Sekarang ini ibadah pendalaman alkitab akan disatukan dengan ibadah peneguhan
nikah itu sebabnya TUHAN memberikan Firman kepada kedua calon mempelai lewat
Firman penggembalaan yang disampaikan ditempat ini di dalam tiga macam ibadah
pokok yang kita bahas di dalam srt Yudas.
Di dalam susunan tabernakel, srt Yudas ini terkena pada tudung kulit lumba-lumba;
istilah tudung ini menunjuk pada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada
gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Sekarang
ini belum dapat dipisahkan seratus persen, gereja TUHAN tumbuh secara bersamaan
bagaikan gandum dengan ilalang dan justru yang palsu terlihat lebih menonjol
seperti ilalang, tetapi satu waktu akan dipisahkan oleh TUHAN.
Kita sudah sampai pada srt Yudas 1 : 8, >>> gereja daging.
Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh
mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Tanda-tanda dari gereja daging ini adalah:
- bermimpi-mimpi >>> menunjuk pada pikiran/jiwanya ditandai dengan
daging yang berkanjang pada penglihatan-penglihatan yang tidak sesuai dengan
Firman TUHAN.
- mencemarkan tubuh. >>> menunjuk pada perbuatan daging sehingga
tubuhnya juga daging.
- menghujat TUHAN >>> menunjuk pada rohnya juga daging.
Jadi gereja daging ini >>> tubuh, jiwa dan roh ditandai dengan daging.
Semuanya diukur dengan daging semata-mata. Semoga kita dapat mengerti.
Gereja daging dan gereja yang benar ini, sama-sama akan masuk ke dalam pesta
yang besar. Seringkali kita menjadi khilaf sebab mana yang benar dan yang palsu
ini belum dapat dipisahkan dan arahnya sama-sama masuk ke dalam pesta yang besar.
Di dalam ktb Wahyu 19, ada dua macam pesta yaitu:
- Pesta besar yang pertama >>> Wahyu 19 : 17, 18, 21,
17. Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia
berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit,
katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan
Allah, perjamuan yang besar,
18. supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging
semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging
semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
21. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang
kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Perjamuan yang besar = pesta yang besar.
Makan daging = pesta daging.
Jadi pesta yang besar ialah pesta pembantaian daging secara besar-besaran.
Gereja daging akan mengarah ke pesta ini yaitu pesta pembantaian daging secara
besar-besaran dan ini berarti suatu kebinasaan.
- Pesta besar yang kedua dan juga besar yaitu di dalam Wahyu 19 :
9, Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Pesta besar yang lain adalah pesta nikah Anak Domba/perjamuan kawin Anak Domba.
Tentunya gereja yang benar mengarah kepada pesta nikah Anak Domba/perjamuan
kawin Anak Domba/kebahagiaan kekal selama-lamanya.
Bagaimana gereja yang benar ini diproses oleh TUHAN agar satu waktu dapat ditampilkan
menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang tidak bercacat cela untuk menyambut kedatangan
YESUS kembali Yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga dan masuk Pesta Nikah
Anak Domba/kebahagiaan kekal selama-lamanya?
Wahyu 21 : 9 , 10,
9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata
kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi
tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari
sorga, dari Allah.
Mempelai Wanita TUHAN = Yerusalem Baru, kota di atas gunung yang tinggi dan
ini adalah gereja yang benar.
Saat ini ibadah kita adalah ibadah pemberkatan nikah dan ini sama, yaitu gereja
yang benar memiliki nilai yang sama dengan nikah yang benar. Nikah yang benar
juga akan ditampilkan oleh TUHAN menjadi Mempelai Wanita TUHAN/kota di atas
gunung yang tinggi/Yerusalem Baru untuk dapat menyambut kedatangan YESUS Yang
keduakalinya dan masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba/kebahagiaan yang kekal.
Kepada kedua mempelai, perhatikan dengan baik-baik sebab di dalam Matius 21
perumpamaan tentang perjamuan kawin anak raja ditutup dengan ay 14 >>>
‘banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih’>>>
- Banyak orang yang dipanggil untuk masuk ke dalam gereja tetapi sedikit yang
dipilih untuk masuk ke dalam gereja yang benar/gereja yang sempurna.
- Banyak orang yang dipanggil untuk masuk dalam nikah >>> berapa banyak
nikah yang ada di dunia ini, tetapi hanya sedikit nikah yang masuk dalam pilihan
yang akan masuk dalam nikah yang benar dan akan ditampilkan menjadi Mempelai
Wanita TUHAN/kota di atas gunung yang tinggi untuk masuk ke dalam perjamuan
kawin Anak Domba.
Kepada kedua mempelai, saudara ini berada di dalam panggilan TUHAN, bukan karena
saudara mau menikah tetapi ini adalah panggilan TUHAN, tetapi harus dilanjutkan
sampai pada pilihan TUHAN sehingga nikah kalian berdua akan menjadi Mempelai
Wanita TUHAN yang sempurna/kota di atas gunung yang tinggi/Yerusalem Baru untuk
dapat menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan masuk dalam Pesta Nikah
Anak Domba. Dan ini berarti nikah yang benar itu bagaikan mendaki gunung Yerusalem
Baru/gunung yang besar lagi tinggi. Mendaki gunung itu bukanlah sesuatu yang
enak-enakan tetapi suatu perjuangan dan pengorbanan.
Perjuangan = suatu usaha yang sungguh-sungguh dan disertai dengan pengorbanan.
Jangan ragu-ragu, sebab untuk menjadi mempelai, maka suami harus mengorbankan
waktu untuk isteri demikian juga isteri harus mengorbankan waktu untuk suami.
Juga mengorbankan tenaga, pikiran, keuangan dan juga mengorbankan perasaan sampai
menjadi seperti YESUS/Mempelai Pria Surga Yang mengorbankan nyawa. Inilah perjuangan
untuk mencapai kota di atas gunung yang tinggi. Hanya satu yang tidak boleh
dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar. Sebab Firman pengajaran yang
benar itu adalah Pribadi YESUS Yang Benar dan jika dikorbankan, maka semuanya
akan habis binasa. Semoga kita dapat mengerti.
Saya tidak menunjukkan berapa gunung yang harus dilalui, tetapi sekarang ini
TUHAN tekankan kepada saya halangan-halangan untuk dapat mendaki gunung yang
besar lagi tinggi. Jadi untuk mendaki gunung itu sudah merupakan suatu perjuangan
dan pengorbanan tetapi masih ada halangan-halangan yang harus dihadapi.
Ada tiga macam halangan untuk dapat mendaki gunung yang besar lagi
tinggi yaitu:
- Di kaki gunung, kita ingat waktu YESUS hendak naik ke
atas gunung, IA mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk berdoa, sementara
di kaki gunung ada seorang pemuda yang terkena penyakit ayan/gila babi. Bagi
kedua mempelai, peneguhan nikah ini bagaikan baru hendak mendaki gunung, tetapi
sudah ada halangan yaitu penyakit ayan/penyakit gila babi. Babi ini menunjuk
pada kenajisan yang mengarah kepada dosa sex/kawin mengawinkan dan dosa makan
minum ini termasuk mabuk dan juga narkoba. Karena mempelai pria adalah seorang
hamba TUHAN, maka kita para hamba-hamba TUHAN harus waspada terhadap dosa
ini.
Penyakit ayan/gila babi ini menghancurkan kesucian nikah. Sebab setan tahu,
tanpa kesucian, maka nikah kita tidak dapat masuk ke dalam Pesta Nikah Anak
Domba. Saya mohon maaf dengan kesaksian saya ini, yaitu satu waktu saya mengadakan
kunjungan ke satu tempat di luar P.Jawa dan ada seorang dengan gelar Master
of Theologia yang juga datang untuk mendengarkan Firman TUHAN, beliau ini
merupakan anggauta panitia dari bpk.pdt Benny Hinn dan menitipkan pesan kepada
seorang rekan hamba TUHAN dari organisasi kita karena beliau ini tidak sempat
bertemu secara pribadi dengan saya. Pesan dari beliau ini adalah: ‘tolong
titip pesan kepada bpk.pdt Wijaya, untuk mendoakan saya agar supaya saya tidak
berselingkuh seperti rekan-rekan saya yang lain’. Saya begitu terkejut
mendengarnya, maafkan! Tetapi kesaksian ini benar-benar nyata. Di kaki gunung
sudah menunggu kenajisan dan ini sangat berat sebab kenajisan ini tidak memperdulikan
gelar, memiliki gereja yang besar/kecil.
Tetapi TUHAN memberikan jalan keluar untuk mengantisipasi roh najis/penyakit
ayan/gila babi yaitu nikah itu harus tergembala bagaikan carang yang melekat
pada Akulah Pokok Anggur Yang Benar/tergembala pada Satu Pengajaran Firman
Yang Benar, itulah YESUS. Pokok Anggur Yang Benar, sebab ada pokok anggur
yang liar. Jadi Pusat/Pokok Organisme itu bukanlah seorang manusia/bukan gereja/bukan
organisasai tetapi Pribadi YESUS/Firman pengajaran yang benar. Dan di dalam
Firman pengajaran yang benar itulah kita mengalami penyucian secara intensif,
itu sebabnya kepada mempelai pria yang adalah seorang hamba TUHAN dan juga
saya serta saudara-saudara sekalian harus tergembala.
Yohanes 15 : 3, Kamu memang sudah bersih karena firman
yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang telah Kukatakan = Firman pengajaran yang benar.
Di dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif/terus menerus
lewat Firman Yang dikatakan oleh TUHAN/Firman yang dibukakan rahasianya. Kalau
carang itu terlepas, maka tidak dapat disucikan; itu sebabnya harus tergembala
pada Satu Pokok.
Di sucikan dari dosa utama yang menyangkut/mengikat tubuh, jiwa dan roh >>>
1 Korintus 5 : 8, 11,
8. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan
pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir,
penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Kalau ada dosa-dosa ini, maka tidak dapat makan bersama-sama = tidak dapat
menyatu baik antara suami dan isteri dan juga antar penggembalaan sebab menghancurkan
kesucian nikah.
Itu sebabnya kita harus disucikan dari dosa-dosa ini yang dimulai dari:
- cabul dan mabuk >>> dosa-dosa ini mengikat tubuh/daging.
- kikir, pemfitnah dan pendusta/peniou >>> dosa-dosa ini mengikat
jiwa/menjadi karakter. Seringkali, demi gengsi, ketika kita diajak untuk
makan, kita mengatakan bahwa kita sudah makan, tetapi sesungguhnya kita
belum makan.
- penyembahan berhala/segala sesuatu yang mengakibatkan kita tidak dapat
mengasihi/menyembah TUHAN >>> dosa ini mengikat roh.
Kalau di dalam penggembalaan kita disucikan dari dosa-dosa yang mengikat
tubuh, jiwa dan roh, maka kita dapat hidup benar dan murni/suci >>>
ay 8. Hidup benar dan murni/suci sampai di dalam hati sehingga ada suasana
pesta. Bagi kedua mempelai, suasana pesta itu bukan hanya sekarang ini,
sebab ini adalah awal dari pesta. Kalau ada jaminan hidup penggembalaan
yang benar/jaminan benar dan murni/suci, maka pesta itu tidak akan pernah
hilang, justru semakin hari semakin manis seperti buah anggur yang menghasilkan
air anggur yang bertambah lama bertambah manis/kalian berdua akan bertambah
berbahagia.
Tetapi kebahagiaan itu tidak cukup hanya sekarang tetapi hidup nikah itu harus
dibatasi dengan:
- penggembalaan.
- kemurnian dan kebenaran. Itulah pesta yang akan berlanjut sampai meningkat
pada pesta nikah Anak Domba.
Inilah halangan yang pertama yaitu di kaki gunung.
- Di lereng gunung >>> Yesaya 5 : 1,
Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku
tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit
yang subur.
Di lereng gunung/bukit yang subur, ada kebun anggur dan ini yang hendak diganggu.
Kebun anggur ini menunjuk pada pesta tetapi ada pengganggunya, apa yang mengganggunya?
Jadi, di dalam nikah, yang membuat kebahagiaan itu bukanlah kekayaan, rumah
yang besar atau mengontrak rumah >>> sama saja. Asalkan ada kebenaran
dan kemurnian/suci sampai ke dalam hati >>> tidak ada kemunafikan.
Banyak suami dan isteri itu berpura-pura. Kebenaran dan kemurnian merupakan
pekerjaan dari Firman pengajaran yang benar yang disampaikan secara terus
menerus. Hakim-hakim 14 : 5, Lalu pergilah Simson beserta
ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di
Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.
Di dalam kebun anggur ternyata ada singa muda. Tadi, di kaki gunung ada halangan
babi dan sekarang di lereng gunung ada singa muda dan ini lebih ganas daripada
babi. Singa muda ini mau merusak kedamaian di dalam nikah.
Apa praktek dari singa muda yang mau merusak kebun anggur? Yaitu:
- Pengajaran palsu yang membuat kita bimbang terhadap pengajaran yang
benar yang sudah menjadi pengalaman hidup dan yang sudah kita khotbahkan
selama ini tetapi pada akhirnya kita menjadi bimbang >>> Amos
3 : 12, Beginilah firman TUHAN: “Seperti seorang gembala
melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah
orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari
katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai.”
Ternyata singa ini menyukai tulang betis dan telinga. Itu sebabnya kita
harus tergembala dengan sungguh-sungguh. Singa ini adalah pengajaran palsu
yang menggigit telinga supaya >>> 2 Timotius 4 : 2 –
4,
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran
dan pengajaran.
3. Karena akan ating waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi
dongeng.
Ay 3 >>> ini adalah singa yang menggigit telinga sehingga mulai
enggan untuk mendengarkan Firman pengajaran dan lebih menyukai dongeng/yang
segar untuk telinga/yang tidak berdasarkan ayat di dalam Firman/ajaran-ajaran
lain yang mulai didengar >>> ay 4.
Kalau telinga sudah digigit, maka sudah tidak dapat konsentrasi lagi/sudah
tidak menjadi baik lagi/menjadi bimbang terhadap pengajaran yang benar
dan yang keras, maka betis juga digigit dan betis ini menunjuk pada pendirian.
Bagi mempelai pria yang juga adalah seorang gembala, jika saudara sudah
menjadi bimbang pada pengajaran yang benar, maka sidang jemaat akan tenggelam.
Di dalam srt Yakobus dikatakan bahwa orang yang bimbang itu seperti gelombang
laut yang dipermainkan oleh angin sehingga tidak ada kedamaian dan ketenangan
di dalam nikahnya dan juga di dalam sidang jemaat bahkan satu waktu akan
tenggelam/semuanya merosot. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya untuk menghadapi singa, maka kita harus berpegang pada satu
pengajaran Firman yang benar yang sudah kita saksikan, sudah saudara alami
dan sudah saudara khotbahkan. Dan gembala akan menjadi teladan iman bagi
sidang jemaat sebab sidang jemaat itu tergantung pada gembala >>>
Ibrani 13 : 7, 8,
7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman
Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
YESUS Kristus tetap sama, tetapi apanya yang sama? Seringkali kita mengatakan
bahwa KuasaNYA >>> ini baik! Tetapi YESUS tidak menunjukkan hal
itu terlebih dahulu, tetapi >>> Ibrani 13 : 9,
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab
yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan
dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti
aturan-aturan makanan macam itu. Yang sama dari YESUS adalah ajarannya.
Bagi mempelai pria sebagai murid saya di Lempin-El, ingat kepada pemimpin
yang sudah meninggal dunia yaitu alm.bpk.pdt In Juwono sebagai pendiri
Lempin-El ini dan juga yang melanjutkannya yaitu alm.bpk.pdt Pong Dongalemba,
ketika mereka meninggal dunia, mereka tetap berada di dalam satu pengajaran
Firman yang benar dan ini yang harus dicontoh oleh murid-murid Lempin-El.
Bagi siswa/i Lempin-El Kristus Ajaib sekarang ini, saudara harus ingat
bahwa nasib sidang jemaat itu berada di dalam tangan dari seorang gembala,
apakah mereka tenggelam atau tidak. Kalau seorang gembala itu bimbang,
maka tidak ada kedamaian di dalam sidang jemaat tetapi justru mereka akan
tenggelam. Inilah praktek dari singa yang pertama.
- Amsal 19 : 12, Kemarahan raja adalah seperti raung
singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
Bagi mempelai berdua, kalian harus memperhatikan, bahwa singa muda ini
juga berarti kemarahan/amarah dengan emosi/tanpa kasih. Amarah dengan
emosi itu menjurus kepada kekasaran/dengan kata-kata yang kasar. Seringkali
kita sebagai seorang suami tidak mengerti bahwa dengan kata-kata kasar,
kita sudah melukai hati isteri dan sayalah orangnya, saya tidak mau menunjuk
orang lain. Tetapi saya tidak membentak, hanya dengan berkata biasa saja,
tetapi isteri saya sudah merasa dikasari. Kalau suami itu membentak maka
bejana itu sudah retak, tetapi masih dapat ditambal; tetapi kalau amarah
itu sudah menjurus pada pemukulan, maka itu berarti bejana itu sudah hancur
karena dibanting. Sebut saja para ahli yang dapat menyusunnya kembali,
maka sudah dapat dipastikan ada bagian yang sudah hilang. Saya berkata
kepada kaum muda di Malang maupun di Surabaya ini, kalau semasa pacaran
kalian sudah ditempeleng/ditampar, maka segera putuskan hubungan itu sebab
pada akhirnya saudari bukan hanya ditempeleng/ditampar tetapi saudari
akan disepak/ditendang. Itu sebabnya apa gunanya saudari memelihara singa?
Tetapi jangan berkata bahwa singa betina itu tidak melakukan hal serupa?
Sebab singa betina itu lebih jahat dari singa jantan. Bagi mempelai wanita,
saudari jangan tertawa di dalam hati, sebab singa betina itu lebih jahat
daripada singa jantan. Singa betina itu kalau melahirkan anak >>>
dan memang kalau anaknya itu rewel, maka yang disalahkan adalah suaminya.
Tetapi untuk meredam kemarahan di dalam rumah tangga >>> tetapi
kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput. Embun turun di tengah
kegersangan = ada damai/begitu dingin/sejuk. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah saudaraku! Kita menjaga perbuatan yang baik dari suami kepada isteri
dan juga dari isteri kepada suami. Nanti dari kita sebagai gembala kepada
sidang jemaat, dan sidang jemaat juga berbuat kebaikkan, maka benar-benar
embun akan turun sehingga semuanya akan menjadi subur. Selain damai, maka
semuanya akan menjadi subur >>> pekerjaan dari sidang jemaat akan
menjadi subur dan juga pekerjaan TUHAN akan menjadi subur/tidak terkendala
oleh apapun juga. Kalau tidak ada kedamaian, maka semuanya akan hancur. Semoga
kita dapat mengerti.
Di bagian atas sudah diterangkan bahwa:
- halangan pertama di kaki gunung adalah babi yang menghancurkan kesucian
nikah, jalan keluarnya adalah harus tergembala sehingga dapat disucikan
oleh Firman penggembalaan/Firman pengajaran.
- halangan kedua di lereng gunung adalah singa muda yang akan menghancurkan
kedamaian. Itu sebabnya kita harus bertahan pada satu pengajaran Firman,
kita jangan menjadi bimbang, jangan ada kemarahan tetapi harus ada kebaikkan.
- Di puncak gunung, kita kembali lagi pada cerita waktu
YESUS naik ke puncak gunung bersama Petrus, Yohanes dan Yakobus dan di dalam
salah satu injil yaitu injil Lukas 9, menulis bahwa disaat YESUS berubah bercahaya,
maka murid-murid tertidur. Ditengah-tengah kemuliaan/Firman diberitakan/penyembahan
>>> tidur dan ini namanya keras hati yang bagaikan batu. Yang memiliki
liang di batu adalah serigala. Di puncak gunung ada serigala/hati yang keras.
Sudah berada di puncak gunung tetapi masih ada halangan yaitu tidur di dalam
kemuliaan = serigala. Jika singa itu mengaum tetapi serigala itu melolong.
Serigala ini *merusak kesatuan di dalam nikah. Sebab nikah adalah satu daging.
Apa praktek/wujud dari keras hati itu? yaitu:
- kebenaran diri sendiri >>> orang berdosa mendapatkan kebenaran
dengan menyalahkan orang lain/sesama dan menyalahkan TUHAN/Firman pengajaran
yang benar. Rumus untuk menghadapi kekerasan hati/serigala adalah saling
mengaku dan saling mengampuni sehingga serigala akan bungkam sebab Darah
YESUS menutupi semuanya.
- tidak berubah >>> YESUS berubah, tetapi murid-murid tidak
berubah karena mereka tertidur. Tetap menjadi manusia daging. Itu sebabnya
di dalam 1 Petrus 3. kita dihiasi dan diubahkan lewat
doa penyembahan, kita harus banyak menyembah untuk menghadapi serigala.
1 Petrus 3 : 3 – 6,
3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang
rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah.
5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu
adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Inilah serigala/manusia daging yang tetap saling keras hati, tetapi kalau
kita banyak menyembah TUHAN, maka kita akan diubahkan dari manusia daging,
dihiasi menjadi Mempelai dengan lemah lembut, pendiam dan penurut dan contohnya
adalah Sarah.
Sarah ini sudah divonnis mandul dan juga sudah mati haid/menapose >>>
hal ini sudah mustahil untuk mendapatkan anak. Tetapi karena ia memiliki sifat
lemah lembut, pendiam dan penurut, maka TUHAN Yang akan membuka pintu rahim/
yang mustahil menjadi tidak mustahil. Bukan kepandaian/pengetahuan dan juga
kekayaan yang membuka pintu pelayanan dan juga pintu-pintu masa depan. Sampai
nanti pada apa yang paling mustahil yaitu waktu YESUS datang, pintu akan terbuka
dan kita menjadi sama mulia dengan DIA untuk kemudian kita masuk ke dalam Pesta
Nikah Anak Domba.
Inilah halangan-halangan yang harus kita semua lalui. Di dalam ktb perj.lama,
Lot yang menghadapi halangan ini yaitu waktu Sodom dan Gomora mau dihukum oleh
TUHAN. Malaikat TUHAN berkata kepada Lot untuk lari ke pegunungan. Lot sudah
selamat/sudah keluar tetapi ia tidak sanggup untuk lari ke pegunungan dan ia
menunjuk pada satu kota yang kecil yaitu kota Zoar dan malaikat TUHAN mengijinkan
ia lari ke kota Zoar itu. Dan di Zoar, matahari bersinar >>>
Kejadian 19 : 19 – 23,
19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu,
dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku,
tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh
bencana itu, sehingga matilah aku.
20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana;
kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil?
Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21. Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu
akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan
kutunggangbalikkan.
22. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum
engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Di dalam tabernakel, gunung yang tinggi itu adalah peti perjanjian, sedangkan
yang paling dekat adalah kota Zoar/mezbah korban bakaran/salib TUHAN yang seringkali
dikecilkan oleh banyak gereja TUHAN. Sekarang ini kehidupan sudah sulit, di
gereja tidak perlu salib, yang senang-senang saja dan ini terutama bagi kaum
muda. Saudara mau lari ke mana kalau hukuman itu sudah datang, jika mulai sekarang
saudara tidak lari ke salib TUHAN.
Bagi kita sekalian jika sekarang ini kita merasa tidak mampu karena banyak
bertengkar dlsbnya baik itu di dalam nikah maupun di dalam kehidupan sehari-hari.
Mari! lari ke Zoar/salib TUHAN, sebab kalau di luar salib maka TUHAN tidak dapat
berbuat apa-apa dan kita juga tidak dapat berbuat apa-apa/nol sehingga kita
akan gagal. Tetapi kalau kita datang kepada salib/Korban Kristus, tempat untuk
kita mengaku >>> bukan kehebatan yang kita akui, tetapi kita mengaku
segala kekurangan dan kelemahan kita dan di sana matahari/kemurahan dan kebaikan
TUHAN bersinar.
TUHAN memberikan matahari kepada orang jahat dan juga kepada orang yang baik,
TUHAN berikan matahari yang selalu menyinari kita sekalian. Bagi kedua mempelai,
menghadapi kesulitan apapun, larilah kepada Korban Kristus/kota Zoar. Kemurahan
dan kebaikkan TUHAN mampu untuk melakukan yang terbaik bagi kita, sampai kita
berada di pegunungan yang tinggi menjadi Mempelai Wanita TUHAN. TUHAN memberkati
kita sekalian.
1