Kita
masih membahas tentang nubuat yang keempat yaitu
nubuat tentang
antikrist --> Matius 24 : 15-18,
15.
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat
kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para
pembaca hendaklah memperhatikannya --
16.
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
17.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun
untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
18.
dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil
pakaiannya.
Inilah
yang harus kita hadapi, yaitu antikrist akan berkuasa selama tiga
setengah tahun dengan penampilannya sebagai pembinasa yang keji untuk
memburu dan membinasakan anak-anak TUHAN. Sikap
kita sekarang ini adalah menyingkir dari antikrist.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran
Tindakan
penyingkiran -->
Matius 24 : 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”.
- ay
17 --> “orang yang
sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah.
- ay18
--> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk
mengambil pakaiannya”.
Kita
sudah membahas tindakan penyingkiran yang pertama dan yang kedua,
sekarang ini kita maju satu langkah lagi dengan membahas tindakan
penyingkiran yang ketiga --> ay18 -->
“orang yang sedang
diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
“orang
yang sedang diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Dengan kata lain
‘tetap tinggal di ladang TUHAN’
=
setia di dalam ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.
Inilah tindakan penyingkiran yang harus dimulai dari sekarang, sampai
nanti antikrist berkuasa selama tiga setengah tahun dengan tetap
tinggal di ladang TUHAN = setia di dalam ibadah dan pelayanan kepada
TUHAN.
Ladang
ALLAH ini memiliki kaitan dengan bangunan ALLAH -->
1
Korintus 3 : 9, Karena kami adalah kawan sekerja
Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Ladang
ALLAH = pelayanan
Bangunan
ALLAH = pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi,
ibadah dan pelayanan kita
harus mengarah
kepada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/
Mempelai Wanita
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti ini.
Apa
yang kita perlukan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus?
-->
Efesus 4 : 11, 12,
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Di
bagian atas dikatakan bahwa pelayanan kita harus mengarah kepada
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna; tetapi di dalam
Efesus 4
: 11, 12, untuk pelayanan tubuh Kristus dibutuhkan
jabatan
pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jadi, pelayanan kita
merupakan pelayanan yang mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus
adalah pelayanan yang sesuai dengan jabatan-jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus. Saya ulangi,
pelayanan yang mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus adalah
pelayanan yang sesuai dengan jabatan-jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus.
Harus
sesuai Firman supaya dapat mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus,
seperti di dalam tubuh kita ini, tangan tidak mungkin menjadi kaki,
dan kalau dipaksakan tangan menjadi kaki = akrobat.
Jadi, mari,
bagi rekan-rekan hamba TUHAN, jika kita diberi jabatan oleh TUHAN
sebagai:
- gembala,
maka kita harus menjadi gembala yang benar,
- penginjil,
kita harus menjadi penginjil yang benar,
- guru,
jadilah guru yang benar.
Demikian
juga bagi sidang jemaat, jika saudara menjadi:
- pemain
musik, maka saudara harus menjadi pemain musik yang benar/sesuai
dengan jabatannya sebagai pemain musik,
- guru
sekolah Minggu, jadilah guru yang sesuai dengan jabatan; jangan
dipaksakan, ini mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus. Di mulai
dari saya sebagai seorang gembala, harus melayani sesuai dengan
jabatan gembala. Jika pelayanan kita sesuai dengan jabatan
pelayanan, maka itulah Tubuh Kristus ; seandainya tempat dari kaki
diganti oleh tangan --> bukannya menjadi bagus, melainkan akan
menghancurkan Tubuh Kristus. Kalau kita bukan seorang gembala,
tetapi mau menjadi seorang gembala --> tidak akan bisa.
Itu
sebabnya, mohon kepada TUHAN, supaya pelayanan kita sungguh-sungguh
mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus dengan jabatan pelayanan
dan disertai dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Jadi,
untuk berada di dalam ladang TUHAN/untuk dapat masuk dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus, setiap pribadi
harus memiliki
jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Di dalam cerita dari
yusuf, maka jabatan pelayanan itu bagaikan jubah maha indah; bagi
saudara yang belum memiliki, mari berdoa supaya TUHAN membuka jalan
untuk mendapatkan jubah maha indah.
Saya
seringkali mengatakan di dalam pemberitaan Firman --> sebelum
saudara menerima jubah maha indah/jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus, maka kehidupan manusia itu tidak akan
pernah menjadi indah, bahkan telanjang. Sekali-pun ia seorang yang
pandai, memiliki banyak ijazah yang tinggi dan juga kaya, ia tidak
pernah menjadi indah sebelum ia menerima jubah yang maha indah itu,
maka kehidupan nikahnya, masa depannya belumlah indah bahkan
cenderung telanjang. Sebab sejak manusia berbuat dosa di taman Eden,
maka keadaan dari Adam dan Hawa menjadi telanjang.
Proses
untuk mendapatkan jubah maha indah/jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus --> kita belajar dari Yusuf yang
mendapatkan
jubah
maha indah dari Yakub/ALLAH Roh Kudus.
Di
dalam kitab
Kejadian 37 : 2, 3,
2.
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas
tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba,
bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa,
kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar
tentang kejahatan saudara-saudaranya.
3.
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab
Yusuf itulah
anaknya
yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha
indah bagi dia.
Ay
2, sama-sama menggembala, tetapi ada bedanya yaitu Yusuf menyampaikan
kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya dan ini berarti sekali-pun
saudara-saudara Yusuf berada di dalam penggembalaan, tetapi mereka
tetap jahat.
Ay
3, inilah gambaran dari kehidupan yang menerima jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus.
Dengarkan
baik-baik, bagi saudara yang sudah memiliki jabatan pelayanan,
dengarkan juga agar semakin memantapkan jabatan itu. Jangan menjadi
seperti Yudas yang sudah menerima jabatan, tetapi ia hilang; jadi
penting juga bagi yang sudah menerima jabatan sehingga dapat
melayani, saudara tetap harus mendengarkan Firman supaya jabatan itu
tidak hilang.
Bagi
yang belum memiliki jabatan pelayanan, saya yakin, saudara akan
memohon/akan rindu agar dapat melayani TUHAN dan TUHAN akan memberi
jabatan. Bukan hanya beribadah, tetapi juga melayani TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
- Biasa
menggembalakan kambing domba. Istilah biasa adalah tekun
di dalam penggembalaan = menjadi kehidupan yang
tergembala. Di sini, kita dapat menerima jubah
pelayanan. Jika kita tekun di dalam penggembalaan, maka prakteknya
- bertekun
di dalam kandang penggembalaan/selalu berada di dalam kandang
penggembalaan --> di dalam tabernakel berada di dalam
ruangan suci.
Tekun di dalam kandang penggembalaan = tekun
di dalam ibadah pokok yaitu:
- pelita
emas --> ketekunan di dalam ibadah raya,
- meja
roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan di sertai dengan perjamuan suci,
- mezbah
dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
Dan
ini di mulai dari seorang gembala harus tekun, jika mau mendapatkan
jubah maha indah dari TUHAN. Sesibuk apa-pun, seorang gembala itu
harus tekun di dalam kandang penggembalaan. Semoga kita dapat
mengerti.
- makan
Firman penggembalaan yaitu Firman pengajaran yang benar yang
dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan
kepada jemaat sebagai makanan rohani bagi domba-domba. Bukan
hanya berkhotbah tetapi menjadi makanan rohani bagi
domba-domba.
Kita harus berhati-hati, sebab di dalam Matius
24 ditulis nomor satu adalah tentang penyesatan-penyesatan yang
sekarang ini banyak sekali. Jadi, Firman pengajaran yang benar
disampaikan oleh seorang gembala sebagai makanan bagi
domba-domba dan untuk ini gembala/saya harus selalu didoakan, sebab
ini merupakan tugas saya. Sebab tanpa doa, maka gembala/saya tidak
akan mampu memberi makanan bagi domba-domba.
Tergembala/tekun
di dalam penggembalaan dengan praktek:
- tekun
dalam kandang,
- tekun
dalam makan Firman penggembalaan gembalaan.
Tekun
dalam makan Firman penggembalaan ini seperti kita setiap hari makan
makanan jasmani dengan tekun pada pagi, siang dan malam hari.
Demikian juga makan makanan rohani dengan tekun untuk makan Firman
penggembalaan. Permisi berbicara, kita jangan menjadi Kristen
jalanan/hamba TUHAN jalanan/hamba TUHAN yang beredar-edar/duduk di
pinggir jalan, sebab nasibnya akan menjadi seperti Bartemius yang
buta itu. Bukan mendapatkan jubah yang maha indah, tetapi jubah
Bartemius itu kumal sebab ia seorang pengemis.
Inilah bedanya
nanti, sekarang ini mungkin tidak kelihatan sebab lebih senang
beredar-edar/jalan-jalan, tetapi satu waktu akan terlihat
perbedaannya. Hamba TUHAN/anak TUHAN yang tergembala akan menerima
jubah maha indah sehingga kehidupannya akan bertambah indah;
sedangkan kehidupan yang beredar-edar, kehidupannya kumal/tidak
indah.
Jadi menerima jubah yang kumal adalah:
- hidup
dalam penderitaan,
- tidak
tertata rapi,
- hidupnya
tidak indah.
Sungguh
celaka, jika gembalanya Bartemius yang jubahnya kumal serta buta
matanya dan ini yang berat sebab seperti Bartemius yang duduk di
pinggir jalan/Kristen jalan-jalan. Mata buta = tidak ada pembukaan
Firman.
Kita dapat membayangkan, jika gembalanya buta, jemaat
mau dibawa kemana? Tidak dapat mencapai sasaran terakhir itulah
Yerusalem Baru/kerajaan surga. Berat untuk mengatakan, tetapi mari!
kita sungguh-sungguh tergembala sekarang ini. Inilah proses pertama
untuk mendapatkan jubah maha indah seperti Yusuf yaitu tekun di
dalam penggembalaan.
- Kejadian
37 : 2b, Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya
kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Yusuf tidak
mau berkompromi dengan dosa sekali-pun itu menguntungkan, ia tidak
mau dan ini namanya hidup dalam kesucian.
Penggembalaan dengan kesucian itu satu --> kalau tergembala,
maka dapat hidup di dalam kesucian/mengalami kesucian dari ALLAH Tri
Tunggal.
Jadi, ALLAH Tri Tunggal menyucikan kita sampai kita
menjadi sama dengan ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sedangkan kita
juga tri tunggal, sebab memiliki tubuh, jiwa dan juga memiliki roh.
Jadi, sama; sedangkan ibadahnya adalah tiga macam ibadah. Ini
sungguh-sungguh sama dan tidak dibuat-buat. Tiga macam ibadah = kita
beribadah kepada ALLAH Tri Tunggal.
Penyucian
oleh ALLAH Tri Tunggal sbb:
- pelita
emas (ketekunan di dalam ibadah raya) --> persekutuan
dengan Roh Kudus, maka ALLAH Roh Kudus sedang menyucikan kehidupan
kita --> 1 Petrus 1 : 2, yaitu
orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita,
dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan
menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai
sejahtera makin melimpah atas kamu.
Orang-orang yang
dipilih --> tadinya orang-orang pendatang dan tersebar, tetapi
dipilih dan digembalakan supaya dapat taat dengar-dengaran
= Roh Kudus menyucikan dan biasanya ibadah
pada setiap hari Minggu
(pada tabernakel menunjuk pada pelita
emas. ALLAH
Roh Kudus menyucikan kita menjadi kehidupan yang taat
dengar-dengaran apapun resikonya, dan dikaitkan
dengan percikan darah, seperti YESUS Yang
taat dan yang teruji
sampai mati di kayu salib. Semoga
kita dapat mengerti.
- meja
roti sajian,
ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci,
disitu Anak ALLAH
menyucikan kita dengan Firman yang
dibukakan rahasinya/Firman pengajaran yang
benar.
Yohanes 15 : 3,
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Jadi, Anak
ALLAH menyucikan kita lewat Firman
yang dibukakan rahasianya = ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain. Menyucikan
dari apa? kita
bandingkan dengan Mazmur 119
: 9,
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya
bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Kita
disucikan terutama dikaitkan dengan orang muda/nafsu
orang muda dan ini bukan berarti hanya
berlaku untuk orang muda saja, sebab ada
juga orang tua yang nafsunya seperti
nafsu orang muda/hawa nafsu daging
yang kuat. Itu sebabnya
pentingnya kita tergembala/pentingnya
ibadah bible study/ibadah
pendalaman alkitab.
Tanpa
Firman, orang
tidak dapat menjadi suci; gembala-
pun tidak dapat menjadi suci tanpa Firman.
Itu sebabnya harus ada Firman
pengajaran yang benar untuk menyucikan kita dari nafsu orang
muda/hawa nafsu daging yang kuat.
Dalam
alkitab/di kebun
anggur itu banyak singa muda/hawa nafsu
itu bagaikan singa muda --> 2
Timotius 2 : 21-24,
21.
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan
menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
22. Sebab itu jauhilah
nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati
yang murni.
23.
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
24.
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus
ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar.
Jadi,
kebaktian bible study/ibadah
pendalaman alkitab, Anak ALLAH
sedang menyucikan kita lewat Firman
pengajaran yang benar/Firman yang
dibukakan rahasianya/Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan dari nafsu orang
muda/hawa nafsu daging yang kuat, jadi
bukan hanya usia muda, biarpun tua ada
yang hawa nafsu dagingnya kuat.
Apa
yang dimaksud dengan hawa nafsu daging yang kuat?
- hawa
nafsu daging yang kuat, menunjuk kepada
dosa seks yaitu dosa
kawin mengawinkan.
- menunjuk
pertengkaran --> kalau hawa nafsu
daging yang kuat, selalu bertengkar,
misalnya pertengkaran di rumah tangga.
Bertengkar ini merasa benar
sendiri.
Sumber
pertengkaran itu dari:
- kebenaran
diri sendiri yaitu orang berdosa tetapi
membenarkan diri dengan cara menyalahkan orang lain.
- kekerasan
hati.
Kalau
dua hal ini disucikan
yaitu nafsu orang muda dan juga dari
pertengkaran-pertengkaran, maka kita bisa hidup dalam
keadilan, dalam kesetiaan, kasih dan damai.
- medzbah
dupa emas,
ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan.
ALLAH Bapa sedang menyucikan kita dengan
kasih-Nya --> 1
Tesalonika 5 : 23, 24,
23.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
24.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan
menggenapinya.
Dia setia/Dia
menggenapi janji- Nya.
Kalau kita
setia, maka kita juga akan mengalami
kegenapan janji ALLAH sampai kita
menjadi sempurna. Jadi, ALLAH
Bapa menyucikan kita dengan kasih-
Nya sampai tubuh, jiwa, roh kita menjadi
sempurna/tak bercacat cela waktu
YESUS datang kedua
kalinya.
Di sini
ada istilah ‘menguduskan kamu
seluruhnya, semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara’.
Menguduskan/menyucikan =
memelihara; jadi
penyucian = pemeliharaan.
Bagi rekan-rekan
hamba TUHAN, mari!
saya tidak menggurui tetapi kalau
kehidupan kita mau disucikan, maka TUHAN
akan memelihara kehidupan kita. Semakin
kita disucikan, maka
semakin kita akan merasakan
pemeliharaan TUHAN atas tubuh, jiwa, roh
kita dan ini merupakan rumus.
Jadi,
maafkan, sebagai seorang hamba
TUHAN/pelayan TUHAN,
kebutuhan hidup kita sehari-hari bukan-lah
beras dan lain-lain, tetapi kebutuhan
hidup sehari-hari dari
seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN adalah penyucian
= dimana ada penyucian,
disitu pasti ada pemeliharaan TUHAN.
Jadi yang difokuskan hari-hari ini adalah penyucian;
bagi rekan-rekan
hamba TUHAN jangan pergi
kesana kemari untuk mencari beras,
cari uang dllnya, sebab ini salah besar,
tetapi kita
banyak mengalami penyucian, sebab disitu
terjadi pemeliharaan TUHAN.
ALAH
berjanji --> ‘
Ia yang memanggil
kamu setia dan Ia juga menggenapinya’
kalau kita setia dalam penggembalaan, setia dalam penyucian,
maka ALLAH
Yang
Setia juga akan menggenapi janji Nya untuk
memelihara hidup kita didunia ini sampai menyempurnakan kehidupan
kita = tubuh, jiwa, roh kita
sampai
tidak bercacat cela, ini janji TUHAN. Saya
ulangi kalau kita setia dalam penggembalaan, tekun dalam
penggembalaan, setia dalam penyucian, maka
ALLAH Yang Setia
akan menggenapi janji-Nya yaitu:
- memelihara
tubuh, jiwa, roh kita di dunia ini yang
sudah sulit bagaikan padang pasir,
- sampai
sempurna --> menyempurnakan tubuh,
jiwa, roh kita sampai tiada bercacat cela, sempurna
seperti YESUS.
Ini
janji TUHAN, asal kita setia dalam
penyucian, seperti dulu bangsa Israel di
padang gurun, mereka tidak dapat menabur dan
menuai. Memang sekarang dengan
tehnologi pertanian yang sudah maju,
sebagian padang gurun sudah ada tanaman yang
berwarna hijau tapi masih kecil/masih
sedikit, dan ini saya melihatnya sendiri.
Tetapi waktu
zaman dulu, mereka
tidak dapat menabur dan
menuai. Jadi, mereka
hidup dari apa? dari manna/dari
Firman.
Mari!
dihari-hari ini saudaraku,
kita tekun dalam penggembalaan, hidup dalam kesucian, setia,
tekun dalam penyucian, maka sungguh-sungguh
ALLAH akan menggenapi janji-Nya,
bukan saja memelihara hidup
kita, tetapi sampai memberikan jubah indah kepada
kita/keindahan hidup
kepada kita.
Efesus
4 : 11,12,
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Kalau
kita tergembala, tekun dalam penggembalaan dan tekun dalam penyucian,
hidup suci maka TUHAN akan memperlengkapi
kita dengan jabatan/ pelayanan dan karunia
Roh Kudus. Jubah maha
indah untuk pelayanan = kita dapat
melayani pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti ini.
Bagi
kehidupan yang belum melayani, berdoa supaya tekun dalam
penggembalaan, tekun dalam penyucian, maka mau
tidak mau, ALLAH akan
memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh
Kudus untuk pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna.
Bagi
kita yang sudah mendapatkan jubah maha indah/kita
yang sudah mempunyai
jabatan pelayanan, dan juga bagi rekan-rekan
gembala yang sudah punya jabatan pelayanan,
kalau kita tekun, maka TUHAN akan
menambahkan karunia-karunia Roh Kudus. Itu
sebabnya jangan lepaskan jabatan
itu.
Lewat
apa karunia itu ditambah? lewat
penggembalaan, dan juga lewat penyucian.
Itu sebabnya jangan sampai jubah dilepas
seperti Yudas. Bagi
kami rekan-rekan
gembala, mari
berusaha dan saya juga
berusaha dengan mohon dukungan dari
istri dan anak agar
mendoakan kita supaya dapat
menyampaikan Firman yang
dapat lebih di mengerti
dan lebih lagi, supaya ada pembukaan
Firman. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi,
mendapatkan jubah:
- ini
untuk pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna,
- ini
kita melarikan diri dari antikrist, kalau
hari-hari ini kita masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus, sampai satu waktu jika Tubuh Kristus
sudah betul-betul sempurna, maka
kita akan diberi dua sayap burung nasar yang
akan menyingkirkan kita
ke padang belantara.
Wahyu
12 : 1 Maka tampaklah
suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua
belas bintang di atas kepalanya.
Ya,
sudah tidak ada gelap, sebab ada matahari,
bulan, bintang, tidak ada gelapnya, di sini,
pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna/Tubuh Kristus sempurna.
Wahyu
12 : 14, Kepada perempuan
itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari
tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Mulai
sekarang kita disingkirkan dan dilindungi
oleh TUHAN dari antikrist,
kalau kita betul-betul memiliki jabatan
pelayanan sehingga kita diberi dua
sayap burung nasar yang besar.
Kita disingkirkan kepadang belantara selama
tiga setengah tahun dilindungi, dipelihara oleh TUHAN
Sendiri.
Inilah
saudaraku,
jalannya untuk menyingkir dari antikrist,
bukan melawan, tetapi kita
menyingkir yaitu:
- kita
tetap tinggal diladang TUHAN,
- setia
dalam ibadah pelayanan,
- tetapi
ladang itu berkaitan juga
dengan pembangunan Tubuh
Kristus lewat: tergembala, lewat
penyucian, lewat jabatan pelayanan dan karunia-karunia
Roh Kudus.
Mari!
layani TUHAN dengan sungguh-sungguh,
maka kita sudah dilindungi dan
disingkirkan oleh TUHAN dari antikrist,
mulai sekarang sampai nanti diberi dua sayap
burung nasar yang besar --> kita
disingkirkan ke padang gurun tiga setengah
tahun bersama TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Tetapi
saudaraku, kekuatan jubah itu bukan hanya sampai
menyingkirkan kita dari antikrist --> bukan!!
Sebab sekalipun kita sudah disingkirkan,
tetapi kita mau kemana? Kekuatan
jubah pelayanan itu sampai membawa kita kembali ke firdaus
sampai masuk Yerusalem Baru.
Wahyu
22 : 14, Berbahagialah
mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas
pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam
kota itu.
Inilah
kekuatan jubah pelayanan. Bagi yang
belum memiliki jubah, mari sungguh-sungguh
mohon dari TUHAN lewat penggembalaan
dan juga lewat penyucian supaya TUHAN
memberikan jubah. Tetapi
bagi yang sudah memiliki jubah -->
mari! melayani
dengan sungguh-sungguh.
Tetapi
masih ada kelanjutannya yaitu jubah
pelayanan harus dibasuh untuk memberikan kebahagiaan kepada kita
--> ‘berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya’
= memberikan kebahagiaan sampai masuk
firdaus, kemudian masuk
kerajaan seribu tahun sampai masuk
Yerusalem Baru.
Jubah
maha indah atau jubah pelayanan harus
dibasuh dengan apa?
harus dibasuh dengan dua
hal yaitu:
- Maleakhi
3 : 1, 2,
1.
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke
bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya,
Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
2.
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah
yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia
seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang
penatu.
Dibasuh dengan
sabun tukang penatu, sabun tukang penatu adalah
Firman pengajaran yang diulang-ulang
= Firman penggembalaan.
Itu sebabnya, kita harus tetap tergembala.
Firman pengajaran
yang diulang-ulang ini seperti kita mencuci
pakaian dengan sabun --> maju
mundur, maju mundur.
Sabun
tukang penatu itu = Firman
pengajaran/Firman penggembalaan yang
diulang-ulang untuk menyucikan kita dari
noda-noda dalam pelayanan. Sebab seringkali
kita sudah memiliki
jubah, tetapi
terkena noda tinta
balpoint atau noda apa
saja.
Jadi noda-noda
yang harus dibasuh adalah:
- Matius
25 : 26, 30,
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Membersihkan jubah
pelayanan dari noda, terutama noda jahat dan malas,
kalau malas, pasti jahat, tidak setia
pasti jahat. Noda
tidak setia dan jahat = tidak
berguna dan akan dicampakkan kedalam
kegelapan yang paling gelap. Kegelapan
paling gelap itu adalah
siksaan dari antikrist
sampai siksaan neraka.
- Bilangan
16 : 8-11,
8.
Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai
orang-orang Lewi!
9.
Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari
umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu
melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat
itu untuk melayani mereka,
10.
dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua
saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat
imam lagi?
11.
Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat
melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu
bersungut-sungut kepadanya?"
Noda
bersungut-sungut
untuk menuntut sesuatu seperti:
- menuntut
pangkat/kedudukan,
- menuntut
upah, makan minum,
- di
dalam pelayanan menuntut pujian,
- menuntut
ucapan terima kasih.
Noda
Korah bersungut-sungut karena menuntut sesuatu
dan ini membuat “bumi membuka mulutnya menelan mereka” =
turun, merosot, sampai merosot ke alam maut.
Bilangan
16 : 31, 32,
31.
Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka
terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
32.
dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya
dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta
milik mereka.
Kalau tidak
setia, malas = jahat
--> gelap, makin hari hidupnya menjadi
semakin gelap --> ‘campakkan
kedalam tempat gelap’. Semakin
gelap itu kalau antikrist
berkuasa di bumi
ini dan selanjutnya ke
alam maut/neraka = tempat
yang paling gelap.
Itu sebabnya
kita memerlukan
Firman penggembalaan yang diulang-ulang
dan di sampaikan berurutan untuk
menyucikan/membersihkan jubah dari noda-noda terutama noda malas
dan jahat. Kemudian noda
bersungut-sungut karena tidak merasa
puas sehingga menjadi
turun/merosot sehingga
tidak akan pernah ditinggikan. Saat YESUS datang, kita seharusnya
terangkat bersama dengan Dia, tetapi kalau bersungut-sungut, kita
akan turun ke bawah sampai binasa.
Mari!
dirumah tangga jangan bersungut-sungut, sebab
pelayanan di rumah tangga itu juga
pelayanan Tubuh Kristus;
selalu saya ingatkan, pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus di mulai di
rumah tangga, kemudian di
dalam penggembalaan.
- Kejadian
37 : 31, Kemudian mereka
mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu
mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
jubah
Yusuf dicelup di dalam
darah.
Kita membandingkannya
dengan Wahyu 7 : 13,
14,
13.
Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah
mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka
datang?"
14.
Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya. " Lalu
ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar
dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan
membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Jubah Yusuf
dicelup di dalam darah anak kambing,
sedangkan untuk jubah kita dicelup
di dalam Darah
Anak Domba/dibasuh
dengan Darah Anak
Domba ALLAH/Darah
YESUS.
Arti dari
jubah dibasuh dalam Darah Anak
Domba adalah percikkan
darah = kita mengalami percikan
darah/sengsara tanpa dosa/ujian.
Kita sudah dibasuh dengan sabun
= tidak ada noda, tetapi
masih perlu dibasuh = mengalami ujian
yang diijinkan oleh TUHAN.
Ini
perlu, sebab di didunia saja perlu
ujian, kalau tidak ada ujian,
tidak ada orang dengan gelar S3, tidak ada
doktor.
Yang ada hanya
taman kanak-kanak saja. Semoga kita
dapat mengerti.
Seperti
Yusuf mengalami jubah dicelup dalam darah, mengalami ujian,
ada tiga bentuk ujian percikan darah yang dialami oleh Yusuf
yaitu:
- Kejadian
37 : 33, Ketika Yakub
memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku;
binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah
diterkam."
Binatang buas
ini menunjuk pada antikrist
dan nabi palsu --> Kisah para
rsl 20 : 28
- 30,
28.
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya
sendiri.
29.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan
masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan
itu.
30.
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang
dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan
yang benar dan supaya mengikut mereka.
Binatang
buas itu menunjuk antikrist dengan
kekuatan uang/mammon.
Kita harus berhati-hati, sebab
kekuatan uang/mammon/
ikatan akan uang ini hendak menghantam
penggembalaan. Kalau
manusia sudah terikat akan uang,
akan menjadi seperti Yudas. Kehidupan itu
akan meninggalkan pelayanan
sehingga hancur seperti Yudas. Menghadapi
binatang buas/antikrist ini namanya
ujian kebenaran; dari sini
kita dapat melawan
dengan menyingkir. Jadi
antikrist/serigala/binatang
buas dengan kekuatan mammon/ikatan akan
uang.
Bagaimana supaya kita
tidak diterkam? Kita harus benar di
dalam persoalan uang. Uang
milik TUHAN yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus harus benar.
Uang dari perusahaan
juga harus benar, uang apa saja harus
benar, uang milik TUHAN,
uang milik sesama, dan
juga uang kita sendiri harus benar.
Inilah ujian
kebenaran, harus benar dalam soal keuangan, mulai dari uangnya
TUHAN, uangnya sesama, uang pribadi kita
juga harus benar, jangan digunakan untuk yang
tidak benar.
Kalau soal keuangan
kita sudah tidak benar,
itu berarti kita sudah dicakar oleh
antikrist. Saya
teringat alm. bpk.
pdt. Pong selalu
mengatakan, kalau soal keuangan di gereja
sudah dicakar oleh antikrist, maka
semuanya sudah dicakar
dan habis semua.
Itu sebabnya kita
harus berhati-hati;
bagi rekan-rekan gembala,
kita bukan mempertahankan uangnya, tetapi
kepercayaan TUHAN itu yang harus
diperjuangkan, sebab kalau kepercayaan
TUHAN sudah dicakar oleh antikrist, maka
semuanya akan
betul-betul habis. Ini
yang harus sungguh-sungguh kita
waspadai.
Kemudian
menghadapi nabi palsu --> ujian
kebenaran dengan ajaran-ajaran palsu dan
kekuatannya adalah roh dusta dan
ajaran-ajaran palsu. Sikap kita menghadapi nabi palsu
adalah jangan berdusta.
Satu
saja
sikap kita yaitu:
- jangan
berdusta dan bepegang pada satu pengajaran yang benar,
- jangan
bimbang dalam pengajaran, berpegang pada satu pengajaran yang
benar, sebab kalau kita bimbang, maka
disitu ajaran lain akan masuk/
ajaran palsu masuk, itu sebabnya kita jangan
ingin tahu. Banyak
kali kita ingin tahu, ingin melihat,
sehingga betul-betul
akan dicakar, oleh binatang buas, dan
juga jangan berdusta sedikit-pun; jangan
mendua hati di dalam pengajaran tetapi harus bersungguh-sungguh
supaya kita tidak ditelan oleh nabi palsu dan juga dicakar oleh
antikrist. Inilah ujian kebenaran
yang pertama.
- Kejadian
39 : 7, 10,
7.
Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi,
lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
10.
Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak
mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh
dengan dia.
Ujian
kesucian, ujian menghadapi istri
Potifar yang menunjuk
pada perempuan Babel/dosa
sex.
Wahyu 17 : 4,
5,
4.
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan
emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia:
"Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."
Disebut pelacur
besar dan ini jelas menunjuk
pada dosa persundalan/dosa sex
dan istilah pelacur ini menunjuk pada ketidak setiaan.
Kalau pelacur,
hari ini bersama dengan laki-laki lain,
besok laki-laki lain; ini mungkin terdengar agak
kasar, tetapi ini sungguh-sungguh serius.
Itu sebabnya kalau orang Kristen tidak
setia, dan juga sebagai seorang hamba
TUHAN tidak setia di
dalam ibadah pelayanan, bagaikan
perempuan Babel/pelacur.
Kita harus menang atas
ujian ini dengan setia,
jangan sampai terkena pada
perempuan Babel.
- Kejadian
39 : 20, Lalu Yusuf
ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat
tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di
sana.
Yusuf dipenjara/menghadapi
penjara =
- menghadapi
dunia dengan segala kesusahan dan macam-macam kesulitan,
penderitaan dan air mata, tetapi di lain pihak juga ada
- kesukaan
dunia yang sedang menghantam/menguji kehidupan kita. Dunia dengan
segala keinginannya (1 Yohanes) yaitu keinginan mata yang sedang
menguji kita dihari-hari ini. Ini adalah ujian
kemuliaan. Semoga
kita dapat mengerti.
Ini
yang akan kita hadapi dan tidak ada jalan
lain, supaya jubah kita menjadi putih berkilau-kilauan,
kita dapat masuk kebahagiaan firdaus,
dan juga kebahagiaan Yerusalem Baru,
tidak ada jalan lain selain kita harus
menghadapi ujian demi ujian seperti yang dihadapi Yusuf.
Jadi
tidak-lah mudah untuk
mengikut dan
melayani TUHAN sebab
harus melewat
ujian yaitu:
- ujian
kebenaran, terutama soal uang dan
pengajaran,
- ujian
kesucian menghadapi istri Potifar,
- ujian
kemuliaan menghadapi keadaan dunia ini dengan segala
aktivitasnya.
Tetapi
bukan hanya Yusuf diuji, Daud juga
diuji sekali-pun ia sudah menjadi
raja.
Mari
kita mempelajar sikap dari
Daud ketika ia menghadapi ujian.
Mazmur
26 : 1- 3,
1.
Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup
dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
2.
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan
hatiku.
3.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam
kebenaranMu.
Sikap
yang benar dalam menghadapi ujian:
- hatnya
tidak ragu-ragu = hatinya tulus dan
benar. ini yang harus dijaga yaitu
hati dijaga ketika menghadapi ujian, tetapi tetap percaya kepada
TUHAN,
- kemudian
mata hanya tertuju pada kasih setia TUHAN/
berharap kepada kasih setia TUHAN, jangan
berharap lain. Ingat saat TUHAN
mengijinkan ujian
menimpa kita, tetapi kalau mata
kita tetap memandang Dia, maka
mata TUHAN juga sedang memandang
kita. Justru saat
menghadapi ujian tetapi
kalau mata kita memandang kasih setia
TUHAN, maka sorot
Mata- Nya dapat
kita nikmati/dapat kita rasakan TUHAN
sedang memandang dan memperhatikan
kita.
Mazmur
11 : 4, TUHAN ada di
dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Kemudian
mulut kita berseru kepada TUHAN/hanya
mengagungkan TUHAN,
kita
jangan bersungut-sungut/jangan
mengomel, tetapi hanya berseru kepada
TUHAN.
Mazmur
26 : 7, sambil
memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan
segala perbuatan-Mu yang ajaib.
Mulut
mengucap syukur kepada TUHAN/mulut
menyeru Nama TUHAN,
inilah yang harus kita perbuat saat
menghadapi ujian. Memang
dalam melayani TUHAN, maka jubah
harus dibasuh dalam darah
--> harus!! tidak bisa tidak.
Kita
menghadapi tiga macam ujian yaitu:
kebenaran, kesucian dan kemuliaan, seperti yang
dihadapi oleh Yusuf dan juga seperti
yang dihadapi oleh Daud.
Tetapi yang menentukan
sikap kita dalam menghadapi ujian
adalah hati tidak tidak ragu-ragu, tetap percaya kepada
TUHAN. Benar
dan tulus, jangan
memakai jalan politik, apalagi memakai
jalan sendiri --> jangan!!
Mata
hanya:
- memandang
kasih setia TUHAN,
- hanya
berharap kepada TUHAN dan sementara
TUHAN juga memandang, maka
- mulut
mengagungkan TUHAN dan juga mengucap
syukur dan menyeru Nama TUHAN
dan disitu kita akan mengalami pekerjaan kasih setia TUHAN
seperti yang dialami oleh Yusuf.
Kalau
sikap kita benar
-->
2 Korintus 4 : 16,
17,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
Kasih
setia TUHAN akan mengubahkan/membaharui
kehidupan kita dari
manusia
daging menjadi manusia rohani = jubah
dibasuh sampai putih =
menjadi
sama mulia dengan TUHAN.
TUHAN
memberkati.1