Kita
melanjutkan ibadah kita ini dengan tetap membahas injil Matius 24
dengan membaca
Matius 24 : 15-25 nubuat tentang
antikrist.
Matius
24 : 15-18,
15.
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat
kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel --para
pembaca hendaklah memperhatikannya --
16.
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
17.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun
untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
18.
dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil
pakaiannya.
Jadi,
di ay 15, antikrist tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu,
membunuh bahkan membinasakan gereja TUHAN. Sikap kita/gereja TUHAN,
mulai sekarang harus menyingkir dari antikrist; bukan melawan tetapi
menyingkir dari antikrist sampai nanti terjadi penyingkiran secara
besar-besaran saat antikrist berkuasa selama tiga setengah tahun di
bumi, kita diberi dua sayap burung nazar yang besar untuk
disingkirkan di padang gurun, kita dilindungi dan dipelihara oleh
TUHAN selama tiga setengah tahun lamanya.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran -->
Matius 24 : 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus
melarikan diri ke pegunungan”.
- ay
17 --> “orang yang
sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang-barang
dari rumahnya”.
- ay18
--> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk
mengambil pakaiannya”.
Kita
masih mempelajari bagian yang kedua yaitu -->
“orang yang
sedang diperanginan, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang
dari rumahnya”.
Peranginan
merupakan tempat yang banyak anginnya/tempat yang sejuk dan untuk
sekarang artinya kepada kita ‘tetap tinggal di peranginan’ adalah
hidup di dalam damai sejahtera. Ini yang harus kita jaga, sebab orang
yang hidup di dalam damai sejahtera tidak dapat dijamah oleh
antikrist, sebab damai sejahtera merupakan tempat kediaman dari
TUHAN/ada Pribadi TUHAN Yang tinggal di dalam hati kita. Dan ini
benar-benar kita menyingkir dari antikrist.
Pada
waktu yang lalu kita sudah mendengar --> kalau hati tidak merasa
damai sejahtera -->
janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang dari rumahnya.
Sebab
kalau hati tidak merasa damai sejahtera, maka kerohanian kita juga
akan menurun/merosot. Menurun/merosot = kerohanian menjadi suam-suam
= tidak dingin dan juga tidak panas seperti jemaat Laodikia.
Kita
akan membahas satu hal lagi, kalau hati tidak damai sejahtera
terutama masalah rumah tangga yang membuat hati itu tidak merasa
damai sejahtera. Itu sebabnya apa-pun yang sedang terjadi, di dalam
kehidupan rumah tangga kita, harus dijaga agar hati tetap merasa
damai sejahtera. Mungkin di dalam rumah tangga terjadi percekcokan,
harus cepat-cepat diselesaikan, kalau tidak, maka
rumah tangga akan turun/merosot kerohanian kita menjadi
suam-suam =
menjadi marah tanpa sebab. Ini terjadi di dalam
rumah tangga manapun dan juga di dalam ibadah pelayanan dan ini yang
harus kita jaga.
Ada
empat tingkatan dari marah tanpa sebab yaitu:
- Kejadian
4 : 4, 5, 8,
4. Habel juga
mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan
korban persembahannya itu,
5. tetapi Kain
dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain
menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
8.
Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke
padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kain terhadap
Habel ini kakak dan adik --> berbicara tentang rumah tangga yang
dapat marah tanpa sebab dan juga suami istri juga dapat marah tanpa
sebab. Kain dan Habel mempersembahkan persembahan kepada TUHAN =
ibadah pelayanan.
Jadi, nomor satu --> Kain panas
hati/marah tanpa sebab kepada Habel karena pelayanan Habel berkenan
kepada TUHAN, dan pada akhirnya Kain membunuh Habel.
Tingkatan
pertama dari panas hati itu dimulai dari tidak suka, kita harus
berhati-hati dan harus diselesaikan sebab ini merupakan hati yang
tidak merasa damai.
-
27 : 41,
Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah
diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya
sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak
akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan
kubunuh."
Jadi, Esau menaruh dendam --> dari
panas hati menjadi dendam kepada Yakub karena Yakub diberkati oleh
bapaknya/oleh TUHAN = dendam karena berkat. Karena
berkat, seorang gembala dapat menjadi dendam karena jemaat diberkati
dan juga sebaliknya, jemaat dapat menjadi dendam kepada
gembala/marah tanpa sebab kalau gembala diberkati oleh TUHAN. Itu
sebabnya kita harus saling menjaga jangan sampai menjadi seperti
Esau yang dendam kepada Yakub karena berkat-berkat yang diterima
oleh Yakub/karena Yakub diberkati sehingga Esau berusaha untuk
membunuh Yakub.
Inilah hati yang tidak damai sejahtera -->
begitu melihat orang diberkati, ia merasa dendam; tetapi kalau orang
damai sejahtera --> begitu ia melihat orang diberkati, maka ia
ikut mengucap syukur kepada TUHAN.
Inilah marah tanpa sebab
--> melihat orang diberkati dan orang itu tidak menipu dirinya,
tetapi ia menajdi marah dan dendam. Persoalannya bukan apa-apa,
tetapi karena hati yang tidak merasa damai. Semoga kita dapat
mengerti.
- Kejadian
37 : 3, 4,
3. Israel lebih
mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah
yang maha indah bagi dia.
4. Setelah dilihat
oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari
semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau
menyapanya dengan ramah.
Ay 3 -->
Yusuf lahir pada masa tua Yakub = gereja akhir jaman.
Panas
hati:
- panas
hati,
- dendam,
- iri
hati,
- benci
karena jubah yang maha indah = dendam
karena karunia-karunia Roh.Kudus terutama karunia mimpi
= karunia pembukaan Firman.
Karena
Yusuf memiliki karunia pembukaan Firman ALLAH, maka kakak-kakaknya
membenci Yusuf. Inilah marah tanpa sebab
sekali-pun Yusuf tidak menipu, tetapi kakak-kakaknya benci terhadap
Yusuf.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kalau sudah ada
iri hati, dendam, benci harus segera diselesaikan, kalau tidak
segera diselesaikan --> sementara kita akan menyingkir dari
antikrist, tetapi kalau masih ada iri hati, dendam, justru kita
menjadi sama dengan antikrist.
- Wahyu
12 : 17, Maka marahlah naga itu kepada perempuan
itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti
hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Kalau
iri, dendam dan juga rasa benci tidak diselesaikan, maka puncak dari
marah tanpa sebab adalah marahnya antikrist kepada gereja
TUHAN/perempuan yang:
- dipakai
oleh TUHAN,
- diberkati
oleh TUHAN,
- dituntun
memiliki pembukaan Firman TUHAN sampai
- menjadi
Mempelai Wanita TUHAN.
Itu
sebabnya, mari!! dihari-hari ini kita harus menghindar/menyingkir
dari antikrist dengan tetap hidup di dalam damai sejahtera/hati
damai sejahtera, sebab kalau hati kita tidak damai sejahtera, maka
justru kerohanian kita akan merosot dan menjadi marah tanpa sebab
seperti marah, iri, dendam sampai marah seperti antikrist dan ini
berarti menjadi sama dengan antikrist yang akan dibinasakan oleh
TUHAN.
Mari,
di dalam rumah tangga, suami, istri, anak orang tua, jangan ada iri,
dendam dan juga marah tanpa sebab sehingga mulai tidak ramah/mulai
membentak-bentak --> suami membentak istri dan juga membentak
anak-anak. Semuanya ini harus diselesaikan, sebab kalau tidak
diselesaikan, maka hati menjadi tetap tidak damai, akan memuncak pada
marahnya antikrist sehingga menjadi sama dengan antikrist, saat YESUS
datang kedua kalinya, antikrist bersama dengan antek-anteknya akan
dibinasakan oleh TUHAN.
Ada
satu lagi yaitu menjadi sasaran dari antikrist, tidak menjadi sama
tetapi menjadi sasaran dari antikrist -->
Wahyu 12 : 17,
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan
memiliki kesaksian Yesus.
Sasaran
kemarahan dari antikrist adalah keturunan perempauan/gereja
TUHAN/anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang ketinggalan saat
antikrist berkuasa = yang
tidak menyingkir dan yang tidak
disingkirkan ke padang belantara yaitu
gereja TUHAN yang
memiliki hukum ALLAH/meja roti sajian dan juga yang memiliki
kesaksian YESUS/pelita emas. Tetapi sayang, kurang satu alat
yaitu mezbah dupa emas = tidak memiliki mezbah dupa emas; kita harus
berhati-hati, sebab ini yang menjadi sasaran dari antikrist.
Tidak
memiliki mezbah dupa emas, arti rohaninya untuk sekarang adalah:
- tidak
mau menyembah TUHAN. Memang kalau hati tidak merasa damai
sejahtera, maka tidak dapat menyembah. Saya sudah pernah bersaksi,
di tahun ’95 yaitu pada saat pertama kali berada di Malang, saya
tidak merasa damai sejahtera dan saat menyembah TUHAN, saya teringat
pada orang-orang yang mengeluarkan perkataan yang begini, begitu.
Mulut berseru haleluyah,haleluyah, tetapi kering, sekali-pun
dipaksa, tetap tidak dapat menyembah sebab selalu teringat pada
orang-orang itu. Jadi, kalau hati tidak merasa damai sejahtera, maka
tidak mau dan tidak dapat menyembah TUHAN. Hati yang merasa damai
sejahtera, mendorong kita untuk menyembah TUHAN; itu sebabnya kita
harus memperhatikan ibadah doa penyembahan dan juga di rumah
masing-masing, mari, menyembah TUHAN. Tidak mau dan tidak dapat
menyembah TUHAN, inilah yang menjadi sasaran kemarahan dari
antikrist yang akan mengalami aniaya dan siksaan dari antikrist.
- penyembahannya
tidak/belum mencapai ukuran = daging tidak
bersuara.
Jika
kita masih mengomel dlsbnya, itu berarti daging ini masih bersuara;
menyembah TUHAN, tetapi daging masih mengomel dlsbnya, bahkan merasa
penyembahan itu lama sekali.
Itu
sebabnya, kita harus berhati-hati:
- jika
kita marah, segera diselesaikan supaya kita jangan menjadi sama
dengan antikrist,
- supaya
kita jangan menjadi sama dengan antikrist dengan meningkatkan doa
penyembahan sampai memenuhi ukuran yaitu daging tidak bersuara
supaya kita tidak menjadi sasaran dari antikrist.
Saya
akan memberi contoh dari doa penyembahan yang memenuhi ukuran/sampai
daging tidak bersuara yaitu
doa dari TUHAN YESUS di taman
Getsemani=
Markus
14 : 32-36,
32.
Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini,
sementara Aku berdoa."
33.
Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut
dan gentar,
34.
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau
mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
35.
Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya,
sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
36.
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu,
ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Ada
tiga suara daging yang selalu muncul, terutama saat-saat kita
mengalami penderitaan seperti YESUS Yang harus menghadapi
salib/penderitaan dan ini yang harus dimatikan/dirobek lewat doa
penyembahan yaitu:
- sangat
sedih (ay 34). TUHAN YESUS berkata --> Hati-Ku
sangat sedih. Ini merupakan suara daging. Sangat sedih ini sampai
mengarah kepada kecewa dan putus asa ini bukan hanya sampai tidak
dapat makan dan tidur, tetapi sampai:
- tidak
dapat beribadah,
- tidak
dapat melayani TUHAN. Inilah kecewa dan putus asa = suara daging
yang sering muncul.
- tidak
dapat menyembah TUHAN.
TUHAN
YESUS juga mengalami ‘Hati-Ku sangat sedih sekali’ --> ini
merupakan suara daging.
Demikian
juga dengan para siswa yang mendapatkan nilai yang jelek sehingga
tidak dapat tidur karena sedih dan juga pengusaha yang mengira
mendapatkan untung tetapi ternyata rugi sehingga merasa sangat sedih
--> ini merupakan suara daging.
Sangat
sedih ini sampai mengarah kepada putus asa, kecewa sampai
tidak dapat berbuat apa-apa
--> kalau putus asa dan kecewa
bukan hanya tidak dapat
makan, tidak dapat tidur, tetapi
sampai tidak dapat beribadah,
tidak dapat melayani dan juga tidak
dapat menyembah TUHAN.
Itu
sebabnya lewat doa penyembahan, rasa
sangat sedih ini betul-betul dimatikan/dirobek
menjadi kuat/teguh hati, teguh hati.
YESUS tabah hati
Yang pada awalnya Hati-Nya sangat
sedih sekali menjadi tabah, kuat dalam menghadapi segala persoalan,
segala penderitaan.
Mari saudaraku,
mungkin menghadapi penyakit, kita juga
dapat menjadi
putus asa, kecewa, dan sedih sekali karena
dipikir terus. Demikian
juga menghadapi persoalan anak yang
membuat hati orang tua menjadi sedih sekali sampai tidak bisa
berbuat apa-apa. Dan
yang paling puncaknya adalah tidak
dapat beribadah,
tidak dapat melayani,
sampai tidak dapat
menyembah TUHAN.
- diay
33 --> ‘Ia sangat takut dan gentar’
= ketakutan dan kekuatiran.
Ini suara daging, kita
sudah menyembah TUHAN, bahkan sudah
berpuasa, tetapi masih kuatir, masih takut. Kalau
masih ada suara daging = belum
sempurna sehingga menjadi sasaran dari
antikrist. Itu
sebabnya lewat doa penyembahan,
kiranya ketakutan itu dimatikan/diubahkan
menjadi takut akan TUHAN.
Takut
akan TUHAN adalah:
- membenci
dosa,
- menyerah
kepada TUHAN sehingga
ada ketentraman, ketenangan.
Amsal
14 : 26 Dalam takut akan
TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi
anak-anak-Nya.
Ada ketentraman,
dan juga ada perlindungan.
Inilah rahasianya saudaraku, kalau kita
berada dalam ketakutan, kekuatiran,
mari! kita menyembah TUHAN
sampai menjadi takut kepada
TUHAN, membenci dosa dan
juga tidak berbuat dosa = menyerah
sepenuh kepada TUHAN. Di
situ betul-betul ada ketentraman, bahkan perlindungan dari
TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
- Markus
14 : 36, Kata-Nya: "Ya
Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini
dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
yang Engkau kehendaki."
‘jangan
yang Aku kehendaki tetapi yang Engkau kehendaki’
seringkali suara daging ini mempertahankan kehendak
sendiri/keinginan
daging yang bertentangan dengan Firman
TUHAN.
Lewat doa
penyembahan, keinginan daging/kehendak
daging dimatikan agar kita dapat
menerima kehendak TUHAN = taat
dengar-dengaran pada kehendak TUHAN,
seperti TUHAN YESUS
Yang tidak mudah untuk menerima
salib, Dia bergumul melawan suara daging Nya, saat YESUS
harus disalib, ada kesempatan terakhir
untuk bergumul di Taman Getsemani, melawan
apa ? melawan suara daging.
Ini memberi
contoh kepada kita, bahwa lewat doa penyembahan,
kita dapat mematikan suara daging.
Kalau kita mengikuti suara daging
= sudah berada diluar rencana TUHAN
= takut dagingnya menghadapi salib.
Lewat doa penyembahan,
hati menjadi tenang, dan juga takut
akan TUHAN itu
merupakan ketentraman yang besar.
Kemudian suara
daging/kehendak daging/keinginan
daging yang bertentangan dengan Firman
--> ‘Ya Abba Ya Bapa tidak ada yang
mustahil bagi Mu, lepaskan Aku dari cawan ini, dari penderitaan ini,
dari salib ini” ini kehendak daging-Nya,
tapi itu dilawan lewat doa penyembahan, dimatikan suara daging
sampai --> ‘Ya Abba kehendakMu lah
yang jadi’ = taat dengar-dengaran kepada
kehendak/kepada Firman TUHAN.
YESUS
setelah berdoa ditaman Getsemani,
maka sudah ada ketetapan untuk taat sampai mati di kayu salib
= TUHAN YESUS
menang atas suara daging = doa penyembahan
YESUS memenuhi ukuran yaitu
mematikan suara daging yang menghalangi ketaatan/yang
membuat YESUS tidak taat sehingga YESUS
dapat taat sampai mati di kayu salib.
Filipi
2 : 8-10,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Jadi
ini saudaraku, doa penyembahan dari TUHAN
YESUS memenuhi ukuran yaitu sampai daging
tidak bersuara sehingga TUHAN YESUS
dapat taat sampai mati di kayu salib dan
Dia menerima kuasa kemenangan dari ALLAH
atas setan, atas nabi palsu, atas antikrist.
Kalau kita manusia tidak
bisa mengalahkan antikrist,
maka kita harus
menyingkir, tetapi
TUHAN YESUS Yang
dapat mengalahkan
antikrist. YESUS
taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal
termasuk mengalahkan antikrist. Semoga
kita dapat mengerti.
Kalau
kita taat dengar-dengaran, sehingga
kita dapat menyembah TUHAN
sampai
daging tidak bersuara, maka kita
berada di dalam Tangan TUHAN Gembala Agung Yang
sudah menang atas antikrist.
Saya
ulangi, kalau YESUS
berdoa di Getsemani sampai daging tidak bersuara =
Dia taat sampai mati di kayu salib sehingga Dia menerima kuasa untuk
mengalahkan setan tritunggal termasuk mengalahkan antikrist.
Sedangkan kalau kita sekarang ini menyembah
TUHAN sampai daging tidak bersuara/
sampai taat dengar-dengaran, maka kita
berada di dalam Tangan Imam Besar/
Tangan Gembala Agung/TUHAN
YESUS Yang sudah
mati/Yang sudah mengalahkan antikrist.
Yohanes
10 : 27, 28,
27.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku,
28.
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.
Inilah
saudaraku, untuk dapat
taat kepada Firman penggembalaan itu
memang sulit, sebab masih ada suara daging,
suara ketakutan, tetapi sekarang
ini lewat doa penyembahan,
maka suara daging, suara ketakutan itu dimatikan, sehingga
kita dapat taat dengar-dengaran
kepada Suara Gembala/Suara
Firman penggembalaan, maka posisi kita
berada di dalam Tangan Yang
kuat yaitu Tangan
Gembala Agung Imam Besar.
Hasilnya:
- ada
jaminan kepastian. Kita
mendapatkan jaminan
kepastian/pemeliharaan TUHAN untuk hidup sekarang di dunia ini yang
sudah sulit dan juga yang tidak menentu dan juga tidak pasti.
Tetapi di
Tangan Gembala Agung, ada jaminan
kepastian/pemeliharaan TUHAN
atas kehidupan kita di dalam dunia
yang sudah sulit ini, sampai jaminan kepastian hidup kekal di
surga.
Itu sebabnya, mari
sungguh-sungguh sekarang ini kita taat
dengar-dengaran kepada TUHAN. Suara
daging atau apa saja yang membuat
kita tidak taat bahkan melawan Firman,
mari matikan lewat doa penyembahan apapun
resikonya seperti TUHAN YESUS
Yang taat dengar-dengaran. Semoga
kita dapat mengerti.
- ‘seorang
pun tidak akan merebut mereka dari tangan Ku’
= kita mengalami kuasa kemenangan,
atas segala musuh-musuh, atas segala masalah.
Ada kuasa kemenangan atas musuh-musuh,
atas setan tritunggal, sebab kita berada
di dalam Tangan TUHAN.
Bukan kita yang mempunyai
kekuatan, tetapi Tangan
TUHAN sehingga ada kuasa kemenangan
terhadap musuh-musuh, termasuk antikrist
tidak bisa merebut kita, dan juga tidak
dapat menjamah kita.
Dengan
ketaatan, maka segala masalah-masalah dapat cepat selesai sebab ada
kemenangan terhadap musuh/kemenangan atas
segala masalah-masalah.
Tetapi
kalau kita tidak taat apalagi
melawan Firman penggembalaan,
maka akan dapat menambah masalah. Kalau
Firman penggembalaan bilang A ya A, jangan ditambah dan
di kurang, kalau tidak taat
saudaraku, akan menambah masalah, sampai
bertumpuk-tumpuk masalah. Sebab taat akan
menyelesaikan masalah, cepat atau lambat masalah akan
diselesaikan. Semoga
kita dapat mengerti.
- Wahyu
7 : 17, Sebab Anak Domba
yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan
akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus
segala air mata dari mata mereka."
Tangan
Gembala Agung menuntun kita kepada masa depan yang indah dan
bahagia, istilah menuntun itu kedepan, tidak menuntun kebelakang.
Menuntun kita kemasa depan yang indah dan
bahagia artinya cepat atau lambat, sedikit demi sedikit air
mata itu dihapus oleh TUHAN =
hidup menjadi semakin
indah/semakin
berbahagia
sebab air mata
dihapus oleh TUHAN.
Letih lesu beban berat
dihapus/diselesaikan oleh TUHAN
menjadi indah,
semakin bahagia sampai ke masa depan yang
indah dan bahagia.
Bagi kaum
muda, ada
jaminan kepastian --> ijasah belum menjamin masa depan menjadi
indah, modal belum tentu menjamin masa depan, tetapi
kalau hidup di Tangan Gembala Agung/kita
dengar-dengaran, maka akan ada jaminan
kepastian, sebab Tangan Gembala Agung
menuntun kita ke masa depan yang indah dan bahagia, air mata, letih
lesu, beban berat diselesaikan oleh TUHAN
sampai puncaknya nanti tempat penggembalaan terakhir Yerusalem Baru,
tidak ada lagi setetes pun air mata, kita
berbahagia selamanya bersama dengan TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Itu sebabnya kita jangan
melawan/menolak Firman,
terutama Firman penggembalaan, sebab
itu akan menambah masalah.
Sekarang ini mari!!
kita berdoa untuk mengalahkan/untuk
mematikan suara daging ini yang takut, sampai menjadi
tidak taat, tetapi kita taat kepada
Firman = ada di
Tangan Gembala sehingga:
- ada
jaminan kepastian pemeliharaan,
- ada
kemenangan atas masalah dan pencobaan,
- ada
jaminan masa depan indah, sampai di
Yerusalem Baru.
TUHAN
memberkati kita.1