Kita masih akan meneruskan pengajaran Yudas ini yang di dalam susunan tabernakel
terkena pada kulit lumba-lumba. Istilah tudung ini berarti ada perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dari gereja
yang palsu. Di saat-saat ini masih belum terlihat jelas perbedaan antara ilalang
dengan gandum sebab masih bertumbuh bersama-sama, bahkan ilalang ini terlihat
lebih menonjol tetapi satu waktu dengan adanya tudung ini, maka akan ada pemisahan
antara gereja yang palsu yang akan masuk ke dalam pembakaran sedangkan gereja
yang benar akan masuk ke dalam kebahagiaan kekal bersama dengan TUHAN. Itu sebabnya
kita jangan menunjuk gereja ini palsu, gereja itu palsu tetapi kita belajar yang
benar saja yaitu apa tanda/ciri dari gereja yang benar itu.
Di dalam srt Yudas ini, maka tanda/ciri dari gereja yang benar itu ada di dalam:
- ay 3 >>> berjuang untuk mempertahankan iman
- ay 9 >>> memiliki pengharapan hanya kepada TUHAN
- ay 20 – ay 25 >>> memelihara diri di dalam kasih ALLAH
Jadi, gereja yang benar itu memiliki iman, pengharapan dan kasih yang harus
bertumbuh/berkembang kearah iman, pengharapan dan kasih yang permanen/sempurna.
Kita sedang mempelajari perkembangan-perkembangan ini menurut sistim tabernakel
dan sudah saya jelaskan dua macam perkembangan iman menurut tabernakel/kerajaan
surga yang dimulai dari:
- Pintu gerbang >>> mendengarkan Firman, jika kita tidak mau mendengarkan
Firman, maka tidaklah mungkin kita memiliki iman. Mendengarkan Firman ini
akan bertumbuh/berkembang pada
- Meja roti sajian >>> ibadah pendalaman alkitab sampai iman kita
diteguhkan, kemudian akan sampai pada
- Buli-buli emas berisi manna >>> iman sudah menjadi sempurna
Kemudian perkembangan yang lain yaitu perkembangan pengharapan dan dimulai
dari:
- baptisan air >>> selama manusia ini hanya dilahirkan satu kali
dari orang tua jasmani, sekalipun dilahirkan di dalam istana/di kolong jembatan
atau mungkin dilahirkan oleh orang yang pandai/bodoh, maka manusia itu hanya
memiliki hidup yang terdiri dari darah dan daging dan ini tidak memiliki harapan
sebab lahir hanya untuk mati sebab darah dan daging ini tidak mewarisi kerajaan
surga. Oleh sebab itu harus dimulai dari baptisan air, barulah manusia itu
memiliki harapan untuk mendapatkan hidup kekal. Kemudian berkembang pada
- pintu kemah/baptisan Roh.Kudus yang kemudian berkembang pada
- pelita emas >>> kehidupan itu lebih bercahaya/pengharapan menjadi
lebih jelas sampai pada yang terakhir yaitu
- tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah.
Manusia ini sesungguhnya hanyalah seperti tongkat/kayu yang mati, rapuh dan
akan hancur, tetapi kalau ada urapan Roh.Kudus dan diletakkan di hadapan TUHAN/setia
kepada TUHAN, maka tongkat/kayu itu dapat bertunas, berbunga dan berbuah. Ini
sudah saya terangkan.
Selanjutnya kita akan membahas perkembangan kasih dalam sistim kerajaan surga/tabernakel.
Inilah ciri dari gereja yang benar yaitu memiliki iman, pengharapan dan kasih
yang berkembang menurut sistim kerajaan surga/sistim tabernakel.
Perkembangan kasih ini dimulai dari:
- Mezbah korban bakaran. Dulu, bangsa Israel di jaman taurat,
jika hendak menghapus dosanya, maka mereka harus mempersembahkan binatang
yang disembelih, dan darahnya dioleskan pada tanduk yang ada pada mezbah,
kemudian daging binatang itu dibakar untuk menghapus dosa. Kemudian di jaman
perjanjian baru, maka mezbah korban bakaran ini menunjuk pada salib TUHAN,
jadi yang dikorbankan itu bukan lagi binatang tetapi Korban Kristus. Dari
salib Kristus inilah, kita menerima kasih mula-mula.
Jadi manusia daging ini sesungguhnya tidak memiliki kasih, yang ada hanyalah
emosi, ambisi, keinginan, hawa nafsu, tetapi sejak YESUS disalibkan di kayu
salib, maka di situlah manusia ini menerima kasih yang mula-mula/kasih dari
atas kayu salib. Jadi gereja TUHAN ini menerima kasih itu bukan dari mana-mana
tetapi dari salib. Kemudian pertanyaannya, apakah kita sudah menerima kasih
mula-mula itu? Dan apa buktinya? Pertanyaan ini harus dijawab dengan jelas.
Bukti dari kita sudah menerima kasih mula-mula itu adalah bertobat/berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Jadi arti dari mezbah korban bakaran
ini menunjuk pada pertobatan.
Jadi gereja yang benar adalah:
- memiliki iman dari mendengar Firman, dan tidak ada jalan lain selain dari
mendengarkan Firman, kemudian berkembang dengan
- memiliki pengharapan lewat baptisan dan kemudian
- memiliki kasih dari mezbah korban bakaran/salib dengan bukti kita bertobat
yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Untuk bertobat ini memiliki proses yaitu dengan mengaku dosa baik itu dosa
dalam perbuatan, dalam perkataan dan juga dosa yang masih dalam rencana/belum
dilakukan/masih dalam angan-angan >>> ‘siapa yang memandang perempuan
dan sudah menginginkannya di dalam hatinya’ >>> ini sudah berzinah
di dalam pikiran. Jadi mengaku dosa itu bukan hanya perkataan dan perbuatan
yang sudah dilakukan, tetapi niat/maksud juga harus diakui kepada TUHAN dan
kepada sesama dan inilah salib, dan jika kita sudah diampuni, maka jangan berbuat
dosa lagi dan inilah proses untuk bertobat/menerima kasih karunia TUHAN.
Saya akan menunjukkan proses untuk mengaku dosa itu di dalam perjanjian lama
yaitu pada waktu raja Salomo menghadapi saudaranya Adonia yang terlebih dahulu
mengangkat dirinya sebagai raja, tetapi sesudah itu ia ketakutan akan dibunuh
oleh raja Salomo, maka ia melarikan diri menuju mezbah korban bakaran dan memegang
tanduk mezbah itu. Kita akan mengaitkan salib dengan mezbah korban bakaran.
1 Raja-raja 1 : 50 - 52,
50. Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang
tanduk-tanduk mezbah.
51. Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada
raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah
raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh
hambanya ini dengan pedang."
52.Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai
rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia
bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
- Mengaku dosa = memegang tanduk mezbah.
- Orang mengaku dosa = kesatria/pahlawan dan ini berbeda dengan di dunia
sebab seringkali justru orang yang berbuat dosa itu adalah orang yang kesatria.
Sebagai contoh: waktu saya dulu masih remaja berjalan-jalan dengan teman-teman
sebaya, kemudian ada pohon mangga, kemudian saling berkata:‘siapa yang
terlebih dahulu berani melempar mangga, kemudian ada yang berani melempar,
maka ia merasa bangga karena sudah berani melempar mangga >>> siapa
terlebih dahulu berbuat dosa, maka ia adalah pahlawan. Demikian juga kalau
di kantor, menutupi dosa teman-teman sehingga dianggap menjadi pahlawan. Jangan-jangan
di dalam gereja juga terjadi hal yang serupa ini yaitu dengan menutupi dosa
dari gembala, dari sidang jemaat. Ini merupakan kesalahan, sebab seorang kesatria
itu adalah orang yang mau mengaku dosa dan dulu bagaikan memegang tanduk mezbah.
- bermaksud = niat hati.
Jadi mengaku dosa = kesatria dan ia adalah seorang pahlawan di hadapan TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Di bagian atas sudah saya katakan, bahwa dulu jika ada orang yang mengaku dosa,
maka ia harus membawa binatang untuk disembelih, kemudian dagingnya dibakar
di mezbah korban bakaran dan darahnya dioleskan sedikit pada tanduk. Sekarang
Adonia memegang tanduk di mezbah yang ada darah.
Tanduk = kekuatan. Binatang itu kekuatannya ada pada tanduk.
Jadi di saat mengaku dosa:
- kita memegang taduk mezbah.
- kita mengalami kekuatan Darah YESUS untuk melakukan dua hal yaitu:
1 Yohanes 1 : 7, 9,
7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya
itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jadi saya ulangi, di saat kita mengaku dosa/memegang tanduk mezbah, maka kita
akan mengalami kekuatan Darah YESUS untuk dua hal yaitu:
- untuk mengampuni/menutupi segala dosa sampai pada niat untuk melakukan
dosa sehingga tidak berbekas lagi/setan sudah tidak dapat menuduh lagi.
Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa pengajaran tabernakel itu taurat,
maka kita jangan mau, sebab kalau taurat, maka saya harus membuatkan mezbah
sehingga untuk pengampunan dosa, kita harus memegang tanduk pada mezbah.
Arti rohani dari pengajaran tabernakel ini adalah menggenapkan taurat.
Tetapi hal ini belum cukup, sebab seringkali setelah kita diampuni, kita
masih berbuat dosa itu lagi, oleh sebab itu masih ada kekuatan lain lagi
yaitu
- untuk menyucikan kita/mencabut akar dosa sehingga kita tidak mengulangi
dosa itu lagi/mengalami kelepasan/bertobat.
Mari saudaraku! Jika kita sudah berbuat dosa, jangan melarikan diri tetapi
kita lari ke mezbah/lari ke salib. Dulu, memegang tanduk pada mezbah,
sekarang ini adalah mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, sebab
itu ada kekuatan Darah yang mengampuni dan menutup dosa supaya kita juga
memiliki kekuatan untuk mencabut akar dosa/tidak mengulangi dosa/bertobat.
Inilah pahlawan/kesatria yang berani berbuat dosa tetapi juga harus berani
mengaku dosa.
Tabernakel ini memiliki tiang-tiang, dan tiang-tiang ini berbicara tentang
tiang iman/pahlawan iman/mengaku dosa dan ini harus dimulai dari kita para hamba-hamba
TUHAN/gembala. Oleh sebab itu kita jangan berbicara tentang ruangan maha suci/sempurna,
jika semua tiangnya itu roboh . Untuk ini maka sidang jemaat harus mendoakan
kami para gembala agar menjadi pahlawan iman supaya jemaat juga menjadi pahlawan.
Semoga kita mengerti.
Hasilnya: kalau Adonia memegang tanduk pada mezbah, yang untuk sekarang ini
adalah bertobat, maka hasilnya luar biasa >>> 1 Raja-raja 1
: 52, Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria,
maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika
ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
Sehelai rambutpun tidak akan jatuh ke bumi = bertobat = ada perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN bagi orang yang bertobat. Dan ini sudah cukup untuk kita
tidak dibiarkan oleh TUHAN jika kita bertobat. Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan!
Jika saudara nanti diterjunkan di mana saja, maka saudara jangan bergantung
pada apapun juga, sebab kalau saudara bertobat maka sehelai rambutpun tidak
akan dibiarkan jatuh ke bumi/dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh
TUHAN. Kalau di dalam injil Matius 10, maka rambut itu dihitung oleh TUHAN.
Bertobat ini adalah kasih mula-mula. Demikian juga di dalam Kisah rasul, waktu
kapal yang ditumpangi oleh rasul Paulus diombang-ambingkan bersama para tahanan
yang lain, ia memecahkan roti, kemudian ia berkata kepada mereka: ‘jangan
lari meninggalkan kapal ini sebab sehelai rambutpun tidak akan jatuh’
, kita dipelihara, dilindungi dan diperhatikan oleh TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah perkembangan kasih. Manusia itu sesungguhnya tidak memiliki kasih sebab
hanya kayu/daging yang hanya memiliki emosi dllnya.
Apa buktinya kita menerima kasih mula-mula? Yaitu dengan bertobat. Dan bagaimana
untuk bertobat? Dengan mengaku dosa/ datang pada salib/tanduk dimezbah sehingga
hasilnya menjadi nyata yaitu berhenti berbuat dosa/bertobat.
Tetapi sebaliknya kalau kita tidak mau berhenti berbuat dosa/mempertahankan
dosa, maka sampai di mezbah, kita tidak dioles dengan darah tetapi ditulis dengan
‘dosa’, dan ini merupakan suatu kedahsyatan. Kalau kita keras hati
tidak mau mengaku dosa, maka dosa itu menjadi permanen/tidak dapat diampuni
lagi/tidak dapat bertobat lagi.
Yeremia 17 : 1, 2,
1. "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari
intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
2. sebagai peringatan terhadap mereka! --Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang
berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang
tinggi,
Kalau dosa tidak diakui, maka dosa itu akan menjadi :
- berhala.
- ditulis pada hati manusia/pada tanduk = menjadi permanen/tidak dapat dihapus
lagi/tidak dapat bertobat = setan.
Oleh sebab itu dihari-hari ini kita harus bersungguh-sungguh dengan jangan
mengeraskan hati kalau kita tahu bahwa kita sudah berbuat dosa, maka kita
harus mengaku saja dan jangan menyalahkan orang lain, tetapi kita menjadi
seorang kesatria dengan mengakui dosa yang sudah kita lakukan. Sebab kalau
kita tidak mau mengakui dosa-dosa itu, maka dosa itu akan menjadi berhala
dan menjadi permanen/tidak dapat dihapus lagi/tidak dapat diampuni lagi dan
ini berarti tidak memiliki kasih mula-mula = setan. Inilah perkembangan kasih
menurut sistim tabernakel yang dimulai dari mezbah korban bakaran. Semoga
kita dapat mengerti.
Setelah dari mezbah korban bakaran, maka kasih itu meningkat/bertumbuh sampai
nanti mencapai kasih yang sempurna. Kasih mula-mula itu merupakan dasar/bertobat.
Mengapa seorang hamba TUHAN/anak TUHAN itu sulit hidupnya? Sebab hanya sebagai
sehelai rambut, kemudian tidak bertobat, maka hidupnya akan menjadi semakin
sulit. Mari saudaraku! sekalipun kita ini hanyalah sehelai rambut yang dipakai
untuk mengecat gedung ini saja tidak bisa >>> menurut orang, kita ini
tidak memiliki apa-apa/kemampuan tetapi kalau kita bertobat, maka TUHAN akan
melindungi dan memelihara.
Setelah dasar, kita bertobat untuk kemudian kita dilindungi dan dipelihara
maka akan meningkat menjadi
- Mezbah dupa emas >>> ini sudah berada di ruangan
suci yang menunjuk pada penyembahan. Jadi sudah jelas saudaraku! jika kita
memiliki kasih mula-mula dan kemudian kasih itu akan meningkat, maka hal itu
akan mendorong kita untuk suka menyembah TUHAN dan inilah gereja yang benar.
Kita masing-masing dapat mengecek diri sendiri apakah kita ini suka berdoa
atau tidak? Jika saudara mengatakan bahwa saya mengasihi TUHAN >>>
ini sudah baik, tetapi buktinya apa? Bukti kalau kasih kita kepada TUHAN itu
meningkat yaitu dari kasih mula-mula, maka kita suka menyembah TUHAN. Kita
tidak perlu melihat kepada orang lain, tetapi perhatikan diri sendiri. Gereja
TUHAN yang benar itu harus memiliki kasih yang tidak statis, tetapi harus
meningkat/berkembang dengan suka menyembah TUHAN. Di dalam ibadah pelayanan,
jika pada ibadah raya, jemaat yang hadir berjumlah ratusan orang, tetapi bagaimana
waktu ibadah penyembahan/ibadah doa, apakah berjumlah tetap atau berkurang?
Memiliki kasih itu bukanlah dengan memberi kepada orang seperti yang dilakukan
oleh banyak yayasan di dunia ini yang memberi dengan berpuluh-puluh kontainer.
Bukan ini yang terutama tetapi bertobat yang harus terlebih dahulu dan ini
berarti memiliki kasih dan kemudian kasih itu meningkat dengan suka menyembah.
Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita sudah tekun di dalam ibadah penyembahan, maka ini sudah baik. Tetapi
penyembahan itu masih dibedakan dengan adanya penyembahan yang benar dan penyembahan
yang palsu. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati. Jika kita mau menyembah,
maka penyembahan itu harus di dorong oleh apa? Lukas 9 : 28, Kira-kira delapan
hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus,
lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Jelas! Sesudah pengajaran, baru ada penyembahan. Penyembahan yang benar itu
didorong oleh Firman pengajaran yang benar dan ini sesuai dengan alkitab. Kita
mau menyembah TUHAN itu didorong oleh apa? Oleh sebab itu kita harus berhati-hati
sebab ada juga penyembahan yang palsu. Jika kita menyembah TUHAN karena didorong
oleh Firman pengajaran yang benar, maka hasilnya akan memuncak yaitu pada kedatangan
YESUS Yang keduakali ada sekumpulan besar orang yang menyembah TUHAN.
Wahyu 19 : 6, Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi
raja.
Muara dari penyembahan yang benar adalah kearah ini baik itu bangsa Israel dan
bangsa kafir menjadi satu tubuh, satu pengajaran dan satu suara Haleluyah untuk
menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Kemudian penyembahan palsu yang didorong oleh pengajaran yang palsu dengan suaranya
kepada penyembahan antikrist >>> Wahyu 13 : 8 Dan
semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan = binasa untuk selama-lamanya.
Mari! bagi orang yang tidak suka menyembah TUHAN, mohon kepada TUHAN dengan
terlebih dahulu bertobat/kasih mula-mula, barulah kasih itu akan meningkat sampai
kita dapat menyembah TUHAN. Semoga kita mengerti.
Hasil dari penyembahan yang benar yaitu:
Lukas 9 : 29, Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah
dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Hasil dari penyembahan yang benar adalah keubahan hidup yang di mulai dari Rupa
WajahNYA berubah >>> pancaindera yang mengalami keubahan terutama mulut
yang harus diubahkan/dibaharui sebab ini merupakan kemudi dari seluruh tubuh.
Kolose 4 : 6, Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih,
jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada
setiap orang.
Inilah buktinya, kasih kita meningkat, kita menyembah TUHAN sehingga kita mengalami
keubahan hidup yang dimulai dari mulut yaitu kata-kata kita itu jangan hambar
sebab kalau hambar, maka itu berarti kita tidak memiliki kasih. Mulut yang diubahkan
itu akan membuat perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain/penuh kasih.
Perkataan hambar itu:
- perkataan yang tanpa memiliki kasih.
- perkataan yang sia-sia sehingga tidak menjadi berkat bagi orang lain, bahkan
melemahkan/merugikan orang lain.
Mari saudaraku! dihari-hari ini kita membatasi kata-kata kita. Kalau kita mengatakan
bahwa kasih kita sudah meningkat dari kasih mula-mula/bertobat kemudian suka
menyembah TUHAN. Tetapi harus dikoreksi apakah penyembahan kita itu benar atau
tidak, kalau penyembahan kita benar, maka akan menghasilkan keubahan hidup yang
dimulai dari mulut yang menghasilkan perkataan yang penuh kasih/perkataan yang
menjadi berkat bagi orang lain. Kita boleh berbicara dengan siapa saja tetapi
perkataan kita harus menjadi berkat bagi orang lain.
Di ayat ini dikatakan: ‘sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi
jawab kepada setiap orang’.
Perkataan yang diubahkan:
- perkataan yang membawa/menjadi berkat bagi orang lain.
- menjadi kesaksian/dapat memberi jawaban bagi orang lain.
Saya teringat akan perkataan dari alm.bpk.pdt Totaijs pada waktu itu bersama
saya di kota Batu, sambil berjalan-jalan, beliau mengatakan; ‘orang di
dunia ini tahu, bahwa sesuatu yang besar akan terjadi/sesuatu yang hebat akan
terjadi dan yang lebih hebat lagi adalah mereka mengetahui bahwa jawabannya
ada di dalam alkitab’. Kalau mereka disuruh untuk membaca alkitab, belum
tentu mereka mau, oleh sebab itu perkataan kita ini selain menjadi berkat bagi
orang lain/perkataan yang penuh kasih tetapi juga menjadi kesaksian/jawaban
yang benar berdasarkan Firman bagi mereka/kehidupan yang membutuhkan.
Jika penyembahan kita meningkat, maka perkataan kita juga akan meningkat sampai
satu waktu kita tidak salah dalam perkataan/berkata-kata >>>
Yakobus 3 : 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Perkataan yang sempurna berarti sudah mencapai puncak/muara penyembahan yang
hanya berkata ‘Haleluyah’ (Wahyu 19 : 6) >>> kita tidak
bersalah di dalam perkataan. Mari saudaraku! secara perlahan-lahan kita mohon
kepada TUHAN supaya perkataan kita jangan sia-sia, jangan berdusta sebab ini
merugikan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah kasih yang meningkat dan dimulai dari kasih mula-mula/bertobat, TUHAN
sudah menghitung/melindungi kehidupan kita, kemudian ditambah dengan keubahan
hidup/kita dapat menyembah TUHAN. Keubahan hidup = kemuliaan/ada kemuliaan di
dalam kehidupan kita.
- Dua loh batu >>> Dua loh batu ini adalah kasih
yang sempurna >>>
Ibrani 9 : 4, Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan
dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam
tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun
yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Buli-buli emas >>> ini adalah perkembangan iman sampai pada buli-buli
emas.
Tongkat Harun >>> perkembangan pengharapan sampai pada tongkat Harun.
Loh-loh batu >>> perkembangan dari kasih yang permanen/sempurna.
Inilah gereja yang benar. Mari kita teliti, bagaimana iman kita >>>
di saat kita mendengarkan Firman, bagaimana sikap kita? Kalau kegiatan yang
lain kita bersemangat, tetapi bagaimana kalau kita mendengarkan Firman? apakah
kita mengantuk? Jika demikian, maka ini adalah gereja yang belum benar/iman
yang belum benar. Jika iman belum benar, maka sudah dapat dipastikan pengharapan
dan kasih juga tidak akan benar. Oleh sebab itu dimulai dari pintu gerbang,
kita periksa sampai pada kasih yang sempurna.
Apa buktinya kalau kita memiliki kasih yang sempurna? mari kita belajar kearah
sana yaitu di dalam injil Markus, TUHAN menunjukkan praktek dari dua loh dan
sudah digenapkan oleh TUHAN YESUS >>> Markus 12 : 29, 30
29. Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Loh batu yang pertama yang ditunjuk oleh TUHAN YESUS adalah kasihilah TUHAN
ALLAHmu.
Hati = roh; akal budi = jiwa; kekuatan = tubuh. Ini adalah bukti/praktek orang
yang memiliki kasih yang sempurna.
- Bukti pertama dari orang yang memiliki dua loh batu adalah bisa mengasihi
TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa dan roh kita. Wujud dari mengasihi TUHAN
dengan segenap tubuh, jiwa dan roh adalah dengan lebih mengutamakan TUHAN/mengutamakan
ibadah pelayanan/perkara yang rohani. Kalau kita masih terkendala dengan perkara
dunia, maka itu berarti kita masih belum mengasihi TUHAN dan untuk ini bukan
berarti kita tidak boleh bekerja/sekolah/kuliah >>> bukan ini yang
dimaksudkan, tetapi mari! kita meningkat dengan mengasihi TUHAN dengan segenap
tubuh, jiwa dan roh dengan praktek sehari-hari adalah mengutamakan TUHAN/ibadah
pelayanan/perkara rohani daripada segala aktifitas di dunia ini dan ini berarti
kita sudah memiliki dua loh batu. Ini bukan saja untuk kami para hamba-hamba
TUHAN tetapi ini juga berlaku bagi kita semua.
- Taat dengar-dengaran. ‘siapa yang mengasihi AKU, dia akan menuruti
perintahKU’.
Kemudian TUHAN menunjukkan loh batu yang kedua >>> Markus
12 : 31, Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua
hukum ini."
Loh batu yang kedua yang ditunjuk oleh YESUS adalah mengasihi sesama. Kasih
yang meningkat dimulai dari bertobat sampai dapat menyembah, ada kemuliaan
hidup untuk kemudian sampai pada dua loh batu/kasih sempurna dengan praktek
mengasihi TUHAN/mengutamakan TUHAN dari segala perkara yang ada di bumi dan
juga taat dengar-dengaran seperti YESUS Yang sampai mati di kayu salib. Demikian
juga dengan kita, kita taat dan dengar-dengaran apapun risikonya harus kita
tanggung/sampai daging tidak bersuara.
Kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri dengan wujud >>> Matius
7 : 12,
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi.
Apa yang kita kehendaki orang lain perbuat/pikirkan/perkataan yang dikatakan
kepada kita, maka itu yang harus kita perbuat kepada orang lain. Tetapi harus
berlanjut sampai dapat mengasihi musuh dan ini adalah kasih yang sempurna.
Matius 5 : 43, 44, 48,
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Musuh ini bukan kita yang memusuhi orang tetapi orang yang memusuhi kita yang
harus kita kasihi lewat mendoakan yang baik dan ini adalah resep yang paling
baik. Inilah gereja yang benar yang memiliki iman, pengharapan serta kasih
yang meningkat sampai semuanya menjadi permanen.
Tadi di bagian atas sudah diterangkan tentang:
Perkembangan iman >>> pintu gerbang kemudian meningkat pada meja roti
sajian dan buli-buli emas
Perkembangan pengharapan >>> kolam pembasuhan (baptisan air) kemudian
meningkat pada pintu kemah dan meningkat pada pelita emas dan meningkat pada
tongkat Harun.
Perkembangan kasih >>> dimulai pada mezbah korban bakaran kemudian
meningkat pada mezbah dupa sampai pada dua loh batu. Semua sudah disebut, tinggal
pintu tirai yang belum disebutkan. Jika gereja TUHAN sudah memiliki iman, pengharapan
dan kasih yang sudah permanen, maka pintu tirai akan terobek sehingga akan terlihat
tabut perjanjian dan inilah gereja yang sudah sempurna.
Mari kita membandingkan dengan Wahyu 11 : 19, Maka terbukalah
Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam
Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es
lebat.
Istilah terbukalah Bait Suci ALLAH = pintu tirai terobek sehingga terlihat tabut
perjanjian = Wahyu 12 : 1,
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
Inilah jika gereja yang sudah memiliki iman, pengharapan dan kasih yang permanen
= pintu tirai terobek sehingga terlihat tabut perjanjian = terlihat Mempelai
Wanita TUHAN = gereja yang benar sudah menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Gereja - Tabut Perjanjian - Mempelai Wanita
Iman - Buli-buli emas - Bulan/penebuasan/kebenaran
Harap - Tongkat Harun - Bintang/mahkota duabelas bintang
Kasih - Dua loh batu - Matahari/kasih
Inilah gereja yang benar, kita tidak perlu mengatakan gereja ini benar, gereja
itu palsu, masing-masing kita tinggal mencocokan saja apa praktek dari iman,
dari
pengharapan dan dari kasih, kalau ini sudah sampai pada kesempurnaan yaitu tirai
terobek dan tabut perjanjian terlihat = Mempelai Wanita TUHAN.
Mari kita melihat bagaimana keadaan dari Mempelai Wanita TUHAN ini dengan membaca
- Wahyu 12 : 2, Ia sedang mengandung dan dalam keluhan
dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Keadaan dari gereja/sidang Mempelai TUHAN yang memiliki iman, pengharapan
dan kasih adalah dalam keadaan prihatin yaitu seperti perempuan yang akan
melahirkan anak/sangat tidak berdaya. Jadi keadaannya bukan dalam keadaan
bersenang-senang/tertawa-tawa.
- Wahyu 12 : 3, 4,
3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di
atas kepalanya ada tujuh mahkota.
4. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya
ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Inilah keadaan dari gereja yang benar/gereja Mempelai selain berada dalam
keadaan seperti perempuan yang hendak melahirkan tetapi juga berhadapan dengan
naga merah padam yang hendak menelan Anaknya. Siapa yang dapat melawan naga/berhadapan
langsung dengan antikrist. Itu sebabnya apa yang dibutuhkan oleh gereja TUHAN
yang berada dalam keadaan seperti perempuan yang akan melahirkan dan berhadapan
langsung dengan seekor naga/antikrist? Apakah perempuan itu membutuhkan uang?
Yang paling pokok dibutuhkan oleh perempuan/gereja TUHAN yang benar, hanyalah
naungan/tudung, tidak ada yang lain.
Dan ini dibuktikan oleh TUHAN dengan memberikan dua sayap burung nazar yang
besar kepada perempuan itu >>> Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu
diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya
di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu
masa dan dua masa dan setengah masa.
Ular itu jangankan menjamah/menjilat, tetapi memandang perempuan itu saja, tidak
bisa. Inilah keadaan kita yang sebenarnya. Kita ini bukannya tidak membutuhkan
uang, tetapi jangan itu yang dicari sebab gereja yang benar itu dihari-hari
ini haruslah mencari iman/Firman, pengharapan/Roh.Kudus dan kasih, supaya kita
menerima naungan dari TUHAN. Kita ini pergi beribadah di gereja hendak mencari
apa? Melihat gedungnya, melihat orang-orangnya apalagi untuk mencari uang, maka
kita akan sangat rugi sebab uang itu sudah dikuasai oleh antikrist. Jika kita
pergi ke gereja hanya untuk mencari uang dan merasa puas dengan hal itu, maka
kita akan menjadi orang nomor satu yang akan menyembah antikrist. Oleh sebab
itu sekarang ini, nomor satu kita harus mencari naungan dan jangan kita mencarinya
pada manusia tetapi pada dua sayap burung nazar. Puji TUHAN.
Bagi sidang jemaat, saudara datang ke gereja untuk beribadah, apa yang saudara
cari? Juga bagi rekan-rekan sesama hamba TUHAN datang ke ibadah persekutuan/fellow-ship
apa yang saudara cari? Mencari ongkos pulang pergi, maka saudara akan rugi,
sebab saudara yang akan terlebih dahulu diterkam oleh antikrist. Dan juga bagi
para gembala di dalam menggembalakan sidang jemaat, apa yang kita sodorkan kepada
mereka? Jika hanya yang bersifat jasmani, maka sidang jemaat akan hancur; oleh
sebab itu yang disodorkan haruslah iman/Firman sehingga ada Roh.Kudus dan ada
kasih sehingga ada naungan/perlindungan dari TUHAN.
Kegunaan dari naungan dua sayap burung nazar:
- Keluaran 19 : 4, Kamu sendiri telah melihat apa yang
Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas
sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Di dalam terjemahan lama dikatakan: ‘kita dibawa makin dekat kepada
TUHAN’. Inilah kegunaan dari dua sayap burung nazar yaitu membawa kita
semakin dekat kepada TUHAN/makin bergantung kepada TUHAN.
Apa buktinya kalau kita ini semakin dekat kepada TUHAN? Mazmur 62
: 2 -3,
2. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
3. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak
akan goyah.
Aku tenang >>> tidak ada kekuatiran, tenang di tengah gelombang dunia
seperti YESUS yang di tidur di atas kapal.
Tidak goyah >>> tenang dan tidak goyah dalam menghadapi pengajaran
palsu.
Jika kita merasa kuatir, bimbang, maka ini berarti kita jauh dari TUHAN. Kita
harus merasa tenang dengan sayap burung rajawali/sayap burung nazar, kita
terbang untuk mendekat kepada TUHAN sehingga membuat kita semakin tenang sekalipun
dunia semakin bergejolak.
Kalau kita diam dan tenang, maka kita akan berhadapan dengan TUHAN Pencipta
alam semesta Yang mampu mengendalikan alam semesta.
Markus 4 : 37, 38,39,
37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk
ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya
membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli
kalau kita binasa?"
39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Kalau kita diam dan tenang/menyerah kepada TUHAN, maka TUHAN dengan kuasa
Penciptaan Yang sudah menciptakan alam semesta, maka IA mampu mengendalikan
seluruh bumi/mampu mengendalikan segala gejolak yang menimpa segala bidang,
sampaipun pada apa yang sudah mustahil bagi manusia. Sebagai contoh: jika
ada tsunami, apakah dapat ditahan dengan ilmu pengetahuan atau dengan uang
yang banyak? Tidak bisa! Hanya diam dan tenang/menyerah kepada TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Mengapa seringkali kita diijinkan oleh TUHAN untuk menghadapi gelombang dan
angin? Seandainya pada waktu YESUS tidur, kemudian keadaan laut itu tenang,
sehingga murid-murid dapat menangkap ikan, apakah mereka akan ingat kepada
YESUS atau tidak? Tentu mereka akan membiarkan YESUS tidur. Seringkali kita
berbuat seperti itu dengan membiarkan YESUS tidur sebab kita berada di dalam
keadaan diberkati sehingga tidak membutuhkan YESUS. Oleh sebab itu, kita diijinkan
untuk mengalami angin dan gelombang supaya kita mencari karena membutuhkan
YESUS.
Oleh sebab itu kita sebagai hamba TUHAN, kita jangan menyalahkan TUHAN jika
banyak sidang jemaat yang keluar sebab kita kurang dekat dengan TUHAN. TUHAN
tidak bermaksud jahat kalau IA ijinkan kita menghadapi angin dan gelombang
tetapi TUHAN bermaksud supaya kita menjadi semakin dekat dengan TUHAN dan
TUHAN dengan kuasa PenciptaanNYA akan menolong kita sekalian.
- Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang
gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan
dua masa dan setengah masa.
Perlindungan dari sayap burung nazar itu bukan hanya untuk sekarang saja,
tetapi sampai pada puncak kegoncangan di bumi ini yaitu pada waktu antikrist
berkuasa di bumi ini selama tigasetengah tahun. Jadi kegunaan dari kedua sayap
burung nazar itu adalah untuk menyingkirkan kita ke padang gurun sehingga
jauh dari mata ular. Kita disingkirkan, dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN
Sendiri. Seperti bangsa Israel dulu di padang gurun selama empatpuluh tahun,
mereka dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN secara langsung dengan manna.
Kita juga nanti akan diberi rasa oleh TUHAN selama tigasetengah tahun, kita
benar-benar dipelihara secara langsung oleh TUHAN. Inilah yang kita butuhkan
dihari-hari ini.
Saya tidak anti dengan ijazah, sebab kalau nanti kita akan menghadapi tsunami
yang bergelora, apakah ijazah itu mampu untuk mengatasinya? Apalagi jika harus
menghadapi antikrist. Oleh sebab itu kita harus dekat kepada TUHAN/bergantung
sepenuhnya hanya kepada TUHAN.
- Yesaya 40 : 29 – 31,
29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka
berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kegunaan dari dua sayap burung nazar selanjutnya adalah untuk menantikan TUHAN
Yang akan datang keduakalinya dan mengangkat kita keawan-awan bertemu dengan
TUHAN selama-lamanya. Disaat-saat menantikan kedatangan TUHAN ini kita harus
berhati-hati sebab akan banyak orang yang tawar hati dan kecewa, mereka tidak
kuat sehingga mereka menyangkal TUHAN/undur dari iman dllnya. Dimana letak
kekuatan dari sayap ini? Makanan dari burung nazar ini adalah bangkai, itulah
perjamuan suci.
Mari saudaraku! jika sekarang ini kita merasa sayap kita terkulai lemah sehingga
kita tidak merasa kuat malahan kita cenderung merasa kecewa sebab mengikuti
TUHAN tetapi menjadi seperti ini. Mari! ada kekuatan baru dari perjamuan suci
yang merupakan makanan dari burung nazar >>> kuatkan dan teguhkan hati,
jangan bimbang dan kecewa sampai YESUS datang kembali dan kita akan terangkat
bersama dengan DIA selama-lamanya. Yang kita butuhkan sekarang ini adalah naungan
dari TUHAN. TUHAN memberkati kita sekalian.
1