Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih akan membahas tentang gereja taurat >>> Yudas 1 : 5,
Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN sudah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir dalam jumlah yang banyak, yang laki-laki berumur duapuluh tahun ke atas berjumlah enamratustigaribu limaratuslimapuluh orang, tetapi TUHAN membinasakan orang yang tidak percaya dan ini hampir semua sebab kesepuluh orang pengintai yang membawa kabar buruk dan yang tinggal hanyalah Yusak dan Kaleb yang dapat masuk ke tanah Kanaan dan ini sudah kami pelajari di dalam ktb Bilangan.

Angka sepuluh adalah angka taurat. Jadi ini adalah gereja taurat dengan tanda

  • tidak berpegang pada Firman TUHAN
  • membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN >>> melebihi suara daging daripada Suara TUHAN = tidak berpegang/mengutamakan Firman, sekalipun mereka mengakui bahwa tanah Kanaan itu penuh dengan susu dan madu tetapi ‘hanya’ ada orang Enak yang bertubuh besar.
  • tidak berada di dalam urapan Roh Kudus/tidak mengandalkan Roh Kudus tetapi mengandalkan kepandaian, kekayaan, pengalaman dan kekuatan. Sehingga akibatnya mereka semua bersungut-sungut dan binasa menjadi bangkai.

Pada waktu yang lalu kita sudah mempelajari tentang gereja taurat di dalam perjanjian baru yaitu di dalam Yohanes 2 : 19 - 21,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Empat puluh enam >>> empat ini menunjukkan pada empat hukum pada loh batu yang pertama. Sedangkan enam, menunjukkan pada enam hukum pada loh batu yang kedua.
Jadi empat puluh enam menunjuk pada dua loh batu/sepuluh hukum taurat = gereja taurat sehingga akibatnya ada roh jual beli sebab tidak mengutamakan Firman.
Kita sudah membahas pada waktu yang lalu, yaitu yang diperjual belikan di dalam gereja adalah binatang korban yaitu lembu, domba, burung merpati dan ini berbicara tentang Korban Kristus/tidak menghargai Korban Kristus.

Sekarang ini kita maju dengan membahas roh jual beli ini, yang menguasai bait ALLAH/yang di dalam tabernakel menguasai tiga macam alat di dalam ruangan suci. Kita mulai dengan:

  1. meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php) seharusnya meja ini menjadi tempat dari roti, tetapi sudah menjadi tempat uang/tempat penukaran uang >>>
    Yohanes 2 : 14 – 16,
    14. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
    15. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
    16. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

    Kita harus berhati-hati! sebab di sini Firman TUHAN/Roti, ditukar dengan uang >>> gereja tidak lagi mencari Firman TUHAN tetapi mencari uang/asalkan mendapatkan keuntungan dlsbnya. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan di mulai dari saya sebagai seorang gembala dan juga bagi guru-guru sekolah Minggu, sebab di jaman Nuh tidak ada seorang anakpun yang selamat. Oleh sebab itu jangan sampai meja ini diisi dengan uang tetapi harus mengutamakan Firman dihari-hari ini.
  2. Di dalam injil Yohanes ini kurang jelas, tetapi di dalam injil Matius 21 dikatakan ada bangku-bangku >>> Matius 21 : 12, Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
    Roh jual beli menguasai pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php) bangku ini menunjuk pada jabatan pelayanan/kedudukan. Bangku-bangku diisi dengan pedagang merpati >>> berarti tidak ada lagi merpati yang dijual dan merpati ini adalah gambaran dari Roh Kudus. Waktu YESUS dibaptis air dan ketika IA keluar dari air, maka Roh dalam bentuk Burung Merpati masuk ke dalam YESUS/hinggap di atas YESUS.
    Jadi kalau ada istilah bangku-bangku pedagang merpati berarti tidak ada lagi urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jadi kita melayani TUHAN bukan lagi karena karunia tetapi karena kita mengenal atau juga karena kita adalah seorang yang kaya, maka kita diberi jabatan yang enak >>> inilah bangku-bangku yang diperdagangkan/jabatan pelayanan di dalam gereja diperdagangkan dan bukan lagi berdasarkan urapan atau karunia.
  3. Kemudian roh jual beli menguasai mezbah dupa emas (gbr: http://gptkk.org/dupa.php)
    Disebutkan di dalam Yohanes 2 : 16, Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
    Kalau di dalam injil Matius 21 dikatakan ‘RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun’ >>> roh jual beli menjadikan rumah doa/sembahyang menjadi sarang penyamun. Tidak ada kasih lagi tetapi yang ada penyamun/pencuri.

Tidak ada Firman >>> meja roti sajian dijadikan meja penukar uang. Bangku pedagang merpati >>> bangku adalah jabatan pelayanan diperdagangkan sehingga melayani TUHAN tidak lagi dengan urapan dan karunia- karunia Roh Kudus.
Mezbah dupa emas >>> rumahKu adalah rumah doa , kamu jadikan sarang penyamun >>> tidak ada lagi kasih.
Tidak ada Firman dan Roh Kudus = taurat. Tiga macam alat dikuasai oleh roh jual beli. Semoga kita dapat mengerti.

Tiga macam alat itu selalu saya katakan bahwa itu adalah sistim penggembalaan yang dihancurkan oleh roh jual beli. Sebab kalau domba-domba itu tidak tergembala/tercerai berai, maka domba yang tercerai berai itu akan menjadi makanan empuk untuk dibinasakan oleh binatang buas. Tetapi kalau domba itu tergembala, maka binatang buas itu akan berhadapan dengan gembala. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati sebab itu adalah gereja taurat.

Tetapi puji syukur, di dalam injil Yohanes 2, YESUS membuat cambuk dari tali lalu mengusir semuanya >>> ini adalah penyucian. TUHAN YESUS menyucikan bait ALLAH dari roh jual beli/TUHAN menyucikan kehidupan kita dari roh jual beli. Itu sebab pentingnya Firman pengajaran sebab itu bagaikan cambuk /pedang dan memang sakit bagi daging.

  1. Sekarang kita akan membahas penyucian meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php) yang sudah ditempati oleh uang tetapi ditunggang balikkan oleh YESUS.
    Apa buktinya kalau meja roti sajian disucikan? Buktinya kita tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab. Meja ini adalah gambaran dari hati kita itu jangan terus diisi dengan uang tetapi harus diisi dengan Firman. Jika hati ini terus diisi dengan uang, maka kita terikat akan uang/supaya kita menyembah uang.
    Proses dari meja hati kita diisi dengan Firman >>> Yakobus 1 : 19 – 22,
    19.Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
    20. sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
    21. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
    22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

    Jadi proses dari meja hati kita diisi dengan Roti/Firman TUHAN ialah :
    • ay 19 >>> istilah cepat = berlomba-lomba. Sebab roh jual beli ini menunjuk pada antikrist yang juga memiliki sayap sehingga sama-sama cepat. Jika kita tidak cepat untuk mendengarkan Firman, maka antikrist akan lebih cepat sehingga uang yang terlebih dahulu masuk ke dalam hati.
      Cepat mendengar = dihari-hari ini kita jangan lamban-lamban tetapi harus cepat mendengarkan Firman pengajaran, bukan lagi susu.
      Ibrani 5 : 11 – 13,
      11. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
      12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
      13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

      Maksud dari cepat mendengar = sudah waktunya kita mendengarkan Firman pengajaran, jangan lamban dan berkata bahwa Firman pengajaran itu terlalu keras/terlalu lama, jangan! Sebab antikrist itu juga memiliki kecepatan.
      Sekali lagi, saya tidak mengecilkan penginjilan tetapi susu ini adalah untuk orang-orang yang baru percaya kepada YESUS, diselamatkan tetapi bagi orang-orang yang sudah lama >>> mari! cepat mendengar Firman pengajaran dan bertumbuh. Mendengarkan Firman pengajaran dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat mengerti.
    • Yakobus 1 : 21, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
      Sesudah kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat mengerti, maka proses selanjutnya adalah percaya dan yakin pada Firman pengajaran >>> ini adalah hati yang lemah lembut yaitu hati yang dapat percaya dan yakin pada Firman pengajaran dan menjadi iman di dalam hati/Firman tertanam di dalam hati. Jika sudah ada iman di dalam hati, maka uang sudah tidak memiliki tempat di dalam hati lagi sebab iman lebih besar daripada uang. Iman dapat mendatangkan uang sedangkan uang tidak dapat mendatangkan iman. Dan di saat hati ini berisi iman maka kita akan selamat/mendatangkan keselamatan sebab siapa yang percaya, dia akan diselamatkan. Sebaliknya jika kita menolak Firman, maka uang/mammon/ikatan akan uang yang mengisi hati, maka kita akan kehilangan keselamatan dan kita akan dikuasai oleh antikrist. Itu sebabnya kita harus waspada dan dapat mengerti.
      Yakobus 1 : 22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
      Pelaku Firman = mempraktekkan Firman. Jika kita sudah percaya dan yakin pada Firman, maka kita harus mempraktekkan Firman pengajaran yang sudah kita terima sehingga Firman pengajaran mendarah daging dalam hidup kita. Inilah yang menjadi kekurangan kita yaitu kita belum mempraktekkan Firman pengajaran. Alm.bpk.pdt In Juwono selalu mengatakan bahwa Firman pengajaran ini praktis yaitu begitu kita menerima, maka segera dikerjakan dan ini yang disebut dengan mendarah daging. Satu waktu, ada seorang doktor yang mendengarkan Firman, kemudian beliau mengatakan bahwa ia tidak dapat menerima Firman pengajaran ini, ia berdebat dan kemudian menolak. Tetapi beliau mengakui bahwa Firman pengajaran semacam ini, sangat disukai oleh orang-orang di negara barat, sebab mereka adalah orang-orang yang juga praktis/tidak bertele-tele. Dan kesaksian ini membuat hati saya bergetar dan memiliki harapan sekalipun doktor ini menolak tetapi dengan perkataan beliau yang mengatakan bahwa orang barat itu paling suka dan ini mengingatkan saya bahwa satu waktu kilat itu memancar dari timur ke barat. Dulu dari Yerusalem kemudian ke barat baru ke timur, oeh sebab itu para penginjil itu adalah orang-orang dari barat dan nanti Firman pengajaran ini dari timur baru ke barat dan kembali lagi ke Yerusalem.
      Jika Firman TUHAN itu sudah mendarah daging, maka kita tidak akan menipu diri kita sendiri (Yakobus 1 : 22)
      Apa yang dimaksud dengan menipu diri sendiri?
      • Salah satunya adalah tidak mau mengaku dosa/menipu diri sendiri. Kita bandingkan srt Yakobus ini dengan srt 1 Yohanes 1 : 8, Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
        Jika Firman mendarah daging, maka kita akan selalu menyalahkan diri sendiri/banyak mengaku dosa, tidak menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan pengajaran sampai dengan menyalahkan TUHAN. Jika di dalam rumah tangga, suami dan isteri, Firman itu sudah mendarah daging, maka sudah dapat di pastikan tidak akan ada perceraian/ada kesatuan. Jika selalu cek-cok/bertengkar, maka itu disebabkan karena Firman TUHAN itu belum mendarah daging, sekalipun sudah berada di dalam pengajaran Mempelai.
      • tidak dapat ditipu oleh orang lain. Jika Firman sudah mendarah daging, maka kita tidak dapat ditipu oleh guru-guru palsu apapun yang dikatakan oleh mereka. Ini adalah kuncinya, bukan karena kita pandai maka kita tidak dapat ditipu >>> bukan! Siswa/i perhatikan! Kalau Firman yang kita dengar itu sudah kita yakini, sudah menjadi pengalaman hidup kemudian sudah kita praktekkan/Firman sudah mendarah daging maka ini menjadi kekuatan untuk kita tidak dapat ditipu oleh orang lain. Kita tidak menipu diri sendiri dan juga tidak dapat ditipu oleh orang lain dan ini adalah meja kita yang jangan kita isi dengan uang tetapi diisi dengan roti. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Penyucian kedua adalah penyucian bangku dari pedagang merpati yang juga ditunggang balikkan dan ini merupakan penyucian pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php).
    Apa buktinya kalau pelita emas disucikan? Buktinya adalah kita tekun di dalam ibadah raya/hari Minggu sehingga kita mengalami pengisian minyak urapan sehingga pelita itu tetap menyala/tetap terang/ada masa depan yang indah. Biar dunia sudah gelap >>> gelap dalam hal dosa, gelap ekonomi dlsbnya. Tetapi kalau kita tekun di dalam penyucian pelita emas/bangku pedagang merpati ditunggang balikkan, kita tekun di dalam kebaktian Minggu sehingga pelita kita tetap akan menyala. Bagi kaum muda, mari tetap pertahankan penyucian supaya pelita itu tetap menyala sekalipun di hari Minggu ada banyak acara semisal berwisata dlsbnya yang memang diketahui oleh setan yang hendak menggelapkan hidup, agar supaya kaum muda tidak sempat diisi dengan minyak dan pelita akan menjadi padam sehingga kegelapan dapat masuk. Itu sebabnya kita jangan mau ditipu.
    Bangku pedagang merpati >>> pelita itu memiliki kaitan dengan merpati, dan juga minyak Roh Kudus juga digambarkan sebagai merpati. Merpati ini digambarkan dengan ketulusan hati.
    Kalau kita tekun di dalam ibadah Minggu/minyak diisi sehingga:
    1. pelita tetap menyala
    2. ada merpati/ada ketulusan hati/ada urapan Roh Kudus >>> kita melayani dengan ketulusan hati, bukan asal melayani, apalagi melayani dengan kepahitan hati. Oleh sebab itu merpati itu jangan dijual.
      TUHAN mengatakan >>> ‘hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati’. Jika merpati itu dijual, maka kita akan menjadi ular. Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan! Saudara jangan menjadi hamba TUHAN yang seperti ular sebab kasihan sidang jemaat. Saya juga, saya jangan menjadi seorang gembala ular sebab kasihan sidang jemaat akan terus dipatuk dan keracunan. Demikian juga bagi sidang jemaat, saudara jangan menjadi ular, kasihan bagi gembalanya karena terus dipatuk. Oleh sebab itu kita mohon supaya kita semua jangan menjadi ular tetapi menjadi merpati dan juga jangan merpati itu dijual sebab akan menjadi ular. Tetapi pertahankan ketulusan >>> beribadah dan melayani TUHAN dengan ketulusan hati. Cerdik seperti ualr tetapi tulus seperti merpati.
      Apa yang dimaksud dengan ular? Yohanes 8 : 44, Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
      Melayani TUHAN dengan ketulusan hati, apa artinya ketulusan dibandingkan dengan ular?
      • Ular ini pendusta, sedangkan ketulusan/merpati itu tidak ada dusta/jujur. Mari! biarlah kita melayani dengan tidak ada dusta tetapi dengan jujur dihari-hari ini yang dimulai di dalam nikah, di sekolah, di pekerjaan sampai di dalam rumah TUHAN.
      • Ular ini pembenci/pembunuh, jadi ketulusan hati itu tidak memiliki kebencian/kepahitan dan tidak ada dendam. Mari! dihari-hari ini pelita emas disucikan/bangku pedagang merpati ditunggang balikkan oleh TUHAN.
      Apa buktinya kita tidak menjual merpati? Yaitu kita tekun di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
      • tekun di dalam ibadah raya >>> minyak diisi pelita tetap menyala sehingga kita hidup di dalam terang dan gelap tidak dapat mengusai.
      • ada merpati/ada ketulusan hati yaitu tidak ada dusta/jujur dan juga tidak ada pembunuhan/kepahitan/dendam dan iri.
        Jika ada jemaat diberkati oleh TUHAN dengan mendapatkan mobil/rumah sehingga gembala menjadi iri dan ia berkata kepada jemaat itu >>> kamu sudah memiliki mobil/rumah sedangkan saya belum memiliki mobil/rumah >>> kasihan bagi jemaat itu, sebab gembala menjadi ular dan jemaat dipatuk terus. Kemudian lihat apa yang dikhotbahkan oleh gembala itu >>> Hagai 2 >>> rumahmu sudah dipapani tetapi rumah TUHAN termasuk rumah pendeta belum >>> ayat-ayat itu ditujukan kepada sidang jemaat tetapi sebenarnya gembala itu merasa iri hati. Sebaliknya jika gembala itu diberkati, maka sidang jemaat jangan menjadi iri sebab semuanya itu adalah ular. Mari saudaraku! kita menjaga supaya jangan roh jual beli itu menghancurkan penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
    3. Ketulusan itu tanpa pamrih. Mari! dihari-hari ini kita hidup dan melayani TUHAN dengan ketulusan hati, jangan menjual merpati sebab itu adalah bukti penyucian bahwa kita tidak taurat tetapi disucikan/dirombak oleh TUHAN.
      Ketulusan ini tidak:
      • merasa berjasa
      • menuntut hak hanya melakukan kewajiban
      Lukas 17 : 10, Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
      Kami hanya melakukan apa yang wajib/kewajiban itu tanpa menuntut hak. Jadi tanpa pamrih itu tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban. Contoh sebagai isteri dan suami di rumah tangga >>> jangan menuntut hak sebab jika masing-masing menuntut hak, maka akan berbenturan. Di dalam penataran untuk pasangan yang akan menikah, saya mengingatkan kepada mereka berdua untuk masing-masing tidak menuntut hak dengan masing-masing menunjuk pada ayat-ayat di dalam alkitab yaitu isteri harus tunduk pada suami, sedangkan isteri berkata bahwa suami harus mengasihi isteri, maka lama kelamaan rumah tangga itu akan hancur.
      Kalau kewajiban itu kita lakukan dengan tulus maka hak kita berada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat diganggu gugat. Jika isteri melakukan kewajiban dengan sungguh-sungguh, dan jika suami bertindak semena-mena, maka suami akan berhadapan dengan TUHAN; demikian juga dengan pimpinan di kantor, jika semena-mena, maka ia akan berhadapan dengan TUHAN.
      Tadi, meja penukar uang ditunggang balikkan >>> meja roti sajian disucikan, kita tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab sehingga kita diisi dengan cepat mendengar dan jangan merasa bosan karena ibadah itu terlalu lama >>> jangan! Sekarang ini sudah bukan lagi jamannya tetapi kita sudah harus menikmati dalam menerima Firman pengajaran ini. Kita mendengar, mengerti, mengisi dan mempraktekkan sehingga Firman itu mendarah daging di dalam kehidupan kita dan kita tidak dapat menipu diri sendiri dan juga ditipu oleh orang lain.
    Bagi kaum muda, jika kehidupan kalian diisi dengan Roti/Firman pengajaran, maka saudara tidak dapat ditipu sebab sekarang ini banyak yang tertipu dalam hal mencari jodoh. Awalnya terlihat baik, tetapi sesudah menikah, baru dua hari, maka nikah itu sudah menjadi babak belur. Sebab nikah itu bukan berisi Roti sehingga dapat menipu dan ditipu.
    Penyucian pelita emas menyebabkan pelita itu terus menyala sehingga kegelapan tidak dapat masuk dan masa depan menjadi terang. Kemudian melayani dengan tulus hati sehingga hak kita berada di dalam Tangan TUHAN.
  3. penyucian mezbah dupa emas (gbr: http://gptkk.org/dupa.php)
    Matius 21 : 13, dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
    Ini adalah keluh kesah dari TUHAN.
    Praktek dari penyucian mezbah dupa emas adalah tekun didalam ibadah doa penyembahan. Sementara roh jual beli itu ingin menghancurkan penggembalaan dengan cara menguasai tiga macam alat, maka TUHAN mau merombak/menyucikan sistim dari gereja taurat itu dengan bukti kita tekun di dalam ibadah doa penyembahan. Semoga kita dapat mengerti.
    • Penyembahan itu adalah proses perobekkan daging sebab jika daging dirobek, maka sudah tidak ada tempat lagi bagi setan. Waktu terjadi tawar menawar antara TUHAN dengan setan mengenai Ayub, maka yang tidak boleh dijamah oleh setan adalah jiwa dan roh Ayub, sedangkan dagingnya boleh dijamah. Selama ada daging, maka daging itu dapat dijamah oleh setan. Jadi proses perobekkan daging/daging itu dirobek, maka tidak ada tempat bagi setan untuk menancapkan kukunya. Semoga kita dapat mengerti.
    • Penyembahan itu juga adalah mempersembahkan seluruh kehidupan/tubuh,jiwa dan roh kita kepada TUHAN. Tetapi terlebih dahulu dimulai dengan yang jasmani yaitu mempersembahkan persepuluhan dan persembahan khusus sebab ini adalah yang terkecil, dan juga merupakan sarang penyamun yang harus terlebih dahulu disucikan >>> Maleakhi 3 : 8, 9,
      8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
      9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

      Menipu = pencuri = perampok = penyamun.
      Mari saudaraku! dihari-hari ini kita disucikan dari sarang penyamun agar dapat menyembah TUHAN. Kalau kita menipu dengan mengambil milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, maka itu disamakan dengan sarang penyamun bukan rumah doa. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau kita sudah mengalami penyucian dalam tiga hal ini/kita tekun di dalam tiga macam ibadah/tergembala, maka kehidupan kita disebut sebagai rumah doa. Mari! kita berusaha tekun di dalam tiga macam ibadah supaya kita menjadi rumah doa, sebab rumah doa itu merupakan tempat untuk menyeru Nama TUHAN sehingga kita menerima kemurahan TUHAN/belas kasih TUHAN; kita jangan menjadi sarang penyamun, sebab itu merupakan tempat dosa untuk dihukum oleh TUHAN.

Hasilnya adalah

  1. kita belajar dari raja Hizkia yang sudah dikepung oleh raja Asyur Sanherib sehingga tidak dapat berkutik, tetapi raja Hizkia datang ke dalam rumah TUHAN dan ia membentangkan surat yang berisikan penghinaan dengan mengatakan mana bisa TUHAN melepaskan kamu? Saudara membaca di rumah mulai ayat pertama.
    Yesaya 36 : 21, Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
    Mari dihari-hari ini, kita jangan berbantah-bantah/bertengkar dengan manusia, lebih baik kita banyak menyembah TUHAN/pergi kerumah doa.
    Yesaya 37 : 1, 14 – 17, 36,
    1. Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
    14. Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
    15. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
    16. "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
    17. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup.
    36. Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

    Hasilnya adalah kemurahan TUHAN memberikan kemenangan atas musuh-musuh kita secara ajaib/atas segala masalah yang sedang kita hadapi. Kita melihat tentara Asyur sebanyak seratus delapan puluh lima ribu orang menjadi bangkai. Kekuatan/potensi yang hebat di dunia menjadi bangkai/tidak berarti kalau kemurahan TUHAN turun. Bangsa Israel ketakutan melihat tentara Asyur sebanyak seratus delapan puluh lima ribu orang itu, tetapi begitu kemurahan TUHAN turun, yang hebat dari dunia hanya menjadi bangkai/tidak berarti apa-apa.
    Kita tidak perlu takut sekalipun toko/perusahaan kita memiliki persaingan yang luar biasa karena memiliki modal yang besar. Mari! kita datang ke rumah doa biar kemurahan TUHAN yang akan menolong.
  2. Raja Hizkia mendapatkan kemurahan TUHAN ketika menghadapi raja Asyur tetapi Hizkia seharusnya mati karena ia sakit keras. Tetapi ia berdoa begitu sungguh-sungguh sampai ia menangis, maka TUHAN memberikan perpanjangan umur >>> Yesaya 38 : 1 – 5,
    1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
    2. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
    3. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
    4. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
    5. "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,

    TUHAN tidak membiarkan air mata dan pada waktunya TUHAN akan menurunkan kemurahan. Hasil kedua adalah kemurahan TUHAN sanggup menjadikan apa yang sudah mati menjadi hidup kembali/yang mustahil menjadi tidak mustahil. Inilah rumah doa; yang menurut orang, ia sudah mati. Tetapi kalau ada rumah doa >>> kita berdoa dan menangis dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, maka kemurahan TUHAN turun sehingga yang mati menjadi hidup, yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Itu sebabnya penting untuk menjadi rumah doa, jangan menjadi sarang penyamun, dengan mulai menata kembali alat-alat yang sudah dikuasai roh jual beli sehingga membuat kita tidak tekun.
Pada alat mana yang kita masih belum tekun?

  • Mungkin meja roti/ibadah pendalaman alkitab membuat kita tidak tekun sebab meja itu sudah diisi dengan uang. Mohon pertolongan TUHAN dengan menunggang balikkan/penyucian meja penukar uang itu dan disi dengan Roti supaya kita kembali menjadi tekun/Firman mendarah daging lagi.
  • Atau mungkin kita tidak tekun pada ibadah pelita emas sebab ada banyak halang- an berupa acara-acara dan ini bukanlah kebetulan tetapi merupakan cara iblis dengan roh jual belinya untuk menghancurkan/mencerai-beraikan sehingga kita tidak tergembala. Mari! kita mohon kepada TUHAN agar bangku pedagang merpati dilempar/ditunggang balikkan oleh TUHAN sehingga kita tekun dan dengan tulus hati melayani TUHAN dan hak kita berada di dalam Tangan TUHAN.
  • Kemudian satu lagi yaitu mezbah dupa emas >>> buang sarang penyamun yang suka mencuri milik TUHAN >>> mari! kembalikan, sehingga kita tergembala dan menjadi rumah doa karena kita dapat menyembah TUHAN. Kita mendapatkan kemurahan TUHAN dengan menang atas musuh-musuh/apa yang hebat dari dunia akan menjadi bangkai dan juga kemurahan TUHAN, menjadikan apa yang mati menjadi hidup kembali dam juga apa yang mustahil, menjadi tidak mustahil.

Kalau penjelasan di atas yaitu apa yang hebat dari dunia, oleh kemurahan TUHAN, maka apa yang hebat itu akan menjadi bangkai. Tetapi dari pihak kita yang tadinya sudah menjadi bangkai/busuk, tetapi kalau kita banyak menyembah TUHAN, maka kita akan menjadi hidup/menjadi sempurna.

Di dalam perjanjian baru yaitu Lazarus yang sudah mati/menjadi bangkai tetapi karena Maria sujud/tersungkur menyembah TUHAN, maka kemurahan TUHAN, apa yang sudah menjadi bangkai akan menjadi pulih kembali kalau kita datang ke rumah TUHAN. Ini adalah kekuatan TUHAN.

Yohanes 11 : 32, 39, 43, 44,
32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
44. Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Apa yang sudah menjadi bangkai dan sudah tidak dapat diharapkan, tetapi dapat dipulihkan oleh TUHAN. Mungkin itu adalah anak/keluarga kita yang secara jasmani sudah hancur seperti bangkai dan juga secara rohani sudah menjadi busuk, tetapi TUHAN mau memulihkannya kembali sekarang ini dan sampai pada pemulihan terakhir, kita menjadi sama dengan DIA. Lewat penyembahan, sebusuk apapun kita, kita akan dirubah, dirubah dan dirubah sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... soal pengajaran. Kalau pengajaran sudah tidak benar sedikit saja maka jangan diikuti dan jangan dibela. Kalau pengajaran benar harus kita akui dan pegang teguh. Jika sudah bisa jujur soal Tuhan maka bisa jujur dalam nikah dan keuangan. Ibrani - Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Januari 2010 (Sabtu Sore)
    ... yaitu dosa makan minum dan dosa kawin-mengawinkan. Binasa untuk selama-lamanya. Tapi di sini ada istilah 'buli-buli pualam'. Sekalipun sudah kuat tetapi kalau jatuh juga akan pecah. Artinya jika kehidupan manusia diisi dengan ilmu kekayaan kedudukan sehingga bernilai tinggi di dunia tetapi hanya senilai buli-buli pualam yang juga akan pecah hancur binasa untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Mei 2019 (Minggu Pagi)
    ... sebagai Kepala adalah tidak ada lagi kekuatiran untuk kehidupan sekarang dan untuk masa depan. Kalau masih kuatir berarti dikuasai oleh Abadon dan Apolion. Akibatnya Tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan tidak bisa hidup benar tidak bisa taat. Bungkuk rohani. Amsal Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Desember 2009 (Kamis Sore)
    ... bahtera Nuh artinya masuk baptisan air yang benar masuk penggembalaan yang benar. Tahbisan yang benar ibadah pelayanan yang benar. Dikaitkan dengan perempuan yang memutar batu kilangan menggiling gandum menjadi halus menjadi tepung gandum untuk dibuat roti artinya berjaga-jaga dikaitkan dengan firman pengajaran yang benar. Sikap terhadap firman pengajaran yang benar ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Agustus 2011 (Rabu Sore)
    ... ialah segala dosamu. . Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan mulutmu mengucapkan dusta lidahmu menyebut-nyebut kecuranganManusia berdosa telanjang akan terpisah dari Tuhan sehingga tidak bisa beribadah tidak bisa melayani bahkan tidak bisa menyembah Tuhan kering rohani . Kejadian - . Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta I, 09 Agustus 2016 (Selasa Sore)
    ... haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. . Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta I, 08 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... ay. -- gt sudah diterangkan pembaharuan manusia baru ay. - pembaharuan suasana baru sampai tidak ada dusta ay. - pembaharuan Yerusalem Baru ay. - . Malam ini kita pelajari pembaharuan kedua PEMBAHARUAN MANUSIA BARUWahyu - . Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru turun dari sorga dari Allah ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... jawab atas rumah tangga serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah. Istri dalam urapan Roh Kudus pelita menyala tunduk kepada suami dalam segala sesuatu dan menjadi tubuh tulang rusuk yang melindungi menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Anak dalam urapan Roh Kudus pelita menyala taat dengar-dengaran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Maret 2017 (Selasa Pagi)
    ... disembelih bertanduk tujuh dan bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan ...
  • Ibadah Persekutuan Papua I, 02 Maret 2010 (Selasa Sore)
    ... tidak menyesal dan malah bahagia atau bangga dan bahkan menyalahkan orang lain hidup dalam dosa . Sebab itu kita harus waspada hari-hari ini. Ada macam makanan rohani makanan Firman Ibrani - susu Firman penginjilan injil keselamatan Efesus . Artinya adalah Firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke bumi ini ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.