Kita meneruskan pelajaran ktb Yudas ini dengan mempelajari tentang gereja
yang palsu.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:
- Ay 4 >>> gereja yang tidak tergembala
- Ay 5 >>> gereja dengan sistim taurat
- Ay 6 dan ay 7 >>> gereja setan
- Ay 8 >>> gereja daging
Kita mempelajari tentang gereja-gereja palsu ini bukan supaya kita menuduh
gereja A atau gereja B, tetapi supaya kita dihari-hari ini benar-benar memisahkan
diri dari gereja semacam ini dan satu waktu jika pemisahan yang jelas itu datang,
maka kita sudah selamat bersama dengan TUHAN.
Kita masih membahas bagian yang pertama yaitu gereja yang tidak
tergembala >>> Yudas 1 : 4, Sebab
ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu,
yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang
yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan
hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita,
Yesus Kristus.
Inilah gereja yang tidak tergembala, ada istilah menyelusup/menyelundup. Banyak
kehidupan Kristen/sidang jemaat yang menyelusup/menyelundup dan ini berarti
orang-orang yang tidak sungguh-sungguh di dalam penggembalaan sampai satu waktu
mereka menolak sistim penggembalaan/menolak tiga macam ibadah. Hal ini seperti
Yudas yang sekalipun ia selalu bersama dengan YESUS sebagai Gembala Agung tetapi
ia tidak sungguh-sungguh, hanya menyelusup sampai pada akhirnya Yudas pergi
meninggalkan TUHAN saat perjamuan suci/ia menolak sistim penggembalaan dan ia
binasa.
Waktu yang lalu kita sudah mempelajari secara garis besar tentang gereja yang
tidak tergembala yaitu;
- mereka adalah orang-orang fasik/jahat; kalau sudah jahat sudah dapat dipastikan
menjadi najis seperti Yudas.
- menyalahgunakan kasih karunia ALLAH
- dan menyangkal TUHAN YESUS Kristus.
Sekarang kita masih akan membahas tentang orang-orang fasik yaitu orang yang
jahat dan najis. Mereka sudah berada di dalam gereja/dalam penggembalaan, tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh di dalam penggembalaan dan hal ini seperti Yudas
yang menjadi pencuri. Sekalipun ia selalu bersama-sama dengan YESUS tetapi ia
tetap menjadi orang yang jahat dan najis.
Mazmur 1 : 3, 4,
3. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya
berhasil.
4. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air = orang yang benar/tergembala/tidak
pernah kering.
Orang fasik ini digambarkan seperti sekam dan sekarang ini banyak sekali orang
Kristen seperti sekam yaitu orang yang hanya bangga dengan kulit/yang hanya
puas/bangga dengan perkara-perkara jasmani/yang luar saja, sedangkan bagian
dalamnya kosong/tidak memiliki isi. Inilah Kristen kulit yang hanya puas dengan
perkara-perkara kulit; sudah berpuluh-puluh tahun mengikuti TUHAN tetapi tetap
menjadi kulit. Kalau untuk mendengarkan Firman, mereka tidak senang dengan Firman
yang mendalam sebab mereka sudah merasa puas dengan berkat-berkat secara jasmani
dan tidak mau diisi dengan Firman pengajaran.
Saya sudah berulangkali menerangkan bahwa pekabaran injil itu ada dua bentuk
yaitu Firman penginjilan yang membawa orang berdosa untuk datang dan percaya
kepada YESUS untuk diselamatkan dan diberkati. Dulu kita belum mengenal YESUS
memerlukan Firman penginjilan ini, tetapi sekarang sesudah kita selamat dan
diberkati >>> kita mendapat kulit, tetapi perlu ditingkatkan dengan
diisi dengan Firman yang lebih mendalam yaitu Firman pengajaran tetapi banyak
yang menolak sebab dianggap terlalu lama dan terlalu keras. Waktu TUHAN YESUS
memberi makan limaribu orang maka semua berkumpul tetapi waktu YESUS mengajar,
maka semuanya meninggalkan YESUS dan hanya tinggal keduabelas murid dan YESUS
menantang mereka lagi dan ternyata satu yang meninggalkan YESUS yaitu Yudas.
Dari lima ribu orang kemudian tinggal sebelas orang begitu Firman yang dalam/Firman
pengajaran disampaikan. Ini sekarang yang menjadi kenyataan yaitu menjadi Kristen
kulit dan ini adalah gejala dari kehidupan yang tidak tergembala. Semoga kita
dapat mengerti.
Jika kehidupan dari anak/hamba TUHAN tidak mau diisi dengan Firman pengajaran,
sekalipun ia memiliki gereja yang besar, memiliki kekayaan yang melimpah maka
kehidupannya akan seperti sekam yang kosong. Penginjilan diperlukan untuk menyelamatkan
jiwa-jiwa, tetapi sesudah selamat, diberi panjang umur, diberkati >>>
menjadi kulit, tetapi kulit ini harus diisi dengan Firman pengajaran.
Sekam ini disamakan dengan apa? Yesaya 17 : 12, 13,
12. Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut
menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
13. Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya,
sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan
dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Banyak bangsa-bangsa = bangsa kafir.
Air yang besar = air yang banyak = air laut.
- Jadi Kristen sekam adalah Kristen yang menolak Firman pengajaran = Kristen
ombak laut yang ditiup oleh angin sehingga hidupnya tidak pernah tenang. Jika
masih menjadi seorang bayi dan minum susu, maka bayi itu akan menjadi tenang
>>> jika seorang yang baru menjadi seorang Kristen/baru mengenal
YESUS, jika diberi Firman penginjilan, maka hidupnya akan tenang. Tetapi kalau
bayi itu sudah menjadi besar/dewasa, jika terus diberi susu, maka perutnya
akan terus merasa lapar sehingga ia akan mencari makanan yang keras (nasi,
ubi dllnya). Dan ini adalah kehidupan/Kristen yang normal/yang wajar, tetapi
sekarang ini banyak orang Kristen yang tidak normal/wajar sebab sudah besar/bertahun-tahun
hanya minum susu sehingga hidupnya tidak menjadi tenang seperti ombak laut
yang ditiup oleh angin. Inilah Kristen sekam yang kosong dari Firman pengajaran
seperti air yang banyak yang ditiup oleh angin kian kemari/ombak itu tidak
pernah berhenti sehingga hidupnya tidak pernah tenang menghadapi dunia yang
bergejolak.
- Lebih dari itu selain tidak tenang, air yang banyak itu diduduki oleh Babel.
Jika kosong dari Firman pengajaran, maka roh najis/Babel yang akan masuk >>>
Wahyu 17 : 1, 15,
1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana
wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum
dan bahasa.
Sekam ini banyak terdapat pada bangsa kafir yang menolak Firman pengajaran
sehingga diduduki oleh perempuan Babel. Terutama gereja dari bangsa kafir
yang tidak mau diisi dengan Firman pengajaran dan hanya puas dengan berkat-berkat
jasmani seperti memiliki gereja yang besar, harta yang banyak >>>
bukannya tidak boleh!silahkan kalau diberkati oleh TUHAN, tetapi jangan hanya
terpaku pada hal itu tetapi harus mau diisi dengan Firman pengajaran. Apa
yang TUHAN berikan seperti kesehatan, kekayaan, rumah yang besar/kecil dlsbnya,
itu hanyalah kulit yang harus diisi dengan Firman pengajaran, sebab kalau
tidak mau akan menjadi gaduh/tidak tenang hidupnya dan juga dikuasai oleh
roh jahat dan roh najis itulah perempuan Babel.
Praktek sehari-hari kalau kehidupan itu kosong dari Firman pengajaran:
- Tidak setia di dalam ibadah pelayanan bahkan meninggalkan ibadah
pelayanan. Terutama kita sebagai bangsa kafir yang hidupnya gemuruh.
Mari kita membaca di dalam Mazmur 137 : 1, 2,
1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi
kita.
Sungai Babel = dunia.
Sion ini adalah pusat dari kegiatan rohani/Yerusalem. Kalau kita mengingat
yang dahulu kala waktu kita melayani, maka kita akan menangis sebab di dunia
ini bukannya senang.
Pohon gandarusa adalah gambaran dari hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang
berada di tepi sungai Babel = hamba/pelayan TUHAN yang pelayanannya/hidupnya
terkena arus dari dunia sehingga hidup/pelayanannya itu hanya mencari kepentingan
daging/kepentingan dunia/hidupnya hanya bergantung pada dunia ini/sungai Babel.
Semoga kita dapat mengerti.
Pohon gandarusa ini berbeda dengan dengan pohon yang berada di tepi sungai
Kehidupan/sungai dari TUHAN (Mazmur 1 :3) sebab ini adalah
orang yang tergembala. Maafkan saudaraku, jika seorang hamba/pelayan TUHAN
itu hidupnya sekarang ini sudah menjadi profesi, bukan lagi panggilan TUHAN
dan ini sama dengan menjadi pegawai bank yang hanya untuk mendapatkan gaji/yang
jasmani saja. Bagi para hamba TUHAN sekalian, mari! kita meningkatkan pelayanan,
kita bukan digaji tetapi kita sungguh-sungguh melayani TUHAN.
Akibatnya >>> pada pohon gandarusa itu, kita menggantungkan kecapi.
Kalau pelayanan kita dalam melayani TUHAN hanya sebagai profesi/mencari kepentingan
jasmani seperti Petrus yang sudah TUHAN ubahkan untuk menjadi penjala manusia
bagi kerajaan surga. Tetapi ia mengubah apa yang TUHAN sudah tentukan sebab
ia berpikir apa yang harus ia makan sebab YESUS sudah mati sehingga ia kembali
pada pekerjaan semula yaitu sebagai penangkap ikan. Petrus berpikir secara
logika yaitu kalau menangkap ikan, maka ikan itu dapat dimakan.
Sekarang ini banyak hamba-hamba TUHAN yang melayani TUHAN itu seperti menangkap
ikan yang untuk dimakan, dijual dan ini untuk kepentingan-kepentingan jasmani,
sehingga akibatnya menggantungkan kecapi. Kalau di dunia, seorang petinju
itu menggantungkan sarung tinjunya berarti ia pensiun/berhenti dari bermain
tinju, demikian juga dengan pemain bulutangkis, jika ia menggantungkan raketnya,
berarti ia berhenti bermain. Kecapi ini adalah salah satu alat untuk memuji
TUHAN tetapi alat itu digantung maka ini berarti sudah tidak setia lagi bahkan
meninggalkan pelayanan/tidak lagi melayani TUHAN. Salah satu contoh yang paling
manjur dari gereja yang tidak tergembala ini adalah Yudas; ia hanya mencari
kepentingan jasmani sehingga ia menjadi seorang pencuri dan ia pergi meninggalkan
TUHAN dan tidak pernah kembali lagi kepada TUHAN.
Kita harus berhati-hati jika kita sudah menggantungkan kecapi dan jangan menganggapnya
hal yang sepele, sebab ini bukan tanpa akibat. Saudara dapat membaca di Kisas
rasul >>> dahulu Yudas adalah seorang pelayan TUHAN. Jika sudah menggantungkan
kecapi, maka dapat menjadi seperti Yudas yaitu menggantung diri. Menggantung
kecapi itu satu level dengan menggantung diri.
Oleh sebab itu kita harus benar-benar berhati-hati dengan Babel jika kita
tidak mau diisi dengan Firman pengajaran, maka kita akan menjadi seperti sekam/hampa/kosong.
Kita sudah diberkati tetapi tidak pernah merasa puas, kita terus mencari kulit
sehingga menjadi seperti ombak di laut yang ditiup angin, kita berjalan kesana
kemari tetapi tidak merasa tenang menghadapi angin pengajaran sampai satu
waktu diduduki oleh Babel dengan:
- praktek kita menggantung kecapi/tidak setia sampai kita meninggalkan
pelayanan dan akibat yang kedua adalah kita
- menggantung diri.
Sebenarnya Yudas itu tidak perlu menggantung diri sebab YESUS sudah rela untuk
digantung di kayu salib, demikian juga dengan kita, cukup YESUS saja >>>
Galatia 3 : 13, Kristus telah menebus kita dari kutuk
hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah
orang yang digantung pada kayu salib!"
YESUS sudah terlebih dahulu tergantung di kayu salib untuk menebus kutukan
dosa yang merupakan penderitaan bagi manusia seperti Adam dan Hawa waktu mereka
berbuat dosa, maka TUHAN mengutuk mereka >>> terkutuklah engkau,
terkutuklah tanah, engkau akan bersusah payah/berpeluh. Tetapi kalau Yudas
menggantung diri/orang Kristen menggantungkan kecapi/menggantung diri, maka
itu berarti menolak Korban Kristus dan itu berarti ia hidup di dalam kutukan
dosa sampai ia binasa. Kutukan dosa itu sangatlah berat sebab upah dosa adalah
maut.
Mari! kita mohon kepada TUHAN, supaya kita tetap setia di dalam pelayanan/tidak
meninggalkan pelayanan sebab kalau tidak setia/menggantung kecapi, maka akan
menanggung kutukan dan disusul dengan menggantung diri karena menolak Korban
Kristus. Suasana kutukan itu penuh dengan air mata/penderitaan.
- Egois/mementingkan diri sendiri, inilah praktek dari bangsa kafir
yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
Yesaya 14 : 23, "Aku akan membuat Babel menjadi
milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan
Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Inilah sifat egois Babel = rawa. Kita tahu rawa itu hanya menerima air dan
tidak dialirkan, berbeda dengan sungai yang memiliki mata air kemudian air
itu dialirkan. Rawa ini adalah kehidupan Kristen yang tanpa Firman pengajaran
sehingga diduduki oleh wanita Babel >>> menerima berkat tetapi tidak
mau menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Di dalam injil Matius 25, diistilahkan dengan ‘tidak memberi dan mengunjungi’
>>> ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku dipenjara,
kamu tidak mengunjungi Aku.
Akibatnya jika kita tidak memberi dan mengunjungi:
- Kita membaca di dalam Yehezkiel 47 : 11, Tetapi
rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat
mengambil garam.
Tempat mengambil garam = tempat penimbunan garam/garam dosa seperti isteri
Lot yang menjadi tiang garam/terikat pada dunia sehingga tidak dapat memberi
dan mengunjungi. Mungkin saudara bertanya, ‘apa kaitannya’?
ada salah satu contoh di dalam ktb perjanjian baru tentang seorang yang
kaya, ia merombak lumbung/melayani diri sendiri >>> ‘hai
jiwaku, sudah banyak harta bagimu’>>> egois. Kemudian akibatnya
adalah ‘bersenang-senanglah, makan minumlah’ >>>
jatuh di dalam dosa/menjadi timbunan garam.
- Di dalam injil Matius 25 : 38 – 41,
38. Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami
memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
39. Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami
mengunjungi Engkau?
40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah
dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Hidup dalam kutukan dosa/penderitaan sampai pada penderitaan terakhir
yaitu di neraka. Ada orang yang berkata kepada saya: “TUHAN itu
jahat karena membuat neraka”, saya menjawab bahwa TUHAN itu bukan
jahat tetapi ‘adil’, sebab neraka itu sesungguhnya disediakan
untuk iblis/malaikat Lucifer (ay 41) yang sebelumnya hidup di surga/di
dalam kemuliaan tetapi karena ia sudah melawan TUHAN, jadi harus dihukum
di dalam neraka/tempat yang paling bawah/sengsara bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya/pengikut-pengikutnya. Jika manusia menjadi egois
karena mengikuti iblis, maka ia juga akan masuk ke dalam neraka.
Mari saudaraku! di manapun saudara digembalakan, maka saudara harus berdoa
supaya ada Firman penggembalaan/pengajaran, sebab kalau tidak, maka akan
sangat berbahaya sebab sebagai bangsa kafir, maka kehidupan kita itu selain
tidak merasa tenang, juga diduduki oleh perempuan Babel. Semoga kita dapat
mengerti.
Yang pertama diterangkan bahwa kehidupan itu ditarik oleh sungai Babel sehingga
kehidupan itu menggantung kecapi, menggantung diri dan kemudian yang kedua,
kehidupan itu menjadi egois/mementingkan diri sendiri seperti Babel dan sekarang
kita akan melihat yang ketiga, kehidupan itu benar-benar menjadi orang fasik
karena mengikuti TUHAN tetapi tanpa Firman pengajaran sehingga kehidupan itu
menjadi orang yang jahat dan najis.
- Wahyu 18 : 2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: “Sudah rubuh sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh jahat dan roh najis ini benar-benar menguasai kehidupan yang kosong dari
Firman pengajaran sehingga kehidupan menjadi seperti sekam yang hanya menggembar-gemborkan/membangga-banggakan
berkat secara jasmani sekalipun berkat secara jasmani ini penting tetapi bukan
itu yang menjadi tujuan utama sebab itu hanya sebagai sarana. Kita harus sungguh-sungguh
mengarah kearah yang rohani dihari-hari ini, sebab kalau kosong dari Firman
pengajaran, maka kita akan masuk ke Babel/dikuasai oleh roh jahat dan roh
najis yang mendorong gereja/anak TUHAN untuk masuk sampai kepada puncak dosa
yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan/dosa sex yang begitu terang-terangan.
Dosa-dosa ini tidak dapat ditanggulangi dengan apapun juga, sekalipun kehidupan
itu memiliki ijazah yang tinggi, kekayaan yang melimpah, hanya Firman pengajaran
yang mampu menanggulanginya. Jika kehidupan anak-anak TUHAN/gereja TUHAN tidak
memiliki Firman pengajaran, maka kehidupan itu tidak memiliki Roh.Kudus tetapi
memiliki roh jahat dan roh najis.
Akhir jaman yang dikuasai oleh roh jahat dan roh najis akan kembali ke jaman
Nuh >>> Lukas 17 : 26, 27,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak
pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari
Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Hari-hari Anak Manusia = kedatangan YESUS Yang keduakalinya yang sudah tidak
lama lagi. Dunia ini yang namanya dunia modern/negara adi daya atau apa saja
namanya, semuanya kembali ke jaman Nuh.
Menghadapi Babel yang membuat kita tidak setia di dalam pelayanan/meninggalkan
TUHAN/menggantungkan kecapi, sampai kita menjadi rawa/egois, sehingga kita benar-benar
sampai pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, lalu bagaimana
jalan keluarnya? Kalau akhir jaman ini dunia kembali ke jaman Nuh, maka jalan
keluarnya hanya satu yaitu masuk ke dalam bahtera sebab tidak ada jalan lain.
Arti rohani dari masuk ke dalam bahtera Nuh adalah:
- masuk dalam baptisan air. Bagi yang sudah masuk dalam
baptisan air, mari
kita teliti apa hasil dari baptisan air itu, sedangkan yang belum masuk dalam
baptisan air, saudara harus berdoa supaya dapat masuk ke dalam bahtera Nuh
ini.
1 Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang
mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang
diselamatkan oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Membersihkan kenajisan jasmani = mandi di kamar mandi.
Masuk bahtera Nuh = masuk baptisan air yang benar yang sesuai dengan Firman
TUHAN dan diteladankan seperti YESUS dibaptis, kita juga dibaptis yaitu dengan
syarat >>> Roma 6 : 2, 3,
2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
3. Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Mati bagi dosa = bertobat >>> ini adalah syarat untuk masuk ke dalam
baptisan air. Dan pelaksanaannya ialah kita dikuburkan bersama dengan YESUS
>>>
Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Hasilnya adalah pembaharuan/kita mengalami pembaharuan hidup. Awal dari pembaharuan
adalah dari hati yang cenderung jahat (di jaman Nuh) menjadi hati yang baik.
Oleh sebab itu seluruh keluarga harus masuk ke dalam satu bahtera/satu baptisan
sebab kalau berbeda dari bahtera Nuh, maka dapat dipastikan akan tenggelam.
Pada jaman Nuh, dapat dipastikan ada banyak bahtera, tetapi yang selamat dari
air bah itu hanyalah bahtera Nuh.
Hati nurani yang cenderung jahat inilah yang akan ditunggangi oleh Babel >>>
Kejadian 6 : 5,
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Hati yang cenderung jahat merupakan tempat kediaman/persembunyian dari roh
jahat dan roh najis >>> ini meniru tabernakel, sebab TUHAN mengatakan
kepada Musa agar membangun tabernakel supaya Aku dapat berdiam. Roh najis
itu benar-benar tersembunyi sehingga sangatlah sulit untuk mengaku, kalau
tidak ditusuk oleh Firman pengajaran, maka tidak akan dapat mengaku. Oleh
sebab itu Firman pengajaran amatlah penting. Inilah arti dari masuk ke dalam
baptisan air yaitu berubah dari hati yang cenderung jahat menjadi hati nurani
yang baik/hati yang taat dengar-dengaran. Kalau hati itu taat, maka tidak
dapat dibawa oleh arus Babel >>> Ibrani 2 : 1, 2,
1. Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita
dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat
tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat
balasan yang setimpal,
Hati yang taat akan menjadi tempat kediaman TUHAN >>> Firman, Roh.Kudus
dan kasih ALLAH sehingga kita dapat hidup benar/hidup dalam kebenaran di hadapan
TUHAN. Jika baptisan kita sudah benar yaitu dibaptis seperti YESUS dibaptis,
maka harus lebih ditingkatkan lagi menjadi hati yang taat dan dengar-dengaran.
Inilah kehidupan yang hidupnya benar, maka kehidupan itu tidak dapat diduduki/dikuasai
oleh Babel dan juga seperti air bah yang tidak dapat menghantam bahtera Nuh.
Semoga kita dapat mengerti.
- Masuk dalam tabernakel >>> Kejadian 6
: 14 – 16,
14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat
berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
15. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya,
lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta
dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat
bawah, tengah dan atas.
Saya akan menjelaskan satu saja yaitu bahtera itu memiliki tiga tingkat >>>
tingkat bawah, tengah dan atas dan ini memiliki kesamaan dengan tabernakel
yang juga memiliki tiga ruangan. Dulu Musa diperintahkan oleh TUHAN untuk
naik ke atas gunung untuk melihat kerajaan surga, kemudian TUHAN katakan:’
buatlah miniatur kerajaan surga di bumi itulah tabernakel (gbr: http://gptkk.org/tabernakel.php)
yang terdiri atas halaman/pelataran kemudian ruangan suci dan ruangan maha
suci.
Jadi masuk dalam bahtera berarti :
- masuk dalam baptisan air yang benar.
- masuk dalam ibadah dan pelayanan dengan pola tabernakel/pola kerajaan
surga, bukan pola dari manusia/ibadah pelayanan yang dibimbing lewat pengajaran
tabernakel.
Banyak orang yang mengatakan bahwa pengajaran tabernakel itu adalah pengajaran
taurat bahkan dari kalangan kita sendiri yaitu dari organisasi Gereja
Pantekosta Tabernakel tetapi mereka sudah mulai menghujat pengajaran tabernakel
ini dan mengatakan bahwa pengajaran ini sudah kuno. Kalau pengajaran ini taurat,
maka ssaudara dan saya harus membuat tabernakel yang terdiri dari halaman,
ruangan suci dan ruangan maha suci dengan segala peralatannya. Kita tidak
berbuat seperti itu tetapi sekarang ini pengajaran tabernakel ini dalam arti
rohani untuk menggenapi hukum taurat yaitu ibadah dan pelayanan yang dibimbing/yang
berpola tabernakel/kerajaan surga/ibadah pelayanan dalam sistim penggembalaan.
Dan ini sudah didemonstrasikan oleh TUHAN di dalam ktb perjanjian lama TUHAN
memakai sistim penggembalaan demikian juga dalam ktb perjanjian baru, TUHAN
juga memakai sistim penggembalaan yaitu YESUS dilahirkan di kandang. Ini bukan
untuk menunjukkan kemiskinan dan untuk mengentaskan kemiskinan tetapi untuk
menunjukkan sistim penggembalaan. Di mana ada kandang penggembalaan, maka
di situ ada Pribadi YESUS Gembala Agung. Inilah pola kerajaan surga/ibadah
sistim penggembalaan yang dihari-hari ini, sistim penggembalaan banyak ditentang
sehingga banyak gereja dan hamba-hamba TUHAN yang tidak tergembala. Semoga
kita mengerti.
Khususnya setelah kita dibaptis dengan air >>> kita masuk dalam tabernakel
tetapi di mana posisi kita?
Halaman/pelataran (gbr: http://gptkk.org/pelataran.php)
= percaya kepada YESUS, kemudian pintu gerbang (gbr: http://gptkk.org/gerbang.php)
= bertobat, kemudian kolam/bejana pembasuhan (gbr: http://gptkk.org/bejana.php)
dibaptis dengan air dan pintu kemah (gbr: http://gptkk.org/kemah.php)
= baptisan Roh.Kudus >>> semuanya ini sudah kita lakukan. Yang belum
terjadi adalah kita masuk ke dalam ruangan maha suci/kesempurnaan seperti
YESUS, sebab belum ada yang sempurna. Sehingga posisi kita sekarang ini berada
di dalam ruangan suci >>> masuk dalam bahtera/tabernakel kita harus
hidup di dalam ruangan suci karena kita menghadapi keadaan akhir jaman seperti
di jaman Nuh, tidak ada tempat yang paling aman kecuali hamba/anak/gereja
TUHAN harus berada di dalam ruangan suci dan itu adalah kandang penggembalaan.
Ada tiga macam alat di dalam ruangan suci yaitu meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php)
sekarang ini menunjuk pada ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab disertai
dengan perjamuan suci, kemudian pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php)
ialah ketekunan di dalam ibadah raya/hari Minggu dan mezbah dupa emas (gbr:
http://gptkk.org/dupa.php)
ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Di rumah kita berdoa tetapi juga
harus dibawa ke gereja dengan sistim penggembalaan. Di sinilah posisi kita
yaitu di dalam ruangan suci dengan sistim penggembalaan/masuk dalam bahtera.
Jika kita setia dan hidup suci, maka kita akan menang/tidak dapat dikalahkan,
sebab banyak yang dipanggil tetapi banyak juga yang gugur, tetapi kita harus
menjadi pemenang terhadap binatang itu yaitu dari roh jahat dan roh najis
>>> Wahyu 17 : 14, Mereka akan berperang melawan
Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan
di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan
Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan
yang setia."
Kita dipanggil dari orang berdosa menjadi percaya kepada YESUS kemudian kita
masuk dalam baptisan air, kemudian kita dipilih dan digembalakan menjadi pelayan
TUHAN dan ditambah satu lagi adalah kita harus setia, baru kita menjadi pemenang
yang tidak dapat dikalahkan oleh apapun. Kita menang atas setan dengan roh
jahat dan roh najis. Setan, nabi palsu dan antikrist yang melancarkan roh
jahat dan roh najis. Oleh sebab itu dihari-hari ini kita harus masuk ke dalam
bahtera sebab tidak ada jalan lain, sebab jika kita tidak masuk ke dalam bahtera,
maka cepat atau lambat kita akan terkena air bah dan mati. Bagi yang belum
dibaptis air, mari masuk dan bagi yang sudah dibaptis air, mari! hasilnya
adalah hati nurani yang baik yaitu hati yang tidak terbawa oleh arus Babel.
Dan juga kita harus tergembala dalam sistim kerajaan surga/tergembala dalam
pengajaran tabernakel dan Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Sesudah kita masuk ke dalam bahtera Nuh, tetapi masih ada satu lagi. Ada perbedaan
dari bahtera Nuh dengan bahtera yang lain yang mungkin lebih canggih tetapi
ada perbedaan yaitu bahtera Nuh tidak tenggelam.
Mengapa bahtera Nuh itu tidak tenggelam? Perbedaannya hanya satu >>>
Kejadian 7 : 16, Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina
dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu
TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
- Bahtera Nuh ditutup oleh Tangan TUHAN. Bahtera lain yang
mungkin dengan sisitim hidrolik yang dikerjakan oleh orang-orang pandai dan
yang menutup adalah mesin atau oleh tangan manusia. Tetapi bahtera Nuh ditutup
oleh Tangan TUHAN dan di sinilah letak perbedaannya. Kita sudah masuk ke dalam
bahtera/dibaptis air, sudah masuk dalam penggembalaan tetapi kurang satu yaitu
kita harus selalu dijamah oleh Tangan TUHAN/ Gembala Agung.
Ketiga faktor adalah:
- masuk bahtera/masuk baptisan air.
- masuk tabernakel.
- Jika kita masuk ke dalam bahtera Nuh, maka kita menerima uluran/jamahan
Tangan TUHAN.
Mungkin ada yang memprotes dengan mengatakan apakah menutup pintu itu memakai
tangan? Kalau kita/manusia bisa dengan menendang pintu, tetapi kalau TUHAN
menutup pintu dengan menggunakan Tangan/mengulurkan Tangan. Kita harus mengalami
uluran/jamahan/pegangan Tangan TUHAN/Gembala Agung/Imam Besar.
Mari saudaraku! Jika sudah masuk dalam baptisan air >>> baik! Kita
mempertahankan hati nurani yang baik, taat dengar-dengaran. Kemudian kita
sudah masuk dalam penggembalaan >>> baik! Kita pertahankan hidup
suci dan kesetiaan tetapi jika kehidupan itu tidak dijamah oleh TUHAN, maka
semuanya tidak berarti apa-apa sekalipun kita sudah berada di dalam ruangan
suci dan ini yang selalu merupakan doa saya siang dan malam yaitu supaya ibadah
kita itu jangan menjadi kering tanpa berarti apa-apa tetapi selalu ada jamahan/uluran
Tangan TUHAN seperti dulu bahtera Nuh yang dijamah/ditutup oleh Tangan TUHAN.
Sekarang ini memang ada banyak pengajaran tabernakel, baik! Tetapi pengajaran
tabernakel yang satu dengan yang lain itu masih ada perbedaan. Pengajaran
tabernakel yang diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt. v. Gessel dan ini
sudah nyata memiliki jamahan Tangan TUHAN dan ini yang kita anut sekarang
ini. Semoga kita dapat mengerti.
Kapan kita mengalami jamahan Tangan TUHAN?
- Lewat KorbanNya, di saat perjamuan suci ini adalah kesempatan
bagi kita. Mungkin sekarang ini kita dalam keadaan berdosa, dalam keadaan
terpisah dari TUHAN sehingga TUHAN tidak dapat menjamah hidup kita tetapi
dengan adanya KorbanNYA kita mengaku >>> Yesaya 59 : 1, 2,
1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan,
dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2. tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu.
Selama ada dosa, maka kita tidak dapat mengalami/merasakan jamahan Tangan
TUHAN, oleh sebab itu lewat KorbanNYA dan bagaimana proses/caranya? Yaitu
dengan mengaku dosa, sebab dosa inilah yang merupakan pemisah sehingga TUHAN
tidak dapat menjamah/mengulurkan TanganNYA kepada kita. Tetapi dengan caranya
IA harus berkorban, kita memanfaatkan KorbanNya dengan mengaku dosa, maka
Darah YESUS mengampuni kita dan di saat itu kita akan mengalami jamahan/uluran
Tangan TUHAN.
Sekarang ini, siapapun kita ini, jangan takut untuk memanfaatkan perjamuan
suci, asal kita menguji diri/mengaku dosa, maka tidak ada larangan sebab kita
sudah mengakui semua dosa-dosa kita kepada TUHAN dan TUHAN akan mengulurkan
TanganNYA.
- Lewat doa penyembahan. Raja Daud mengatakan, doa penyembahan
itu bagaikan kita mengangkat tangan kepada TUHAN, dengan apa? dengan iman
dan
penyerahan sepenuhnya/menyerahkan diri sepenuhnya kepada TUHAN. Kalau kita
mengangkat tangan/menyembah/menyerahkan diri sepenuhnya kepada TUHAN, maka
TUHAN akan mengulurkan TanganNYA kepada kita. Kalau kita mau berusaha sendiri/turun
tangan sendiri, maka TUHAN Yang akan angkat Tangan. Kita dapat mengulurkan
tangan kita kepada TUHAN lewat KorbanNYA sekalipun kita ini adalah orang yang
paling najis, paling gagal dan paling menderita >>> datang kepada
KorbanNYA dengan mengakui bahwa saya adalah orang yang paling berdosa, maka
DarahNYA akan menyucikan kita dan TUHAN akan menjamah hidup kita. Kalau kita
merasa hebat, maka tidak dapat dijamah oleh TUHAN. Kemudian kita menaikkan/mengulurkan
tangan iman kepada TUHAN/menyerahkan diri sepenuh kepada TUHAN, maka TUHAN
akan mengulurkan Tangan belaskasihan/kemurahan kepada kita. Bukan Tangan yang
diacungkan kepada Mesir untuk menghukum.
Dari pihak kita adalah iman dan penyerahan sepenuh dan dari pihak TUHAN adalah
belaskasihanNYA, maka iman + belaskasihan akan menghasilkan mujizat. Dimulai
dengan mujizat secara rohani terlebih dahulu sebab ini adalah mujizat yang terbesar
dan bukannya sakit menjadi sembuh yang terbesar sebab hal ini setan dapat menirukan.
Jadi yang terlebih dahulu haruslah mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup.
Sebagai bangsa kafir kita harus terlebih dahulu berubah seperti perempuan Siro-Fenisia
yang memiliki seorang anak yang dirasuk setan >>> inilah bangsa kafir
yang cenderung dikuasai oleh Babel/dirasuk setan. Ibu dari bangsa kafir ini
datang kepada TUHAN untuk meminta tolong, tetapi TUHAN belum menolong bahkan
TUHAN mengatakan: ‘tidak patut roti untuk anak-anak/domba Israel Aku berikan
kepada anjing’ tetapi ibu ini membenarkan dengan mengatakan ‘tetapi
anjing juga membutuhkan remah-ramah yang jatuh dari meja tuannya’. Perempuan
Siro-Fenisia ini yang terlebih dahulu dirubah sebab ia mengatakan ‘tolonglah
aku’/benar TUHAN, bukannya ‘tolonglah anakku’. Jadi yang terlebih
dahulu adalah mujizat secara rohani, barulah mujizat secara jasmani/anaknya
menjadi sembuh.
Oleh sebab itu bangsa kafir dihari-hari ini penting untuk:
- masuk bahtera/baptisan air
- masuk tabernakel/tergembala dan
- ulurkan tangan kepada TUHAN
Hanya ini yang perlu dilakukan oleh bangsa kafir dan memohon kepada TUHAN agar
TUHAN mau menjamah kita sebab sebagai bangsa kafir, kita tidak mampu dihari-hari
ini, ulurkan TanganMU kepada kita seperti Engkau menutup bahtera Nuh.
Matius 15 : 21, 22, 24, 25, 26,
21. Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
22. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah
aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita."
24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel."
25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah
yang jatuh dari meja tuannya."
28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu,
maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.
Jika bangsa kafir masih seperti anjing/tidak mau berubah terlebih dahulu,
maka TUHAN tidak mau menolong. Oleh sebab itu harus berubah terlebih dahulu.
Ay 28 >>> dari pihak bangsa kafir, memiliki iman dan dari pihak TUHAN
ada belas kasihan >>> ‘kasihanilah aku’ sehingga terjadi
mujizat keubahan yaitu dari anjing menjadi domba.
Ada yang bertanya kepada saya, mengapa TUHAN belum memberikan mujizat untuk
hal yang jasmani/doanya belum terjawab, mengapa terjadi demikian? Karena TUHAN
menginginkan mujizat yang rohani terlebih dahulu yaitu dimulai dengan keubahan
hidup dan kalau sudah ada keubahan hidup, maka sudah dapat dipastikan untuk
hal yang jasmani akan TUHAN tolong.
Kita jangan berputus asa bila belum ada mujizat untuk hal yang jasmani sebab
kita harus mengalami mujizat yang terbesar terlebih dahulu yaitu anjing menjadi
domba, lewat apa? di dalam ay 25 dikatakan >>> ‘tolonglah aku’
padahal yang sakit adalah anaknya, tetapi karena ibu ini merasa dialah yang
bersalah sehingga anaknya menjadi sakit. Anakku sakit karena aku yang bersalah,
bukan orang lain yang bersalah.
Bangsa kafir ini cenderung untuk selalu keakuannya/kebenaran diri sendiri >>>
sehingga kalau berdoa >>> TUHAN, tolong, suamiku yang bersalah, tolonglah
isteriku, tolonglah anakku, tetapi diri sendiri tidak pernah berubah >>>
sifat/karakter ini yang harus diubah. Anjing ini selalu merasa benar sendiri
sehingga harus dirubah menjadi kebenaran dari TUHAN >>> ‘benar
TUHAN’. Apa yang dimaksud dengan kebenaran dari TUHAN itu? yaitu mengaku
dosa kepada TUHAN. Jika sekarang banyak kendala sehingga doa kita belum terjawab,
sesungguhnya TUHAN merindu untuk terlebih dahulu merubahkan karakter/sifat hidupku
dan hidup saudara dari anjing menjadi domba. Jangan dengan kebenaran diri sendiri
tetapi harus dengan kebenaran dari TUHAN >>> ‘benar TUHAN’.
Kebenaran dari TUHAN adalah dengan terlebih dahulu kita mengaku dosa bahwa
kitalah yang bersalah. Kalau selama ini rumah tangga bermasalah sehingga kita
berkata kepada TUHAN >>> TUHAN! rumah tanggaku bermasalah karena suamiku
bersalah sebab ia berselingkuh, sebab ini dan sebab itu >>> jangan!
Tetapi saya mengaku kepada TUHAN, bahwa saya yang bersalah. Suamiku berselingkuh
karena kesalahan saya, anakku menjadi korban narkoba, karena kesalahan saya
>>> mengaku kepada TUHAN dan ini adalah sifat anjing berubah menjadi
sifat domba.
Lidah juga berubah:
- sebab lidah dari anjing adalah selalu selalu menjilat muntah tetapi di
dalam cerita ini, anjing itu menjilat roti/remah-remah roti.
- lidah anjing itu juga suka menjilat borok >>> mari! bahasa kita
juga harus dirubah, kalau tadinya lidah kita banyak menjelek-jelekan orang
dlsbnya, tetapi sekarang ini kita banyak berbicara tentang roti/Firman TUHAN.
Roti yang dipecah-pecah >>> kita bersaksi tentang Firman sebab banyak
anjing-anjing yang membutuhkan remah-remah roti, banyak anjing-anjing yang kerasukan
setan sehingga membutuhkan roti, kita bersaksi dimanapun kita berada >>>
lidah kita hanya berbicara sesuai dengan Firman yang benar, tidak ada dusta
dllnya. Kalau hal ini terjadi, maka mujizat yang jasmani akan terjadi yang dimulai
dari pintu bahtera Nuh tertutup oleh Tangan TUHAN sehingga air bah tidak dapat
masuk dan ini berbicara tentang tudung/perlindungan dan pemeliharaan TUHAN di
jaman akhir yang sudah sulit ini.
Bayangkan saudaraku! kita ini hidup seperti hidup di tengah air bah >>>
siapa yang dapat bertahan? Bidang ekonomi, seperti air bah >>> kita
mengumpulkan sesuatu, tiba-tiba datang air bah. Bidang apa saja terkena air
bah tetapi kalau TUHAN Yang menutup bahtera, maka perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN kepada kita, sekalipun kita hidup di dunia akhir jaman yang sudah sangat
sulit ini, TUHAN mampu memelihara kita. Semoga kita mengerti.
Kemudian anak yang sakit itu disembuhkan ( Matius 15) >>> pertolongan
TUHAN secara ajaib yang menghapus apa yang mustahil bagi kita dan ini adalah
mujizat secara jasmani.
Kalau kita selalu berada di dalam bahtera yaitu:
- kita sudah dibaptis air sehingga memiliki hati yang baik dan hidup benar.
- kita sudah berada di dalam penggembalaan, kita hidup suci sehingga kita
dijamah oleh Tangan TUHAN >>> kita dirubah, dipelihara dan ditolong
terus menerus sampai waktu YESUS datang kembali keduakalinya, kita dirubah
menjadi sama mulia denganNYA.
Tadinya bangsa kafir ini di dalam ktb Yesaya 17, gaduh karena ditiup oleh angin
yang hebat tetapi sesudah kita masuk ke dalam bahtera, maka kita dirubah oleh
TUHAN. Lidah dan karakter kita dirubah sehingga waktu YESUS datang, maka suara
kita bukan ditelan oleh air bah tetapi suara kita bagaikan air bah untuk menyambut
kedatanganNYA >>> Wahyu 19 : 6, 7,
6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena
Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Haleluyah! kita bersama TUHAN selamanya.
Mari saudaraku! kita harus tergembala, jangan menjadi orang yang fasik dan
orang yang menyelundup tetapi kita masuk ke dalam bahtera sampai kita dijamah
oleh TUHAN dan kita benar-benar merasa bahagia. TUHAN memberkati kita sekalian.
1