Kita masih akan melanjutkan pembahasan srt Yudas dengan tetap membaca Yudas
1 : 8 >>> tentang gereja daging.
Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh
mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Jadi tanda-tanda dari gereja daging adalah:
- bermimpi-mimpian >>> ini menunjuk pada pikiran/jiwa dari daging,
hanya memegahkan penglihatan-penglihatan/mengandalkan penglihatan-penglihatan
yang tidak sesuai dengan Firman/tidak memiliki nilai rohani.
- mencemarkan tubuh >>> tubuhnya juga daging.
- menghujat semua yang mulia disurga >>> menghujat ini adalah lawan
dari menyembah, jadi menghujat ini, rohnya juga daging.
Jadi gereja daging itu adalah tubuh/6, jiwa/6 dan rohnya/6 hanyalah daging
sehingga mendapat cap/tanda 6.6.6 dan menjadi milik dari antikrist serta binasa
untuk selama-lamanya.
Pada waktu yang lalu, saya sudah menerangkan bahwa gereja benar dan gereja
daging ini sama-sama menuju pada puncaknya yaitu suatu pesta/perjamuan yang
besar.
Ada dua macam pesta yang besar yaitu:
- Wahyu 19 : 17, 18, 21,
17. Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia
berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit,
katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan
Allah, perjamuan yang besar,
18. supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging
semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging
semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
21. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang
kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Jadi pesta/perjamuan yang besar pertama adalah pesta pembantaian daging lewat
pedang yang keluar dari Mulut Penunggang kuda putih, itulah YESUS. Jadi, gereja
daging ini juga menolak pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua/menolak Firman pengajaran/tidak mau disucikan sehingga satu waktu, pedang
bermata dua itu akan berubah menjadi pedang pembantaian daging. Itu sebabnya
bagi siswa/i Lempin-El, saudara harus bersungguh-sungguh karena saudara sudah
banyak mendengarkan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan kalau
ditolak, maka satu waktu akan menjadi pedang pembantaian.
Dan semua kehidupan yang masuk ke dalam pesta pembantaian akan mati semuanya
dan menunggu kerajaan seribu tahun. Sesudah seribu tahun mereka akan dibangkitkan
tetapi hanya untuk masuk kedalam kematian kedua. Di dalam ktb Wahyu
20 : 5, Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum
berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Orang yang mati itu akan bangkit dan akan bersama TUHAN selama-lamanya sedangkan
yang lain/yang tidak ada pada kebangkitan yang pertama, harus menunggu seribu
tahun untuk dihukum/mengalami kematian yang kedua.
Kematian kedua = masuk ke dalam neraka.
Gereja daging mengarah pada pesta perjamuan yang besar/masuk ke dalam pembantaian
dan benar-benar akan digenapi/terjadi. Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh
untuk menerima pekerjaan dari pedang bermata dua, sebab jika kita tolak, maka
akan menjadi pedang penghukuman/pedang pembantaian. Semoga kita dapat mengerti.
- Kemudian pesta yang kedua >>> Wahyu 19 ; 9, Lalu
ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan
ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Jadi pesta/perjamuan yang besar yang kedua adalah perjamuan kawin Anak Domba.
Pesta ini merupakan pertemuan di udara antara YESUS Mempelai Pria Surga Yang
akan datang kembali keduakalinya dan bertemu dengan kita/gereja TUHAN/Mempelai
Wanita TUHAN yang sempurna untuk masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai,
kemudian masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal.
Sekarang ini kita akan pelajari secara sederhana supaya kita jangan masuk
ke dalam pesta pembantaian daging tetapi biarlah kita masuk ke dalam hal yang
positif yaitu masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba menjadi Mempelai Wanita
TUHAN untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Kita akan mempelajari syarat untuk dapat masuk ke dalam perjamuan kawin Anak
Domba yaitu:
Wahyu 19 : 7, Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Jadi yang dapat masuk ke dalam perjamuan kawin Anak Domba adalah Mempelai Wanita
yang sudah siap sedia/yang sempurna. Dan untuk ini diperlukan persiapan.
Paling sedikit ada tiga hal yang perlu dipersiapkan oleh Mempelai Wanita
untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan masuk Pesta Nikah Anak
Domba yaitu:
- Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan
halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Yang pertama yang harus dipersiapkan adalah pakaian lenan halus yang
berkilau-kilauan.
- Lenan halus itu putih bersih = kesucian. Pakaian ini yang membedakan
dengan pakaian dari Babel, sebab perempuan Babel mau menandingi dengan
juga memakai pakaian dari lenan halus tetapi tidak berkilau-kilauan.
- Berkilau-kilauan = dari dalam hati memancar keluar. Jadi kalau digabung,
maka arti dari lenan halus yang berkilau-kilauan adalah kesucian yang
bersumber dari dalam hati/batin. Ini hanya dapat terjadi oleh Firman yang
lebih tajam dari pedang yang bermata dua >>> Ibrani 4
: 12, 13,
12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.
13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran
yang menusuk sampai ke dalam hati/menyucikan hati dari perkara-perkara
yang tersembunyi yaitu keinginan-keinginan yang merupakan sumber dari
dosa yaitu keinginan jahat dan keinginan najis dan kedua dosa ini yang
harus ditusuk/disucikan. Kedua dosa ini yang harus benar-benar dijaga,
terutama saya dan biar pekerjaan Firman yang terus menyucikan. Mungkin
kita belum berbuat, tetapi sudah ada di dalam hati dan ini sangat berbahaya,
sebab tinggal menunggu waktu untuk meledak dan akan habis. Jika keinginan
jahat dan najis ini diputuskan oleh Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua, maka buktinya adalah kita dapat memberi.
Di ayat di bagian atas tadi yaitu di dalam Wahyu 19 : 8,
di dalam terjemahan Bhs.Ind lama, perbuatan-perbuatan benar itu adalah
perbuatan-perbuatan kebajikan.
Apa yang dimaksud dengan perbuatan-perbuatan kebajikkan? Kalau hati disucikan
dari keinginan jahat dan najis, maka perbuatan kebajikan itu adalah dapat
memberi dan terlebih dahulu memberi kepada TUHAN yaitu mengembalikan persepuluhan
dan juga memberi persembahan khusus sampai kita dapat memberi seluruh hidup
kita/kita dapat menyembah TUHAN. Menyembah itu juga berarti kita memberi kepada
TUHAN, berbeda dengan doa permohonan, sebab kalau doa permohonan adalah kita
meminta kepada TUHAN. Dan juga memberi kepada sesama yang membutuhkan = sedekah.
Bangsa kafir ini sedang ditunggu oleh TUHAN, di dalam Kisah rasul waktu jaman
gereja hujan awal ada seorang bangsa kafir yang bernama Kornelius yang benar-benar
dapat memberi kepada TUHAN lewat doa penyembahan dan juga memberi sedekah
kepada sesama yang membutuhkan. Perbuatan ini selalu diingat oleh TUHAN sekalipun
manusia tidak mengingatnya >>> Kisah rasul 10 : 1,2,4,
1.Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan
yang disebut pasukan Italia.
2. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak
sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
4. Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat
Allah dan Allah mengingat engkau.
Pasukan Italia >>> bukan orang Israel, jadi ia adalah seorang kafir
dan sedang ditunggu perbuatan kebajikkan/pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan
oleh TUHAN . Dengan adanya doa penyembahan kepada TUHAN/memberi kepada TUHAN
yang dimulai dari yang terkecil yaitu persepuluhan dan persembahan khusus
sampai kepada penyembahan dan ditambah perbuatan kebajikkan kepada sesama/memberi
kepada sesama yang membutuhkan/sedekah, maka itu akan benar-benar menjadi
asap dupa yang berbau harum yang naik di hadapan hadirat TUHAN dan TUHAN senantiasa
akan mengingat engkau.
Istilah ‘TUHAN mengingat engkau berarti’ = sampai TUHAN datang
kembali yang kedua kalinya dan kita tidak akan tertinggal. Salah satu permintaan
dari orang yang disalib di sebelah kanan TUHAN YESUS, permintaan terakhirnya
adalah ‘TUHAN jika Engkau datang sebagai Raja, ingat aku’. Istilah
mengingat ini dikaitkan dengan Lukas 23 : 42,
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
TUHAN akan mengingat kepada kita selama kita hidup di dunia sampai pada kedatangan
YESUS Yang keduakalinya. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu, sekalipun tidak
ada seorangpun yang mengingat di saat kita sendirian, dan sebagai seorang
hamba TUHAN mungkin kita baru merintis, asalkan ada lenan putih yang berkilau-kilauan/perbuatan
kebajikan kepada TUHAN >>> mengembalikan milik TUHAN/persepuluhan
dan juga persembahan khusus dan juga ada doa penyembahan + sedekah bagi sesama
yang membutuhkan >>> naik ke atas, maka TUHAN akan mengingat kita
dimulai di dunia ini/sejak kita hidup di dunia sampai kedatangan YESUS Yang
keduakalinya sebagai Raja dan sebagai Mempelai Pria Surga, kita tidak akan
pernah ditinggalkan/tetap diingat oleh TUHAN. Lenan putih yang berkilau-kilauan
adalah persiapan Mempelai supaya TUHAN ingat saat IA datang kembali yang keduakalinya.
Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian, kalau kita tidak memiliki perbuatan baik kepada TUHAN dan kepada
sesama, maka yang membumbung tinggi hanyalah perbuatan jahat yang naik sampai
ke hadapan TUHAN seperti penduduk Niniwe, sehingga penghukuman TUHAN akan
turun atas Niniwe >>> Yunus 1 : 1, 2,
1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap
mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Kejahatannya telah sampai kepadaKU = kejahatannya sampai membumbung tinggi
= kejahatan Babel/dosa makan minum dan kawin mengawinkan/ikatan akan uang
yang naik ke hadapan TUHAN sehingga menarik hukuman TUHAN untuk datang, baik
hukuman selama di dunia ini sampai hukuman yang kekal/neraka. Kita tinggal
memilih.
- Mahkota, di dalam ktb Wahyu, tidak ditulis, tetapi di
dalam Kidung Agung ditulis tentang mahkota ini. Mempelai ini harus memiliki
mahkota seperti di dalam ktb Wahyu 12 : 1 juga ditulis tentang
mahkota dengan duabelas bintang.
Kidung Agung 3 : 11, puteri-puteri Sion, keluarlah dan
tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya
pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Salomo di dalam kemuliaannya adalah gambaran dari YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga dan kita juga sebagai Mempelai Wanita juga memakai mahkota untuk masuk
dalam pernikahan/pesta nikah Anak Domba ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
Darimana kita mendapatkan mahkota itu?
2 Timotius 4 : 6 – 8, >>> ini adalah mahkota
yang diterima oleh rasul Paulus.
6. Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan
dan saat kematianku sudah dekat.
7. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman.
8. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan
kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku,
melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Proses untuk mendapatkan mahkota, di dalam ayat di atas ini dikatakan: ‘aku
telah mencapai garis akhir’ apa yang dimaksud dengan ini? diterangkan
di dalam
Kisah rasul 20 : 24, Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku
sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan
yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang
Injil kasih karunia Allah.
Jadi, proses untuk mendapatkan mahkota yaitu:
- pelayanan kita harus sampai pada garis akhir.
Sampai pada garis akhir = pertandingan itu sudah selesai.
Garis akhir ini dapat berarti:
- kalau diijinkan oleh TUHAN, kita mati dah dikubur seperti rasul
Paulus.
- dapat hidup sampai kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Yang penting bagi kita adalah, pelayanan ini sampai mencapai garis
akhir jika kita ingin mendapatkan mahkota. Pelayanan sampai garis
akhir adalah pelayanan yang dilakukan dengan kesetiaan kepada TUHAN.
Kisah rasul 20 : 19, 20,
19. dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan
itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari
pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20. Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi
kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun
dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
Jadi, kita harus menjaga pelayanan sampai garis akhir/sampai kita meninggal
dunia/sampai kedatangan YESUS Yang keduakalinya, kita tidak boleh lalai
di dalam pelayanan tetapi harus setia dan berkobar-kobar. Jika kita lalai
di dalam pelayanan maka kita tidak memiliki jubah putih dan disamakan
dengan tidak suci dan juga menghambat pekerjaan dari pedang sehingga ia
berada di dalam suasana kutukan TUHAN.
Yeremia 48 : 10, Terkutuklah orang yang melaksanakan
pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya
dari penumpahan darah!
Menghambat pedangNYA = menghambat pedang penyucian. Dan sesungguhnya kalau
pedang itu bekerja, maka akan terkena daging/dosa kita sehingga akan berdarah
dan merasa sakit.
Lalai = tidak suci = terkutuk/hidupnya susah payah.
Mari kita bangkitkan kesucian >>> kita memiliki lenan halus yang
berkilau-kilauan karena hasil penyucian pedang, maka dipastikan kita tidak
akan lalai, tetap setia dan berkobar-kobar. Kita tidak boleh saling menghakimi,
tetapi cobalah kita periksa, disaat kita lalai di dalam pekerjaan TUHAN,
maka dapat dipastikan kesucian kita akan menurun. Mungkin lewat mulut
>>> awalnya tidak pernah mengomel, tetapi sekarang menjadi suka
mengomel. Jika kesucian menurun, maka secara otomatis, penyembahan juga
ikut menurun, sebab kesucian itu selevel/sederajat dengan penyembahan.
Di bagian atas diterangkan bahwa :
- lenan halus adalah kesucian dan
- kesetiaan adalah mahkota >>> pelayanan sampai garis akhir.
Kita jangan lalai tetapi melayani dengan setia dan berkobar-kobar.
Bagaimana supaya kita setia/berkobar-kobar dan tidak lalai sekalipun usia
bertambah di dalam pelayanan ? Kita harus berada di dalam urapan Roh.Kudus/ada
minyak urapan Roh.Kudus, sebab setia dan berkobar-kobar itu bukan dengan
daging sebab kalau dengan daging makin kita bertambah tua, makin kita
menjadi loyo/lemah. Tetapi kalau kita berada di dalam urapan Roh.Kudus,
maka semakin kita menjadi tua, semakin kita bersemangat. Imamat
21 : 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya,
yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah
TUHAN.
Mahkota ini berasal dari minyak urapan yang ada di atas kepala. Jadi bagaimana
supaya kita tetap bertahan/setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir
di dalam pelayanan? Jawabannya adalah setiap imam/pelayan TUHAN harus
berada di dalam tempat kudus/ruangan suci di dalam tabernakel/kandang
penggembalaan. Di dalam ruangan suci/kandang penggembalaan itu memiliki
tiga alat, untuk sekarang adalah tiga macam ibadah pokok dan ini adalah
rahasianya. Semakin tebal minyak urapan di kepala, lama kelamaan akan
menjadi mahkota. Semoga kita dapat mengerti.
- memelihara iman >>> 2 Timotius 4 : 7,
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman.
Arti dari memelihara iman adalah :
- berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
- taat dengar-dengaran.
Kalau ada minyak urapan di kepala, ini yang memungkinkan kita tetap berpegang
teguh pada Firman pengajaran yang benar bahkan sampai taat dengar-dengaran/mempraktekkan
Firman. Sebab dengan kekuatan, kepandaian manusia tidak dapat melakukan
semuanya itu, hanya minyak urapan di kepala/kekuatan dari Roh.Kudus bukan
kekuatan manusia daging. Sebab apa saudaraku? Sebab pikiran/kepala ini
memang diincar. Dulu Hawa yang sudah lama dipelihara oleh TUHAN dengan
Firman pengajaran yang benar, tetapi satu waktu dengan begitu cepat, pikirannya
disesatkan. Ini karena tidak ada minyak urapan Roh.Kudus/pikiran tidak
diurapi, jika hanya mengandalkan apa yang dipikirkan seperti kepandaian
dan pengalaman, mana mungkin kepandaian kita itu dibandingkan dengan ular
>>> berapa usia kita dan berapa usia ular? Mau membandingkan
dengan pengalaman >>> sudah berapa tahun pengalaman ular? Hanya
minyak urapan yang dapat menolong kita, itu sebabnya kita perlu tergembala
sehingga ada minyak urapan untuk menolak racun ular itu.
2 Korintus 11 : 2 – 4,
2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus.
3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan
kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular
itu dengan kelicikannya.
4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang
lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu
roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari
pada yang telah kamu terima.
Ay 2 >>> ini adalah masa pertunangan/masa yang terakhir untuk
masuk pernikahan dan ini sungguh-sungguh sudah menunjuk pada akhir jaman
dan masa ini banyak disesatkan.
Ay 3 >>> pikiran disesatkan dengan kepandaian, pengalaman dan
kehebatan kita, tetapi sesungguhnya semua itu tidak mampu melawan ular,
sebab ular itu sudah berkembang menjadi naga, hanya minyak urapan yang
mampu melawan ular itu.
Ay 4 >>> istilah sabar saja = tidak ada urapan Roh.Kudus, tidak
ada kekuatan/kemampuan untuk menolak firman pengajaran yang lain/yang
palsu/racun ular. Seperti Hawa yang pikirannya sudah disesatkan/ia tidak
dapat memelihara iman sehingga gugur dari iman.
Kita harus hati-hati, sebab setan benar-benar mau mencopot mahkota/minyak
urapan dari kepala di hari-hari ini supaya anak-anak/hamba-hamba TUHAN
mudah untuk disesatkan. Sebab kalau mahkota/minyak urapan itu sudah tidak
ada lagi di kepala, walaupun ia mau melawan dengan apapun juga, ia tidak
akan mampu dan segera disesatkan oleh ular.
Bagi siswa/i Lempin-El, kalian harus mendengarkan! Setelah lulus, maka
pengalaman saudara masih nol sehingga tidak memiliki pengalaman dan kepandaian,
tetapi selama ada minyak urapan di kepala, maka ular tidak dapat memasukkan
racunnya dan juga tidak dapat menyesatkan.
Orang yang memiliki urapan Roh.Kudus, maka mereka bukan hanya berbahasa
roh saja, tetapi dilihat, apakah ia memiliki ketegasan/tidak kepada Firman
pengajaran yang benar >>> 1 Timotius 4 : 1, Tetapi Roh dengan
tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad
lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Murtad = gugur dari iman/tidak dapat memelihara iman sebab tidak ada urapan
Roh.Kudus.
Tetapi kalau kita memiliki minyak urapan di kepala, maka kita :
- memiliki ketegasan untuk menolak firman pengajaran yang lain
- dan ketegasan teguh untuk berpegang teguh untuk menerima satu pengajaran
Firman yang benar. Kita bukannya fanatik tetapi ini merupakan satu
ketegasan. Kita jangan berkata bahwa pengajaran itu tidak berarti
apa-apa.
Di satu forum dari pertemuan hamba-hamba TUHAN, ada yang bersaksi bahwa
ia memiliki filter/saringan/roh penimbang untuk menghadapi pengajaran
yang tidak benar itu. Saya langsung menegaskan dengan berkata kepada beliau
>>> kalau saya tidak setuju dengan prinsip bapak itu sebab mana
yang lebih hebat filternya, bapak atau raja Salomo? Salomo itu memiliki
hikmat yang luar biasa dari seluruh manusia yang ada di dunia. Tetapi
begitu TUHAN katakan agar kita jangan ingin tahu, tetapi raja Salomo ingin
tahu, sehingga habislah ia. Kemudian bapak itu terdiam. Saya hanya memakai
contoh dari alkitab saja.
Untuk perkara rohani, perkara pengajaran, maka kita tidak boleh berada
ditengah-tengah/abstain >>> tidak bisa! A atau B, benar atau
tidak benar. Kita harus tegas, sebab kalau tidak tegas, maka kita akan
gugur dari iman.
Seandainya pada waktu itu Hawa tegas, sebab pertama kali ia mendengarkan
bisikan ular >>> bukan? Padahal TUHAN memberikan perintah yang
tegas >>> semua buah ditaman ini boleh kamu makan dengan bebas,
tetapi buah dari pohon yang di tengah itu/buah pengetahuan baik dan buruk,
jangan engkau makan, sebab kalau engkau makan, maka engkau akan mati!
Tetapi ular membuat tanda ? sehingga Hawa tidak memiliki ketegasan lagi
dan segeralah ia disesatkan oleh ular itu. Dulu Hawa di taman Eden, sekarang
di masa pertunangan, ular tetap memakai gaya yang sama yaitu dengan cara
menyesatkan.
Di dalam injil Matius 24, banyak yang mengatakan bahwa kedatangan TUHAN
itu ditandai dengan adanya gempa bumi dan ini merupakan tanda selanjutnya,
sebab tanda yang pertama/yang utama adalah penyesatan, itu sebabnya harus
ada ketegasan untuk menolak/tidak ada kompromi dengan pengajaran yang
lain yang tidak benar dan juga ketegasan yang teguh untuk berpegang pada
satu Firman pengajaran yang sudah menjadi pengalamn hidup kita sehingga
kita tidak dapat disesatkan oleh ular. Bagi para hamba-hamba TUHAN, nasib
dari sidang jemaat berada di dalam tangan saudara. Semoga kita dapat mengerti
ini.
Firman pengajaran yang benar itu berasal dari alkitab yang diwahyukan
oleh TUHAN/dibukakan rahasianya/ayat yang satu menerangkan ayat yang lain
dan tidak ada yang lebih kuat dari ini. Sekarang ini ada istilah yang
mengatakan bahwa pengajarannya itu kuno dan memang alkitab ini adalah
buku yag paling kuno tetapi kalau dibukakan rahasianya, maka akan menjadi
sesuatu yang paling baru/paling mutakhir dari semua buku ilmu pengetahuan
yang ada di dunia ini. Semoga kita dapat mengerti.
Di bagian atas sudah diterangkan yaitu:
- pakaian putih >>> penyucian, sampai ada
- perbuatan kebajikkan kepada TUHAN dan kepada sesama yang akan naik
dan diingat oleh TUHAN pada saat kedatangan YESUS Yang keduakalinya
Mari kita kembali pada minyak urapan Roh.Kudus supaya kita dapat:
- setia dan berkobar >>> melayani sampai garis akhir = mahkota
- memelihara iman >>> mahkota
- Yakobus 1 : 12, Berbahagialah orang yang bertahan
dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota
kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Proses ketiga untuk mendapatkan mahkota yaitu tahan uji dalam segala
pencobaan/tahan menghadapi sengsara bersama TUHAN. Ini juga terjadi
karena adanya minyak urapan, sebab kalau tanpa urapan Roh.Kudus, maka
tidak ada seorang manusiapun yang dapat tahan uji, sebab ujian ini sama
dengan nyala api siksaan. Mengapa kita dapat tahan uji/menghadapi sengsara
bersama YESUS? Karena ada Roh kemuliaan/minyak urapan Roh.Kudus. Mana
ada daging yang tahan kalau dibakar? Baru terkena korek api saja kita
sudah tidak tahan/daging manusia tidak kuat menghadapi pencobaan, menghadapi
sengsara bersama YESUS dan menghadapi nyala api siksaan. Yang membuat
kuat itu kalau ada minyak urapan >>> 1 Petrus 4 : 12,
14,
12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala
api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ay 14 inilah yang menjadi kekuatan kita.
Ada seorang siswa Lempin-El berdoa: ‘TUHAN, berikanlah hambaMU urapan
yang luar biasa’. Setelah berdoa, saya memberi penjelasan bahwa
jika engkau menginginkan urapan yang luar biasa, maka engkau harus menghadapi
nyala api yang juga luar biasa. Itu sebabnya kalau kita berdoa jangan
sembarangan, harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Atau, jika
kita berdoa kepada TUHAN dengan meminta supaya kita dapat memiliki sifat
yang lemah lembut, tetapi begitu hal yang keras datang, misalnya dibentak,
maka kita balas membentak, tetapi jika dibentak, dan kita mengakui bahwa
kita bersalah, maka itu berarti kita sudah dapat menjadi lemah lembut.
Atau, kita meminta kesabaran, tetapi begitu anaknya menangis dan dibujuk
dengan apapun tidak dapat diam, maka kita sudah menjadi jengkel, ini berarti
kita belum bisa menjadi sabar.
Ay 14 >>> Roh.Kudus/minyak urapan membuat kita dapat tahan menghadapi
nyala api siksaan, bahkan kita berbahagia >>> tahan + berbahagia
>>> puji TUHAN, syukur kepada TUHAN. Ini adalah mahkota dan jika
TUHAN datang, kita dapat menyambut Dia dengan mahkota. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari kita memeriksa pelayanan kita >>>
- harus setia dan berkobar-kobar.
- memelihara iman >>> kita harus tegas dalam iman/pengajaran.
- tahan uji
Semuanya ini adalah mahkota untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
- Wahyu 19 : 6, Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi
raja.
Himpunan besar orang banyak = anak-anak TUHAN/Mempelai Perempuan TUHAN/Tubuh
Kristus yang dikumpulkan dari empat penjuru bumi dengan satu suara >>>
Haleluyah. Dan ini harus. Jadi yang ketiga adalah suara penyembahan Haleluyah
untuk menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya. Satu suara >>>
tidak bisa lain, sebab satu tubuh dan satu suara. Dulu manusia diciptakan
dengan satu suara, tetapi karena manusia ingin membangun menara Babel, maka
TUHAN mengacaukan bahasa mereka. Sekarang TUHAN mau menggarap Tubuh Kristus
menjadi satu lagi dengan satu suara waktu YESUS datang yaitu dengan suara
Haleluyah. Inilah persiapan yang ketiga yang harus disiap sediakan yaitu penyembahan
Haleluyah. Penyembahan kita itu harus merupakan pantulan dari kerajaan surga;
jadi ibadah pelayanan di bumi ini merupakan pantulan dari kerajaan surga >>>
Wahyu 19 : 1, 3, 4,
1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan
dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik
sampai selama-lamanya."
4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Penyembahan di bumi merupakan pantulan dari penyembahan di surga >>>
di surga >>> Haleluyah, di bumipun Haleluyah. Jangan berbeda. Inilah
Mempelai yang sudah siap sedia, harus dapat menyembah dengan satu bahasa >>>
Haleluyah.
Untuk berkata Haleluyah, harus memiliki proses yaitu di dalam Wahyu
14 : 1 – 3,
1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
2. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain
kecapi yang memetik kecapinya.
3. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat
makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian
itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus
dari bumi itu.
ay 2 ini sama dengan Wahyu 19 : 6 yaitu suara Haleluyah.
Seratus empat puluh empat ribu orang merupakan inti dari Mempelai Wanita.
Kita dapat mempelajari proses untuk menyembah dengan kata ‘Haleluyah’
yaitu:
- Seperti orang menyanyi, ada nada yang turun naik/ada pengalaman
kematian dan kebangkitan/suasana gunung dan lembah, bukan suasana datar/ini
adalah suasana Kanaan/suasana kebangunan rohani dan orang semacam ini
yang dapat menyeru ‘Haleluyah’.
Ulangan 11 : 11, Tetapi negeri, ke mana kamu pergi
untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah,
yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
Jadi proses pertama untuk dapat menyembah dengan kata ‘Haleluyah’
adalah nyanyian baru/harus memiliki pengalaman kematian dan kebangkitan.
Pengalaman kematian dan kebangkitan dari masing-masing hamba TUHAN/anak-anak
TUHAN itu berbeda-beda, tetapi hasilnya akan sama yaitu pembaharuan. Nyanyian
baru itu adalah pembaharuan/keubahan hidup, dari pengalaman kematian/mati
dari hidup lama/mati bersama YESUS, bangkit dalam hidup baru.
Pembaharuan itu, sampai tidak ada dusta lagi, sebab orang berdusta, tidak
dapat menyembah dengan kata ‘Haleluyah’ >>> Wahyu
14 : 5, Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka
tidak bercela.
Pembaharuan hidup itu dimulai dari tidak ada dusta lagi.
Demikian juga pengalaman kematian bersama –sama TUHAN juga berbeda-beda
>>> ada yang diijinkan tidak memiliki uang/sakit. Tetapi hasilnya
juga sama yaitu pembaharuan. Kalau ada gunung dan lembah >>>
entah gunung dan lembahnya itu bagaimana bentuknya, tetapi yang sama adalah
ada air hujan. Jika kita harus memikul air di gunung dan lembah, mungkin
hanya untuk minum, masih bisa sebab hanya sekali dalam sehari. Tetapi
kalau untuk mengairi ladang, maka tidak akan bisa, sebab harus turun ke
bawah. Jadi di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan, kita hanya bergantung
pada air hujan/kemurahan TUHAN. Di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan,
kita dapat mengakui, bahwa semuanya itu adalah kemurahan TUHAN dan ini
yang mendorong kita untuk mengucap kata ‘Haleluyah’ dengan
getaran kepada TUHAN.
Kalau kita berada di dalam kesulitan/kering, tiba-tiba hujan turun, maka
kita akan mengucapkan kata ‘Haleluyah’ >>> jika Engkau
tidak menurunkan hujan, maka habislah kami. Dihari-hari ini, kita harus
mempersiapkan nyanyian baru/Haleluyah, tetapi dengan satu getaran kepada
TUHAN/kita merasakan kemurahan TUHAN. Tetapi tidak semua orang Kristen
yang dapat berkata ‘Haleluyah’ , hanya orang yang memiliki
pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan TUHAN.
- Taat dengar-dengaran, hanya orang yang taat dan dengar-dengaran
yang dapat menyembah/berkata ‘Haleluyah’.
Filipi 2 : 8 – 11,
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama,
10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Dengan ketaatan, maka lidah hanya mengaku YESUS di dalam kemuliaanNYA
sebagai Raja dan sebagai Mempelai dan juga dapat berseru ‘Haleluyah’.
Orang yang taat, mengalami kuasa YESUS untuk menaklukkan tiga binatang
buas/setan tri tunggal yaitu:
- naga dengan roh najis
- nabi palsu/binatang di darat dengan roh dusta/kepalsuan/pengajaran
palsu
- antikrist dengan roh jual beli.
Kalau kita taat dan dengar-dengaran, maka dengan kuasa YESUS, kita dapat
mengalahkan tiga binatang buas, barulah lidah ini dapat berseru ‘Haleluyah’
bagi kemuliaan Nama TUHAN/ada hubungan dengan YESUS sebagai Raja di atas
segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga. Orang yang tidak taat, berapa
jam pun, ia menyembah dan berkata ‘Haleluyah’, tidak akan
dapat merasakan apa-apa.
Orang yang mengalami keubahan hidup >>> tidak akan berdusta dan
orang yang merasakan kemurahan TUHAN >>> memiliki hubungan dengan
Sang Raja dan dengan Sang Mempelai dan jika IA datang, maka kita sungguh-sungguh
hanya menyembah ‘Haleluyah, ‘Haleluyah’ untuk menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Kita jangan masuk ke dalam pesta
pembantaian tetapi kita masuk ke dalam Pesta Nikah Anak Domba.
Sekarang ini, sekalipun ‘Haleluyah’ yang kita serukan belumlah
sempurna, tetapi kita sudah dapat menyembah TUHAN untuk bertemu dengan Sang
Raja. Apapun persoalan saudara sekarang ini, mari! berseru ‘Haleluyah’
sebab itu berarti saudara berhadapan dengan YESUS Sang Raja/berhadapan dengan
YESUS Sang Mempelai Pria Surga Yang selalu ingat kepada kita dan juga Yang
memiliki kuasa yang tidak terkalahkan, IA mampu untuk menolong kita.
Yesaya 43 : 15
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
YESUS sebagai Raja dan sebagai Mempelai dengan kuasa penciptaan dan jika kita
menyembah Dia dengan berkata ‘Haleluyah’, maka IA akan datang dengan
kuasa penciptaan Yehova Yirre >>> IA mampu menciptakan apa yang tidak
ada menjadi ada. Istilah di dalam ktb Kejadian, waktu Abraham mempersembahkan
Isak >>> ALLAH menyediakan/menciptakan dari yang tidak ada menjadi
ada/dari yang mustahil, menjadi tidak mustahil. Tetapi lebih dari itu, IA menyediakan
kita menjadi Mempelai yang siap sedia, untuk menyambut YESUS saat IA datang
kembali.
Mari! kita menyembah Dia, sebab:
- ada kuasa penciptaan
- Dia menciptakan yang tidak ada menjadi ada/yang mustahil menjadi tidak
mustahil, sampai
- satu waktu, IA menyediakan kita menjadi Mempelai Wanita yang siap sedia
menyambut kedatanganNYA Yang kedua kali.
Sekarang ini, apapun kesusahan kita, kita memiliki Raja dan Mempelai dan hanya
dengan menyembah/’Haleluyah’, Dia datang dengan kuasa penciptaanNYA
di tengah-tangah kita. TUHAN memberkati kita.
1