Sekarang kita akan melanjutkan dengan membahas ciri/tanda dari gereja yang benar
yaitu:
Ay 3 >>> berjuang untuk mempertahankan iman >>> memiliki iman
Ay 9 >>> memiliki pengharapan kepada TUHAN
Ay 20 – ay 25 >>> memiliki kasih.
Jadi gereja TUHAN yang benar itu memiliki iman, harap dan kasih yang harus berkembang
kearah yang permanen/sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Waktu yang lalu kita sudah mempelajari perkembangan iman menurut sistim tabernakel
yaitu dimulai dari:
- iman di mulai dari pintu gerbang (gbr: http://gptkk.org/gerbang.php)
>>> mendengar Firman/membuka hati.
- meja roti sajian (gbr: http://gptkk.org/mrs.php)
>>> kebaktian pendalaman alkitab >>> Firman TUHAN diulang-ulang
sehingga iman itu semakin diteguhkan dan kemudian meningkat pada
- buli-buli emas berisi manna >>> iman sudah menjadi permanen/sempurna.
Selanjutnya kita akan membahas perkembangan pengharapan dalam sistim kerajaan
surga/tabernakel.
- Bejana/kolam pembasuhan (gbr: http://gptkk.org/bejana.php)
>>> berbicara tentang baptisan air. Kita/saya dan saudara memiliki
orang tua/pernah dilahirkan secara jasmani. Jika manusia hanya mengalami kelahiran
secara jasmani >>> mungkin ada yang sudah tujuhpuluh tahun yang lalu,
mungkin juga ada yang enampuluh/empatpuluh delapan/belasan tahun yang lalu
dan ini adalah kelahiran secara darah dan daging. Dan jika manusia hanya mengalami
kelahiran semacam ini, maka ia hidup tanpa pengharapan yaitu ia dilahirkan
hanya untuk mati/binasa. Apa sebabnya? Sebab alkitab mengatakan darah dan
daging tidak mewarisi kerajaan surga sekalipun ia dilahirkan di dalam istana
atau di mana saja oleh seorang ibu, maka ia benar-benar tidak dapat mewarisi
kerajaan surga.
1 Korintus 15 : 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak
kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang
tidak binasa.
Kalau dilahirkan hanya dari darah dan daging, tidak akan ada harapan maka
akan mati/binasa. Di bagian atas tadi, kita sudah mengetahui bahwa di dalam
tabernakel, pengharapan itu dimulai dari kolam pembasuhan/baptisan air, oleh
sebab itu, manusia itu perlu dibaptis air/masuk dalam baptisan air/kelahiran
kembali/kolam pembasuhan.
Kita melihat di dalam srt 1 Petrus 1 : 3, 4,
3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya
yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari
antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
4. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar
dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Baptisan air di dalam srt Roma adalah mati dan bangkit bersama YESUS. Jadi
lewat baptisan air, kita menerima/memiliki hidup yang penuh dengan pengharapan
yaitu:
- hidup yang tidak dapat binasa >>> maut tidak berkuasa.
- tidak dapat cemar >>> tidak dapat dicemarkan oleh dosa/tidak
mudah cemar sampai tidak dapat menjadi cemar seperti bunga bakung yang
tumbuh di lumpur, tetapi bunganya tetap putih. Memang kita hidup di dunia
yang penuh dengan dosa tetapi jika mengalami kelahiran kembali lewat baptisan
air, maka kita tidak mudah dicemarkan.
- tidak dapat layu >>> daging ini layu dengan merasa bangga
tetapi juga mudah menjadi kecewa. Di dalam baptisan air kita tidak mudah
menjadi bangga dan mudah menjadi kecewa sampai kita tersimpan di surga/layak
hidup kekal di surga.
Praktek/bukti kalau hidup kita penuh pengharapan sehingga hidup kita ini tidak
layu, tidak cemar sehingga layak tersimpan di surga. Buktinya adalah: jika
kita mengalami masalah/kesulitan, kita berharap kepada siapa? Di sinilah ujiannya.
Kalau kita banyak berharap kepada manusia/kepada ini dan itu, maka itu berarti
kita tidak memiliki pengharapan. Tetapi jika di dalam menghadapi pencobaan/kesulitan,
kita hanya berharap kepada TUHAN saja, seperti seorang bayi yang hanya menangis
kepada ibunya. Di Malang, Firman TUHAN mengatakan bahwa posisi dari orang
yang ditudungi adalah seperti seorang bayi yang berada di dalam gendongan
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- Pintu kemah (gbr: http://gptkk.org/kemah.php)
ini berbicara tentang kepenuhan Roh Kudus/hidup dalam urapan Roh Kudus. Untuk
apa Roh. Kudus ini? ada yang mengatakan untuk berbahasa Roh >>> baik!
Sebab salah satu tanda dari dipenuhkan dengan Roh Kudus adalah berbahasa Roh,
dan Roh ini mengajar, bukan diajarkan, tetapi mengajar sesuai dengan Roh itu
sendiri yang mengajarkan kita, saudara dapat mengecek di dalam Ksh
rsl 2.
Roma 8 : 15, Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi
takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kalau kita dipenuhkan dengan Roh Kudus/ada urapan Roh Kudus, maka Roh Kudus
ini membuat kita dapat berseru ‘ya Abba, ya Bapa’ = taat dan dengar-dengaran
= melakukan kehendak Bapa = melakukan Firman TUHAN. Taat itu adalah awal dari
keberhasilan sampai pada akhirnya menentukan untuk masuk kedalam surga. Semoga
kita dapat mengerti. Matius 7 : 21, Bukan setiap orang
yang berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Kehidupan yang taat itu memiliki:
- pengharapan untuk berhasil
- sampai puncak dari pengharapan adalah masuk dalam kerajaan surga.
Saya memberikan contoh tentang janda di Sarfat yang tidak memiliki apa-apa,
hanya segenggam tepung dan sedikit minyak dalam menghadapi masa kelaparan/pacekelik.
Jika ia membuat kue bagi anaknya dan bagi dirinya, maka ia dan anaknya akan
mati berarti ia gagal karena ia tidak memiliki apa-apa selain segenggam tepung
dan sedikit minyak. Tetapi karena ia mengikuti kehendak Bapa dengan membuat
kue bagi TUHAN/nabi terlebih dahulu barulah membuatkan kue untukmu dan untuk
anakmu, hal ini tidaklah masuk akal sekalipun secara dunia, ia tidak memiliki
potensi apa-apa, hanya segenggam tepung dan sedikit minyak tetapi ia berhasil
hidup di dunia sebab masa kelaparan selama tigasetengah tahun tidak turun
hujan dan untuk kita sekarang masa tigasetengah tahun adalah jaman antikrist.
Kalau kita sudah lolos dari jaman antikrist, maka itu berarti kalau TUHAN
datang yang keduakalinya, maka kita pasti akan terangkat dan masuk ke dalam
kerajaan seribu tahun damai sampai pada puncak keberhasilan yaitu masuk ke
dalam kota Yerusalem Baru.
Kita harus berhati-hati kalau kita memiliki potensi, sebab kita bisa menjadi
sombong dan tidak lagi memperhatikan kehendak Bapa/Firman TUHAN sehingga kita
tidak akan berhasil bahkan gagal total.
Matius 7 ; 22, 23,
22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
ay 22 inilah orang yang memiliki potensi di dunia ini dalam bidang rohani,
tetapi jika tidak taat dan dengar-dengaran = tidak melakukan kehendak Bapa
= pembuat kejahatan.
Contoh dari pembuat kejahatan adalah:
- berdagang tetapi tidak sesuai Firman TUHAN.
- bekerja juga tidak sesuai Firman.
- juga di ladang TUHAN, membuat kejahatan dengan melayani TUHAN tetapi
tidak sesuai dengan Firman/tidak dengar-dengaran kepada Firman.
Sehingga akibatnya, ia diusir oleh TUHAN dan berarti kegagalan total =
binasa selama-lamanya >>> ay 23. Jadi yang membuat keberhasilan
di dalam TUHAN itu bukan kaya dan miskinnya atau memiliki potensi atau
tidak seseorang itu tetapi yang menentukan adalah melakukan kehendak Bapa,
Roh Kudus mendorong agar
kita dapat mengatakan ‘ya Abba, ya Bapa. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah pengharapan yang kedua yaitu:
- sesudah kita masuk dalam baptisan air, tadinya kita tidak memiliki
harapan untuk hidup tetapi di dalam baptisan air ada hidup bahkan hidup
yang kekal. kemudian dilanjutkan di
- pintu kemah, bukan saja kita dapat hidup, tetapi kalau Roh Kudus mendorong
kita taat maka ada harapan untuk berhasil sampai pada puncak keberhasilan
itulah masuk kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
- Pelita emas (gbr: http://gptkk.org/pelita.php)
ini berbicara tentang ketekunan di dalam ibadah raya/ibadah umum. Ibadah raya
ini penting, sebab di situlah kita memiliki harapan, jika anak-anak TUHAN/hamba
TUHAN tidak tekun di dalam ibadah raya maka ia tidak memiliki harapan sebab
ia bagaikan pelita yang mati. Ibadah raya/umum ini bagaikan kita mengisi pelita
ini dengan minyak urapan Roh Kudus supaya pelita itu tetap menyala dan itu
berarti kita memiliki harapan, tetapi jika kita tidak tekun/tidak diisi, maka
itu berarti pelita tidak diisi dengan minyak urapan Roh Kudus, maka ia akan
mati sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN. Jika pelita itu menyala, maka
itu berarti kita memiliki pengharapan. Semoga kita dapat mengerti oleh sebab
itu kita jangan meremehkan ibadah raya.
Kegunaan dari pelita yang menyala/terang yaitu:
- menjadi terang kesaksian/bersaksi untuk menghadapi
kegelapan-kegelapan sebab dunia akhir jaman ini adalah dunia yang gelap
dan hanya dapat dilawan dengan terang kesaksian.
Kegelapan apa? yaitu kegelapan gantang >>> Markus 4 :
21, Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa
pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat
tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
Jadi terang kesaksian itu penting, kalau pelita itu menyala karena selalu
diisi dalam kebaktian umum, maka akan ada terang kesaksian untuk mengalahkan
kegelapan. Sekalipun terang itu kecil tetapi kegelapan itu akan kalah,
ini pentingnya minyak urapan Roh Kudus untuk mengalahkan gantang.
Gantang ini berbicara tentang tempat makan dan ini berbicara tentang dosa
makan minum dan juga berbicara tentang ekonomi. Dan ini akan terus berlanjut
sampai di ktb Wahyu yaitu kegerakkan kuda hitam dan ini berarti kelaparan
akan melanda dunia yang sudah pernah terjadi yaitu di jaman Yusuf di tanah
Mesir. Dosa gantang ini hanya dapat dikalahkan oleh terang kesaksian.
Kegelapan tempat tidur ini berbicara tentang dosa kawin mengawinkan/dosa
sex dan ini juga hanya dapat dikalahkan dengan terang kesaksian yaitu
tekun didalam ibadah raya, sebab di dalam ibadah raya ini kita sedang
diisi dengan minyak urapan Roh Kudus sehingga kita memiliki pengharapan
untuk menang atas kegelapan. Hanya terang satu-satunya yang dapat mengalahkan
kegelapan.
Ijazah tidak dapat mengalahkan dosa makan minum dan dosa sex; berapa banyak
terjadi perselingkuhan yang terjadi di dunia pendidikan dlsbnya.
Saya menerima telepon dari seorang jemaat di Malang, ia memiliki kenalan
seorang yang kaya dan sangat sibuk dengan segala kegiatan. Ibu ini mengikuti
bermacam-macam klub sehingga setiap hari ia meninggalkan rumah pergi keluar
kota. Anaknya menjadi rusak dan menjadikan ibu ini sudah tidak tahan lagi
dan ia berkata kepada jemaat di Malang ini bahwa ia sudah mengambil keputusan
dengan memberi anaknya itu racun untuk kemudian akan saya tabrak dengan
mobil dan untuk ini hanya menunggu waktu pelaksanaannya. Biar anak itu
mati saja dan biarlah urusan saya dengan TUHAN dan juga dengan polisi
yang akan memenjarakan saya, bagiku itu tidaklah mengapa. Dan ini benar-benar
terjadi dan sekalipun saya tidak mengenal dengan ibu ini tetapi saya membantunya
di dalam doa semoga TUHAN menolongnya. Kalau saya melihat namanya, maka
ibu ini kira-kira adalah seorang anak TUHAN sebab namanya mirip dengan
nama yang ada di dalam alkitab. Anaknya itu sudah dikasari, dihalusi tetapi
tetap tidak dapat ditanggulangi. Kemudian ibu ini berkata agar tidak perlu
meneleponnya lagi sebab semuanya itu sudah saya persiapkan. Inilah kegelapan
yang tidak dapat dilawan dengan apa saja tetapi hanya dengan terang kesaksian.
Kemudian kegelapan yang lain >>> Yohanes 15 : 18, 25
– 27,
18. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih
dahulu membenci Aku dari pada kamu.
25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran
yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama
dengan Aku."
Kegelapan selanjutnya adalah kebencian. Jika dunia membenci YESUS/kita,
maka sudah dapat dipastikan akan membuat kesulitan/orang Kristen dimana-mana
akan dipersulit. Siswa/i, perhatikan! Mungkin ingin membangun gereja,
saudara akan dipersulit, pekerjaan saudara ini bukanlah bisnis, melainkan
membangun gereja dan ini yang akan dipersulit. Dan saudara jangan heran,
sebab kebencian itu menyatu dengan kesulitan. Aniaya dan kesulitan yang
akan kita hadapi.
Inilah kegelapan, yaitu kegelapan dosa makan minum dan dosa sex/kawin
mengawinkan tetapi kita juga akan menghadapi kebencian dan kesulitan-kesulitan.
Kalau saudara menghitung mulai ayat-ayat di atasnya itu, maka membenci
itu disebutkan sebanyak tujuh kali dan akan sampai pada membenci tanpa
alasan. Jika anak kita di sekolah adalah anak yang pandai, maka ia akan
dibenci demikian juga jika di kantor kita berprestasi, sehingga perusahaan
itu menjadi maju, tetapi kita
dibenci sekalipun terlihat aneh, tetapi inilah dunia yang akan kita hadapi.
Kalau kita memiliki urapan Roh Kudus/minyak Roh Kudus maka pelita itu
akan menyala dan kita harus bersaksi untuk mengalahkan kegelapan/kebencian
tanpa alasan dan kesulitan-kesulitan. Oleh sebab itu jika di gereja ada
kesempatan untuk bersaksi, maka kita manfaatkan waktu itu untuk bersaksi/pelita
menyala, sebab satu waktu kita harus bersaksi untuk mengalahkan kegelapan.
Semoga kita dapat mengerti.
- Pelita emas ini memiliki tujuh lampu yang menyala dan di ktb
Wahyu disebutkan dengan tujuh obor. Mari kita bandingkan dengan
Wahyu 4 ; 5, Dan dari takhta itu keluar kilat dan
bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta
itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Ketujuh Roh ALLAH ini bukanlah berarti Roh ALLAH itu ada tujuh seperti
pelangi >>> bukan! Oleh sebab itu alkitab ini jangan diterima
secara hurufiah maupun ditafsirkan tetapi harus dibukakan rahasianya.
Tetapi yang dimaksud dengan tujuh lampu pada pelita dan tujuh obor adalah
Roh Kudus dengan tujuh aktifitas/manifestasi.
Jika kita beribadah pada waktu ibadah raya sehingga kita melimpah dalam urapan
Roh Kudus, sehingga tujuh lampu dan tujuh obor menyala di dalam hidup kita
dan apa yang dimaksud dengan ini? Mari kita membaca di dalam Yesaya
11 : 1, 2, 3a
1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh
dari pangkalnya akan berbuah.
2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan
keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
3a. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Roh. Kudus dengan manifestasi/aktifitas adalah:
- Roh. TUHAN, bukan roh daging. Kita harus berhati-hati sebab ada roh
daging sebab itu adalah roh antikrist/roh setan.
- Roh hikmat.
- Roh nasihat.
- Roh pengertian.
- Roh keperkasaan.
- Roh pengenalan.
- Roh takut akan TUHAN.
Takut akan TUHAN ini, di dalam terjemahan lama ini lebih saya sukai yaitu
bernafas dengan takut akan TUHAN. Jika memiliki terang Roh Kudus, maka kegemaran
kita adalah takut akan TUHAN.
Inilah kegunaan dari pelita yaitu:
- terang kesaksian
- terang tujuh lampu/tukuh obor yaitu Roh Kudus dengan tujuh manifestasiNYA
yaitu takut akan TUHAN.
Kalau kita membandingkan YESUS dengan Lucifer, maka kelebihan dari YESUS adalah
IA takut akan TUHAN sedangkan Lucifer yang sekarang menjadi setan itu memiliki
hikmat yang sudah barang tentu hikmat dari setan, keperkasaan tetapi hanya
satu yang tidak dimiliki oleh Lucifer yaitu takut akan TUHAN sehingga ia jatuh.
Mari saudaraku! Kita berkhotbah, bermain musik, menyanyi >>> kita
boleh memiliki hikmat, pengertian, kuasa tetapi harus ditambah dengan takut
akan TUHAN, sebab kalau kita tidak memiliki rasa takut akan TUHAN, maka kita
akan jatuh. Inilah praktek dari pengharapan yaitu orang yang memiliki tujuh
lampu sampai ia menjadi takut akan TUHAN dan orang semacam ini akan disertai
dan dipakai oleh TUHAN.
Amsal 8 : 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan;
aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut
penuh tipu muslihat.
Orang yang takut akan TUHAN itu membenci dosa sampai ia membenci dusta sebab
orang yang berdusta itu benar-benar tidak takut akan TUHAN. Dia merasa dengan
berdusta maka gengsinya tetap tinggi, tetap menang tetapi sebenarnya ia sungguh-sungguh
paling tidak takut kepada TUHAN dan ini seperti setan yang adalah bapak pendusta
yang tidak takut kepada TUHAN. Kita semua harus berhati-hati sebab berdusta
itu adalah dosa yang paling menentang TUHAN/paling berani kepada TUHAN dan
ia akan dibinasakan. Dua kali disebutkan di dalam ktb Wahyu >>> pendusta
itu tidak diijinkan untuk masuk ke dalam kota Yerusalem Baru, tetapi ia akan
dimasukkan ke dalam lautan belerang.
Kalau takut akan TUHAN, maka:
- membenci dosa.
- membenci dusta.
Inilah pelita emas, begitu pentingnya pengharapan kita dengan bertekun
di dalam ibadah raya/ibadah umum sehingga kita memiliki terang kesaksian
untuk mengalahkan kegelapan dan juga kita memiliki terang dari tujuh lampu
sampai kita menjadi takut akan TUHAN dengan membenci dosa dan membenci
dusta.
- Tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.
Ini adalah pengharapan yang sudah permanen/sempurna. Sebenarnya manusia kita
ini hanyalah seperti tongkat yaitu kayu yang mati sebab sudah tidak memiliki
akar lagi. Kalau pohon yang memiliki akar, maka ia dapat bertahan/tidak rapuh/tidak
keropos dan ia akan hidup bertahun-tahun. Tetapi kalau tongkat karena ia adalah
kayu yang mati, maka sebentar lagi ia akan mati karena keropos. Setiap kita
manusia ini hanya seperti tongkat yang mati dan rapuh hanya menunggu untuk
menjadi hancur, hanya inilah kehidupan manusia ini. Demikian juga dengan tongkat
Harun yang jika tidak bertunas, berbunga dan berbuah, maka ia tetap tongkat
yang rapuh dan hanya menunggu untuk binasa.
Tetapi manusia yang hanyalah seperti tongkat yang mati dan tinggal menunggu
kehancurannya masih memiliki harapan kalau apa? Bilangan 17 : 7,
Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum
Allah.
Jadi, manusia yang hanya seperti tongkat yang mati dan sebentar lagi akan
hancur/tidak memiliki harapan tetapi kalau mau diletakkan di hadapan TUHAN,
maka ia dapat bertunas, berbunga dan berbuah, maka masih ada harapan. Apa
yang dimaksud dengan diletakkan di hadapan TUHAN? yaitu kalau setia di hadapan
TUHAN, maka Roh Kudus akan memberikan kehidupan yaitu tongkat itu akan bertunas,
berbunga dan berbuah. Semoga kita dapat mengerti.
Mari saudaraku! kalau sekarang ini mungkin kehidupan kita ini mati/berada di
dalam kesulitan sehingga tidak berdaya karena seperti tongkat yang mati yang
tinggal menunggu waktu untuk hancur dan binasa. Tetapi mari! biar kita rela
diletakkan di hadapan TUHAN, maka kuasa Roh Kudus akan menghidupkan sehingga
tongkat itu akan bertunas, berbunga dan berbuah. Setia dalam ibadah pelayanan,
setia dalam menyembah TUHAN sebab ini yang diperhatikan oleh TUHAN sekalipun
kita ini hanyalah tongkat yang mati yang tidak berdaya tetapi TUHAN melihat
kesetiaan kita.
Bertunas = ada kehidupan. Jika kita setia di hadapan TUHAN maka Roh Kudus memberi
kehidupan baik secara jasmani maupun secara rohani.
Hidup secara jasmani >>> Roma 8 : 11, Dan jika
Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam
kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati,
akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam
kamu.
Jika ada Roh Kudus maka tubuh yang fana ini akan hidup, secara jasmani kita
dijamin oleh Roh Kudus/kuasa TUHAN/Tangan TUHAN Yang menjamin kehidupan jasmani
kita secara ajaib. Oleh sebab itu kita jangan takut, mungkin kita sekarang ini
kita seperti tongkat yang tidak berdaya tetapi mari! kita bertekad >>>
‘aku akan ada di hadapan TUHAN sekalipun aku ini sudah seperti tongkat
yang mati/sudah mustahil tetapi aku akan setia di hadapan TUHAN’.
Hidup secara rohani, yaitu kita hidup benar dan suci. Selama kita tidak dapat
hidup benar dan tidak suci, maka kita tidak memiliki harapan/mati sekalipun
ia adalah seorang yang kaya. Inilah pengharapan yang permanen yaitu hidup benar
dan suci. Asal kita setia di hadapan TUHAN.
Berbunga >>> Roh Kudus memberikan karunia-karunia dan juga jabatan-jabatan
pelayanan. Roh Kudus ini memberi karunia-karunia/kemampuan ajaib untuk kita
dapat melakukan pekerjaan TUHAN. Inilah tongkat/manusia yang baru menjadi berguna
kalau dapat melayani TUHAN. Manusia yang melayani TUHAN adalah manusia yang
berguna dan memiliki harapan dan dapat di harapkan oleh orang lain. Oleh sebab
itu kita harus melayani TUHAN di dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga kita
menjadi manusia yang dapat diharapkan/punya pengharapan/dan dapat diharapkan
oleh orang lain. Kalau tanaman itu sudah berbunga, maka sebentar lagi sudah
dapat berbuah/sudah dapat dimakan oleh orang lain/dapat menjadi berkat bagi
orang lain. Kita jangan merasa puas karena sudah diberkati oleh TUHAN, tetapi
jika kita tidak berguna, maka semuanya itu tidak berarti apa-apa. Jika seorang
anak itu memiliki ijazah, maka belum tentu orang tuanya dapat berharap kepada
si anaknya itu, apalagi jika anak itu sudah bekerja dan memiliki gaji yang besar,
maka seringkali anak itu lupa kepada orang tuanya. Tetapi jika seorang anak
itu melayani TUHAN/menjadi pelayan TUHAN maka anak itu dapat diharapkan/ia akan
ingat kepada orang tuanya. Jika ia berbuah, maka orang tuanya ikut menikmati
buahnya itu.
Berbuah >>> Sudah berbuah adalah pengharapan yang sudah permanen.
Dihari-hari ini kita harus setia di hadapan TUHAN >>> setia dalam ibadah
pelayanan, setia dalam doa penyembahan maka pasti Roh Kudus akan menolong kita
untuk kita dapat bertunas, berbunga dan berbuah.
Galatia 5 : 22, 23,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.
Sembilan buah roh ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Kelompok pertama ialah kasih, sukacita dan damai sejahtera >>> ini
adalah sifat dari ALLAH Bapa/ALLAH itu Kasih/ALLAH Damai Sejahtera >>>
TUHAN.
Kelompok kedua ialah kesabaran, kemurahan dan kebaikan >>> ini adalah
sifat dari Anak ALLAH >>> YESUS.
Kelompok ketiga ialah kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri >>>
ini adalah sifat dari ALLAH Roh Kudus >>> Kristus.
Inilah sifat/gambar dari ALLAH Tri Tunggal. Dulu manusia ini diciptakan seperti
Peta/Gambar ALLAH tetapi karena manusia berbuat dosa, maka manusia kehilangan
Gambar itu sehingga manusia hanya menjadi seperti tongkat yang rapuh dan mati.
Tetapi jika ia setia, maka ia akan dibangunkan/dihidupkan kembali/bertunas,
berbunga dan berbuah/kembali kepada Gambar ALLAH. Jika sudah ada sembilah buah
roh, maka kita akan kembali kepada ciptaan semula.
Kejadian 1 : 26, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kita = ALLAH Tri Tunggal.
Inilah kembali kepada Gambar TUHAN/kita menjadi sempurna seperti TUHAN = sama
mulia dengan TUHAN YESUS Kristus/Mempelai Pria Surga dan kita menjadi Mempelai
Wanita TUHAN. Inilah kuasa Roh Kudus yang mengubahkan kita, sebab berbuah-buah
itu adalah keubahan hidup. Tadinya kita ini adalah seorang yang jahat kemudian
kita berubah menjadi orang yang mengasihi, tadinya membenci kemudian berubah
menjadi mengasihi >>> ini adalah sifat dari ALLAH
Bapa. Kemudian daging yang tadinya tidak setia, kemudian berubah/kuasa Roh Kudus
mampu membuat kita berubah/berbuah sampai kita kembali kepada Gambar ALLAH Yang
sempurna.
Kuasa Roh Kudus mampu:
- menciptakan/merubahkan kita kembali kepada ciptaan yang semula sekalipun
kita ini hanyalah tongkat.
- menghidupkan.
- membuat kita menjadi berguna, sehingga kita dapat melayani TUHAN.
- membuat kita berbuah/kita diciptakan kembali menjadi ciptaan semula/ada
kuasa penciptaan di dalam Roh Kudus. Menciptakan kita yang sudah hancur seperti
tongkat/yang tidak memiliki lagi Gambar ALLAH dapat kembali menjadi seperti
ALLAH Tri Tunggal./sempurna. Kuasa penciptaan ini bukan hanya merubah kita
tetapi juga menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada/yang mustahil menjadi
tidak mustahil asalkan kita setia di hadapan TUHAN.
Inilah pengharapan kita yaitu:
- dimulai dari baptisan air/kolam pembasuhan, kita jangan menjadi cemar lagi
tetapi hidup kita tersimpan di surga.
- sampai pada pintu kemah >>> kita taat dan dengar-dengaran sehingga
ada pengharapan untuk berhasil.
- sampai pada pelita emas memiliki terang kesaksian sampai kita takut akan
TUHAN.
- menjadi tongkat yang bertunas, berbunga dan berbuah sekalipun mungkin kita
hanyalah tongkat yang tidak berdaya/tidak berguna/tidak memiliki ijazah dlsbnya,
tetapi kalau ada kuasa Roh Kudus, maka tongkat itu dapat hidup secara jasmani
dan rohani.
- bertunas >>> ada Roh Kudus sehingga kita dapat berguna dan
melayani TUHAN.
- berbunga >>> ada Roh Kudus sehingga kita diciptakan kembali
menjadi ciptaan semula.
- berbuah >>> ada Roh Kudus yang menciptakan kita sampai kita
menjadi sama dengan TUHAN. Dan kuasa penciptaan ini juga menciptakan apa
yang mustahil menjadi tidak mustahil dan yang tidak ada menjadi ada.
TUHAN memberkati kita sekalian asal kita setia di hadapan TUHAN dan kita jangan
berubah sebab sekali tongkat itu diletakkan di hadapan TUHAN, maka ada kuasa
Roh Kudus/Tangan TUHAN diulurkan kepada kita sekalian. Haleluyah.
1