpk Melky Guslouw pada waktu beliau datang di daerah saya yaitu daerah Jember dan waktu itu saya masih duduk di sekolah menengah atas dan menjadi salah satu panitia. Beliau mengatakan bahwa dulu kalau hari Minggu, isterinya mengajak ke gereja, beliau hanya memberikan uang kolekte dan berkata titip salam kepada TUHAN YESUS >>> jadi tubuhnya berada di rumah, uangnya saja yang masuk ke dalam gereja. Jadi tubuh ini susah untuk masuk ke dalam kegiatan rohani; tetapi kadang-kadang keduanya susah >>> tubuh dan uangnya juga susah untuk masuk dalam kegiatan rohani/kegiatan ladang gandum.

Apalagi untuk kegiatan gandum/Firman >>> sudah berada di dalam gereja dan menyanyi dengan semangat. Tetapi pada waktu Firman akan diberitakan >>> keluar gedung gereja atau mengantuk. Inilah kenyataan dari tubuh manusia yang berbahaya sehingga perlu diasuh oleh TUHAN/dibimbing oleh Gembala Agung lewat hari Sabat/lewat urapan Roh.Kudus untuk masuk di dalam kegiatan rohani yaitu kegiatan makan Firman/kegiatan ladang gandum yang merupakan kegiatan utama di dalam ibadah. Menyanyi belum merupakan kegiatan puncak di dalam ibadah/belum menentukan hadirat TUHAN, sebab hadirat TUHAN yang benar/yang sungguh-sungguh nyata kalau ada Firman. Ada yang mengatakan bahwa ditengah nyanyian hadirat TUHAN juga ada; saya katakan bahwa menyanyi itu masih dapat dibedakan. Orang dunia kalau menyanyi, ada yang sampai jatuh pingsan dan juga bisa mengeluarkan air mata. Bukannya saya anti menyanyi >>> tidak! Tetapi masih bisa dibedakan >>> apakah benar dari TUHAN atau tidak. Tetapi kalau ada Firman ditengah ibadah, maka pasti hadirat TUHAN itu ada. Itu sebabnya kita jangan terkecoh.

Lukas 5 : 1, Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Mengerumuni YESUS hendak mendengarkan Firman ALLAH. Kalau tujuan dari ibadah kita mau mendengarkan/makan Firman, pasti kita mengerumuni YESUS,
artinya ada hadirat YESUS sebagai Imam Besar. Itu sebabnya YESUS tidak membawa ke ladang yang lain tetapi terlebih dahulu ke ladang gandum/makan Firman. Persekutuan kali ini kalau tidak untuk makan Firman, maka saya tidak akan mau datang ke tempat ini sebab saya lebih baik mengajar di Lempin-El dan juga banyak tugas lainnya. Sebab kalau tidak ada Firman, maka itu berarti menipu sidang jemaat dan juga menipu donatur-donatur. Orang berkorban, tetapi kita datang tidak membawa Firman/bukan Firman yang menjadi utama. Sidang jemaat mau datang untuk beribadah >>> jangan melihat gedung gerejanya tetapi harus melihat kepada Firman. Demikian juga kita datang untuk berfellow-ship, kita harus melihat apakah ada Firman TUHAN yang diberitakan atau tidak. Jadi asuhan TUHAN lewat urapan Roh.Kudus, akan membawa tubuh kita ke dalam kegiatan rohani yaitu kegiatan di ladang gandum/kegiatan makan Firman ALLAH.

Proses dari makan gandum/Firman yaitu:
Memetik gandum >>> membaca dan mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Jadi tidak langsung dimakan tetapi harus terlebih dahulu memetik/membaca dan mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Kita harus membaca alkitab seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus >>> ‘hendaklah kamu bertekun membaca kitab suci’. Demikian juga dengan sidang jemaat untuk bertekun membaca alkitab dimulai dari ktb Kejadian sampai ktb Wahyu sehingga kalau diterangkan menjadi mudah untuk di mengerti.

Menggisar/mengupas >>> hamba TUHAN kalau di rumah membaca alkitab kemudian di ibadah persekutuan/fellow-ship, mendengarkan Firman juga dengan sungguh-sungguh, maka tangan akan dapat menggisar/mengupas >>> menerima pembukaan Firman yang dibuka yaitu ayat menerangkan ayat untuk kemudian disalurkan kepada sidang jemaat. Ayat Firman ini bukan diterangkan dengan ilmu pengetahuan atau dengan lawakan. Demikian juga dengan sidang jemaat, kalau di tempat ini saudara mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, dan juga membaca alkitab, maka saudara akan dapat menerima pembukaan Firman. Jadi prosesnya itu sama. Semoga kita dapat mengerti.

Makan Firman >>> bisa mengerti Firman. Jadi kalau kita membaca alkitab dengan sungguh-sungguh dan juga mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, kita akan menerima dan mengerti pembukaan Firman. Contoh: tadi diterangkan di dalam ktb Kejadian tentang penciptaan manusia tetapi sudah dirusak oleh setan sehingga di dalam ktb Wahyu ada penciptaan baru >>> kita dapat mengerti pembukaan Firman. Jadi mengerti Firman = makan Firman. Kemudian dilanjutkan bukan hanya mengerti, sebab kalau hanya mengerti, akan menjadi pengetahuan sehingga setibanya kami di tempat penginapan, akan ada adu argumen. Itu sebabnya jangan hanya sampai di sini tetapi

Harus percaya/yakin pada Firman sampai Firman menjadi iman di dalam hati. Kalau makan makanan biasa, maka pencernaan itu ada di lambung, tetapi kalau makan Firman akan sampai di hati/kita akan merasa kenyang. Kalau Firman hanya sampai di otak, maka kita tidak dapat merasa kenyang. Setelah kenyang/mengerti Firman, maka proses selanjutnya adalah Mempraktekkan Firman >>> Firman ALLAH mendarah daging di dalam hidup kita. Setelah dicerna, makanan itu disebar ke seluruh tubuh sehingga mendarah daging. Inilah Firman yang dipraktekkan. Ini adalah kunci keberhasilan dari seorang hamba TUHAN. Mengapa seorang hamba TUHAN mengkhotbahkan Firman tentang persepuluhan, tetapi sidang jemaat tidak ada yang mau memberi bahkan mereka menjadi marah dan berdemonstrasi di gereja? Sebab hamba TUHAN yang mengkhotbahkan Firman yang belum mendarah daging/masih menjadi teori. Kalau Firman sudah mendarah daging/sudah kita praktekkan, maka tidak dapat ditentang oleh apapun juga sekalipun sidang jemaat terdiri dari orang-orang pandai >>> tidak perduli! Sebab hamba TUHAN itu sudah memiliki cap Darah YESUS Yang tidak dapat dihapuskan oleh apapun. Kesalahan dari seorang hamba TUHAN itu adalah mengkhotbahkan Firman yang belum dipraktekkan sehingga tidak memiliki kuasa. Jika Firman sudah mendarah daging/sudah menjadi pengalaman hidup, maka kita akan menjadi mantap di dalam pengajaran Firman dan tidak akan pernah merasa bimbang oleh pengajaran yang lain/pengajaran sesat, sebab kebimbangan itu tidak akan mendapatkan apa-apa ( Yakobus) sebab orang yang bimbang itu berarti ia mendua hati. Pengajaran sesat ini melebihi kedahsyatan bom atom ataupun bencana tsunami sebab kedua hal itu hanya membunuh tubuh dan jika orang yang menjadi korban dari bencana itu beriman kepada YESUS, maka ia akan selamat. Tetapi kalau pengajaran sesat, orang yang terlihat sehat dan memiliki gedung gereja yang besar atau seorang yang memiliki perusahaan yang besar, tetapi kalau ia disesatkan oleh ajaran sesat, maka tubuh, jiwa dan rohnya akan binasa. Bagi rekan-rekan gembala, kita bertanggung jawab sebab ada berapa banyak jemaat yang berada di belakang kita. Itu sebabnya kita jangan mengentengkan/meremehkan pengajaran sesat itu dengan berkata >>> apa yang baik kita ambil sedangkan yang tidak baik kita buang >>> ini sungguh-sungguh berbahaya. Semoga kita dapat mengerti.

Karena pada hari Sabat, maka TUHAN YESUS mendapatkan masalah, sebab menurut hukum Israel, pada hari Sabat tidak diperbolehkan bekerja, tetapi murid-murid TUHAN justru memetik gandum. Mau makan Firman, harus menghadapi banyak masalah/banyak halangan dan untuk itu apa yang harus kita perbuat >>> Lukas 6 : 2, 3,
2. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
3. Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,

TUHAN YESUS diperhadapkan pada dua hukum yaitu:

  1. hukum taurat >>> peraturan tentang Sabat yaitu pada hari ketujuh tidak diperbolehkan bekerja dan jika dilanggar, maka harus mati. TUHAN YESUS diperhadapkan pada hal ini.
  2. murid-murid yang lapar >>> hukum dari orang yang lapar itu harus makan. Kalau tidak makan, maka akan menjadi sakit dan pada akhirnya harus mati. Kedua hukum itu sama yaitu melanggar hukum taurat >>> harus mati sedangkan orang lapar >>> sakit dan juga harus mati.

Bagaimana jalan keluarnya?
Dari pihak TUHAN terlebih dahulu >>> TUHAN YESUS harus mati di kayu salib untuk menggenapkan hukum taurat. Daripada bangsa Israel dan bangsa kafir yang mati, maka lebih baik YESUS Yang mati di kayu salib sehingga bangsa Israel dan bangsa kafir dapat bebas beribadah dan bebas makan Firman seperti di taman Eden >>> seluruh buah boleh kamu makan dengan bebas >>> kembali ke taman Eden. Itu sebabnya kita jangan salah dengan mengurang-ngurangi waktu saat kita makan Firman sebab itu bukanlah suasana taman Eden. Yang dimaksud dengan bebas itu bukanlah bebas yang tidak teratur tetapi bebas dalam urapan Roh.Kudus.

Bagaimana dari pihak kita? sebab dari pihak TUHAN sudah, yaitu kita dapat makan Firman dengan bebas. Tetapi dari pihak kita, jika kita merasa kenyang atau tidak memiliki nafsu makan, maka kita tidak dapat makan. Itu sebabnya dari pihak kita supaya kita dapat makan Firman, maka jalan keluarnya adalah kita merasa lapar. Apa yang dimaksud dengan lapar? Ialah kerinduan untuk dapat makan Firman baik sebagai seorang hamba TUHAN ataupun sebagai anak-anak TUHAN.

Saya dikoreksi oleh TUHAN dan jika ini dianggap sebagai suatu kesombongan, maka mohon dimaafkan. Hampir setiap hari saya harus berkhotbah dan juga setiap bulan saya melayani ibadah persekutuan semacam ini, tetapi saya dikoreksi oleh TUHAN >>> apakah engkau menyampaikan Firman dengan suatu kerinduan atau sudah menjadi kebiasaan? Saya menangis. Sebab seringkali karena sudah menjadi kebiasaan/taurat >>> karena besok hari Minggu, maka pada hari Sabtu, harus menyiapkan Firman TUHAN. Juga bagi gembala-gembala, adakah kerinduan untuk makan Firman di bawah Kaki TUHAN? Juga bagi sidang jemaat, terutama yang sudah tergembala dalam tiga macam ibadah pokok, apakah sudah menjadi kebiasaan/taurat/peraturan? Karena sebagai imam-imam harus tiga kali datang beribadah.

TUHAN mau membawa kita ke ladang gandum, tetapi TUHAN juga mau meningkatkan dengan bukan sekedar makan tetapi makan dengan suatu kerinduan, sebab kerinduan itu melebihi peraturan.
Sehingga hasilnya :

  • kita akan dibela oleh TUHAN seperti Daud >>> Lukas 6 : 3, 4,
    3.Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
    4. bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"

    Daud juga melanggar hukum taurat, sebab roti sajian hanya untuk imam-imam, sedangkan Daud bukan seorang imam, maka ia tidak boleh makan roti sajian itu. Tetapi karena ia dikejar oleh Saul, sehingga ia memakan roti sajian itu. Memang kita sudah setia menyampaikan Firman dan tidak pernah absen tetapi TUHAN mau meningkatkan menjadi kerinduan yang sungguh-sungguh untuk menikmati/makan Firman sehingga hasil pertama, kehidupan kita akan dibela oleh TUHAN.
    Pengertian dibela ini adalah:
    • seperti Daud melawan Saul >>> tentu saja Daud tidak berdaya menghadapi Saul yang memiliki tentara yang besar, sedangkan siapakah Daud itu? Tetapi ia dibela oleh TUHAN.
    • seperti anak-anak kecil yang dibawa kepada TUHAN YESUS, dan murid-murid menjadi marah, tetapi anak-anak kecil itu dibela oleh TUHAN.
      Jadi istilah dibela itu adalah seperti seorang anak kecil yang berada di dalam pelukan dari seorang ibu/seorang bayi yang tidak berdaya dan berada di dalam pelukan TUHAN = kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh TUHAN.
    Kalau saudara membaca kisah dari Daud di dalam ktb Samuel, Daud mengatakan kepada Yonatan bahwa ‘hanya satu langkah aku dengan maut’. Mungkin dihari-hari ini keadaan kita bagaikan satu langkah jaraknya dengan maut, tetapi kalau kita memiliki kerinduan untuk makan Firman, maka kita bagaikan bayi yang tidak berdaya yang berada di dalam gendongan Tangan TUHAN sehingga kita merasakan perlindungan dan pemeliharaan TUHAN dan kita terlepas dari mara bahaya/kesukaran/kesulitan-kesulitan seperti Daud sampai kita terlepas dari maut/kebinasaan.
    Bagi saudara-saudara yang sedang sakit/menderita virus-virus yang membahayakan nyawa >>> mari! obatnya hanya satu! yaitu kerinduan untuk makan Firman. Kalau obat di dunia dapat menghancurkan virus, kuasa Firman melebihi obat dari dunia asal ada kerinduan yang sungguh-sungguh terhadap Firman.
  • Mazmur 119 : 18 -20,
    18. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
    19. Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
    20. Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

    Sebelum menjadi raja, Daud merindu akan Firman sehingga ia makan roti sajian, dan sesudah menjadi rajapun, ia tetap merindukan Firman. Hasil kedua mata kita akan segera melihat keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Firman. Mengapa kita tidak melihat keajaiban-keajaiban itu? Banyak orang yang mengatakan bahwa jangan Firman pengajaran sebab tidak ada mujizat, mengapa tidak ada mujizat? Sebab belum ada kerinduan makan Firman/Firman belum mendarah daging, baru sebatas kebiasaan dan peraturan. Kalau sudah ada kerinduan, dan Firman mendarah daging, maka cepat atau lambat, pasti mata kita akan melihat mujizat/keajaiban dari Firman pengajaran. Mujizat yang terbesar adalah keubahan hidup yang tidak dapat ditiru oleh setan >>>
    1 Petrus 1 : 23 – 25,
    23. Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
    24. Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
    25. tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

    Kalau kita hanya makan padi yang termasuk jenis rumput-rumputan, maka kehidupan kita hanya seperti rumput >>> biar kita kaya, hebat, tetap seperti rumput. Tetapi kalau kita makan gandum/Firman, maka kita akan diubahkan menjadi manusia baru/diciptakan kembali menjadi manusia yang rohani.

Sekarang ini, kalau kita memiliki kerinduan makan Firman, maka kita akan:

  • dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN.
  • dapat melihat keajaiban dari TUHAN yaitu mengalami keubahan hidup menjadi manusia baru dengan tanda di dalam ktb Pengkhotbah >>> Pengkhotbah 7 : 29, Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

ALLAH hanya menciptakan/menjadikan manusia yang jujur. Kita akan dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN dan kita juga dapat melihat keajaiban TUHAN yaitu diubahkan menjadi manusia yang baru jika kita jujur. Kita jangan berdusta dan berdalih, tetapi harus jujur. Di dalam pekerjaan kita harus jujur, juga di sekolah, kita harus jujur, jangan suka menyontek, di dalam berdagang juga harus jujur >>> barang yang palsu, jangan kita katakan asli. Juga di dalam hal membayar pajak, kita harus jujur. Di dalam pengajaran, kita juga harus jujur >>> kalau salah, kita harus menyalahkan, kalau benar, kita harus membenarkan. Sebab kejujuran merupakan ciptaan baru.

Dari taman Eden, manusia dibuang ke bumi, sehingga kehidupan menjadi susah dan akan lebih susah lagi, kalau kita dibuang ke neraka. Tetapi kalau kita menjadi manusia baru/diciptakan menjadi baru, maka itu berarti kita akan dikembalikan ke taman Eden. Kalau mata sudah melihat keajaiban yang rohani yaitu keubahan hidup/kita menjadi jujur di dalam segala hal, termasuk di dalam pengajaran dan pelayanan, maka mata kita juga akan melihat mujizat secara jasmani. Doa orang jujur dikenan oleh TUHAN >>> Amsal 15 : 8, Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Mengapa di dalam pelayanan kita tidak pernah melihat keajaiban? Karena kita tidak jujur, sekalipun kita sudah jujur di dalam hal keuangan, tetapi kita tidak jujur di dalam pengajaran, demikian juga sebaliknya.
Di kenan = dijawab sehingga akan terjadi keajaiban-keajaiban yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Kejujuran itu yang menentukan, apakah kita dapat naik atau dapat turun. Jika kita jujur terus menerus, maka keajaiban secara rohani maupun secara jasmani akan kita alami. Kita mengalami banyak pertolongan dari TUHAN, baik untuk penyakit kita dlsbnya, sampai satu waktu jika YESUS datang kembali yang kedua kalinya ke dalam dunia ini, terjadi keajaiban/kemustahilan yang tertinggi yaitu manusia daging ini akan diubahkan menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS/memiliki Gambar dan Teladan ALLAH untuk naik ke dalam kerajaan seribu tahun sampai kita naik ke kota Yerusalem Baru/kerajaan surga selama-lamanya. Kerinduan untuk makan Firman, akan dibela dan akan memandang keajaiban-keajaiban. Mari kita berdoa >>> di saat kita tidak berdaya, maka mujizat itu nyata.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Januari 2015 (Rabu Sore)
    ... menyembelih anaknya. 'Yang tidak dapat cemar' di mulai dari tidak gampang cemar sampai dengan tidak dapat cemar artinya tidak mau berbuat dosa apapun resikonya sekalipun ada kesempatan ancaman paksaan godaan dan keuntungannya hidup dalam kebenaran sampai dengan tidak bisa berbuat dosa benar seperti Yesus benar. Mungkin lingkungan kita di sekolah ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Juni 2017 (Selasa Sore)
    ... x hukuman Allah Tritunggal kiamat sampai hukuman neraka. Kuda secara jasmani menunjuk daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang mendorong untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Raja-raja Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 April 2015 (Kamis Sore)
    ... adalah bagaikan muntah di hadapan Tuhan berarti tidak berguna jijik najis dan binasa selamanya. Kita sebagai sidang jemaat bangsa Kafir di akhir jaman harus mengalami tanda pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus supaya kita juga mengalami tanda pengalaman kemuliaan bersama Yesus. Praktek mengalami tanda pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Agustus 2011 (Rabu Sore)
    ... Yesus. Wahyu - . dan dari Yesus Kristus Saksi yang setia yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- . dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan menjadi imam-imam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2023 (Minggu Siang)
    ... di tanah Sinear lalu menetaplah mereka di sana. . Mereka berkata seorang kepada yang lain Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik. Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. terjemahan lama . Maka sekali peristiwa tatkla mereka itu berjalan ke sebelah timur didapatinya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 November 2014 (Kamis Sore)
    ... Efesus sama dengan keadaan dua orang buta di pinggir jalan. Di pinggir jalan menunjuk kehidupan Kristen jalanan tidak tergembala beredar-edar. Dua orang menunjuk suami istri jika tidak tergembala maka akan menjadi buta rohani sehingga hidupnya membabi buta terjadi pertengkaran kekerasan dalam rumah tangga perselingkuhan kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Anak-anak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... menyangkut masa depan praktiknya adalah suka akan ramalan-ramalan. Kekuatiran soal jodoh praktiknya adalah kawin campur. Dan ini dimulai dari masa pacaran. Kita harus mencari pasangan bukan hanya satu iman tetapi juga satu pengajaran. Kalau ada kekuatiran tentang jodoh biasanya menjadi takut dan bimbang. Yang harus diperhatikan dalam mencari jodoh yaitu Memperhatikan imannya. Memperhatikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Juni 2020 (Sabtu Sore)
    ... kewajiban sebagai hamba pelayan Tuhan sama dengan Tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Kalau doulos hanya melakukan kewajiban dan tidak menuntut hak. Kewajiban kita adalah taat pada Tuhan. Kalau tidak melakukan kewajiban berarti tidak taat pada Tuhan pengajaran yang benar. Pengkhotbah . Akhir kata dari segala yang didengar ialah ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 April 2024 (Minggu Pagi)
    ... pesta. Ad. Tidak layak untuk datang. Matius - Ia menyuruh pula hamba-hamba lain pesannya Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu Sesungguhnya hidangan telah kusediakan lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih semuanya telah tersedia datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya ada yang pergi ke ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 April 2016 (Rabu Malam)
    ... dosa bahkan daging justru mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kita sadar itu dosa dan tidak boleh dilakukan tetapi daging tidak mampu. Sebab itu malam ini kita mohon Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra untuk membantu ktia mematikan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa sehingga ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.