Kita masih akan membahas tentang gereja taurat >>> Yudas 1
: 5,
Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya
lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya
dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN sudah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir dalam jumlah yang banyak,
yang laki-laki berumur duapuluh tahun ke atas berjumlah enamratustigaribu limaratuslimapuluh
orang, tetapi TUHAN membinasakan orang yang tidak percaya dan ini hampir semua
sebab kesepuluh orang pengintai yang membawa kabar buruk dan yang tinggal hanyalah
Yusak dan Kaleb yang dapat masuk ke tanah Kanaan dan ini sudah kami pelajari
di dalam ktb Bilangan.
Angka sepuluh adalah angka taurat. Jadi ini adalah gereja taurat dengan tanda
- tidak berpegang pada Firman TUHAN
- membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN >>> melebihi suara
daging daripada Suara TUHAN = tidak berpegang/mengutamakan Firman, sekalipun
mereka mengakui bahwa tanah Kanaan itu penuh dengan susu dan madu tetapi ‘hanya’
ada orang Enak yang bertubuh besar.
- tidak berada di dalam urapan Roh Kudus/tidak mengandalkan Roh Kudus tetapi
mengandalkan kepandaian, kekayaan, pengalaman dan kekuatan. Sehingga akibatnya
mereka semua bersungut-sungut dan binasa menjadi bangkai.
Pada waktu yang lalu kita sudah mempelajari tentang gereja taurat di dalam
perjanjian baru yaitu di dalam Yohanes 2 : 19 - 21,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan
Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Empat puluh enam >>> empat ini menunjukkan pada empat hukum pada loh
batu yang pertama. Sedangkan enam, menunjukkan pada enam hukum pada loh batu
yang kedua.
Jadi empat puluh enam menunjuk pada dua loh batu/sepuluh hukum taurat = gereja
taurat sehingga akibatnya ada roh jual beli sebab tidak mengutamakan Firman.
Kita sudah membahas pada waktu yang lalu, yaitu yang diperjual belikan di dalam
gereja adalah binatang korban yaitu lembu, domba, burung merpati dan ini berbicara
tentang Korban Kristus/tidak menghargai Korban Kristus.
Sekarang ini kita maju dengan membahas roh jual beli ini, yang menguasai bait
ALLAH/yang di dalam tabernakel menguasai tiga macam alat di dalam ruangan suci.
Kita mulai dengan:
- meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php)
seharusnya meja ini menjadi tempat dari roti, tetapi sudah menjadi tempat
uang/tempat penukaran uang >>>
Yohanes 2 : 14 – 16,
14. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba
dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
15. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya
ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
16. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini
dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Kita harus berhati-hati! sebab di sini Firman TUHAN/Roti, ditukar dengan uang
>>> gereja tidak lagi mencari Firman TUHAN tetapi mencari uang/asalkan
mendapatkan keuntungan dlsbnya. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan di
mulai dari saya sebagai seorang gembala dan juga bagi guru-guru sekolah Minggu,
sebab di jaman Nuh tidak ada seorang anakpun yang selamat. Oleh sebab itu
jangan sampai meja ini diisi dengan uang tetapi harus mengutamakan Firman
dihari-hari ini.
- Di dalam injil Yohanes ini kurang jelas, tetapi di dalam injil Matius 21
dikatakan ada bangku-bangku >>> Matius 21 : 12,
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli
di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku
pedagang merpati
Roh jual beli menguasai pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php)
bangku ini menunjuk pada jabatan pelayanan/kedudukan. Bangku-bangku diisi
dengan pedagang merpati >>> berarti tidak ada lagi merpati yang dijual
dan merpati ini adalah gambaran dari Roh Kudus. Waktu YESUS dibaptis air dan
ketika IA keluar dari air, maka Roh dalam bentuk Burung Merpati masuk ke dalam
YESUS/hinggap di atas YESUS.
Jadi kalau ada istilah bangku-bangku pedagang merpati berarti tidak ada lagi
urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jadi kita melayani TUHAN bukan lagi
karena karunia tetapi karena kita mengenal atau juga karena kita adalah seorang
yang kaya, maka kita diberi jabatan yang enak >>> inilah bangku-bangku
yang diperdagangkan/jabatan pelayanan di dalam gereja diperdagangkan dan bukan
lagi berdasarkan urapan atau karunia.
- Kemudian roh jual beli menguasai mezbah dupa emas (gbr: http://gptkk.org/dupa.php)
Disebutkan di dalam Yohanes 2 : 16, Kepada pedagang-pedagang
merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat
rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Kalau di dalam injil Matius 21 dikatakan ‘RumahKu akan disebut rumah
doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun’ >>> roh jual
beli menjadikan rumah doa/sembahyang menjadi sarang penyamun. Tidak ada kasih
lagi tetapi yang ada penyamun/pencuri.
Tidak ada Firman >>> meja roti sajian dijadikan meja penukar uang.
Bangku pedagang merpati >>> bangku adalah jabatan pelayanan diperdagangkan
sehingga melayani TUHAN tidak lagi dengan urapan dan karunia- karunia Roh Kudus.
Mezbah dupa emas >>> rumahKu adalah rumah doa , kamu jadikan sarang
penyamun >>> tidak ada lagi kasih.
Tidak ada Firman dan Roh Kudus = taurat. Tiga macam alat dikuasai oleh roh jual
beli. Semoga kita dapat mengerti.
Tiga macam alat itu selalu saya katakan bahwa itu adalah sistim penggembalaan
yang dihancurkan oleh roh jual beli. Sebab kalau domba-domba itu tidak tergembala/tercerai
berai, maka domba yang tercerai berai itu akan menjadi makanan empuk untuk dibinasakan
oleh binatang buas. Tetapi kalau domba itu tergembala, maka binatang buas itu
akan berhadapan dengan gembala. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati sebab
itu adalah gereja taurat.
Tetapi puji syukur, di dalam injil Yohanes 2, YESUS membuat cambuk dari tali
lalu mengusir semuanya >>> ini adalah penyucian. TUHAN YESUS menyucikan
bait ALLAH dari roh jual beli/TUHAN menyucikan kehidupan kita dari roh jual
beli. Itu sebab pentingnya Firman pengajaran sebab itu bagaikan cambuk /pedang
dan memang sakit bagi daging.
- Sekarang kita akan membahas penyucian meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php)
yang sudah ditempati oleh uang tetapi ditunggang balikkan oleh YESUS.
Apa buktinya kalau meja roti sajian disucikan? Buktinya kita tekun di dalam
ibadah pendalaman alkitab. Meja ini adalah gambaran dari hati kita itu jangan
terus diisi dengan uang tetapi harus diisi dengan Firman. Jika hati ini terus
diisi dengan uang, maka kita terikat akan uang/supaya kita menyembah uang.
Proses dari meja hati kita diisi dengan Firman >>> Yakobus
1 : 19 – 22,
19.Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah
cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk
marah;
20. sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
21. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu
banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam
hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Jadi proses dari meja hati kita diisi dengan Roti/Firman TUHAN ialah :
- ay 19 >>> istilah cepat = berlomba-lomba. Sebab roh jual beli
ini menunjuk pada antikrist yang juga memiliki sayap sehingga sama-sama
cepat. Jika kita tidak cepat untuk mendengarkan Firman, maka antikrist
akan lebih cepat sehingga uang yang terlebih dahulu masuk ke dalam hati.
Cepat mendengar = dihari-hari ini kita jangan lamban-lamban tetapi harus
cepat mendengarkan Firman pengajaran, bukan lagi susu.
Ibrani 5 : 11 – 13,
11. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar
untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya
menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari
penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Maksud dari cepat mendengar = sudah waktunya kita mendengarkan Firman
pengajaran, jangan lamban dan berkata bahwa Firman pengajaran itu terlalu
keras/terlalu lama, jangan! Sebab antikrist itu juga memiliki kecepatan.
Sekali lagi, saya tidak mengecilkan penginjilan tetapi susu ini adalah
untuk orang-orang yang baru percaya kepada YESUS, diselamatkan tetapi
bagi orang-orang yang sudah lama >>> mari! cepat mendengar Firman
pengajaran dan bertumbuh. Mendengarkan Firman pengajaran dengan sungguh-sungguh
sampai kita dapat mengerti.
- Yakobus 1 : 21, Sebab itu buanglah segala sesuatu
yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah
lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan
jiwamu.
Sesudah kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita
dapat mengerti, maka proses selanjutnya adalah percaya dan yakin pada
Firman pengajaran >>> ini adalah hati yang lemah lembut yaitu
hati yang dapat percaya dan yakin pada Firman pengajaran dan menjadi iman
di dalam hati/Firman tertanam di dalam hati. Jika sudah ada iman di dalam
hati, maka uang sudah tidak memiliki tempat di dalam hati lagi sebab iman
lebih besar daripada uang. Iman dapat mendatangkan uang sedangkan uang
tidak dapat mendatangkan iman. Dan di saat hati ini berisi iman maka kita
akan selamat/mendatangkan keselamatan sebab siapa yang percaya, dia akan
diselamatkan. Sebaliknya jika kita menolak Firman, maka uang/mammon/ikatan
akan uang yang mengisi hati, maka kita akan kehilangan keselamatan dan
kita akan dikuasai oleh antikrist. Itu sebabnya kita harus waspada dan
dapat mengerti.
Yakobus 1 : 22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku
firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu
menipu diri sendiri.
Pelaku Firman = mempraktekkan Firman. Jika kita sudah percaya dan yakin
pada Firman, maka kita harus mempraktekkan Firman pengajaran yang sudah
kita terima sehingga Firman pengajaran mendarah daging dalam hidup kita.
Inilah yang menjadi kekurangan kita yaitu kita belum mempraktekkan Firman
pengajaran. Alm.bpk.pdt In Juwono selalu mengatakan bahwa Firman pengajaran
ini praktis yaitu begitu kita menerima, maka segera dikerjakan dan ini
yang disebut dengan mendarah daging. Satu waktu, ada seorang doktor yang
mendengarkan Firman, kemudian beliau mengatakan bahwa ia tidak dapat menerima
Firman pengajaran ini, ia berdebat dan kemudian menolak. Tetapi beliau
mengakui bahwa Firman pengajaran semacam ini, sangat disukai oleh orang-orang
di negara barat, sebab mereka adalah orang-orang yang juga praktis/tidak
bertele-tele. Dan kesaksian ini membuat hati saya bergetar dan memiliki
harapan sekalipun doktor ini menolak tetapi dengan perkataan beliau yang
mengatakan bahwa orang barat itu paling suka dan ini mengingatkan saya
bahwa satu waktu kilat itu memancar dari timur ke barat. Dulu dari Yerusalem
kemudian ke barat baru ke timur, oeh sebab itu para penginjil itu adalah
orang-orang dari barat dan nanti Firman pengajaran ini dari timur baru
ke barat dan kembali lagi ke Yerusalem.
Jika Firman TUHAN itu sudah mendarah daging, maka kita tidak akan menipu
diri kita sendiri (Yakobus 1 : 22)
Apa yang dimaksud dengan menipu diri sendiri?
- Salah satunya adalah tidak mau mengaku dosa/menipu diri
sendiri. Kita bandingkan srt Yakobus ini dengan srt 1
Yohanes 1 : 8, Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa,
maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam
kita.
Jika Firman mendarah daging, maka kita akan selalu menyalahkan diri
sendiri/banyak mengaku dosa, tidak menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan
pengajaran sampai dengan menyalahkan TUHAN. Jika di dalam rumah tangga,
suami dan isteri, Firman itu sudah mendarah daging, maka sudah dapat
di pastikan tidak akan ada perceraian/ada kesatuan. Jika selalu cek-cok/bertengkar,
maka itu disebabkan karena Firman TUHAN itu belum mendarah daging,
sekalipun sudah berada di dalam pengajaran Mempelai.
- tidak dapat ditipu oleh orang lain. Jika Firman
sudah mendarah daging, maka kita tidak dapat ditipu oleh guru-guru
palsu apapun yang dikatakan oleh mereka. Ini adalah kuncinya, bukan
karena kita pandai maka kita tidak dapat ditipu >>> bukan!
Siswa/i perhatikan! Kalau Firman yang kita dengar itu sudah kita yakini,
sudah menjadi pengalaman hidup kemudian sudah kita praktekkan/Firman
sudah mendarah daging maka ini menjadi kekuatan untuk kita tidak dapat
ditipu oleh orang lain. Kita tidak menipu diri sendiri dan juga tidak
dapat ditipu oleh orang lain dan ini adalah meja kita yang jangan
kita isi dengan uang tetapi diisi dengan roti. Semoga kita dapat mengerti.
- Penyucian kedua adalah penyucian bangku dari pedagang merpati yang juga
ditunggang balikkan dan ini merupakan penyucian pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php).
Apa buktinya kalau pelita emas disucikan? Buktinya adalah kita tekun di dalam
ibadah raya/hari Minggu sehingga kita mengalami pengisian minyak urapan sehingga
pelita itu tetap menyala/tetap terang/ada masa depan yang indah. Biar dunia
sudah gelap >>> gelap dalam hal dosa, gelap ekonomi dlsbnya. Tetapi
kalau kita tekun di dalam penyucian pelita emas/bangku pedagang merpati ditunggang
balikkan, kita tekun di dalam kebaktian Minggu sehingga pelita kita tetap
akan menyala. Bagi kaum muda, mari tetap pertahankan penyucian supaya pelita
itu tetap menyala sekalipun di hari Minggu ada banyak acara semisal berwisata
dlsbnya yang memang diketahui oleh setan yang hendak menggelapkan hidup, agar
supaya kaum muda tidak sempat diisi dengan minyak dan pelita akan menjadi
padam sehingga kegelapan dapat masuk. Itu sebabnya kita jangan mau ditipu.
Bangku pedagang merpati >>> pelita itu memiliki kaitan dengan merpati,
dan juga minyak Roh Kudus juga digambarkan sebagai merpati. Merpati ini digambarkan
dengan ketulusan hati.
Kalau kita tekun di dalam ibadah Minggu/minyak diisi sehingga:
- pelita tetap menyala
- ada merpati/ada ketulusan hati/ada urapan Roh Kudus >>> kita
melayani dengan ketulusan hati, bukan asal melayani, apalagi melayani
dengan kepahitan hati. Oleh sebab itu merpati itu jangan dijual.
TUHAN mengatakan >>> ‘hendaklah kamu cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati’. Jika merpati itu dijual, maka kita akan
menjadi ular. Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan! Saudara jangan menjadi
hamba TUHAN yang seperti ular sebab kasihan sidang jemaat. Saya juga,
saya jangan menjadi seorang gembala ular sebab kasihan sidang jemaat akan
terus dipatuk dan keracunan. Demikian juga bagi sidang jemaat, saudara
jangan menjadi ular, kasihan bagi gembalanya karena terus dipatuk. Oleh
sebab itu kita mohon supaya kita semua jangan menjadi ular tetapi menjadi
merpati dan juga jangan merpati itu dijual sebab akan menjadi ular. Tetapi
pertahankan ketulusan >>> beribadah dan melayani TUHAN dengan
ketulusan hati. Cerdik seperti ualr tetapi tulus seperti merpati.
Apa yang dimaksud dengan ular? Yohanes 8 : 44, Iblislah
yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.
Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran,
sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata
atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Melayani TUHAN dengan ketulusan hati, apa artinya ketulusan dibandingkan
dengan ular?
- Ular ini pendusta, sedangkan ketulusan/merpati itu tidak ada dusta/jujur.
Mari! biarlah kita melayani dengan tidak ada dusta tetapi dengan jujur
dihari-hari ini yang dimulai di dalam nikah, di sekolah, di pekerjaan
sampai di dalam rumah TUHAN.
- Ular ini pembenci/pembunuh, jadi ketulusan hati itu tidak memiliki
kebencian/kepahitan dan tidak ada dendam. Mari! dihari-hari ini pelita
emas disucikan/bangku pedagang merpati ditunggang balikkan oleh TUHAN.
Apa buktinya kita tidak menjual merpati? Yaitu kita tekun di dalam tiga
macam ibadah pokok yaitu:
- tekun di dalam ibadah raya >>> minyak diisi pelita tetap
menyala sehingga kita hidup di dalam terang dan gelap tidak dapat
mengusai.
- ada merpati/ada ketulusan hati yaitu tidak ada dusta/jujur dan
juga tidak ada pembunuhan/kepahitan/dendam dan iri.
Jika ada jemaat diberkati oleh TUHAN dengan mendapatkan mobil/rumah
sehingga gembala menjadi iri dan ia berkata kepada jemaat itu >>>
kamu sudah memiliki mobil/rumah sedangkan saya belum memiliki mobil/rumah
>>> kasihan bagi jemaat itu, sebab gembala menjadi ular dan
jemaat dipatuk terus. Kemudian lihat apa yang dikhotbahkan oleh gembala
itu >>> Hagai 2 >>> rumahmu sudah dipapani tetapi
rumah TUHAN termasuk rumah pendeta belum >>> ayat-ayat itu
ditujukan kepada sidang jemaat tetapi sebenarnya gembala itu merasa
iri hati. Sebaliknya jika gembala itu diberkati, maka sidang jemaat
jangan menjadi iri sebab semuanya itu adalah ular. Mari saudaraku!
kita menjaga supaya jangan roh jual beli itu menghancurkan penggembalaan.
Semoga kita dapat mengerti.
- Ketulusan itu tanpa pamrih. Mari! dihari-hari ini kita hidup dan melayani
TUHAN dengan ketulusan hati, jangan menjual merpati sebab itu adalah bukti
penyucian bahwa kita tidak taurat tetapi disucikan/dirombak oleh TUHAN.
Ketulusan ini tidak:
- merasa berjasa
- menuntut hak hanya melakukan kewajiban
Lukas 17 : 10, Demikian jugalah kamu. Apabila kamu
telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu
berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan
apa yang kami harus lakukan."
Kami hanya melakukan apa yang wajib/kewajiban itu tanpa menuntut hak.
Jadi tanpa pamrih itu tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban.
Contoh sebagai isteri dan suami di rumah tangga >>> jangan menuntut
hak sebab jika masing-masing menuntut hak, maka akan berbenturan. Di dalam
penataran untuk pasangan yang akan menikah, saya mengingatkan kepada mereka
berdua untuk masing-masing tidak menuntut hak dengan masing-masing menunjuk
pada ayat-ayat di dalam alkitab yaitu isteri harus tunduk pada suami,
sedangkan isteri berkata bahwa suami harus mengasihi isteri, maka lama
kelamaan rumah tangga itu akan hancur.
Kalau kewajiban itu kita lakukan dengan tulus maka hak kita berada di
dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat diganggu gugat. Jika isteri melakukan
kewajiban dengan sungguh-sungguh, dan jika suami bertindak semena-mena,
maka suami akan berhadapan dengan TUHAN; demikian juga dengan pimpinan
di kantor, jika semena-mena, maka ia akan berhadapan dengan TUHAN.
Tadi, meja penukar uang ditunggang balikkan >>> meja roti sajian
disucikan, kita tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab sehingga kita
diisi dengan cepat mendengar dan jangan merasa bosan karena ibadah itu
terlalu lama >>> jangan! Sekarang ini sudah bukan lagi jamannya
tetapi kita sudah harus menikmati dalam menerima Firman pengajaran ini.
Kita mendengar, mengerti, mengisi dan mempraktekkan sehingga Firman itu
mendarah daging di dalam kehidupan kita dan kita tidak dapat menipu diri
sendiri dan juga ditipu oleh orang lain.
Bagi kaum muda, jika kehidupan kalian diisi dengan Roti/Firman pengajaran,
maka saudara tidak dapat ditipu sebab sekarang ini banyak yang tertipu dalam
hal mencari jodoh. Awalnya terlihat baik, tetapi sesudah menikah, baru dua
hari, maka nikah itu sudah menjadi babak belur. Sebab nikah itu bukan berisi
Roti sehingga dapat menipu dan ditipu.
Penyucian pelita emas menyebabkan pelita itu terus menyala sehingga kegelapan
tidak dapat masuk dan masa depan menjadi terang. Kemudian melayani dengan
tulus hati sehingga hak kita berada di dalam Tangan TUHAN.
- penyucian mezbah dupa emas (gbr: http://gptkk.org/dupa.php)
Matius 21 : 13, dan berkata kepada mereka: "Ada
tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun."
Ini adalah keluh kesah dari TUHAN.
Praktek dari penyucian mezbah dupa emas adalah tekun didalam ibadah doa penyembahan.
Sementara roh jual beli itu ingin menghancurkan penggembalaan dengan cara
menguasai tiga macam alat, maka TUHAN mau merombak/menyucikan sistim dari
gereja taurat itu dengan bukti kita tekun di dalam ibadah doa penyembahan.
Semoga kita dapat mengerti.
- Penyembahan itu adalah proses perobekkan daging sebab jika daging dirobek,
maka sudah tidak ada tempat lagi bagi setan. Waktu terjadi tawar menawar
antara TUHAN dengan setan mengenai Ayub, maka yang tidak boleh dijamah
oleh setan adalah jiwa dan roh Ayub, sedangkan dagingnya boleh dijamah.
Selama ada daging, maka daging itu dapat dijamah oleh setan. Jadi proses
perobekkan daging/daging itu dirobek, maka tidak ada tempat bagi setan
untuk menancapkan kukunya. Semoga kita dapat mengerti.
- Penyembahan itu juga adalah mempersembahkan seluruh kehidupan/tubuh,jiwa
dan roh kita kepada TUHAN. Tetapi terlebih dahulu dimulai dengan yang
jasmani yaitu mempersembahkan persepuluhan dan persembahan khusus sebab
ini adalah yang terkecil, dan juga merupakan sarang penyamun yang harus
terlebih dahulu disucikan >>> Maleakhi 3 : 8, 9,
8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai
persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh
bangsa!
Menipu = pencuri = perampok = penyamun.
Mari saudaraku! dihari-hari ini kita disucikan dari sarang penyamun agar
dapat menyembah TUHAN. Kalau kita menipu dengan mengambil milik TUHAN
yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, maka itu disamakan dengan sarang
penyamun bukan rumah doa. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita sudah mengalami penyucian dalam tiga hal ini/kita tekun di dalam
tiga macam ibadah/tergembala, maka kehidupan kita disebut sebagai rumah doa.
Mari! kita berusaha tekun di dalam tiga macam ibadah supaya kita menjadi rumah
doa, sebab rumah doa itu merupakan tempat untuk menyeru Nama TUHAN sehingga
kita menerima kemurahan TUHAN/belas kasih TUHAN; kita jangan menjadi sarang
penyamun, sebab itu merupakan tempat dosa untuk dihukum oleh TUHAN.
Hasilnya adalah
- kita belajar dari raja Hizkia yang sudah dikepung oleh raja Asyur Sanherib
sehingga tidak dapat berkutik, tetapi raja Hizkia datang ke dalam rumah TUHAN
dan ia membentangkan surat yang berisikan penghinaan dengan mengatakan mana
bisa TUHAN melepaskan kamu? Saudara membaca di rumah mulai ayat pertama.
Yesaya 36 : 21, Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab
dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu
menjawab dia!"
Mari dihari-hari ini, kita jangan berbantah-bantah/bertengkar dengan manusia,
lebih baik kita banyak menyembah TUHAN/pergi kerumah doa.
Yesaya 37 : 1, 14 – 17, 36,
1. Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya
dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah
TUHAN.
14. Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian
pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
15. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
16. "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!
Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan
langit dan bumi.
17. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya
TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya
untuk mencela Allah yang hidup.
36. Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima
ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah,
semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Hasilnya adalah kemurahan TUHAN memberikan kemenangan atas musuh-musuh kita
secara ajaib/atas segala masalah yang sedang kita hadapi. Kita melihat tentara
Asyur sebanyak seratus delapan puluh lima ribu orang menjadi bangkai. Kekuatan/potensi
yang hebat di dunia menjadi bangkai/tidak berarti kalau kemurahan TUHAN turun.
Bangsa Israel ketakutan melihat tentara Asyur sebanyak seratus delapan puluh
lima ribu orang itu, tetapi begitu kemurahan TUHAN turun, yang hebat dari
dunia hanya menjadi bangkai/tidak berarti apa-apa.
Kita tidak perlu takut sekalipun toko/perusahaan kita memiliki persaingan
yang luar biasa karena memiliki modal yang besar. Mari! kita datang ke rumah
doa biar kemurahan TUHAN yang akan menolong.
- Raja Hizkia mendapatkan kemurahan TUHAN ketika menghadapi raja Asyur tetapi
Hizkia seharusnya mati karena ia sakit keras. Tetapi ia berdoa begitu sungguh-sungguh
sampai ia menangis, maka TUHAN memberikan perpanjangan umur >>> Yesaya
38 : 1 – 5,
1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah
nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN:
Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak
akan sembuh lagi."
2. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
3. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di
hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan
apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
4. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
5. "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah
Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya
Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
TUHAN tidak membiarkan air mata dan pada waktunya TUHAN akan menurunkan kemurahan.
Hasil kedua adalah kemurahan TUHAN sanggup menjadikan apa yang sudah mati
menjadi hidup kembali/yang mustahil menjadi tidak mustahil. Inilah rumah doa;
yang menurut orang, ia sudah mati. Tetapi kalau ada rumah doa >>>
kita berdoa dan menangis dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, maka kemurahan
TUHAN turun sehingga yang mati menjadi hidup, yang mustahil menjadi tidak
mustahil.
Itu sebabnya penting untuk menjadi rumah doa, jangan menjadi sarang penyamun,
dengan mulai menata kembali alat-alat yang sudah dikuasai roh jual beli sehingga
membuat kita tidak tekun.
Pada alat mana yang kita masih belum tekun?
- Mungkin meja roti/ibadah pendalaman alkitab membuat kita tidak tekun sebab
meja itu sudah diisi dengan uang. Mohon pertolongan TUHAN dengan menunggang
balikkan/penyucian meja penukar uang itu dan disi dengan Roti supaya kita
kembali menjadi tekun/Firman mendarah daging lagi.
- Atau mungkin kita tidak tekun pada ibadah pelita emas sebab ada banyak halang-
an berupa acara-acara dan ini bukanlah kebetulan tetapi merupakan cara iblis
dengan roh jual belinya untuk menghancurkan/mencerai-beraikan sehingga kita
tidak tergembala. Mari! kita mohon kepada TUHAN agar bangku pedagang merpati
dilempar/ditunggang balikkan oleh TUHAN sehingga kita tekun dan dengan tulus
hati melayani TUHAN dan hak kita berada di dalam Tangan TUHAN.
- Kemudian satu lagi yaitu mezbah dupa emas >>> buang sarang penyamun
yang suka mencuri milik TUHAN >>> mari! kembalikan, sehingga kita
tergembala dan menjadi rumah doa karena kita dapat menyembah TUHAN. Kita mendapatkan
kemurahan TUHAN dengan menang atas musuh-musuh/apa yang hebat dari dunia akan
menjadi bangkai dan juga kemurahan TUHAN, menjadikan apa yang mati menjadi
hidup kembali dam juga apa yang mustahil, menjadi tidak mustahil.
Kalau penjelasan di atas yaitu apa yang hebat dari dunia, oleh kemurahan TUHAN,
maka apa yang hebat itu akan menjadi bangkai. Tetapi dari pihak kita yang tadinya
sudah menjadi bangkai/busuk, tetapi kalau kita banyak menyembah TUHAN, maka
kita akan menjadi hidup/menjadi sempurna.
Di dalam perjanjian baru yaitu Lazarus yang sudah mati/menjadi bangkai tetapi
karena Maria sujud/tersungkur menyembah TUHAN, maka kemurahan TUHAN, apa yang
sudah menjadi bangkai akan menjadi pulih kembali kalau kita datang ke rumah
TUHAN. Ini adalah kekuatan TUHAN.
Yohanes 11 : 32, 39, 43, 44,
32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau
ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari
ia mati."
43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus,
marilah ke luar!"
44. Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat
dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada
mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Apa yang sudah menjadi bangkai dan sudah tidak dapat diharapkan, tetapi dapat
dipulihkan oleh TUHAN. Mungkin itu adalah anak/keluarga kita yang secara jasmani
sudah hancur seperti bangkai dan juga secara rohani sudah menjadi busuk, tetapi
TUHAN mau memulihkannya kembali sekarang ini dan sampai pada pemulihan terakhir,
kita menjadi sama dengan DIA. Lewat penyembahan, sebusuk apapun kita, kita akan
dirubah, dirubah dan dirubah sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
TUHAN memberkati.
1