Kita akan meneruskan pelajaran kita di dalam srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Tudung ini berbicara tentang perlindungan dan pemeliharaan TUHAN bagi gereja yang benar dan sekaligus merupakan pemisahan dari gereja yang palsu. Kita harus waspada, sebab pertumbuhan gereja itu ibaratkan seperti ilalang dan gandum. Yang palsu/ilalang justru terlihat lebih menonjol daripada gandum/gereja yang benar, tetapi satu waktu akan dipisahkan oleh TUHAN. Gereja yang benar/gandum akan dimasukkan ke dalam lumbung, sedangkan gereja yang palsu akan dibakar.Kita harus berhati-hati dan jangan mengatakan bahwa gereja di sana adalah gereja yang palsu. Tetapi marilah kita belajar untuk mengetahui mana yang benar itu dari TUHAN Sendiri. Puji TUHAN.
Yudas 1 : 10, >>> gereja daging.
Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan
justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak
berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.
Jadi salah satu tanda dari gereja daging yaitu mengikut TUHAN dengan naluri/dengan
insting seperti binatang. Binatang ini hidup dengan naluri/insting. Jadi
mengikut TUHAN dengan naluri/insting artinya mengikut TUHAN hanya untuk mendapatkan
perkara daging/memuaskan daging.
Naluri/insting dari binatang itu hanyalah untuk:
Binatang itu tahu kapan waktu untuk makan minum dan juga tahu kapan untuk kawin dan juga binatang ini tanpa akal. Gereja daging ini sangatlah berbahaya sebab hanya memakai naluri.
Kita lihat ada dua ciri pengikutan seperti binatang yaitu:
1 Petrus 1 : 22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Inilah saudaraku! TUHAN memberikan akal budi kepada manusia, supaya manusia
dapat mengerti Firman dan mempraktekkan Firman/taat dan dengar-dengaran. Jika
kita taat dan dengar-dengaran, maka hasilnya adalah hidup suci sehingga kita
dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Kita harus berhati-hati
sebab sekarang ini banyak kasih yang munafik bahkan kasih yang omong kosong/kasih
yang gombal.
Saya selalu menasihatkan kepada kaum muda >>> kalau saudara berpacaran,
kemudian sang pacar mengatakan bahwa ia mengasihi saudara, kemudian ia meminta
hal yang najis, maka itu adalah kasih yang omong kosong/kasih gombal. Yang benar
adalah jika kita taat dan dengar-dengaran keada Firman, maka kita mengalami
penyucian barulah timbul kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Demikian juga
bagi suami dan isteri, jika saudara menginginkan kasih yang tulus ikhlas, maka
harus ada kesucian sebab tanpa kesucian, maka tidak akan ada kasih yang tulus
ikhlas. Semoga kita dapat mengerti.
1 Petrus 1 : 13 – 16,
13. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
14. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15. tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16. sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kita mengalami penyucian sehingga kita dapat mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, dan dengan akal budi yang sehat, kita akan terus mengalami penyucian sampai satu waktu, kita akan menjadi suci seperti YESUS suci.
Jika akal budi tidak baik/bobrok/tanpa akal budi, maka kehidupan itu akan hidup tanpa kesucian. Mungkin ia memiliki ijazah yang tinggi dan juga kedudukkan di pekerjaannya tinggi, tetapi jika tidak memiliki akal budi, maka itu berarti pengikutan binatang, sehingga ia tidak mengerti akan Firman TUHAN dan juga tidak dapat mempraktekkan Firman sehingga hidupnya tanpa kesucian >>>
Amsal 7 : 7 – 10
7. kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,
8. yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,
9. pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
10. Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
Hati-hati bagi kaum muda sebab yang ditulis ini adalah tentang seorang muda dan kaum muda ini bukan hanya berarti ditujukan kepada orang yang masih muda usia saja tetapi juga dimaksudkan dengan masih kuat-kuatnya daging. Kita harus berhati-hati, sebab jika tidak berakal budi, maka hanya dibawa kepada perempuan sundal/tidak ada kesucian/tanpa kesucian sehingga dijerat dan diarahkan kepada perempuan sundal/Babel.
Amsal 7 : 21 – 23
21. Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
22. Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
23. sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.
Orang muda tanpa akal budi sehingga ia tidak mau mendengarkan Firman, tidak mau mengerti Firman, tidak mau mempraktekkan Firman dan juga tanpa kesucian, sehingga arahnya hanya kepada perempuan Babel dan dijerat untuk masuk ke dalam dosa akhir jaman yaitu dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum sampai binasa. Orang muda ini disamakan dengan lembu yang dibawa ke pejagalan dan ini seperti binatang yang tidak mengetahui apa-apa, tiba-tiba disembelih dan binasa.
1 Petrus 1 : 23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
TUHAN memberikan kepada kita akal budi >>> mengerti akan Firman sampai kita dapat mempraktekkan Firman, maka hasil pertama adalah hidup di dalam kesucian (1 Petr 1: 22) dan hasil yang kedua adalah kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS. Waktu TUHAN YESUS mati, kemudian IA bangkit, IA terangkat ke surga dalam Tubuh Yang Mulia dan nanti jika IA datang kembali sama seperti ketika IA naik ke surga dalam Tubuh Kemuliaan yang tidak dapat lagi ditahan/dipengaruhi oleh gravitasi bumi atau oleh apapun juga. Demikian juga dengan kehidupan kita ini, jika kita memiliki akal budi sehingga lewat mendengarkan Firman sampai kita dapat mempraktekkan Firman, maka itu berarti kita sedang diubahkan dari manusia daging menjadi manusia yang rohani sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Sebab di dalam 1 Petrus 1 : 24, 25,
24. Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
25. tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang
disampaikan Injil kepada kamu
Itu sebabnya kita harus makan Firman supaya kita diubahkan dari manusia daging
menjadi manusia rohani, sebab jika kita hanya makan rumput (padi termasuk golongan
rumput-rumputan) maka kita tetap menjadi manusia daging/manusia rumput dan akan
binasa. Selain kita makan rumput/padi setiap hari untuk manusia daging ini,
kita juga harus makan Firman/dengan akal budi, kita mendengar Firman, kita dapat
mengerti Firman, kita dapat mempraktekkan Firman sehingga Firman mendarah daging
di dalam hidup kita sampai satu waktu kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi kalau akal budinya bobrok, maka ini adalah pengikutan seperti binatang sebab tanpa iman, tanpa akal budi dan ini berarti tidak mau mengerti Firman dan juga tidak mau makan Firman sehingga tidak berubah, tetap menjadi manusia rumput/manusia daging yang akan binasa sebab manusia darah daging tidak akan mewarisi kerajaan surga. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab sudah berada di dalam ibadah >>> sudah ada di dalam gereja, ada ibadah, ada pelayanan tetapi tidak berubah karena tidak mau makan Firman dan ini sangatlah berbahaya sebab hanya puas dengan sudah beribadah, sudah melayani tetapi tidak mau makan Firman sehingga hidupnya menjadi tidak suci dan akal budinya bobrok >>> Firman ditolak.
2 Timotius 3 : 1 – 5,
1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3. tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4. suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mereka beribadah tetapi memungkiri kekuatan ibadah.
Kekuatan ibadah = Firman TUHAN.
Mereka beribadah tetapi:
Kita harus berhati-hati, sebab mujizat secara jasmani itu setan dapat menyelundup, setan dapat menyembuhkan penyakit, yang miskin dijadikan kaya. Tetapi kalau orang berdosa dijadikan untuk bertobat, maka setan tidak dapat melakukannya. Berdusta diubah menjadi jujur >>> untuk diri sendiri saja setan tidak dapat melakukannya. Sebab keubahan hidup adalah asli dari TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhati-hati di hari-hari ini, sebab banyak orang yang beribadah kepada TUHAN tetapi tanpa akal budi/tidak mengutamakan Firman TUHAN. Mereka beribadah tetapi tetap mempertahankan delapanbelas tabiat daging dan angka delapanbelas jika dipecah menjadi enam, enam, enam >>> mendapat cap dari antikrist/dimiliki oleh antikrist/binatang buas.
Di dalam Wahyu 13, antikrist ini digambarkan sebagai binatang buas. Manusia,
tetapi digambarkan/diwujudkan sebagai binatang buas karena tidak berakal budi.
Binatang buas ini benar-benar buas, tidak perlu induk/anaknya sendiri, dimakan.
Demikian juga dengan manusia yang tidak berubah akan menjadi buas. Mari, saudaraku!
Sekarang ini kita mohon kepada TUHAN agar kita jangan menjadi gereja daging
yaitu pengikutan kita kepada TUHAN hanya dengan naluri seperti binatang dengan
tanda tidak memiliki iman dan juga tidak memiliki kebenaran, di dalam pekerjaan
maupun di dalam mencari jodoh, juga tidak benar. Tidak memiliki kesucian ini
mengarah kepada Babel dan tidak ada keubahan hidup, mengarah kepada antikrist
sehingga dicap dengan angka 6.6.6. dan akan dibinasakan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah dua tanda dari pengikutan seperti binatang dengan naluri yaitu tanpa
iman dan tanpa akal budi dan sudah ada contohnya yaitu seperti Yanes dan Yambres
>>> 2 Timotius 3 : 8, Sama seperti Yanes dan Yambres
menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok
dan iman mereka tidak tahan uji.
Yanes dan Yambres ini menentang Musa, apa yang ditentang dari Musa? Dalam Keluaran
7, akan banyak orang seperti Yanes dan Yambres di dalam ibadah/dalam rumah TUHAN/dalam
gereja dan inilah gereja daging yang hidupnya seperti Yanes dan Yambres tanpa
iman dan tanpa akal budi. Mereka berada di gereja dan menjadi seorang hamba
TUHAN (ini sungguh-sungguh menjadi koreksi buat saya) dan juga menjadi seorang
pelayan TUHAN tetapi hidupnya seperti Yanes dan Yambres yang menentang Musa.
Keluaran 7 : 11 – 13
11. Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
12. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
13. Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Yanes dan Yambres ini adalah ahli sihir. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab mujizat secara jasmani juga dapat dilakukan oleh ahli-ahli sihir/setan dapat memalsukan mujizat-mujizat. Yang ditentang persoalan tongkat. Jadi Yanes dan Yambres ini menentang Musa karena tongkat Musa.
Untuk sekarang, tongkat itu memiliki dua pengertian yaitu:
Kandang penggembalaan di dalam tabernakel terkena pada ruangan suci dengan
tiga macam alat dan untuk sekarang menunjuk pada tiga macam ibadah pokok kita
yaitu:
Pelita emas (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php)
ibadah hari Minggu/ibadah raya >>> persekutuan dengan Roh.Kudus, kita
bagaikan minum.
Meja roti sajian (gbr: http://www.gptkk.org/mrs.php)ibadah
pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan suci >>> kita makan Roti.
Mezbah dupa emas (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php)ibadah
doa penyembahan >>> ini adalah nafas hidup kita/sirkulasi udara bagi
domba-domba/kita.
Kalau kita menolak salib/menolak tongkat/menolak sistim penggembalaan, kita akan terkena tulah/hukuman jatuh yang dimulai dari air menjadi darah dan terus sampai pada tulah yang kesepuluh yaitu kematian dari anak sulung.
Keluaran 7 : 14, 17
14. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
17. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah,
Kalau kita keras hati seperti Yanes dan Yambres dengan menolak salib/menolak tongkat, maka tongkat itu dipukul ke S.Nil yang adalah gambaran dari dunia sehingga air S.Nil berubah menjadi darah dan itu berarti:
Kita harus bersungguh-sungguh di dalam penggembalaan sebab setan mau menghancurkan salib dan penggembalaan; semuanya dibuat enak bagi daging. Ibadah dibuat enak bagi daging, padahal YESUS sudah berkata: ‘siapa yang mau mengikut Aku, dia harus memikul salib’ bukan yang enak bagi daging. Ibadah pelayanan itu juga memikul salib. Semoga kita dapat mengerti.
Bagi siswa/i Lempin-El, saya selalu teringat akan pesan dari alm.bpk.pdt Pong selaku guru saya >>> ‘kalau saudara memulai pelayanan dan merasa sengsara/seakan mau mati bagi daging ini, maka itu sudah benar dan lanjutkan. Alm.bpk.pdt In Juwono menasihatkan kepada alm.bpk.pdt Pong >>> sebab itu merupakan kasih karunia TUHAN. Kita jangan lari dari sengsara sebab itu adalah kasih karunia TUHAN. Jangan yang enak bagi daging, sebab kalau enak bagi daging, maka itu bukan pengikutan kepada TUHAN tetapi pengikutan binatang/hanya naluri, bukan iman, bukan hikmat akal budi.
Bagi bangsa Israel yang berada di Gosyen = tanah penggembalaan/padang rumput, mereka terbebas dari tulah sebab mereka dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN. Sangat jelas bedanya. Itu sebabnya, mari! dihari-hari ini biarlah pengikutan kita harus ditandai dengan salib dan juga harus tergembala sekalipun harus masuk ke dalam pintu yang sempit.
Zakharia 11 : 4, 7
4. Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
7. Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
Kita disebut domba-domba sembelihan yaitu domba-domba yang berada di jalan salib/yang mau masuk pintu sempit/kandang penggembalaan sebab memiliki tanda darah. Kita jangan menjadi domba yang liar sebab domba yang liar itu tidak memiliki pemilik, tetapi domba milik YESUS disebut sebagai domba sembelihan sebab YESUS adalah Anak Domba ALLAH/Anak Domba Yang tersembelih. Semoga kita dapat mengerti.
Kita harus berhati-hati, sebab di dalam ktb Zakharia ini juga ada pedagang
domba >>> sudah berada di dalam kandang penggembalaan tetapi masih
ada sistim perdagangan/sudah benar di dalam kandang penggembalaan tetapi sistimnya
yang berbeda yaitu sistim perdagangan domba.
Sistim perdagangan = mencari keuntungan secara jasmani. Dan ini dimulai dari
gembala yang hanya mencari keuntungan secara jasmani dan domba-domba/sidang
jemaat, sedangkan gembala sendiri tidak memberi makan domba-domba. Sebab memberi
makan itu sungguh-sungguh merupakan salib/tidak enak bagi daging. Inilah sistim
perdagangan. Itu sebabnya sidang jemaat harus mendoakan kami para gembala sebab
sistim perdagangan itu dimulai dari kami para gembala.
Sedangkan bagi para domba-domba/sidang jemaat, juga ada sistim perdagangan yaitu
datang beribadah bukan untuk makan Firman sebab makan Firman itu sama dengan
salib karena terkena teguran Firman, tetapi hanya untuk mencari keuntungan secara
jasmani. Mencari keuntungan secara jasmani itu ada banyak macamnya, misalnya
untuk mendapatkan teman yang banyak, untuk mendapatkan uang atau untuk mendapatkan
kedudukan, bahkan gereja menjadi tempat untuk berbisnis dlsbnya. Kita harus
berhati-hati sebab ada penggembalaan tetapi memakai sistim perdagangan; kita
benar-benar dikoreksi oleh TUHAN dan dimulai dari saya sebagai seorang gembala.
Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam penggembalaan ada dua macam tongkat yaitu: (ay 7)
Apa yang menjadi ikatannya?
Hosea 11 : 4, Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan,
dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari
tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Ikatannya adalah makanan, Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka
makan. Jadi domba itu diikat dengan makanan yaitu Firman penggembalaan bagi
domba-domba. Mari! saudara datang ke gereja ini diikat oleh apa? Hanya diikat
dengan kedudukan? Diikat oleh beras? Oleh uang? Jangan! Sebab ini merupakan
suatu kesalahan sebab ikatan-ikatan itu tidaklah kekal. Harus diikat dengan
makanan bagi domba-domba yaitu Firman penggembalaan yang kekal.
Ada dua macam ikatan/tali yaitu tali kesetiaan dan tali kasih.
Tali kesetiaan >>> kesetiaan kita kepada TUHAN ini diukur dengan kesetiaan
kita kepada Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan. Kalau kita setia
kepada Firman penggembalaan yang benar/Firman pengajaran yang benar, maka kita
dapat setia di dalam segala hal. Sebab itu adalah kesetiaan kepada TUHAN. Kita
harus menghargai, sebab ‘Aku membungkuk kepada mereka, untuk memberi mereka
makan’.
TUHAN kalau memberi kita makan/dalam pemberitaan Firman, dengan membungkuk dan
itu berarti TUHAN sangat menghormati pemberitaan Firman. Itu sebabnya kita harus
demikian dengan setia dan dengan menghormati Firman penggembalaan. Membungkuk
= sikap yang hormat kepada Firman penggembalaan. Alm.bpk.pdt Totaijs di dalam
catatannya yang saya baca berkata: ‘bahwa tidak ada kata maaf di saat-saat
mendengarkan Firman/makan Firman TUHAN >>> maafkan saya, saya mengantuk
karena sakit flu, atau karena baru pulang dari pekerjaan dan merasa capek sehingga
mengantuk. Sebab inilah dasarnya >>> di saat kita makan Firman, TUHAN
itu membungkuk/menghargai.
Mari! kesetiaan kita kepada Firman TUHAN dan juga membungkuk/sikap menghargai
Firman TUHAN.
Rasul Paulus menuliskan >>> ‘aku takut di masa pertunangan ini, kamu diperdaya oleh ular dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus’. Kesetiaan yang sejati kepada TUHAN = kesetiaan kepada Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan yang benar.
2 Korintus 11 : 3, 4,
3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Sabar = tidak ada kemampuan untuk menolak/tidak ada ketegasan dan tidak ada
urapan.
Seperti Hawa yang sudah dipelihara sekian lama/sudah dipelihara oleh Firman
pengajaran yang benar yang disampaikan oleh TUHAN Sendiri >>> ‘kamu
boleh makan semua buah yang ada di taman ini dengan bebas, tetapi buah pengetahuan
baik dan jahat, janganlah kamu makan’ . Bertahun-tahun sudah dipelihara
dan berbahagia tetapi dalam sekejab saja sudah menjadi berbahaya sebab suara
ular yang masuk dengan memberikan yang lain. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Didalam penggembalaan, kita dikat oleh Firman penggembalaan dalam bentuk dua
ikatan yaitu ikatan kesetiaan >>> kesetiaan kepada Firman; kita sungguh-sungguh
menghargai Firman penggembalaan dengan membungkuk. Jangan seperti Hawa, sebab
di akhir jaman ini akan ada banyak Hawa-Hawa/gereja TUHAN yang disesatkan/tidak
setia lagi pada Firman pengajaran yang benar sehingga akan masuk ke dalam suasana
kutukan/kebinasaan.
Tali kasih >>> kasih ini adalah mempraktekkan Firman, kita tidak hanya
setia kepada Firman, tetapi juga harus ada praktek Firman.
Yohanes 14 : 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku.
Tali kasih ini mempraktekkan Firman penggembalaan dan ini adalah orang yang
tergembala. Mengasihi TUHAN itu adalah taat dan dengar-dengaran/mempraktekkan
Firman penggembalaan sehingga kita akan disucikan dan kita akan hidup suci seperti
YESUS Suci. YESUS Mulia dan kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan YESUS.
Semoga kita dapat mengerti.
Ada dua tongkat yaitu tongkat kemurahan >>> tadinya kita tidak layak untuk digembalakan sebab kita hanyalah anjing-anjing tetapi karena Korban Kristus dengan luka yang kelima membuat kita diubahkan menjadi domba. Setelah kita menjadi domba, maka kita harus diikat/tongkat ikatan (agar tidak lari kesini sana) dengan Firman penggembalaan/Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti. Di dalam penggembalaan, kita setia/ikatan/tali kesetiaan dan juga ikatan/tali kasih, kita mempraktekkan Firman sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS.
Jika kita tergembala, maka hasilnya adalah:
Yehezkiel 20 : 37, Aku akan membiarkan kamu lewat dari
bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Hasil dari tergembala adalah kita dihitung oleh TUHAN. Jika kita lewat dari
bawah tongkat gembala, kita bukan tergembala biasa-biasa saja tetapi melewati
tongkat kemurahan dan tongkat ikatan/tongkat kasih. Pasti kita akan dihitung
oleh TUHAN.
Matius 10 : 30, Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung
semuanya.
Sehelai rambutpun akan dihitung, artinya sekalipun kehidupan kita tidak berdaya/hanya
seperti sehelai rambut, tetapi kalau kita tergembala, kita akan dihitung oleh
TUHAN. Apa kegunaan dari sehelai rambut/apa yang mau di sombongkan/dibanggakan?
Biar memiliki rambut yang hebat sebab menjadi pemenang dari kontes rambut, tetapi
kalau hanya sehelai, apa gunanya? Itulah mungkin keadaan kita yang hanyalah
sehelai rambut >>> tidak memiliki ijazah, tidak memiliki modal sehingga
di hadapan manusia kita tidak ada gunanya, tetapi kalau kita benar-benar tergembala/berada
di bawah tongkat penggembalaan, maka ada yang menghitung kita. Orang lain/orang
tua mungkin tidak menghitung kita karena kita hanyalah sehelai rambut, kita
jangan sakit hati karena YESUS sedang menghitung kita apapun keadaan kita.
Menghitung itu berarti kita:
Wahyu 7 : 15 – 17,
15. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
16. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Gembala Yang Baik akan menuntun kehidupan kita semua yaitu:
Di mana jaminan dari Gembala Yang Baik? Gembala Yang Baik itu menyerahkan Nyawa bagi domba-domba. Mengapa TUHAN dapat memberi kita makan, melindungi kita, menyelesaikan segala masalah kita dan memberikan kebahagiaan sampai TUHAN membawa kita ke kota Yerusalem Baru yaitu tempat yang tertinggi? Sebab IA sudah turun ke tempat yang paling dalam/alam maut yang penuh dengan air mata dan TUHAN naik dengan membawa kita ke tempat yang paling tinggi. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu. Kalau pemimpin di tempat pekerjaan kita berjanji, kemudian kita pulang ke rumah dan merasa senang bersama isteri dan anak. Tetapi di sini TUHAN berjanji dengan NyawaNYA Sendiri dan IA tidak pernah mengingkarinya. TUHAN memberkati.
1